Anda di halaman 1dari 5

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

DAFTAR PERTANYAAN

Responden yang terhormat,

Terkait dengan rencana penyusunan Karya Tulis yang berjudul : konsepsi


kerjasama sipil - militer dalam pengelolaan sistem keamanan wilayah udara
Indonesia Timur guna meningkatkan sistem pertahanan udara dalam rangka
menegakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, akan diajukan
beberapa pertanyaan, dimana seluruh masukan dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
penulis akan sangat berguna dalam mendukung kesempurnaan naskah dengan harapan
dapat dijadikan sebagai sumbangsih pemikiran kepada bangsa Indonesia pada umumnya
dan TNI pada khususnya. Pertanyaan yang diajukan adalah :

1. Yang berkaitan dengan nomenklatur yang menangani terhadap


penanggulangan kondisi darurat keamanan penerbangan di wilayah Indonesia
Timur khususnya Papua.

a. Upaya apa sajakah yang direncanakan untuk mewujudkan suatu


wadah yang dapat menanggulani kondisi darurat keamanan penerbangan di
wilayah Indonesia Timur khususnya Papua ?

1.Upaya sishanudnas secara aktif dan pasif. Aktif dengan deteksi melalui
radar kepada objek, yang kemudian di identifikasi secara sistem elektronik,
koordinasi, dan visualisasi jika diperlukan melalui pesawat udara.
Menyelenggarakan sishanudnas pasif dengan mencegah kerugian masif
baik secara personil maupun materil dan menanggulangi.

2. Optimalisasi alutsista untuk mendukung sishanudnas. Mulai dari rudal


sebagai peluru kendali, radar, pesawat sebagai tempur sergap, dan kri
berkemampuan hanudnas. Integrasi antar matra TNI AD, AL, AU dalam
penggunaan alutsista pertahanan negara.
2

3. Merangkul dan mengembangkan kemampuan seluruh komponen sistem


pertahanan semesta, termasuk melibatkan rakyat sebagai early warning.
Mengerahkan seluruh kemampuan dan kekuatan personel TNI dengan
pengguanaan secara efektif dan efisien.

b. Memerlukan persyaratan apa sajakah sehingga terwujud organisasi


crisis centre yang menangani terhadap penanggulangan kondisi darurat
keamanan penerbangan di wilayah Indonesia Timur khususnya Papua ?

1. Personel yang cukup mumpuni


2. Alutsista yang mumpuni
3. Struktur organisasi yang tidak tumpang tindih

c. Melibatkan siapa sajakah untuk mewujudkan organisasi crisis centre


yang menangani terhadap penanggulangan kondisi darurat keamanan
penerbangan di wilayah Indonesia Timur khususnya Papua ?

Semua komponen yang terlibat dan berkepentingan dalam melaksanakan


aktivitas penerbangan seperti organisasi IATA, penanggung jawab informasi
meteorologi penerbangan, instrumen radar, pengelola lapangan terbang dan
seluruh aspek dirgantara, Fasi, hingga kelompok SAR serta perangkat
keamanan TNI-Polri.

d. Apa sajakah yang menjadi kendala dalam mewujudkan organisasi


crisis centre yang menangani terhadap penanggulangan kondisi darurat
keamanan penerbangan di wilayah Indonesia Timur khususnya Papua ?

Medan geografis yang sulit, jaringan koneksi komunikasi yang terbatas, dan
kepentingan politis dari oknum tertentu.

2. Yang berkaitan dengan piranti lunak saat ini.

a. Piranti lunak yang bagaimanakah yang diperlukan untuk


mengakomodasi terwujudnya kerjasama sipil - militer dalam pengelolaan
sistem keamanan wilayah udara Indonesia Timur khususnya Papua ?
3

Piranti lunak yang terintegrasi antar instansi sipil dengan militer, sehingga
memudahkan dan mempercepat proses komunikasi antar kedua belah
pihak. Piranti ini dapat meningkatkan kemampuan radar sipil dan militer,
serta meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan internet.

UU 34 tahun 2004

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2001


TENTANGOTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 17 Tahun 2019 Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat

b. Prosedur penerbangan apa sajakah yang belum terwujud saat ini


berkaitan dengan pengelolaan sistem keamanan di wilayah udara Papua ?
Penerbangan intai senyap

c. Bagaimana menyikapi terhadap prosedur penerbangan yang belum


terwujud tersebut ?
Melakukan riset dan pengembangan serta meningkatkan kompetensi

d. Apa sajakah yang menjadi kendala dalam mewujudkan prosedur


tersebut ?
Fasilitas dan sarana prasarana serta payung hukum.

3. Yang berkaitan dengan sarana prasarana.

a. Sarana dan prasarana apa sajakah yang diperlukan untuk


mewujudkan terkoneksinya antara radar sipil yang menggunakan SSR
dengan radar militer yang menggunakan PSR maupun SSR dan terintegrasi
kedalam CRC ?
Adanya base system uninterruptable

b. Sarana dan prasarana apa sajakah yang diperlukan sehingga


terbentuk interpobillity komunikasi, navigasi dan survaillance ?
4

-Tersedianya pusat informasi data lengkap


-tersedianya informasi meteo penerbangan update
-satuan radar yang modern di era industri 4.0
c. Sarana dan prasarana apa sajakah yang diperlukan sehingga
terwujud jaringan tentang infomasi dan pelayanan penerbangan ?

Big data, server, internet, software premium, fiber optic, radar

d. Apa sajakah yang menjadi kendala dalam mewujudkan sayrana


prasarana tersebut guna terintegrasi data yang akurat dan cepat, dapat
berkomunikasi secara cepat dan terkoneksi mulai dari tingkat pusat sampai
dengan bawah ?

Yang menjadi kendala adalah wilayah terpencil dan wilayah serba terbatas
yang belum mampu menerima data informasi secara mudah dan cepat.

4. Yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

a. Bagaimana konsep strategi yang diterapkan untuk mewujudkan


kerjasama sipil-militer dalam mengelola sistem keamanan wilayah udara
Indonesia Timur khususnya Papua?

Konsep strategi yang diterapkan adalah pertahanan semesta, dimana


seluruh komponen pertahanan dikembangkan dan dikerahkan secara
optimal. Pihak sipil mulai dari instansi pemerintah harus mampu
berkoordinasi dengan militer dalam hal mengambil tindakan, sehingga
instansi sipil pun mampu membatasi kewenangan militer dalam bertindak
secara bertanggung jawab.

b. Bagaimana metode yang diterapkan untuk mewujudkan kerjasama


sipil-militer dalam mengelola sistem keamanan wilayah udara Indonesia
Timur khususnya Papua ?

Metode transparansi serta metode teknologi modern


5

Metode pembinaan potdirga dengan memanfaatkan Babinsa (Bintara


Pembinaan Angkasa)

c. Apakah sajakah yang menjadi kendala dalam mengoptimalkan


pengawakan personel yang handal, profesional dan mempunyai jiwa
nasionalisme ?

1. Karakter dan sifat setiap personel berbeda


2. Tujuan hidup dan motivasi setiap personel berbeda
3. Anggaran terbatas

Dari ketiga di atas, seluruhnya sangat harus diperhatikan sebagai


pertimbangan dalam memilih metode yang tepat dalam mengoptimalkan
pengawakan personel yamg handal dan pprofesional.

Demikian disampaikan, terima kasih atas perhatian dan bantuan dari responden.

Bandung, Juni 2020


Perwira Siswa,

A. Donie P., S.E.


Kolonel Pnb NRP 523357

Anda mungkin juga menyukai