Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR

PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

PRODUKSI SAYURAN SEHAT BERKUALITAS MELALUI

BUDIDAYA DENGAN SISTEM HIDROPONIK

OLEH

NINING KASIM MUHDIN, S.Pd.M.Pd (12860912)


RIVALDI (9081102111040021)
HERYANTO PALINDATE (90811022110)

PUSAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO
POSO
2019

3
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Produksi Sayuran Sehat Berkualitas


Melalui Budidaya Dengan Sistem
Hidroponik
2. Nama Mitra Program : Masyarakat Desa Kaduwa’a
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Nining Kasim Muhdin, S.Pd.,M.Pd
b. NPP/NIDN : 12860912
c. Jabatan Fungsional : Penata Muda / IIIa
d. Program Studi : Pendidikan Biologi
e. Perguruan Tinggi : Universitas Sintuwu Maroso
f. Bidang Keahlian : Pendidikan Biologi
g. Alamat /Telp / Email : 082190133645/
: nininguntad@yahoo.co.id
4. Anggota Tim Peneliti
a. Jumlah Anggota :-
b. Nama Anggota 1/Bidang Keahlian :-
c. Nama Anggota 2/Bidang Keahlian :-
5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah Mitra : Desa Kaduwa’a Kec. Lore Utara
b. Kabupaten/Kota : Poso
c. Propinsi : Sulawesi Tengah
d. Jarak PT ke Lokasi Mitra (Km) : 105 Km
6. Luaran yang Dihasilkan :-Publikasi Ilmiah di jurnal/prosiding
- Peingkatan Pemahaman dan
Keterampilan Masyarakat
- Peningkatan Kuatitas dan
Kualitas Produk
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 (Tiga) bulan
8. Biaya Penelitian : Dana Internal PT Rp. 5.000.000.-

Poso, 20 Februari 2019


Mengetahui
Dekan FKIP Pelaksana

Dr. Sumarno A Hulinggi, M.Pd Nining Kasim Muhdin, S.Pd.,M.Pd


NIP. 196003081991031001 NPP. 12860912

Menyetujui
a.n. Ketua LPPM UNSIMAR

Sudarto Usuli, SE.,MM


NIDN. 0910087601

4
RINGKASAN

Di Kabupaten Poso bahkan di Propinsi Sulawesi Tengah, Lembah Napu


dikenal sebagai sentra penghasil tanaman hortikultura. Hal ini didukung oleh
kondisi iklim dataran tinggi yang sejuk dan kondisi tanah yang subur dan
ketersediaan lahan pertanian yang luas.
Masyarakat petani sayuran di Lembah Napu masih menerapkan cara
pertanian konvensional. Hasil pertanian sayuran secara konvensinal memiliki
kualitas yang lebih rendah sehingga nilai jual jauh dibawah dibandingkan dengan
sayuran hasil pertanian modern.
Masyarakat petani sayuran di Lembah Napu perlu dibekali dengan
pengetahuan praktis terkait cara bercocok tanam moderen yang dapat
menghasilkan sayuran yang sehat dan berkualitas. Sayuran sehat dan berkualitas
memiliki harga jual yang lebih tinggi di pasaran sehingga otomatis dapat
meningkatkan pendapatan petani.
Salah satu sistem pertanian modern yang banyak dikembangkan saat ini
yakni sistem hidroponik. Sistem budidaya tanaman sayuran dengan sistem ini
memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional.
Walaupun Lembah Napu masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas,
budidaya sayuran dengan sistem hidroponik skala rumah tangga, penting
diperkenalkan kepada masyarakat Lembah Napu, untuk membuka wawasan
mereka sekaligus dapat menjadi alternatif cara bercocok tanam non konvensional
yang dapat meningkatkan pendapatan secara ekonomi. Selain itu dengan
diperkenalkannya metode ini masyarakat memiliki pengetahuan terkait kriteria
sayur sehat dan berkualitas sekaligus menerapkan metode budidaya sayuran
ramah lingkungan.

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Di Kabupaten Poso bahkan di Propinsi Sulawesi Tengah, Lembah Napu
dikenal sebagai sentra penghasil tanaman hortikultura. Hal ini didukung oleh
kondisi iklim dataran tinggi yang sejuk dan kondisi tanah yang subur dan
ketersediaan lahan pertanian yang luas.
Tanaman hortikultura antara lain tanaman sayur-sayuran yang
dibudidayakan masyarakat di Lembah Napu, umumnya menggunakan sistem
pertanian konvensional. Dalam rangka memperkaya informasi sekaligus
memberikan alternatif cara-cara budidaya sayuran yang berkualitas, berbagai
bentuk sistem pertanian tanaman sayuran modern perlu diperkenalkan kepada
masyarakat Lembah Napu. Sistem budidaya hidroponik merupakan salah satu
sistem pertanian moderen yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan
pertanian konvensional, sehingga nilai jualnya di pasaran bisa dua atau tiga kali
lipat. Beberapa keunggulan sistem ini antara lain, hemat lahan dan tempat,
tanaman yang dibudidayakan lebih aman terhadap serangan hama dan penyakit
yang bersumber dari tanah sehingga penggunaan pestisida dapat ditekan, hemat
pupuk dan air karena kebutuhan pupuk dan air lebih sedikit. Budidaya sayuran
dengan sistem hidroponik saat ini berkembang seiring dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. Selain itu budidaya sayuran dengan
menggunakan sistem hidroponik merupakan sistem budidaya yang ramah
lingkungan karena selain menciptakan iklim sejuk dan nyaman juga dalam
aplikasinya dapat memanfaatkan kembali barang-barang bekas yang tidak terpakai
lagi seperti kemasan air mineral dll.
Hidroponik merupakan suatu cara dalam bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai medianya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal
dengan “bercocok tanam tanpa tanah”. Di sini termasuk juga bercocok tanam
didalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya,
seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih (Lingga, 2008).
Pada perkembangan selanjutnya, media air diganti dengan media yang lebih

6
praktis, efisien, dan lebih produktif. Cara kedua ini lebih mendapat sambutan
dibandingkan dengan cara yang menggunakan media air. Oleh karena itu, pada
perkembangan selanjutnya, teknik ini disebut Hidroponik. Hidroponik ini
kemudian dikembangkan secara komersial.
Kelebihan yang utama adalah tanaman dapat tumbuh dan berproduksi
lebih baik dibandingkan dengan teknik penanaman biasa. Kelebihan lainnya yaitu
perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih terkontrol, pemakaian pupuk
lebih hemat, tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru,
tidak membutuhkan tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki
standarisasi, tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak
kotor dan rusak (Lingga, 2008).
Prinsip dasar hidroponik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
hidroponik substrat dan NTF. Hidroponik substrat adalah teknik hidroponik yang
tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media padat (bukan
tanah) yang dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta
mendukung akar tanaman seperti halnya tanah. Hidroponik NFT (Nutrient film
tecnique) adalah teknik hidroponik yang menggunakan model budidaya dengan
meletakkan akar tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut tersirkulasi
dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran dapat tumbuh dan
berkembang didalam media air tersebut (Untung, 2000).
Dengan membekali masyarakat pedesaan Lembah Napu dengan
pegetahuan-pengetahuan praktis terkait cara bertanam sayuran moderen antara
lain metode hidroponik diharapakan akan membuka wawasan sekaligus menjadi
alternatif bagi masyarakat petani dikawasan ini untuk dapat menerapkan cara
bercocok tanam moderen yang dapat memberikan hasil panen yang lebih
berkualitas dengan harga bersaing dan mampu berkompetisi di pasar global.

1.2 Permasalahn Mitra


Masyarakat petani sayuran di Lembah Napu masih menerapkan cara
pertanian konvensional. Hasil pertanian sayuran secara konvensinal memiliki
kualitas yang lebih rendah sehingga nilai jual jauh dibawah dibandingkan dengan
sayuran hasil pertanian modern. Sebagian besar masyarakat belum mengenal

7
metode-metode pertanian moderen antara lain metode hidroponik. Budidaya
sayuran dengan metode hidroponik perlu diperkenalkan kepada masyarakat untuk
membuka wawasan dan sekaligus dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan
kualitas produksi tanaman sayuran petani yang berimbas langsung terhadap
peningkatan pendapatan rumah tangga karena harga jual yang lebi tinggi.

8
BAB II.
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Yang Ditawarkan


Masyarakat petani sayuran di Lembah Napu perlu dibekali dengan
pengetahuan praktis terkait cara bercocok tanam moderen yang dapat
menghasilkan sayuran yang sehat dan berkualitas. Sayuran sehat dan berkualitas
memiliki harga jual yang lebih tinggi di pasaran sehingga otomatis dapat
meningkatkan pendapatan petani.
Salah satu sistem pertanian modern yang banyak dikembangkan saat ini
yakni sistem hidroponik. Sistem budidaya tanaman sayuran dengan sistem ini
memiliki kelebihan dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional.
Walaupun Lembah Napu masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas,
budidaya sayuran dengan sistem hidroponik skala rumah tangga, penting
diperkenalkan kepada masyarakat Lembah Napu, untuk membuka wawasan
mereka sekaligus dapat menjadi alternatif cara bercocok tanam non konvensional
yang dapat meningkatkan pendapatan secara ekonomi. Selain itu dengan
diperkenalkannya metode ini masyarakat memiliki pengetahuan terkait kriteria
sayur sehat dan berkualitas sekaligus menerapkan metode budidaya sayuran
ramah lingkungan.

2.2 Target Luaran


Luaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan pengenalan cara
memproduksi sayuran sehat berkualitas melalui budidaya dengan sistem
hidroponikdapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran

No
Jenis Luaran Indikator Capaian
.

1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding Submitted

2 Publikasi pada media masa (cetak/elektronik) Tidak ada

3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam Tidak ada

9
bidang ekonomi

4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk Ada

5 Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat Ada

6 Peningkatan ketentraman /kesehatan masyarakat Ada


(mitra masyarakat umum)

7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada

8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, Tidak ada


hak cipta, merek dagang,rahasia dagang, desain
produk industri, perlindungan varietas
tanaman,perlindungan topografi)

9 Buku ajar Draf

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kaduwa’a


Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso. Kegiatan pengabdian dilaksanakan
dalam dua tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Ceramah dan diskusi
Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan untuk memberikan pemahaman
masyarakat petani holtikultura (Ibu-ibu PKK) tentang sayuran sehat
berkualitas melalui budidaya dengan sistem hidroponik. Materi yang
diberikan memuat berbagai macam sayuran sehat, manfaat sayuran sehat bagi
manusia, budidaya sistem hidroponik serta proses pembuatan sayuran sehat
berkualitas dengan sistem hidroponik
2. Praktek Lapangan
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari ceramah dan diskusi yang secara khusus
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunitas masyarakat petani
holtikultura (Ibu-ibu PKK) dalam merancang dan membuat sayuran sehat
berkualitas dengan sistem hidroponik. Kegiatan ini akan diisi dengan
pemberian contoh diawal pembuatan selanjutnya dilakukan oleh peserta mitra.
Keberhasilan kegiatan ini akan diukur dengan evaluasi hasil praktek lapangan
yang dilakukan oleh peserta mitra. Teknis pelaksanaan kegiatan ini disajikan
dalam Tabel 3.
Tabel 3. Teknis pelaksanaan IbM Memproduksi sayuran sehat berkualitas
melalui budidaya dengan sistem hidroponik

No Materi Alokasi Tempat Pelaksana


. Waktu

1. Cara memproduksi 100 menit Balai Desa Pemateri


sayuran sehat berkualitas
melalui budidaya dengan Ibm
sistem hidroponik.

2. Praktek Lapangan 120 menit Balai Desa Peserta


dan Tim

11
IbM

BAB IV

4.1 Kinerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


(LPPM)
Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang sudah berdiri sejak
kurang lebih 30 tahun di Kabupaten Poso, Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar)
yang berada di ibu kota kabupaten, telah banyak berkontribusi kepada pemerintah
maupun kepada masyarakat dalam berbagai program sebagai pemenuhan amanat
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM) secara terprogram telah mengalokasikan sejumlah
dana untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan kegiatan rutin sesuai
kurikulum yang dilaksanakan setiap tahun, Unsimar aktif melakukan program
penelitian dan pengaabdian kepada masyarakat. Di antaranya beberapa penelitian
dan pengabdian yang dilakukan dalam lima tahun yang terkait dengan lingkungan
dan pemberdayaan masyarakat yakni:
a. Pemenang Hibah Penelitian Dosen Pemula Dengan Pembiayaan dari
Direktorat Pendidikan Tinggi Melalui Kopertis Wilayah IX dengan skema
Hibah Dosen Pemula Sebanyak 2 (Dua) Orang.
b. Pemenang Hibah Penelitian Pembiayaan Direktorat Pendidikan Tinggi
melalui Kopertis Wilayah IX dengan Skema Penelitian Hibah Bersaing
sebanyak 1 (Satu) Orang.

4.2 Kualifikasi Tim Pelaksana dan Tugas dalam Pelaksanaan Kegiatan


Tenaga pelaksana program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) ini sebanyak 1
(satu) orang tenaga dosen yaitu :
Ketua
Nama : Nining Kasim Muhdin, S.Pd.,M.Pd
Jabatan : Dosen tetap
Program Studi : Pendidikan Biologi
Bidang Keahlian : Pendidikan Biologi
Tugas : Mengkoordinir keseluruhan pelaksanaan kegiatan

12
program dan penyusunan laporan akhir dan
Melaksanakan evaluasi kegiatan program,
menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan
Selama kegiatan

13
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
dibutuhkan sejumlah dana antara lain untuk honorarium pelaksana, pembelian
bahan habis pakai, perjalanan, dan sewa alat. Adapun ringkasan anggaran yang
diajukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.1 . Sedangkan rencana
penggunaan anggaran biaya penelitian secara rinci dapat dilihat dalam Lampiran

Tabel 5.1. Ringkasan Anggaran Program IbM


No. Jenis Pengeluaran
Jumlah (Rp)
1 Pembelian bahan habis pakai, ATK,
925.000,00
foto copy, surat menyurat, penyusunan
laporan, cetak, penjilidan.
3
Perjalanan untuk biaya pelaksanaan
2.140.000,00
pengabdian pada masyarakat
4 Sewa peralatan untuk penunjang
200.000,00
pelaksanaan kegiatan pengabdian pada
masyarakat, yaitu handycam dan LCD
Total anggaran yang diperlukan 3.265.000,00
Terbilang Tiga Juta Dua Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah

14
Tabel 5.2. Rincian Anggaran

I. BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN


a. Bahan Habis Pakai

No Harga Satuan
Barang Justifikasi Pemakaian Kuantitas Total Biaya
. (RP)
Proposal dan Laporan
1 Kertas HVS 2 Rp 50,000.00 Rp 100,000.00
Hasil
Tinta printer
2 Keperluan pencetakan 1 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
warna hitam
3 ATK Mencatat Hasil Kegiatan 1 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00

4 Spanduk Kegiatan Sosialisasi 1 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00


Penjilitan dan Proposal dan Laporan
5 6 Rp 15,000.00 Rp 90,000.00
Fotocopy Hasil
Penggunaan budidaya
6. Zat Hidroponik 1 Rp 500,000.00 Rp 500,000.00
sayuran organic
Jumlah Rp 925,000.00
b. Peralatan
No Harga Satuan
Barang Justifikasi Pemakaian Kuantitas Total Biaya
. (RP)
1 Sewa Handycam Kegiatan sosialisasi 1 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00

2 Sewa LCD Kegiatan sosialisasi 1 Rp 100,000.00 Rp 100,000.00

Jumlah Rp 200,000.00
II. PERJALANAN
No
Jenis Kegiatan Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Total Biaya
.
Transportasi ke
1 Sewa Rental dan Bensin 2 Rp 500,000.00 Rp 1,000,000.00
lokasi Pengabdian

2 Penginapan Sewa Penginapan 2 Rp 300,000.00 Rp 600,000.00

3 Konsumsi Makan 3 X Sehari 18 Rp 30,000.00 Rp 540,000.00

Jumlah Rp 2,140,000.00
TOTAL ANGGARAN Rp 5,265,000.00

15
5.2 Jadwal Kegiatan
Pengabdian pada masyarakat ini akan dilakukan selama 3 bulan. Agar kegiatan
Pengabdian ini terorganisir dengan baik maka urutan kegiatan disusun dalam satu
jadwal penelitian. Ada pun jadwal pengabdian tersebut, dapat dilihat dalam Tabel
berikut :
Tabel 4.Jadwal Kegiatan Pengabdian

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3

1 Penandatangan kontrak

2 Seminar Proposal

Perancangan Instrumen
3
Pengabdian

Pelaksanaan Kegiatan
4
pengabdian

t5 Pengolahan Data

6 Analisa Data

7 Penyusunan Laporan

8 Seminar Hasil Penelitian

Pengiriman Laporan Hasil


9
Penelitian

10 Pengiriman Naskah Jurnal

16
BAB VI

CAPAIAN KEGIATAN PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT

Mitra Kegiatan : Masyarakat petani sayuran di Desa


Kaduwa’a, Kecamatan Lore Utara

Jumlah Mitra : 14 Orang Ibu-ibu PKK

Pendidikan Mitra : Camat Lore Utara, Kepala Desa Kaduwa’a


serta seluruh Ibu-ibu PKK yang ada didesa
Kaduwa’a

Persoalan Mitra : Masyarakat petani sayuran di Lembah Napu


masih menerapkan cara pertanian
konvensional serta sebagian besar
masyarakat belum mengenal metode-metode
pertanian moderen antara lain metode
hidroponik.
Status Sosial Mitra : Sebagian besar perangkat desa dan
masyarakat berprofesi sebagai
petani/pekebun
Lokasi

Jarak PT Ke Lokasi Mitra : ± 105 KM

Sarana Transportasi : Sarana transportasi yang digunakan adalah


angkutan umum mobil dan motor
Sarana Komunikasi : Sarana komunikasi yang digunakan adalah
Handphone
Identitas

Tim Ibm : Nining Kasim Muhdin, S.Pd.,M.Pd

Jumlah Dosen : 1 Orang

Jumlah Mahasiswa : -

Gelar Akademik : S2 (Magister)

Gender : Perempuan

Aktivitas Ibm

Metode Pelaksanaan Kegiatan : Metode yang digunakan adalah Ceramah,

17
Diskusi (tanya jawab) serta Praktek
Lapangan
Waktu efektif pelaksanaan : 3 Bulan
Kegiatan

Evaluasi Kegiatan

Keberhasilan : Berhasil

Indikator Keberhasilan : Dari hasil kegiatan ini, cara bercocok tanam


secara konvensional tidak lagi menjadi salah
satu cara untuk meningkatkan hasil produksi
sayuran mereka, akan tetapi dengan cara
sistem hidroponik masyarakat meningkatkan
hasil produksi sayuran dengan cepat,
pendapatan ekonomi meningkat serta
sekaligus dapat menerapkan metode
budidaya sayuran yang ramah lingkungan.

Keberlanjutan kegiatan di mitra : Berlanjut

Kapasitas : Sebelum IbM memahami cara bercocok


tanam dengan system hidroponik

Sesudah IbM memahami cara bercocok


tanam dengan system hidroponik

Omzet Perbulan : -

Persoalan Masyarakat Mitra : Terselesaikan

Biaya Program

Sumber Dana (APBU) : Rp. 5.000.000,-

Sumber Lain : -

Likuiditas Dana Program

a) Tahapan Pencairan dana : Mendukung kelancaran kegiatan di lapangan

b) Jumlah Dana : Diterima 100%

Kontribusi Mitra

Peran Serta Mitra dalam : Aktif


Kegiatan

18
Kontribusi Pendanaan : Tidak Menyediakan

Peranan Mitra : Objek Kegiatan

Keberlanjutan

Alasan Kelanjutan Kegiatan : Permintaan Masyarakat


Mitra

Usulan Penyempurnaan
Program IbM

Model Usulan Kegiatan : Pelatihan Masyarakat

Anggaran Biaya : Rp. 5.000.000,-

Lain-lain : -

Dokumntasi (Foto Kegiatan


dan Produk)

Produk/Kegiatan yang dinilai : Pelatihan Pembuatan Tanaman Hidroponik,


bermanfaat dari berbagai serta Peningkatan Kuatitas dan Kualitas
perspektif (Tuliskan) Produk Sayuran

Potret Masalah Lain yang : Sumber Daya Manusia yang Masih rendah
Terekam

Luaran Program IbM berupa

Jasa : Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan


Masyarakat dalam Budidaya Tanaman
Sayuran
Metode/Sistem : -

Produk/barang : -

Paten : -

Publikasi (artikel/Prosiding) : -

Publikasi Media Masa : -

REFERENSI

19
Fajar, F, L. 2006. Produksi tanaman dan makanan dengan menggunakan
hidroponik deserhana hingga otomatis.Inovasi, i vol. 8, XVIII.November.

Lingga Pinus. 2008. Hidroponik bercocok tanam tanpa tanah. Jakarta: Penebar
Swadaya.

Siswandi. 2006. Tanaman hidroponik. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama

Untung, Onny. 2000. Hidroponik sayuran sistem NFT. Jakarta: Penebar Swada

20
Lampiran 2
DOKUMNTASI KEGIATAN
MASYARAKAT DESA KADUWA’A

DOKUMNTASI KEGIATAN

21
MASYARAKAT DESA KADUWA’A

DOKUMNTASI KEGIATAN
MASYARAKAT DESA KADUWA’A

22
23
DOKUMNTASI KEGIATAN
MASYARAKAT DESA KADUWA’A

24

Anda mungkin juga menyukai