KOMPOS
ORGANIK
PENGENALAN, MANFAAT SERTA TUJUAN, ALAT , BAHAN, CARA
PEMBUATAN, & PEMAKAIAN PUPUK KOMPOS ORGANIK
i
Prodi : Akuntansi
5. Nama Lengkap : A’isy Sufyaan Alim Pamuji
NPM : 19012010322
Prodi : Manajemen
6. Nama Lengkap : Tiara Amelia Anisa Putri
NPM : 19012010072
Prodi : Manajemen
7. Nama Lengkap : Nurul Qomaruddin
NPM : 19042010050
Prodi : Administrasi Bisnis
8. Nama Lengkap : Nabila Carissa Anindiyadewi
NPM : 19013010186
Prodi : Akuntansi
9. Nama Lengkap : Abdul Aziz
NPM : 19013010183
Prodi : Akuntansi
10. Nama Lengkap : Rosanti Amalia Putri
NPM : 19025010060
Prodi : Agroteknologi
ii
Surabaya, 06 Juni 2022
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
iv
bencana alam dan pemanasan global. Salah satunya
pemecahan masalah melalui pembuatan pupuk kompos di
Kelurahan Benowo. Modul ini dibuat dengan tujuan sebagai
panduan dalam proses pembuatan pupuk kompos sekaligus
sebagai dokumentasi pelaksanaan program kerja KKN
Tematik MBKM Kelompok 39 kepada masyarakat Kelurahan
Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
Kelompok 39
v
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................. iv
Daftar Isi...................................................................................... vii
1. Pendahuluan ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Tujuan .......................................................................... 2
2. Hasil dan Pembahasan ............................................................ 3
2.1 Kompos ............................................................................ 3
2.2 Manfaat Pupuk Kompos ................................................. 9
2.3 Bahan dan Alat............................................................... 12
2.4 Cara Pembuatan ............................................................ 13
2.5 Cara Pengemasan .......................................................... 18
2.6 Cara penyimpanan ......................................................... 19
2.7 Cara penggunaan kompos kering .................................. 19
2.8 Cara penggunaan kompos cair ...................................... 20
3. Penutup ................................................................................. 21
3.1 Kesimpulan ................................................................... 21
3.2 Saran .............................................................................. 21
4. Daftar Pustaka...................................................................... 23
Surat Ketersediaan Mitra ........................................................... 24
Lampiran ..................................................................................... 25
vii
PENGENALAN MANFAAT SERTA TUJUAN, ALAT,
BAHAN, CARA, PEMBUATAN, DAN PEMAKAIAN
PUPUKKOMPOS ORGANIK.
e-mail : Gideon.ak@upnjatim.ac.id
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah timbunan sampah di TPA Surabaya mencapai
1.782 ton setiap harinya dan setengah dari sampah
merupakan sumbangan sampah dari rumah tangga. Untuk
mengurangi jumlah tersebut pembuatan kompos organik
dari limbah rumah tangga bisa menjadi salah satu
altermatif dan peluang usaha bagi masyarakat. Sampah
rummah tangga ini dapat diolah menjadi kompos.
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik
yang sudah ada sejak lama. Kompos adalah bahan-
bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan
karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau
bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik
tersebut. Bahan organik yang dimaksud pada pengertian
kompos adalah rumput, jerami, sisa sayuran, kotoran
hewan, bunga yang rontok, sisa makanan, serta bahan
organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan
mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh
mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan
lembap dan basah. Kompos juga berguna untuk
1
meningkatkan daya ikat tanah terhadap air sehingga
dapat menyimpan air tanah lebih lama. Ketersediaan air
di dalam tanah dapat mencegah lapisan kering pada
tanah. Penggunaan kompos bermanfaat untuk menjaga
kesehatan akar serta membuat akar tanaman mudah
tumbuh.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan pupuk kompos yaitu :
1. Memperdayakan warga Kelurahan Benowo dan
sekitarnya memilah dan menabung pada bak
sampah serta memanfaatkan sampah organik
menjadi pupuk organik. Kompos dengan
memanfaatkan APPO dan MOL, ( Mikro
Organisme Lokal ) Selanjutnya memanfaatkan
kompos untuk bertanam sayur / buah dalam pot
maupun polybag.
2. Pusat pembelajaran warga masyarakat dalam
pemanfatan limbah sebagai kerajinan maupun
pupukorganik / kompos
3. Memasyarakatkan sampah organik sebagai pupuk
tanaman
4. Salah satu alternatif mengatasi persoalan sampah di
Kota Surabaya khususnya di Kelurahan Benowo
2
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Kompos
3
dipandang perlu, bisa ditambahkan pupuk buatan
pabrik, seperti urea (Wied, 2004, dalam Lilis 2005).
Pengolahan sampah organik menjadi kompos
telah banyak dilakukan dengan berbagai metode.
Pengelolaan sampah yang efektif adalah dari unit
terkecil penghasil sampah, yaitu dari rumah tangga.
Untuk mempercepat pembuatan kompos diperlukan
bioaktivator seperti Effective Microorganismse 4
(EM4) yang merupakan kultur campuran dalam
medium cair berwarna coklat kekuningan, berbau asam
dan terdiri dari mikroorganisme yang menguntungkan
bagi kesuburan tanah. Adapun jenis mikroorganisme
yang berada dalam EM 4 antara lain : Lactobacillus sp.,
Khamir, Actinomycetes, Streptomyces. Selain
memfermentasi bahan organik dalam tanah atau
sampah, EM 4 juga merangsang perkembangan
mikroorganisme lainnya yang menguntungkan bagi
kesuburan tanah dan bermanfaat bagi tanaman,
misalnya bakteri pengikat nitrogen, pelarut fosfat dan
mikro -organisme yang bersifat antagonis terhadap
penyakit tanaman. EM4 dapat digunakan untuk
pengomposan, karena mampu mempercepat proses
dekomposisi sampah organik (Sugihmoro, 1994 dalam
Lilis, 2005).
Setiap bahan organik akan terfermentasi oleh
EM 4 pada suhu 40o – 50oC. Pada proses fermentasi
akan dilepaskan hasil berupa gula, alkohol, vitamin,
asam laktat, asam amino , dan senyawa organik lainnya
serta melarutkan unsur hara yang bersifat stabil dan
tidak mudah bereaksi sehingga mudah diserap
4
olehtanaman. Proses fermentasi sampah organik tidak
melepaskan panas dan gas yang berbau busuk,sehingga
secara naluriah serangga dan hama tidak tertarik untuk
berkembang biak di sana.
Sahwan dkk (2004) menguji komposter
sederhana untuk skala rumah tangga dan memperoleh
kompos dengan kualitas cukup baik. Proses pembuatan
kompos dengan pembalikan sampah dan tanpa
pembalikan relatif sama, berlangsung cukup baik. Lama
proses pembuatan kompos tersebut 60 hari atau setara
dengan 2 bulan. Struktur kompos yang diperoleh dari
komposter yang dilakukan pembalikan lebih hancur
dibandingkan tanpa pengadukan. Penggunaan
komposter cukup efektif untuk digunakan dalam
mengkomposkan sampah kota. Salah satu alternatif
pembuatan komposter sederhana skala rumah tangga
dapat dibuat dengan memanfaatkan barang bekas di
sekitar rumah. Prinsipnya seperti dandang, ada saringan
dan penutup.
5
Kompos adalah dekomposisi bahan organik
yang tidak terpakai lagi. Bahan organik itu dapat berupa
tumbuhan, hewan, dan dan unsur-unsur kehidupan
lainnya. Kompos memiliki manfaat sebagai pupuk
karena kompos tersusun atas bahan-bahan organik
kehidupan (Sucipto,2012).
Menurut Soeryoko (2011)(13), kompos ialah
bahan organik yang terurai, membusuk, dan lapuk,
misalnya tubuh hewan, tanaman, daun, kotoran hewan,
dan sebagainya yang berasal dari alam. Selanjutnya,
definisi kompos juga di sampaikan oleh Firmansyah
(2010)(14) bahwa kompos ialah sisa bahan kehidupan
yang lapuk dan berubah menjadi bentuk baru yang
mengandung humus. Pupuk kompos mempunyai
beberapa kelebihan yaitu sebagai berikut
(Soeryoko,2011). (13)
1. Dapat meningkatkan kualitas tanah karena cacing
yang ada di tanah hidup dan menyerap nutrisi dari
kompos.
2. Aktivitas cacing di tanah menjadikan tanah gembur.
3. Menghemat uang dari pembelian pupuk kimia.
4. Mudah dibuat sendiri.
5. Dapat meningkatkan daya ikat tanah kepada air.
Karakeristik Bahan Baku Kompos Cara
membuat pupuk kompos ialah dengan mencampurkan
unsur organik kering yang mengandung banyak
karbohidrat dengan organik basah yang yang yang kaya
nitrogen. Salah satu bentuk kompos yang banyak di
dikenal oleh kalangan peternak adalah ah jam puran
gergaji atau jerami dengan kotoran hewan. Pupuk
6
kompos sangat baik untuk meningkatkan kegemburan
tanah dan strukturnya. Tidak semua bahan organik dan
kering dapat digabungkan menjadi pupuk kompos. Ada
beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh
bahan-bahan tersebut agar dapat diubah menjadi
kompos. Adapula ukuran-ukuran khusus seperti
proporsi yang tepat agar menjadi kompos yang
berkualitas dan mengandung banyak nutrisi bagi tanah
(Djaja, 2008).(15) Di bawah ini adalah ciri-ciri khusus
untuk bahan pembuatan pupuk kompos.
Berdasarkan UU RI Nomor 18 tentang
pengelolaan sampah, ada banyak penyebab terjadi
penumpukan sampah di lingkungan. Maka dari itu, kita
harus memiliki inovasi dalam pengelolaan dan
pengolahan sampah. Permasalahan sampah harus
diselesaikan langsung dari sumbernya. Ada suatu
konsep terkenal yang sering digunakan untuk mengolah
sampah, yaitu konsep 3R (reuse, reduce, recycle).
Konsep reuse (penggunaan kembali), reduce
(pengurangan pemakaian), dan recycle (daur ulang)
tampak mudah diterapkan, tetapi sulit untuk dibiasakan.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum
mengenal konsep 3R ini karena kurangnya sosialisasi
yang diberikan kepada masyarakat.(16) Salah satu cara
mengolah sampah adalah dengan membuat pupuk
kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi
limbah rumah tangga menjadi produk baru yang
bermanfaat untuk lingkungan. kompos memiliki nilai
ekonomi yang tinggi. Pembuatan pupuk kompos dapat
menandakan tingkat pemahaman masyarakat yang
7
sudah tinggi tentang pemilihan dan pengkategorian
sampah. Masyarakat harus mampu mengelompokkan
sampah organik dan anorganik sebelum membuat
pupuk kompos.(17) Kompos yang sudah selesai dibuat
dapat dijual sehingga memberikan nilai ekonomi yang
tinggi. Masyarakat harus mampu membedakan jenis
sampah agar tidak dibuang sembarangan yang
sebetulnya dapat diubah menjadi kompos. Konsep 3R
tersebut adalah cara terbaik untuk membedakan jenis
sampah sesuai dengan kemampuannya untuk digunakan
kembali. selain menjadi kompos, sampah-sampah dapat
diubah menjadi barang kerajinan tangan ataupun
produk lainnya yang bermanfaat untuk kehidupan
manusia. Berikut ini sifat dari pupuk kompos (Sucipto,
2012)
1. Daya ikan tanah menjadi bertambah
2. Meringankan pasir karena daya ikatnya menjadi
besar
3. Mengikat unsur hara ke tanah
4. Mengubah unsur tanah menjadi lebih gembur
5. Meningkatkan drainase tanah
6. Menghilangkan hama yang mengganggu
7. Memberikanunsur hara ke tanah
8. Mempermudah lapuknya mineral ke tanah
9. Menyalurkan nutrisi untuk tanaman Pupuk
Terdiri atas bermacam jenis berdasarkan bahan
organik yang menyusunnya yaitu pupuk hijau, humus,
kandang, dan guano. Tidak semua pupuk organik itu
mengalami proses kompos atau urai seperti pupuk hijau
dan guano. Selain pupuk yang tidak mengalami proses
8
pengomposan ada pula pupuk yang mengalami proses
pengomposan atau pembusukan, seperti pupuk kandang
dan humus. Proses pengomposan ialah proses
pembusukan bahan-bahan organik menjadi pupuk.
Proses pengomposan itu berlangsung selama dua
hingga tiga bulan. Namun, ada pula proses yang
memakan waktu lama yaitu hingga 1 tahun. Variasi
masa pengomposan disebabkan oleh berbeda-bedanya
bahan kompos. Bila Seluruh peternak dan penanam
tanaman bergantung pada pupuk yang tersedia dari
alam, akan ada banyak dana dan waktu yang
dibutuhkan. Untuk mengurangi pemborosan waktu dan
dana, para ahli mencari upaya agar proses
pengomposan menjadi lebih cepat. Berdasarkan
beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli,
proses pengomposan dapat dipersingkat hingga 1,5
bulan saja (Sucipto, 2012).(12)
9
serangan hama dan penyakit. Disamping itu kualitas
tanaman yang dipupuk kompos juga meningkat (tahan
disimpan, lebih segar, lebih berat dan lebih enak).
Selain itu, dengan kita menggunakan sampah-
sampah rumah tangga sebagai bahan dasar, maka
dengan membuat pupuk kompos, kita juga berperan
dalam pengolahan limbah. Dengan pengurangan
limbah, maka produksi gas metana juga berkurang.
Tidak hanya itu, Pupuk kompos juga dapat
mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk
akibat sampah organik skala rumah tangga. Dalam hal
ini sampah tersebut memiliki memiliki manfaat ganda,
yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga dengan
melakukan pembuatan kompos yang menghasilkan
pupuk organik yang sangat bermutu. Dengan begitu
dapat terwujud prinsip life circle sampah yang berupa
mengurangi, menggunakan ulang ( reuse ), dan
mendaur ulang (recycle).
10
Penggolongan manfaat kompos ditinjau dari :
Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya transportasi dan penimbunan sampah
2. Mengurangi volume limbah yang diangkat ke TPA
3. Mempunyai nilai jual lebih tinggi dari
bahan asalnya (sampah )
4. Meminimalisir atau meniadakan perluasan TPA
Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran sampah
11
2.3 Bahan dan Alat
Bahan
1. Limbah rumah tangga berupa sayuran atau buah dan
daun kering dengan perbandingan 1:2 limbah
rumah tangga dan daun kering
2. Sampah karbon meliputi daun kering dan ranting
3. Tanah secukupnya
4. Em4 Pertanian
5. Air rebusan gula merah
6. Air biasa.
Alat
1. Tang
2. Tongkat pengaduk
3. Drum dan penutup
4. Pipa
5. Kawat jaring
6. Gunting
7. Pisau
8. Cangkul
9. Sarung tangan plastik
10. Botol
11. Saringan
12. Gergaji
12
2.4 Cara Pembuatan
1. Mengumpulkan limbah rumah tangga yang berupa
sisa sayuran atau buah.
13
4. Mengambil tanah secukupnya, tanah yang diambil
dapat berupa tanah bekas budidaya
14
7. Memasukkan bahan dimulai dari tanah sebanyak
setengah jumlah yang telah diambil
15
10. Melarutkan em4 dengan perbandingan 1 tutupbotol
dan 250 ml air
16
13. Mengaduk semua limbah pada drum
17
15. Menyaring air lindi sebelum memasuki tahap
pengemasan
18
Gambar 6. Logo Pupuk Kompos Kering dan Cair
19
matahari dan air pun meresap perlahan, anda dapat
menggunakan jerami atau daun- daunan kering
sebagai mulsa.
4. Atur Waktu Pemberian Kompos, Untuk mengatur
jarak pemberian, apakah cukup 2-3 kali selama
setahun atau justru setiap 3-4 bulan, Anda dapat
memperhatikan kondisi tanaman.
20
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
21
yang baik juga. Dalam pembuatan pupuk kompos juga
harus rutin melakukan monitoring untuk mengaduk
campuran yang ada di drum besar. Selain itu dalam
menyimpan pupuk juga sebaiknya diperhatikan terlebih
dahulu mengenai kondisi tempat penyimpanan.
22
4. DAFTAR PUSTAKA
23
SURAT KETERSEDIAAN MITRA
24
LAMPIRAN
25
Lampiran 2. Pembagian Pupuk Kompos
26