ESSAY
OLEH
SAPTA SAPUTRA, SP
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat
rahmad dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaiankan essay ini dengan judul
Pengaruh
Modernisasi
Didarat.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
modernisasi alutsista Topografi terhadap taktik bertempur didarat, dengan maksud
sebagai bahan masukan bagi komando atas dalam penentuan kebijakan mengenai
modernisasi
TERBATAS
didarat.
Pada
akhirnya
penulis
berkesimpulan
bahwa
pengaruh
modernisasi alutsista Topografi Angkatan Darat dapat dilihat dari faktor TUMMPAS
WKH (tugas pokok, medan, musuh, pasukan sendiri, waktu dan faktor khusus),
dimana dengan dukungan modernisasi alutsista Topografi dapat mempengaruhi
keberhasilan tugas operasi dalam pertempuran.
Akhirnya penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya, dan
dapat menjadi bahan masukan komando atas dalam penentuan kebijakan
mengenai modernisasi alutsista Topografi kedepan.
Malang,
Maret 2016
Penulis.
TERBATAS
PENGARUH MODERNISASI ALUTSISTA TOPOGRAFI TERHADAP TAKTIK
BERTEMPUR DIDARAT
sangat
nyata
terhadap
berbagai
kemudahan
dalam
melaksanakan
TERBATAS
berkembang,
dan
makmur
(https://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi).
Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang
lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara
sederhana, dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari
cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju dalam rangka untuk
peningkatan
kualitas
hidup
masyarakat
(http:
//www.
pengertianahli.
com/2013/08/pengertian-modernisasi.html).
Berdasarkan Perkasad (2011:33) Pengertian Topografi adalah, pertama
Topografi sebagai ilmu, adalah gambaran dari sebagian permukaan bumi dan
benda-benda yang tidak bergerak di atasnya baik benda-benda alam maupun
budaya, dibawah permukaan dan diatas permukaan bumi; Kedua,
Topografi
sebagai fungsi teknis militer dalam Angkatan Darat, adalah salah satu fungsi teknis
militer yang menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dengan
pembuatan, reproduksi, dan pembekalan Produk Topografi untuk keperluan TNI dan
Nasional; dan ketiga. Topografi sebagai korps di lingkungan Angkatan Darat
disebut CTP, adalah sebutan bagi Prajurit TNI AD yang mengabdikan dirinya di
Kecabangan Topografi.
Taktik perang adalah cabang ilmu militer berurusan dengan manuver rinci
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strategi. Taktik juga merupakan
rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik perang adalah penggunaan
kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran. Taktik perang sebagai ilmu
dan seni tentang pelaksanaan manuver pasukan dan penggunaan alat senjata
untuk memenangkan pertempuran. Strategi medan tempur, terkenal dengan istilah
taktik
(https://id.wikipedia.org/wiki/Taktik_perang)
Secara
mudah,taktik
sering
yaitu
penginderaan
jauh/pemotretan
udara
maupun
pengintaian
udara
Adapun pengaruh tersebut adalah sebagai berkut : Pertama, Tugas Pokok. Dalam
suatu operasi, tugas pokok terkadang dapat berubah sesuai dengan perkembangan
di daerah operasi dan keadaan musuh sehingga seorang komandan harus mampu
mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam menentukan jenis operasinya
apakah menyerang atau
Dengan memanfaatkan GPS tracking, maka seorang komandan dapat lebih mudah
dan cepat dalam menetukan formasi tempurnya serta memantau pergerakan
pasukannya.
Kedua, Medan. Penguasaan medan operasi sangatlah mutlak dan penting
bagi seorang komandan. Medan operasi saat ini sangatlah bervariasi dari medan
tertutup
hingga
terbuka,
dari
medan
kosong
hingga
medan
padat
intilijen dalam menyusun keadaan daerah operasi. Dari hasil UAV pula dapat
diketahui keadaan medan secara riil dan cepat, khususnya tentang daerah-daerah
yang sulit dijangkau baik di perkotaan, medan terbuka maupun di daerah medan
tertutup. GIS (Geografi Informasi System atau Sistem Informasi Geografi) yang
disajikan dalam bentuk soft copy dengan menggunakan program Arcgis, memuat
tentang data medan/geografi wilayah operasi akan sangat membantu komandan
dalam pengambilan keputusan, misalnya tentang data sungai meliputi kecepatan
arus, kedalaman dan lebar sungai akan membantu komandan untuk menilai atau
menganalisa medan. Begitu pula dengan informasi kependudukan dan jaringan
jalan pada daerah perkotaan dalam rangka operasi pertempuran kota, datanya
dapat tersaji dalam waktu cepat dan up to date. Disamping itu modernasi alutsista
Topografi dalam hal penyajian peta sangat mendukung dan berpengaruh nyata
terhadap taktik tempur, misalnya data peta yang tersedia dalam bentuk soft copy
dan penyajian peta 3 Dimensi(3D) sangat memudahkan bagi komandan dalam
menyususun taktik tempur. Informasi medan yang tepat, cepat dan up tode adalah
salah satu pendukung keberhasilan tugas suatu operasi.
Ketiga, Keadaaan Musuh. Keadaan musuh meliputi disposisi, komposisi,
kekuatan dan kelemahan
gunakan. Musuh dalam hal ini tidak selalu kita prediksi dengan kekuatan yang
besar dan arah datangnya selalu menggunakan jalur darat atau laut, tetapi musuh
akan memanfaatkan kemampuannya dan bertempur sesuai dengan data yang
dimiliki dan analisanya sendiri. Musuh tentunya juga merubah taktiknya disesuaikan
dengan perkembangan teknologi saat ini dan beberapa pengalaman perang yang
terjadi dan dialami saat ini,sehingga musuh dapat dimungkinkan menggunakan
front pertempuran, dapat dengan skala besar dan terpusat atau dengan
menggunakan kekuatan skala kecil dengan dukungan teknologi dan kemampuan
lain. Kondisi musuh baik organisasinya,kedudukan, kekuatan, kemampuan,
penempatan maupun kegiatan yang dilakukan menjadi masalah pertimbangan
dalam menentukan pilhan dari jenis dan macam operasi serta susunan tugas dari
operasi yang akan dilakukan. Sedangkan pengetahuan tentang kemampuan dan
teknologi yang digunakan musuh akan mempengaruhi Komandan dalam memilih
cara bertindak yang terbaik (Buku Taktik: 21)
Pasukan sendiri disusun dan diberi tugas tidak selalu dalam organisasi skala
besar, tetapi juga skala kecil sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan
dihadapkan dengan kondisi musuh baik kekuatan, kemampuan maupun teknologi
yang digunakan. Disini dapat dibedakan : bila kondisi kita lebih besar/kuat dari
musuh, bila kondisi kita lebih kecil/rendah dari musuh dan bila kondisi kita imbang
dengan musuh. Maka taktik yang digunakan adalah berlawanan dari taktik yang
telah dijelaskan pada kondisi musuh. Perbandingan 1:3 tidak selalu dapat
10
dilakukan, mengingat kondisi musuh dan front perang tidak dapat diatur. Khusus
dalam operasi skala kecil pasukan disusun dalam hubungan peleton, tim /
kelompok dengan mengutamakan kemahiran perorangan dan senantiasa tetap bodi
system (tidak ada gerakan orang perorangan secara sendiri). Pola operasi yang
dilakukan saat ini tidak selalu mengandalkan kepada besarnya satuan yang
dikerahkan, tetapi lebih dipersiapkan kepada kemampuan perorangan dan
kerjasama tim/kelompok dalam skala kecil sesuai dengan tuntutan tugas.
Pengelompokan dalam Satgas disusun berdasarkan tugas taktis yang akan
dilaksanakan apakah untuk operasi serangan maupun untuk pertahanan. Demikian
juga kondisi medan operasi harus menjadi pertimbangan untuk pengerahan dan
penyusunan tempur pasukan sendiri. (Buku Taktik: 23)
Dengan modernisasi alutsista Topografi, maka peran GPS Tracking System
berbasis radio frekuensi, Wifi maupun jaringan GSM sangatlah berpengaruh bagi
komandan dalam menentukan posisi maupun pergerakan pasukan, dimana
informasi tersebut digunakan sebagai komando dan pengendalian (kodal)
komandan bagi pasukannya, sehingga monitoring dan pengendalian pasukan akan
lebih mudah.
Kelima, Waktu.
dalam
Rensem,
KEP/KUO
dan
PO
oleh
komandan
selalu
buku
Taktik
mengatur/menggunakan
(24)
di
waktu
katakan
dan
bahwa
komandan
mengendalikannya
harus
untuk
dapat
lebih
11
yang cepat dan tepat tentang daerah operasi dari perwira stafnya. Dikaitkan dengan
modernisasi alutsista Topografi, maka penyajian SIG dan dan model medan (peta 3
D) sangat bermanfaat bagi komandan dalam pembagian waktu operasi.
Keenam, Faktor khusus Cuaca. Informasi cuaca dalam penentuan taktik
medan sangat penting bagi seorang komandan khususnya didaerah operasi yang
meliputi suhu, angin, cahaya dan endapan (SACE). Dalam menentukan tindakan
selanjutnya dari operasi yang dilakukan baik serangan maupun pertahanan, maka
seorang Komandan senantiasa mempertimbangkan faktor cuaca dengan tetap
memelihara momentum operasi dan temponya. Seorang komandan harus
mengambil inisiatif dengan memanfaatkan kondisi cuaca yang terjadi saat
berlangsungnya operasi untuk mendapatkan keuntungan. Waktu awal fajar (AF)
dan akhir senja (AS), kondisi kabut, dapat dimanfaatkan oleh komandan dalam
menentukan momentum serangan. Pergantian cuaca dari siang ke malam / malam
ke siang ( terang-gelap-terang) dapat dimanfaatkan Komandan untuk melakukan
serangan pendadakan kepada musuh. Demikian juga situasi angin dapat
dimanfaatkan saat kita melakukan tembakan tabir asap ke musuh untuk melindungi
keamanan gerakan pasukan kita dari tinjauan musuh, sekaligus sebagai perusak
konsentrasi musuh.
Dikaitkan dengan modernisasi alutsista Topografi, maka penyajian SIG dan
analisa medan sangat bermanfaat bagi komandan dalam pembagian waktu operasi
dimana data cuaca dicuplik dari data base SIG, dengan demikian dapat
memudahkan komandan dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan
akurat tentang informasi cuacanya.
Faktor- faktor
dikaitkan dengan taktik khususnya faktor TUMMPAS WKH, adalah faktor dari dalam
(intern) dan faktor dari luar (ekstern). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
12
anggaran
negara,
dimana
secara
nasional
skala
prioritas
pekerjaan
umum.
Dengan
demikian
TNI,
khususnya
TNI AD
juga
13
Peningkatan kualitas data yang dimiliki oleh Topografi sangat penting dalam
mendukung taktik tempur. Apabila data yang di sajikan belum mukhtahir dan up to
date, maka informasi medan yang digunakan oleh satuan tempur dalam
menentukan taktik tempur juga kurang akurat. Oleh sebab itu Topografi harus
mampu
mencari
sumber
data
primer khususnya
tentang
SACE dengan
memanfaatkan alat dan teknologi yang ada. Sehingga kebutuhan data base yang
terprogram secara komputerisasi mutlak diperlukan.
Kedua, Faktor ekstern. Faktor luar (ekstern) yang berpengaruh adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang komunikasi
dimana sistem komunikasi kita saat ini masih tergantung kepada sistem komunikasi
dari luar yaitu satelit. Modernisasi alutsista Topografi saat ini masih tergantung
kepada satelit yang dimiliki oleh asing, sehingga peralatan GPS tracking maupun
UAV yang kita miliki dapat terpantau oleh radar negara asing. Oleh sebab itu maka
moderiniasai alutsista Topografi kedepan perlu di pikirkan dengan menggunakan
satelit
Topografi tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
pengaruh globalisasi dunia saat ini, perkembangan iptek mempengaruhi cara
pertempuran maupun alat yang digunakan dalam pertempuran/perang. Oleh sebab
itu
maka
pengembangan
alutsista
Topografi
sangat
dipengaruhi
oleh
penggunaan UAV, GIS untuk Analisa medan, Radar Camera, Scanner 3D, Thermal
Camera, GPS Geodetic GNSS, Laser Range Finder, Total Station, Software
Simulasi Medan 3D, Software Agisoft, Software ArcGIS, Computer to Plate, yang
dilaksanakan melalui 2 pendekatan, yaitu rematerialisasi terhadap Alutsista yang
ada saat ini dan pengadaan baru untuk kebutuhan yang sangat mendesak; dan 3)
TERBATAS
14
Pembangunan Topografi
TERBATAS
TERBATAS
PREPOSISI
PERAN DAN KETERLIBATAN NYATA TOPOGRAFI ANGKATAN
DARAT DALAM OPERASI MILITER
DAN KEGIATAN BINTER DAPAT MENINGKATKAN EKSISTENSI SATUAN
TOPOGRAFI
VARIABEL I
VARIABEL II
PENGARUH
DUKUNGAN TOP
TAKTIK TEMPUR
TERBATAS
MODERENISASI
TERBATAS
BINTER
PERSONEL
PERAN
KETERLIBATAN
TOPOGRAFI
KEGIATAN
MODERNISASI
ALUTSISTA
TOPOGRAFI
PRODUK
T
A
TK
U
T
MI
PENGARUH M
K
P
TUGAS OPS
BERHASILA
S
T
W
E
K
M
H
P
U
R
TAKTIK
TEMPUR
1.UAV
2.GPS TRACKING
7. SOFTWARE
3. RADAR CAMERA,
8. COMPUTER
4. SCANNER 3D,
9. SIG
5. THERMAL CAMERA,
TERBATAS
1
TERBATAS
BIODATA PENULIS
Nama
: Sapta Saputra, SP
Pangkat, Corp
: Mayor Ctp
Nrp
: 11000019060675
Tempat/Tgl Lahir
Jabatan
Riwayat Jabatan
Status
: K2
Alamat Kantor
Alamat Rumah
Malang.
No Telp.
: HP. 081236374007
Kantor : 0341-366013
Fax
: 0341-366013
TERBATAS