Anda di halaman 1dari 22

1

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI


PERCOBAAN II
PENGENALAN DAN PENGAMATAN MIKROORGANISME DENGAN
MENGGUNAKAN MIKROSKOP

OLEH :
NAMA : NADYAH APRIANI SUMARDI
STAMBUK : F1D2 22 010
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN : MUH. FARIJ

PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii

I. Pendahuluan.............................................................................................. 2
A. Latar Belakang ............................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Praktikum............................................................................. 2
D. Manfaat Praktikum........................................................................... 2

II. Tinjauan Pustaka..................................................................................... 4


A. Mikrobiologi.................................................................................. 4
B. Mikroorganisme............................................................................. 4
C. Jenis Mikroorganisme.................................................................... 5
D. Mikroskosp.................................................................................... 5
E. Jenis Mikroskop............................................................................. 6

III. Metode Praktikum.................................................................................. 7


A. Waktu dan Tempat......................................................................... 7
B. Alat Praktikum............................................................................... 7
C. Bahan Praktikum............................................................................ 8
D. Prosedur Kerja............................................................................... 8

IV. Hasil dan Pembahasan........................................................................... 11


A. Hasil Pengamatan.......................................................................... 11
B. Pembahasan................................................................................... 14

V. Penutup.................................................................................................... 16
A. Kesimpulan.................................................................................... 16
B. Saran.............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17

3
DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman


4.1 Hasil pengamatan mikroskop 11

4.2 Hasil pengamatan bakteri 13

4.3 Hasil pengamataan kapang 13

4.4 Hasil pengamataan khamir 13

4
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium adalah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan percobaan,

pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains

(kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan

yang tertutup seperti kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.

Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,

pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian dan sebagainya dengan

menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas

dan kualitas yang memadai (Amda, 2018).

Laboratorium adalah merupakan sarana pendukung yang bersifat sangat

strategis dalam kegiatan pelaksanaan sistem pendidikan, khusus nya pada sistem

pendidikan di perguruan tinggi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan

peralatan, bahan dan metode keilmuan tertentu. Jenis laboratorium yang ada di

perguruan tinggi adalah laboratorium mikrobiologi. Laboratorium mikrobiologi

yaitu laboratorium yang di desain secara khusus untuk keperluan praktikum atau

eksperimen yang berhubungan dengan mikrobiologi (Rosmania & Yuniar, 2021).

Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator),

autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan

petri, kapas steril, lampu spritus dan ose (Andriani, 2018). Berdasarkan uraian

tersebut, perlu dilakukan praktikum percobaan penyiapan, pengenalan, pemakaian

dan pemeliharaan alat laboratorium.

5
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang mempunyai ukuran

sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.

Mikroorganisme dinamakan juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme

seringkali bersel tunggal maupun bersel banyak. Beberapa protista bersel tunggal

masih terlihat oleh mata telanjang dan mempunyai beberapa spesies multisel tidak

terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme walaupun

tidak bersifat seluler. Mikroorganisme mencakup semua prokariota, protista, dan

alga renik. Fungi terutama yang mempunyai ukuran kecil dan tidak membentuk

hifa, mampu dianggap sebagai bagiannya, walaupun banyak yang tidak

menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang mampu dianggap

mikroorganisme yaitu semua organisme sangat kecil yang mampu dibiakkan

dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu

menggandakan diri secara mitosis (Harahap dkk., 2020).

Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda-

benda berukuran mikro, yang mampu menghasilkan perbesaran hingga ratusan

kali (Masrikhiyah, 2019). Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk

melakukan pengamatan dan penelitian, karena dapat digunakan untuk melihat

objek pengamatan yang kecil terlihat besar. Mikroskop ini gabungan dari dua

lensa optik yaitu lensa cembung sebagai lensa positif disebut lensa okuler dan

lensa objektif. Mikroskop termasuk dalam jenis alat optik (Ariska & Alawiyah,

2019).

Penggunaan mikroskop binokular konvensional masih banyak digunakan

khususnya di Laboratorium Rumah Sakit Nasional. Pekerjaan di Laboratorium

akan mudah dan efektif apabila menggunakan mikroskop digital yang telah

6
dilengkapi teknologi modern tersebut, akan tetapi harga dari mikroskop digital

cukup mahal dibandingkan dengan mikroskop konvensional yang masih banyak

digunakan di Laboratorium Rumah Sakit (Muqoddam dkk., 2020).

Berdasarkan uraian tersebut, perludilakukan praktikum mengenai

pengenalan dan pengamatan mikroorganisme dengan menggunakan mikroskop.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara pengenalan

dan pengamatan mikroorganisme dengan menggunakan mikroskop ?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

cara pengenalan dan pengamatan mikroorganisme dengan menggunakan

mikroskop

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah dapat mengetahui cara

pengenalan dan pengamatan mikroorganisme dengan menggunakan mikroskop

7
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba atau

makhluk yang berukuran kecil. Mikrobiologi merupakan objek kajian biologi

yang sangat menarik untuk dikaji. Kajian mikrobiologi yaitu peranannya dalam

kehidupan, baik yang sifatnya menguntungkan maupun yang merugikan. Peranan

mikroba yang sifatnya menguntungkan yaitu digunakan dalam industri obat dan

kosmetik, pangan, maupun pertanian dan lingkungan, sedangkan yang sifatnya

merugikan yaitu dapat menyebabkan penyakit ataupun sebagai agen kontaminan

penyebab food borne disease dan penyakit infeksi (Astuti et al., 2023).

Menurut Talaro dan Chess (2018), mikrobiologi dapat dikelompokkan

menjadi 6 ruang lingkup yaitu bakteriologi, mikologi, protozologi, virologi,

parasitologi, dan fikologi atau algologi. Bakteriologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang bakteri. Mikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

fungi atau jamur. Protozologi adalah ilmu yang mempelajari tentang protozoa.

Virologi adalah ilmu yang mempelajari tentang virus.

B. Mikroorganisme

Mikroorganisme dikatakan sebagai organisme yang berfungsi seperti dua

sisi mata uang, atau bisa juga dikatakan sebagai dual use. Hal ini berarti, dalam

satu sisi mikroorganisme dapat digunakan sebagai agen yang sangat bermanfaat

untuk berbagai kepentingan seperti industri pangan, industri pertanian, industri

kesehatan dan lainnya, namun di sisi lain dapat menjadi agen yang merugikan dan

berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan. Pengendalian

8
mikroorganisme dibutuhkan untuk meminimalisir atau bahkan menghilangkan

efek merugikannya. Bab ini akan membahas tentang beberapa cara yang

digunakan dalam mengendalikan mikroorganisme dan beberapa infeksi yang

disebabkan oleh mikroorganisme serta cara pengendalian penyakit infeksi secara

umum (Harahap dkk., 2021)

C. Jenis-Jenis Mikroorganisme

Dalam kajian mikrobiologi, mikroorganisme yang dipelajari mencakup

organisme yang memiliki uniseluler (hanya terdiri dari satu sel) dan multiseluler

(terdiri dari banyak sel) serta aseluler (tidak berbentuk sel). Contoh dari uniseluler

adalah bakteri dari prokariot dan khamir dari eukariot. Contoh dari multiseluler

adalah jamur benang, cendawan, dan sebagainya. (sontoh aseluler adalah virus),

viroid dan prion (partikel protein yang mampu menginfeksi) (Hidayat dkk., 2018).

D. Mikroskop

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan

pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur

dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop berasal dari kata mikro

yang berarti kecil dan scopium yang berarti melihat (penglihatan). Mikroskop

dapat diartikan dengan kata lain sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil

untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak

mudah dilihat dengan mata. Antony Van Leuwenhoek orang yang pertama kali

menggunakan mikroskop walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang

mikrobiologi. Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z Jansen telah menemukan

mikroskop yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda. Mikroskop berasal

9
dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah

suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari

benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop

terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri.

E. Jenis Mikroskop

Mikroskop berdasarkan sumber cahayanya dapat dibagi menjadi dua,

yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri

dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan

dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan (Ramadhani, 2020).

Mikroskop cahaya berdasarkan kegiatan pengamatannya dapat dibedakan

menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop

monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop

monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan

binokuler memiliki 2 lensa okuler (Ramadhani, 2020).

Mikroskop berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan

dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan

pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras,

nomarski dic, dan konfokal) (Ramadhani, 2020).

10
III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 07 Oktober 2023 pukul

08.30-12.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Unit Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Alat dan Kegunaan


No Nama Alat Kegunaan
1 2 3
1. Mikroskop cahaya Untuk mengamati mikroorganisme
2. Kaca objek Untuk menempatkan sampel
dibawah mikroskop
3. Kaca penutup Untuk menutupi sampel
4. Hanging drop Untuk mengamati mikroorganisme
yang bergerak
5. Pipet tetes Untuk mengambil larutan
6. Selotip bening Untuk merekatkan
7. Botol vial Untuk wadah menyimpan larutan
pengenceran
8. Botol gelap Untuk menyimpan larutan yang tidak
tahan atau sensitif terhadap cahaya
9. Mikropipet Untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu
10. Spatula Untuk mengambil sampel ragi roti
11. Timbangan analitik Untuk menimbang sampel

11
C. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Bahan dan Kegunaan
No Nama Bahan Kegunaan
1 2 3
1. Yakult Sebagai sampel yang diamati
2. Ragi roti Sebagai sampel yang diamati
3. Air rawa Sebagai sampel yang diamati
4. Tempe berspora Sebagai sampel yang diamati
5. Aquadest Sebagai pelarut sampel
6. Alkohol Sebagai desinfektan
7. Tissue Sebagai pembersih alat
8. Aluminium foil Sebagai tempat menimbang sampel

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Cara Pemakaian Mikroskop

1. Meletakkan mikroskop di atas meja.

2. Membersihkan mikroskop menggunakan alkohol.

3. Menghubungkan kabel mikroskop ke aliran listrik.

4. Menyalakan sumber cahaya pada mikroskop.

5. Membersihkan meja mikroskop dengan alkohol.

6. Mengambil preparat yang akan diamati lalu diletakkan di kaca preparat.

7. Mengatur lensa okuler mulai dari pembesaran terkecil.

8. Menggunakan mikroskop dan setelah mikroskop digunakan,

mengembalikan mikroskop ke tempat semula.

b. Pengamatan Mikroorganisme

a) Pengamatan Isolat Bakteri

12
1. Menyiapkan yakult sebagai sumber isolat bakteri.

2. Mengencerkan sampel yakult menggunakan pengenceran 10-5 dan 10-7

kemudian disispensi.

3. Mensterilkan kaca objek menggunakan alkohol.

4. Mengambil sampel yakult yang telah diencerkan diambil

menggunakan pipet tetes dan meneteskannya di atas kaca objek

kemudian ditutup menggunakan kaca penutup.

5. Preparat diamati di bawah mikroskop.

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

b) Pengamatan Isolat Kapang

1. Menyiapkan sampel tempe yang berjamur sebagai sumber isolat

kapang.

2. Mensterilkan kaca objek dan kaca penutup dengan alkohol.

3. Menempelkan selotip bening dipermukaan tempe untuk mengambil

spora kapang.

4. Menempelkan selotip tersebut di atas kaca objek.

5. Mengamati preparat di bawah mikroskop.

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

c) Pengamatan Isolat Khamir

1. Menyiapkan ragi roti sebagai sumber isolat khamir.

2. Mengencerkan ragi roti dengan pengenceran 10-5 dan 10-7 kemudian

disispensi.

3. Mensterilkan kaca objek menggunakan alkohol.

13
4. Mengambil sampel isolat khamir menggunakan pipet tetes dan

meneteskan di atas kaca objek kemudian ditutup menggunakan kaca

penutup.

5. Mengamati preparat di bawah mikroskop.

6. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

d) Pengamatan Isolat Protozoa

1. Menyiapkan sampel air rawa sebagai sumber isolat protozoa.

2. Mengambil sampel air rawa menggunakan pipet tetes dan

meletakkannya pada hanging drop dan ditutup menggunakan kaca

penutup.

3. Mengamati preparat di bawah mikroskop.

4. Mendokumentasikan hasil pengamatan.

14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum dapat dilihat pada Tabel 4.1, 4.2, 4.3,

4.4, dan 4.5

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Mikroskop


No Gambar Keterangan Fungsi
1 2 3 4
2 1
1 7
1. Lensa okuler 1. Memperbesar
8 2. Lensa objektif kembali bayangan
3. Diafragma objek dari lensa
4. Pengatur fokus obyektif
kasar 2. Memperbesar
5. Pengatur fokus bayangan benda
halus 3. Mengatur
6. Tabung banyaknya cahaya
7. Revolver yang masuk
8. Lengan 4. Memperbesar
Mikroskop bayangan
9. Meja preparat 5. Mempertajam
bayangan
6. Meneruskn
cahaya dari lensa
4 5 3 9 obyektif ke lensa
6 okuler
7. Mengatur
pembesaran dari
lensa
8. Sebagai tempat
memegang
mikroskop
9. Sebagai tempat
objek

15
10. Kaki
Mikroskop
11. Tombol
on/off
10. Untuk menopang
12. Penggerak
mikroskop
meja mikroskop
11. Untuk
(vertikal dan
menyalakan atau
horizontal)
mematikan
mikroskop

10 11

16
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Bakteri
N Jenis Gambar Literatur Keterangan
o Mikroba

1. Bakteri
berbentu
Bakteri
k basil
1. (Lactobacillu
s casei)
1

Perbesaran 400x
(Arista et al, 2021)

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kapang


N Jenis Gambar Literatur Keterangan
o Mikroba

1. Sporangium
Kapang 2. Sporangiofor
1. (Rhizopus 3. Rhizoid
oligosporus)
Perbesaran 400x
(Ayun et al,
2022)

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Khamir


No Jenis Mikroba Gambar Literatur Keterangan

Khamir 1. Kapsul
1. (Saccharomyce
s cerevisiae) 1

Perbesaran 400x (Simbolon,


2018)

17
B. Pembahasan

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran kecil atau

organisme bersel tunggal yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan

mikroskop. Kelompok mikroba antara lain protozoa, alga, jamur, bakteri dan

virus. Dunia mikroorganisme sangat luas sehingga perlu dikelompokkan atau

pengklasifikasian untuk mempermudah menggolongkannya (Rini & Jamiltur,

2020).

Metode yang dilakukan pada praktikum ini yaitu penjelasan mengenai

pengenalan dan pengamatan mikroorganisme dengan menggunakan mikroskop

yang bertujuan agar praktikum tidak salah dalam pengamatan mikroorganisme

dan penggunaan mikroskop. Hal tersebut sejalan dengan Shofi & Humairoh,

(2019) bahwa sebelum kegiatan praktikum dilaksanakaan, praktikan perlu terlebih

dahulu diberi penyuluhan mengenai mengenai penemuan, perkembangan

mikroskop, pengenalan jenis-jenis mikroskop serta penjelasan bagian-bagian

mikroskop beserta fungsinya mikroskop dan cara penggunaan mikroskop untuk

pengamatan mikroorganisme.

Hasil pengamatan yang diperoleh pada praktikum ini yaitu pada hasil

pengamatan bakteri menggunakan Lactobacillus casei dengan menggunakan

pembesaran 400x maka dapat diketahi bahwa bakteri tersebut berbentuk basil. Hal

ini sejalan dengan Halimah, (2018) yang mengatakan bahwa bentuk dari

Lactobacillus casei yaitu batang atau basil. Hasil pengamatan kapang

menggunakan Rhizopus oligosporus dengan menggunakan pembesaran 400x

maka dapat diketahui bahwa kapang tersebut berbentuk sporangium, sporangiofor,

18
dan rhizoid. Hal ini sejalan dengan Moensaku, dkk (2021) bahwa Rhizopus

oligosporus berbentuk sporangium dan sporagiofor. Sedangkan pada hasil

pengamatan khamir menggukana Saccaromyces cerevisiae dengan menggunakan

pembesaran 400x maka dapat diketahui bahwa khamir tersebut berbentuk kapsul.

Hal ini sejalan dengan Amin, (2022) bahwa Saccharomyces cerevisiae tergolong

eukariot dengan membentuk blastopore berbentuk lonjong, silindris, bulat, ogival

(berbentuk bulat panjang dan memiliki bentuk runcing pada salah satu bagian

ujungnya), yang dipengaruhi oleh strainnya.

19
V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan adalah

pengamatan dibagi menjadi 3 yaitu tempe berspora, air rawa, dan Yakult. Hasil

pengamatan bakteri menunjukkan bentuk basil, hasil pengamatan kapang

menunjukkan sporangium, sporangiofor, dan rhizoid, dan hasil pengamataan

khamir menunjukkan bentul kapsul.

B. Saran

Saran yang apat diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk laboratorium, diharapkan agar alat-alat yang ada di laboratorium

disimpan dengan teratur serta selalu terjaga kebersihan dan kelengkapan alat-

alatnya.

2. Untuk asisten pembimbing, agar lebih sabar dan tetap semangat dalam

membimbing praktikan.

3. Untuk praktikan, agar disiplin dan selalu menjaga etika serta tingkah laku

ketika berkomunikasi dengan asisten dan memperhatikan asisten ketika sedang

menjelaskan dan selalu menjaga kebersihan laboratorium yang telah

digunakan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ariska, M., & Alawiyah, S. (2019). Mikroskop digital berbasis kamera


smartphone. JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset
Ilmiah), 3(2), 108-112..

Harahap D.G.S., Ariyani N., Rudy H., Nur A.Y., Endik D.N., & Fafa N., Dyah A.,
Widyastuti, Khariri, Rina H.P., Dessyre M., Nendissa, Sandriana Juliana
N, Ary N., Shafa N., Theopilus W.W., Eni S.AE. 2021. Dasar-Dasar
Mikrobiologi dan Penerapannya. Bandung. Widina Bhakti Persada
Bandung. Hal. 14

Hidayat N., Irene M. & Neti Y. 2018. Mikroorganisme dan pemanfaatannya. UB


Press. Malang. Hal 7-14

Masrikhiyah, R. (2019). Peningkatan Mutu Pengetahuan Siswa Mengenai Natural


Science di MI Ikhsaniyah Kupu: Pengenalan dan Praktik Penggunaan
Mikroskop. Randang Tana-Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1), 39-45.

Muqoddam, M., Kartika, W., & Wibowo, S. A. (2020). Modul Digitalisasi


Mikroskop. Medika Teknika: Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, 2(1),
19-26.

Ramadhani S.P. 2020. Pengelolaan laboratorium. Yayasan Yiesa Rich. Depok.


Hal.4- 6

Rini C.S., & Jamiltur R. 2020. Buku Ajar Bakteriologi Dasar. UMSIDA Press.
Sidoarjo. Hal. 8

Talaro, K., & Chess, B. (2018). Fundations in Microbiology Basic Principles


(Tenth Edit). Mc Graw Hill.

Shofi, M., & Humairoh, D. (2019). Pengenalan dan pelatihan Penggunaan


Mikroskop pada Siswa Kelas IV SD Islamic International School

21
Pesantren Sabilil Muttaqien Kediri. In Prosiding (SENIAS) Seminar
Pengabdian Masyarakat.

Moensaku, E., Sine, Y., & Pardosi, L. (2021). Isolasi dan identifikasi kapang

Rhizopus pada tempe kacang merah (Phaseulus vulgaris L). Jurnal

Pendidikan Biologi Undiksha, 8(2), 61-69.

Amin, M. (2022). Pengaruh Penambahan Saccharomyces cerevisiae Terhadap


Kandungan Kimia Dan Beta-Glukan Tempe Gembus.

22

Anda mungkin juga menyukai