bangsa
yang manusianya telah memiliki akar tradisi, adat-istiadat, budaya, hukum, norma untuk mengatur stabilitas kehidupan manusianya. Bahkan tidak jarang
Bung Karno menyebut Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdapat pulau-pulau didalamnya (adat-istiadat, tradisi, budaya dan agama), itu
telahmelekat kuat dalam pribadi pribumi sebelum bersatu dalam payung bangsa ganda yang dikenal NKRI. Bahkan dalam banyak studi intelektual,
akademis bahkan menyatakan keunikan Indonesia yang selalu di ekspresikan oleh Bung Karno hingga ketingkat global. Di mata dunia Bung Karno
menyatakan penolakan terhadap kapitalisme dan sosialismeyang telah menjadi paradigma global sebagai masing-masing langkah manusia untuk
membangun tatanan hidup berbangsa dan bernegara. Tetapi di Indonesia itu justru tidak tepat, sebab kita memiliki “Pancasila” yang jauh lebih sesuai
dengan situasi Indonesia yang unik ini.
Tetapi situasi terburuk juga dialami oleh pr ibumi akibat penyesatan kebenaran-kebenaran yang dimiliki oleh bangsa yang agung ini, sehingga
mengakibatkan ada penolakan juga penerimaan yang bersamaan dan saling berlawanan, inilah yang penting untuk di atasi secara seksama dan
terstruktur.
Membangun sebuah paradigma adalah sebuah upaya meluruskan kesalahpahaman manusia atas bangsa yang agung sebagai bangsa yang memiliki
keagungan dari sikap, mental pendahulu untuk sama-sama membangun NKRI diatas kerajaan-kerajaan yang masih berdiri kokoh, ini juga anrata lain
merupakan kejernihan melihat masa depan manusia untuk siap menghadapi sebuah perkembangan dan kemajuan hidup.
Situasi kontemporer mengharuskan kelompok muda untuk memiliki sebuah paradigma yang baik tentang bangsa ini, agar tidak menjebak diri dalam
sejarah kelam yang tidak bergairah dan kehilangan visi masa depan. Pancasila harus di terima dengan akal sehat, pembacaan sejarah yang baik, melihat
latar belakang sosio-kultural manusia Indonesia, tradisi, budaya dan agama yang senyawa dengan kehidupan manusia. Dari sini kita bisa sadar paradigm
yang baik akan membimbing pada sebuah pemahaman besar bahwa pancasila adalah jantung hidup bernegara di Indonesia.
Sudah sepatutnya syahwat intelektual pemuda tidak di pasung dan menjadi barang antik yang tidak beraroma perubahan dan pembaharuan sedikitpun,
perubahan dan pembaharuan bukanlah sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit untuk kebaikan bangsa tetapi harus diciptakan oleh mereka yang masih
terus merawat akal sehat untuk melihat dan merumuskan kebaikan untuk bangsa Indonesia ini.
Situasi-situasi ini adalah sebuah diskusi yang kami mencoba mencari jalan keluarnya lewat membina dan mempersiapkan generasi muda lewat Latihan
Kader III (Advance Training) Tingkat Nasional HMI Badko Sulawesi Selatan dan barat untuk persiapan masa depan bangsa.
Adapun nama program ini yakni Latihan Kader III (Advance Training) Tingkat Nasional Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa
Islam Sulawesi-Selatan dan Barat (BADKO HMI SULSELBAR)
Program Latihan Kader III (Advance Training) Tingkat Nasional Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan
dan Barat dilaksanakan pada tanggal 4 s/d 10 Mei 2018 bertempat di Hotel Prima Kota Makassar
Adapun tema Latihan Kader III (Advance Training) Tingkat Nasional Badko HMI Sulselbar yakni “MELURUSKAN LINTASAN
KEBENARAN SEJARAH KEBANGSAAN INDONESIA”
1. Tujuan
Terbinanya kader pemimpin (umat dan bangsa) yang mampu menerjemahkan dan mentransformasikan pemikiran konsepsional secara
professional dalam gerak perubahan social.
2. Target
Melahirkan pemimpin-pemimpin HMI di tingkat Nasional maupun Internasional
Melahirkan kader yang mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki yakni sebagai engginer yang mampu berkompetisi dan menjawab tantangan
zaman
Melahirkan kader yang memiliki wawasan general atau global
1. Memilah Rekam Jejak (track record) Melalui Perangkat Administrasi merupakan upaya tahap awal untuk mengidentifikasi dan menyeleksi calon
peserta LK III, mulai dari berkas, jurnal, rekaman video prayarat menjadi calon peserta LK III serta biodata calon peserta. Sehingga melalui tahapan ini,
panitia dan pengelola LK III mendapatkan referensi tentang calon peserta.
2. Interview (Wawancara) ialah metode seleksi melalui Tanya jawab dengan calon peserta LK III dalam hubunganya dengan motifasi dan gagasan dasar
yang dapat menjadi modal pembaharuan HMI yang kelak akan dikembangkan selama mengikuti LK III.
3. Live streaming ialah format seleksi untuk menguji basis literasi, teoritis dan methodologis serta basis analisa sintesa calon peserta berkenaan dengan
tema central, wawasan epistemologis, serta kemampuan mempresentasikan hasil temuan jurnal. Tahapan seleksi ini juga di landasi oleh tiga
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh calon peserta yakni aspek kognitif, afektif dan psikomotorik melalui hubungan langsung antara calon
peserta dengan steering lewat video call/live streaming tersebut.
4. 5 peserta terbaik dengan bobot kognitif, afektif, dan psikomotorik akan mendapatkan beasiswa luar negeri sebagai penghormatan kepada generasi
muda intelektual.
1. Seleksi dan kelayakan jurnal yang dikirim oleh calon peserta LK III melalui email panitia
2. Seleksi kamampuan Baca Tulis Qur’an yang dikirim melalui google drive calon peserta
3. Seleksi dan presentase wawasan tentang yang berhubungan dengan tema LK III Badko HMI Sulselbar yang dikirim melalui google drive calon peserta
4. Seleksi dan presentase jurnal LK III power point yang dikirim melalui calon peserta
5. Seleksi dan wawancara live streaming BTQ, Wawasan berhubungan dengan tema, presentasi jurnal power point calon peserta dengan steering
committee
Materi kegiatan yang dimaksud adalah serangkaian Sub tema atau judul materi yang berpedomanpada kurikulum latihan kader
III yaitu rincian kurikulum yang mengandung rumusan-rumusan tujuan instruksional dan pokok-pokok bahasan. Garis besar kurikulum latihan kader III
Badko HMI Sulselbar yang dimaksud yaitu :
Sistem pembelajaran (pendidikan) yang dimaksud dalam pelaksanaan Latihan Kader III (Advance Training) Tingkat Nasional
Badko HMI Sulselbar antara lain:
1. Ceramah dan Diskusi ialah metode pembelajaran yang dilakukan untuk menguji temuan ide dan gagasan peserta dengan menjadikan peserta sebagai
narasumber dan juga menghadirkan para pakar sebagai narasumber pembanding. Berikut dilakukan Tanya jawab melalui diskusi yang lebih
mendalam, sehingga di temukan daya atau terobosan ide hingga menjadi gagasan besar (Great Ideas). Kemudian temuan gagasan tersebut nantinya
dapat disunting menjadi naskah akademik.
2. Focus Group Discussion (FGD) merupakan sebuah formulasi diskusi kelompok peserta LK III untuk menciptakan dinamisasi gagasan serta untuk
mengasah kemampuan analisa sintesa dan pemetaan gagasan yang bersifat komprehensif.
3. Penulisan Makalah Banding + Artikel 2 halaman ialah metode pembelajaran yang akan merangsang dan mengasah kemampuan (Psikomotorik)
peserta untuk berkompetisi menulis naskah akademik dalam bentuk makalah serta artikel dua halaman per-materi sebagai naskah yang akan di kirim
ke media untuk mengisi kolom opini Koran lokal maupun Koran nasional selama proses penyelenggaraan LK III.
4. Seminar dan Lokakarya merupakan metode pembelajaran untuk menguji dan mengevaluasi secara keseluruhan ide dan gagasan peserta yang
nantinya akan di perjuangankan serta dipublikasikan secara utuh. Berikutnya gagasannya itu, di format dengan baik dalam penyusunan Rencana
Tindak Lanjut (RTL) sebagai temuan penting Peserta LK III, sekaligus sebagai karya bersama peserta yang harus di bukukan.
5. Presentasi live untuk menguji penguasaan atas jurnal serta gagasan besar dan gagasan alternatife untuk internal HMI dan situasi nasional kebangsaan
6. Launching Buku (Peluncuran Buku) merupakan tahap terakhir dari seluruh rangkaian metode pembelajaran LK III yang mengitrodusir
(memperkenalkan) karya ilmiah dalam bentuk buku hasil kerja keras selama proses penyelengggaraa LK III.
Evaluasi Latihan Kader adalah cara atau tindakan yang dilakukan untuk melihat atau menilai sejauh mana keberhasilan training
dalam mencapai tujuan perkaderan. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai apakah tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan sudah tercapai atau
belum. Dalam melakukan evaluasi diperlukan alat ukur yang mempunyai standar validitas dan reabilitas. Jenis-jenis evaluasi dan penilaian meliputi :
1. Evaluasi Program.
a. Bobot Penyajian Materi
b. Eefektifitas Pengelolaan Waktu
c. Tata Kerja
d. Iklim Belajar
e. Efektifitas Pengelolaan fasilitas
2. Evaluasi Peserta.
a. Kemampuan Intelektual [kognitif].
- kemampuan abstraksi dan analisa sintesa
- Logika atau kerangka pikir, daya serap dan kreatifitas.
b. Kepribadian [afektif].
- Stabilitas emosi, kepercayaan diri, penyesuaian dan kesadaran diri.
- Hubungan interpersonal dan motivasi.
- Kedisiplinan
c. Ketrampilan [psikomotorik].
- Realisasi tugas.
- Presentasi.
- Dinamika Kelompok.
- Kreatifitas Forum.
3. Metode evaluasi.
a. Pendekatan evaluasi dilakukan pada setiap penyajian materi atau kegiatan yang diturunkan dalam proses training sebagaimana yang tersaji
dalam matriks materi, baik evaluasi program maupun evaluasi peserta.
b. Metode evaluasi dilakukan secara TIM, yang secara umum menyangkut aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
4. Penilaian
Pendekatan penilaian dilakukan berdasarkan hasil akhir evaluasi yang dilakukan TIM evaluasi dengan hasil nilai komulatif, yang selanjutnya
diintegrasi ke dalam indikator penilaian, sebagaimana berikut ini :
INDIKATOR PENILAIAN
PREDIKAT NILAI KOMULATIF STATUS
ISTIMEWA 95 — 100 LULUS
SANGAT 85 — 94 LULUS
MEMUASKAN
MEMUASKAN 75 — 84 LULUS
BAIK 65 — 74 LULUS
CUKUP 55 — 64 BERSYARAT
KURANG 0 — 54 TIDAK LULUS
Kategori Peringkat Yaitu : Terbaik I Terbaik II, Terbaik III
Penanggung Jawab penyelenggaraan Program adalah Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Sulawesi Selatan dan Barat dibawah koordinasi Bidang PA, yang selanjutnya diamanahkan kepada Steering Committee dan Organizing Committee dalam
hal pengarahan dan teknis penyelenggaraan kegiatan, sebagaimana fungsi kerja berikut:
1. Pemandu :
- Kader HMI yang diserahi tugas dan kepercayaan untuk memimpin, mengawasi dan mengarahkan pelatihan.
- Memegang teguh dan melaksanakan kode etik pengelola latihan.
- Membuat laporan pengelolaan latihan.
- Bertanggungjawab atas keseluruhan jalannya acara pelatihan sesuai dengan rencana
2. Steering Committee (SC) :
- Kader HMI yang memiliki kualifikasi tertentu, ditugaskan dan bertanggungjawab atas pengarahan dan pelaksanaan pelatihan.
- Mengadakan koordinasi sebaik-baiknya di antara unsur yang terlibat langsung dalam pelatihan.
3. Organizing Committee (OC) :
- Sebagai penyelenggara yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan teknis terselenggaranya pelatihan.
- Tugas–tugas OC secara garis besar sebagai berikut :
a) Mengusahakan tempat, akomodasi, konsumsi dan fasilitas lainnya.
b) Mengusahakan pembiayaan dan perizinan pelatihan.
c) Menjamin kenyamanan suasana dan keamanan pelatihan.
d) Mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan yang favourable.
e) Bekerjasama dengan unsur-unsur lainnya dalam rangka sukseskan jalannya proses pelatihan.
Demikianlah proyek proposal ini dibuat untuk dijadikan landasan gerak kegiatan dan sekaligus dapat dipahami oleh semua
pihak yang berkepentingan dalam mensukseskan kegiatan ini sebagaimana yang diharapkan.
12 April 2018 M
Lampiran I
Organisasi Kerja:
Surat Mandat Pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan dan Barat (BADKO HMI SULSELBAR) Nomor:
120/A/SEK/KPTS/BADKO-HMI-SULSELBAR/VI/1439 H, tentang Komposisi Steering Committe Latihan Kader III (Advance Training) Tingkat Nasional
PENGURUS
BADAN KOORDINASI
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
SULAWESI SELATAN DAN BARAT
Lampiran II :
Surat Keputusan Pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Selatan dan Barat (BADKO HMI SULSELBAR) Nomor:
121/A/SEK/KPTS/BADKO-HMI-SULSELBAR/VI/1439 H, tentang Pengesahan Susunan Panitia Pelaksana Latihan Kader III (Advance Training) Tingkat
Nasional
PENANGGUNG JAWAB : TAUFIQ HUSAINI (Ketua Umum Badan Koordinasi HMI SULSELBAR)
MUHAMMAD AKBAR A (Kabid PA BADKO HMI SULSELBAR)
PANITIA PELAKSANA :
ANGGOTA :
:
1. Anggota HMI yang dinyatakan lulus LK II minimal 2 (dua) tahun dibuktikan dengan sertifikat LK II
2. Mengirim jurnal untuk di seleksi oleh steering committee sesuai waktu yang di tentukan.
3. Mengirim video rekaman presentasi jurnal power point, Baca Tulis Qur’an(BTQ), wawasan/pandangan intelektual yang berhubungan dengan tema
kegiatan LK III.
4. Mengisi Formulir Pendaftaran Peserta yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana LK III
5. Membawa Surat Mandat dari Badko masing-masing, bagi Pengurus PB HMI dapat menggunakan mandat PB dan menggunakan mandate Cabang bagi
utusan Cabang di Wilayah Badko HMI Sulselbar
6. Berpakaian rapih dan sopan :
- Bagi Ikhwan menyiapkan baju kemeja putih, celana panjang dan bersepatu
- Bagi Akhwat berpakaian muslimah putih (menutup aurat) dan tidak menggunakan aksesoris atau perhiasan berlebihan
- Memakai peci dan salempang
7. Mengikuti proses live streaming dan dinyatakan lulus oleh steering Committee dengan bahan berdasarkan wawasan materi-materi yang telah
dipersiapkan yakni sbb :
- Tes Baca Tulis Qur’an (BTQ)
- Wawasan yang berhubungan dengan tema kegitan LK III
- Presentasi Jurnal dalam bentuk power point
Untuk utusan yang dinyatakan lulus seleksi jurnal, rekaman video mengaji dan tulis Qur’an,
rekaman video presentasi jurnal oleh steering comittee pendaftaran dibuka mulai tanggal 27 april 2018 s/d 29 april 2018
Untuk calon peserta yang sudah melakukan registrasi dapat mengikuti proses Live Streaming pada :
Hari/Tanggal : 29 april 2018 s/d 2 Mei 2018
Waktu : Pukul 20.00 s/d 00.00
Tempat : Sekretariat Badko HMI Sulselbar
8. Membuat Karya Ilmiah (jurnal) dengan tema berdasarkan kode Karya Ilmiah masing-masing Institusi sebagaimana yang terlampir dalam proposal.
9. Membawa buku bacaan minimal 20 buku yang punya relefansi dengan materi-materi LK III
10. Membawa alat pengetikan (Labtop atau sejenisnya dan FD)
11. Menyetor Pas Foto warna Ukuran 3x4 sebanyak 4 Lembar (bagi akhwat menggunakan Jilbab)
12. Bagi yang telah dinyatakan lulus oleh Steering Committee dapat melakukan registrasi ulang dengan biaya Rp. 500.000,-/orang transfer rekening
panitia LK III: No. Rekening BANK BRI: 1665010003288534 Atas nama Bohari (Ketua Panitia).
13. Contac Person. 0852 5507 3344 Ketua Panitia, 0852 1162 7283 Kabid PA Badko HMI Sulselbar
Lampiran IV
TEMA JURNAL LATIHAN KADER III (ADVANCE TRAINING)
TEMA CENTRAL : Meluruskan Lintasan Kebenaran Sejarah Kebangsaan Indonesia
REKAPITULASI ANGGARAN
NO URAIAN TOTAL
1. Kesekretariatan Rp. 6.548.000
2. Akomodasi dan Transportasi Rp. 80.800.000
3. Konsumsi Rp. 23.300.000
4. Publikasi dan Dokumentasi Rp. 9.950.000
JUMLAH Rp. 198.906.000
Terbilang : Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Sembilan ratus Enam Puluh Ribu Rupiah
FORMULIR PENDAFTARAN CALON PESERTA ADVANCE TRAINING BADKO HMI SULSELBAR Poto 4x6
Nama Lengkap :
Tempat & Tanggal Lahir: :
Utusan :
Status Keluarga :
Alamat :
No.Telpon / HP/ Email :
PENGALAMAN ORGANISASI
:
:
:
……………./../………../2018
Yang bersangkutan
(_____________________)
Nama dan tanda tangan
JUDUL-JUDUL BUKU