Anda di halaman 1dari 19

TERBATAS

ESSAY

PENGARUH MODERNISASI ALUTSISTA TOPOGRAFI TERHADAP


TAKTIK BERTEMPUR DIDARAT

OLEH

SAPTA SAPUTRA, SP

MAYOR CTP NRP 11000019060675


KASI SURDATA TOPDAM V/BRAWIJAYA

Malang, Maret 2016


TERBATAS
TERBATAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat
rahmad dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaiankan essay ini dengan judul
Pengaruh

Modernisasi

Alutsista Topografi terhadap Taktik Bertempur

Didarat.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
modernisasi alutsista Topografi terhadap taktik bertempur didarat, dengan maksud
sebagai bahan masukan bagi komando atas dalam penentuan kebijakan mengenai
modernisasi

alutsista Topografi kedepan. Adapun batasan penulisan adalah

modernisasi alutsista Topografi dan pengaruhnya dalam taktik bertempur didarat


ditinjau dari TUMMPAS- WKH dengan ruang lingkup : pendahuluan, pokok
pembahasan terdiri dari pengertian, modernisasi alutsista Topografi, teknik
bertempur didarat, pengaruh modernisasi Topografi terhadap taktik bertempur di
darat ditinjau dari TUMMPAS- WKH, faktor-faktor yang mempengaruhi dan penutup
Dasar pemikiran penulis pada essay ini adalah adanya transformasi dukungan
Topografi dalam pertempuran dikaitkan dengan modernisasi alutsista yang dimiliki

TERBATAS

oleh Topografi Angkatan Darat, dimana penulis mencoba untuk mengetahui


sejauhmana pengaruh moderniasasi alutsista Topografi tersebut terhadap taktik
tempur

didarat.

Pada

akhirnya

penulis

berkesimpulan

bahwa

pengaruh

modernisasi alutsista Topografi Angkatan Darat dapat dilihat dari faktor TUMMPAS
WKH (tugas pokok, medan, musuh, pasukan sendiri, waktu dan faktor khusus),
dimana dengan dukungan modernisasi alutsista Topografi dapat mempengaruhi
keberhasilan tugas operasi dalam pertempuran.
Akhirnya penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya, dan
dapat menjadi bahan masukan komando atas dalam penentuan kebijakan
mengenai modernisasi alutsista Topografi kedepan.

Malang,

Maret 2016

Penulis.
TERBATAS
PENGARUH MODERNISASI ALUTSISTA TOPOGRAFI TERHADAP TAKTIK
BERTEMPUR DIDARAT

Perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memberikan pengaruh


yang

sangat

nyata

terhadap

berbagai

kemudahan

dalam

melaksanakan

kegiatannya sehari-hari. Setiap orang dapat memanfaatkan alat komunikasi


langsung jarak jauh seperti penggunaan telelpon genggam untuk berhubungan
dengan orang lain yang berjauhan. Selain itu berbagai kegiatan yang pada awalnya
dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga manusia untuk mengerjakannya,
kini dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) semua
itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan
tersebut dengan waktu yang relative lebih cepat dari pada menggunakan tenaga
manusia secara manual. Perkembangan Ilpengtek juga telah berkembang dengan

TERBATAS

pesat di dunia kemiliteran, dimana salah satunya adalah perkembangan alutsista


Topografi.
Topografi Angkatan Darat sebagai satuan bantuan administrasi dengan tugas
menyediakan dan menyajikan informasi Topografi dalam bentuk peta, data dan
analisa medan, memiliki peran sebagai sumber dan penyedia informasi Topografi
yang diperlukan, sekaligus memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan teknis
Topografi kepada satuan-satuan jajaran TNI AD melalui kegiatan survei data
Topografi, pengolahan data Topografi, pelayanan produk dan materiil Topografi
serta bantuan Topografi. modernisasi alutsista Topografi, diantaranya adalah 1)
pengembangan sistem survey dan pemetaan dimana pemetaan wilayah dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan mudah tanpa melibatkan personel dalam
jumlah yang banyak; 2) penyajian peta Topografi dalam bentuk 3 D (tiga demensi);
dan 3) pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Fixed Wing, Multirotor, dan
pengembangan sistem pemantauan (monitoring system) pasukan yang bergerak di
lapangan menggunakan fasilitas GPS Tracking System berbasis radio frekuensi,
Wifi maupun jaringan GSM yang dapat melacak keberadaan benda bergerak dari
tempat yang jauh tanpa saling melihat sehingga memudahkan komandan dalam
pengengendalian pasukannnya dari komando utama (kout) maupun komando taktis
(kotis).
Modernisasi Alutsista Topografi Angkatan Darat dilaksanakan sebagai upaya
untuk mewujudkan kekuatan Topografi Angkatan Darat sesuai dengan kebijakan
pimpinan TNI- AD. Perkembangan kemampuan personel, alat peralatan (alutsista
Topografi) dan data/ informasi medan yang dilaksanakan oleh TopografiAngkatan
Darat, tentunya akan berpengaruh pula kepada kemampuan bertempur maupun
teknik tempur satuan tempur TNI Angkatan Darat. Untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh tersebut, maka penulis menuangkan kedalam
essay yang berjudul PENGARUH

tulisan dalam bentuk

MODERNISASI ALUTSISTA TOPOGRAFI

TERHADAP TAKTIK BERTEMPUR DIDARAT.


Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
modernisasi alutsista Topografi terhadap taktik bertempur didarat, dengan maksud
sebagai bahan masukan bagi komando atas dalam penentuan kebijakan mengenai
modernisasi

alutsista Topografi kedepan. Adapun batasan penulisan adalah

modernisasi alutsista Topografi dan pengaruhnya dalam taktik bertempur didarat


ditinjau dari TUMMPAS- WKH dengan ruang lingkup : pendahuluan, pokok

pembahasan terdiri dari pengertian, modernisasi alutsista Topografi, teknik


bertempur didarat, pengaruh modernisasi Topografi terhadap taktik bertempur di
darat ditinjau dari TUMMPAS- WKH, faktor-faktor yang mempengaruhidan penutup.
Pengertian Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk
transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah
yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih
maju,

berkembang,

dan

makmur

(https://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi).

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang
lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara
sederhana, dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari
cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju dalam rangka untuk
peningkatan

kualitas

hidup

masyarakat

(http:

//www.

pengertianahli.

com/2013/08/pengertian-modernisasi.html).
Berdasarkan Perkasad (2011:33) Pengertian Topografi adalah, pertama
Topografi sebagai ilmu, adalah gambaran dari sebagian permukaan bumi dan
benda-benda yang tidak bergerak di atasnya baik benda-benda alam maupun
budaya, dibawah permukaan dan diatas permukaan bumi; Kedua,

Topografi

sebagai fungsi teknis militer dalam Angkatan Darat, adalah salah satu fungsi teknis
militer yang menyelenggarakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dengan
pembuatan, reproduksi, dan pembekalan Produk Topografi untuk keperluan TNI dan
Nasional; dan ketiga. Topografi sebagai korps di lingkungan Angkatan Darat
disebut CTP, adalah sebutan bagi Prajurit TNI AD yang mengabdikan dirinya di
Kecabangan Topografi.
Taktik perang adalah cabang ilmu militer berurusan dengan manuver rinci
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strategi. Taktik juga merupakan
rencana untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik perang adalah penggunaan
kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran. Taktik perang sebagai ilmu
dan seni tentang pelaksanaan manuver pasukan dan penggunaan alat senjata
untuk memenangkan pertempuran. Strategi medan tempur, terkenal dengan istilah
taktik

(https://id.wikipedia.org/wiki/Taktik_perang)

Secara

mudah,taktik

diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk memenangkan pertempuran.

sering

Dalam rangka pembangunan Minimum Essential Force (MEF) Topografi


Angkatan Darat Tahun 2010-2029, dalam grand disign Topografi Angkatan Darat
khususnya di bidang Materiil/Alutsista, dihadapkan kepada kemampuan dukungan
anggaran negara yang sangat terbatas, maka untuk membangun Alutsista jajaran
Topografi Angkatan Darat dilaksanakan melalui 2 pendekatan, yaitu rematerialisasi
terhadap Alutsista yang ada saat ini dan pengadaan baru untuk kebutuhan yang
sangat mendesak menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Hadria (2014:43) Seiring dengan modernisasi Alutsista TNI AD, Topografi
Angkatan Darat sebagai bagian dari TNI AD yang melaksanakan fungsi teknis
militer umum, harus dibangun dan disiapkan secara modern dengan memanfaatkan
sumberdaya yang ada sehingga mampu melaksanakan tugas pokoknya secara
optimal. Dihadapkan dengan peran dan tugasnya untuk mendukung tugas TNI AD,
Topografi Angkatan Darat harus selalu mengikuti perkembangan Iptek dengan terus
melakukan penelitian dan pengembangan teknologi keTopografian serta dengan
membina segala sumberdaya yang dimiliki baik organisasi, personel, materiil,
pangkalan maupun piranti lunaknya.
Dihadapkan dengan tantangan dan ancaman kedepan, penguasaan informasi
medan dan tipologi wilayah mempunyai peran yang penting dalam taktik
pertempuran diantaranya penguasaan medan dan penguasaan faktor khusus yaitu
cuaca dan penduduk, sehingga dapat dikatakan bahwa informasi medan yang
akurat dan uptudate merupakan salah satu faktor

penentu dalam upaya

memenangkan pertempuran. Bila dikaitkan dengan kemampuan dukungan


Topografi dalam pertempuran dengan peran Topografi Angkatan Darat,

yaitu

sebagai Satuan Bantuan Administrasi dengan tugas menyediakan dan menyajikan


Informasi Topografi dalam rangka mendukung tugas Angkatan Darat baik dalam
Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP)
(Perkasad 2011:5), maka penguasan teknologi dan modernisasi alutsista Topografi
harus selalu memperhatikan taktik pertempuran yang digunakan.
Didalam Buku Taktik Angkatan Darat (2014:7) taktik yang digunakan dalam
perang dalam aplikasinya tidak merupakan suatu yang permanen dan harga mati.
Tetapi sudah mulai berkembang dan lebih tergantung kepada bagaimana seorang

Komandan dapat dengan cepat dan tepat menganalisa dilapangan dihadapkan


dengan faktor TUMMPAS-WKH ( tugas yang dihadapi, kondisi medan, musuh,
pasukan sendiri, waktu dan faktor-faktor khusus lainnya & cuaca, teknologi,
dukungan penduduk). Taktik yang diambil dalam setiap operasi pertempuran oleh
komandan hanya ada dua pilihan yaitu serangan atau pertahanan. Dimana taktik ini
langsung berhubungan dengan situasi taktis dilapangan dan penggunaannya lebih
cenderung kepada komandan satuan lapangan (komandan operasi) yang langsung
memimpin operasi.
Informasi tentang TUMMPAS-WKH didapat komandan dari staf intilijen yang
datanya dapat disediakan oleh tim Topografi dalam pertempuran. Untuk
memperoleh data yang akurat dan up to date guna disajikan kepada pasukan
tempur atau komandan di lapangan, maka tim Topografi harus mempunyai
kemampuan personel, data dan alpal yang modern. Penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi terkini, mutlak pula harus di miliki oleh prajurit Topografi.
Menurut Hadria (2014:43), kedepan pembinaan satuan Topografi diarahkan
kepada transformasi bidang pemetaan dengan digital system, di mana semua
produk Topografi yang dihasilkan akan berbentuk file (softcopy) dan hanya bila
diperlukan dalam bentuk hardcopy tinggal melakukan proses pencetakan dalam
bentuk media kertas, plastik maupun ke dalam bentuk model medan 3 D. Selain itu,
pembinaan satuan Topografi dilaksanakan melalui pembinaan materiil dengan
pengadaan Alpal Surta Modern (UAV, GIS untuk Analisa medan, Radar Camera,
Scanner 3D, Thermal Camera, GPS Geodetic GNSS, Laser Range Finder, Total
Station, Software Simulasi Medan 3D, Software Agisoft, Software ArcGIS,
Computer to Plate), penataan dan penyiapan personel yang mampu melaksanakan
kegiatan

penginderaan

jauh/pemotretan

udara

maupun

pengintaian

udara

(Survaillance) menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Fixed Wing,


Multirotor, dan pengembangan sistem pemantauan (monitoring system) pasukan
yang bergerak di lapangan menggunakan fasilitas GPS Tracking System berbasis
radio frekuensi, Wifi maupun jaringan GSM yang dapat melacak keberadaan benda
bergerak dari tempat yang jauh tanpa saling melihat. Sistem ini jika dilengkapi
dengan alat komunikasi akan memudahkan para Komandan pasukan untuk

melaksanaan Komando dan Pengendalian terhadap manuver pasukan. Sistem ini


dikembangkan sebagai bagian dari Battlefield Management System (BMS) yang
tengah dikembangkan TNI AD.
Dari pengembangan atau modernisasi alutsista Topografi berpengaruh
terhadap

taktik pertempuran saat ini dapat dilihat dari faktor TUMMPAS-WKH.

Adapun pengaruh tersebut adalah sebagai berkut : Pertama, Tugas Pokok. Dalam
suatu operasi, tugas pokok terkadang dapat berubah sesuai dengan perkembangan
di daerah operasi dan keadaan musuh sehingga seorang komandan harus mampu
mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam menentukan jenis operasinya
apakah menyerang atau

bertahan bahkan kedua-duanya yaitu menyerang

kemudian bertahan atau bertahan selanjutnya menyerang (serangan balas) yang


dilaksanakan atas dasar perintah. Hal-hal seperti ini yang harus diwaspadahi
Komandan, yaitu bagaimana dalam suatu peperangan mampu mengekploitasi
kelemahan musuh, membaca situasi medan dengan tepat dan selanjutnya
melakukan tindakan taktis untuk mengambil keputusan. Sehingga Komandan
dituntut untuk lebih menjabarkan dengan menganalisa tugas, mencari keterangan
tambahan dan merumuskan tugas-tugas secara rinci serta mengantisipasi
kemungkinan pelibatan tugas selanjutnya. Setelah itu baru menentukan cara
bertindak yang paling mungkin dan menguntungkan dalam penyelesaian tugas
pokok tersebut serta menyusun rencana operasi yang akan dikembangkan.
Demikian juga masalah Komando dan Pengendalian akan sangat menentukan
dalam membangun dan memelihara momentum perang, kecepatan dalam
mengambil keputusan oleh Komandan maka akan cepat pula tindakan taktis yang
diambil, demikian juga sebaliknya (Buku Taktik : 18). Dikaitkan dengan modernisasi
alutsista Topografi, maka peran GPS Tracking System berbasis radio frekuensi, Wifi
maupun jaringan GSM sangatlah berpengaruh bagi komandan dalam menentukan
posisi maupun pergerakan pasukan, dimana informasi tersebut digunakan sebagai
komando dan pengendalian (kodal) komandan bagi pasukannya. Ketika komandan
mengambil keputusan terhadap taktik yang digunakan atas dasar perintah apakah
itu menyerang, bertahan atau kedua duanya, kecepatan dalam menentukan formasi
tempur dan

perintah operasi kepada satuan dibawahnya sangat diperlukan.

Dengan memanfaatkan GPS tracking, maka seorang komandan dapat lebih mudah
dan cepat dalam menetukan formasi tempurnya serta memantau pergerakan
pasukannya.
Kedua, Medan. Penguasaan medan operasi sangatlah mutlak dan penting
bagi seorang komandan. Medan operasi saat ini sangatlah bervariasi dari medan
tertutup

hingga

terbuka,

dari

medan

kosong

hingga

medan

padat

penduduk/penghuni dan penguasaan tipologi dari medan tersebut. Keadaan medan


memberikan pengaruh yang sangat besar dan bersifat memaksa terhadap tindakan
dalam tugas militer, tindakan taktis, tindakan administrasi, tindakan komando dan
perhubungan.

Oleh karena itu setiap prajurit mutlak harus mahir menilai

keuntungan dan kerugian (Analisa) keadaan medan dihadapkan dengan tugasnya.


Seorang Komandan harus mampu menilai medan dengan cepat dan tepat untuk
terhadap taktik yang digunakannya dalam operasi pertempuran. Didalam buku
taktik (2014: 19), alat kendali seperti GA, JS, PS, lebar petak dan lain-lain yang
digunakan pada operasi serangan yang sudah baku ukuran dan bentuknya serta
berorientasi geografis, tentunya tidak menjadi syarat mutlak tetapi akan lebih
menyesuaikan dengan kondisi dan bentuk medan operasi yang ada saat ini.
Demikian juga dalam operasi pertahanan yang digelar tidak baku semua secara
linier ,karena akan mendapat kesulitan dan hambatan.Tetapi juga dapat dilakukan
dengan area sectoral defence atau semacam pengamanan instalasi dengan titiktitik kuat, sesuai dengan medan yang dipertahankan. Oleh sebab itu alat kendali
seharusnya lebih bersifat flexible menyesuaikan kondisi / bentuk medan dan
mempunyai trigger atau pemicu yang tepat dan jelas untuk pentahapan operasi.
Sejalan dengan pengembangan

Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Fixed

Wingdan Multirotor sebagai sarana pengintaian udara (Survaillance) oleh Topografi


Angkatan Darat serta pengembangan GIS untuk informasi geografi/medan serta
penyajian peta dalam bentuk 3 D, sangatlah berpengaruh terhadap penyajian
medan operasi yang akan digunakan oleh komandan dalam pengambilan
keputusan pada suatu operasi. Pesawat UAV dapat digunakan pada saat sebelum
operasi dimana melalui hasil foto maupun video informasi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan sebagai informasi daerah operasi yang sangat berguna bagi staf 1

intilijen dalam menyusun keadaan daerah operasi. Dari hasil UAV pula dapat
diketahui keadaan medan secara riil dan cepat, khususnya tentang daerah-daerah
yang sulit dijangkau baik di perkotaan, medan terbuka maupun di daerah medan
tertutup. GIS (Geografi Informasi System atau Sistem Informasi Geografi) yang
disajikan dalam bentuk soft copy dengan menggunakan program Arcgis, memuat
tentang data medan/geografi wilayah operasi akan sangat membantu komandan
dalam pengambilan keputusan, misalnya tentang data sungai meliputi kecepatan
arus, kedalaman dan lebar sungai akan membantu komandan untuk menilai atau
menganalisa medan. Begitu pula dengan informasi kependudukan dan jaringan
jalan pada daerah perkotaan dalam rangka operasi pertempuran kota, datanya
dapat tersaji dalam waktu cepat dan up to date. Disamping itu modernasi alutsista
Topografi dalam hal penyajian peta sangat mendukung dan berpengaruh nyata
terhadap taktik tempur, misalnya data peta yang tersedia dalam bentuk soft copy
dan penyajian peta 3 Dimensi(3D) sangat memudahkan bagi komandan dalam
menyususun taktik tempur. Informasi medan yang tepat, cepat dan up tode adalah
salah satu pendukung keberhasilan tugas suatu operasi.
Ketiga, Keadaaan Musuh. Keadaan musuh meliputi disposisi, komposisi,
kekuatan dan kelemahan

musuh sangat berpengaruh terhadap taktik yang kita

gunakan. Musuh dalam hal ini tidak selalu kita prediksi dengan kekuatan yang
besar dan arah datangnya selalu menggunakan jalur darat atau laut, tetapi musuh
akan memanfaatkan kemampuannya dan bertempur sesuai dengan data yang
dimiliki dan analisanya sendiri. Musuh tentunya juga merubah taktiknya disesuaikan
dengan perkembangan teknologi saat ini dan beberapa pengalaman perang yang
terjadi dan dialami saat ini,sehingga musuh dapat dimungkinkan menggunakan
front pertempuran, dapat dengan skala besar dan terpusat atau dengan
menggunakan kekuatan skala kecil dengan dukungan teknologi dan kemampuan
lain. Kondisi musuh baik organisasinya,kedudukan, kekuatan, kemampuan,
penempatan maupun kegiatan yang dilakukan menjadi masalah pertimbangan
dalam menentukan pilhan dari jenis dan macam operasi serta susunan tugas dari
operasi yang akan dilakukan. Sedangkan pengetahuan tentang kemampuan dan
teknologi yang digunakan musuh akan mempengaruhi Komandan dalam memilih
cara bertindak yang terbaik (Buku Taktik: 21)

Untuk mengintai Keadaan musuh yang dalam rangka pengumpulan


keterangan meliputi disposisi, komposisi, kekuatan dan kelemahan, saat ini tidak
hanya tergantung kepada pleton pengintai di pos depan namun sudah dapat
memanfaatkan UAV. Hal ini sesuai dengan fungsi UAV, salah satunya adalah
sebagai pengintai keadaan musuh. Menurut Hadria (2014:44-45) Ditinjau dari aset
dan cara yang digunakan, pengumpulan keterangan dapat dibedakan dalam 3
jenis, yaitu: Human Intelligence (HUMINT), Imaginary Intelligence (IMINT), dan
Signal Intelligence (SIGINT). IMINT diperoleh dari pencitraan udara yang
dihasilkan oleh sejumlah aset intelijen seperti pesawat nirawak (unmanned aerial
vehicle /UAV) dan helikopter intai.Topografi Angkatan Darat telah mengembangkan
pesawat UAV yang dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan taktis berupa
pengintaian atau reconnaissance dan pengamat atau surveillance. Dengan
demikian dengan modernisasi alutsista Topografi berupa pesawat UAV, sangat
mempengaruhi cara bertindak komandan dalam pengambilan keputusan tentang
taktik pertempuran dalam hal mengumpulkan keterangan tentang keadaan musuh.
Kempat, Pasukan Sendiri. Dalam taktik pertempuran saat ini, pengunaan
pasukan khususnya jumlah pasukan yang dikerahkan dalam satu pertempuran
masih tergantung kepada doktrin dan taktik kesenjaataan masing-masing yang
sebagian besar masih menggunakan kekuatan besar. Hal ini bila tidak diorganisir
dan dilatih dengan baik akan menjadi masalah dalam suatu operasi. Penempatan
dan pergerakan pasukan sendiri sangat dipengaruhi oleh taktik yang digunakan
dalam pertempuran, begitu pula dengan formasi tempur yang digunakan.

Pasukan sendiri disusun dan diberi tugas tidak selalu dalam organisasi skala
besar, tetapi juga skala kecil sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan
dihadapkan dengan kondisi musuh baik kekuatan, kemampuan maupun teknologi
yang digunakan. Disini dapat dibedakan : bila kondisi kita lebih besar/kuat dari
musuh, bila kondisi kita lebih kecil/rendah dari musuh dan bila kondisi kita imbang
dengan musuh. Maka taktik yang digunakan adalah berlawanan dari taktik yang
telah dijelaskan pada kondisi musuh. Perbandingan 1:3 tidak selalu dapat

10

dilakukan, mengingat kondisi musuh dan front perang tidak dapat diatur. Khusus
dalam operasi skala kecil pasukan disusun dalam hubungan peleton, tim /
kelompok dengan mengutamakan kemahiran perorangan dan senantiasa tetap bodi
system (tidak ada gerakan orang perorangan secara sendiri). Pola operasi yang
dilakukan saat ini tidak selalu mengandalkan kepada besarnya satuan yang
dikerahkan, tetapi lebih dipersiapkan kepada kemampuan perorangan dan
kerjasama tim/kelompok dalam skala kecil sesuai dengan tuntutan tugas.
Pengelompokan dalam Satgas disusun berdasarkan tugas taktis yang akan
dilaksanakan apakah untuk operasi serangan maupun untuk pertahanan. Demikian
juga kondisi medan operasi harus menjadi pertimbangan untuk pengerahan dan
penyusunan tempur pasukan sendiri. (Buku Taktik: 23)
Dengan modernisasi alutsista Topografi, maka peran GPS Tracking System
berbasis radio frekuensi, Wifi maupun jaringan GSM sangatlah berpengaruh bagi
komandan dalam menentukan posisi maupun pergerakan pasukan, dimana
informasi tersebut digunakan sebagai komando dan pengendalian (kodal)
komandan bagi pasukannya, sehingga monitoring dan pengendalian pasukan akan
lebih mudah.
Kelima, Waktu.

Penentuan waktu dalam suatu pertempuran memegang

peranan yang sangat menentukan dalam keberhasilan tugas operasi. Pembagian


waktu

dalam

Rensem,

KEP/KUO

dan

PO

oleh

komandan

selalu

mempertimbangkan aspek TUMMPAS, khususnya dalam penentuan jam J.


Didalam

buku

Taktik

mengatur/menggunakan

(24)

di

waktu

katakan
dan

bahwa

komandan

mengendalikannya

harus
untuk

dapat
lebih

mengembangkan inisiatif dan mengatur tempo operasi, sehingga musuh dipaksa


untuk berperang dibawah tekanan-tekanan yang tidak menguntungkan. Disamping
itu juga harus dipertimbangkan waktu-waktu kritis, dimana pasukan kita mulai
kendor dan terlena.

Disisi lain juga waktu akan sangat berpengaruh kepada

komandan-komandan bawahan dalam lebih mematangkan rencananya. Pedoman


1/3 waktu untuk atasan dan 2/3 waktu untuk komandan bawahan tetap menjadi
pertimbangan dalam setiap pelaksanaan operasi.

11

Informasi tentang TUMMPAS yang diperoleh dari tim Topografi dalam


pertempuran, mempunyai pengaruh yang sangat penting dan dominan bagi
seorang komandan dalam menentukan taktik yang di gunakan dalam suatu operasi.
Hal ini disebabkan oleh

seorang komandan harus mempunyai informasi medan

yang cepat dan tepat tentang daerah operasi dari perwira stafnya. Dikaitkan dengan
modernisasi alutsista Topografi, maka penyajian SIG dan dan model medan (peta 3
D) sangat bermanfaat bagi komandan dalam pembagian waktu operasi.
Keenam, Faktor khusus Cuaca. Informasi cuaca dalam penentuan taktik
medan sangat penting bagi seorang komandan khususnya didaerah operasi yang
meliputi suhu, angin, cahaya dan endapan (SACE). Dalam menentukan tindakan
selanjutnya dari operasi yang dilakukan baik serangan maupun pertahanan, maka
seorang Komandan senantiasa mempertimbangkan faktor cuaca dengan tetap
memelihara momentum operasi dan temponya. Seorang komandan harus
mengambil inisiatif dengan memanfaatkan kondisi cuaca yang terjadi saat
berlangsungnya operasi untuk mendapatkan keuntungan. Waktu awal fajar (AF)
dan akhir senja (AS), kondisi kabut, dapat dimanfaatkan oleh komandan dalam
menentukan momentum serangan. Pergantian cuaca dari siang ke malam / malam
ke siang ( terang-gelap-terang) dapat dimanfaatkan Komandan untuk melakukan
serangan pendadakan kepada musuh. Demikian juga situasi angin dapat
dimanfaatkan saat kita melakukan tembakan tabir asap ke musuh untuk melindungi
keamanan gerakan pasukan kita dari tinjauan musuh, sekaligus sebagai perusak
konsentrasi musuh.
Dikaitkan dengan modernisasi alutsista Topografi, maka penyajian SIG dan
analisa medan sangat bermanfaat bagi komandan dalam pembagian waktu operasi
dimana data cuaca dicuplik dari data base SIG, dengan demikian dapat
memudahkan komandan dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan
akurat tentang informasi cuacanya.
Faktor- faktor

yang mempengaruhi dalam modernisasi alutsista Topografi

dikaitkan dengan taktik khususnya faktor TUMMPAS WKH, adalah faktor dari dalam
(intern) dan faktor dari luar (ekstern). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap

12

modernisasi alutsista Topograf adalah : Pertama, faktor intern yaitu a)


kemampuan dukungan anggaran TNI terhadap program modernisasi alutsista
Topografi yang berkaitan dengan skala prioritas; b, kemampuan sumberdaya
manusia; dan c ketepatan dan kemutahiran data/informasi medan yang dimiliki oleh
Topografi itu sendiri.
Dukungan anggaran untuk modernisasi alutsista Topografi tidak terlepas dari
kemampuan

anggaran

negara,

dimana

secara

nasional

skala

prioritas

pembangunan pertahanan masih dibawah prioritas dalam rangka pembangunan


untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia misalnya bidang pendidikan
dan

pekerjaan

umum.

Dengan

demikian

TNI,

khususnya

TNI AD

juga

memperlakukan skala perioritas bagi modernisasi alutsistanya. Alutsista Topografi


skala perioritasnya anggarannya masih dibawah anggaran untuk modernisasi
alutsista tempur dan pendukungnya, maupun dalam rangka gelar kekuatan satuan
di seluruh Indonesia, ( pembentukan Kodam baru) dan juga sebagaian besar
anggaran yang disediakan untuk belanja pegawai TNI. Oleh sebab itu maka
program modernisasi alutsista Topografi dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu
rematerialisasi terhadap Alutsista yang ada saat ini dan pengadaan baru untuk
kebutuhan yang sangat mendesak menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang survey
dan pemetaan, menuntut sumberdaya manusia yang unggul sebagai pengendali
dari teknologi tersebut karena modernisasi alutsista Topografi tidak terlepas dari
peranan prajurit Topografi yang mengawakinya.

Dengan demikian maka, faktor

sumber daya manusia merupakan faktor penentu dalam modernisasi alutsista


Topografi, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
prajurit Topografi. Peningkatan kualitas sumberdaya tersebut dapat ditempuh
melalui pendidikan, pelatihan, penataran atau work shop baik yang diadakan oleh
Topografi sendiri maupun bekerjasama dengan instansi pemerintah, perguruan
tinggi dan swasta.

13

Peningkatan kualitas data yang dimiliki oleh Topografi sangat penting dalam
mendukung taktik tempur. Apabila data yang di sajikan belum mukhtahir dan up to
date, maka informasi medan yang digunakan oleh satuan tempur dalam
menentukan taktik tempur juga kurang akurat. Oleh sebab itu Topografi harus
mampu

mencari

sumber

data

primer khususnya

tentang

SACE dengan

memanfaatkan alat dan teknologi yang ada. Sehingga kebutuhan data base yang
terprogram secara komputerisasi mutlak diperlukan.
Kedua, Faktor ekstern. Faktor luar (ekstern) yang berpengaruh adalah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang komunikasi
dimana sistem komunikasi kita saat ini masih tergantung kepada sistem komunikasi
dari luar yaitu satelit. Modernisasi alutsista Topografi saat ini masih tergantung
kepada satelit yang dimiliki oleh asing, sehingga peralatan GPS tracking maupun
UAV yang kita miliki dapat terpantau oleh radar negara asing. Oleh sebab itu maka
moderiniasai alutsista Topografi kedepan perlu di pikirkan dengan menggunakan
satelit

yang dimiliki oleh negara kita sendiri. Program modernisasi alustsista

Topografi tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
pengaruh globalisasi dunia saat ini, perkembangan iptek mempengaruhi cara
pertempuran maupun alat yang digunakan dalam pertempuran/perang. Oleh sebab
itu

maka

pengembangan

alutsista

Topografi

sangat

dipengaruhi

oleh

perkembangan iptek tersebut, khususnya dalam pengembangan UAV dan software


pendukung penyajian informasi Topografi.
Dari uraian essay diatas, maka dapat disimpulkan bahwa 1) modernisasi
alutsista Topografi berpengaruh terhadap taktik bertempur didarat ditinjau dari faktor
TUMMPAS-CKH, dimana alutsista tersebut mempengaruhi taktiktempur didarat
terhadap penentuan tugas pokok, medan, musuh, pasukan sendiri, cuaca dan
faktor khusus lainnya.

2) Modernisai alutsista Topografiantara lain adalah

penggunaan UAV, GIS untuk Analisa medan, Radar Camera, Scanner 3D, Thermal
Camera, GPS Geodetic GNSS, Laser Range Finder, Total Station, Software
Simulasi Medan 3D, Software Agisoft, Software ArcGIS, Computer to Plate, yang
dilaksanakan melalui 2 pendekatan, yaitu rematerialisasi terhadap Alutsista yang
ada saat ini dan pengadaan baru untuk kebutuhan yang sangat mendesak; dan 3)

TERBATAS
14

Faktor yang berpengaruh terhadap Moderenisasi Alutsista Topografi adalah faktor


intern (anggaran, sumberdaya manusia dan kualitas data) dan faktor ekstern
(ketergantungan satelit asing dan perkembangan iptek).
Demikianlah tulisan essay yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi
kita semuanya, dengan harapan dapat menjadi bahan masukan komando atas
dalam penentuan kebijakan mengenai modernisasi alutsista Topografi kedepan.
Terima Kasih.

Malang, Maret 2016


Penulis,
TERBATAS
Sapta Saputra, SP
DAFTAR PUSTAKA
Mayor Ctp NRP 11000019060675

Direktorat Topografi TNI AD, 2014. Grand Design


Angkatan Darattahun 2014-2029.

Pembangunan Topografi

Hadria, Dedy,2014Transformasi TopografiTNI ADdalam Mendukung Operasi


Pertempuran Dan Pembinaan Teritorial.Jurnal Yudhagama Volume 34 No. III
Edisi September 2014
http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian modernisasi.html.
Peraturan Kasad Nomor Perkasad / 6 / II / 2011 tanggal 14 Februari 2011 tentang
Buku Petunjuk Induk Tentang Topografi PT:CTP-01.a.
TNN Angkatan Darat 2014. Buku Taktik TNI AD.
Wikipedia, 2015. Taktik Perang.https://id.wikipedia.org/wiki/Taktik_perang.

TERBATAS

TERBATAS

PREPOSISI
PERAN DAN KETERLIBATAN NYATA TOPOGRAFI ANGKATAN
DARAT DALAM OPERASI MILITER
DAN KEGIATAN BINTER DAPAT MENINGKATKAN EKSISTENSI SATUAN
TOPOGRAFI
VARIABEL I

VARIABEL II

PERAN & KETERLIBATAN


TOPAD

OPSMIL DAN BINTER

PENGARUH

DUKUNGAN TOP

TAKTIK TEMPUR

TERBATAS

MODERENISASI

PENGARUH MODERNISASI ALUTSISTA TOPOGRAFI TERHADAP TAKTIK PERTEMPURAN DI DARAT

TERBATAS

FAKTOR YANG BERPENGARUH


INTERNAL
EKSTERNAL
TERBATAS
-ANGGARAN
-SATELIT ASING
-SDM
-IPTEK
ALUR PIKIR
-KUALITAS
PENGARUH MODERNISASI ALUTSISTA TOPOGRAFI TERHADAP TAKTIK BERTEMPUR DIDARAT
DATA

BINTER

PERSONEL

PERAN
KETERLIBATAN
TOPOGRAFI

KEGIATAN

MODERNISASI
ALUTSISTA
TOPOGRAFI

PRODUK

T
A
TK
U
T
MI
PENGARUH M
K
P
TUGAS OPS
BERHASILA
S
T
W
E
K
M
H
P
U
R

TAKTIK
TEMPUR

1.UAV

6. ALTOP PENGUMPUL DATA TOP

2.GPS TRACKING

7. SOFTWARE

3. RADAR CAMERA,

8. COMPUTER

4. SCANNER 3D,

9. SIG

5. THERMAL CAMERA,

10. ANALISA MEDAN

TERBATAS

1
TERBATAS

BIODATA PENULIS

Nama

: Sapta Saputra, SP

Pangkat, Corp

: Mayor Ctp

Nrp

: 11000019060675

Tempat/Tgl Lahir

: Sungai Penuh/ 24 Juni 1975

Jabatan

: Kasisurdatatop Topdam V/Brawijaya

Pendidikan Umum : S1 Ilmu Tanah Fak. Pertanian Univ. Jambi


Pendidikan Militer

: Semapa PK TNI 2000


Sesarcab Topografi 2001
Suspa Geografi 2004
KIB Jepang , Dephan 2003
Diklapa II Topografi, 2011

Riwayat Jabatan

: Paur Gefi Topdam IX/Udy 2001


Paur Fotris Topdam IX/Udy, 2002
Kaur Sig Topdam IX/Udy, 2003
Katuud Topdam IX/Udy 2005
Kaur Rendal Topdam IX/Udy, 2007
Kasi Petatop Topdam V/Brw, 2011
Kasi Revinfotop Topdam V/Brw, 20013

Status

: K2

Alamat Kantor

: Jl. Suropati No 15. Malang.

Alamat Rumah
Malang.

: Jl. Titan Asri VIII No F-31 Kel. Pandanwangi, Blimbing,

No Telp.

: HP. 081236374007
Kantor : 0341-366013

Fax

: 0341-366013

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai