Oleh :
Husna Munawar Sihono 16307141006
Rakhmawati Kurniasih 16307144015
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan petunjuk-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah manajemen industry yang berjudul industry
keramik PT Arwana Citramulia. Makalah manajemen industry ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen industry. Selain itu, makalah
ini disusun untuk lebih mengenalkan dan menambah pengetahuan tentang
industry keramik
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan pihak-pihak yang telah
membantu penulis. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keramik adalah produk kerajinan tertua yang tercatat dalam peradaban dan
kebudayaan manusia. Menurut sejarah, keramik sudah dikenal oleh orang-
orang Afrika Timur sejak 2.6 juta tahun yang lalu. Namun perkembangan
keramik menyebar di hampir sebagian wilayah dunia, baru terjadi pada jaman
Neolitik atau 15 ribu sampai 10 ribu tahun yang lalu (Smith, 1996). Keramik,
selama ribuan tahun terus berkembang menjadi material yang sangat penting
hingga masa sekarang ini. Hampir di setiap produk teknologi ditemukan
material keramik, seperti bagian-bagian pesawat ruang angkasa, piranti-
piranti komputer, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini disebabkan
karena keramik mempunyai sifat-sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh
bahan lain. Keramik selain menjadi hiasan rumah dapat digunakan sebagai
hal yang penting dalam bangunan.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai arsitektur
bangunan, baik bangunan kecil maupun bangunan besar. Bangunan tersebut
digunakan untuk berbagai aktivitas kehidupan. Bangunan di Indonesia
memiliki karakteristik masing-masing, dari bentuk lantai hingga bentuk
bangunannya. Lantai yang digunakan di Indonesia bermacam-macam yaitu
lantai berkeramik, lantai tanah, lantai semen dan masih banyak lantai-lantai
yang diterapkan.
Salah satu lantai yang sering digunakan untuk kehidupan sehari-hari
adalah lantai berkeramik. Lantai keramik sudah bukan lagi hal yang asing
bagi masyarakat Indonesia. Hampir di seluruh rumah di Indonesia lantai yang
digunakan sudah dilapisi dengan keramik. Penggunaan keramik tidak sekadar
untuk kenyamanan dalam rumah, namun penggunaan keramik juga
difungsikan sebagai hiasan untuk memperindah rumah.
B. Tujuan Pendirian Pabrik
1. Untuk memenuhi kebutuhan keramik bagi konsumen untuk memperindah
dan memperkokoh rumah
2. Dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia dengan
berdirinya industri keramik.
BAB II
PRARANCANGAN PABRIK
A. TEORI
Keramik sudah dikenal di Indonesia sejak jaman Neolithikum.
Keramik adalah salah satu dari peninggalan tersebut yang sampai saat ini
masih banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya. Dahulu
keramik hanya dimanfaatkan untuk bahan bangunan saja. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, keramik adalah tanah liat yang dibakar, dicampur
dengan mineral lain, barang tembikar (porselen) (Mendikbud, 2007).
Menurut Smith (1974) keramik merupakan bahan yang merupakan
bahan in-organik dan non-metallik. Jenis ikatan pada unsur-unsur
penyusun keramik merupakan ikatan ionic atau juga ikatan kovalen.
Ceramic memiliki property yang unik yaitu keras dan brittle, temperatur
leleh yang tinggi (refractory), ketahanan aus yang tinggi.
Kalsium Oksida (CaO) atau yang lebih dikenal sebagai kapur atau
kapur yang sudah dibakar adalah bahan kimia yang banyak digunakan
dalam industry keramik. Ciri dari CaO antara lain berwarna putih, kaustik,
kristal alkali padat pada suhu kamar (Anonim, 2006).
Packing
A. Bidang SDA
1. Penanaman pohon sebelum pembangunan pabrik: Hal tersebut
dimaksudkan supaya dalam lingkungan pabrik tetap subur dan tidak
gersang. Selain untuk penghijauan penanaman pohon disekitar pabrik
dilakukan supaya karyawan yang bekerja di pabrik dapat mendapatkan
efek mood yang lebih baik.
2. Penggunaan Bahan Baku yang berasal dari dalam negeri. Bahan-
bahan yang digunakan PT. Arwana Citramulia menggunakan Bahan
Baku yaitu clay, feldspar, kaolin, dan sebagainya yan diolah dan
diproduksi dari dalam negeri. Selain dapat meningkatkan nilai SDA
yang ada hal tersebut juga dapat membantu perekonomian dalam
negeri.
3. Sumber air yang diperoleh pabrik berasal dari sungai yang berada di
dekat dengan pabrik, penggunaan air tersebut digunakan untuk proses
produksi. Pemilihan air sungai yang digunakan untuk proses produksi
dipertimbangkan karena lokasinya yang tidak terlalu jauh, sehingga
dapat meminimalisir biaya produksi.
B. Bidang SDM
1. Struktur Managemen SDM
Perseroan memiliki departemen Human Resources (HR) yang
dipimpin oleh Vice President of Human Resources and General
Affairs (VP HR-GA). VP HR-GA bertanggung jawab kepada Chief
Operating Officer (COO) perseroan. Departemen ini bertugas
merencanakan, menjalankan dan mengawasi aktivitas pengelolaan
SDM baik di kantor pusat maupun melalui bagian personalia di setiap
pabrik sebagai perpanjgan tangan kantor pusat.
2. Kebijakan Umum SDM
Perseroan menjalankan kebijakan optimalisasi SDM yang bersifat
sistem dan teknis; maupun yang bersifat kualitatif yang
mempertimbangkan berbagai aspek kepribadian, talenta dan
kompetensi masing-masing individu yang apabila bisa dicocokkan dan
disinergikan dengan baik akan mendukung kerja sama maupun kerja
individu yang lebih optimal.
3. Manfaat Kebijakan Umum bagi SDM
a. Bagi Perseroan
Kebutuhan SDM masing-masing seksi, unit, bagian dan
departemen dapat terpenuhi, baik itu sumbernya dari dalam
maupun luar perusahaan.
Fungsi masing-masing seksi, unit, bagian dan departemen
berjalan secara efektif dan efisien.
Tidak terdapat karyawan yang bekerja di atas/bawah
kapasitas yang seharusnya.
Tercipta regenerasi dan pelapisan SDM, terutama bagi
posisiposisi
teknis maupun non-teknis yang mensyaratkan keahlian
khusus atau kompetensi tinggi.
Turnover karyawan rendah dan kepuasan kerja tinggi.
Stabilitas operasional Perseroan tetap terjaga.
Produktivitas Perseroan dan produktivitas karyawan semakin
meningkat.
Perseroan bisa semakin meningkatkan kualitas sistem
administrasi, produksi, informasi, akuntansi dan keuangan,
dan tata kelola perusahaan.
b. Bagi Karyawan
Karyawan memiliki pemahaman dan wawasan lebih
menyeluruh tentang perusahaan atau dapat melengkapi
skillset yang dimiliki.
Profesionalisme dapat lebih terbangun melalui proses
pembelajaran dan adaptasi dalam lingkungan kerja yang
dinamis.
Penguasaan pengetahuan dan keahlian teknis dapat lebih
dalam dan lengkap, serta pengembangan soft skills bisa lebih
efektif.
Rotasi atau mutasi dapat meningkatkan potensi karyawan.
Membangun karakter karyawan yang loyal, disiplin,
kompeten dan peduli.
Taraf hidup karyawan terangkat melalui sistem remunerasi
yang layak dan memenuhi ketentuan hukum dan
perundangundangan yang berlaku.
A. K3
Pada tahun 2018 PT. Arwan Citramulia telah melaksanakan pelatihan K3
untuk seluruh kepala subseksi, staf, operator dan seluruh karyawan. Proses
pelaksanaan pelatihan K3 dilakukan sebanyak 5 kali dalam 1 tahun. Dalam
pelatihan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu K3 umum dengan 1 kali pelatihan
sedangkan K3 dilakukan 4 kali pelatihan dalam kurun waktu 1 tahun.
Pada proses-proses yang mengharuskan karyawan untuk sangat berhati-
hati dan wajib menerapkan prosedur K3. Hal-hal dalam proses yang
berpotensi berbahaya yang berhubungan dengan pembakaran benda keramik
antara lain:
a. Tidak menggunakan sarung tangan anti panas untuk melindungi tangan
ketika mengambil benda dari tungku.
b. Tidak berhati-hati ketika melihat keadaan di dalam tungku. Kita dapat
mengintip melalui spy hole. Karena keadaan di dalam tungku sangat
pijar, maka kita harus menggunakan kacamata pelindung khusus.
c. Bahan-bahan yang berpotensi mendatangkan bahaya (bahan beracun)
perlu disimpan di tempat yang aman dan diberi label atau keterangan
tentang kemungkinan bahaya yang ditimbulkan.
d. Adanya petunjuk atau instruksi tentang penggunaan alat keselamatan
dan kesehatan kerja, khususnya dalam menghadapi bahaya yang
ditimbulkan dalam pemakaian alat atau penggunaan bahan-bahan
beracun.
e. Adanya petunjuk tertulis tentang tanda-tanda keracunan awal seperti
pusing kepala, mabuk, dan sebagainya dan langkah-langkah yang perlu
diambil dalam usaha penyelamatan.
f. Adanya petunjuk atau rambu-rambu tentang penyimpanan dan
pembuangan bahan-bahan yang berpotensi mendatangkan bahaya.
g. Ruangan yang digunakan dalam pekerjaan pengolahan bahan,
pengglasiran dan pembakaran perlu ventilasi yang memadai.
h. Perlu adanya perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja seperti
pakaian kerja, masker, sarung tangan, kacamata terang dan gelap,
pemadam kebakaran, dan lain-lain.
i. Penerangan yang cukup pada setiap ruangan.
j. Tersedianya air bersih pada bengkel produksi.
B. Lingkungan Hidup
PT Arwana Citramulia dalam melaksanakan kegiatan industrinya selalu
memperdulikan lingkungan yang berada disekitarnya. Hal tersebut bertujuan
supaya dapat mencipatakan situasi yang kondusif bagi industry maupun
masyarakat disekitarnya. Pada proses produksi keramik, PT Arwana
Citramulia menggunakan tekonologi yang lebih ramah lingkungan sehingga
sisa-sisa bahan produksi, baik limbah padat, gas, dan cair dapat dikelola
dengan baik. Efek yang ditimbulkan dengan adanya perlakuan tersebut adalah
terciptanya lingkungan yang ramah lingkungan dan tidak ada pencemaran
yang ditimbulkan karena proses produksi.
BAB V
SUMBER PUSTAKA
Kementrian Perindustrian. (2019, Maret 5). Balai Besar Keramik. Retrieved from Balai
Besar Keramik: http://www.bbk.go.id
Smith, W.F. (1996). Principles of Material Science and Engineering. New York: McGraw
Hill.