Oleh:
Indah Kharisma
12080227550
2
Oleh:
Indah Kharisma
12080227550
3
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing,
Mengetahui:
Dekan Ketua
Fakultas Pertanian dan Peternakan Program Studi Agroteknologi
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang ini dengan
judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Pada Pertumbuhan Bawang
Merah (Allium Cepa L.)”. Salawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang mana berkat rahmat beliau kita dapat merasakan dunia
yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada:
1. Kepada orang tua penulis Ayahanda terkasih bapak Yopi Yunaldo dan Ibunda
tercinta ibu Eli Murni yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis
selama ini.
2. Dosen pembimbing bapak Dr. Syukria Ikhsan Zam, M. SI. Yang telah
memberikan arahan, bimbingan, saran dan motifasi untuk penulis dalam penulisan
laporan ini.
3. Ketua Program Studi Agroteknologi Ibu Dr. Rosmaina S. P., M.Si. Selaku
kepala jurusan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini.
4. Perusahaan tempat melakukan PKL PATPKP UNAND dan Kepada Bapak
Triana sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan banyak bantuan
kepada penulis dalam segala kegiatan Praktek Kerja Lapang.
Penulis berharap memperoleh manfaat secara pribadi. Semoga laporan
praktek kerja lapang ini bermanfaat bagi kita semua baik masa kini maupun untuk
masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv
DAFTAR SINGKATAN............................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi
I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.2. Tujuan............................................................................................ 3
1.3. Manfaat.......................................................................................... 3
V. PENUTUP........................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 17
5.2. Saran.............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
LAMPIRAN................................................................................................ 19
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1..............................................................................................................Pertumbu
han Pertumbuhan Tanaman................................................................. 13
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1.............................................................................................................. Kawasan
PATPKP UNAND............................................................................... 9
4.2..............................................................................................................Struktur
Organisasi PATPKP UNAND............................................................. 12
4.3..............................................................................................................Pengamat
an Tinggi Tanaman Bawang Merah.................................................... 14
iv
DAFTAR SINGKATAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapang.......................................................... 19
2. Dokumentasi Praktek Kerja Lapang................................................... 21
vi
I. PENDAHULUAN
1
menyebabkan ketidakberimbangan unsur hara dalam tanah, rendahnya efisiensi
pemupukan, rusaknya struktur tanah, dan rendahnya mikrobiologi tanah. Selain
itu, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dapat merusak tanah
sehingga perlu diimbangi dengan pemberian pupuk organik. Dampak dari
penggunaan dari pupuk anorganik menghasilkan peningkatan produktivitas
tanaman yang cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka
yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah menjadi
cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang
pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tanaman.
Menurut Hanafiah, dkk. Pada saat sekarang ini sudah terbukti bahwa
revolusi hijau (pertanian kimiawi) yang merangsang tanaman agar berproduksi
tinggi dengan mengandalkan bahan kimiawi (pupuk dan pestisida) telah gagal
menghasilkan pangan yang sehat. Memang produksi yang dihasilkan melalui
revolusi ini tinggi, tetapi mengandung bahan-bahan toksin ikutan atau sisa
pupuk kimiawi yang merupakan senyawa carcinogenik (pemicu kanker/penyakit
baru) atau perusak syaraf. Hal ini pula yang menyebabkan tidak lakunya produk
dan buah dan sayuran kita di pasaran dunia. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka penulis menghimbau atau menyarankan untuk menggunakan pupuk
organik karna pupuk organik tidak tidak berbahaya bagi lingkungan dan
kesehatan, dan pupuk organik mengandung unsur makro dan mikro, bagus
untuk memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah.
Menurut Pranata. Pupuk organik umumnya merupakan pupuk lengkap
karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit.
Penggunaan pupuk kandang atau kompos selama ini diyakini dapat mengatasi
permasalahan yang di timbulkan oleh pupuk anorganik. Pupuk organik ini
diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon
tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses secara alamiah.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada petani bawang merah,
paradigma petani masih mempercayai laju pertumbuhan bawang merah pada
penggunaan pupuk anorganik. Masih banyak petani yang belum mengetahui
penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia dalam jangka panjang
menyebabkan kadar bahan organik tanah menurun, struktur tanah rusak, dan
2
mengakibatkan pencemaran lingkungan, dan jika hal ini terus berlanjut akan
menurunkan kualitas tanah dan kesehatan lingkungan. Berdasarkan
pemasalahan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan judul
“Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan
Bawang Merah (Allium cepa L.)”.
I.2. Tujuan
Praktik Kerja Lapang ini Bertujuan untuk mengetahui mengetahui adakah
pengaruh pemberian pupuk bio-organik terhadap pertumbuhan bawang merah.
I.3. Manfaat
Manfaat dari Praktik Kerja Lapang ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang manfaat pupuk bio organik.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
meningkatkan kapasitas menahan air dan merevitalisasi daya olah tanah
(Jakunda, A., Syahrudin, S., Suparno, S., & Asie, K (2020).
2.1.1 Manfaat Pupuk Organik
Menurut Sembiring, M. (2018), pupuk organik mempunyai beberapa
manfaat. Meningkatkan kesuburan tanah karna pupuk organik memiliki
kandungan unsur hara makro (N, P, K) dan mikro (Ca, Mg, Fe, Mn, Bo, S, Zn,
Co) yang dapat memperbaiki komposisi tanah. Unsur organik dapat bereaksi
dengan ion logam seperti Al, Fe, dan Mn yang bersifat racun dan membentuk
senyawa yang kompleks, sehingga senyawa Al, Fe, dan Mn yang bersifat racun
di dalam tanah dapat berkurang (Sembiring, M. (2018). Memperbaiki kondisi
fisika, kimia, dan biologi tanah, pupuk organik dapat melancarkan sistem
pengikatan dan pelepasan ion dalam tanah sehingga dapat meningkatkan
kesuburan dalam tanah. Kemampuan pupuk organik dalam mengikat air dan
meningkatkan porositas tanah yang dapat memperbaiki respirasi tanah sehingga
dapat mendukung pertumbuhan akar dalam tanah. Pupuk organik dapat
merangsang mikroorganisme tanah yang menguntungkan, seperti rhizobium,
mikoriza, dan bakteri. Aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan pemakaian
pupuk organik tidak menyebapkan residu pada produksi panen sehingga aman
bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
2.1.2 Bawang Merah
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia Tengah, terutama
Palestina dan India, tetapi sebagian lagi diperkirakan berasal dari Asia Tenggara
dan Mediteranian. Pendapat lain menyatakan bawang merah berasal dari Iran
dan pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan
bahwa tanaman ini berasal dari Asia Barat, yang kemudian berkembang ke
Mesir dan Turki (Hawayanti, E., & Andika, R. 2018). Menurut Andika, R.
(2018), klasifikasi bawang merah adalah sebagai berikut, Rengnum: Plantae;
Divisi: Spermatophyta; Monocotyledoneae; classic; Ordo: Liliales; Famili:
Amaryllidaceae; Genus: Allium, Spesies: Allium ascalonicum L.
Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk
ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan
guna menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Di samping itu, tanaman ini
5
juga berkhasiat sebagai obat tradisional, misalnya obat demam, masuk angin,
diabetes melitus, disentri dan akibat gigitan serangga (Hawayanti, E., & Andika,
R. 2018). Menyatakan bahwa, bawang merah mengandung protein 1,5 g, lemak
0,3 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg vitamin C 2 g, kalori 39 kkal, dan air 88 g
serta bahan yang dapat dimakan sebanyak 90%. Komponen lain berupa minyak
atsiri yang dapat menimbulkan aroma khas dan memberikan citarasa gurih pada
makanan.
6
Iklim yang agak kering serta kondisi tempat yang terbuka sangat
membantu proses pertumbuhan tanaman dan proses produksi. Pada suhu yang
rendah, pembentukan umbi akan terganggu atau umbi terbentuk tidak sempurna.
Sinar matahari berperan cukup besar bagi kehidupan tanaman bawang, terutama
dalam proses fotosintesis. Tanaman bawang merah menghendaki areal pertanaman
terbuka karena tanaman ini memerlukan penyinaran yang cukup, minimal sekitar
70% intensitas cahaya matahari.
2.2.3 Tanah
Tanaman bawang merah lebih baik pertumbuhannya pada tanah yang
gembur, subur, dan banyak mengandung bahan-bahan organik. Tanah yang sesuai
bagi pertumbuhan bawang merah misalnya tanah lempung berdebu atau lempung
berpasir, yang terpenting keadaan air tanahnya tidak menggenang. Pada lahan
yang sering tergenang harus dibuat saluran pembuangan air (drainase) yang baik.
Derajat kemasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5.
7
III. METODE PELAKSANAAN
III.3. Metodologi
Metode dan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pengaplikasian
pupuk organik pada tanaman bawang merah yang dilakukan di PATPKP
UNAND meliputi wawancara, praktik langsung, dan studi pustaka. Kegiatan
praktik kerja lapang ini dilakukan secara langsung sesuai dengan prosedur kerja
di PATPKP UNAND. Dimana metode penelitian menggunakan satu perlakuan
yaitu:
P0 : Tanpa pupuk organik
P1 : Dengan Pupuk Organik 50 gr
8
III.5. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengamati secara langsung bagaimana
cara pengaplikasian Pupuk organik yang dilakukan oleh petani dan mengamati
pengaruh Pupuk organik terhadap tinggi tanaman, warna daun dan jumlah daun
pada tanaman Bawang merah.
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Rektor Unand pada saat itu (Prof. Dr. Ir. H.Musliar Kasim, MS) merupakan
inisiator kerja sama penelitian gandum antara Unand dan salah satu institusi
gandum di slowakia (OSIVO as).
Pada tahun 2012 lokasi tersebut ditetapkan sebagai lokasi pengembangan
kampung industri berbasis gandum atau disebut dengan Kampung Gandum.
Kampung industri adalah satu sistem terdiri atas industri primer (sarana
produksi dan infrastruktur), industri sekunder (bahan baku untuk industri di
desa), industri tersier (prosesing) yang menghasilkan produk jadi.
Pengembangan Kampung Gandum diarahkan kepada pengembangan
agroindustri skala kecil dengan memberdayakan kelompok tani atau gabungan
kelompok tani (poktan/gapoktan). Untuk itu dibutuhkan dukungan teknologi
mulai dari budidaya, pengolahan gandum menjadi tepung, dan pengolahan
tepung menjadi berbagai bentuk panganan yang sederhana dan dapat diterapkan
dalam skala industri kecil di pedesaan. Dalam mengembangkan kawasan ini,
Universitas Andalas bekerjasama dengan Pondok Pesantren Muhammad Natsir
yang dipimpin oleh H. Darman.
Semenjak ditetapkan sebagai lokasi pengembangan Kampung Gandum,
maka secara berangsur-angsur dilakukan pembangunan infrastruktur untuk
mendukung berbagai kegiatan terutama yang berkaitan dengan budidaya
gandum. Pada tahun 2012 dilakukan pembangunan gudang gandum dan sarana
untuk penjemuran/pengeringan gandum sebelum dilakukan pengolahan lebih
lanjut. Berbagai peralatan pendukung juga mulai dilengkapi secara bertahap.
Berbagai peralatan untuk budidaya, pemanenan, dan untuk prosesing serta
packing hasil olahan gandum kini sudah tersedia.
Pada tahun 2013 pembenahan kampung industri berbasis gandum terus
berlanjut dengan dibangunnya tiga buah gedung penyokong berbagai kegiatan.
Gedung pertama berfungsi sebagai tempat pengolahan gandum menjadi tepung
terigu atau menjadi produk jadi, seperti kue krting, roti, dan mie. Gedung kedua
berfungsi sebagai tempat peralatan budidaya, seperti traktor dan mesin
penyiram. Gedung kedua ini juga sekaligus tempat dilakukannya perontokan
gandum dan penyimpanan gandum. Gedung ketiga merupakan tempat
pengolahan limbah gandum untuk dijadikan kompos. Untuk menunjang
11
kegiatan penelitian, juga dibangun satu unit screen house tempat dilakukannya
kegiatan persilangan (pemuliaan) tanaman gandum. Untuk kegiatan pembibitan
juga telah dibangun satu unit tempat persemaian yang dilengkapi dengan
shading net.
Pada akhir tahun 2013, dari hasil diskusi dengan berbagai pihak serta
dengan berbagai masukan dan pertimbangan, maka Kawasan Industri Berbasis
Gandum diperluas cakupan komoditasnya, bahkan sekaligus dijadikan tempat
untuk dijadikan sebagai lokasi kegiatan pertanian terpadu (Integrated Farming
System), yang meliputi bidang pertanian,peternakan, perikanan, perkebunan,
dan kehutanan. Tujuan dari dibentuknya lokasi kegiatan pertanian terpadu yang
diberi nama Pusat Alih Teknologi dan Pengembangan Kawasan Pertanian
Universitas Andalas (PATPKP UNAND) ini adalah untuk mensinergikan
berbagai kegiatan pertanian secara luas, sehingga akan memberikan dampak
lebih luas kepada masyarakat tani di sekitar lokasi dan/atau siapa saja yang
membutuhkan informasi teknologi di bidang pertanian.
IV.1.3.Kerja Sama
Dalam pelaksanaan kegiatannya, PATPKP UNAND juga menjalin
kerjasama dengan berbagai stakeholders.Pengembangan pellet ikan, pejantanan
ikan (sex reversal), bioremidiasi lahan pertanian, pembuatan jerami fermentasi
untuk pakan sapi, budidaya sorgum, dan penangkaran benih padi bekerjasama
dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Kegiatan Pembibitan tanaman
kehutanan, Budidaya Jamur Tiram, dan Pembuatan Embung bekerjasama
dengan Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat. Kegiatan Budidaya Sapi
Potong bekerjasama dengan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
Pengembangan Tanaman Makadamia bekerjasama dengan PT. Mitra
Kerinci. Saat ini PATPKP UNAND sedang dalam upaya bekerjasama dengan
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Nasional agar PATPKP UNAND
dapat dijadikan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi para siswa atau
mahasiswa yang membutuhkan Sertifikat Kompetensi Keahlian Bidang
Pertanian. Kedepan tentunya, PATPKP UNAND akan terus berupaya menjalin
kerjasama dan mencari dukungan dari berbagai pihak agar PATPKP UNAND
dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.
12
IV.1.4.Fungsi PATPKP UNAND
Direktur/ ketua
Dr. Ir. Irfan Suliansyah
Pengurus
Dosen- dosen UNAND
13
IV.1.6. Visi dan Misi PATPKP UNAND
Visi
Menjadikan kelompok tani yang mandiri, berkualitas dan berinteraksi
untuk kesejahteraan anggota kelompok.
Misi
14
Tabel pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah
Parameter Perlakuan
0 gr 50 gr
Tinggi Tanaman 9 cm 14 cm
15
memberikan beberapa keuntungan, seperti struktur tanah yang lebih baik,
meningkatkan hara tersedia bagi tanaman dan meningkatkan hasil populasi
dan aktivitas mikroba tanah (Supriyono, S., & Pardjanto, P. et al. 2017)
16
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Pada kegiatan praktik kerja lapang ini pemberian pupuk organik kotoran
sapi dan kotoran ayam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
bawang merah hal tersebut terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun
dan warna daun.
V.2. Saran
Perlu adanya penelitian selanjutnya beberapa dosis yang tepat pada
pemberian pupuk organik agar pertumbuhan dan produktivitas lebih maksimal.
17
DAFTAR PUSTAKA
Hawayanti, E., & Andika, R. 2018. Pengaruh Jenis Pupuk Organik terhadap
Pertumbuhan dan Produksi beberapa Varietas Bawang Merah Allium
ascalonicum. L. dilahan Tadah Hujan. Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-
Ilmu Pertanian, 13(1); 42-49.
Jakunda, A., Syahrudin, S., Suparno, S., & Asie, K. 2020. Pertumbuhan dan Hasil
Bawang Merah Allium cepa L. Terhadap Pemberian Bokasi Kalakai
Stenochlaena Palustris. Pada Tanah Gambut Pedalaman. AgriPeat, 21(2);
117-123.
Khasanah, M., Suedy, S. W., & Prihastati, E. 2018. Aplikasi Pupuk Organik
Kotoran Ayam dan Jerami Padi pada Pertumbuhan dan Produksi Bawang
Merah Allium cepa L. Var. Bima curut. Buletin Anatomi dan fisiologi
Bulletin Anatomy and Physiology, 3;(2);188-194.
Patola, L. N. P., Suoriyono, S., & Pardjanto, P. 2017. Effect Use Biofertilizer and
Differences Type Soil on Growth and Yield Arrowroot. Sains Tanah-
Journal of soil Science and Agroclimatology, 14;(1); 29-35
18
LAMPIRAN
19
17 Selasa / Penyiangan gulma
12 Juli 2022
18 Rabu / Pemanenan bawang merah
13 Juli 2022
19 Kamis / Penyiangan gulma
14 Juli 2022
20 Jumat / Penyiangan gulma
15 Juli 2022 Pemupukan cabai
Pemupukan cabai
21 Sabtu / Libur
16 Juli 2022
22 Minggu / Membersihkan gulma
17 Juli 2022 Penanaman sawi
23 Senin / Penyiangan gulma
18 Juni 2022
24 Selasa / Gotong royong
19 Juli 2022
25 Rabu / Panen kentang
20 Juli 2022 Sortasi dan grading kentang
26 Kamis / Panen kentang
21 Juli 2022 Sortasi dan grading kentang
27 Jumat / Libur
22 Juli 2022
28 Sabtu / Libur
23 Juli 2022
29 Minggu / Pemanenan bawang
24 Juli 2022
30 Senin / Libur
25 Juli 2022
31 Selasa / Seminar hasil laporan PKl di PATPKP UNAND
26 Juli 2022
20
Lampiran 2. Dokumentasi Praktek Kerja Lapang
21
Pemupukan bawang Pemupukan Cabai
Merah
22