Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBILOGI LINGKUNGAN

TEKNIK LABORATORIUM MIKROBIOLOGI TEKNIK LINGKUNGAN DAN


PENGENALAN MIKROBA

KELOMPOK VI
Luthfiaqmar Rizky Pratiwi
1152005021

ASISTEN:
1. Astari Dwi Jayanti
2. Hariastuti Prameswari

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BAKRIE
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mikrobiologi yang berjudul Teknik
Laboratorium Mikrobiologi Lingkungan dan Pengenalan Mikroba ini.

Laporan praktikum mikrobiologi ini disusun sebagai tugas wajib yang harus
dikejakan seteah melakukan pratikum. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar kedepannya penulis dapat lebih baik dalam menyusun laporan.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Sandra Madonna, SSi, MT. selaku dosen pembimbing pada mata kuliah praktikum
mikrobiologi yang telah memberi materi dan bimbingan dalam melakukan praktikum
mikrobiologi ini.
2. Astari Dwi Jayanti selaku kepala asisten laboratorium dan Hariastuti Prameswari
selaku asisten laboratorium yang telah membimbing dalam melakukan praktikum
mikrobiologi.

Hanya Allah SWT yang akan membalas kebaikan kalian. Demikian laporan ini penulis
susun, akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi yang membacanya dan penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan dimasa depan.

Bekasi, 29 September 2016

(Luthfiaqmar Rizky Pratiwi)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .... i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR TABEL ..... iii

DAFTAR GAMBAR ......... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........... 4

1.2 Tujuan .... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar .............

2.1.1 Mikroorganisme........... 8

2.1.2 Mikroskop.. 12

2.1.3 Sterilisasi ... 20

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL PENGAMATAN 5

3.1 Hasil pengamatan ..... 21

3.2 Pembahasan ...... 24

BAB IV KESIMPULAN 28

DAFTAR PUSTAKA ..... 29

iii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1.1 Pengamatan Mikroba... 10


2. Tabel 2.2.1 Pengenalan Mikroskop .... 11
3. Tabel 2.2.2 Sterilisasi ..12
4. Tabel 3.1.1 Teknik-teknik Laboratorium ... 13
5. Tabel 3.1.2 Pengenalan Mikroba 14

iv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Mikroskop Medan Terang .. 13
2. Gambar 2.2 Mikroskop Binokuler ..14
3. Gambar 2.3 Mikroskop Stereo 15
4. Gambar 2.4 Autoklaf . 16

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan makhluk kecil
atau beberapa mikron yang hanya bias dilihat melalui mikroskop. Yang berasal dari
Bahasa yunani (mikron= kecil, bios= hidup, logos= kata atau ilmu).mikroorganisme
yang termasuk golongan ini adalah bakteri, cendawan atau jamur tingkat rendah, ragi
yang menurut sistematik masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau
protozoa, dan virus yang hanya Nampak dengan mikroskop electron.
(Dwidjoseputro,1990)
Mikroorganisme umumnya terdapat di mana-mana, seperti didalam tanah
dilingkungan akuatik, berkisar dari aliran air sampai lautan, dan atmosfer (Pelczar
dan Chan, 1986). Mikroorganisme tersebut mempunyai beberapa peranan salah
satunya mikroorganisme yang hidup dalam tanah dapat mmebentuk pembentukan
struktur tanag yang mantap, karena mikroorganisme tanah dapat mengeluarkan
(sekresi) zat perekat yang tidak mudah larut dalam air ( Hardjowigeno,1992)
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat
kecil. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopok. Mikrooranisme
seringkali bersel tunggal( uniseluler ) maupun bersel banyak ( multiseluler ). Namun,
beberapa Protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies prostista bersel tungal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Saat ini mikroba banyak dimanfaatkan di bidang lingkungan, yang berperan
membantu memperbaiki kualitas lingkungan. Terutama untuk mengatasi masalah
pencemaran lingkungan, baik di lingkungan tanah maupun perairan. Bahan
pencemaran dapat bermacam-macam mulai dari bahan yang berasal dari sumber-
sumber alam sampai bahan sintetik, dengan sifat yang mudah dirombak
(biodegradable) sampai sangat sulit bahkan tidak bias dirombak (non-biodegradable)
maupun bersifat meracun bagi jasad hidup dengan bahan aktif tidak rusak dalam
waktu lama (persisten)

vi
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pratikum teknik laboratorium mikrobiologi dan pengenalan
mikroba adalah :
1.2.1 TEKNIK LABORATORIUM
1 Pengenalan mikroskop
Pengenalan mikroskop yang dilakukan pada praktikum ini
bertujuan untuk mengenal,mengetahui dan mempelajari
sterilisasi beserta teknik atau tahap-tahap sterilisasi.
2 Sterilisasi alat dan bahan
Sterilisasi alat dan bahan yang dilakukan pada praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari sterilisasi
beserta teknik atau tahap-tahap sterilisasi.

1.2.2 PENGENALAN MIKROBA

Pengenalan mikroba yang dilakukan pada praktikum ini


bertujuan untuk mengetahui beberapa jenis mikroba yang
terdapat pada oncom, tempe, ragi, air kotor dan air alga
menggunakan mikroskop.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat


kecil. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopok. Mikrooranisme
seringkali bersel tunggal( uniseluler ) maupun bersel banyak ( multiseluler ). Namun,
beberapa Protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies prostista bersel tungal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa
spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Saat ini mikroba banyak
dimanfaatkan di bidang lingkungan, yang berperan membantu memperbaiki kualitas
lingkungan. Terutama untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan, baik di
lingkungan tanah maupun perairan. Bahan pencemaran dapat bermacam-macam
mulai dari bahan yang berasal dari sumber-sumber alam sampai bahan sintetik,
dengan sifat yang mudah dirombak (biodegradable) sampai sangat sulit bahkan tidak
bias dirombak (non-biodegradable) maupun bersifat meracun bagi jasad hidup
dengan bahan aktif tidak rusak dalam waktu lama (persisten). ( Hardjowigeno, 1992)
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariotik dan
Protista. Fungi terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula
dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah
semua organisme yang sangat kecil dan dapat dibiakkan dalam cawan petri atau
incubator didalam laboratorium mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Mikroorganisme berbeda dengan sel makroorganisme. Sel makroorganisme
tidak hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiseluler yang
membentuk jaringan, organ ,dan sistem organ. (Dwidjoseputro, 2003).

ii
A. Bakteri
Bakteri berasal dari kata latin bacterium (jamak,bacteria) adalah kelompok
besar organisme prokariotik archae yang berukuran sangat kecil serta memiliki peran
besar dalam kehidupan dibumi. Struktur sel bakteri relative sederhana. Tanpa
nucleus atau inti sel,kerangka sel dan organel-organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat ditanah,air,udara dalam
simbosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasite (patogen), bahkan
dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5m. beberapa jenis
bakteri bersifat motil ( mampu bergerak ) dan mobilitasnnya ini disebabkan oleh
flage. Contoh : Salmonella, E. coli, Staphylococcus dan Diphtheria bacillus.

B. Virus
Organisme yang paing kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang tidak bias
dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini menyebar
lewat media air dan makanan, sebagai contoh: Virus hepatitis. Sedangkan virus polio,
menyebar lewat makanan atau susu.

C. Fungi
Fungi adaah organisme eukariotik yang bersel tungga atau banyak dengan
tidak memiiki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena
sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, jamur dipisahkan dalam
kingdomnya tersendiri, ia tidak termasuk dalam kingdom Protista,monera maupun
plantae. Karena tidak berklorofil, jamur termasuk kedalam makhluk hidup
heterotroph (memperoleh makanan dari organisme lainnya) dalam hal ini jamur
hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organic yang ada dilingkungannya .
umumnya jamur hidup secara saprofit ( hidup dengan menguai sampah organic
seperti bangkai menjadi bahan anorganik). Ada juga jamur yang hidup secara
parasite ( memperoleh bahan organic dari inangnya) adapula yang hidup dengan
simbiosis mutualisme ( yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama
mendapatkan untung).

iii
D. Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahhwa protozoa berasal dari Bahasa
yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, protozoa adalah
hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain Protista eukariotik. Kadang-
kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyaan protozoa
hanya dapat dilihat dibawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat anara
algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau (Euglenophyta) selnya berflagela dan
merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil
dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenaphyta yang mampu
hidup pada nutrisi kompleks tanpa adanya cahaya, Beberapa ilmuwan
memasukannya kedalam filum protozoa. Contohnyastrain mutan algae genus
polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas
antara algae dan protozoa. Protozoa dapat dibedakan dari prokarioti karena
ukurannya yang lebih bedar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakkan dari algae
karena tidak berklorofil, dibedakkan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak
berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lender Karena tidak dapat membentuk
badan buah.

E. Algae
Secara umum pengertian alga adalah Protista yang bersifat fotoautorof yang
dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Ganggang/alga
memiliki kloroplas dengan mengandung klorofil atau plastid yang berisi pigmen
fotosintetik lainnya. Ganggan (alga) dapat dengan mudah ditemukan diair tawar
maupun air laut. Ada yang hidup dengan menempel disuatu tempat atau melayang-
layang diair.ganggang (alga) merupakan Protista mirip tumbuhan. Ganggang
menimbulkan air sawah,airkolam,air danau,atau akuarium tampak berwarna hijau.
Namun masyarakat menyanka bahwa ganggang adalah lumut. Padahal ganggang
berbeda dengan lumut. Lumut tidak terendam diair,sedangkan ganggang hidup
didalam air. Jika dipegang, lumut akan terasa seperti beludru dan lebih
kering,sedangkan ganggang akan teraa basah, licin atau berlendir. Dilaut,ganggang
mudah ditemukan, dan biasanya terdampar dipantai, berbentuk meyerupai tumbuhan
yang berwarna-warni (hijau, kuning,merah atau coklat). Biasanya orang awam
menyebutnya dengan rumput laut.

iv
2.1.1 Pengamatan Mikroba
Tabel 2.1.1 Pengamatan Mikroba
No Cara Kerja Gambar

1. Sterilkan alat-alat yang akan digunakan

2. Ambil sedikti sampel yang akan diamati


diatas preparat yang sudah disterilkan
menggunakan ose yang telaah diukur
sebelumnya. Sampel yang akan diamati
pada prcobaan ini adalah
tempe,oncom,rai,air alga,dan air kotor.

3. Basahi samepl dengan sedikit aquades,


lalu tutup dengan kaca penutup.

4. Amati preparat menggunakan mikroskop.

v
2.2 Mikroskop
Tubuh makhluk hidup tersusun mulai dari struktur yang sangat kecil sampai
struktur yang sangat besar atau kompleks. Struktur yang lebih besar akan sangat
mudah diamati oleh mata secara langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu.
Akan tetapi bagi struktur benda atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Seperti sel dan jaringan pada makhluk hidup membutuhkan
alat bantu untuk dapat mengamatinya. Karena keterbatasan pengelihatan manusia
inilah yang menjadi dorongan para ilmuwan untuk mencari alat yang bias digunakan
untuk mempermudahkan mengamati bagian tubuh makhluk hidup yang sangat kecil
itu dikenal dengan mikroskop.
Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda
kecil. Mikroskop Dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari ukuran
0,1mm. objek yang dipeaari dalam biologi adalah makhuk hidup, dan sebesar apapun
makhluk hidup tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel-sel yang sangat kecil,
dengan munculnya mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya
maupun mikroskop electron.
Lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lenssa cembung
secara sederhana dan garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang bersifat semu,terbalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula-
mula, baik pada mikroskop cahaya maupun mikroskop electron.
Perbesaran dalam suatu objek dapat diketahui dengan membandingkan
ukuran terhadap bidang pandang, dalam mengamati objek suatu prepat, yang dilihat
dibawah mikroskop, terebih dahulu menggunakan perbesaran lemah.
Mikroskop terdiri dari beberapa komponen, yaitu kompnen optik dan
komponen mekanik dan memiliki fungsi yang berbeda-beda, dalam melakukan
pengamatan dengan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya sehingga
mempermudah dalam penggunaanya. Dalam menggunakan mikroskop harus juga
diperhatikan cara membersihkan dan menyimpan agar tidak terjadi kerusakan pada
mikroskop itu sendiri.

vi
Gambar 2.1 Mikroskop Medan Terang

Keterangan:

1. Eyepieceloculars (Lensa okuler) untuk memperbesar bayangan yang dibenetuk


lensa objektif.
2. Revolving nosepiece (Pemutar lensa objektif) untuk memutar lensa objektif
sehingga mengubah perbesaran.
3. Observation tube (Tabung pengamat atau tabung okuler)
4. Stage (Meja benda)
5. Condenser (conseder) untuk menggumpulkan cahaya supya tertuju ke lensa
objektif.
6. Objective lense ( lensa objektif)
7. Brightness adjustment knob ( knop penatur kekuatan lampu) untuk memperbesar
dan memperkecil cahaya lampu.
8. Main switch (tombol on-off)
9. Diopter adjustment ring ( cincin pengatur diopter) untuk menyamakan focus antara
mata kanan dan kiri.
10. Interpupillar distance adjustment knob ( pengatur jarak interpupillar)

vii
11. Specimen holder (penjepit specimen )
12. Illuminator (sumber cahaya )
13. Vertical feed knob (knop pengatur vertical ) untuk menaikkan atau menurunkan
objek glass
14. Horizontal feed knob ( knop pengatur horizontal) untuk mengatur kekanan/kiri
objek glass.
15. Coarse focunob (knob focus kasar ) untuk mengatur naik-turunnya meja benda
secara kasar dan cepat.
16. Fine focus knob ( knob focus halus ) untuk mengatur naik-turunnya meja benda
secara halus dan lambat.
17. Observation tube securing knob (knop pengencang tabung okuler).
18. Conseder adjustment knob (knop pengatur kondeser ) untuk menaik-turunkan
konseder.

Gambar 2.2 Mikroskop Binokuler

viii
Keterangan :
1. Bagian-bagian optik :
Lensa okuler, lensa yang terdapat dibagian ujung atas tabung pada
gambar,pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi
untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuer
biasanya memiliki perbesaran 6,10 atau 12 kali.
Lensa objektif, yaitu ensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 4
lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 5,10,40, dan 100
kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoeskan minyak
emersi kebaian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan
untuk memperjelas bayangan benda,Karena saat pebesaran 100 kai, letak
lensa dengan objek yang diamati sangat dekat,bahkan kadang bersentuhan.
Condenser, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya yag dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke
objek.
Diafragma, yaitu bagian yang dapat berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan
cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara
memantulkan cahaya tersebut.

2. Bagia-bagian mekanik (non-optik) :

Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa


objektif yang diinginkan.
Tabung mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengubungkan lensa
objekif dan lensa okuler mikrosop.
Lensa mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat
memegang mikroskop.
Meja benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek
yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga
objek tetap ditempat yang diinginkan.

ix
Makrometer ( Pemutar Kasar ) yaitu berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat untu pengaturan mendapatkan kejelasan
dari gambaran objek yang diinginkan.
Micrometer ( pemutar halus ) yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan
kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
Kaki mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyangga yang
menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untu
tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Gambar 2.3 Mikroskop Stereo

Keterangan:

1. Oculars eyepiece ( lensa okuler )


2. Diopter adjustment ring ( cincin pengatur diopter )
3. Zoom contro knob ( sekrup pengatur pembesaran )
4. Focusing knob ( sekrup pengatur focus )
5. Stage plate ( plat tempat specimen diletakkan )
6. Stage clip ( penjepti specimen/preparat )

x
Selain itu, bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam
kondisi steril. Oleh karna itu, diperlukan teknik sterilisai. Sterilisasi dalam
mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
pada atau didalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinnya melakukan
pemindahan biakan bateri secara aseptic,sesungguhnya anda telah menggunakan
salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatam dan media
yang umum dipakai dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar.
Utnungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo,1993)
Ada tiga cara yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu penggunaan
panas,penggunaan bahan kimia dan penyaringan ( filtrasi ). Bila panas yang
digunakan bersama-sama dengan uap air, maka disebut sterilisasi panas lembut atau
sterilisasi basah,bila tanpa kelembapan, maka disebut sterilisasi panas kering atau
sterilisasi kering. (Hadioetomo,1993)
Berikut ini merupakan bagia-bagian saah satu a;at yang digunakan
dalam sterilisasi panas basah, yaitu autoklaf (autocaver) adalah alat untu
mensterilkan berbaai macam alat dan bahan menggunakan uap air panasbertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 psi atau sekitan 2 atm dan dengan uhu
121C. Jadi,tekanan yang bekerja keseluruh permukaan benda adalah 15 psi ( 15
pounds per square inch ). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk
121C, tapi jika digunakan suhu 115C, lama waktu autoclaving disarankan menjadi 20
menit.

xi
Gambar 2.4 Autoklaf
Keterangan:
1. tombol pengatur waktu mundur (timer )
2. katup pengeluaran uap.
3. Pengukur tekanan.
4. katup pengaman
5. Tombol on-off.
6. Termometer.
7. Lempeng sumber panas.
8. Air
9. Clamp ( plat pengaman ).
10. Angsang ( plat berpori ) yang merupakan masimum air pemanas.

xii
2.2.1 Pengenalan Mikroskop
Tabel 2.2.1 Pengenalan Mikroskop
No Cara Kerja Gambar
1. Pasang lensa okuler mikroskop
dan atur lensa objektif
mikroskop.
2. Pasang preparat dibawah lensa
objektif.
3. Atur cahaya dengan mencari
cahaya sampai mengenai
preparat.
4. Atur lensa objektif dengan cara
memutar makrometer untuk
menentukan focus objek.
5. Atur lensa okuler dengan cara
memutar micrometer sehingga
didapatkan bayangan objek
yang lebih halus

xiii
2.3 Sterilisasi

Tabel 2.2.2 Sterilisasi

No Cara Kerja

1. Siapkan alat-aat yang akan disterilisasi,yaitu preparat dan kawat ose. Siapkan juga
Bunsen dan gegep (penjepit ) sebagai alat pembantu storalisasi.

2. Jepit preparat dengan gegep, lalu beri sedikit aquades pada permukannya.

3. Nyalakan Bunsen, kemudian kibaskan-kibaskan peparat diatas api yang menyala


hingga.kering. preparat tidak boleh terkena api langsung.

4. Untuk mensterilkan kawat ose, bakar ujungnya hingga membara.

xiv
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

3.1.1 Teknik-teknik Laboratorium

Tabel 3.1.1 Teknik-teknik Laboratorium

No Nama Alat Kegunaan Gambar


1. Kawat ose dan Kawat ose: Mengambil
pinset sampel suatu
mikroorganisme.
Pinset : Mengambil atau
membawa obek tertentu.

2. Bunsen Untuk memanaskan


medium dan mensterilkan
alat-alat lab.

3. Gegep (penjepit) Untuk membantu


menjepit benda yang tidak
dapat dipegang
menggunakan tangan saja.

xv
4. Autoklaf Sterilisasi basah dengan
suhu sekitar 120-125C

5. Mikrosop Melihat pegamatan suatu


benda kecil atau objek tak
kasat mata dengan
perbesaran tertentu.

6. Oven Menumbuhkan mikroba


pada suhu tertentu. Dapat
juga digunakan untuk
mensterilkan alat dan
bahan.

xvi
3.1.2 Pengenal Mikroba

Tabel 3.1.2 Pengenalan Mikroba

No Hasil Pengamatan Gambar

Mikroba : Neurospora sithopilia


1. Bentuk : Spora
Bahan : Oncom

Mikroba : Rhizopus oryzae


2. Bentuk : Rhizoid
Bahan : Tempe

Mikroba : Saccharmoyces cereviceae


3. Bentuk :Elipsodial
Bahan : Ragi

xvii
Mikroba : Chlorophyta
4. Bentuk :Coccus
Bahan : Air Alga

Mikroba : Heliozoa
5. Bentuk :Coccus
Bahan :Air kotor

xviii
3.2 Pembahasan

Pada praktikum mikrobiologi ini,dilakukan pengenaan terhadap alat aat yang ada
dilaboratorium mikrobiologi meliputi mikroskop, auroklaf,cawan petri, gegep, kawat
ose,oven,jarum ose pinset dan alat-alat lainnya. Masing-masing aat mempunyai kegunaan
yang berbeda. Alat utama yang dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi ini adalah
mikroskop. Karena alat ini digunakan untuk melihat benda-benda yang berukuran renik atau
sangat renik.

Pada percobaan pertama yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah pengenalan
bagian-bagian dan fungsi dari mikroskop, serta penggunaan mikroskop yang baik dan benar.
Pada praktikum ini, praktikan diperkenalkan dua buah mikroskop yang biasa digunakan
dilab mikrobioogi, mikroskop tersebut adalah mikroskop binokuler dan mikroskop medan
terang. Pada umumnya, kedua mikroskop tersebut tidak memiliki perbedaan yang sangat
signifikan, keduanya memiliki bagian-bagian dan fungsi yang sama, Namun, mikroskop
binokuler merupakan mikroskop yang lebih sering digunakan untuk meneliti
mikroorganisme pada rai dan juga bakteri.

Bagian utama yang ada pada mikroskop adalah lensa objektif, sekrup besar (
makrometer ), sekrup kecil (mikrometer ), lensa okuler, kondensorm dam preparat. Sekrup
besar digunakan untuk mengatur jarak lensa ke preparat ntuk mendapatkan bayangan objek
yang focus dan sekrup kecil digunakan untuk memperhalus bayangan. Lemsa okuler
menciptakan bayangan yang bersifat semu,terbalik dan diperbesar. Bayangan yang terbalik
tidak menjadi masalah Karena anatomi benda yang diamati tidak sempurna. Kondesor juga
digunakan untuk mengatur cahaya ke preparat.

Selain diperkenakan beberapa alat-alat laboratorium, praktikan uga mempelajari


sterilisasi alat. Sterilisasi alat adalah ha yang harus dilakukan sebelum pengambilan sampel
atau penggunaan alat. Sterilisasi dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya sampel
yang akan diamati oleh mikroba-mikroba lain diudara. Sterilisasi yang dipelajari pada
praktikum ini adalah sterilisasi panas, yaitu hanya dengan menggunakan media api pada
Bunsen. Alat-alat yang disterilisasi pada praktikum ini adalah kawat ose, jarum ose dank aca
preparat.

Selain diperkenalkan beberapa alat-alat laboratorium, praktikan ini juga mempelajari


sterilisasi alat. Sterilisasi alat adalah hal yang harus dilakukan sebelum pengambilan sampel

xix
atau penggunaan alat. Sterilisasi dilakukan untuk menghindari terkontaminasinya sampel
yang akan diamati oleh mikroba-mikroba lain diudara. Sterilisasi yang dipelajari pada
praktikum kali ini adalah sterilisasi panas dimana sterilisasi ini adalah sterilisasi sederhana,
yaitu hanya dengan menngunakan media api pada bunsen. Alat-alat yang disterilisasi pada
praktikum ini adlah kawat ose, jarum ose dan kaca preparat.

Percobaan terakhir yang dilakukan pada praktikum ini adalah pengenalan bakteri..
dalam hal ini,praktikan tidak hanya meneliti bakteri saja,tetapi juga meneliti
mikroorganisme lain,yaitu fungi. Selain itu praktikan juga mempelajari mikroorganisme
lain,yaitu virus,alga,protozoa dan liken. Masing-masing mikroorganisme tersebut memiliki
ciri khas masing-masing.

Pengenalan bakteri yang dilakukan pada praktikum ini adalah bakteri yang berasal
dari beberapa sampel, yaitu tempe,oncom,ragi, air alga dan air kotor. Pada penelitian sampel
oncom,didapatkan bakteri Neurosphora sithopilia. Pertumbuhan jamur sangat pesat dengan
warna jingganya yang khas, serta bentuk spora (konidis) yang berbentuk seperti tepung
merupaakan ciri-ciri jamur ini. Namun,istilah jamur tidak tepat digunakan sebagai sebutan
untuk Neurosphora sithopilia. Neurosphora sithopilia merupakan kapang yang umum
digunakan dalam pembuatan oncom merah. Fungsi kapang ini adalah mengeluarkan enxim
amilase,lipase dan prooase yang aktif selama proses fermentasi. Enzim-enzim tersebut
memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula,penguraian bahan-bahan
dinding sel kacang,penguraian lemak,serta pembentukan sedikit alcohol dan berbagai ester
yang memunculkan aroma sedap dna harum.

Pada penelitian sampel tempe,didapatkan mikroba Rhizopus oryzae. Rhizopus oryzae


merupakan amur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur ini aman
dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Selain
itu, jamur ini mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan
asam amino dan mampu menghasilkan protease.

Pada penelitian sampel ragi menggunaan mikrokop binokuler, didapatan mikroba


Saccharmoyces cereviceae. Saccharmoyces cereviceae adalah nama spesies yang termasuk
dalam khamir berbentuk oval. Saccharmoyces cereviceae mempunyai mikrostruktur yang
terdiri dari kapsul,diding sl,membransitoplasma,nucleus,vakuola,mitokondria,lipid dan

xx
sitoplasma. Saccharmoyces cereviceae bersifat fermentative 9melakukan fermentasi, yaitu
memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan alcohol ) kuat.

Pada penelitian sampel air alga, didapatkan mikroba Chlorophyta. Chlorophyta


adalah divisi dari alga hijau. Dalam sstem klasifikasi yang lebih tua,mengacu pada kelompok
yang sangat parafiletik dari semua ganging hijau dalam tumbuhan hijau (Viridiplantae) dan
dengan demikian mencakup 7000 spesies dari organisme eukariotik fotosintetik yang
sbeagian besar hidup diair. Dalam klasifikasi yang lebh baru, mengacu pada salah satu dari
dua klad yang membentuk Viridiplantae, yang menciptakan chlorophyte dan streptophyta.
Klad streptophyta terdiri dari dua divisi, yaitu Charophyta dan Embryophyta. Dalam hal ini,
chlorophyte hanya mencakup sekitar 4300 spesies. Seperti tumbuhan darat (bryophyte dan
tracheophyta), ganggang hijau mengandung klorofil a dan klorofil b, serta menyimpan
makanan dalam bentuk pati di plastida.

Penelitian terakhir yang dilaukan adalah penelitian sampel air kotor.pada penelitian
sampel ini didapatkan mikroba protozoa heliozoa. Heliozoa dari filum actinopoda memiliki
pseudopodia ramping dan menyebar yang disebut axopodia. Tubuh dari protozoa ini
berbentuk seperti bola dan hidup pada air tawar. Dalam pengamatn ini pratikan mengalami
kesulitan untuk menemukan mikroba pada sampel air kotor dikarenakan keberadaan meja
praktik yang berhadapan langsung dengan ac sehingga angina menjadi pengaruh. Kemudia
mikroba seperti bergerak bebas sehingga sulit ditemukan. Pada percobaan ini didapatkan
pengamatan berupa bola kecil yang memiliki ekor runcing seperti kaki semu sebagai alat
gerak.

xxi
BAB IV

KESIMPULAN

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi keterkaitan antara mikroorganisme dan berbaai bidangg


kajain didalam mikrobiologi lingkungan.
2. Praktikan mampu mengatahui berbagai klasifikasi dari berbagai jenis
mikroorganisme
3. Praktikan mampu mengetahui dan menjelakan mengenai cara penggunaan
mikroskop,bagian-bagian mikroskop dan berbaai jenis serta kegunaan masing-
masing mikroskop.
4. Praktikan mampu memahami dan mengerti bagaimana proses sterilisasi pada
peralatan laboratorium mikrobiologi yang baik dan benar.
5. Praktikan menambah banyak wawasan seputar mikroorganisme, mikroskop serta
proses sterilisasi dibidang mikrobiologi lingkungan.

xxii
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, 1990. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Hardjowigeno,S. 1992 Ilmu Tanah. Jakarta :Icraf.

Arrazy, Diah. Bahan Kuliah Biologi. Diakses pada 2 Oktober 2016

https://diaharrazy.files.wordpress.com/2011/04/bahan-kuliah-biologi-2.pdf

Hadi, Abdul. Pengertian,Fungsi Macam Bagian Mikroskop. Diakses pada 2 Oktober 2016

http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Fungsi-Macam-Bagian-Mikroskop-
Adalah.html

Supriyanto, Joko.Macam Mikroskop Beserta Fungsinya Diakses pada 2 Oktober 2016

http://mansaba.sch.id/web_saba/science-/527-macam-macam-mikroskop-beserta-
fungsinya.htm

xxiii
i

Anda mungkin juga menyukai