DISUSUN OLEH:
1. MOHAMMAD AFFAN A AMIRUDIN (G70118165)
2. QOFIFAH (G70118013)
3. TIARA BELLINDA GRANDISYA (G70118110)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Mikroskop danMetode Mikrobiologi” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Arsa Wahyu
Nugrahani,S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Dosen mata kuliah Mikrobiologi Jurusan
Farmasi Universitas Tadulako yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok XII
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................................................
BAB II ISI
2.1 PengertianMikroskop Dan Mikroskopis………..................................................
2.2 Reagen Pewarnaan Mikroskop.............................................................................
2.3 Pewarnaan Sederhana……...................................................................................
2.4 Pewarnaan Negatif…….......................................................................................
2.5 Pewarnan Diferensiasi; Pewarnaan gram; Asam,Kapsul,Spora Dan Flagel……
Untuk mengurangi laju penguapan dan meniadakan aliran udara, tetesan itu
biasanya dilingkari dengan jeli petroleum atau bahan serupa sehingga antara kaca objek
dengan kaca tutup terkatup rapat. Sedangkan untuk tetes gantung tersedia kaca objek
dengan daerah cekung kedalam. Preparat basah dan tetes gantung terutama berguna
untuk pengamatan aktivitas hidup seperti motilitas dan juga pengamatan morfologi
mikroba yang dapat rusak karena perlakuaan dengan panas atau bahan kimia atau
organisme itu sulit diwarnai.
· Teknik Pewarnaan
ü Pewarnaan Diferensial
Adalah pewarnaan spesimen dengan dua atau lebih zat warna basa untuk
membedakan struktur selular. Contohnya pewarnaan gram, acidfast atau tahan asam
dan giemsa. Pewarnaan gram adalah salah satu teknik pewarnaan diferensial yang
paling penting dan paling luas digunakan untuk bakteri. Dalam proses ini olesan
bakteri yang terfiksasi dikenai larutan-larutan seperti ungu kristal, larutan yodium,
alkohol dan safranin.
ü Pewarnaan Fluoresens
Adalah pewarnaan spesimen dengan warna yang berfluororesen (berpendar).
ü Pewarnaan Negatif
Adalah pewarnaan dengan zat warna asam sehingga spesimen dapat dibedakan dari
latar belakananya. Contohnya pada pewarnaan kapsula. Pewarnaan negatif dan
pewarnaan sederhana sering dikombinasikan untuk menambah kontras.
Langkah-langkah utama dalam mempersiapkan spesimen mikroba yang
diwarnai untuk pemeriksaan mikroskopik:
· Penempatan olesan atau lapisan tipis spesimen, pada kaca objek.
· Fiksasi olesan itu pada kaca objek. Biasanya dengan pemanasan yang
menyebabkan mikroorganisme itu melekat pada kaca objek.
· pewarna tunggal (pewarnaan sederhana) atau serangkaian larutan pewarna atau
reagen (pewarnaan diferensial).
Faktor-faktor penentu keberhasilan dalam pewarnaan mikroba antara lain:
Fiksasi yang dilakukan sebelum zat warna digunakan bertujuan :
· Melekatkan sel pada gelas objek.
· Membunuh mikroba karena sel dalam keadaan mati lebih mudah diwarnai daripada
sel dalam keadaan hidup.
· Mencegah terjadinya otolisis sel (pecahnya sel karena enzim yang ada di
dalamnya).
· Merubah daya ikat zat warna.
Fiksasi dapat dilakukan secara fisik dengan pemanasan atau pengeringan secara
dingin sedangkan secara kimia dengan penambahan sabun, formalin, fenol, bouin.
ü Peluntur warna
Untuk menghilangkan warna sel yang telah diwarnai. Senyawa ini digunakan untuk
menghasilkan keadaan yang kontras pada sel mikroba sehingga dengan jelas dapat
diamati dengan mikroskop. Beberapa jenis peluntur warna antara lain:
· Peluntur zat warna asam seperti HNO3, HCl, H2SO4 dan campuran tersebut dengan
alkohol.
· Peluntur zat warna basa seperti KOH, NaOH, sabun dan garam-garam basa.
· Peluntur zat warna lemah seperti alkohol, air, minyak cengkeh, asetat dan gliserin.
· Garam dari logam berat seperti AgNO3, CuSO4
· Garam dari logam ringan seperti Na2SO4, MgSO4
ü Substrat
Berhubungan dengan kandungan utama sel terdiri dari karbohidrat, protein, lemak,
dan asam nukleat
ü Intensifikasi perwarnaan
Pewarnaan mikroba dapat dipercepat dengan penambahan mordan, meningkatkan
satu warna dan temperatur pewarnaan (600 -700 C)
ü Zat warna pembanding
Diberikan pada akhir pewarnaan dengan tujuan memberikan warna kontras pada sel
mikroba yang diwarnai yang tidak menyerap warna pemula misal metilen biru,
safranin.
b. Teknik Mikroskop Elektron
Spesimen pada mikroskop elektron harus disiapkan sebagai suatu lapisan
kering yang teramat tipis pada layar kecil dan dimasukkan ke dalam alat itu pada
titik diantara kondensor magnetik dan obyektif magnetik (sistem optik kaca tidak
digunakan pada mikroskop elektron), sehingga spesimen untuk mikroskop elektron
transimisi biasanya difiksasi dengan zat kimia seperti glutaraldehida untuk
mencegah dekomposisi bila dikeringkan dan diiris. Sesudah spesimen difiksasi
dengan glutaraldehida dan dehidrasi dengan aseton dan alkohol, dicetak dalam
plastik untuk menjaga bentuk spesimen dan diiris tipis dengan ultramikrotom.
Banyak teknik yang telah dikembangkan untuk pemeriksaan mikroorganisme
dengan mikroskop elektron. Adapun teknik-teknik yang dikembangkan dengan
mikroskop elektron yaitu:
ü Teknik bayangan logam (metal shadowing)
Teknik bayangan logam adalah teknik SEM yang digunakan untuk memberikan
gambar tiga dimensi yang biasanya digunakan untuk mempelajari bentuk virus dan
bakteri. Spesimen dilapisi dengan logam berat seperti emas atau palladium yang
umumnya mengendap di sudut spesimen sehingga menciptakan bayangan
spesimen.
ü Teknik pemecahan beku (freeze fracture)
Teknik pemecahan beku digunakan untuk mengamati struktur organela seluler dari
membran yang biasanya digunakan untuk mengamati struktur kloroplas,
mitokondria dan membran sitoplasma. Spesimen dibekukan dengan Freon 12 suatu
refrigerator sampai -1000C kemudian diiris dalam vakum untuk memperoleh
sayatan sel dan organelanya. Spesimen dilapisi dengan platinum dan karbon untuk
memperoleh replika logam spesimennya. Hasil akhir menampakkan gambar yang
tampak pada layar.
ü Metode-metode pewarnaan baru
Metode-metode pewarnaan baru yaitu metode yang digunakan untuk mengiris sel-
sel mikroba menjadi irisan tipis mikroskopis untuk pemeriksaan dan teknik
radioaktif. Setelah spesimen yang diamati dengan mikroskop elektron tersebut telah
diiris menjadi irisan tipis mikroskopis, kemudian irisan spesimen tersebut dijadikan
preparat dengan melalui teknik-teknik pembuatan preparat yang digunakan pada
mikroskop elektron. Teknik yang digunakan dalam pembuatan preparat ada
berbagai macam tergantung pada spesimen dan penelitian yang dibutuhkan, antara
lain:
· Kriofiksasi yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan teknik pembekuan
spesimen dengan cepat yang menggunakan nitrogen cair ataupun helium cair,
dimana air yang ada akan membentuk kristal-kristal yang menyerupai kaca. Suatu
bidang ilmu yang disebut mikroskopi cryo-elektron (cryo-elektron microscopy)
telah dikembangkan berdasarkan teknik ini.
· Fiksasi yaitu suatu metode persiapan untuk menyiapkan suatu sampel agar tampak
realistik (seperti kenyataannya) dengan menggunakan glutaraldehid dan osmium
tetroksida.
· Dehidrasi yaitu suatu metode persiapan dengan cara menggantikan air dengan
bahan pelarut organik seperti misalnya ethanol atau aseton.
· Penanaman (Embedding) yaitu suatu metode persiapan dengan cara menginfiltrasi
jaringan dengan resin seperti misalnya araldit atau epoksi untuk pemisahan bagian.
· Pembelahan (Sectioning) yaitu suatu metode persiapan untuk mendapatkan
potongan tipis dari spesimen sehingga menjadikannya semi transparan terhadap
elektron. Pemotongan ini bisa dilakukan dengan ultramicrotome dengan
menggunakan pisau berlian untuk menghasilkan potongan yang tipis sekali.
· Pewarnaan (Staining) yaitu suatu metode persiapan dengan menggunakan metal
berat seperti timah atau uranium untuk menguraikan elektron gambar sehingga
menghasilkan kontras antara struktur yang berlainan di mana khususnya materi
biological banyak yang warnanya nyaris transparan terhadap elektron (objek fase
lemah).
· Pembekuan fraktur (Freeze-fracture) yaitu suatu metode persiapan yang biasanya
digunakan untuk menguji membran lipid. Jaringan atau sel segar didinginkan
dengan cepat (cryofixed) kemudian dipatah-patahkan atau dengan menggunakan
microtome sewaktu masih berada dalam keadaan suhu nitrogen (hingga mencapai
-1000C).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Mikroskop adalah instrumen yang paling banyak digunakan dan juga paling
bermanfaat di laboratorium sedangkan mikroskopi adalah keahlian dalam
menggunakan mikroskop.
2. Mikroskop dikategorikan menjadi dua jenis yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron. Mikroskop cahaya menggunakan sistem lensa optis yang mencakup
mikroskop medan terang ,fluoresensi dan fase kontras. Sedangkan mikroskop
elektron menggunakan berkas elektron sebagai pengganti gelombang cahaya untuk
memperoleh bayangan yang diperbesar,mikroskop elektron dibedakan menjadi dua
yaitu Transmission Elektron Microscope (TEM) dan Scanning Elektron
Microscope (SEM)
3. Dalam pengamatan mikroorganisme dengan menggunakan mikroskop, baik itu
dengan mikroskop cahaya maupun mikroskop elektron menggunakan metode
tertentu. Metode itu disebut dengan metode mikroskopik yang terdiri dari teknik
mikroskop cahaya dan teknik mikroskop elektron.
4. Metode mikroskopik mikroskop cahaya meliputi teknik preparat basah dan tetes
gantung serta teknik pewarnaan, sedangkan teknik mikroskop elektron meliputi
teknik bayangan logam (metal shadowing), teknik pemecahan beku (freeze
fracture), dan metode-metode pewarnaan baru.
4.1 Saran
Dengan mempelajari tentang mikroskopi dan metode mikroskopik,
diharapkan agar kita mampu memanfaatkan secara benar dan tepat penggunaan
mikroskop dalam pembelajaran mikrobiologi. Seiring dengan perkembangan
teknologi, seharusnya kita mampu mengembangkan mikroskop agar kita dapat
mempelajari hal-hal baru tentang anatomi mikroba dan sel organisme yang lebih
tinggi.