MIKROBIOLOGI PERTANIAN
Oleh:
SATRIA PUTRA PAMUNGKAS
(12180213532)
Puji dan syukur ke Hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Mikrobiologi.
Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam, yang mana berkat rahmat beliau kita dapat merasakan dunia yang penuh
dengan ilmu pengetahuan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Syukria Ihsan Zam, M.Si. dan
Bapak Ir. Mokhamad Irfan,M.Sc. sebagai dosen pengampu matakuliah Mikrobiologi yang
telah banyak memberikan ilmu khususnya pada matakuliah Mikrobiologi. Penulis tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada Anggun Marta Putri dan Anjar Ayudila Kurnia yang telah
memberikan banyak bimbingan, petunjuk dan motivasi dalam menyusun laporan praktikum
ini. Kepada seluruh rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu penulis di dalam
penyusunan laporan praktikum ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, penulis
ucapkan terima kasih dan semoga mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala
untuk menghadapi kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Penulis berharap memperoleh manfaat secara pribadi. Semoga laporan praktikum ini
bermanfaat bagi kita semua baik masa kini maupun untuk masa depan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................
I. PENDAHULUAN............................................................................................................
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................
1.2. Tujuan...........................................................................................................................
1.3. Manfaat.........................................................................................................................
V. PENUTUP......................................................................................................................
5.1. Kesimpulan...................................................................................................................
5.2. Saran.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................................................
I. PENDAHULUAN
Bahan – bahan
Immersion oil
Specimen mikroorganisme
Metilen
Lampu Bunsen
Pipet volume
Pipet tetes
Cawan petridish
Incubator
Kertas label
Erlenmeyer
Bahan - bahan
Sampel praktikum ( tanah, air parit, makanan, pasir, air cuci tangan )
NaCl fisiologis ( larutan 0.85 % NaCl steril )
Alcohol 70 %
Medium agar
Kertas label
Kertas padi
Alat – alat
Kawat ose
Lampu Bunsen
Incubator
Bahan – bahan
Biakan mikroorganisme dari praktikum sebelumnya
Alcohol
Kertas label
Alat-alat
Mikroskop
Kawat ose
Kaca objek
Pipet Pasteur
Lampu Bunsen
Bak pewarna
Rak kaca objek
Bahan – Bahan
Kultur bakteri dari praktek sebelumnya
Biru metilen
Karbol fuksin
Alcohol 70 %
Air suling
Tisu
Immersion oil
Alat – alat
Pipet volume 10 Ml
Tabung reaksi
Erlenmeyer
Cawan Petridis
Batang kaca penyebar ( batang L )
Bahan – bahan
Sample tanah dan air parit
Larutan fisiologis
Medium NA ( nutrient agar )
Alcohol 70 %
Aquadesh
Alat – alat
Kawat ose
Lampu Bunsen
Cawan Petridis
Gelas objek
Deck glass
Mikroskop
Pipet tetes
Autoclave
Timbangan
Pinset
Cutter
Bahan – bahan
Medium PDA ( potato dextrose agar )
Sampel jamur dari makanan berjamur atau tanaman
Akuades steril
kertas saring
Alcohol 70 %
Alat – alat
Pinset
Gunting
Jarum ose
Tabung reaksi
Cawan petridish
Lampu Bunsen
Incubator
Timbangan
Magnetig stirrer
Gelas ukur
Beaker glass
Bahan – bahan
Alcohol 70 %
Akuadesh steril
Seri larutan detol 10 % , 5 % , 1% masing – masing 10 ML
Kertas label
Jaringan tanaman
Medium NA
Aluminium foil
Masker
Sarung tangan
Tunas kentang, ubi jalar, radikula, plumula dari biji kelapa sawit , tunas
nenas, dan ujung pisang muda.
Teknik aseptik. Teknik aseptic disebut juga teknik steril. Dalam istilah
steril, tidak ada istilah agak steril atau setengah steril melainkan benar-benar steril
(bebas mikroorganisme) baik bagian vegetatif maupun generatif. Tujuan dari teknik
aseptic ini adalah untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang tidak
dikehendaki ke dalam medium atau biakan mikroorganisme. Teknik aseptic dapat
dilakukan dengan penyalaan, menggunakan bahan kimia (desinfektan, alcohol 70%,
fenol 0.5%, lisol 30%).
Gambar 1.2 Langkah-langkah untuk mensterilkan alat-alat pada penelitan
mikroorganisme.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikrobaakan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Gambar 1.4 Hasil dari goresan yang dibuat di petri yaitu goresan zig – zag
Gambar 1.5 kaca preparat yang sudah dilakukan proses pewarnaan gram
Gambar 1.6 pengamatan pada mikroskop setelah pewarnaan gram
Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah
menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga
mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode ini
merupakan metode yang paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme.
Dengan metode ini, kita dapat menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis
mikroba yang tumbuh dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan
mengidentifikasi jenis koloni mikroba tersebut.
Gambar 1.11 hasil dari daun sawit pada perlakuan dua yang terkontaminasi oleh bakteri
Gambar 1.12 hasil dari ilalang pada perlakuan tiga juga terkontaminasi oleh bakteri