Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM INOKULASI MIKROORGANISME

KE MEDIUM PERTUMBUHAN PADAT


MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

DISUSUN OLEH :
1. FAISAL B. SAMUDIN
NPM : 92011402111014
2. NURUL KHAFIFAH
NPM : 92011402111015
3. VALERIL TOROILU
NPM : 92011402111019
4. ATIKA A. MITE
NPM : 92011402111012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
penyertaan-Nya di sepanjang kehidupan kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas laporan ini dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Ucapan terima kasih juga kami berikan kepada ibu Shelvy Rurua,
S.Pd,.M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah Mikrobiologi ini. Tanpa
bantuan dan bimbingan Beliau, mungkin makalah ini tidak dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
Laporan yang kami buat ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Mikrobiologi yang ditugaskan kepada kami. Di dalamnya kami menuangkan
berbagai informasi dan pengetahuan, yang kami harapkan semoga dapat
menambah wawasan bagi pembaca, serta kami memohon maaf jika dalam isi
laporan ini terdapat banyak kesalahan baik melalui penyusunan kalimat atau
pembahasan yang masih kurang dipahami. Oleh karena itu, kami sebagai
penyusun makalah ini meminta saran dan kritik dari pembaca yang sangat
membangun, untuk dapat menyempurnakan laporan ini dikemudian hari. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Poso, 13 Desember 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................. 2
BAB II METODE PRAKTIKUM ................................................................... 3
2.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 3
2.2 Cara Kerja ............................................................................................ 4
BAB III HASIL PENGAMATAN ................................................................... 7
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 9
BAB V PENUTUP........................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 12
DOKUMENTASI ............................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan cabang biologi yang mempelajari organisme hidup
yang berukuran kecil atau mikroskopis seperti virus, bakteri, arcahea, protozoa,
alga, dan fungi. Mikroorganisme sangat berkaitan dengan manusia dan beberapa
diantaranya juga ada yang merugikan, seperti dapat menyebabkan penyakit dan
beberapa juga bermanfaat misalnya terlibat dalam pembuatan anggur, keju,
yogurt, produksi insulin, serta proses perlakuan yang berkaitan dengan
pembuangan limbah. Semenjak mikroorganisme dipastikan menjadi penyebab
timbulnya penyakit tertentu dan juga bermanfaat bagi kehidupan, banyak
penelitian yang dilakukan melalui prosedur laboratorium. Penelitian dilakukan
dengan cara membiakan atau menumbuhkan mikroorganisme, guna mempelajari
sifatsifat yang dimiliki oleh mikroorganisme dengan menggunakan media
pertumbuhan.
Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang
dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme baik dalam mengkultur bakteri,
jamur, dan mikroorganisme lain. Suatu media dapat menumbuhkan
mikroorganisme dengan baik diperlukan persyaratan antara lain: Media
diinkubasikan pada suhu tertentu, kelembapan harus cukup, pH sesuai, dan kadar
oksigen cukup baik, media pembenihan harus steril, media tidak mengandung zat-
zat penghambat, dan media harus mengandung semua nutrisi yang mudah
digunakan mikroorganisme. Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
pertumbuhan meliputi karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor,
unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi.
Media pertumbuhan dapat berupa media cair, media kental (padat), media yang
diperkaya, media yang kering dan media yang 2 sintetik.
Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media padat yaitu
media agar. Media NA (nutrient agar) merupakan media yang berbentuk serbuk
berwarna putih kekuningan dan apabila setelah digunakan akan berbentuk padat
karena terdapat kandungan agar sebagai pemadatnya. Selain bisa digunakan untuk

1
menumbuhkan berbagai macam bakteri, media NA (nutrient agar) juga
mengandung komposisi yang tidak terlalu banyak. Komposisi yang terpenting
dalam media ini adalah karbohidrat dan protein yang terdapat pada ekstrak daging
dan pepton sesuai dengan kebutuhan sebagian besar bakteri. Media yang
digunakan itu sendiri haruslah dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh
mikroba lain yang tidak diharapkan, agar mikroba dapat tumbuh dan
berkembanbiak dengan baik dalam media tersebut.
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan
tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri
(inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada dalam
hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya
kontaminasi. Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media
steril baik pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang
mengandung mikroba atau biakan mikroba baik dalam keadaan cair maupun
padat. Pembiakan mikroba ini memerlukan media yang sesuai dengan tersedianya
nutrisi dan zat penunjang kehidupan mikroba lainnya. Maka, dilakukanlah
praktikum ini untuk membuat media biakan yang sesuai agar nantinya media
tersebut akan digunakan dalam pembiakan dan pengamatan bentuk koloni
mikroba.

1.2 Tujuan Praktikum


1.2.1 Mengetahui prosedur pembuatan medium pertumbuhan padat untuk bakteri
1.2.2 Mengetahui prosedur sterilisasi basah dengan autoklaf
1.2.3 Mengetahui cara inokulasi mikroorganisme
1.2.4 Mengetahui mikroorganisme yang umum terdapat di lingkungan

2
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


Kegiatan 1 : Menyiapkan medium pertumbuhan
Alat dan bahan :
a. Nutrien agar g. 1 buah erlenmeyer
b. Aquades h. 2 pasang cawan petri
c. Sipritus i. Gelas ukur 100 ml
d. Aluminium foil j. Timbangan geser
e. Kapas k. Bunsen dan tripot
f. Kertas HVS l. Kain serbet/tissue

Kegiatan 2 : Sterilisas medium dan peralatan


Alat dan bahan :
a. Aquades
b. Medium pertumbuhan dalam erlenmeyer
c. 2 pasang cawan petri
d. Sterilisator uap portable
e. Kain serbet’

Kegiatan 3 : Inokulasi mikroorganisme ke medium pertumbuhan


Alat dan bahan :
a. 2 buah medium dalam cawan petri
b. Alcohol 70%
c. Cairan pencuci tangan anti kuman (Antis)
d. Telapak tangan praktikan
e. Kertas tissue
f. 1 buah jarum inokulasi

3
2.2 Cara Kerja
Kegiatan 1: Menyiapkan medium pertumbuhan
Cara kerja:
1. Cucilah erlenmeyer dan cawan-cawan petri yang akan digunakan
kemudian keringkan.
2. Bungkus cawan-cawan petri dengan kertas HVS yang telah disiapkan,
kemudian sterilkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 1500C.
3. Timbang 2,5 gram natrium agar kemudian masukkan ke dalam 100 ml
aquades dalam erlenmeyer 250 ml.
4. Rebuslah medium hingga mendidih, tutuplah mulut erlenmeyer dengan
kapas dan bungkus dengan aluminium foil.
5. Sterilkan dengan autoklaf. Kemudian tuangkan medium ke dalam
cawan-cawan petri yang telah disterilkan dalam inkas.
6. Biarkan medium agar mengeras dalam cawan petri. Simpan cawan-
cawan petri tersebut ke dalam inkubator untuk digunakan pada
kegiatan selanjutnya.

Kegiatan 2: Sterilisasi medium dan peralatan


Cara kerja:
1. Tuangkan aqudes secukupnya ke dalam sterilisator.
2. Aturlah gelas-gelas erlenmeyer berisi medium serta cawan-cawan petri
yang telah dibungkus di dalam wadah aluminium bagian dalam
sedemikian sehingga tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air.
3. Letakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dengan cara
mempertemukan tanda-tanda panah petunjuk dan memasukkan tabung
pengeluaran gas ke dalam saluran pengarah pada dinding bagian dalam
wadah aluminium. Ayunkan baut-baut penahan ke atas tempatnya yang
sesuai pada tutup sterilisator, dan kencangkan masing-masing murnya
secara merata.
4. Bukalah pengatur klep pengaman dalam keadaan terbuka, penahan
tersebut lurus letaknya. Putarlah tombol ON pada sterilisator untuk

4
menghidupkannya. Uap yang terbentuk pada dasar tubuh sterilisator
akan mengalir ke atas di seputar wadah bagian dalam dan kemudian ke
bawah di antara alat-alat yang disterilkan.
5. Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan bunyi mendesis),
tutuplah klep pengaman dengan cara mendorong pengaturnya ke
bawah sehingga posisinya mendatar.
6. Bila alat tolok tekanan menunjuk pada 15 psi atau 1 atm, kurangi
pemanasan seperlunya cukup untuk mempertahankan tekanan tersebut
selama 15 menit.
7. Pada akhir proses, matikan alat sterilisator dan tunggulah sampai
tekanan kembali nol. Janganlah sekali-kali mencoba membuka
tutupnya bila tekanan belum mencapai nol dan suhunya belum turun
jauh di bawah 100%.
8. Bila tolak ukur tekanan menunjuk pada angka nol dan suhu telah turun
sampai jauh di bawah 1000C, bukalah pengatur klep pengaman dengan
cara meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap yang tertinggal di
dalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-bautnya, putar tutupnya dan
angkatlah. Segera menjauh setelah anda membuka tutupnya untuk
menghindari uap yang panas.
9. Bila anda selesai menggunakan sterilisator, buanglah air yang tersisa di
dalamnya dan keringkan baik-baik semua bagiannya.

Kegiatan 3: Inokulasi mikroorganisme ke medium pertumbuhan


Cara kerja:
A. Mikroorganisme pada tubuh manusia
1. Siapkan medium yang telah disterilkan dalam inkas.
2. Semprotkan tangan anda terlebih dahulu dengan alkohol 70%..
3. Gesekkanlah jarum ose pada telapak tangan salah satu praktikum.
4. Gores medium agar dengan ujung jarum inokulasi yang telah
digesekkan pada telapak tangan praktikum.

5
5. Bungkus cawan petri kemudian inkubasikan 5 hari di tempat yang
berbeda :
Kelompok 1 & 2 : Letakkan di dalam inkubator
Kelompok 3 & 4 : Letakkan di lemari es
Kelompok 5 & 6 : Letakkan di tempat yang terkena matahari
langsung
6. Setelah 7 hari, amati dan catatlah mikroorganisme yang tumbuh
pada masing-masing medium.
B. Mikroorganisme di alam
1. Bukalah cawan petri berisi medium selama 5 menit sesuai aturan
berikut :
Kelompok 1 & 2 : Di dalam ruangan
Kelompok 3 & 4 : Di lapangan
Kelompok 5 & 6 : Di pinggir jalan
2. Bungkus semua cawan petri, lalu inkubasi di dalam inkubator.
3. Setelah 7 hari, amati dan catatlah mikroorganisme yang tumbuh
pada masing-masing medium.

6
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Hasil Pengamatan
No. Sampel Tempat Inkubasi Mikroorganisme
yang Ditemukan
1. Telapak tangan Lemari es ++

2. Telapak tangan Inkubator + (20)

3. Telapak tangan Tempat panas + (15)

7
4. Dalam ruangan Inkubator + (30)

5. Lapangan Inkubator + (50)

6. Pinggir jalan raya Inkubator + (25)

8
BAB IV
PEMBAHASAN

Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan


mikroorganisme serta dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme.
Dalam melakukan penelitian bakteri di laboratorium, kita harus dapat
menumbuhkannya dalam biakan murni. Untuk melakukan hal ini, kita harus
mengetahui jenis-jenis lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhan bakteri tersebut. Lingkungan fisik yang dimaksud adalah media
biakan, yang terdiri dari dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan
zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain
seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya.
Dalam pembiakan dikenal adanya media NA dan media PDA. Media ini
sama-sama digunakan untuk membiakkan mikroba, tetapi media ini juga memiliki
perbedaan masung-masing. Media NA (Nutrient agar) adalah media yang
digunakan untuk membiakkan bakteri dengan tidak rutin. Dalam pembuatan NA
instant terlebih dahulu yaitu dengan cara menimbangnya dengan berat 15 gram,
kemudian memasukkannya ke dalam aquades 500ml yang diukur menggunakan
erlenmeyer 250ml, dan diaduk menggunakan microwave dengan tujuan untuk
menghomogenkan NA dengan aquades, dimana dengan pemanasan tersebut dapat
mempercepat pelarutan dari NA dan aquades. Setelah dipanaskan beberapa menit
larutan berubah warna dan menandakan bahwa larutan tersebut sudah homogen.
Dan media PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang digunakan untuk
membiakkan jamur dan bakteri. Sebagai pengganti PDA, dalam praktikum ini
media yang dipakai adalah air rebusan kentang atau pepton. Menurut Rais (2011)
bahwa media PDA merupakan medium yang umum dipakai dalam kultivasi
bakteri. Cara pembuatannya sama dengan NA, dan ketika selesai dipanaskan
selama beberapa menit tuangkan ke dalam erlenmeyer dan tutup dengan kapas,
hal ini bertujuan untuk meminimalkan kontaminasi.
Dalam penggunaannya NA bersifat solid dan tahan terhadap suhu yang
tinggi. Bakteri yang tumbuh biasanya diatas permukaan sehingga terlihat bentuk

9
koloninya. Begitu juga yang dikemukakan oleh Sari (2008) bahwa media NA
(Nutrien Agar) merupakan suatu fungsi penggunaan medium NA karena
komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi di dalamnya yang mengandung
protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga terdapat adanya faktor
pertumbuhan yang tidak mampu disintesis mikroorganisme.
Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar. Dan untuk media sederhana dari beef kami menggantinya
dengan kaldu bubuk (Masako). Na merupakan salah satu media yang umum
digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk
pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri,
dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium
NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung
banyak N2.
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan media padat, dimana media
padat ini berfungsi untuk membiakkan mikroba dengan jumlah yang sedikit
sehingga memungkinkan untuk pengamatan bentuk koloni. Media padat
mengandung agar sedangkan media cair tidak mengandung agar. Hal ini seperti
yang diungkapkan oleh Waluyo (2007) bahwa media padat diperoleh dengan cara
menambahkan agar-agar. Agar berasal dari ganggang/alga yang berfungsi sebagai
bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh
mikroorganisme, dan bisa membeku pada suhu diatas 450C. Sedangkan menurut
Rais (2011) bahwa media padat adalah media biakan yang dipadatkan dengan
agar, ada yang bersifat reversible (dapat dibalik) seperti agar nutrien dan ada yang
bersifat ireversible (tidak dapat dibalik) seperti serum darah terkoagulasi. Sedang
agar nutrient banyak digunakan dalam media lain.
Jenis media padat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis media
cawan. Media cawan berfungsi untuk pembiakkan bakteri aerob berkoloni yang
hidup di permukaan. Pada praktikum dilakukan dua metode dalam inokulasi
mikroorganisme yaitu pada tubuh manusia dan di alam. Pada tubuh manusia yakni
di telapak tangan, cawan petri yang sudah terisi dengan media padat akan
diinkubasikan selama 3 hari di tempat yang berbeda yaitu di lemari es, di

10
inkubator, dan di tempat panas. Sedangkan pada metode penelitian di alam, cawan
petri tersebut diberikan sampel yang berbeda yaitu di dalam ruangan, di lapangan,
dan di pinggir jalan raya. Ketiga sampel tersebut semuanya diinkubasikan ke
dalam inkubator selama 3 hari. Pemberian sampel yang berbeda ini dimaksudkan
untuk melihat pertumbuhan mikroorganisme atau bakteri di dalamnya.
Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang
memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya
memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya. Pada sampel telapak
tangan yang diinkubasikan dalam lemari es hanya menghasilkan bakteri dan jamur
yang sedikit. Hal ini terjadi akibat adanya pengaruh oleh suhu yang membuat
pergerakan bakteri terbatas serta kecepatan metabolisme juga turun
dan pertumbuhan diperlambat. Sedangkan pada sampel telapak tangan yang
diinkubasikan pada inkubator dan di tempat panas, serta sampel yang berada di
dalam ruangan, lapangan, dan pinggir jalan raya yang diinkubasikan dalam
inkubator menghasilkan bakteri dan jamur dalam jumlah yang cukup banyak.
Oleh karena itu, melalui penelitian ini diketahui bahwa suhu, waktu penyimpanan,
dan tempat inkubasi atau tempat penyimpanan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan bakteri dan jamur dalam medium padat.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam inokulasi mikroorganisme ke medium pertumbuhan dibutuhkan 2
media yang sangat berpengaruh yakni NA dan PDA. Kedua media ini sama-sama
digunakan untuk membiakkan mikroba. Media NA (Nutrient agar) adalah media
yang digunakan untuk membiakkan bakteri dengan tidak rutin, sedangkan PDA
media PDA (Potato Dextrose Agar) adalah media yang digunakan untuk
membiakkan jamur dan bakteri.
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan media padat, dimana media padat
ini berfungsi untuk membiakkan mikroba dengan jumlah yang sedikit sehingga
memungkinkan untuk pengamatan bentuk koloni.
Jenis media padat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis media
cawan. Media cawan berfungsi untuk pembiakkan bakteri aerob berkoloni yang
hidup di permukaan. Pada praktikum dilakukan dua metode dalam inokulasi
mikroorganisme yaitu pada tubuh manusia dan di alam.

12
DOKUMENTASI

Alat dan bahan pembuatan


Cawan petri yang sudah
medium padat dibungkus kertas HVS

Aquades disalin dalam Nutrien agar (NA, pepton


gelas ukur dan kaldu bubuk)

Inokulasi bakteri dari telapak tangan ke medium


agar menggunakan jarum ose yang dibakar
dengan bunsen yang berisi sipritus

13
DAFTAR PUSTAKA
Moda, Kevin Febrianus. 2019. “Laporan Praktikum Pembuatan Media
Pertumbuhan Bakteri”
https://www.academia.edu/40611005/Laporan_Praktikum_Pembuatan_Media_Per
tumbuhan_Bakteri, diakses pada 15 Desember 2022.
Pertumbuhan Bakteri. (28 Oktober 2013). fpik.bunghatta.ac.id.
http://fpik.bunghatta.ac.id/files/downloads/E-
book/Mikrobiologi%20Hasil%20Perikanan%20Jilid%201/bab_4_pertumbuhan_b
akteri.pdf
BAB 1.pdf. (28 Mei 2018). eprints.ums.ac.id.
http://eprints.ums.ac.id/38854/2/BAB%20I.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai