GRUP F
SESI E3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi
Pengantar Teknik Kmia II dengan judul “Mikroskopi”
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Pengantar Teknik Kmia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 21
September 2021.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Caecilia Pudjiastuti, M.T. selaku Kepala Laboratorium Pengantar Teknik
Kimia II dan A.R Yelvin Sunarti, ST, MT selaku dosen pembimbing
praktikum.
2. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
3. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan
masukanmasukan dalam praktikum.
Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali
yang Maha Sempurna. Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati,
penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran, Seluruh asisten dosen yang turut
membantu dalam pelaksa kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap
penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya
jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, 26 September 2021
Penyusun
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI i
MIKROSKOPI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI ii
MIKROSKOPI
V.1 Kesimpulan................................................................................................. 26
LEMBAR DATA................................................................................................. 29
LAMPIRAN ........................................................................................................ 34
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Makhluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup
yang dapat dilihat oleh mata manusia saja tetapi ada juga mikroorganisme yang
berukuran kecil dan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan khusus.
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil.
Mikroorganisme dengan ukuran yang sangat kecil tersebut tidak memungkinkan
untuk dapat dilihat manusia secara langsung. Oleh karena itu, dibutuhkan alat bantu
seperti mikroskop sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik.
Mikroskop telah banyak dikenal dalam kehidupan masyarakat terutama
mikroskop jenis cahaya. Mikroskop juga telah banyak digunakan untuk berbagai
bidang contohnya pada bidang medis. Dokter gigi menggunakan mikroskop yaitu
jenis dental microscope. Mikroskop ini dapat memperbesar penglihatan hingga 25
kali dengan penglihatan dengan mata telanjang sehingga dapat digunakan dalam
penegakkan diagnosis dan perawatan. Objek yang diperbesar dapat membantu
dokter gigi untuk memeriksa preparat rongga, pemasangan matriks, kotoran, dan
rongga udara sehingga dapat meningkatkan kualitas pengobatan. Oleh karena itu,
percobaan mikroskopi perlu dilakukan agar praktikkan dapat memahami cara kerja
dari alat mikroskop.
I..2 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi miskroskopis dari jagung, kapuk, kapas, air
got, yeast, kentang, tepung beras, bawang merah
2. Untuk mengetahui teknik preparasi sampel yang digunakan dalam
percobaan mikroskopi
3. Untuk mengetahui cara kerja mikroskop
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 1
MIKROSKOPI
I..3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta
fungsinya
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2
MIKROSKOPI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum
Mikroskopi adalah bidang teknis penggunaan mikroskop untuk melihat objek
dan area objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada tiga cabang
mikroskop yang terkenal yaitu mikroskop optic, electron, dan pemindaian probe.
Mikroskopi optic dan electron melibatkan difraksi, refleksi, atau pembiasan radiasi
elektromagnetik/ berkas electron yang berinteraksi dengan specimen. Metode ini
dilakukan dengan radiasi bidang dari sampel atau dengan meminfai berkas halus di
atas sampel . Mikroskopi probe pemindaian melibatkan interaksi probe pemindaian
dengan permukaan objek yang diinginkan (Dunders, 2020).
II.2 Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang
memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme
yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia
memungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan
kali (Masrikhiyah, 2019).
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 3
MIKROSKOPI
Cara kerja dari mikroskop tersebut adalah dari cahaya lampu yang
dibiaskan oleh lensa condenser, setelah melewati lensa kondenser sinar
mengenai spesimen dan diteruskan oleh lensa objektif. Lensa objektif ini
merupakan bagian yang paling penting dari mikroskop karena dari lensa ini
dapat diketahui perbesaran yang dilakukan mikroskop. Sinar yang diteruskan
oleh lensa objektif ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata atau
kamera. Pada mikroskop ini mempunyai batasan perbesaran yaitu dari 400 X
sampai 1400 X.
2. Mikroskop Elektron
Terdapat dua jenis mikroskop elektron yaitu mikroskop scanner elektron
(SEM) dan mikroskop tranmisi elektron (TEM). i) Mikroskop scanner
elektron
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 4
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 5
MIKROSKOPI
A. Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda menjadi
lebih besar.
1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 6
MIKROSKOPI
2. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang
diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, 40x
3. Diafragma
Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya
4. Cermin
Untuk memantulkan cahaya dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop
B. Bagian Mekanik
Bagian mekanik berguna untuk menggerakkan dan memudahkan penggunaan
mikroskop.
1. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
2. Tombol Pengatur Fokus Kasar
Untuk mencari fokus bayangan seara cepat sehingga tabung mikroskop turun
atau naik dengan cepat
3. Tombol Pengatur Fokus Halus
Untuk mencari fokus bayangan seara cepat sehingga tabung mikroskop turun
atau naik dengan lambat
4. Revolver
Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan
5. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
6. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek yang akan diamati
7. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar tidak bergeser pada saat
diteliti
8. Kondensor
Lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 7
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 8
MIKROSKOPI
B. Preparat Basah
Jika preparat yang akan digunakan berupa preparat basah, maka bahan
yang akan diamati diletakkan di atas gelas objek, kemudian tutup dengan
gelas penutup. Usahakan tida ada gelembung udara diantara gelas objek
dengan gelas penutup (Sihombing, 2016).
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 9
MIKROSKOPI
Keterangan :
: Perbesaran lensa objektif
: Jarak bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
: Jarak benda terhadap lensa objektif
: Perbesaran lensa okuler
: Jarak benda terhadap lensa okuler
:Jarak titik fokus lensa okuler
: Perbesaran total
(Suparti, 2010)
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 10
MIKROSKOPI
(Setianingsih, 2017)
II.2.9 Perbedaan SEM dan TEM
SEM digunakan untuk studi detil permukaaan sel dan obyek diamati secara
tiga dimensi.TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel. SEM
memanfaatkan hamburan electron dari sampel sedangakan TEM memanfaatkan
hamburan elastis electron yang ditransmiksikan melalui sampel. Perbesaran TEM
lebih besar daripada perbesaran SEM. Sampel untuk TEM harus dibuat sangat tipis
sedangkan sampel untuk SEM tidak perlu dikalukan persiapan sampel (Sani, 2019).
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 11
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 12
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 13
MIKROSKOPI
II.4.3 Yeast
A.Sifat Fisika
1.Wujud : Padat
2.Warna : coklat
3.Densitas : 4376 kg/m3
4.Titik didih : 495,27 ᵒC
5.Titik lebur : 287,56 ᵒC
6.Bau : Tidak Berbau
B.Sifat Kimia
1.Korofisitas : Tidak korosif
2.Berat Molekul : 23,9 gr/mol
(Fitria,2014)
C.Fungsi
Sebagai bahan yang diamati secara mikroskopis
II.4.4 Kapuk
A.Sifat Fisika
1.Fase : Padat
2.Warna : Coklat kekuning-kuningan
3.Bau : Tidak berbau
4.Densitas : 1500 kg/m3
B.Sifat Kimia
1.Mudah terbakar
2.Mengandung 62 % selulosa
3.Mengandung 12 % lignin
4.Mengandung 8 % protein
(Sarifudin,2013)
C.Fungsi
Sebagai bahan yang akan diamati secara mikroskopis
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 14
MIKROSKOPI
II.4.5 Kapas
A.Sifat Fisika
1.Fase : Padat
2.Warna : Putih
3.Bau : Tidak berbau
B.Sifat Kimia
1.Mudah terbakar
2.Mengandung 98% selulosa
3.Mengandung 1,3 % protein
(Nurnasari,2017)
C.Fungsi :
Sebagai bahan yang akan diamati secara mikroskopis
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 15
MIKROSKOPI
C. Fungsi
Sebagai bahan yang akan diamati secara mikroskopis
II.4.8 Kentang
A. Sifat fisika
1. Fase : padat
2. Warna : kuning
3. Bau : tak berbau
4. Rasa : sedikit tawar saat mentah
B. Sifat kimia
1. Mengandung banyak vitamin C
2. Mengandung Kalium
3. Keadaan pH pertumbuhannya antara 5-7
(Gamea,2009)
C. Fungsi
Sebagai bahan yang akan diamati secara mikroskopis
II.4.9 Jagung
A. Sifat Fisika
1. Fase : padat
2. Warna : kuning
3. Kadar air : 11,54% - 19,74%
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 16
MIKROSKOPI
C. Fungsi
Sebagai bahan yang akan diamati secara mikroskopis
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 17
MIKROSKOPI
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 18
MIKROSKOPI
Mikroskop
Keterangan :
A = Lensa Okuler
B = Tabung Mikroskop
C = Revolver
D dan E = Lensa Objektif
F = Meja Preparat
G = Penjepit Preparat
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 19
MIKROSKOPI
H = Kaki Mikroskop
I = Cermin
J = Diafragma
K = Lengan Mikroskop
L = Pemutar Halus
M = Pemutar Kasar
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 20
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 21
MIKROSKOPI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
Tabel IV. 1 Pengamatan Mikroskopi
No Bahan Gambar Gambar Keterangan
Percobaan Teoritis
1. Yeast Perbesaran
okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
coccus,
berkoloni,
tidak berinti
2, Jagung Perbesaran
okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
bulat
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 22
MIKROSKOPI
4. Tepung Perbesaran
beras okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
bulat
5. Kentang Perbesaran
okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
bulat
6. Kapuk Perbesaran
okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
serabut
7. Kapas Perbesaran
okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
serabut
8. Bawang Perbesaran
merah okuler 10x,
perbesaran
objektif 40x,
berbentuk
lonjong
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 23
MIKROSKOPI
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas menunjukan hasil pengamatan terhadap
mikroskopis dari yeast, jagung, air got, kapas, kapuk, kentang, bawang merah, dan
tepung beras menggunakan alat mikroskop. Sebelum bahan-bahan tersebut dapat
diamati, maka diperlukan tahap preparasi sampel. Ada 2 teknik preparasi sampel
yang digunakan yaitu teknik basah dan teknik kering. Pada teknik basah contohnya
yang digunakan pada bahan yeast, yeast diambil menggunakan ose kemudian
diletakkan ke dalam object glass kemudian ditutup dengan deck glass, tetapi
diusahakan tidak terjadi gelembung. Pada teknik kering contohnya pada bahan
bawang merah perlu diiris tipis menggunakan pisau kemudian ditaruh ke object
glass yang sebelumnya telah ditetesi dengan air agar bahan tersebut menempel.
Setelah itu, tutup dengan deck glass. diusakan jangan sampai terjadi gelembung
karena akan membuat objek yang akan diamati menjadi buram dan tidak jelas.
Setelah itu, sampel diletakkan ke meja preparat dan dapat diamati mikroskopisnya
menggunakan mikroskop dengan perbesran okuler dan perbesaran objektif secara
berturut-turut sebesar 10x dan 40x
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 24
MIKROSKOPI
disimpulkan hasil pengamatan sudah sesuai dengan teori meskipun tidak pada
semua bahan uji.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi percobaan ini yaitu
intensitas dan pencahayaan. Intensitas cahaya mempengaruhi gelap terang hasil
bayangan mikroskop. Selain itu, pencahayaan juga dapat mempengaruhi hasil
percobaan. Pencahayaan yang baik dengan cahaya dapat memiliki daya tembus
yang besar.Apabila sumber pencahayaan bersumber dari cahaya sendiri maka
menggunakan cahaya warna ungu. Hal ini dikarenakan panjang gelombang paling
kecil sehingga memiliki daya tembus yang paling besar. Selain itu, terdapat
perbedaan perlakuan saat tahapan persiapan sampel antara teoritis dengan
percobaan sehingga tidak semua bahan yang diujikan diperoleh hasil pengamatan
yang sama dengan literatur.
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 25
MIKROSKOPI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data dari hasil percobaan yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikkan menghindari terjadinya gelembung pada saat
menutup sampel menggunakan deck glass agar sampel tidak terlihat buram
2. Sebaiknya praktikkan melakukan pengamatan di tempat yang cukup cahaya
sehingga hasil pengamatan terlihat jelas
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 26
MIKROSKOPI
DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 27
MIKROSKOPI
Nurnasari, E 2017,‟ Karakteristik Kimia Serat Buah, Serat Batang, dan Serat
Daun‟, Jurnal Pertanian, Vol.9, No.2
Oktavia, N 2011, „Pengaruh Konsentrasi Tepung Beras Terhadap Daya Angkat Sel
Kulit Mati dan Sifat Fisik Lulur Bedak Dingin‟, Jurnal Kesehatan
Masyarakat
Perry, R. H 2008, Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, Mc Graw-Hill, New
York
Putri, M.H , Mikrobiologi Keperawatan Gigi, NEM, Pekalongan
Respati, M.B 2008, „Macam-Macam Mikroskop dan Cara Penggunaan‟,
Momentum, Vol.4 , No.2
Rissang, B.S 2012, „Sifat Fisik Granul Amilum Jagung Yang Dimodifikasi secara
Enzimatis‟, Jurnal Ilmu Biologi
Sani, R.A 2019, Karakterisasi Material, Sinar Grafika Outlet, Jakarta Timur
Sarifudin, S 2013, „Analisa Perilaku Mekanik Komposit Serat Kapuk Randu
Menggunakan Matriks Polyester‟, Jurnal Ferma, Vol. 1, No.2
Setianingsih, T 2017, Mikroskop Elektron Transmisi, UB press, Malang
Suparti, 2010, Mikroskop, Alprin, Semarang
Tim Dosen PTK II, 2021, Modul Praktikum Mikroskopi, UPN Veteran Jawa Timur,
Surabaya
Utami, H.P 2007, Mengenal Cahaya dan Optik, Ganeca, Indonesia, Bekasi
Widiastutik, N 2014, „Isolasi dan Identifikasi Yeast dari Rhizofer Rhizospora
mucronata Wonorejo‟, Jurnal Sains dan Seni POMITS, Vol.3, No.1
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 28
MIKROSKOPI
LEMBAR DATA
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 29
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 30
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 31
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 32
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 33
MIKROSKOPI
LAMPIRAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 34
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 35
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 36
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 37
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 38
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 39
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 40
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 41
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 42
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 43
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 44
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 45
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 46
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 47
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 48
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 49
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 50
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 51
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 52
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 53
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 54
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 55
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 56
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 57
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 58
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 59
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 60
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 61
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 62
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 63
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 64
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 65
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 66
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 67
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 68
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 69
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 70
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 71
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 72
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 73
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 74
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 75
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 76
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 77
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 78
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 79
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 80
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 81
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 82
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 83
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 84
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 85
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 86
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 87
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 88
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 89
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 90
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 91
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 92
MIKROSKOPI
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 93