Anda di halaman 1dari 45

PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI

Oleh
TOPDAM V/BRW
MENGAPA NAMA
ITU PENTING ??????

Nama Digunakan Sebagai Alat unjuk Untuk


Mendefinisikan Sebuah Wujud Yang Tampak Oleh
Panca Indra Maupun Tidak Nampak Oleh Panca
Indra. Nama Merupakan Bagian Dari Bahasa Yang
Mana Keduanya Tidak Bisa Dipisahkan
Keberadaannya.
“What’s in a name? That
which we call a rose by any
other name would smell as
sweet.”

“Apalah arti sebuah


nama ? Andai kata
kamu memberikan
nama lain untuk bunga
mawar, ia tetap akan
berbau wangi “ William
Shakespeare
BIODATA

1 SAPTA SAPUTRA
KASI PRODMATTOP
TOPDAM V/BRW 4

2 JAMBI, 24 JUNI 1975


SEPA PK 2000/
PERTANIAN UNJA
5

3 MAYOR CTP
JALAN SUROPATI
15 MALANG 6
• NAMA ADALAH
IDENTITAS

• Arti, Pengucapan,
Ejaan, Asal dan
Sejarah

• NAMA adalah
DO’A
POSISI
Menunjukan tempat
absolut

•LINTANG BUJUR
LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah Pasal 48 menyebutkan
bahwa perubahan batas wilayah daerah,
perubahan nama daerah, pemberian nama dan
perubahan nama bagian rupabumi,
pemindahan ibukota dan perubahan nama
ibukota ditetapkan dgn PP.
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Informasi Geospasial Pasal 12 menyebutkan
bahwa Peta Dasar meliputi garis pantai,
hipsografi, perairan, Nama Rupabumi, batas
wilayah.
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan Pasal 36 menyebutkan
bahwa Bahasa Indonesia wajib digunakan
dalam nama geografi di Indonesia.
4. Permendagri No. 39 tahun 2008
tentang Pedoman Umum
Pembakuan Nama Rupabumi, yg pd
prinsipnya mengatur Prinsip,
Prosedur & Penetapan Pembakuan
Nama Rupabumi.
5. Permendagri No. 35 tahun 2009
tentang Panitia Pembakuan Nama
Rupabumi, yg pd prinsipnya
mengatur Panitia Pembakuan Nama
Rupabumi
6. Peraturan BIG nomor 6 Tahun 2017.
Tentang Penyenggaraan Pembakuan
nama Rupabumi
PERMUKAAN
BUMI
BAGIAN PERMUKAAN BUMI YANG BERADA DI ATAS ATAU DI
BAWAH PERMUKAAN LAUT YANG DAPAT DIKENALI
IDENTITASNYA SEBAGAI UNSUR ALAM ATAU UNSUR
BUATAN MANUSIA.
PENGERTIAN

BAGIAN DPT ALAMI/


RUPABUMI
P’MUKA DIKENAL BUATAN

PROSES SECARA INSTANSI


P’MBAKUAN
PENETAPAN BAKU BERWENANG
ALAMI BUATAN BUDAYA
Gunung Kantor Candi
Sungai Rumah Ibadah Cagar Budaya

Danau Pemukiman Artefak


SEJARAH

ARTI
TOPO P’UCAP
NIMI

LETAK
RUPABUMI
PERAIRAN
JENIS DARATAN

PANTAI

SUNGAI

BENTUK GUNUNG NAMA

LEMBAH

ARAH U,T,S,B

LETAK
POSISI ( 0, ‘ ,“ )
LS/LU, BT/BB
ALAMI BUATAN
PERMASALAHAN DAN DAMPAK
Nama yg menerangkan dan atau
UNSUR GENERIK
mengambarkan bentuk umum
suatu rupabumi dlm bhs
Indonesia atau bhs daerah. Cth
sungai (bhs Indo), Tukad (bhs
Bali), Krueng (bhs Bali)

Nama diri dari elemen generik


yg sudah disebutkan
UNSUR SPESIFIK sebelumnya, Cth : Merapi
(spesifik dr nama generik
berupa Gunung)
GUNUNG BROMO

Unsur Generik Unsur Spesifik


Prinsip penamaan
a. menggunakan Bahasa lndonesia yang baik dan benar
atau bahasa daerah;
b. menggunakan abjad romawi;
c. menggunakan satu nama resmi untuk satu Unsur
Rupabumi;
d. menggunakan nama lokal;
e. menghormati keberadaan suku, agama, ras, dan
golongan;
f. menghindari penggunaan nama diri atau nama orang
yang masih hidup; dan
g. menghindari penggunaan simbol matematika
PENGGUNAAN
BAHASA ASING
PENGGUNAAN NAMA ORANG

PER BIG NO 6 TAHUN 2017; Pasal 10:


NAMA ORANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI NAMA RUPABUMI
APABILA ORANG TERSEBUT TELAH MENINGGAL DUNIA PALING
SINGKAT 5 (LIMA) TAHUN DAN SANGAT BERJASA BAGI NEGARA
DAN/ATAU PENDUDUK SETEMPAT.
DARI MANA DATA DIPEROLEH
SUMBER DATA PRIMER
• Dari penduduk setempat atau keputusan rakyat setempat
• Dari dokumen-dokumen lama, seperti prasasti, manuskrip, dll
• Dari cerita-cerita rakyat/legenda
• Ditetapkan resmi oleh pemerintah dengan Undang-undang

Data dari cerita rakyat Dokumen lama (contoh peta dari Data dari penduduk
zaman kerajaan Sunda)
Sumber Data Sekunder

• Daftar nama unsur rupabumi, diperoleh dari Tim


Nasional PNR (BIG, DISHIDROS, DITTOPAD, KKP, dsb
sesuai PP No. 112/2006)
• Peta wilayah administrasi (peta rupabumi,
topografi, dan peta lainnya), menggambarkan
kondisi wilayah, cakupan, jenis-jenis unsur
rupabumi yang ada
• Citra satelit/foto udara, sebagai data penguat
pengenalan wilayah inventarisasi
• Dokumen Lainnya dari SKPD atau instansi terkait di
daerah
Tahapan Pengumpulan Nama Rupabumi

Persiapan Pelaksanaan Survei Pengolahan Data


Peralatan Lapangan
• Penyiapan peta kerja (manuskrip) berupa peta hasil print
out daerah yang dipetakan
• Foto Udara atau Citra sebagai back-up di lapangan jika
diperlukan
• Laptop/PC
• GPS Navigasi
• Alat Komunikasi
• Kamera
• Voice Recorder Jenis Global Positioning Systems (GPS)

• ATK Navigasi
Jenis-jenis Formulir
• Formulir A
• Lembar isian yang memuat data awal/ sekunder nama unsur
rupabumi
• Formulir B
• Lembar isian yang memuat detil data nama setiap unsur
rupabumi
• Formulir C
• lembar isian yang memuat data nama geografis hasil
rekapitulasi isian formulir A dan B

* Formulir yang diperlukan telah disiapkan dalam format excel


** Khusus untuk FORMULIR B disiapkan dalam 2 format, excel dan Ms Word (yang dilengkapi fasilitas mail
merge)
Data Awal
• Berupa data RBI/sekunder lainnya yang disiapkan oleh tim
pelaksana Tim Nas PNR (File SHP dan tabel/*.xls)
• Isi tabel file *.xls DILARANG untuk DIUBAH
• DIKUNCI dengan password tertentu
• Format data awal = format Formulir C
Formulir A
• Terhubung dengan sheet “DATA AWAL”
• DICETAK dan DISAHKAN oleh Camat atau pejabat lain yang
berwenang
• Jika ada PERUBAHAN dapat dilakukan PENCORETAN/PENGGANTIAN
pada formulir yang dicetak dengan menggunakan ALAT TULIS
• DILARANG untuk DIEDIT
• DIKUNCI dengan password tertentu
Formulir B
Formulir B berisi informasi detil dari masing-masing nama
unsur rupabumi yang telah dikonfirmasi oleh pejabat
pemerintah daerah setempat (Formulir A).
A. DATA ACUAN
Berisi informasi kewilayahan dan data dasar penunjang yang
digunakan.
B. DATA LAPANGAN
Berisi informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan survei toponim
di lapangan.
C. PEKERJAAN DI KANTOR
Berisi informasi yang diperoleh dari hasil pengolahan data nama
rupabumi secara spasial.
Formulir C

 Formulir C diisikan berdasarkan data pada formulir A dan B.


 Formulir C ini disediakan dalam format *.xls untuk diisi oleh Panitia
Pembakuan Nama Rupabumi Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
 Kolom yang dapat diisi hanya yangberwarna hijau, sementara kolom
berwarna putih akan terisi secara otomatis dan DIKUNCI agar tidak dapat
diubah.
 Formulir C tidak perlu dicetak.
 Pengisian koordinat harus hati-hati karena kesalahan pengetikan
koordinat dapat berakibat fatal.
FORMULIR A
FORMULIR B

DI ISI OLEH PETUGAS


LAPANGAN
FORMULIR C
Contoh Nama Jalan
CONTOH:

TDK MENGGUNAKAN
ABJAD ROMAWI

Huruf
Hanacaraka

Huruf
Lontarak

Huruf
Honocoroko
SEHARUSNYA

Huruf Romawi
Huruf Lokal
CONTOH ;
UNSUR RUPABUMI BUATAN YG MEGGUNAKAN NAMA ASING

41
KOMPLEKS PEMAKAMAN
MEWAH DI JAWA BARAT YG
MENGGUNAKAN NAMA
ASING
“ SAN DIEGO HILLS”

Diupayakan untuk tidak


menggunakan nama
rupabumi yg berbahasa
asing utk kepentingan
komersil
CONTOH TOPONIMI
BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

NAMA UU KETERANGAN

KOTA SUNGAI PENUH UU 25/2008 SUNGAI PENUH SUDAH MENJADI


NAMA TEMPAT
(HRSNYA PENULISAN DISAMBUNG)

KOTA TEBING TINGGI UU 9/1956 TEBING TINGGI SUDAH MENJADI


NAMA TEMPAT
(HRSNYA PENULISAN DISAMBUNG)

KOTA BAU-BAU UU 13 /2001 MENGGUNAKAN TANDA (-)

KAB. PENUKAL ABAD LEMATANG ILIR UU 7/2013 MENGGUNAKAN LEBIH 3 SUKU


KATA

KAB. PEGUNUNGAN ARFAK UU 24/2012 PEGUNUNGAN ARFAK SUDAH


MENJADI NAMA TEMPAT (HRSNYA
PENULISAN DISAMBUNG)
Nama itu adalah tanda...
Nama itu adalah rupa...
Nama itu penuh makna...
Nama itu adalah Do’a
Nama itu rahasia...
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
TOPDAM V/BRAWIJAYA
JL. SUROPATI NO 15
MALANG
0341-366013

Anda mungkin juga menyukai