Anda di halaman 1dari 15

RAHASIA

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ............................................................... 1
2. Maksud dan Tujuan .................................................... 1
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut .............................. 1
4. Pengertian ............................................................... 2

BAB II SISTEM PERINGATAN

5. Umum .............................................................. 2
6. Sistem Peringatan ................................................... 2
7. Papan Peringatan ................................................... 2
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Peringatan 3

BAB III PENERIMAAN BERITA

9. Umum ............................................................. 4
10. Penerimaan Berita untuk Satuan Arhanud ....... 4
11. Pelaksanaan Penerimaan Berita ............................. 4

BAB IV PROSEDUR PEMBERITAAN SASARAN

12. Umum ............................................................. 9


13. Prosedur Pemberitaan Sasaran................................. 9
14. Hal-hal penting yang perlu dipedomani dalam
Prosedur Berita Sasaran ….............................................. 10

BAB V PENGEPLOTAN SASARAN

15. Umum ............................................................ 10


16. Ketentuan Pengeplotan ............................................ 10
17. Ploting Sasaran .................................................. 10
18. Penggambaran pada Papan Radar ................. 13

BAB VI PENUTUP

19. Penutup .............................................................. 13

LAMPIRAN : PENGERTIAN ......................................... 14

RAHASIA
RAHASIA

PUSAT KESENJATAAN ARHANUD


PUSAT PENDIDIKAN ARHANUD

PROSEDUR BRASAS

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Di dalam sistem pemberitaan sasaran Arhanud, kecepatan, ketepatan dan


keakuratan berita/informasi, akan sangat mempengaruhi Pengendalian Operasi/
pengambilan keputusan. Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan/operasi akan
sangat dipengaruhi oleh kecepatan, ketepatan dan keakuratan berita/info yang
diterima.

b. Suatu berita/informasi akan dapat mencapai sasaran secara cepat, tepat


dan akurat, maka diperlukan suatu sarana dan prosedur yang bersifat khusus, yaitu
prosedur pengiriman dan penerimaan berita sasaran.

c. Agar mengetahui tentang tugas dimaksud, maka perlu diberikan materi


pelajaran Prosedur Brasas bagi Perwira Siswa Pendidikan Dasar Kecabangan
Arhanud.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu
bahan ajaran bagi Pendidikan Dasar Kecabangan Arhanud.

b. Tujuan. Naskah ini disusun dengan tujuan agar Pendidikan Dasar


Kecabangan Arhanud mengetahui tentang Prosedur Berita Sasaran sebagai bekal
dalam pelaksanaan tugas di Satuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Naskah ini meliputi tentang Prosedur Berita
Sasaran untuk Pendidikan Dasar Kecabangan Arhanud yang disusun dengan tata urut
sebagai berikut :

a. Pendahuluan.

b. Sistem Peringatan.

c. Penerimaan Berita.

d. Prosedur Pemberitaan Sasaran Sasaran.

e. Pengeplotan Sasaran.

f. Penutup.
RAHASIA
2

4. Pengertian (Lihat Lampiran).

BAB II
SISTEM PERINGATAN

5. Umum. Sistem Peringatan merupakan suatu sistem yang harus dilaksanakan


dalam penyelenggaraan pertahanan udara, baik dalam rangka Hanudnas maupun dalam
medan operasi. Sistem peringatan bertujuan agar keterangan tentang situasi udara
dapat diterima oleh unsur-unsur Hanud maupun unsur lain yang membutuhkan tepat pada
waktunya.

6. Sistem Peringatan.

a. Sistem Peringatan adalah suatu prosedur penyampaian berita sasaran yang


merupakan rangkaian kegiatan pengumpulan keterangan (informasi) udara,
memelihara, menganalisa, menyaring dan meneruskan keterangan-keterangan
tersebut ke badan/unsur lain yang memerlukan dengan cepat, tepat, aman dan
benar.

b. Dalam penyelenggaraan pertahanan udara diperlukan suatu sistem


penyampaian berita dengan cepat, tepat, aman dan benar untuk itu pengendalian
operasi dan penyampaian/laporan sasaran harus dilakukan dengan prosedur
tertentu/khusus di luar prosedur komunikasi biasa. Keterlambatan dalam
penyampaian berita sasaran berarti kesempatan pertama untuk menyerang musuh
yang relatif sangat singkat akan hilang.

c. Sistem Peringatan Hanud meliputi :

1) Prosedur peringatan/laporan tentang sasaran terbang rendah oleh


Pos Kawud, Prosedur ini disebut Prosedur maling.

2) Prosedur peringatan/laporan sasaran, baik peringatan awal maupun


peringatan setempat yang disampaikan oleh juru warta (teller) di Posek ke
juru plot (Ploter) di Posko Dahanud yang diteruskan ke Posko bawahan.

7. Papan Peringatan. Guna keperluan pengendalian maka setiap sasaran yang


telah diikuti oleh Radar harus diplot pada papan peringatan. Adapun papan-papan
tersebut :

a. Papan Peringatan Awal. Papan ini terdapat di Posek, digunakan untuk


mengeplot sasaran yang ditangkap oleh Radar Peringatan Awal. Papan ini
disebut juga sebagai Papan Situasi Umum.

b. Papan Peringatan Setempat. Papan ini terdapat di Posek dan


Poskodahanud, digunakan untuk mengeplot sasaran yang ditangkap oleh Radar
Peringatan Setempat.

c. Papan Radar. Papan ini terdapat di Poskorai, digunakan untuk mengeplot


sasaran yang ditangkap oleh Radar Pengendali Tembak. Untuk kesatuan
3

Arhanudri 40 mm L-60, 40 mm L-70 dan Meriam 57 mm S-60/tanpa AKT papan ini


tidak ada.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Peringatan.

a. Tugas. Jenis tugas yang diberikan kepada Satuan Arhanud akan


mempengaruhi pelaksanaan sistem pemberitaan/peringatan. Adapun tugas yang
dilaksanakan oleh Satuan-satuan Arhanud adalah :

1) Tugas Pokok. Menyelenggarakan pertahanan udara aktif untuk


menghancurkan, meniadakan atau mengurangi daya guna atau hasil guna
(efektifitas dan efisiensi) segala bentuk serangan udara musuh baik yang
berupa pesawat terbang, peluru Balistik maupun peluru kendali dalam
rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

2) Tugas Tambahan. Menembak secara langsung sasaran-sasaran


darat/laut, yang mengancam posisi gelar apabila keunggulan udara di pihak
sendiri dan tugas ini dapat dilaksanakan selama tidak mengganggu
pelaksanaan tugas pokok.

3) Tugas Bantuan. Mendukung pelibatan TNI AD dalam melaksana-


kan tugas-tugas bantuan dalam rangka operasi militer selain perang guna
menyikapi perkembangan kondisi lingkungan strategis dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan memperhatikan kemampuan dan batas
kemampuannya.

b. Medan dan Cuaca.

1) Medan. Macam, bentuk dan keadaan medan dapat mempengaruhi


sistem pemberitaan sasaran terutama dalam pengunaan alat-alat komuni-
kasi. Pada umumnya alat komunikasi di medan terbuka akan bekerja
lebih efektif dari pada di medan tertutup.

2) Cuaca. Sebagaimana diketahui bahwa alat komunikasi sangat peka


terhadap keadaan cuaca, yang menyebabkan gangguan terhadap alat-alat
komunikasi terutama Radio.

c. Musuh. Dengan adanya pesawat-pesawat terbang musuh yang memiliki


kecepatan yang besar dan dalam rangka Pernika, sistem komunikasi merupakan
salah satu sasaran, maka kemampuan musuh yang dapat menyebabkan gangguan
terhadap pelaksanaan tugas, harus selalu diperhitungkan. Gangguan tersebut
dapat berupa :

1) Gangguan terhadap jaring komunikasi.

2) Gangguan terhadap sistem peringatan (Radar).

3) Gangguan-gangguan lain.

d. Pasukan Sendiri. Penyelenggaraan jaring-jaring komunikasi untuk keper-


luan penyampaian berita sasaran, pada dasarnya harus disesuaikan dengan
keadaan daerah operasi. Adanya Satuan-satuan Hanud tetangga yang berde-
4

katan merupakan masalah yang harus dipertimbangkan dalam menyelenggarakan


sistem pemberitaan/peringatan yang efektif.

BAB III
PENERIMAAN BERITA

9. Umum. Penerimaan berita merupakan kegiatan mengumpulkan keterangan


tentang situasi udara yang dilaksanakan oleh badan-badan untuk disampaikan kepada
unsur-unsur Hanud tepat pada waktunya. Bagi Satuan Arhanud penerimaan berita ini
sangat penting karena kesalahan dalam penerimaan berita akan berakibat timbulnya
kerugian yan besar. Untuk menghidari terjadinya kesalahan dalam penerimaan berita
maka perlu dipelajari mekanisme penerimaan berita.

10. Penerimaan Berita untuk Satuan Arhanud. Satuan Arhanud menerima berita
sasaran dari :

a. Posek yang disebut Peringatan Awal.

b. Radar organik di Satuan-satuan Arhanud yang dipergunakan sebagai Radar


Peringatan Setempat.

c. Pos-pos Kawud.

d. Sumber-sumber lain.

11. Pelaksanaan Penerimaan Berita.

a. Peringatan Awal. Pelaksanaan Peringatan Awal dibagi menjadi :

1) Peringatan Pertama yang meliputi :

a) Sasaran ..........."Tamu baru-tamu baru".

b) Identifikasi sasaran ......................


(Lawan atau konco) L = Lawan
K = Konco

c) Nomor kode Stasiun Radar dan nomor sasaran.


0203 (zero dua zero tiga).
02 = Nomor kode stasiun Radar.
03 = Nomor sasaran.

d) Posisi dalam kisi ...................


Georef (dieja).
MT 0110 (Medan Timor Zero satu-satu zero).
e) Jumlah sasaran serta jenisnya ...............
4B (empat Bandung).

f) Ketinggian dalam Hektometer (Hm) ........................


5

35 (tinggi tiga lima).

g) Waktu (jam dan menit)........................


1030 (satu zero tiga zero).

2) Peringatan Kedua cukup menyebutkan poin b), c), dan d) serta


perubahan menit keberapa.

3) Jika ada perubahan dalam ketinggian dan perubahan jam (bukan


menit), maka perubahan ini harus disebutkan.

4) Contoh :

Peringatan Pertama.
Tamu baru-tamu baru......... lawan 0701.
HH 3942.
4 B pada 30.
Muncul 1030.

Peringatan Kedua.
L 0701 ..........
HH 3536.
Menit ke 31.

Peringatan bila ada perubahan ketinggian.


L 0701 ...........
HH 3127.
Sekarang tinggi 25 (perubahan tinggi).
menit ke 32.

Peringatan untuk perubahan jam.


L 0701 ..........
GH 0102.
Sekarang muncul 1100.

Peringatan untuk sasaran hilang.


L 0701 ...........
GH 0000.
Menit ke 01.
Sasaran hilang.

5) Ketentuan lain yang mungkin ada.

a) Bila kelompok sasaran dalam lintasannya pecah menjadi dua


jurusan atau lebih maka setelah menyebutkan posisi terakhir, nomor
kode sasaran dan waktunya, disebutkan ‘’SEKARANG SASARAN
6

PECAH’’. Kemudian untuk sasaran yang tetap dalam jurusannya,


nomor sasarannya tidak berubah. Untuk sasaran-sasaran yang
kejurusan lain diberi nomor dengan lebih besar setelah sasaran
terakhir, urut sesuai arah putaran jarum jam.

Contoh Sasaran Pecah :


L 0302
2B.35

35 36 37 38

L 0302
4B.35

10.30 31 32 33 34

(pecah menit ke 34) 35 36 37 38

L 0303
2B.35

Gambar-1 : Sasaran Pecah

L 0302
2F.35
25 24 23 22
1 1 1 1 L 0302
4F-35

21 20 11.19
1 1
25 24 23 22
1 1 1 1
L 0303
2F-35 (Pecah Menit ke 21)

Gambar-2 : Pecah Menit ke-21

b) Bila lebih dari satu sasaran bergabung menjadi satu maka


setelah menyebutkan posisi terakhir, nomor kode sasaran dan
waktunya,disebutkan '’SEKARANG SASARAN NOMOR ......
BERGABUNG'’. Artinya sasaran ini menggabungkan diri dengan
sasaran yang disebut terakhir pada lintasan yang tetap. Nomor
sasaran akan menggunakan nomor sasaran terakhir ditempat
menggabungkan diri.

Contoh Sasaran Bergabung :


L 0203 23
21 22
2B.35 1
1 1
L 0203
4B.35 (Bergabung menit ke 24)
7

24 25 26
1 1 1
L 0204
2B.35 21 22 23
1 1 1
Gambar-3 : Sasaran Bergabung

b. Radar Organik.

1) Peringatan Setempat.

a) Pengiriman Brasas oleh Radar peringatan setempat sama


seperti yang dikirim oleh Posek dalam pengiriman peringatan awal.
Perbedaan peringatan awal dengan peringatan setempat adalah :

(1) Peringatan setempat tidak dapat menentukan jenis


sasaran, kecuali jika ada informasi tambahan dari sumber lain.

(2) Jika Radar peringatan setempat tidak dilengkapi dengan


alat pengenal sasaran maka tidak dapat mengetahui lawan
atau kawan.

b) Cara pengiriman peringatan setempat adalah :

(1) Sama dengan pengiriman peringatan awal, kecuali


identifikasi dan jumlahnya.

(2) Untuk pengenalan, bila tidak diketahui cukup menyebut-


kan Extra dengan kode X.

Contoh :

(a) Bila tidak dikenal .......... X 0302.

(b) Bila dikenal ................... L 0302.

c) Semua huruf dan angka dieja sebagai berikut :

(1) Ejaan angka.

0 = ZERO 5 = LIMA
1 = SATU 6 = ENAM
2 = DUA 7 = TUJUH
3 = TIGA 8 = DELAPAN
4 = EMPAT 9 = SEMBILAN

(2) Ejaan huruf.

A = AMBON N = NAMLEA
B = BANDUNG O = OPAK
C = CEPU P = PATI
D = DEMAK Q = QUEEN/QIBEK
8

E = ENDEH R = REMBANG
F = FLORES S = SOLO
G = GARUT T = TIMOR
H = HALONG U = UMAR
I = IRIAN V = VICTOR
J = JEPARA W = WILIS
K = KENDAL X = EXTRA
L = LOMBOK Y = YANI
M = MEDAN Z = ZAINAL

d) Pencatatan dilakukan dengan menggunakan lembaran Brasas.

2) Pengiriman Berita dari Radar Pengendali Tembak.

a) Pelaksanaan pencarian, penemuan dan penjejakan sasaran


dari Radar pengendali tembak berdasarkan perintah dari Posko
Dahanud.

b) Petunjuk tentang adanya sasaran dikirimkan dari Posko


Dahanud berupa berita sasaran yang oleh juru plot Rai akan diplot
pada papan Radar.

c) Atas dasar hasil pengeplotan itu Danrai akan memerintahkan


Radar pengendali tembak untuk mengadakan pengawasan, mencari
dan mengikuti.

d) Hasil penangkapan Radar pengendali tembak ini akan


dikirimkan ke Poskorai berupa arah dan jarak yang pelaporannya
sebagai berikut :

(1) Radar sasaran tepat.

(2) Arah (dalam derajat)........ 45 (empat lima).

(3) Jarak (Dalam Hm) ........ 30 (tiga nol).


Laporan selanjutnya cukup menyebutkan titik b) dan c).

c. Prosedur Maling. Prosedur maling merupakan prosedur pengiriman


Brasas yang dilaksanakan oleh petugas kawal udara. Petugas kawal udara (Pos
Kawud) melaporkan berdasarkan hasil pengamatan sasaran secara visual, yang
dapat melihat sasaran max 400 yard (3,6 Km) dari Pos. Laporan yang dikirim oleh
petugas Pos Kawud adalah sebagai berikut :

1) Peringatan tentang adanya pesawat.

2) Sektor dari Pos Kawud.

3) Jumlah pesawat.

4) Identifikasi.

5) Arah sasaran terhadap Pos Kawud.


9

6) Penutup.

Contoh :

- Maling Victor - Maling Victor.


- Ganda.
- Merah-Merah.
- Ke kanan.
- Habis.

Keterangan :

Kata sandi yang digunakan untuk laporan oleh petugas Pos Kawud :
Maling = Peringatan tentang adanya Pesawat.
Victor = Sektor dari Pos Kawud.
Ganda = Jumlah pesawat lebih dari satu.
Tunggal = Jumlah pesawat satu.
Merah = Sandi untuk musuh.
Hijau = Sandi untuk pesawat kawan.
Kuning = Sandi untuk pesawat yang belum dikenal.
Penyebutan tentang sektor sesuai dengan sektor pos Kawud.

d. Sumber-sumber lain.

1) Radar Penerbangan Sipil.

2) Radar Kapal.

3) Masyarakat.

BAB IV
PROSEDUR PEMBERITAAN SASARAN

12. Umum. Prosedur Brasas dalam pelaksanaannya di medan operasi maupun


Hanudnas merupakan hal yang sangat penting, untuk itu prosedur pemberitaan
sasarannya harus cepat dan benar.

13. Prosedur Pemberitaan Sasaran.

a. Satuan radar menangkap sasaran dikirim ke Posek, di Posek diplot pada


papan situasi umum.

b. Di Posek, Brasas dikumpulkan, disaring dan diteruskan pada unsur Hanud


yang membutuhkan.

c. Setelah menerima Brasas dari Posek maka Posko Dahanud akan


mengeplot pada papan Brasas, berupa sasaran yang sudah diidentifikasi oleh
Posek.
10

d. Poskorai akan memplot berita sasaran tersebut pada papan Brasas dengan
ketentuan/perintah pengendalian dari Dandahanud.

14. Hal-hal Penting yang Perlu Dipedomani dalam Posedur Berita Sasaran.

a. Merupakan data sasaran yang menuju ke Dahanud.

b. Bergerak cepat dan banyak oleh karenanya harus diikuti terus menerus
sampai dengan penembakan.

c. Disampaikan dengan prosedur yang khusus agar cukup waktu untuk


menyerang.

d. Harus jelas agar tidak terjadi salah pengertian.

e. Komunikasi harus mengggunakan sandi agar tidak diganggu, atau


disesatkan guna menjamin keamanan berita.

BAB V
PENGEPLOTAN SASARAN

15. Umum Pengeplotan merupakan penggambaran lintasan sasaran pada papan


Brasas yang dilaksanakan oleh juru plot, sehingga dapat diketahui arah pergerakan
sasaran dan perubahan lainnya. Untuk sasaran lawan diplot warna merah, untuk kawan
warna biru.

16. Ketentuan Pengeplotan.

a. Pengeplotan ialah penggambaran lintasan sasaran yang dilaksanakan oleh


juru plot pada papan Brasas.

b. Semua keterangan tentang sasaran harus ditulis pada papan Brasas,


dengan demikian seorang Komandan memperoleh keterangan yang lengkap
tentang sasaran.

c. Pengeplotan dilaksanakan dari belakang (papan Brasas berada diantara


juru plot dan Komandan), agar Komandan memperoleh pandangan yang luas
(tidak terganggu). Jika papan Brasas tersebut mempunyai dua fungsi, misalnya
papan tersebut digunakan untuk mengeplot Brasas dari Radar peringatan awal
dan Radar peringatan setempat.

d. Membaca suatu posisi dalam kisi harus didahului dengan menunjukkan


kisinya, baru koordinatnya. Pembacaan kisi dimulai dari kiri ke kanan dan dari
bawah ke atas (jangan sampai keliru bila berada di sebaliknya).
17. Ploting Sasaran.

a. Plot Pertama.

1) Tentukan kedudukan sasaran sesuai dengan kisi.


11

2) Tuliskan semua keterangan tentang sasaran pada kedudukan


sasaran.

2 L 0302 10.30 4
2B-30 3
1

Gambar-4 : Plot Pertama

Keterangan :

1 = Kedudukan pertama sasaran


L-0302
4B-40 2 = Keterangan tentang
51 identifikasi sasaran, stasiun Radar dan
nomor
L-0302 sasaran. 52
4B-30 53
3 = Jumlah sasaran dan 54 tinggi sasaran.
L-030255
4 = Waktu pertama2B-30
kali pesawat
56 muncul.
57
b. Plot Kedudukan dan Seterusnya. 58
3 2B.35
59
251
Cukup ditulis perubahan menit (lihat gambar)
11.00
261
01
241
02
L 0203
4B.35
31
32 (Bergabung menit ke 24)
33231
221 34
211
L 0203
2B.35
Gambar-5 : Plot Kedudukan dan Seterusnya
L 0303
2F-35
c. Perubahan-perubahan. Apabila dalam pengeplotan terjadi perubahan
pada tinggi terbang, jumlah sasaran maka disebelah kiri/kanan titik koordinat,
posisi pesawat pada menit dimana terjadi perubahan, dituliskan seperti yang
(Pecah Menit ke 21)
terlihat pada gambar di bawah ini :
251
241
2
1 231
221
211
201
1119

L 0302
4F-35
251
241
3
12

Gambar-6 : Perubahan-perubahan

Keterangan :

1 = Perubahan tinggi pesawat.

2 = Perubahan jumlah pesawat.

3 = Perubahan jam.

d. Sasaran Hilang. Untuk sasaran hilang/lenyap cukup ditulis :


“Hilang pada menit ke 31” pada pengeplotan sasaran terakhir.

29 30 31
………… (Hilang pada menit ke 31)

Gambar-7 : Sasaran Hilang

e. Sasaran Terlihat Kembali. Apabila suatu sasaran yang telah dinyatakan


hilang kemudian terlihat kembali, diplot sesuai dengan lanjutan sasaran yang
dinyatakan hilang/lenyap dengan penghubung tanda titik-titik.

L0302
1B-50
29 30 31 32
…………

(Hilang pada menit ke 31) (sasaran terlihat kembali


pada menit ke 32)

Gambar-8 : Sasaran Terlihat Kembali

f. Sasaran Hancur/Jatuh. Untuk sasaran yang jatuh atau hancur diberi


tanda (x) pada kedudukan akhir pengeplotan.
RAHASIA
13

50 51 52 53
X
Gambar-9 : Sasaran Hancur/Jatuh

Catatan :

Penggambaran untuk papan peringatan setempat sama dengan penggambaran


pada papan peringatan awal.

18. Penggambaran pada Papan Radar. Juru plot Radar pengendali tembak
akan mengadakan pengeplotan sasaran berdasarkan berita sasaran yang dikirim dari
Radar pengendali tembak. Karena berita tersebut diterima dari bentuk arah dan jarak,
maka dengan mistar jarak dan arah posisi sasaran tersebut diplot. Mistar arah dan jarak
ini ukurannya harus disesuaikan dengan kedar Kisi Georef. Di pos-pos Korai papan
plot untuk mengeplot sasaran yang dikirimkan dari posko Dahanud dengan sasaran yang
dikirim dari Radar pengendali tembak menjadi satu (berfungsi rangkap). Khusus untuk
Satuan tembak Arhanud 40 mm L-60, maka hanya akan mengeplot peringatan setempat.

BAB VI
PENUTUP

19. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai pedoman bagi
Perwira Siswa dalam proses belajar mengajar Prosedur Berita Sasaran pada Pendidikan
Dasar Kecabangan Arhanud.

Komandan Pusdik Arhanud

Rudi Ismono
Kolonel Arh NRP 30103

PUSAT KESENJATAAN ARHANUD


RAHASIA
RAHASIA
14

PUSAT PENDIDIKAN ARHANUD


Lampiran

PENGERTIAN

1. Pengiriman Berita adalah merupakan suatu kegiatan penyampaian laporan/


Brasas dari Posek/Radar peringatan setempat atau sumber-sumber lain ke Satuan-satuan
Arhanud yang membutuhkan. Pengiriman Brasas adalah suatu peringatan kepada
Satuan-satuan Arhanud sebagai pemberitaan akan datangnya sasaran/pesawat udara ke
daerah Hanud.

2. Pengeplotan adalah suatu penggambaran lintasan sasaran pada suatu papan


Brasas yang dilaksanakan oleh juru Plot.

3. Peringatan Awal (Early Warning). Peringatan Awal ialah Pemberitaan sasaran


yang berasal dari Radar pencari jarak jauh (Early Warning) dan atau dari pos-pos Intai
udara dengan maksud untuk memberikan waktu bagi Satuan-satuan buru sergap, Rudal
dan Arhanud mengadakan persiapan-persiapan menghadapi serangan udara.

4. Peringatan Setempat (Local Warning). Peringatan setempat ialah Pemberitaan


sasaran oleh Radar peringatan setempat yaitu Radar dari Sista Hanud yang mempunyai
jarak tangkap yang cukup jauh dan mampu memberikan informasi-informasi yang bernilai
taktis maupun strategis ke Posko Dahanud berupa laporan sasaran dan dimonitor oleh
Posko.

Komandan Pusdik Arhanud

Rudi Ismono
Kolonel Arh NRP 30103

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai