Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP


PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Alium cepa L.)

Oleh:

Indah Kharisma
12080227550

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP


PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Alium cepa L.)

2
Oleh:

Indah Kharisma
12080227550

Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Praktik Kerja Lapang

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022

3
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan


Bawang Merah (Allium cepa L.)
Nama : Indah Kharisma
NIM : 12080227550
Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui,

Setelah diseminarkan pada, 28 Oktober 2022

Pembimbing,

Dr. Syukria Ikhsan Zam, S.Pd, M.Si


NIP. 19810107 200901 1 008

Mengetahui:

Dekan Ketua
Fakultas Pertanian dan Peternakan Program Studi Agroteknologi

Dr. Arsadi Ali, S.Pt, M.Agr.Sc Dr. Rosmaina, S. P, M.Si


NIP. 19710706 200701 1 031 NIP.19790712 200504 2 002

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang ini dengan
judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Pada Pertumbuhan Bawang
Merah (Allium Cepa L.)”. Salawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang mana berkat rahmat beliau kita dapat merasakan dunia
yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada:
1. Kepada orang tua penulis Ayahanda terkasih bapak Yopi Yunaldo dan Ibunda
tercinta ibu Eli Murni yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis
selama ini.
2. Dosen pembimbing bapak Dr. Syukria Ikhsan Zam, M. SI. Yang telah
memberikan arahan, bimbingan, saran dan motifasi untuk penulis dalam penulisan
laporan ini.
3. Ketua Program Studi Agroteknologi Ibu Dr. Rosmaina S. P., M.Si. Selaku
kepala jurusan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan laporan ini.
4. Perusahaan tempat melakukan PKL PATPKP UNAND dan Kepada Bapak
Triana sebagai pembimbing lapangan yang telah memberikan banyak bantuan
kepada penulis dalam segala kegiatan Praktek Kerja Lapang.
Penulis berharap memperoleh manfaat secara pribadi. Semoga laporan
praktek kerja lapang ini bermanfaat bagi kita semua baik masa kini maupun untuk
masa yang akan datang.

Pekanbaru, 28 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iv
DAFTAR SINGKATAN............................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.2. Tujuan............................................................................................ 3
1.3. Manfaat.......................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 4


2.1. Pupuk Organik............................................................................... 4
2.2. Syarat Tumbuh.............................................................................. 6

III. METODE PELAKSANAAN............................................................. 8


3.1. Tempat dan Waktu........................................................................ 8
3.2. Bahan dan Alat.............................................................................. 8
3.3. Metodologi.................................................................................... 8
3.4. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang................................................ 8
3.5. Pengamatan................................................................................... 9
3.6. Kegiatan Praktek Kerja Lapang.................................................... 9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 10


4.1. Gambaran Umum Lokasi PKL...................................................... 10
4.2. Pertumbuhan Tanaman................................................................. 14

V. PENUTUP........................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan.................................................................................... 17
5.2. Saran.............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18
LAMPIRAN................................................................................................ 19

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1..............................................................................................................Pertumbu
han Pertumbuhan Tanaman................................................................. 13

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
4.1.............................................................................................................. Kawasan
PATPKP UNAND............................................................................... 9
4.2..............................................................................................................Struktur
Organisasi PATPKP UNAND............................................................. 12
4.3..............................................................................................................Pengamat
an Tinggi Tanaman Bawang Merah.................................................... 14

iv
DAFTAR SINGKATAN

MST Minggu Setelah Tanam


PATPKP UNAND Pusat Alih Teknologi dan Pengembangan Kawasan
Pertanian Universitas Andalas
PKL Praktik Kerja Lapang

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapang.......................................................... 19
2. Dokumentasi Praktek Kerja Lapang................................................... 21

vi
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pembangunan pertanian bertujuan untuk membangun pertanian tangguh
yang efisien melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pemanfaatan sumberdaya alam secara
berkelanjutan (Patola et al., 2017). Sumber daya alam di Indonesia sejak
beberapa waktu terancam kelestariannya. Salah satu faktor penyebabnya adalah
banyaknya pengusahaan tanaman sayuran yang sangat intensif di daerah dataran
tinggi. Dalam jangka panjang hal tersebut akan berdampak negatif terhadap
kelestarian lingkungan karena mengakibatkan laju erosi yang tinggi.
Bawang Merah (Allium cepa L) merupakan famili Alliaceae adalah
spesies yang memiliki nilai ekonomi salah satu komoditas sayuran dataran
rendah merupakan tanaman yang dijadikan bumbu masakan. Bawang merah
dapat ditanam dan tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl.
Untuk pertumbuhan optimal bawang merah yaitu pada ketinggian 0-450 meter
dpl. Komoditas sayuran ini biasanya peka terhadap keadaan iklim yang buruk
seperti curah hujan yang tinggi dan keadaan cuaca yang berkabut. Tanaman
bawang merah juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang maksimal
(minimal 70% penyinaran), suhu udara yaitu 25°C – 32°C dan kelembaban nisbi
yang rendah.
Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan
dan perkembangan tanaman bawang merah, Penggunaan pupuk sebagai salah
satu usaha untuk meningkatkan produksi bawang merah sudah sangat
membudaya dan para petani telah menganggap bahwa pupuk dan cara
pemupukan sebagai salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan
usaha tani. Revolusi hijau melahirkan varietas berdaya hasil tinggi yang
responsif terhadap pemupukan. Selanjutnya pupuk terutama urea menjadi
komponen utama sarana produksi untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
Petani mulai tergantung pada pupuk anorganik dan mempunyai kecenderungan
memberikan pupuk dengan dosis yang melebihi rekomendasi. Penggunaan
pupuk anorganik terus menerus tanpa disertai aplikasi pupuk organik dapat

1
menyebabkan ketidakberimbangan unsur hara dalam tanah, rendahnya efisiensi
pemupukan, rusaknya struktur tanah, dan rendahnya mikrobiologi tanah. Selain
itu, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dapat merusak tanah
sehingga perlu diimbangi dengan pemberian pupuk organik. Dampak dari
penggunaan dari pupuk anorganik menghasilkan peningkatan produktivitas
tanaman yang cukup tinggi. Namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka
yang relatif lama umumnya berakibat buruk pada kondisi tanah. Tanah menjadi
cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang
pada akhirnya akan menurunkan produktivitas tanaman.
Menurut Hanafiah, dkk. Pada saat sekarang ini sudah terbukti bahwa
revolusi hijau (pertanian kimiawi) yang merangsang tanaman agar berproduksi
tinggi dengan mengandalkan bahan kimiawi (pupuk dan pestisida) telah gagal
menghasilkan pangan yang sehat. Memang produksi yang dihasilkan melalui
revolusi ini tinggi, tetapi mengandung bahan-bahan toksin ikutan atau sisa
pupuk kimiawi yang merupakan senyawa carcinogenik (pemicu kanker/penyakit
baru) atau perusak syaraf. Hal ini pula yang menyebabkan tidak lakunya produk
dan buah dan sayuran kita di pasaran dunia. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka penulis menghimbau atau menyarankan untuk menggunakan pupuk
organik karna pupuk organik tidak tidak berbahaya bagi lingkungan dan
kesehatan, dan pupuk organik mengandung unsur makro dan mikro, bagus
untuk memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah.
Menurut Pranata. Pupuk organik umumnya merupakan pupuk lengkap
karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit.
Penggunaan pupuk kandang atau kompos selama ini diyakini dapat mengatasi
permasalahan yang di timbulkan oleh pupuk anorganik. Pupuk organik ini
diolah dari bahan baku berupa kotoran ternak, kompos, limbah alam, hormon
tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya yang diproses secara alamiah.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada petani bawang merah,
paradigma petani masih mempercayai laju pertumbuhan bawang merah pada
penggunaan pupuk anorganik. Masih banyak petani yang belum mengetahui
penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia dalam jangka panjang
menyebabkan kadar bahan organik tanah menurun, struktur tanah rusak, dan

2
mengakibatkan pencemaran lingkungan, dan jika hal ini terus berlanjut akan
menurunkan kualitas tanah dan kesehatan lingkungan. Berdasarkan
pemasalahan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan judul
“Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan
Bawang Merah (Allium cepa L.)”.

I.2. Tujuan
Praktik Kerja Lapang ini Bertujuan untuk mengetahui mengetahui adakah
pengaruh pemberian pupuk bio-organik terhadap pertumbuhan bawang merah.

I.3. Manfaat
Manfaat dari Praktik Kerja Lapang ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang manfaat pupuk bio organik.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pupuk Organik


Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik baik
tumbuhan kering (humus) maupun limbah dari kotoran ternak yang diurai
(dirombak) oleh mikroba hingga dapat menyediakan unsur hara yang
dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk
organik sangat penting artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi
tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan
(Suedy, S. W. A., & Prihastanti, E 2018). Susunan kimia pupuk kandang
berbeda-beda tergantung dari jenis ternak, umur ternak, macam pakan, jumlah
amparan, cara penanganan dan penyimpanan pupuk yang berpengaruh positif
terhadap sifat fisik dan kimiawi tanah, mendorong kehidupan mikroba tanah
yang mengubah berbagai faktor dalam tanah sehingga menjamin kesuburan
tanah (Kasanah, M., 2018).
Pupuk organik dapat meningkatkan anion-anion utama untuk
pertumbuhan tanaman seperti nitrat, fosfat, sulfat, borat, dan klorida serta
meningkatkan ketersediaan hara makro untuk kebutuhan tanaman dan
memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah (Asie, K., 2020). Menurut
Hadisuswito dan Sukamto dalam Jakunda, A. (2020) pupuk organik berdasarkan
bentuk dan strukturnya dibagi menjadi dua golongan yaitu pupuk organik padat
dan pupuk organik cair. Pupuk organik mengandung asam humat dan asam folat
serta zat pengatur tumbuh yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman
(Jakunda, A., Syahrudin, S., Suparno, S., & Asie, K (2020).

Frekuensi pemberian pupuk dengan dosis yang berbeda menyebabkan


hasil produksi jumlah daun yang berbeda pula dan frekuensi yang tepat akan
mempercepat laju pembentukan daun. Penggunaan pupuk organik mampu
menjadi solusi dalam mengurangi aplikasi pupuk buatan yang berlebihan
dikarenakan adanya bahan organik yang mampu memperbaiki sifat fisika,
kimia, dan biologi tanah. Perbaikan terhadap sifat fisik yaitu menggemburkan
tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan ikatan antar partikel,

4
meningkatkan kapasitas menahan air dan merevitalisasi daya olah tanah
(Jakunda, A., Syahrudin, S., Suparno, S., & Asie, K (2020).
2.1.1 Manfaat Pupuk Organik
Menurut Sembiring, M. (2018), pupuk organik mempunyai beberapa
manfaat. Meningkatkan kesuburan tanah karna pupuk organik memiliki
kandungan unsur hara makro (N, P, K) dan mikro (Ca, Mg, Fe, Mn, Bo, S, Zn,
Co) yang dapat memperbaiki komposisi tanah. Unsur organik dapat bereaksi
dengan ion logam seperti Al, Fe, dan Mn yang bersifat racun dan membentuk
senyawa yang kompleks, sehingga senyawa Al, Fe, dan Mn yang bersifat racun
di dalam tanah dapat berkurang (Sembiring, M. (2018). Memperbaiki kondisi
fisika, kimia, dan biologi tanah, pupuk organik dapat melancarkan sistem
pengikatan dan pelepasan ion dalam tanah sehingga dapat meningkatkan
kesuburan dalam tanah. Kemampuan pupuk organik dalam mengikat air dan
meningkatkan porositas tanah yang dapat memperbaiki respirasi tanah sehingga
dapat mendukung pertumbuhan akar dalam tanah. Pupuk organik dapat
merangsang mikroorganisme tanah yang menguntungkan, seperti rhizobium,
mikoriza, dan bakteri. Aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan pemakaian
pupuk organik tidak menyebapkan residu pada produksi panen sehingga aman
bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
2.1.2 Bawang Merah
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia Tengah, terutama
Palestina dan India, tetapi sebagian lagi diperkirakan berasal dari Asia Tenggara
dan Mediteranian. Pendapat lain menyatakan bawang merah berasal dari Iran
dan pegunungan sebelah Utara Pakistan, namun ada juga yang menyebutkan
bahwa tanaman ini berasal dari Asia Barat, yang kemudian berkembang ke
Mesir dan Turki (Hawayanti, E., & Andika, R. 2018). Menurut Andika, R.
(2018), klasifikasi bawang merah adalah sebagai berikut, Rengnum: Plantae;
Divisi: Spermatophyta; Monocotyledoneae; classic; Ordo: Liliales; Famili:
Amaryllidaceae; Genus: Allium, Spesies: Allium ascalonicum L.
Bawang merah merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk
ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan
guna menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Di samping itu, tanaman ini

5
juga berkhasiat sebagai obat tradisional, misalnya obat demam, masuk angin,
diabetes melitus, disentri dan akibat gigitan serangga (Hawayanti, E., & Andika,
R. 2018). Menyatakan bahwa, bawang merah mengandung protein 1,5 g, lemak
0,3 g, kalsium 36 mg, fosfor 40 mg vitamin C 2 g, kalori 39 kkal, dan air 88 g
serta bahan yang dapat dimakan sebanyak 90%. Komponen lain berupa minyak
atsiri yang dapat menimbulkan aroma khas dan memberikan citarasa gurih pada
makanan.

2.2 Syarat Tumbuh


2.2.1 Iklim
Bawang merah tidak tahan kekeringan karena sistem perakaran yang
pendek. Sementara itu kebutuhan air terutama selama pertumbuhan dan
pembentukan umbi cukup banyak. Di lain pihak, bawang merah juga paling tidak
tahan terhadap air hujan, tempat-tempat yang selalu basah atau becek. Sebaiknya
bawang merah ditanam di musim kemarau atau di akhir musim penghujan.
Dengan demikian, bawang merah selama hidupnya di musim kemarau akan lebih
baik apabila pengairannya baik (Hawayanti, E., & Andika, R. 2018). Daerah yang
paling baik untuk budidaya bawang merah adalah daerah beriklim kering yang
cerah dengan suhu udara panas. Tempatnya yang terbuka, tidak berkabut dan
angin yang sepoi-sepoi. Daerah yang mendapat sinar matahari penuh juga sangat
diutamakan, dan lebih baik jika lama penyinaran matahari lebih dari 12 jam. Perlu
diingat, pada tempat-tempat yang terlindung dapat menyebabkan pembentukan
umbinya kurang baik dan berukuran kecil (Hawayanti, E., & Andika, R. 2018).
2.2.2 Suhu dan ketinggian tempat
Dataran rendah sesuai untuk membudidayakan tanaman bawang merah.
Ketinggian tempat yang terbaik untuk tanaman bawang merah adalah kurang dari
800 mdpl. Namun sampai ketinggian 1.100 mdpl, tanaman bawang merah masih
dapat tumbuh. Ketinggian tempat suatu daerah berkaitan erat dengan suhu udara,
semakin tinggi letak suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu semakin
rendah. Tanaman bawang merah menghendaki temperatur udara antara 25 - 32°C.
Pada suhu tersebut udara agak terasa panas, sedangkan suhu rata-rata pertahun
yang dikehendaki oleh tanaman bawang merah adalah sekitar 30°C.

6
Iklim yang agak kering serta kondisi tempat yang terbuka sangat
membantu proses pertumbuhan tanaman dan proses produksi. Pada suhu yang
rendah, pembentukan umbi akan terganggu atau umbi terbentuk tidak sempurna.
Sinar matahari berperan cukup besar bagi kehidupan tanaman bawang, terutama
dalam proses fotosintesis. Tanaman bawang merah menghendaki areal pertanaman
terbuka karena tanaman ini memerlukan penyinaran yang cukup, minimal sekitar
70% intensitas cahaya matahari.
2.2.3 Tanah
Tanaman bawang merah lebih baik pertumbuhannya pada tanah yang
gembur, subur, dan banyak mengandung bahan-bahan organik. Tanah yang sesuai
bagi pertumbuhan bawang merah misalnya tanah lempung berdebu atau lempung
berpasir, yang terpenting keadaan air tanahnya tidak menggenang. Pada lahan
yang sering tergenang harus dibuat saluran pembuangan air (drainase) yang baik.
Derajat kemasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5.

7
III. METODE PELAKSANAAN

III.1. Tempat dan Waktu


Kegiatan Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PATPKP UNAND,
Jorong Galagah Kenagarian Alahan Panjang , Kecamatan Lembah Gumanti,
Kabupaten Solok Sumatera Barat pada Tanggal 27 Juni sampai 27 Juli 2022.

III.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah polybag, alat tulis,
kamera, penggaris dan pisau. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
bibit bawang merah, pupuk organik dan tanah top soil.

III.3. Metodologi
Metode dan tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pengaplikasian
pupuk organik pada tanaman bawang merah yang dilakukan di PATPKP
UNAND meliputi wawancara, praktik langsung, dan studi pustaka. Kegiatan
praktik kerja lapang ini dilakukan secara langsung sesuai dengan prosedur kerja
di PATPKP UNAND. Dimana metode penelitian menggunakan satu perlakuan
yaitu:
P0 : Tanpa pupuk organik
P1 : Dengan Pupuk Organik 50 gr

III.4. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang


Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari persiapan media polybag ukuran
15x30cm yang diisi tanah top soil, selanjutnya timbang pupuk organik sesuai
perlakuan yang digunakan. Kemudian campur perlakuan tersebut ke dalam
media tanam. Tanam tanaman bawang merah yang disediakan pada masing-
masing polybag.

8
III.5. Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengamati secara langsung bagaimana
cara pengaplikasian Pupuk organik yang dilakukan oleh petani dan mengamati
pengaruh Pupuk organik terhadap tinggi tanaman, warna daun dan jumlah daun
pada tanaman Bawang merah.

III.6. Kegiatan Praktek Kerja Lapang


Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung sesuai prosedur kerja di
PATPKP UNAND yang dibimbing oleh pembimbing lapangan. Kegiatan PKL
antara lain pembukaan lahan, budidaya bawang bawang merah, kubis,
pembersihan gulma pada tanaman kubis, cabai dan bawang merah, proses
pemanenan bawang merah dan kentang serta pembuatan pupuk organik.
Kegiatan PKL ini dapat dilihat pada lampiran 1.

9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Gambaran Umum Lokasi PKL


IV.1.1. Letak PATPKP UNAND
PATPKP UNAND merupakan suatu kawasan diseminasi alih teknologi
pertanian. Pada kawasan tersebut dapat dilihat berbagai implementasi berbagai
kegiatan, khususnya dibidang pertanian dalam arti luas meliputi pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehutanan. Tempat tersebut jugiga dapat menjadi
tempat berinteraksi antara pengahasil teknologi dan pengguna teknologi.
PATPKP UNAND berlokasi di Jorong Gelagah, Kenagarian Alahan Panjang,
Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Lokasinya berjarak sekitar 70
km dari Kota Padang yang berada pada 01º 05º 38.3º LS dan 100º 47º 30.3º BT
dengan ketinggian tempat ±1.620 mdpl

Gambar 4.1. Kawasan PATPKP UNAND

IV.1.2.Sejarah PATPKP UNAND


Inisiasi PATPKP UNAND dimulai pada pertengahan 2011. Lokasi
tersebut pada mulanya salah satu pengujian adaptasi tanaman gandum yang
berasal dari slowakia. Pada saat pengujian gandum yang berlangsung tanggal 19
November 2011 lokasi tersebut mendapat kunjungan langsung dari Duta Besar
RI untuk Slowakia (Harsha E. Joesoef). Duta Besar Harsha E. Joesoef dan

10
Rektor Unand pada saat itu (Prof. Dr. Ir. H.Musliar Kasim, MS) merupakan
inisiator kerja sama penelitian gandum antara Unand dan salah satu institusi
gandum di slowakia (OSIVO as).
Pada tahun 2012 lokasi tersebut ditetapkan sebagai lokasi pengembangan
kampung industri berbasis gandum atau disebut dengan Kampung Gandum.
Kampung industri adalah satu sistem terdiri atas industri primer (sarana
produksi dan infrastruktur), industri sekunder (bahan baku untuk industri di
desa), industri tersier (prosesing) yang menghasilkan produk jadi.
Pengembangan Kampung Gandum diarahkan kepada pengembangan
agroindustri skala kecil dengan memberdayakan kelompok tani atau gabungan
kelompok tani (poktan/gapoktan). Untuk itu dibutuhkan dukungan teknologi
mulai dari budidaya, pengolahan gandum menjadi tepung, dan pengolahan
tepung menjadi berbagai bentuk panganan yang sederhana dan dapat diterapkan
dalam skala industri kecil di pedesaan. Dalam mengembangkan kawasan ini,
Universitas Andalas bekerjasama dengan Pondok Pesantren Muhammad Natsir
yang dipimpin oleh H. Darman.
Semenjak ditetapkan sebagai lokasi pengembangan Kampung Gandum,
maka secara berangsur-angsur dilakukan pembangunan infrastruktur untuk
mendukung berbagai kegiatan terutama yang berkaitan dengan budidaya
gandum. Pada tahun 2012 dilakukan pembangunan gudang gandum dan sarana
untuk penjemuran/pengeringan gandum sebelum dilakukan pengolahan lebih
lanjut. Berbagai peralatan pendukung juga mulai dilengkapi secara bertahap.
Berbagai peralatan untuk budidaya, pemanenan, dan untuk prosesing serta
packing hasil olahan gandum kini sudah tersedia.
Pada tahun 2013 pembenahan kampung industri berbasis gandum terus
berlanjut dengan dibangunnya tiga buah gedung penyokong berbagai kegiatan.
Gedung pertama berfungsi sebagai tempat pengolahan gandum menjadi tepung
terigu atau menjadi produk jadi, seperti kue krting, roti, dan mie. Gedung kedua
berfungsi sebagai tempat peralatan budidaya, seperti traktor dan mesin
penyiram. Gedung kedua ini juga sekaligus tempat dilakukannya perontokan
gandum dan penyimpanan gandum. Gedung ketiga merupakan tempat
pengolahan limbah gandum untuk dijadikan kompos. Untuk menunjang

11
kegiatan penelitian, juga dibangun satu unit screen house tempat dilakukannya
kegiatan persilangan (pemuliaan) tanaman gandum. Untuk kegiatan pembibitan
juga telah dibangun satu unit tempat persemaian yang dilengkapi dengan
shading net.

Pada akhir tahun 2013, dari hasil diskusi dengan berbagai pihak serta
dengan berbagai masukan dan pertimbangan, maka Kawasan Industri Berbasis
Gandum diperluas cakupan komoditasnya, bahkan sekaligus dijadikan tempat
untuk dijadikan sebagai lokasi kegiatan pertanian terpadu (Integrated Farming
System), yang meliputi bidang pertanian,peternakan, perikanan, perkebunan,
dan kehutanan. Tujuan dari dibentuknya lokasi kegiatan pertanian terpadu yang
diberi nama Pusat Alih Teknologi dan Pengembangan Kawasan Pertanian
Universitas Andalas (PATPKP UNAND) ini adalah untuk mensinergikan
berbagai kegiatan pertanian secara luas, sehingga akan memberikan dampak
lebih luas kepada masyarakat tani di sekitar lokasi dan/atau siapa saja yang
membutuhkan informasi teknologi di bidang pertanian.
IV.1.3.Kerja Sama
Dalam pelaksanaan kegiatannya, PATPKP UNAND juga menjalin
kerjasama dengan berbagai stakeholders.Pengembangan pellet ikan, pejantanan
ikan (sex reversal), bioremidiasi lahan pertanian, pembuatan jerami fermentasi
untuk pakan sapi, budidaya sorgum, dan penangkaran benih padi bekerjasama
dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Kegiatan Pembibitan tanaman
kehutanan, Budidaya Jamur Tiram, dan Pembuatan Embung bekerjasama
dengan Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Barat. Kegiatan Budidaya Sapi
Potong bekerjasama dengan Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat.
Pengembangan Tanaman Makadamia bekerjasama dengan PT. Mitra
Kerinci. Saat ini PATPKP UNAND sedang dalam upaya bekerjasama dengan
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Nasional agar PATPKP UNAND
dapat dijadikan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi para siswa atau
mahasiswa yang membutuhkan Sertifikat Kompetensi Keahlian Bidang
Pertanian. Kedepan tentunya, PATPKP UNAND akan terus berupaya menjalin
kerjasama dan mencari dukungan dari berbagai pihak agar PATPKP UNAND
dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.

12
IV.1.4.Fungsi PATPKP UNAND

Fungsi dari PATPKP UNAND adalah sebagai kawasan Alih/diseminasi


teknologi, praktikum, magang, penelitian, pelatihan, field trip, tempat uji
kompetensi (TUK) bidang pertanian, Akademi Komunitas.
IV.1.5.Struktur Organisasi (PATPKP UNAND)

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegaiatn operasional untuk mencapai suatu tujuan. Struktur
organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahaan kegiatan antara yang satu
dengan yang lainnya. Dan digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen
dalam mencapai suatu tujuan.

Direktur/ ketua
Dr. Ir. Irfan Suliansyah

Pengurus
Dosen- dosen UNAND

Karyawan Tetap Karyawan Tidak


Triana Tetap

Gambar 4.2. Struktur Organisasi PATPKP UNAND

13
IV.1.6. Visi dan Misi PATPKP UNAND
Visi
Menjadikan kelompok tani yang mandiri, berkualitas dan berinteraksi
untuk kesejahteraan anggota kelompok.
Misi

1. Menjadikan anggota kelompok tani agrobisnis rimbo tinggi yang mandiri


dan berdaya saing tinggi
2. Meninkatka kesejahteraan anggota kelompok

3. Manjadikan kelompok yang berilmu dan daya kretivitas tinggi

4. Meningkatkan pendapatan kelompok dan kesejahteraan mayarakat petani


jorong gelagah
5. Menjadi pusat percontohan usaha tani terpadu di sumatera barat

6. Menjadikan kelompok sebagai pusat alih teknologi pertanian

7. Menjadikan pusat kegiatan studi banding agrobisnis di sumetera barat.


IV.1.7.Fasilitas di PATPKP UNAND
Fasilitas yang ada dari segi peralatan di PATPKP UNAND berupa
peralatan untuk budidaya gandum hingga panen gandum diantaranya mesin
pemanenan gandum, mesin penggilingan tepung gandum, mesin pemisah bulir
gandum dengan batangnya. Selain itu ada juga mesin pembuat pelet ikan, mesin
pencacah, mesin pembuatan media jamur, mesin bajak untuk pembajakan lahan.
Sedangkan fasilitas lain berupa Aula, sebagai tempat pertemuan,rapat, dan
kegiatan pelatihan. Mess, untuk penginapan pengunjung yang mengunjungi
PATPKP UNAND. Musholla, sebagai tempat beribadah para pengunjung.

IV.2. Pertumbuhan Tanaman


Berdasarkan hasil pengamatan, pertumbuhan tanaman bawang merah
dapat dilihat pada tabel 4.1.

14
Tabel pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah

Parameter Perlakuan

0 gr 50 gr

Tinggi Tanaman 9 cm 14 cm

Jumlah Daun 14 helai 23 helai

Warna Daun Hijau kekuningan Hijau Pekat

Tabel 4.1. Pengamatan Pertumbuhan Bawang Merah

Berdasarkan Tabel 4.1. memperlihatkan bahwa perlakuan pemberian


pupuk organik berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan warna
daun. Dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar; 4.3. Pengamatan Pertumbuhan Tanaman

Hasil tabel diatas dapat menunjukan bahwa pemberian pupuk organik


berpengaruh pada tinggi tanaman, jumlah daun dan warna daun, bila
dibandingkan dengan kontrol(tanpa perlakuan). Kegiatan ini menunjukan
bahwa pemberian pupuk organik berperan penting untuk memperbaiki
struktur tanah sehingga aerasi udara dan pergerakan air lancar, dengan
demikian dapat menambah daya serap air dalam tanah dan mampu
meningkatkan pertumbuhan bawang merah. Pemberian pupuk organik juga

15
memberikan beberapa keuntungan, seperti struktur tanah yang lebih baik,
meningkatkan hara tersedia bagi tanaman dan meningkatkan hasil populasi
dan aktivitas mikroba tanah (Supriyono, S., & Pardjanto, P. et al. 2017)

16
V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan
Pada kegiatan praktik kerja lapang ini pemberian pupuk organik kotoran
sapi dan kotoran ayam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
bawang merah hal tersebut terlihat pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun
dan warna daun.

V.2. Saran
Perlu adanya penelitian selanjutnya beberapa dosis yang tepat pada
pemberian pupuk organik agar pertumbuhan dan produktivitas lebih maksimal.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hawayanti, E., & Andika, R. 2018. Pengaruh Jenis Pupuk Organik terhadap
Pertumbuhan dan Produksi beberapa Varietas Bawang Merah Allium
ascalonicum. L. dilahan Tadah Hujan. Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-
Ilmu Pertanian, 13(1); 42-49.

Jakunda, A., Syahrudin, S., Suparno, S., & Asie, K. 2020. Pertumbuhan dan Hasil
Bawang Merah Allium cepa L. Terhadap Pemberian Bokasi Kalakai
Stenochlaena Palustris. Pada Tanah Gambut Pedalaman. AgriPeat, 21(2);
117-123.

Khasanah, M., Suedy, S. W., & Prihastati, E. 2018. Aplikasi Pupuk Organik
Kotoran Ayam dan Jerami Padi pada Pertumbuhan dan Produksi Bawang
Merah Allium cepa L. Var. Bima curut. Buletin Anatomi dan fisiologi
Bulletin Anatomy and Physiology, 3;(2);188-194.

Patola, L. N. P., Suoriyono, S., & Pardjanto, P. 2017. Effect Use Biofertilizer and
Differences Type Soil on Growth and Yield Arrowroot. Sains Tanah-
Journal of soil Science and Agroclimatology, 14;(1); 29-35

Rudi Priyadi1, D. N. 2021. Pengaruh Pemberian Kombinasi Jenis Dan Dosis


Pupuk. Media Pertanian 15: (2);83-92.

Sembiring, M. 2018. Perubahan Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah


Allium ascalonicum L. dari Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik dan
Dosis Pupuk KC1. Jurnal Agroteknosains, 1;(2);50-62.

18
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan Praktek Kerja Lapang


Jadwal Kerja Praktek Kerja Lapang di PATPKP UNAND
No Hari/Tanggal Kegiatan
1 Minggu /  Mahasiswa UIN Suska diterima oleh PATPKP
26 Juni 2022 UNAND
 Pertemuan mahasiswa PKL dengan pengelola
PATPKP UNAND, pemuda dan masyarakat setempat
 Perkenalan diri
2 Senin /  Membersihkan gulma
27 Juni 2022  Sterilisasi tanah
 Pemindahan cocopeat ketempat penangkaran benih
3 Selasa /  Pemindahan kotoran sapi
28 Juni 2022  Penggilingan kompos
 Istirahat
 Penggilingan kompos kedua
4 Rabu / 29 Juni  Pemanenan bibit tanaman kol
2022  Penanaman bawang merah
5 Kamis /  Kedatangan dosen pembimbing
30 Juni 2022  Membantu penelitian mahasiswa Unand
6 Jumat /  Membersihkan gulma dikebun kentang,cabe,
01 Juli 2022 brokoli,dan kembang kol
7 Sabtu /  Libur
02 Juli 2022
8 Minggu /  Pemanenan Bawang Merah
03 Juli 2022
9 Senin /  Pemindahan kompos kepenangkaran
04 Juli 2022
10 Selasa /  Pemanenan Kentang dikebun Pesantren
05 Juli 2022
11 Rabu /  Pemanenan Kentang dikebun Pesantren
06 Juli 2022
12 Kamis /  Penyiangan gulma
07 Juli 2022  Pemanenan gandum hibrida
13 Jumat /  Libur idul adha
08 Juli 2022
14 Sabtu /  Libur idul adha
09 Juli 2022
15 Minggu /  Libur idul adha
10 Juli 2022
16 Senin /  Penyiangan gulma
11 Juli 2022  Pemupukan bawang merah

19
17 Selasa /  Penyiangan gulma
12 Juli 2022
18 Rabu /  Pemanenan bawang merah
13 Juli 2022
19 Kamis /  Penyiangan gulma
14 Juli 2022
20 Jumat /  Penyiangan gulma
15 Juli 2022  Pemupukan cabai
 Pemupukan cabai
21 Sabtu /  Libur
16 Juli 2022
22 Minggu /  Membersihkan gulma
17 Juli 2022  Penanaman sawi
23 Senin /  Penyiangan gulma
18 Juni 2022
24 Selasa /  Gotong royong
19 Juli 2022
25 Rabu /  Panen kentang
20 Juli 2022  Sortasi dan grading kentang
26 Kamis /  Panen kentang
21 Juli 2022  Sortasi dan grading kentang
27 Jumat /  Libur
22 Juli 2022
28 Sabtu /  Libur
23 Juli 2022
29 Minggu /  Pemanenan bawang
24 Juli 2022
30 Senin /  Libur
25 Juli 2022
31 Selasa /  Seminar hasil laporan PKl di PATPKP UNAND
26 Juli 2022

20
Lampiran 2. Dokumentasi Praktek Kerja Lapang

Pengangkutan cocopeat Meletakkan cocopeat

Membersihkan mesin Pemanenan lobak putih


penggiling tanah

Pemanenan Gandum Hibrida Kastrasi Gandum Hibrid

21
Pemupukan bawang Pemupukan Cabai
Merah

Penanaman Bawang Merah Pemupukan Bawang Merah


(Pupuk Organik)

22

Anda mungkin juga menyukai