Anda di halaman 1dari 28

Oleh:

GRACIELLA YERRICA N (19031010199 / PARALEL E)

NABILLA BALINI P (19031010201 / PARALEL E)

AULIA PUTRI D (19031010203 / PARALEL E)

INNAUFA QONITA FIRDAUS (19031010205 / PARALEL E)

ANGELINA ULI S (19031010207 / PARALEL E)

MUHAMMAD DILLAH SUDAIZ (19031010209 / PARALEL E)

ACHMAD BAIZUNY (19031010211 / PARALEL E)

ANGESTI HAYUNENDYAH (19031010213 / PARALEL E)

RAFIF MAULANA PRASETYO (19031010215 / PARALEL E)

VINA WIRANITA (19031010217 / PARALEL E)

MOH. AUFAL WIDAD (19031010219 / PARALEL E)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kuliah daring dari mata Alat
Industri Kimia dengan judul “Alat Pemindahan”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 14 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 3
A. Pengertian Conveyor ...................................................................................... 3
B. Karakteristik Transportasi Bahan Padat ......................................................... 4
Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat transportasi bahan padat dibedakan
menjadi dua, yaitu: .................................................................................................... 4
a) Prinsip pengangkutan horizontal, disebut conveyor.............................................. 4
b) Prinsip pengangkutan vertical , disebut elevator. ................................................. 4
Berdasarkan system atau cara pengangkutan digolongkan menjadi 3 macam:......... 4
a) Mekanis ................................................................................................................. 4
b) Pneumatic Yaitu pengangkutan menggunakan udara. .......................................... 4
Pneumatic dibagi menjadi : ....................................................................................... 4
c) Hidrolisis Yaitu pengangkutan dengan menggunakan air ..................................... 4
C. Klasifikasi Conveyor ...................................................................................... 4
1. Belt Conveyor .................................................................................................... 5
2. Chain Conveyor ................................................................................................. 7
3. Screw Conveyor ............................................................................................... 15
4. Pneumatic Conveyor .................................................................................... 21

ii
BAB III ....................................................................................................................... 23
KESIMPULAN ........................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahanbaku
maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun padatan. bahan-
bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme karen kadangkala
merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan
alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan. Ada berbagai macam jenis transportasi di
dunia industry, salah satunya adalah transportasi padat yaitu system transportasi yang
digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku
maupun produk. Istilah yang sering digunakan untuk transportasi padat adalah
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan
alat conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses pemindahan barang atau material
merupakan proses yang memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat
bantu untuk mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi
untuk menghantarkan barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah
conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional,
karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki
prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan
harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan
peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat
memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain. Jenis dan sifat

1
bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak
perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara),
karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal
yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan padat?
2. Apa yang dimaksud dengan conveyor?
3. Apa karakteristik transportasi bahan padat?
4. Jenis – jenis conveyor?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui dan memahami jenis-jenis conveyor.
2. Dapat mengetahui dan memahami karakteristik transportasi bahan padat.
3. Menggetaui kegunaan spesifik dari masing-masing conveyor.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Conveyor
Dalam sebuah pabrik biasanya tempat-tempat untuk melakukan berbagai proses
produksi berjauhan, karena peralatan tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar,
dan juga pertimbangan kesehatan dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan
alat pengangkutan (transportasi) bahan dari proses sampai dengan tempat
penyimpanan produk. Alat pengangkutan (transportasi) bahan yang digunakan untuk
mengangkut bahan padatan ini yang merupakan transportasi bahan padat.

Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis


yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam
aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System conveyor
memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan.

Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan


bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan
alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :
 Kapasitas material yang ditangani
 Jarak perpindahan material
 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
 Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
 Harga peralatan tersebut.

3
B. Karakteristik Transportasi Bahan Padat
Berdasarkan prinsip pengangkutannya, alat transportasi bahan padat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Prinsip pengangkutan horizontal, disebut conveyor.
b) Prinsip pengangkutan vertical , disebut elevator.
Berdasarkan system atau cara pengangkutan digolongkan menjadi 3
macam:
a) Mekanis
Sistem scraper ( mendorong)

Sistem carrier (mengangkut atau membawa)

b) Pneumatic Yaitu pengangkutan menggunakan udara.


Pneumatic dibagi menjadi :
Pressure system

Vacum system

Perssure dan vakum system

c) Hidrolisis Yaitu pengangkutan dengan menggunakan air

C. Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator
1. Screw Conveyor

4
2. Pneumatic Conveyor
1. Belt Conveyor

Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat
tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk
yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan
misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat
bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang
digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :


 Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
sampai dengan 18.
 Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
 Kapasitas tinggi.
 Serba guna.
 Dapat beroperasi secara kontinu.
5
 Kapasitas dapat diatur.
 Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
 Dapat naik turun.
 Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
 Jaraknya telah tertentu.
 Biaya relatif mahal.
 Sudut inklinasi terbatas.

Kegunaan Belt Conveyor


Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju,
sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat digunakan
pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini secara luas
digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu bara, mentransfer
pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.

Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat


berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya.
Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi
kebutuhan transfer yang berbeda.

Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah,
dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau
dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya
sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau
kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka
pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak
tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut. Motor head atau tail: motor head
6
adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt.
conveyor dimana material di pindahkan tanpa penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt
conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material
diatasnya

2. Chain Conveyor

Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis
seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa
hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem
konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi
penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi

7
horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi
membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama 30
tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas.
Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan
engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.

Prinsip Kerja Alat


Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang ditekan
atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan pencantelan
khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material
terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman. Program
pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak pada waktunya
dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor
adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor
friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau
penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).

8
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak
datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih tinggi
daripada untuk ranatai penggulung.

2.Chain Rolling (Penggulungan rantai)


Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih rendah gesekan
pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit pergerakan dan semakin rendah
biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar
dapat mengganggu penggulungan.
Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang fleksibel,
biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling
dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu atau
banyak bidang

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :


 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu
untuk menggerakkan material.

9
a. Scraper Conveyor

Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara
jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan
yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material
ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.

Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:


 Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
 Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
 Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
 Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
 Mempunyai jarak yang pendek.
 Tenaganya tidak konstan.
 Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
 Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

10
b. Apron Conveyor

Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih
berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua
rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat
tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan
seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan
yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan
roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan
yang berat.

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:


 Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
 Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
 Kecepatan maksimum 100 ft/m.
 Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
11
 Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
 Kecepatan yang relatif rendah.
 Kapasitas pengangkutan yang kecil
 Hanya satu arah gerakan

c. Bucket Conveyor

Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron


yang dalam.

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:


 Bucket terbuat dari baja
 Bucket digerakkan dengan rantai

12
 Biaya relatif murah.
 Rangkaian sederhana.
 Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
 Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
 Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
 Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
 Investasi mahal.
 Kecepatanrendah.

d. Bucket Elevator

Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan


kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih
13
besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala diperlukan
pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator
terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak.
Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan
fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi
atas :
Minneapolis Type

Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran
dan material kering yang sudah lumat.

- Buckets for Wet or Sticky Materials.

Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung
lengket.

14
- Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang


berat.

3. Screw Conveyor

Pada dasarnya screw conveyor terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi
suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Mekanisme ini biasanya terdapat dalam suatu tabun. Screw conveyor digunakan
dalam banyak industry terutama industri pertanian. Screw conveyor dalam industri
modern sering digunakan secara horizontal atau sedikit miring sebagai cara yang
efisien untuk memindahkan bahan semi-padat, termasuk sisa makanan, serpihan
kayu, agregat, biji-bijian sereal , pakan ternak, boiler abu, daging dan tepung tulang,
padat perkotaan limbah , dan banyak lainnya.

15
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus
atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat
dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup.
Pisau berpilin ini disebut flight.

Macam-macam flight adalah:


 Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau
pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara
disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga
akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
 Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang
berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight-
flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian
dengan pilinan berikutnya.
 Special flight, terbagi:
1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini
dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya
konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor
pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan
pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan
konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah
konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.

16
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah antara
8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang
berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya
terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah
pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. menunjukkan wadah
yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat dari besi.

17
Komponen Screw Conveyer

Keterangan :

1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard.


2. End plate untuk screw conveyor drive.
3. Palung dengan fitted discharge spout.
4. Trough / Palung
5. End plate untuk ball bearing.
6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft.
7. Screw.
8. Screw dengan bare pipe at discharge end.
9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft.
10. Flanged cover with inlet.
11. Flanged covers with buttstrap.

18
Cara Kerja Screw conveyor

Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear. Conveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft
yang dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi
dari 3 sampai 24 in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan
drive end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight . bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang
dan dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as
sentral.
Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor. Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa
juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.

Fungsi Screw conveyor

Bahan yang dapat dipindahkan dengan screw conveyor terbatas pada


bahan curah yang ukurannya tidak terlalu besar (butiran kecil) sampai bahan
yang berbentuk serbuk maupun cair. Screw conveyor tidak dapat digunakan
untuk pemindahan bahan bongkah besar (large-lumped), mudah hancur (easily-

19
crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking materials). Beban
yang berlebihan akan mengakibatkan kemacetan, merusak poros, dan screw
berhenti. Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti
butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon
conveyor dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan
kental seperti molasses, tas panas dan gula. Screw conveyor banyak dipakai
pada indutri seperti :
 Industry kimia seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium
carbonate, powdered lime, rubber, detergent powders and sulphur dan
lain-lain.
 Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder,
keju, permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
 Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide,
clay, calcium carbonate.

Kelebihan Screw conveyor

Adapun kelebihan dari screw conveyor adalah sebagai berikut:


a. Dapat digunakan sebagai pencampur bahan disamping fungsi utamanya
sebagai pemindah bahan
b. Dapat mengeluarkan material pada beberapa titik yang dikehendaki. Hal ini
penting bagi material yang berdebu (dusty) dan material panas, material
yang berbau.

Kekurangan Screw conveyor

Adapun kekurangan screw conveyor adalah sebagai berikut:

a. Tidak dapat digunakan untuk pemindahan bahan bongkah besar (large-


lumped), mudah hancur (easily-crushed), abrasive, dan material mudah

20
menempel (sticking materials). Beban yang berlebihan akan mengakibatkan
kemacetan, merusak poros, dan screw berhenti.

4. Pneumatic Conveyor

Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis
konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:


 Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
 Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
 Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan


kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan.
Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan
21
ujungnya. Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk
suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala
lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya
harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan
lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti
timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang
sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok
atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya
menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm
dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung
pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar
dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama.
Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat
faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

22
BAB III
KESIMPULAN

Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
 Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
3. Scraper Conveyor .
4. Appron Conveyor.
5. Bucket Conveyor.
6. Screw Conveyor
7. Pneumatic Conveyor
 Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dankekurangannya sendiri.
 Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com.


Diakses pada 12 Maret 2014.

Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor.

http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2014.

Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.
Diakses pada 14 Oktober 2020.

Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor.

http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada


12 Maret 2014.

Natanagara, Novhan. 2011. Transportasi Benda Padat. http://novhan-


natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.
Diakses pada 14 Oktober 2020

24

Anda mungkin juga menyukai