Anda di halaman 1dari 6

0

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI


KELOMPOK : A
DIKREG XLV SESKO TNI TA 2018
KODE MP : 3203

JAWABAN LEMBAR PENDAHULUAN

MP. FUTUROLOGI

Oleh :

Nama : Sapuan
Pangkat, Korps : Kolonel Pnb
NRP : 520231

PASIS DIKREG XLV SESKO TNI


TA. 2018
1

LEMBAR PENDAHULUAN
MP. FUTUROLOGI
KODE MP. 3203

1. Futurologi merupakan sebuah disiplin ilmu meramal masa depan berdasarkan


perhitungan multi sudut pandang atas fenomena yang terjadi pada hari ini. Sejauhmana
futurologi dapat diaplikasikan dalam suatu perencanaan strategis? Jelaskan !

Jawaban.
Istilah "futuris" paling sering merujuk kepada penulis, konsultan, pemimpin
organisasi dan lain-lain yang terlibat dalam interdisipliner dan sistem berpikir untuk
menyarankan organisasi swasta dan publik mengenai hal-hal seperti tren yang beragam
global, skenario yang mungkin, peluang pasar yang muncul dan manajemen risiko
(futuris tidak dalam arti gerakan seni futurisme.). Istilah futurologi seringkali disamakan
atau dikaitkan dengan istilah-istilah riset masa depan (future research), studi masa depan
(future studies), riset kebijakan, future field, futuristics, futurism, prospective (France),
prospectiva (Latin America), strategic foresight (business), futurible, dan prognostics
(Sovyet, Eropa Timur).
Pada prinsipnya futurologi merupakan kajian tentang kecenderungan-
kecenderungan di masa depan dalam berbagai bidang kehidupan manusia (seperti:
pendidikan, ekonomi, sosial, politik, budaya, dsb) yang mencakup “masa depan yang
mungkin terjadi” (possible future), “masa depan yang boleh/dapat terjadi” (probable
future), dan “masa depan yang diinginkan terjadi” (preferable future) (Rivai, 1984; Grohol,
2005; AMA, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut maka futurologi dapat diartikan
sebagai kajian atau studi tentang berbagai kecenderungan yang mungkin terjadi di masa
depan. Istilah yang paling dekat dengan futurologi adalah futures research, yakni disiplin
ilmu tentang pentajaman data sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dari berbagai
alternatif masa depan, termasuk konsekuensi yang mungkin terjadi (Shane, 2002). Riset
masa depan berusaha mengantisipasi dan mempersiapkan masa depan (Fowles, 1984).
Futurologi dalam perencanaan strategis dapat diaplikasikan pada tahap
penentuan program jangka pendek, menengah sampai dengan jangka panjang hal ini
bisa dilihat dari pendekatan yang dikemukakan oleh John McHale (dalam Fowles, 1984)
mengemukakan bahwa futurologi digunakan sebagai pendekatan dalam riset masa
depan, dilakukan dengan cara sebagai berikut :
2

a. Descriptive, yakni mencakup model-model yang bersifat perkiraan,


spekulatif, dan dapat dibayangkan seperti dalam beberapa masa depan utopia
klasik.
b. Exploratory, yaitu Prakiraanberdasarkan metodologi dan ekstrapolasi dari
perkembangan masa lalu dan masa kini yang relatif linier ke dalam “masa depan
yang logis”, mencakup Prakiraanyang paling teknis, beberapa pengembangan
skenario, dan jenis-jenis yang lebih menentukan dari Prakiraansosio-ekonomi.
c. Prescriptive: secara normatif berorientasi proyeksi masa depan, yang
secara eksplisit memasukkan dan memilih nilai-nilai untuk membangun masa
depan yang diharapkan”.
Selanjutnya berdasarkan ciri-ciri umum dari futurologi (Rivai, 1984; dan McHale
dalam Fowles, 1984), dapat disimpulkan bahwa strategi yang dapat digunakan dalam
futurologi pendidikan adalah:
a. Visionary atau menjangkau masa depan pendidikan dalam kurun waktu
dua, atau tiga dekade mendatang, atau lebih.
b. Analitycal, yakni lebih menekankan kepada kejelasan seperangkat nilai
yang dipertimbangkan dan diinginkan terjadi di masa depan. Kejelasan tersebut
diperoleh secara metodologis dan multidisipliner.
c. Participatory, yaitu berorientasi pada problema dan implementasi dengan
perhatian khusus terhadap dimensi sosial dan politis dari perencanaan.

2. Ada perbedaan waktu antara pelaksanaan sebuah keputusan dengan hasil yang
dicapai. Untuk mengurangi kesalahan dalam perencanaan sehingga tujuan atau hasil
dapat terwujud perlu dibuat prakiraan. Jelaskan bagaimana langkah-langkah dalam
membuat prakiraan !

Jawaban.
Prakiraan adalah estimasi atau harapan tertentu pada masa mendatang yang
didasarkan pada beberapa faktor dan asumsi, seperti data historis, keadaan pasar saat
ini dan proyeksinya, tingkat suku bunga, serta permintaan pasar terhadap kredit; estimasi
ini dilakukan dalam rangka pengelolaan harta dan kewajiban (asset-liability
management) yang digunakan sebagai alat perencanaan dalam rangka memprakirakan
jumlah penghasilan yang akan diterima pada masa yang akan datang; estimasi ini
senantiasa dievaluasi dan disesuaikan menurut kondisi pasar dan kebijakan yang
berlaku.
3

Secara garis besar, terdapat tiga langkah utama dalam melakukan Prakiraan,
yaitu sebagai berikut (Martiningtyas, 2004:102) :1
a. Menganalisis data yang lalu, tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada
masa yang lalu. Analisis ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi dari data
yang lalu sehingga dapat diketahui pola dari data tersebut.
b. Menentukan metode yang dipergunakan, masing-masing metode akan
memberikan hasil Prakiraanyang berbeda, metode Prakiraanyang baik adalah
metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan
kenyataan yang terjadi (penyimpangan yang paling kecil).
c. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang
dipergunakan dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan,
seperti kebijakan-kebijakan yang mungkin terjadi, perkembangan potensi
masyarakat, perkembangan teknologi
Selanjutnya, Proses Prakiraan dilakukan dengan urutan proses sebagai berikut :2
a. Penentuan Tujuan. Pada tahap ini penentuan tujuan dari setiap
Prakiraanharus disebutkan secara tertulis, formal dan eksplisit. Sebelum
membuat suatu ramalan kita harus bertanya lebih dahulu mengapa
Prakiraantersebut dibutuhkan dan bagaimana menggunakan hasil ramalan
tersebut. Prakiraandisipkan sedemikian rupa sehingga manajemen dapat
membuat keputusan-keputusan yang tepat mengenai alokasi sumber daya yang
ada sekarang dan oleh karena itu si pembuat ramalan harus memahami
kegunaan-kegunaan dari proyeksi-proyeksi manajerial yang telah ditetapkan.
b. Pemilihan Teori Yang Relevan. Setelah tujuan Prakiraan ditetapkan,
langkah berikutnya adalah menentukan hubungan teoritis yang menentukan
perubahan-perubahan variabel yang diramalkan. Suatu teori yang tepat guna
akan selalu membantu seorang peramal dalam mengidentifikasi setiap kendala
yang ada untuk dipecahkan dan dimasukkan ke dalam proses Prakiraan.
c. Pencarian Data Yang Tepat. Tahap ini biasanya merupakan tahap yang cukup
rumit dan seringkali merupakan tahap yang paling kritikal karena tahap-tahap
berikutnya dapat dilakukan atau tidak tergantung pada relevansi data yang
diperoleh tersebut.
d. Analisis Data. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data karena dalam
proses Prakiraanseringkali kita mempunyai data yang berlebihan atau bisa juga

1 https://www.kajianpustaka.com/2017/11/sifat-langkah-langkah-dan-proses-peramalan-forecasting.html
2 Ibid
4

terlalu sedikit. Beberapa data mungkin tidak relevan dengan masalah yang akan
kita analisis sehingga mungkin dapat mengurangi akurasi dari Prakiraan. Data
yang lain mungkin tepat guna tetapi hanya untuk beberapa periode waktu saja.
e. Pengestimasian model awal. Tahap ini adalah tahap di mana kita menguji
kesesuaian (fitting) data yang telah kita kumpulkan ke dalam model Prakiraann
dalam artian meminimumkan kesalahan Prakiraan. Semakin sederhana suatu
model biasanya semakin baik model tersebut dalam artian bahwa model tersebut
mudah diterima oleh para manajer yang akan membuat proses pengambilan
keputusan perusahaan.
f. Evaluasi dan Revisi Model. Sebelum kita melakukan penerapan secara
aktual, suatu model harus diuji lebih dahulu untuk menentukan akurasi, validitas
dan keandalan yang diharapkan. Jika berbagai uji keandalan dan akurasi telah
diterapkan pada model tersebut, mungkin revisi perlu dilakukan dengan
memasukkan faktor-faktor kausal dalam model tersebut.
g. Penyajian Ramalan Sementara Kepada Manajemen. Demi keberhasilan
suatu Prakiraan, maka dibutuhkan input dari manajemen. Pada tahap ini
dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian jugdemental untuk melihat pengaruh dari
resesi suatu perekonomian, pengaruh perubahan inflasi, kemungkinan
pemogokan tenaga kerja atau perubahan kebijakan pemerintah dan sebagainya.
h. Revisi Terakhir. Seperti telah dikemukakan tidak ada ramalan yang bersifat
statis. Penyiapan suatu ramalan yang baru akan dilakukan tergantung pada hasil
evaluasi tahap-tahap sebelumnya.
i. Pendistribusian Hasil Prakiraan. Pendistribusian hasil Prakiraankepada
manajemen harus pada waktu tepat dan dalam format yang konsisten. Jika tidak,
nilai ramalan tersebut akan berkurang. Peramal harus menentukan siapa yang
harus menerima hasil ramalan tersebut, tingkat kerincian ramalan sesuai dengan
para penggunanya dan berapa kali para penggunanya harus diberikan dan
diperbaiki. Setelah itu peramal harus selalu melakukan diskusi dengan para
pengguna ramalan tersebut berkenaan dengan kegunaan dari informasi
Prakiraantersebut.
j. Penetapan Langkah Pemantauan. Suatu kegiatan Prakiraan yang baik
membutuhkan penetapan langkah-langkah pemantauan untuk mengevaluasi
Prakiraan ketika sedang berlangsung dan langkah pemantauan yang
memungkinkan seorang peramal untuk mengantisipasi perubahan yang tak
terduga. Prakiraan harus dibandingkan dengan hasil aktual untuk mengetahui
5

akurasi metodologi yang digunakan. Evaluasi pada tahap ini harus dipandang
sebagai suatu proses pengendalian dan merupakan langkah yang diperlukan
untuk menjaga keandalan estimasi masa datang.

3. Teknik dan strategi yang digunakan untuk memahami perubahan dan


perkembangan masa depan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
“prediction” dan “forecasting”. Jelaskan apa perbedaan antara prediksi (prediction) dan
peramalan (forecasting) dalam futurologi?

Jawaban.
Teknik dan strategi yang digunakan untuk memahami perubahan dan
perkembangan masa depan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
“prediction” dan “forecasting”. perbedaan antara prediksi (prediction) dan peramalan
(forecasting) dalam futurology adalah sebagai berikut 3:
a. Forecasting adalah peramalan masa depan yang disertai dengan tingkat
kemungkinan terjadi disertai informasi kualitatif atau kuantitatif tentang
probabilitas relatifnya. Contoh hari ini akan hujan dengan probabilitas 90%.
Futurologi diterapkan melalui dua cara, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif. Dalam pelaksanaannya kedua metode ini menunjukkan perbedaan yang
nyata di antara keduanya, walau sama-sama memerlukan data masukan.
b. Prediction adalah peramalan masa depan dengan tingkat kemungkinan
terjadi paling besar, biasanya merupakan pilihan dari sekumpulan forecasting.
Sehingga ada peramalan dengan jangka waktu panjang, abad, ratusan, dua puluh
lima tahun, dan jangka waktu menengah (lima tahun) dan jangka waktu pendek
(tahunan atau kurang). Kemudian segi probabilitas dari peramalan senantiasa
menjawab sejauhmana peluang atau tingkat kemungkinan terjadinya ramalan
tersebut. Probabilitas seperti halnya kuantitas dapat dinyatakan baik secara
kuantitatif maupun secara kuaIitatif. Pada umumnya semakin besar probabilitas
suatu peramalan semakin besar pula kemampuan prediksinya, dan yang tidak
memiliki probabilitas karena dibuat tanpa penalaran disebut propesi atau nujum.

Bandung, Juni 2018


Perwira Siswa

Sapuan
Kolonel Pnb NRP 520231

3 Naskah Departemen Mengenai Futurologi Hal 3,5,38

Anda mungkin juga menyukai