KALSIUM DARAH
Kelompok 18
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
PENDAHULUAN
METODE
Prosedur
mg Ca = mmol Ca × Mr Ca
[Ca] = ½ × mmol KMnO4 × mL KMnO4 × Mr Ca
dL sampel
= ½ × 0.01 M × 0.12 mL × 40 mg/mmol
0.02 dL
= 1.2 mg/dL
Kadar kalsium yang diperoleh pada percobaan ini lebih rendah. Kadar
kalsium yang diperoleh pada sampel darah sapi yang berasal dari Bali yaitu 9,8
g/dL (Ariyani 1997). Rendahnya kadar kalsium dalam percobaan ini, selain
disebabkan oleh faktor internal juga dapat disebabkan oleh kesalahan praktikan.
Kesalahan dapat berupa suhu sampel yang akan dititrasi lebih rendah dibandingkan
suhu seharusnya (70-80oC). Suhu yang lebih rendah akan memperlambat
pembentukkan kompleks warna merah muda. Penambahan pereaksi amonium
oksalat akan bereaksi dengan kalsium yang ada difiltrat tersebut. Endapan yang
dihasilkan adalah kalsium oksalat. Reaksi yang diperoleh yaitu: Ca(C2O4) +
2KMnO4 → K2C2O4 + Ca(MnO4)2 (Winarno 2008).
Metabolisme kalsium pada ginjal dipengaruhi oleh hormon PTH dan
kalsitonin. Paratiroid hormon (PTH) yang terbentuk akan bekerja dengan:
menurunkan bersihan ginjal atau ekskresi kalsium sehingga melalui kerja ini terjadi
peningkatan konsentrasi kalsium dalam cairan ekstrasel, meningkatkan laju
resorpai tulang termasuk fase organik maupun anorganik, yang menggerakkan
kalsium ke dalam cairan ekstrasel dan meningkatkan efisiensi absorbsi kalsium dari
dalam usus dengan meningkatkan sintesis 1,25-dihidroksikolekalsiferol (Murrayet
al. 2014). Kalsitonin merupakan peptida dengan 32 asam amino yang disekresikan
oleh sel parafolikel kelenjar tiroid. Hormon ini akan keluar pada saat konsentrasi
kalsium plasma tinggi. Kalsitonin akan menghambat kerja osteoklas dalam
meresorpsi tulang sehingga aktivitas perpindahan kalsium dari tulang ke darah
terhambat. Kalsitonin juga akan bekerja di ginjal dengan menstimulasi ekskresi
kalsium dan fosfat sehingga aktivitas reabsorpsi akan terhambat (Martini et al.
2009).
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA