Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN KAOLIN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN

DALAM INDUSTRI KERAMIK

MAKALAH

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah


Pemanfaatan MineraL Industri Teknik Metalurgi

Oleh :

MUHAMAD ALFA RIZKY


116.180.012

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK METALURGI

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul “Pemanfaatan Kaolin Sebagai
Bahan Pembuatan Dalam Industri Keramik” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah


Pemanfaatan Mineral Industri, Teknik Metalurgi, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta. Data diperoleh dari penelitian yang bersifat
metode literatur yang berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya
kebenarannya.

Atas selesainya penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih


kepada :

1. Bapak Ir. Anton Sudiyanto, M.T., selaku Koordinator Program Studi


Teknik Metalurgi.
2. Ibu Ir. Dyah Probowati, M.T., selaku Dosen mata kuliah Pemanfaatan
Mineral Industri
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Tangerang, 19 April 2020 Penulis,

MUHAMAD ALFA RIZKY


NPM : 116.180.012

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iv

BAB

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................2
1.3 Maksud dan tujuan ..........................................................................2
1.3.1. Maksud ..................................................................................2
1.3.2. Tujuan ...................................................................................2
II. ISI
2.1 Kaolin ..............................................................................................3
2.1.1 Definisi Kaolin......................................................................3
2.1.2 Persebaran Kaolin di Indonesia ............................................3
2.2 Sifat dan Karakteristik Kaolin ...........................................................4
2.2.1 Sifat Fisik Kaolin ..................................................................4
2.2.2 Struktur Kimia Kaolin ..........................................................4
2.3 Pemanfaatan Kaolin Dalam Industri Keramik ...................................4
2.4 Proses Pengolahan Kaolin yang Digunakan di Industi Keramik .......5
2.4.1 Proses Penambangan Kaolin ................................................5
2.4.2 Tahap Pengolahan Kaolin ....................................................5

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................................................9
3.2 Saran ..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Persebaran Kaolin di Indonesia ................................................... ............. 3


2.2 Proses Penggerusan .....................................................................................6
2.3 Proses Pengentalan .......................................................................................6
2.4 Proses Pembuatan Keramik ..........................................................................6
2.5 Proses Pengeringan Keramik ........................................................................7
2.6 Proses Pembakaran Keramik ........................................................................8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kaolin atau “Kaolinite” termasuk jenis mineral clay dengan formula
Al2O3.2SiO2.2H2O. Nama kaolin berasal dari bahasa Cina “Kau-Ling” yaitu
suatu daerah diCina yang banyak mengandung mineral ini. Kaolin
mengandung SiO2 sekitar 50 %, oleh karena itu kaolin dapat digunakan
sebagai sumber SiO2 untuk pembuatan silika gel.
Silika gel berupa padatan amorf dan berpori yang terbentuk dari proses
polimerisasi asam silikat dan mempunyai sifat inert, netral, luas
permukaannya besar, dan memiliki daya adsorpsi besar. Oleh karena itu silika
gel banyak digunakan sebagai adsorben anorganik, penyerap air, dan sebagai
fasa diam pada kromatografi lapisan tipis dan kromatografi gas.
Pada umumnya kaolin biasa digunakan pada produksi keramik dan
porselen, biasanya digunakan sebagai pengisi cat, karet dan plastik karena
relatif inert dan tahan lama.
Pada dasarnya kaolin adalah tanah liat yang mengandung mineral kaolinit
sebagai bagian yang sangat besar, dan termasuk jenis tanah liat primer. Taraf
penyusutan dan kekuatan keringnya dari kaolin lebih rendah dansangat tahan
api. Suhu pembakaran kaolin sangat tinggi yang titik lelehnya mencapai
1800oC.
Kaolin adalah suatu bahan yang tersusun dari bahan tanah lempung
kualitas tinggi, mempunyai komposisi kimia hydrous aluminium silicate
:Al2O3.2SiO2.2H2O, berwarna putih, abu-abu keputihan, kuning, jingga, dan
abu-abu, mengandung butiran yang sangat halus, lunak dan kurang plastisbila
bercampur air.

1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kaolin dan persebarannya di Indonesia?
b. Bagaimana sifat dan karakteristik dari kaolin?
c. Bagaimana pemanfaatan kaolin sebagai bahan pembuatan dalam industri
keramik?
d. Bagimana proses pembuatan kaolin yang digunakan dalam industri
keramik?

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pemanfaatan Mineral Industri dan juga menambah
pengetahuan khususnya mengenai kaolin sebagai bahan pembuatan
dalam industri keramik .
1.3.2 Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kaolin persebarannya di
Indonesia
b. Mengetahui sifat dan karakteristik dari kaolin
c. Mengetahui pemanfaatan kaolin sebagai bahan pembuatan dalam
industri keramik.
d. Mengetahui proses pembuatan kaolin yang digunakan dalam industri
keramik.

2
BAB II

ISI

2.1 Kaolin
2.1.1 Definisi Kaolin

Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung


dengan kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau
agak keputihan. Kaolin mempunyai komposisi hidrous alumunium
silikat(2H2O.Al2O3.2SiO2), dengan disertai mineral penyerta. Proses
pembentukan kaolin(kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan
dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Endapan
kaolin ada dua macam, yaitu: endapan residual dan sedimentasi.

Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit,


dikrit, dan halloysit(Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan
air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri.

2.1.2 Persebaran Kaolin di Indonesia

Gambar 2.1 Persebaran Kaolin di Indonesia

3
Cadangan endapan Kaolin paling besar terdapat di Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan dan Pulau Bangka dan Belitung. Sedangkan lainnya
tersebar di Pulau Sumatera , Jawa , dan Sulawesi Utara.

Potensi endapan kaolin ini antara lain berada di Bandar Pulau


(Sumut),Bonjol Pasaman (Sumbar), Belilas dan Indragiri Hulu (Riau),
Pulau Bangka Belitung, Pondok Kelapa (Bengkulu), Garut dan
Tasikmalaya (Jabar), Blitar dan Trenggalek (Jatim), Sambas dan
singkawang (Kalbar), Martapura (Kalsel), Polewali (Sulsel), dan Paniai
(Papua).

2.2 Sifat dan Karakteristik Kaolin


2.2.1 Sifat Fisik Kaolin
Kaolin mempunyai sifat yang khas, yaitu : warna putih, kekerasan (skala
Mos) 2-5, berat jenis : 2,60-2,63, daya han7tar listrik dan panas rendah,
belahan sempurna dalam satu arah(001), bersifat anistropik.
2.2.2. Struktur Kimia Kaolin
Mineral lempung mempunyai dua struktur atom dasar, yaitu alumina-
magnesia octahedron dan silica tetrahedron.

2.3 Pemanfaatan Kaolin Dalam Industri Keramik


a. Sebagai bahan untuk mebuat keramik tradisional.
b. Untuk dapat membuat keramik halus ( gerabah putih atau
whiteearthenware) dan porselen
c. Sebagai komponen dalam badan maupun gelasir
d. Digunakan untuk bahan tahan api dalam bata-bata kaolin
e. Bahan bahan bangunan keramik seperti tegel dalam gerabah atau
porselen

4
2.4 Proses Pengolahan Kaolin yang Digunakan di Industi Keramik
2.4.1 Proses Penambangan Kaolin
Proses penambangan kaolin dapat dilakukan dengan 2 cara bergantung
kondisi endapan, yaitu:
a. Cara tambang terbuka (open pit) : Pada cara ini, pengupasan tanah
penutup dapat dilakukan dengan alat-alat secara manual ataupun alat
mekanis seperti bulldoser, scraper, Lapisan kaolin dapat digali
dengan excavator lalu dimuat langsung ke dalam truk untuk diangkut
ke pabrik pengolahan.
b. Cara tambang semprot (hydraulicking) : Pada cara ini, endapan
kaolin yang telah dikupas tanah penutupnya disemprot dengan
menggunakan monitor. Hasil penyemprotan berbentuk lumpur
(campuran kaolin dengan air). Lumpur tersebut dipompakan ke
tempat pengolahan melalui pipa-pipa.Cara penambangan dengan
menggunakan kombinasi pompa dan hydraulicgiant (monitor).
Pada tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan
dengan menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi
yang berasal dari penyemprotan yang disebut monitor atau water
jet atau giant. Tekanan aliran air yang dihasilkan oleh monitor
dapat diatur sesuai dengan keadaan material yang akan digali
atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan sampai 10 atm.
2.4.2 Tahap Pengolahan Kaolin
a. Pengolahan Bahan
 Bahan-bahan seperti lempung, feldspar, kuarsa serta kaolin dilakukan
pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau
penggilingan dengan ballmill. Penyaringan bertujuan untuk
memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam.
 Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim
digunakan sekitar 60-100 mesh.
 Pencampuran bertujuan untuk mendaptkan campuran bahan yang
homogen

5
Gambar 2.2 Proses Penggerusan

 Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual misalnya dengan


blunger atau mixer

Gambar 2.3 Proses Pengentalan

 Pengurangan kadar air yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air


yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis.
b. Pembentukan
 Teknik pembentukan tangan langsung
Beberapa mnetode yang dikenal selama ini: teknik pijit (pinching).
teknik pilin (coiling). dan teknik lempeng (siabbing).

Gambar 2.4 Proses Pembentukan Keramik

6
 Pembentukan dengan teknik putar
Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk melatih jari-jari agar
terbentuk 'feeling' dalam membentuk sebuah benda keramik. Keramik
dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar.
Alat utama yang digunakan adalah alat putar (meja putar).
 Pembentúkan dengan teknik cetak
Menggunakan bantuan cetakan/mold yang dibuat dan gipsum. Teknik
cetak dapat dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang
slip). Pada teknik celak padat bahan bakunya adalah badan tanah liat
plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahannya berupa badan
tanah liat slip/lumpur. Keunggulan dari teknik cetak ini adalah benda
yang diproduksi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis.
c. Pengeringan

Gambar 2.5 Proses Pengeringan Keramik

Tujuan pengenngan untuk menghilangkan ar plastis yang terikat pada


badan keramik
Hal yang terjadi :
 Air pada lapisan antarpartikel lempung mendifusi ke permukaan,
menguap, sampai akhirnya partikel-partikel saling bersent uhan dan
penyusutan berhenti
 Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut.
 Air yang terserap pada permukaan partikel hilang

7
Tahap ini dilakukan secara lambat untuk menghindari retak. Proses yang
terlalu cepat mengakibatkan keret akkan dikarenakan hilangnya ar secara
tiba-tiba tanpa dimbangi penataan partikel tanah liat secara sempurna.
d. Pembakaran

Gambar 2.6 Proses Pembakaran Keramik

Pembakaran bertujuan mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang


padat, keras, dan kuất. Pembakaran dilakukan dalám sebuah fungku
(fumace) suhu tinggi.
 Pada proses pemanasan, partikel-partikel bubuk menyatu dan
memadat. Proses pemadatan ini menyebabkan objek keramik
menyusut hingga 20 persen dari ukuran aslirıya.
 Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena
melalui pembakaran ini süatu benda daipat disebut sebagai keramik.
Biskuit (bisque) merupakan Suatu istilah untuk menyebut benda
keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu (700 – 1000)°C.
e. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap sebelum dilakukan pembakaran glasir.
Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang,
disemprot, atau dikuas. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk
menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-
efek tertentu sesuai keinginan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kaolin atau “Kaolinite” termasuk jenis mineral clay dengan formula
Al2O3.2SiO2.2H2O. Nama kaolin berasal dari bahasa Cina “Kau-Ling” yaitu
suatu daerah diCina yang banyak mengandung mineral ini. Kaolin merupakan
masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan besi
yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan.
Cadangan endapan Kaolin paling besar terdapat di Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan dan Pulau Bangka dan Belitung. Sedangkan lainnya
tersebar di Pulau Sumatera , Jawa , dan Sulawesi Utara.
Adapun pemanfaatan Kaolin dalam industri keramik, sebagai berikut :
Sebagai bahan untuk mebuat keramik tradisional. Untuk dapat membuat
keramik halus ( gerabah putih atau whiteearthenware) dan porselen, sebagai
komponen dalam badan maupun gelasir, dan igunakan untuk bahan tahan api
dalam bata-bata kaolin. Maka dari itu, kaolin sebagai mineral industri yang ada
di Indonesia harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat
di Indonesia yang lebih baik lagi.

3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/vestersaragih/bab-i-kaloin diakses pada 18 April 2020


pukul 10.00 WIB

https://www.slideshare.net/BonitaSusimah/proses-pembuatan-keramik-bahan-
galian-industri diakses pada 18 April 2020 pukul 10.30 WIB

https://steemit.com/esteem/@arii/peninggalan-nektu-geutanyo diakses pada 18


April 2020 pukul 12.00 WIB

http://suarageologi.blogspot.com/2014/11/potensi-kaolin-di-indonesia.html
diakses pada 18 April 2020 pukul 12.10 WIB

https://www.google.com/search?q=persebaran+kaolin+di+indonesia diakses pada


19 April 2020 pukul 12.10 WIB

https://www.slideshare.net/MKidamHady/kaolin-61800856 19 April 2020 pukul


12.45 WIB

Hamzah, M.S. 2005. Karakterisasi Kaolin Kab.Barru Sebagai Bahan Dasar


Keramik. D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako : Palu.
https://jurnalmektek.files.wordpress.com/2012/04/08-sadat-hamzahso-edit-
mei-2005.pdf 19 April 2020 pukul 19.45 WIB

10

Anda mungkin juga menyukai