Anda di halaman 1dari 35

-PROPOSAL PENELITIAN-

Pengujian Aktivitas antibakteri sabun cair dari


Ekstrak etanol buah pepaya (Carica papaya L)
pada bakteri Staphylococcus aureus

OLEH:

SELVINA
1513181010
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Hampir seluruh bagian tanaman pepaya saat ini


dapat dimanfaatkan baik itu daun , akar , biji
,batang maupun buahnya.
Berdasarkan hasil penelitian tanaman pepaya
memiliki manfaat sebagai antikanker, antibakteri
, antidiabetes , antiinflamasi , dsb.

Karena tanaman pepaya memiliki kandungan


papain, flavonoid, alkaloid, saponin,
glikosida,dan senyawa fenol yang menyebabkan
tanaman pepaya memiliki aktivitas antibakteri.
Pada penelitian efunwole dkk, meneliti tentang
efek antibakteri Carica papaya L melawan
Salmonella typhi, agen penyebab demam tifoid.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh ekstrak
metanol tanaman bakterisida tertinggi tes isolat
pada konsentrasi rendah 4,5 mg/ml , ekstrak
etanol 6,0 mg/ml dan ekstrak air 7,5 mg/ml oleh
karena itu konsentrasi daya hambat minimum
semua ekstrak yaitu 4,5-7,5 mg/ml.
Buah pepaya memiliki kandungan enzim
(papain) dan senyawa aktif seperti flavonoid,
tanin, saponin , dan alkaloid. Senyawa aktif buah
pepaya memiliki efek antibakteri yang dapat
menyebabkan perubahan flora normal pada tubuh
(Yogiraj, dkk. 2014)

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut


maka peneliti tertarik untuk mengembangkan
potensi senyawa antibakteri dari buah pepaya
(Carica papaya L) dalam bentuk sabun cair yang
memiliki aktivitas antibakteri, kemudian diujikan
terhadap bakteri gram positif yaitu Staphylococcus
aureus.
Batasan Masalah
• Bakteri yang digunakan yaitu Staphylococcus
aureus yang diperoleh dari laboratorium
mikrobiologi fakultas farmasi Universitas
Sumatra Utara.
• Ekstrak buah pepaya yang digunakan adalah hasil
dari maserasi menggunakan etanol 96% teknis
yang diperoleh dari toko CV. Karya Graha Agung
Medan, Sumatra Utara.
• Konsentrasi ekstrak etanol buah pepaya yang
digunakan dalam pembuatan sabun cair adalah
F0 (0%), F1 (10%), F2 (15%), F3 (20%), F4
(25%), F5 (30%).
Rumusan Masalah

• Apakah ekstrak etanol buah pepaya dapat


dibuat sebagai sediaan sabun cair.
• Apakah sabun cair dari ekstrak buah pepaya
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus.
• Bagaimana pengaruh kosentrasi ekstrak etanol
buah pepaya pada sediaan sabun cair dalam
menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus.
Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui kualitas sabun cair ekstrak


etanol buah pepaya.
• Untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol
buah pepaya dalam sediaan sabun cair
terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus pada formula F9, F1, F2, F3, F4, F5.
• Untuk mengetahui formulasi yang efektif
dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus
Manfaat Penelitian
• Untuk mengetahui formulasi yang tepat tentang
pembuatan sabun cair dari ekstrak etanol buah
pepaya.
• Penelitian ini memberikan informasi tentang
aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah pepaya
dalam bentuk sabun cair.
• Untuk masyarakat, memberikan informasi
bahwa ekstrak etanol buah pepaya dalam sediaan
sabun cair dapat digunakan sebagai antibakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

-TERLAMPIR-
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Pembuatan simplisia buah pepaya (Carica papaya L)

BUAH PEPAYA

-dicuci dan dikeringkan.


-dirajang tipis.
-dikeringkan dan diangin-
anginkan dengan suhu kamar.
-dihaluskan dengan blender.
-diayak dengan ayakan 40 mesh.

SIMPLISIA BUAH
PEPAYA
Skrining fitokimia buah pepaya (Carica papaya L).
SIMPLISIA BUAH PEPAYA

-dimasukkan 100 g kedalam beaker glass.


-ditambahkan dengan etanol 96%.
-dipanaskan.
-disaring dengan kertas saring.
-diperoleh filtrat ekstrak buah pepaya.

FILTRAT BUAH PEPAYA RESIDU BUAH PEPAYA

UJI ALKALOID UJI SAPONIN UJI TANIN UJI FLAVONOID

-dimasukkan 3 tetes kedalam -dimasukkan 0,5 kedalam -Dimasukan 2ml


tabung reaksi + 2 tetes tabung reaksi. -dimasukkan 5 ml
kedalam tabung reaksi.
pereaksi Mayer. -ditambahkan 10 ml aquades kedalam tabung reaksi.
-dimasukkan 3 tetes kedalam panas. -Ditambahkan 2 tetes -ditambahkan 0,1 g
tabung reaksi + 2 tetes -didinginkan. pereaksi besi (III) serbuk Mg.
pereaksi Bouchardat. -dikocok kuat 10 detik, klorida. -ditambahkan 1 ml HCl
-dimasukkan 3 tetes kedalam terbentuk busa 1-10 cm. p.
tabung reaksi + 2 tetes -ditambahkan larutan asam -ditambahkan 2 ml amil
pereaksi Dragendorff. klorida 2 N. alkohol.

HASIL HASIL HASIL HASIL


Pembuatan media

NUTRIEN AGAR (NA) NUTRIEN BROTH (NB)

-dimasukkan 23 gr -dimasukkan 8 gr kedalam


kedalam beaker glass. beaker
-ditambahkan 1L glass.
aquadest. -ditambahkan 1L aquadest.
-dihomogenkan. -dihomogenkan.
-dipanaskan hingga -dipanaskan hingga
mendidih. mendidih.
-disterilkanpada suhu -disterilkanpada suhu
121ºC 15 menit. 121ºC 15
menit.
HASIL HASIL
Pemruniaan biakan bakteri Pembuatan suspensi bakteri

BAKTERI PEMURNIAAN BIAKAN


Staphylococcus aureus BAKTERI

-dicampurkan 1 ose bakteri


-diinkulasikan sebanyak 1 ose. Staphylococcus aureus dari biakan
-dimasukkan kedalam medium NA kedalam NB.
agar miring NA. -diinkubasi selama 24 jam dengan
-diletakkan jarum ose kedalam suhu 37⁰C.
dasar kemiringan. -diambil 10µl yang sudah
-ditarik dengan gerakan zig- diinkubasi.
zag. -dimasukkan kedalam NB baru.
-diinkubasi pada suhu 37ºC
-dikocok hingga homogen.
selama 24 jam.
HASIL HASIL
Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Pepaya (Carica papaya L)

SIMPLISIA BUAH PEPAYA

-dimasukkan 600 gr kedalam


wadah.
-ditambahkan pelarut etanol 96%
sampai simplisia terendam
sepenuhnya.
-dimaserasi selama 7 hari.
-dilakukan evaporasi etanol
dengan rotary evavorator.

HASIL
Pembuatan Sabun Cair
FORMULASI SABUN CAIR
-dicampurkan minyak jarak, minyak zaitun, dan minyak kelapa.
-diaduk hingga homogen.
-ditambahkan larutan KOH kedalam campuran minyak pada suhu 60-70⁰C
hingga berbentuk pasta.
-dimasukkan asam stearat yang sudah dilelehkan kedalam campuran.
-dimasukkan BHT dan HPMC yang telah dikembangkan dalam aquades
panas kedalam campuran.
-ditambahkan gliserin dan ekstrak etanol buah pepaya.
-diaduk hingga homogen.
-ditambahkan aquades hingga 50 ml.
-diadukhingga homogen.
-dimasukkan kedalam wadah.

HASIL
Formulasi sabun cair ekstrak buah pepaya

Bahan F0 F1 F2 F3 F4 F5

Ekstrak buah pepaya 0 10 15 20 25 30


Minyak jarak 10 10 10 10 10 10
Minyak zaitun 10 10 10 10 10 10
Minyak kelapa 10 10 10 10 10 10
KOH 5 5 5 5 5 5
HPMC 3 3 3 3 3 3
Asam stearat 2 2 2 2 2 2
Gliserin 10 10 10 10 10 10
BHT 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Akuades ad 50 ad 50 ad 50 ad 50 ad 50 ad 50
Pengujian kualitas sabun cair

SEDIAAN SABUN CAIR

UJI ORGANOLEPTIK
UJI pH TINGGI BUSSA MASSA JENIS

-Fisik sabun cair -menggunakan -dimasukkan 1ml -ditimbang


-Warna sabun cair indikator kedalam tabung piknometer kosong.
-Bau sabun cair universal
reaksi. -dicatat masanya.
-Bentuksabun cair
HASIL -ditambahkan 10 -ditimbang
HASIL ml aquades. piknometer yang
-dikocok. berisi sampel.
-dihitung tinggi -dicatat masanya.
busa. -dihitung massa
HASIL jenisnya.
HASIL

Bobot sampel
Bobot janis =
Bobot air
Pengujian daya hambat pertumbuhan bakteri terhadap
sabun cair dari ekstrak buah pepaya (Carica papaya L)

MEDIA NA (Nutrien Agar)

-diinokulasi bakteri Staphylococcus aureus


sebanyak 1 ose.

-diinkubasi selama 24 jam.

-diletakkan kertas cakram yang telah dicelupkan


kedalam sampel.

-diinkubasi selama 18-24 jam.

-diukur zona bening yang terbentuk.

HASIL
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


Komponen Bioaktif Senyawa Kimia

Pemeriksaan Simplisia buah pepaya

alkaloid +

flavonoid +

tanin +

saponin +

Hasil skrining serbuk simplisia buah pepaya (Carica papaya L)


menunjukan hasil positif pada senyawa alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin.
HASIL EKSTRAKSI

Dari 100 g simplisia buah pepaya dengan


cara maserasi menggunakanpelarut etanol 96%
diperoleh ekstrak cair sebanyak 14 L.
Kemudian hasil rotary evavorator diperoleh
ekstrak kental buah pepaya sebanyak 200gr.
Formulasi Sediaan Sabun Cair

Sabun cair terdiri dari basis dan zat aktif.


Pembuatan sabun cair diawali dengan
mencampurkan minyak jarak, minyak zaitun
dan minyak kelapa, diaduk hingga homogen.
Pencampuran minyak dan KOH dilakukan
terlebih dahulu karena kedua bahan tersebut
berfungsi sebagai pembentuk basis sabun.
Pengadukan dilakukan hingga terbentuk
pasta, dan ditambahkan asam stearat.
Selanjutnya BHT yang berfungsi sebagai
antioksidan untuk menjaga stabilitas dari
sediaan sabun, dan HPMC yang berfungsi
sebagai pengental sediaan sabun, ditambahkan,
kemudian ditambahkan gliserin sebagai
pelembut (humektan) sediaan sabun sehingga
dapat memberikan kelembapan pada kulit.
Serta tambahkan sampel ekstrak buah pepaya
zat aktif sebagai antibakteri.
Kemudian ditambahkan akuades hingga
volumenya mencapai 50 ml lalu diaduk hingga
homogen dan dimasukkan kedalam wadah dan
tertutup rapat.
Uji kualitas sabun cair
• Pengujian organoleptik
Formulasi Warna Aroma Bentuk

F0 Kuning Khas sabun Cairan homogen

F1 Coklat tua Khas pepaya Cairan homogen

F2 Coklat tua Khas pepaya Cairan homogen

F3 Coklat tua Khas pepaya Cairan homogen

F4 Coklat tua Khas pepaya Cairan homogen

F5 Coklat tua Khas pepaya Cairan homogen

Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa pengujian organoleptik ini


sesuai dengan syarat mutu sabun cair SNI 06-4085-1996.
• Pengujian pH sabun

Formula pH

F0 7

F1 7

F2 7

F3 7

F4 7

F5 7
Nilai pH yang dihasilkan masuk dalam rentang pH
yang disyaratkan oleh SNI (Standar Nasional Indonesia)
untuk sabun cair standar yang telah ditetapkan yakni 6-8,
sehingga aman untuk diaplikasikan pada kulit karena pada
pH tersebut diharapkan tidak terjadi iritasi pada kulit (SNI
06-4085-1996).
• Uji tinggi busa
80

Tinggi busa sabun cair 70


60
50
40
30
20
10
0
F0 (0%) F1 (10%) F2 (15%) F3 (20%) F4 (25%) F5 (30%)
Formulasi

Pada pengujian ini tinggi busa yang didapatkan F0 paling


rendah yaitu 33,3% dan paling efektif yaitu terletak pada F3
yaitu 75%.
• Penentuan bobot jenis
Formulasi Bobot Jenis (g/ml)

F0 1,02

F1 1,03

F2 1,02

F3 1,02

F4 1,03

F5 1,04

Nilai bobot jenis yang diperoleh adalah 1,02 - 1,04


g/ml. Menurut SNI 06-4085-1996, rentang bobot jenis
sabun cair yang baik adalah 1.01 – 1.10 g/ml.
• Uji aktivitas daya zona hambat pertumbuhan
bakteri staphylococcus aureus terhadap sabun cair
ekstrak etanol buah pepaya.

20
18
16
14
Zona hambat (mm)

12
10
8
6
4
2
0
F0 (0%) F1 (10%) F2 (15%) F3 (20%) F4 (25%) F5 (30%)
Formulasi
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
1. Kualitas sabun cair ekstrak etanol buah pepaya telah
memenuhi syarat mutu SNI 06-4085-1996. Warna,
aroma, bentuk cair homogen, pH 7, bobot jenis 1,02-1,04.

2. Daya hambat sediaan sabun cair ekstrak etanol buah


pepaya (carica papaya L) terhadap bakteri
Staphylococcus aureus yaitu pada formula F0 lemah, F1
lemah, F2 kuat, F3 kuat, F4 sedang, dan F5 sedang.

3. Formulasi sabun cair ekstrak buah pepaya yang paling


efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus adalah F2 dengan zona bening 17,6
mm.
SARAN

• Dilakukan penelitian selanjutnya untuk menggunakan


metode ekstraksi yang berbeda.
• Dilakukan penelitian selanjutnya untuk meneliti
senyawa murni dari buah pepaya yang mengandung
antibakteri.
• Dilakukan penelitian dengan menggunakan bakteri
gram negatif.

Anda mungkin juga menyukai