“KERAMIK”
Dosen Pengampu :
IR. Dwi Hery Astuti, MT
Disusun Oleh:
Imam Sholicuddin (17031010221)
Rizki Amirullah (19031010180)
Reza salsabilla kafy (19031010196)
Graciella Yerrica Nathania (19031010199)
Muhammad Dillah Sudaiz (19031010209)
Moh Aufal Widad (19031010219)
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini kami membahas tentang Keramik
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada masyarakat tentang Keramik. Selain itu, tujuan kami menulis makalah ini
untuk melengkapi tugas mata kuliah Bahan Konstruksi Pabrik Kimia (BKPK).
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu IR. Dwi Hery Astuti, MT
selaku Dosen mata kuliah Bahan Konstruksi Pabrik Kimia (BKPK) dan semua
pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan makalah ini. Namun, dalam
penyusunannya, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami menanti saran dan kritik dari anda.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari keramik
2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari keramik
3. Untuk mengetahui proses pembuatan keramik
I.3 Manfaat
1. Agar pembaca dapat memahami definisi dari keramik
2. Agar pembaca dapat memahami klasifikasi dari keramik
3. Agar pembaca dapat memahami aplikasi dari keramik dalam dunia
industri
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4. Kaolin Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti
pegunungan tinggi, yaitu gunung yang terletak dekat Jakhau Cina yang
tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam pembuatan keramik sejak
beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu
penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran. Clay jenis ini
merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling
putih di antara clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah.
Sifat-sifat kaolin : Tidak terlalu plastis, Kekuatan keringnya rendah, Titik
leburnya 1700oC-1785oC, Dalam keadaan kering berwarna putih, Memberi
warna putih pada masse badan keramik, dan Setelah dibakar berwarna putih.
5. Kuarsa Kuarsa adalah mineral yang berasal dari batuan beku asam
metamorf dan sedimen, dalam bentuk dengan komposisi sebagian besar
berupa silika dan terdapat pada sebagian batu pasir kuarsa. Fungsi kuarsa di
dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi
keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering
dan susut bakar dari tanah liat, Memudahkan air untuk menguap sewaktu
proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat pada
barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada
waktu dibakar, dan Dapat mengurangi daya memuai dari benda yang sudah
jadi
4
dengan suhu 2000ºC. kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor
yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.
1. Sifat Mekanik
Keramik biasanya material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi.
Sifat- sifat ini bersama dengan kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya
yang tinggi, membuat keramik merupakan material struktural yang menarik.
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan
untuk patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit. Ini merupakan
masalah khusus bila bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural.
Dalam logam, elektron-elektron yang terdelokalisasi memungkinkan atom-
atomnya berubah-ubah tetangganya tanpa semua ikatan dalam strukturnya putus.
Hal inilah yang memungkinkan logam terdeformasi di bawah pengaruh
tekanan. Tapi, dalam keramik, karena kombinas ikatan ion dan kovalen,
partikel-partikelnya tidak mudah bergeser. Keramiknya dengan mudah putus bila
gaya yang terlalu besar diterapkan.
2. Sifat Termal
Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien
ekspansi termal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah
kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang
diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran)
atom/ion penyusun padatan tersebut.
Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan.
Jadi getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena
ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan
yang terlalu banyak pada kisi kristalnya.
3. Sifat Listrik
Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat
baik sebagai isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat
dipolarisasi dan digunakan sebagai kapasitor. Keramik lain menghantarkan
elektron bila energi ambangnya dicapai, dan oleh karena itu disebut
semikonduktor. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor
5
temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya
memiliki hambatan = 0. Akhirnya, keramik yang disebut sebagai piezoelektrik
dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.
Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat
ini merupakan bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor.
Dalam bahan piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya
akan menginduksi polarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut
mengubah tekanan mekanis menjadi tegangan listrik. Bahan piezoelektrik
digunakan untuk tranduser, yang ditemui pada mikrofon, dan sebagainya.
Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion.
Sifat ini dapat diubah-ubah dengan merubah komposisi, dan merupakan
dasar banyak aplikasi komersial, dari sensor zat kimia sampai generator daya
listrik skala besar. Salah satu teknologi yang paling prominen adalah sel bahan
bakar. Kemampuan penghantaran ion didasarkan kemampuan keramik tertentu
untuk memungkinkan anion oksigen bergerak, sementara pada waktu yang sama
tetap berupa isolator. Zirkonia,ZrO2, yang distabilkan dengan kalsia (CaO),
adalah contoh padatan ionik.
4. Sifat Optik
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi,
atau dipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan
cahaya, dan biasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque.
Material yang transparan, seperti gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus,
seperti gelas terfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak
mentransmisikan cahaya.
Banyak aplikasi memanfaatkan sifat optik bahan keramik ini. Transparansi
gelas membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab,
dan objek- objek seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar
penggunaan bahan semikonduktor seperti Gas dalam laser dan meluasnya
penggunaan LED dalam alat- alat elektronik. Keramik fluoresensi dan
fosforisensi digunakan dalam lampu- lampu listrik dan layar-layar tv. Akhirnya
6
serat optik mentransmisikan percakapan telepon dan data komputer yang
didasarkan atas refleksi internal total sinyal cahaya.
5. Sifat Kimia
Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari
permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel,
zeolit, dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan
pengabsorb. Kalau oksida logam dipanaskan pada kira-kira 5000C,
permukaannya menjadi bersifat asam atau bersifat basa. Aluminaγ , zeolit,
lempung asam atau S2O2 – TiO2 demikian juga berbagai oksida biner dipakai
sebagai katalis, yang memanfaatkan aksi katalitik dari titik bersifat asam dan
basa pada permukaan.
6. Kehandalan
a. Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan
untuk berbagai aplikasi termasuk :
b. Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
c. Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan
superkonduktor
d. Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
e. Keras dan kuat, namun rapuh.
f. Tahan korosi
(Kusuma,2012)
7
Gambar II.1 Keramik Tradisional
2. Keramik Halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced
ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat
dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
(Al2O3, ZrO2, MgO, dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor,
komponen turbin, dan pada bidang medis.
8
Dalam tahapan ini para pengrajin akan mencampurkan bahan tanah liat
dengan material yang lain termasuk air. Tujuannya untuk mengolah bahan baku
dari material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap
pakai, pengolahan ini bisa dilakukan dengan metode basah atau kering, dengan
cara manual maupun manisal.
Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus
dilakukan, antara lain:
1) Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau
penggilingan dengan menggunakan ball mill. Penyaringan ini bertujuan
untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak sama.
2) Melakukan pencampuran serta pengadukan, bertujuan untuk mendapatkan
campuran bahan yang homogen. Pengadukan ini dilakukan dengan cara
manual ataupun masinal dengan menggunakan blunger maupun mixer.
3) Pengurangan kadar air, bertujuan untuk mengurangi jumlah air yang
terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis, proses ini dilakukan
dengan cara diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan
alat filter press.
4) Pengulian, bertujuan untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan
membebaskan gelembung-gelembung udara yang terjebak. Massa badan
keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian
diperam agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Pembentukan
Dalam proses pembentukan ini ada 3 teknik yang kerap digunakan
diantaranya adalah:
Teknik Pijit Tekan
Teknik pijit tekan (pinching) merupakan teknik yang paling populer
dikalangan para pengarajin keramik. Pada teknik ini pembentukan badan keramik
dilakukan secara manual.
Cara menggunakan teknik yaitu; tanah liat cukup dipijit tekan dari bentuk
bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Teknik Pilin
9
Teknik pilin (coiling) adalah teknik pembentukan badan keramik secara
manual. Cara menggunakan teknik ini tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan
tanah.
Teknik Lempengan
Teknik lempengan (slabbing) adalah pembentukan badan keramik dengan
cara membentuk lempengan rol. Lempengan kerap digunakan untuk membuat
sebuah keramik yang berbentuk persegi/ silinder.
Teknik Putar
Teknik putar atau disebut juga teknik pilin merupakan proses pembentukan
badan keramik menggunakan alat putar kaki (kickwheel). Keramik yang dibuat
menggunakan teknik putar biasanya menghasilkan bentuk yang simetris.
Pembuatan keramik menggunakan teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang
tinggi dibanding teknik lain. Oleh karena itu diperlukan waktu yang tidak sebentar
dalam melatih jari-jari agar terebntuk feeling dalam waktu membuat keramik.
Teknik Cetak
Dalam teknik ini keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan.
Melainkan menggunakan bantuan cetakan yang dibuat dari gipsum. Dalam
melakukan teknik cetal terdapat 2 cara yaitu:
1. Cetak padat, pada teknik ini bahan baku yang digunakan adalah badan
tanah liat plastis.
2. Cetak tuang (slip), bahan yang digunakan berupa badan tanah liat slip/
lumpur.
Kelebihan dari teknik cetak ini adalah benda yang diproduksi mempunyai bentuk
dan ukuran yang sama persis.
3. Pengeringan
Setelah keramik telah selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah
pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis
yang mengendap pada badan keramik.
Ketika badan keramik plastis dihilangkan akan terjadi 3 proses penting yakni:
1) Air pada lapisan antar partikel lembung mendifusi ke permurkaan, menguap
sampai partikel-partikel yang lain bersentuhan dan reduksi berhenti.
10
2) Air yang terserap pada permukaan partikel menghilang.
3) Air dalam pori menghilang tanpa terjadi surut.
Secara tidak langsung tahap-tahap ini menerangkan bahwa, mengapa harus
dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak.
4. Pembakaran
Dalam proses ini tanah liat yang rapuh diubah menjadi benda padat, keras dan
kuat. Selama pembakaran berlangsung, badan keramik akan bereaksi penting,
hilang atau muncul fase-fase mineral, serta hilang berat.
Proses pembakaran ini merupakan inti dari pembuatan keramik, dimana pada
tahap ini massa yang rapuh diubah menjadi massa yang padat,keras dan kuat,
pembakaran ini dilakukan di dalam sebuah tungku yang bersuhu tinggi kisaran
700-1000oC.
5. Pengglasiran
Diurutan terakhir ada pengglasiran, tahap ini merupakan proses pembuatan
keramik yang dilakukan sebelum pembakaran glasir. Saat proses ini dilakukan
benda keramik biscuit dilapisi glasir dengan cara dituang, dicelup, disemprot/
dikuas.
Pelapisan glasir yang dilakukan dengan cara dicelup dan dituang, biasanya
pada benda-benda yang berukuran kecil sampai sedang. Sedangkan pelapisan
glasir dengan cara penyemprotan dilakukan pada benda besar. Fungsi/ tujuan
glasir untuk menambah keindahan, agar lebih kedap air, dan menambahkan efek-
efek tertentu dalam keramik.
11
Seperti diketahui bahan refraktori adalah material non logam yang tahan
terhadap suhu tinggi untuk waktu yang lama. Tergantung pada komposisinya
salah satu kegunaan bahan refraktori adalah untuk peleburan logam. Bahan baku
krusibel refraktori terdiri atas ball clay, kaolin, talk dan alumina.
12
refraktori tersebut sebagai isolator (penghambat panas) dan semakin besar
ketahanan refraktori nya terhadap temperatur . Dari penjelasan di atas, dapat
dikatakan bahwa untuk nilai konduktivitas termal sebagai produk refraktori lebih
baik mempunyai nilai yang rendah. Semakin rendah nilai konduktivitas termal
maka akan semakin baik pula sifat refraktori tersebut sebagai isolator.
3. Kuatan tekan
nilai tekanan yang semakin besar pada saat pencetakan akan menghasilkan
nilai bulk density yang besar pula. Hal tersebut disebabkan pada saat proses
pemberian tekanan saat mencetak membantu terjadinya partikelpartikel kosong
terisi, sehingga terjadi difusi solid-solid. Partikel-partikel dapat mengisi atau
masuk ke ruang yang kosong juga dikarenakan adanya perbedaan ukuran pada
bahan baku. Pada saat penekanan, volume refraktori juga akan menurun.
Menurunnya volume refraktori dikarenakan refraktori yang diberi tekanan
semakin besar akan memiliki sruktur padatan yang lebih rapat, karena hal tersebut
maka nilai bulk density pun akan semakin besar, sehingga semakin besar tekanan
maka akan semakin meningkatkan bulk density dari refraktori (Septriana, 2017)
13
hasil yang diperoleh dinyatakan sebagai rugi volume material atau dengan
perhitungan indeks abradability (mampu terabrasi) berdasarkan kerugian massa,
kerapatan bulk material, dan faktor koreksi aparatur. Rugi abrasi dari bahan sangat
tergantung pada densitas dan porositas, sudut benturan, dan ukuran butir dan sifat
media yang mengabrasi (Bayuseno, 2009).
14
Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk pelapis
pelindung panas pada pesawat ulang-alik dan satelit
Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants pada
tubuh manusia. Porous alumina dapat berikatan dengan tulang dan jaringan
tubuh
Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk pembangkit
yang menggunakan pelapisan enamel ini diantaranya adalah kulkas, kompor
gas, mesin cuci, mesin pengering.
B. Refraktor
Penggunaan refraktori basa terdapat pada tungku busur listrik, tungku
sembur oksigen, hot metal car, dan lain-lain.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
1. Keramik merupakan semua bahan bukan logam dan anorganik yang
berbentuk padat.
2. Sifat-sifat dari keramik meliputi sifat mekanik, termal, listrik, optic dan
kimia. Perbedaan tiap sifat ini didasarkan terhadap masing-masing sifat
keramiknya. Seperti sifat termal, yang mempunyai kapasitas panas dalam
keramik.
3. Proses pembuatan keramik meliputi pengolahan, pembentukan (teknik
pijit tekat, pilin, lempengan, putar dan cetak), pengeringan, pembakaran,
dan pengglasiran.
III.2 Saran
1. Diharapkan para pembaca dan penulis dapat memahami definisi dari
keramik serta proses pembuatan keramiknya
2. Diharapkan para pembaca dan penulis dapat mengetahui keramik dapat
diaplikasikan dalam industri apa saja
16
DAFTAR PUSTAKA
17