SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kuliah daring dari mata Alat
Industri Kimia dengan judul “Alat Pemindahan”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III ....................................................................................................................... 23
KESIMPULAN ........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak
perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara),
karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal
yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Conveyor
Dalam sebuah pabrik biasanya tempat-tempat untuk melakukan berbagai proses
produksi berjauhan, karena peralatan tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar,
dan juga pertimbangan kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan
alat pengangkutan (transportasi) bahan dari proses sampai dengan tempat
penyimpanan produk. Alat pengangkutan (transportasi) bahan yang digunakan untuk
mengangkut bahan padatan ini yang merupakan transportasi bahan padat.
3
B. Karakteristik Transportasi Bahan Padat
Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat transportasi bahan padat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Prinsip pengangkutan horizontal, disebut conveyor.
b) Prinsip pengangkutan vertical , disebut elevator.
Berdasarkan system atau cara pengangkutan digolongkan menjadi 3
macam:
a) Mekanis
Sistem scraper ( mendorong)
Vacum system
C. Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
1. Screw Conveyor
4
2. Pneumatic Conveyor
1. Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat
tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk
yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan
misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat
bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang
digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah,
dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau
dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya
sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau
kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka
pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak
tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut. Motor head atau tail: motor head
6
adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt.
conveyor dimana material di pindahkan tanpa penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt
conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material
diatasnya
2. Chain Conveyor
Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis
seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa
hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem
konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi
penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi
7
horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi
membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama 30
tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas.
Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan
engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor
adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor
friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau
penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
8
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak
datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih tinggi
daripada untuk ranatai penggulung.
9
a. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara
jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan
yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material
ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
10
b. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih
berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua
rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat
tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan
seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan
yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan
roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan
yang berat.
c. Bucket Conveyor
12
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatanrendah.
d. Bucket Elevator
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran
dan material kering yang sudah lumat.
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung
lengket.
14
- Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
3. Screw Conveyor
Pada dasarnya screw conveyor terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi
suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Mekanisme ini biasanya terdapat dalam suatu tabun. Screw conveyor digunakan
dalam banyak industry terutama industri pertanian. Screw conveyor dalam industri
modern sering digunakan secara horizontal atau sedikit miring sebagai cara yang
efisien untuk memindahkan bahan semi-padat, termasuk sisa makanan, serpihan
kayu, agregat, biji-bijian sereal , pakan ternak, boiler abu, daging dan tepung tulang,
padat perkotaan limbah , dan banyak lainnya.
15
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus
atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat
dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup.
Pisau berpilin ini disebut flight.
16
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah antara
8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang
berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya
terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah
pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. menunjukkan wadah
yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat dari besi.
17
Komponen Screw Conveyer
Keterangan :
18
Cara Kerja Screw conveyor
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft
yang dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi
dari 3 sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan
drive end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight . bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang
dan dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as
sentral.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor. Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa
juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
19
crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking materials). Beban
yang berlebihan akan mengakibatkan kemacetan, merusak poros, dan screw
berhenti. Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti
butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon
conveyor dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan
kental seperti molasses, tas panas dan gula. Screw conveyor banyak dipakai
pada indutri seperti :
Industry kimia seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium
carbonate, powdered lime, rubber, detergent powders and sulphur dan
lain-lain.
Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder,
keju, permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide,
clay, calcium carbonate.
20
menempel (sticking materials). Beban yang berlebihan akan mengakibatkan
kemacetan, merusak poros, dan screw berhenti.
4. Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis
konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
22
BAB III
KESIMPULAN
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
3. Scraper Conveyor .
4. Appron Conveyor.
5. Bucket Conveyor.
6. Screw Conveyor
7. Pneumatic Conveyor
Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dankekurangannya sendiri.
Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2014.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.
Diakses pada 14 Oktober 2020.
24