Anda di halaman 1dari 39

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGUKURAN DAN PEMETAAN BIDANG TANAH


PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP BERBASIS PARTISIPASI
MASYARAKAT (FASE IV) PAKET I SAMPAI DENGAN PAKET 7
SEJUMLAH 330.000 BIDANG
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN ANGGARAN 2021

Kementerian Negara/Lembaga Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan


Pertanahan Nasional
Unit Eselon I Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan
Pertanahan dan Ruang
Program Program Pengelolaan Pertanahan Daerah
Hasil Diterbitkannya Peta Bidang Tanah
Unit Eselon II/Satker Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Kalimantan Barat
Indikator Kinerja Kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah
Satuan Ukur/Jenis Keluaran Jumlah Bidang Tanah/Peta Bidang Tanah
Volume 330.000 bidang

I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum

1. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok -


Pokok Agraria;
2. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik;
3. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
4. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang;
7. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional;
8. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 201 8 tentang RefonTla Agraria;
9. lnstruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran
Sistematik Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia;

/10.Peraturan...
10. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
11. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 28 Tahun 2016 tentang Percepatan Program Nasiona
Agraria MeaIui Pendaftaran Tanah Sistematik
12. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster BeriisensL
13. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematik
Lengkap;
14. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;

B. Gambaran Umum

Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok- Pokok Agraria (UUPA) menetapkan, bahwa untuk menjamin kepastian
hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik
Indonesia. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
(ATR/BPN) ditugaskan urituk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
pertanahan.
Untuk percepatan pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud daiam
Pasal 19 UUPA yang saat mi telah mencapal ± 44.227.462 bidang tanah dan ±
108.422.172 bidang tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia (berdasarkan
data per tanggal 23 November 2016), sehingga masih terdapat sebanyak
64.194.710 bidang tanah yang belum terdaftar. Sampai dengan akhir Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 direncanakan seIuruh bidang
tanah di indonesia sudah terdaftar. Oleh karena itu penlu dilaksanakan
pendaftaran tanah pertama kali secara masal melalui Percepatan Pelaksanaan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang merupakan salah satu
Program PnioritasNasional sebagaimana diatur daIam Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018
tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap yang dilaksanakan mulai Tahun
2017. Sebagai salah satu upaya percepatan pencapaian pendaftaran tanah,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATRIBPN)
akan menggunakan sebagian dana Pinjaman Bank Dunia (IBRD Loan Nomor
8897-ID : Project to Accelerate the Agrarian Reform (One Map Project) untuk
kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di 7 (tujuh) Provinsi.

/Dari...
Dan target kegiatan legalisasi aset pada Tahun 2021 di Provinsi
Katimantan Barat mendapat alokasi untuk Pemetaan Bidang Tanah sebanyak
485.101 bidang. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Kalimantan Barat akan menyelesaikan target kegiatan tersebut dengan rincian
pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh:
1. PBT Manchri ASN Kategoni 3 : 75 Bidang (Sumber Biaya Rupiah Murni)
2. PBT PTSL ASN Kategori 3 : 69.899 Bidang (Sumber Biaya Rupiah
Murni)
3. PBT PM Pihak Ketiga 330.000 Bidang (Sumber Biaya Rekening
Khusus IBRD Loan Nomor 8897-ID
4. PBT Redistnibusi Tanah 68.887 Bidang (Sumber Biaya Rupiah
Kategori 3 Murni dan PNBP)
5. PBT Konsolidasi 300 Bidang (Sumber Biaya Rupiah Murni)
6. PBT BMN 1.200 Bidang (Sumber Biaya Rupiah
Murni)
7. PBT K4 PTSL Kategoni 3 14.740 Bidang (Sumber Biaya Rupiah
Mu rn)

Dengan demikan diharapkan target kegiatan Legalisasi Aset Tahun 2021


di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan Barat dapat
tercapai dengan dukungan pelaksanaan oleb pihak ketiga dan ASN yang
memadai. Untuk lebih meningkatkan pencapaian penyelesaian target tepat
waktu dan tepat sasaran serta untuk mencapai hash yang optimal kinerja dan
keuangan dalam rangka percepatan pendaftaran tanah, maka kegiatan
pensertipikatan dilaksanakan melatui pendaftaran tanah sistematik Iengkap
(PTSL)
Melalui pendaftaran tanah sistematis Iengkap, selain pendaftaran tanah
pertama kali secara serentak, dilaksanakan pula pemutakhiran data dan
informasi bidang tanah. Melalui pendaftaran tanah sistematis Iengkap
diharapkan diperoleh Peta Bidang Tanah beserta informasi bidang tanahnya
secara Iengkap dan utuh desa demi desa atau kelurahan demi kelurahan. Salah
satu tahapan dalam kegiatan adalah pengukuran dan pemetaan bidang tanah
yang dilaksanakan secara sistematis Iengkap mengelompok dalam satu wilayah
desa/kelurahan Iengkap.
Tujuan dan pelaksanaan pensertipikatan bidang tanah secara sistematis
Iengkap mengelompok dalam satu wilayah desa/kelurahan lengkap di
antaranya:
1. Waktu pelaksanaan relatif Iebih cepat dibandingkan pelaksanaan
pengukuran dan pemetaan bidang tanah secara sporadik;
2. Mobilisasi dan koondinasi petugas ukur Iebih mudah dilaksanakan;
3. Dapat sekaligus diketahui bidang-bidang tanah yang belum tendaftar dan
yang sudah terdaftar dalam satu wilayah desa/kelurahan;
4. Dapat sekaligus diketahul bidang-bidang tanah yang bermasalah dalam
satu wilayah desalkelunahan;
5. Persetujuan batas sebelah menyebelah (asas contradictoire delimitatie)
relatif Iebih mudah dilaksanakan.
Ill. Penerima...
II. PENERIMA MANFAAT

Adapun penerima manfaat dan Kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Bidang


Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat, antara lain:
1. Masyarakat
Dengan diperolehnya sertipikat hak atas tanah, maka diharapkan dapat
membuka akses permodalan atau sumber-sumber ekonomi lainnya bagi
penambahan modal usaha bagi masyarakat dan dapat mengurangi potensi
timbulnya sengketa tanah.
2. Pemerintah
Tersedianya informasi bidang-bidang tanah yang terdaftar dan kejelasan
penggunaan lahan yang aktual akan membantu pemenintah dalam perencanaan
pembangunan secara baik.
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGUKURAN DAN PEMETAAN BIDANG TANAH

BAB I UMUM

1.1. Pendahuluan

Pasal 19 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 mengamanatkan bahwa untuk


menjamin kepastian hukum (Hak Atas Tanah) oleh Pemerintah diadakan Pendaftaran
Tanah di seluruh Wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur
dengan Peraturan Pemerintah. Pendaftaran Tanah sebagaimana dimaksud oleh UU No.
5 Tahun 1960 tersebut antara lain meliputi: Pengukuran, Pemetaan, dan Pembukuan
Tanah. Sebagal upaya memberikan jaminan kepastian hukum atas obyek hak atas
tanah, pengukuran bidang tanah harus memenuhi kaidah teknis kadastra! dimana
proses perolehan data ukuran bidang tanah memenuhi asas kontradiktur delimitasi dan
asas publisitas. Dalam rangka penyelenggaraan pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan
Kadastral pada Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL), perlu
dikeluarkan Spesifikasi Teknis yang akan mendukung pelaksanaan pekerjaan
di ma ks ud.
Spesifikasi Teknis dimaksud merupakan batasan dan acuan datam
melaksanakan pekerjaan yang wajib diikuti oleh Pelaksana Pekerjaan. Spesifikasi
Teknis pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan Kadastral pada Kegiatan Pendaftaran
Tanah Sistematik Lengkap mi dibuat dengan memperhatikan perkembangan kemajuan
metodologi dan teknologi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral beserta peraturan-
peraturan/standar-standar teknis Pengukuran dan Pemetaan Kadastral yang bertaku
pada Badan Pertanahan Nasional, yaitu PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, PMNAIKaBPN Nomor 3 Tahun 1997 yaitu tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
Nomor 24 Tahun 1997 beserta Petunjuk Teknis PMNA I KBPN Nomor 3 Tahun 1997
Materi Pengukuran dan Pemetaan Pendaftaran Tanah, Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
Fibsofi dan pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan Kadastral khususnya pada
Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap adalah "No Maps No Registration",
artinya kunci utama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemetaan kadastral adalah
Peta Dasar Pendaftaran, baik berupa peta garis maupun peta foto dan dalam bentuk
digital. Dalam rangka mendukung percepatan kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap, akan dilaksanakan dengan konsep Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Partisipasi Masyarakat yaitu dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang menjadi
target tokasi pendaftaran tanah
Dalam pelaksanaan di lapangan, Pelaksana Pekerjaan wajib melapor dan
selalu berkoordinasi kepada Kantor Pertanahan setempat, sesuai dengan struktur
organisasi dan ketentuan yang berlaku; serta wajib mengunakan Spesifikasi Teknis ni.

/1.2. Pengertian...
1.2. Pengertian-Pengertian

Bidang Tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang
terbatas.
2. Peta Dasar Pendaftaran adalah peta yang memuat titik-titik dasar teknik dan
unsur-unsur geografis seperti sungai, jalan, bangunan, batas fisik bidang-bidang
tanah dan batas administrasi. Peta Dasar Pendaftaran dapat berupa peta garis atau
peta foto. Peta Dasar Pendaftaran menjad dasar untuk pembuatan Peta
Pendaftaran.
3. Peta Kerja adalah peta dasar yang digunakan sebagai acuan p&aksanaan
pengukuran dan pemetaan bidang tanah belum terdaftar dan peningkatan kualitas
bidang tanah terdaftar. Peta Kerja dapat berupa hardcopy yang dicetak dan dibawa
ice lapangan saat pengukuran dan pemetaan bidang tanah, atau berupa softcopy
yang digunakan di Iokasi PTSL+PM dengan bantuan aplikasi pengukuran dan
pemetaan bidang tanah.
4. Pengukuran Bidang Tanah secara sistematis adalah proses pemastian letak
batas bidang- bidang tanah yang terletak datam satu atau beberapa desa/kelurahan
atau bagian dan desa/kelurahan atau tebih dalam rangka penyelenggaraan
pendaftaran tanah secara sistematis.
5. Pengumpul Data Pertanahan (Puldatan) adalah kelompok masyarakat yang diberi
pelatihan dan ditugaskan untuk menjadi fasilitator sekaligus pelaksana proses
pengumpulan data fisik dan data yuridis.
6. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) adalah kegiatan Pendaftaran
Tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi seluruh obyek
Pendaftaran Tanah di wilayah Republik Indonesia datam satu wilayah
desa/kelurahan atau nama lainnya setingkat dengan itu, yang meliputi pengumpulan
dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa
obyek Pendaftaran Tanah untuk keperluan pendaftarannya.
7. PTSL Partisipasi Masyarakat adalah kegiatan PTSL yang melibatkan masyarakat
(Puldatan) dalam pengumulan data/dokumen fisik dan yuridis.
8. Dalam petaksanaannya, metode dalam PTSL PM terdiri dan:
a. Metode 1:
Pada metode 1, pelaksanaan pengukuran dan pemetaan bidang tanah ditakukan
oteh pihak ketiga sebagai bagian dan satgas fisik dengan pelaksanaan
sebagaimana yang tetah dilakukan pada kegiatan PTSL. Dokumen yang
dikumpulkan berupa dokumen data fisik dan data yuridis.
b. Metode 2 (Participatory Mapping (PM) PTSL):
Pada metode 2, atat ukur utama minimal menggunakan pita ukur dan
distometer. Metode pengukuran di lapangan dilaksanakan secara terestris.
Seluruh bidang tanah yang ada diidentifikasi pada peta kerja kemudian diukur
seluruhnya di lapangan. Bidang-bidang tanah yang diukur diikatkan dan
dipetakan dalam sistem koordinat TM 30• Pada metode mi peta kerja dapat
berupa peta citra satelit atau peta foto udara yang telah terkoreksi secara
geometrik.

/Dokumen...
Dokumen yang dikumpulkan meliputi data/dokumen fisik dan yuridis. PTSL yang
dilakukan oleh surveyor pihak ketiga bersama Puldatan dengan cek lapangan
verifikasi batas secara partisipatif.
c. Metode 3 (Community Driven (CD) PTSL)
Pada metode 3, pengukuran dan pemetaan bidang tanah lebih dominan
memakai metode fotogrametris. Anggota masyarakat membawa peta skala
besar dan interpretasi citra resolusi tinggi yang dicetak dan mendelineasi batas
bidang di atas peta, kemudian didigitasi menjadi poligon bidang. Cek apangan
dilakukan untuk melengkapi batas bidang yang kurang jelas dan identifikasi citra,
atau cek lapangan dipenlukan untuk mengkonfirmasi titik-titik pojok bidang.
d. Metode 4 (Collaborative Mapping (CO) PTSL)
Pada metode 4, pengukuran dan pemetaan bidang tanah menggunakan alat
berupa tablet dengan pendekatan hibrid antara citra resolusi tinggi dan survei
lapangan untuk pengukuran bidang. CO-PTSL menggunakan teknologi aplikasi
pemetaan mobile dan inter-koneksi dengan alat survei yang terjangkau (misal:
GNSS receiver Li carrier/sub- meter, distometer laser/optik, kompas digital dan
pita ukur).

Untuk masing-masing metode diatas diprionitaskan menggunakan aplikasi Survey


Tanahku. Aplikasi Survey Tanahku adalah aplikasi berbasis mobile operating
system terhubung dengan data KKP yang digunakan untuk pengukuran data
pertanahan, meliputi survey pengukuran dan pemetaan kadastral, peningkatan
kualitas data bidang tanah, pengumpulan data yuridis serta monitoring dan evaluasi
data bidang tanah baik data spasial maupun data yuridis. Aplikasi mi dapat
dihubungkan dengan sensor-sensor yang terdapatlextendable pada smartphone,
seperti kamera, GPS, finger print reader dan lain-lain.

9. Gambar Ukur (Dl. 107) adalah dokumen yang mencantumkan gambar suatu
bidang tanah atau lebih dan situasi sekitarnya serta data hasil pengukuran bidang
tanah baik berupajarak, sudut, azimuth, sudut jurusan ataupun nilai koordinat.
10. Pemetaan Bidang Tanah adalah kegiatan pengolahan data dan penggambaran
hasil pengukuran bidang-bidang tanah dengan suatu metode tertentu pada media
tertentu sehingga letak dan ukuran bidang tanahnya dapat diketahui dan media
tempat pemetaan bidang tanah tersebut.
11. Peta Foto adalah peta yang menggambarkan detail lapangan dan citra foto dengan
skala tertentu. Peta foto sudah melalui proses pemetaan fotogrametri oleh karena itu
ukuran-ukuran pada peta foto sudah benar dengan demikian detail-detail yang ada
di peta foto dan dapat diidentifikasi di lapangan mempunyai posisi sudah benar di
peta.
12. Identifikasi Bidang Tanah secara Fotogrametrik adalah penentuan batas-batas
bidang tanah secara visual/physical boundaries yang terlihat pada peta foto atau
peta CSRT (Citra Satelit Resolusi Tinggi) dan di lapangan dengan menarik garis
ukur (deliniasi) pada peta foto atau peta CSRT dengan terlebih dahulu menandai
(prick) detail yang posisinya sama pada peta foto atau peta CSRTtersebut.

/13. Peta...
13. Peta Bidang Tanah adalah gambar yang memuat satu bidang tanah atau Iebih
pada suatu wilayah tertentu yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan
penunjukan batas oleh pemilik dan para pihak yang berbatasan dan thgunakan
untuk keperluan pengumuman.
14. Peta Pendaftaran adalah Peta yang menggambarkan satu bidang tanah atau lebih
yang batas- batasnya thtentukan berdasarkan penunjukan batas oleh para pemilik
dan disahkan penggunaannya oleh pejabat yang berwenang untuk keperluan
pendaftaran tanah.
15. Daftar Peta Pendaftaran (DI. 311 A) adalah daftar yang memuat data-data
mengenai nomor lembar dan skala peta dalam sistem proyeks; TM 30 serta cakupan
desa /kelurahannya.
16. Surat Ukur (DI. 207) adalah dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah
dalam bentuk peta atau uraian.
17. Daftar Surat Ukur (DI. 311 B) adalah daftar yang memuat data mengenai nomor
Surat Ukur, tanggal penerbitan, luas bidang, NIB, nomor Peta Pendaftaran dan
nomor kotaknya, letak tanah dan nomor gambar ukur serta keterangan.
18. Daftar Tanah (DI. 203) adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat
identitasbidang tanah dengan suatu sistem penomoran.
19. Nomor Identifikasi Bidang (NIB) adalah nomor yang diberikan kepada setiap
bidang tanah untuk keperluan pendaftaran tanah.
20. Komputerisasi Kegiatan Pertanahan yang selanjutnya disingkat KKP adalah
penyelenggaraan dan pengelolaan kegiatan agraria/pertanahan dan tata ruang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

1.3.Tujuan Pelaksanaan Pekerjaan


Tujuan Pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat ni adalah:
1. Terpetakannya semua bidang tanah tanpa terkecuali baik yang belum terdaftar
maupun yang telah terdaftar sesuai dengan spesifikasi dan target yang telah
ditetapkan pada lokasi pekerjaan dalam Dokumen L&angrrender.
2. Adanya Peta Pendaftaran yang lengkap dalam satu satuan wilayah atau
sebagian wilayah desa/kelurahan dalam Sistem Koordinat Nasional Proyeksi
TM 3° dalam format digital dengan standar data spasial yang telah ditetapkan.
BAB II
BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA YANG DIGUNAKAN

2.1. Bahan yang Disediakan oleh Pemberi Pekerjaan

Bahan yang akan diberikan oleh Pemberi Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan
Bidang Tanah Kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi
Masyarakat kepada Pelaksana Pekerjaan adalah:
1. Surat Keputusan Penetapan Lokasi beserta dengan lampiran poligon batas
wilayah kerjanya;
2. Persiapan administrasi Surat Tugas dan Surat Perintah Kerja oleh Pejabat
Pembuat Komitmen;
3. Data bidang-bidang tanah bersertipikat di dalam okasi PTSL+PM yang telah
terpetakan dalam KKP dalam bentuk *DWG (Format AutoCAD) maupun yang
belum terpetakan secara digital dilengkapi dengan copy:
a. Peta Pendaftaran
b. DaftarTanah
c. SU (sesuai kondisi dan permintaan secara resmi), CS maupun GU dan;
d. Peta Pertanahan Lainnya (Prona, PP 10, IP4T, dli)
4. Daftar Nama dan Nomor Hak bidang tanah yang berada pada KW 1, 2, 3, 4, 5,
dan 6 di dalam wilayah desa yang ditetapkan sebagai lokasi PTSL+PM dengan
format *xIs dan dicetak serta ditandatangani oieh Kepala Seksi Infrastruktur
Pertanahan;
5. Peta Dasar Pendaftaran (berupa peta foto atau peta garis) dengan skala
1:1.000 atau 1:2.500 dengan Sistem Koordinat Nasional Proyeksi TM 3° dalam
bentuk digital (apabila ada);
6. Deskripsi Tugu Titik Dasar Teknis (apabila ada);
7. Data lain: Batas Kawasan Hutan, Kawasan Konservasi, Peta PBB, batas
administrasi, PIPPIB atau data pendukung lainnya (apabila ada).
Biaya yang timbul dan bahan yang dicopy/digandakan mi harus ditanggung oieh
Peiaksana Pekerjaan.

2.2. Peralatan Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan


Kriteria peralatan minimum yang digunakan dalam pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Partisipasi Masyarakat adaiah sebagai berikut:
Volume (unit)*
No. Peralatan Keterangan
50.000 bid 30.000 bid

Alat Ukur Jarak (pita ukur) atau


1. 50buah 30buah ms/sb
Distometer
2. Software Pengukuran & 5 buah 3 unit ms / sb
Pemetaan
3. Komputer Grafis 50 unit 30 unit ms / Sb
4. PrinterA3 25 buah 15 buah ms/sb
5. a. Total Station atau 10 unit 6 unit ms / Sb
b. GNSS CORS atau 10 set 6 set ms I sb
c. GNSS RTK (1 set = 1 base 5 set 3 set ms I sb
dan 3 rover)
Mobile Phone/GPS Navigasi
6. lOunit 6un1t ms/sb
berkamera (GPS geotagging)

7. Drone dan Software Pengolah 8 unit 3 unit ms I sb


Citra
8. Komputer Pengolah Citra 8 unit 3 unit ms I sb
9. ScannerA3 10 unit 6 unit ms/sb
10. Biometric Reader 10 unit 6 unit ms I Sb

Keterangan:
a. ms : milik sendiri
b. sb : sewa bell
c. Alat Ukur Jarak yang dimaksud adalah alat ukur meteran dengan bahan yang stabil
(tidak mudah men gembang atau men gkerut). Alat ukur meteran dan bahan plastik
yang mudah mengembanq atau mencikerut tidak boleh diciunakan dalam pekerjaan mi
d. Software Pengukuran & Pemetaan yang digunakan untuk mengolah hasil pengukuran
dengan output file sesuai dengan standar di Kementenan ATRIBPN yaitu *dxf.
e. Peralatan pada angka 7 pada tabel di atas, dipenlukan apabila sumber data pembuatan
Peta kerja masih berupa Raw Data CSRT atau hasil pemetaan drone
f. Komputer grafis dan pengolah citra harus memenuhi spesifikasi minimum:
- Intel 15 atau setara
- Monitor Grafis 17"
- RAM minimum 32 GB
- Hard Disk minimum 2 TB
- VGA Card minimum 4 GB
g. Foto geotagging dibuat minimal 1 (satu) foto untuk setiap lembar Gambar Ukur dan
diserahkan dalam format softcopy pada saat proses kendali mutu. Penamaan file foto
geotagging sama dengan nomor Gambar Ukur.
/2.3 Tenaga...
2.3. Tenaga Pelaksana Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Kualifikasi dan jumlah tenaga pelaksana minimum yang dipersyaratkan dalam
pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan Kadastral pada Kegiatan Pengukuran dan
Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi
Masyarakat adalah sebagai berikut:

Volume (unit)*
No. Keahlian Kuahflkasi
50.000 30.000

1. Manager Proyek 2 2 Tenaga Ahli


2. Surveyor Kadastral Berlisensi 10 6 Tenaga Ahli

3. Asisten Surveyor Kadastral 20 12 Tenaga Ahli


Berlisen si
Tenaga Terampil dan
4. StafAdministrasi 10 6 menguasai Komputer

5. Petugas PemetaanlDrafter 20 12 Tenaga AhIl

6. Optional:

A. Men ggunakan Drone

a. Operator/Pilot 2 2 Tenaga AhIE

b. Navigator 2 2 Tenaga Terampil

c. Helper 2 2 Tenaga Terampil


atau

B. Men ggunakan Raw Data


Citra Satelit Resolusi Tin ggi 2 2 Tenaga Ahli
(Petu gas Pen golah Citra)

Keterangan:
a. Manager Proyek minimal mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam
manajerial proyek;
b. Surveyor Kadastral Berlisensi adalah surveyor yang telah mempunyai lisensi dan
Kementenian Agrania dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan
mempunyal pengalaman dalam melaksanakan PTSL minimal 1 (satu) kali;
c. Asisten Surveyor Kadastral Benlisensi mempunyai isensi Asisten Surveyor
Kadastral dan Kementenian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

Id. Staf...
d. Staf Administrasi berpendidikan minimal SMA atau SMK yang menguasai dan
mampu mengoperasikan komputer;
e. Petugas PemetaanlDrafter berpendidikan minimal SMA atau SMK yang mampu
menguasai dan mengoperasikan software pengukuran dan pemetaan bidang
(misal software CAD).
t Operator/Pilot berpendidikan minimal SMA atau SMK yang mampu
m engoperasikan Drone
g. Navigator dan Helper berpendidikan minimal SMA atau SMK yang mampu
navigasi Drone
h. Petugas Pengolah Citra berpendidikan minimal SMA atau SMK yang
berpengalaman dalam pengolahan Raw Data Image Citra Satelit Resolusi Tinggi
BAB Ill

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

3.1. Volume Dan Lokasi Pekerjaan

Volume pekerjaan sebanyak 330.000 bidang dan data penggunaan lahan yang
aktual dan Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah pada Kegiatan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap ni adalah sesuai dengan lokasi yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
yang pekerjaannya terdiri dan bidang tanah belum terdaftar (belum bersertipikat)
dan pembenahan bidang tanah sudah terdaftar (sudah bersertipikat), dengan okasi
pekerjaan sebagai berikut:

1. Paket 1: 50.000 bidang (Kabupaten Sambas), terdiri dan:

Terdaftar
No. Kab / Metode Lokasi Kegiatari Belum Belum
Paket Kota PTSL (KecamatanlDesa) TerdaftarTerpetakan
(K4)
Sambas Participatory Arung Medang 3.000 0
Mapping ArungParak 1.496 4
Merpati 1.499 1
(PM) Pancur 1.999 1
Tengaran
Semata 4.663 337
Simpang Empat 5.697 303
Tangaran 3.498 2
Merabuan 1.999 1
Sabing 5.000 0
Sebagu 2.496 4
Sepadu 3.969 31
Tanjung Keracut 3.983 17
Teluk
Kuala Pangkalan
Keramat 4.000
Keramat 0
TelukKumbang 2.000 0
Teluk Kaseh 2.000 0
Tambatan 1.956 44
2 Kecamatan 16 Desa 49.255 745

/2. Paket 2...


2. Palcet 2 : 50.000 bidang (Kabupaten Kapuas Hulu), terdiri dan:

Terdaftar
No. Kab I Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Paket Kota PTSL (Kecamatan/Desa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
2 Kapuas Participatoiy BoyanTanjung 1,020 219
Hulu Mapping Riam Mangelai 1,520 233
NangaDanau 2,521 12
(PM) Nanga Sangan 2,022 3
Sn Wangi 519 24
Mujan 620 51
Nanga Betung 821 97
NangaBoyan 1,020 40
Tanjung
Tubang Jaya 615 -
KaryaMaju 1,017 -
Landau Mentail 2,516 -
Delintas Karya 815 -
Teluk Geruguk 1,018 -
Nanga Ret 500 -
Pemawan 600 -
Jongkong Kin
2,500 102
Jongkong Kanan 1,018 3
JongkongPasar 1,018 158
Ujung Said 1,018 -
Temenang 1,018 1
Ujung Jambu 1,018 -
Jongkong Kin
1 518
Jongkong Tengah ' -
Jongkong
1 018
Tanjung ' -
Kandungsuli 1,018 -
Penepian Raya 1,018
KaryaBaru 1,018 1
Nanga senan 1,018 -
Jongkong Kin
2 500
Hum ' 3
Penmata 2,018 -
Martadana 1,018 138
BuakLimbang 1,018 19
Pinang Laka 2,018 1
Pengkadan 2,018 18
g'
Mawan 2,411 45
Sasan 610 -
Pengkadan Hilir 3,018 -
SiraJaya 811 50
Total 3 Kecamatan 37 Desa 48.782 1.218

/3. Paket 3...


3. Paket 3 : 50.000 bidang (Kabupaten Landak), terdir, dan:

Terdaftar
No. Kab / Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Paket Kota PTSL (Kecamatan/Desa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
3 Landak Participatory Simpang 1.000 199
Mapping Kastun
Salatiga 1.500 113
(PM) Ngarak 1.000 539
KayuAra 1.500 220
Selutung 1.000 165
Kerohok 800 225
Mandor Bebatung 1.500 430
Sumsum 2.192 336
Sebadu 2.000 424
Semenok 1.000 543
Mengkunyit 1.500 369
Sekilap 1.500 355
Keramas 1.500 -
Manggang 1.000 6
Sampuro 1.000 198
Selaas 1.000 167
Sebaka 1.000 242
Tunang 1.000 502
Tiang Tanjung 1.000 358
Mempawah Garu 700 512
Hulu Bilanyuk 2.000 3
Caong 2.000 -
Ansolok 1.000 -
Perigi 2.000 -
Babatn 2.000 95
SungaiLaki 1.000 79
Paloan 2.000 470
Aur Sampuk 2.000 455
Sengah Tonang 1.000 726
Temila Andeng 800 130
Gombang 500 66
Banying 1.000 81
Total 3 Kecamatan 32 Desa 41.992 8.008

4. Paket 4: 30.000 bidang (Kabupaten Bengkayang), terdini dan:

Terdaftar
No. Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Kab I Kota Terdaftar Terpetakan
Paket PTSL (Kecamatan/Desa)
(K4)
4 Bengkayang Participatory Sumber Karya 3.509 41
Mapping MaloJelayan 2.002 61
Ampar Benteng 1.508 -
(PM) Tenak
Tubajur 1.506 -
Benteng 1.508 -
lemiaSlo 1.011 -
/Bengkayang...
Terdaftar
No. Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Kab I Kota
Paket PTSL (KecamatanlDesa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
4 Bengkayang Participatory Bana 1.010 -
Mapping Teriak Telidik 1.505 -
Tarijung 1.507 -
(PM) MuhiBersatu 2.010 -
Suka Maju 1.500 8
Suti
Kelayuk 1.004 -
Semarang
Suti Semarang 3.005 39
Tapen 2.001 26
Sungai Suka Bangun 3.005 131
Betung Karya Bhakti 2.003 100
Total 3 Kecamatan 16 Desa 29.594 406

5. Paket 5: 50.000 bidang (Kabupaten Ketapang), terdiri dan:

Terdaftar
No. Kab I Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Paket Kota PTSL (KecamatanlDesa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
5 Ketapang Participatory Suak Burung 2.500 111
Mapping Air Dekakah 500 502
Silat 2.500 5
(PM) Terusan 2.024 -
Kemuning 1.500 -
Kelampal 500 -
Asam Besar 500 18
Batu Sedau 500 145
Mania Jambi 500 2
Mata Seguling 1.500 -
Kalimantan 500 1
Pelempangan 1.024 -
Sengkuang
1 500 -
Merabong
Sungai Buluh 1.024 1
MekarJaya 1.500 -
Ratu Elok 600 192
Tnbun Jaya 700 -
Penangan 724 236
Tanggerang 724 190
Biku Sarana 1.024 1
Jelal Hulu Deranuk 524 1
Teluk Runjal 1.024 1
Air Dua 1.500 1
Sidahari 1.504 -
Natal Panjang 1.524 145
Serengkah 724 24
Tumbang
Mahawa 724 2
Titi
Kahmas Baru 1.024 103
Sengkaharak 524 374
/Ketapang..
Terdaftar
No. Kab I Metode Lokasi Kegiatan Betum Belum
Paket Kota PTSL (KecamatanlDesa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
5 Ketapang Participator)' Aur Gading 724 -
Mapping Beringin Rayo 724 73
Tanjung
(PM) 1.024 -
Beulang
Batu Beransah 2.025 -
Tumbang Serengkah
2 500
Titi Kanan -
Jungkal 624 -
Pengatapan
1 024 1
Jaya
Tanjung Maloi 1.014 -
Sepuring lndah 1.024 -
Sari Bekayas 724 269
Air Durian Jaya 724 69
Harapan Baru 1.500 142
Air Upas
Sukana 1.024 -
Gahang 724 393
MekarJaya 703 -
Total 4 Kecamatan 44 Desa 46.998 3.002

6. Paket 6: 50.000 bidang (Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau), terdiri dan:
Terdaftar
No. Kab / Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Paket Kota PTSL (Kecamatan/Desa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
6 Sanggau Participatory Bulu BaJa 157 145
Mapping Cowet 739 185
Senyabang 300 108
(PM) Empirang Ujung 5.500 - - -
Hum 440 787
Kebadu 500 614
Balai
Mak Kawing 500 233
Padi Kaye 1.000 143
Semoncol 1.500 378
Tae 122 300
Temiang Mali 200 172
Temiang Taba 300 72
Marita 400 1.040
Pandu Raya 500 60
Panndu Sebbara 400 1.272
Embala 500 1.679
Balal Ingin 1.500 293
Cempedak 1.500 377
Tayan
SungaiJaman 4.500 1.366
Tebanig Beniva 200 18
Sekadau NangaMahap 496 161
Nan
Batu Pahat 1.500 232
Maha
Nanga Sun 200 26
/Sekadau..
I,;
Terdaftar
No. Kab I Metode Lokasi Kegiatan Belum Betum
Paket Kota PTSL (KecamatanlDesa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
6 Sekadau Participatoiy Landau Kumpai 3.000 -
Nanga
Mapping Mahap Tamang 2.500 -
(PM) Nanga Nanga Koman 2.000 19
Taman Nanga Mongko 2.500 65
Sekadau Sunsong 1.500 -
Hulu Rawak Hulu 1.500 257
Entabuk 1.000 -
Belitang
Belitang 2 2.206 838
Total 7 Kecamatan 31 Desa 39.160 10.840

7. Paket 7: 50.000 bidang (Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi), terdiri dan:

Terdaftar
No. Kab I Metode Lokasi Kegiatan Belum Belum
Paket Kota PTSL (Kecamatan/Desa) Terdaftar Terpetakan
(K4)
7 Sintang Participatory Bekuan Luyang 2.000 2
Mapping Embaleb 2.000 -
Empunak Tapang
(PM) Keladan -
Empura 2.000 1
Engkeruh 1.900 -
Idal 1.897 -
Jasa 2.000 52
Muakan Petinggi 2.000 -
Mungguk Entawak 2.000 -
Ketungau 2.000 4
Nanga Bayan
Nanga Bugau 2.000 -
Sebadak 2.000 -
Sebetung Paluk 2.000 -
Sekaih 2.000 -
Senaning 2.000 137
Sepiluk 2.000 6
Sungai Bugau 2.000 -
Sungal Kelik 2.000 -
Sungai Sena 2.000 1
Ujung Kempas 2.000 -
Melawi Loka Jaya 800 130
Suka Maju 500 353
Bina Karya 1.500 98
Madong Raya 2.000 334
Tanah 2.425 0
Pelita Kenaya
Pinoh
Batu Luar 500 0
Keranjik 800 60
Tanjung Beringin
500 0
Raya
Total 2 Kecamatan 28 Desa 48.822 1.178

/3.2 Lingkup...
3.2. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada Kegiatan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah


Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat adalah
pengumpulan data pertanahan balk data fisik maupun data yuridis dengan pelibatan
partisipasi masyarakat (Puldatan) di lokasi proyek. Adapun metode yang digunakan
yaftu (1) PTSL (Umum); (2) Participatoty Mapping (PM) PTSL; (3) Community
Driven (CD) PTSL dan (2) Collaborative Mapping (CO) PTSL. Perbedaan antara
metode tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Alat bantu Pengumpulan Data Fisik


utama
Metode Partisipasi Pengumpulan
pengumpulan Metode
Masyarakat Peta Kerja Data Yuridis
data Pengukuran
PTSL (Umum) - Hardcopy Terestris Manual
(digunakan
hanya untuk
identifikasi awal
bidang tanah)
Participatoty Puldatan RTK LI/L2 Hardcopy Terestrisl Manual
Mapping untuk (digunakan pengamatan
(PM) PTSL boundary hanya untuk satelit
verification identifikasi
walk awal bidang
tanah)
Community Puldatan Peta kerja Hardcopy Fotogrametrisl Manual
Driven (CD) dengan skala digunakan kombinasi
PTSL minimal untuk
1:2500 identifikasi dan
delineasi batas
bidang tanah
pengukuran
dengan
menggunakan
metode
fotogrametris
Collaborative Puldatan Tablet dan RTK Digital Fotogrametris Digital (data
Mapping Li / kombinasi dientry di
(CO) PTSL tablet)

3.3. Taha pan Pekerjaan

Tahapan pekerjaan balk pada metode Participatory Mapping (PM) maupun


Collaborative Mapping PTSL adalah sama, yaltu sebagal berikut:

1 Persiapan dan Perencanaan Pekerjaan


a. Persiapan umum dan presentasi rencana kerja
lb. Pengumpulan...
b. Pengumpulan bahan
c. Survey pendahuluan
d. Pengukuran GCP
e. Pemotretan Drone/Pengolahan Citra
f. Pembentukan Puldatan
g. Training Puldatan
h. Pengolahan dan pencetakan Peta Kerja
I. Pengadaan Base Camp
j. Mobilisasi tenaga dan alat
k. Pendaftaran sebagal Mitra pada Aplikasi KKP, wajib untuk Surveyor
Kadaster Berlisensi dan Asisten Surveyor Kadaster Berlisensi

2. Penyuluhan

3. Pengumpulan data fisik


a. Identifikasi dan deliniasi batas Desa dan RT/Dusun
b. Identifikasi awal batas bidang tanah
c. Penetapan batas dan pengukuran bidang tanah (data x, y, z)
d. Verifikasi bidang tanah terdaftar
e. Pembuatan Gambar Ukur
f. Pengkartiran dan pemetaan
g. Kendall Mutu
h. Pencetakan Peta Bidang Tanah
I. Klarifikasi data fisik bidang tanah

4. Data Yuridis
a. Pengumpulan dokumen yuridis
b. Verifikasi dan digitalisasi dokumen dan data yuridis

5. Pembuatan Laporan
a. Pembuatan Laporan Awa!
b. Pembuatan Laporan Bulanan
c. Pembuatan Laporan Akhir

ft Penyerahan Hash Pekerjaan.


BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1.PERSIAPAN DAN PERENCANAAN PEKERJAAN


1. Persiapan Umum dan Presentasi Rencana Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus
mempresentasikan kepada Pemberi Pekerjaan dan Kantor Pertanahan
mengenaL
a. Organisasi Proyek
b. Metode Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
c. Rencana mobilisasi tenaga dan alat
d. Metode pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah setem pat
e. Program mutu proyek

2. Pengumpulan Bahan
Pelaksana Pekerjaan harus mengumpulkan bahan-bahan yang berguna dalam
pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat seperti yang tersebut pada BAB U.
Kanwil maupun Kantah mempunyal tanggung jawab untuk mempersiapkan
bahan tersebut. Selain bahan yang berasal dan Pemberi Pekerjaan, Kanwil
atau Kantah; Pelaksana Pekerjaan dapat mengumpulkan bahan lain dan
sumber lain yang dianggap perlu untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
(misal: peta PBB, peta Desa, peta RTRW, dsb). Biaya yang timbul dan
pengumpulan bahan ni ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.

3. Survey Pendahuluan
Sebelum dilaksanakan pengukuran bidang tanah, Pelaksana Pekerjaan
didampingi Tim Penyuluhan Kantor Pertanahan melaksanakan penyuluhan
yang bertujuan untuk
a. Berkoordinasi dengan aparat desa! Ketua RW/Ketua RTlTokoh Masyarakat
tentang rencana, jadwal dan rencana pelibatan masyarakat dalam
pemasangan tanda batas bidang tanah dan pengukurannya;
b. Membagikan Formulir Persiapan Pengukuran Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (Lampiran Nomor 5) dan dikumpulkan selambat-
lambatnya sebelum pelaksanaan pengukuran;
c. Mendapatkan gambaran awal jumlah bidang yang dapat diukur;
d. Menginformasikan dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan oleh
peserta PTSL+PM.
e. Mengumpulkan Salman Kartu Tanda Penduduk (KTP) peserta PTSL dan
Salman Dokumen alas hak (jika ada) atau Dokumen pernyataan
pemilikanlpenguasaan tanah dan peserta PTSL
f. Melakukan deliniasi batas desa indikatif dengan menggunakan sisi bidang
tanah terluar di desa yang bersangkutan di akhir kegiatan PTSL.

1g. Melakukan...
1¼;
g. Melakukan identifikasi dan memetakan batas kawasan hutan bersama Tim
dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan/atau Dinas Kehutanan setempat,
bekerjasama dengan Kanwil/Kantah ATR/BPN.
h. Melakukan deilniasi dan memetakan batas kawasan hutan indikatif di atas
peta di desa lokasi kegiatan (Area of Interest - Aol), apabila identifikasi batas
Kawasan hutan yang dilakukan dengan survei bersama (huruf g diatas)
tidak dapat dilaksanakan.
I. Melakukan validasi formulir Analisis Resiko per desa menggunakan
perangkat lunak KoBo Toolbox (disediakan oleh Kementerian ATR/BPN)
di awal imptementasi PTSL.

4. Pengukuran Ground Control Point (GCP)


GCP dibuat dan diukur sebagai titik kontrol dalam kegiatan pemotretan udara
dengan drone untuk pembuatan Peta Kerja dan atau titik kontrol/ikat kegiatan
pengukuran pemetaan daiam rangka PTSL. Titik kontrol pemotretan udara
terdiri dan titik kontrol dalam sistem koordinat lintang, bujur dan tinggi terhadap
spheroid pada datum WGS-84 dan atau Koordinat Proyeksi TM 3° pada datum
WGS-84. Titik kontrol/titik ikat terletak pada pojok, perimeter dan tengah dan
blok area pekerjaan (Lokasi PTSL). Metode dan spesifikasi GCP mengikuti
Petunjuk Teknis Pembuatan Peta Kerja Dengan Menggunakan Pesawat
NirawaklDrone Nomor: 02/JUKNIS-300!2017 Tanggal 21 Juni 2017.

5. Pemotretan Drone/Pengolahan Citra


Pemotretan dengan drone adalah kegiatan pembuatan peta kerja dengan
melakukan pemotretan udara menggunakan wahana pesawat udara nirawak
(drone). Kegiatan mi dilakukan apabila pada lokasi PTSL tidak tersedia Peta
Dasar. Selain pemotretan dengan drone, pembuatan peta kerja dapat dilakukan
dengan melakukan pengolahan raw data Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT)
minimum akuisisi 1 tahun sebelum kegiatan PTSL.

6. Pembentukan Puldatan
a. Puldatan dibentuk dan ditetapkan di tingkat desa oleh Kepala Kantor
Pertanahan dan dibuat SK Penetapan Puldatan.
b. Puldatan adalah kelompok masyarakat yang diberi pelatihan dan ditugaskan
untuk menjadi fasilitator sekaligus pelaksana proses pengumpulan data fisik
dan data yuridis.
c. Puldatan disahkan oleh Kepala Kantor Pertanahan.
d. Puldatan minimal beranggotakan 10 orang, yang terdini dan:
1. Kepala Desa! perangkat desa yang ditunjuk (1 orang);
2. Babinsa/ Babinkamtibmas, (1 orang);
3. Para-Surveyor, (minimal 4 orang); Para-surveyor adalah pemuda dan
atau pemudi desa/Karang Taruna yang direkrut dan diberi pelatihan
tata cara pengumpulan data fisik. Para-surveyor merupakan bagian
dan anggota Puldatan yang berasal dan Kabupaten yang sama,
bertugas untuk melaksanakan pengumpulan data fisik dan dapat
merangkap sebagai petugas pengumpul data yuridis di seluruh lokasi
/pekerjaan...
pekerjaan. Para-surveyor dapat berasal dan luar desa yang
bersangkutan.
4. Tokoh pemuda (4 orang) desa/anggota karang taruna/Ketua RT/tokoh
masyarakat/tokoh perempuan. Anggota Puldatan semaksimal mungkin
melibatkan perempuan desa atau tokoh perempuan.
e. Kualifikasi Puldatan:
1. Diutamakan mengenal medan desa dan lokasi PTSL+PM;
2. Usia minimal 17 tahun;
3. Dapat membaca dan menuis. Khusus untuk Para-surveyor memiliki
pendidikan minimal SMA atau setara;
4. Diutamakan dapat menggunakan gadget/smartphone.
5. Mempunyai waktu dan bersedia aktif,
6. Mampu berkomunikasi dengan baik,
7. Bersedia bekerja sesuai tugasnya (baik lapangan ataupun administratif)
8. Mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus oleh Kantah
f. Puldatan mempunyai tugas sebagai berikut:
1 Mengikuti Pembekalan Puldatan;
2. Menerima tugas yang diberikan oteh KJSKB dan menjalankan tugas
sesuai dengan pembagian area yang harus diaksanakan. Meaporkan
dan mengisi Formulir Daftar Hadir.
3. Melaksariakan pengumpuan data fisik (identifikasi dan deliniasi batas
dusun/RT/desa dan batas bidang tanah, memverifikasi batas dan
kesepakatan batas di Japangan, membantu petugas ukur dalam
melaksanakan pengukuran);
4. Meaksanakan pengumpuan data yuridis, mengumpulkan, memeriksa
kesesualan data dan kelengkapan dokumen Yuridis,mendigitalisasi dan
mengarsipkan berkas balk ash maupun salman disertai daftar nominatif
Data Yuridis (KTP/KK, alas hakfbukti kepemihikan, SPT PBB, Surat
Pernyataan Kepemihikan Tanah/Penguasaan Fisik);
5. Membantu dalam pembuatan Gambar Ukur;
6. Membantu memediasi apabila ada sengketa batas maupun kepemilikan
bidang tanah,
7. Membantu pelaksanaan pengumuman PBT untuk dikiarifikasi;
8. Bertanggung jawab kepada Satgas Fisik dan Satgas Yuridis.

7. Training Puldatan
a. Kantor Pertanahan menyiapkan training untuk Puldatan;
b. Narasumber training dapat berasal dan Kantor Pertanahan dan atau Kantor
Wilayah setempat;
c. Mateni training yang dibenikan antara lain identifikasi dan dehiniasi bidang
tanah pada Peta Kerja, pengukuran sederhana dengan menggunakan pita
ukur dan GNSS RTK, membuat Gambar Ukur (GU), verifikasi batas bidang
tanah, mengumpulkan dan memvenifikasi dokumen-dokumen yunidis, cara
mediasi.
/8. Pengolahan...
8. Pengolahan dan Pencetakan Peta Kerja
Pengolahan hasil pemotretan drone dan pengolahan raw data CSRT
menggunakan software pengolah yang kompatibel. Hash dan pemotretan drone
dan pengolahan citra disimpan daam format digital:
a. Peta Kerja berasal dan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) minimum
akuisist I tahun sebelum kegiatan atau Peta Foto Udara atau Peta
Drone/UAV yang telah dikoreksi geometris.
b. Skala peta kerja yang dapat digunakan paling kecil 1:2.500.
c. KeteHtian Peta Kerja: 0,3 mm x skala peta => (1:500; 1:1 .000; 1:2.500).
d. CSRT/Peta Foto/UAV/Drone yang telah dikoreksi geometrik kemudian
dioverlaykan dengan batas wilayah administrasi setempat, bidang tanah
terdaftar! K4, peta blok PBB, jaringan jalan/janingan utilitas lainnya (apabila
ada).

9. Pengadaan Base Camp


Basecamp Pelaksana Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan Kadastral
bertempat di lokasi PTSL atau tempat lain yang letaknya tidak jauh dan lokasi
PTSL+PM dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi dengan Kantor
Pertanahan. Selanjutnya Pelaksana Pekerjaan harus melaksanakan mobilisasi
Peralatan dan Tenaga Pelaksana yang dimulai paling lama 10 (sepuluh) han
setelah SPMK (Surat Penintah Mulai Kerja).

10. Mobilisasi tenaga dan alat


Sebelum dilaksanakan mobilisasi tenaga dan alat, penyedia wajib memitiki
Basecamp. Ba.secamp Pelaksana Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan
Kadastral bertempat di lokasi PTSL atau tempat lain yang letaknya tidak jauh dan
lokasi PTSL dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi dengan Panitia
Ajudikasi Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap. Selanjutnya pelaksana
Pekerjaan harus melaksanakan mobilisasi tenaga dan alat paling lambat 10
(sepuluh) han kalender setelah SPMK (Surat Penintah Mulai Kerja).

11. Pendaftaran sebagai Mitra pada Aplikasi KKP


Sebelum melaksanakan pekerjaan Surveyor Kadaster Berlisensi dan Asisten
Surveyor Kadaster benlisensi wajib untuk melakukan pendaftaran sebagai mitra
pada aplikasi KKP paling lambat 7 (tujuh) han kalender setelah SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja).

12. Aplikasi Survey Tanahku


Syarat pembuatan akun Survey Tanahku untuk Surveyor Kadaster Benlisensi
(SKB)
a. SKB telah tendaftar di aplikasi Mitra Kerja Kementerian ATRIBPN
b. Kantor Pertanahan telah melakukan venifikasi Kontrak Kerja dengan SKB
c. SKB telah memiliki akses ke aplikasi PTSL Fisik

/4.2 Penyuluhan...
LA
4.2. PENYULUHAN

a. Penyuluhan adalah kegiatan sosialisasi untuk memberikan informasi lengkap


tentang kegiatan PTSL+PM yang akan dilaksanakan kepada masyarakat yang
berada di lokasi serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan PTSL+PM.
b. Penyuluhan dilaksanakan penyedia pekerjaan bersama-sama dengan petugas
penyuluhan dan Kantor Pertanahan.
c. Target penyuluhan adalah semua masyarakat yang mempunyai/ menguasai
bidang tanah di wilayah desa/kelurahan tersebut, baik yang belum bersertipikat
maupun yang sudah bersertipikat.
d. Informasi yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan yaitu;
1) Pengenalan tim Puldatan
2) Tahap-tahap/proses kegiatan PTSL+PM
3) Jadwal kegiatan secara keseluruhan dan jadwal yang melibatkan
masyarakat seperti jadwal pengumpulan data fisik dan dokumen pertanahan,
jadwal verifikasi dan kesepakatan batas, jadwal pengukuran, dli.
4) Pembiayaan kegiatan
5) Bentuk partisipasi masyarakat antara lain:
- Berpartisipasi dalam kegiatan identifikasi dan deliniasi bidang tanah
- Konfirmasi terhadap bidang-bidang tanah terdaftar
- Memasang tanda batas
- Berada di tempat saat dilaksanakan verifikasi dan kesepakatan batas di
lapangan
- Menandatangani Gambar Ukur
- Mengumpulkan data Yuridis
6) Dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan dan dikumpulkan saat rapat
forum warga, seperti:
- Fotokopi KTP!KK pemilik bidang tanah (termasuk nama suami/istrinya jika
sudah menikah)
- Bukti alas hak (jika ada)
- Fotokopi sertipikatlSU/GS (untuk bidang tanah yang sudah terdaftar)
- Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang Tanah.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

4.3.PENGUMPULAN DATA PERTANAHAN

a. Identifikasi Awal Batas Bidang Tanah


• Identifikasi awal bidang tanah dilaksanakan dalam forum rapat warga oleh
Puldatan dan penyedia pekerjaan bersama-sama dengan masyarakat
(pemilik bidang tanah dan tetangga yang berbatasan).
/Puldatan.
• Puldatan memberikan informasi kepada pemihk bidang tanah terkait
jadwal kegiatan penetapan batas di lapangan.

b. Penetapan Batas dan Pengukuran Bidang Tanah (data x, y, z)


• Peta kerja yang telah dildentifikasi bidang tanah oleh masyarakat, dibawa
ke lapangan oleh Puldatan dan SKB dan Penyedia Pekerjaan;
• Verifikasi dan penetapan batas bidang tanah di lapangan dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara:
(i) dilapangan, Puldatan dan SKB dengan pemilik tanah/penunjuk batas
mengecek hasil identifikasi awal (untuk memastikan bahwa tanda
batas secara fisik ada di lapangan) dan menetapkan batas bidang
tanah pada peta kerja di lapangan, atau;
(ii) Puldatan terlebih dahulu memverifikasi batas bidang tanah dilapangan
bersama dengan pemilik tanah/penunjuk batas. Selanjutnya,
penetapan batas dilaksanakan oleh SKB dan Puldatan.
• ApabUa dalam satu lembar GU seluruh bidang tanahnya dapat
diidentifikasi dan dideineasi, maka SKB melakukan kontrol dengan
mengukur panjangan 2 (dua) sisi blok yang berbeda (panjangan utara-
s&atan dan panjangan barat-timur) secara terestris,
• Apabila dalam satu lembar GU terdapat titik-titik batas yang tidak dapat
diidentifikasi secara visual pada Peta Kerja misalnya terhalang atau
tertutup pohon sehingga sulit untuk menentukan batasnya, maka
dilakukan pengukuran tambahan di lapangan (suplesi) dengan cara
mengikatkan pada detil-detil terdekat yang terlihat sehingga titik batas
tersebut dapat ditentukan. Kemudian, SKB melakukan kontrol dengan
mengukur panjangan 2 (dua) sisi blok yang berbeda (panjangan utara-
selatan dan panjangan barat-timur) secara terestris.
• Terhadap bidang tanah yang seluruh batasnya tidak dapat diidentifikasi
dan di deliniasi pada Peta Kerja, dilakukan pengukuran dengan
menggunakan metode lain (terestris/pengamatan satelit/kombinasi);
• Terhadap bidang-bidang tanah yang telah disepakati tetangga yang
berbatasan, pemilik bidang tanah/kuasanya dapat membubuhkan nama/
kuasanya dan tanda tangan di atas Peta Kerja atau pada aplikasi mobile
mapping yang telah disediakan sebagai bentuk persetujuan atau
kesepakatan batas.
• Peta Kerja yang telah ditanda tangani digunakan sebagai lampiran GU.

c. Batas Kawasan Hutan


• ATR/BPN akan mendukung Pelaksana Pekerjaan berkoordinasi dengan
BPKH untuk melakukan survei bersama untuk identifikasi, delineasi dan
pemetaan batas kawasan hutan.
• Pelaksana Pekerjaan mendelineasi dan memetakan batas kawasan hutan
yang: (i) ada batas wilayah hutan yang ditetapkan di dalam atau
berdekatan dengan lokasi kegiatan PTSL; dan (ii) BPKH dan ATR/BPN
menyetujui di lapangan lokasi batas tersebut.
IJika...
• Jika kawasan hutan yang belum penetapan di lokasi proyek atau tidak
tersedianya survei bersama, Pelaksana Pekerjaan mendelineasi dan
memetakan batas kawasan hutan indikatif, serta memastikan bahwa PTSL
secara digital mencatat penggunaan lahan dan Iokasinya.
• Tanda batas kawasan hutan tidak perlu dibuat monumen.
• Pelaksana Pekerjaan membuat fitur polyline batas kawasan hutan. Jika
batas kawasan hutan dapat dilampirkan, fitur poligon harus dibuat layer
vektor adaiah bagian dan hasil kerja.
d. Batas Desa Indikatif
• Pelaksana pekerjaan mendelineasi dan memetakan batas desa indikatif
dalam lokasi proyek dengan menggunakan batas persil dan peta kerja.
• Batas desa indikatif didefinisikan sebagal fitur poligon tertutup, dan layer
vektor adalah bagian dad hasH kerja.
e Peta Penggunaan Lahan Aktual
• Pelaksana Pekerjaan mengambil data dan memetakan informasi
penggunaan lahan jika lokasi penggunaan lahan berada di dalam dan
berdekatan dengan lokasi kegiatan PTSL untuk memberikan peta
komprehensif hak tenurial dan penggunaan lahan (kepemilikan,
penguasanaan, hunian, HGU dan konsesi ekstraktif/pertambangan,
lisensi, sewa, dli.).
• Informasi penggunaan lahan iainnya mencakup, tetapi tidak terbatas pada
delineasi lahan gambut dan perkebunan, delineasi dan pemetaan tanah
komunal dan adat, serta identifikasi wilayah konsesi energi dan
pertambangan.
• Informasi penggunaan lahan didefinisikan sebagai fitur poligon tertutup,
dan layer vektor mi adalah bagian dan hasil kerja.
f. Pembuatan Gam bar Ukur
• Peta Kerja hasil identifikasi dan deliniasi batas bidang tanah oleh
masyarakat yang di dalamnya sudah memuat batas-batas bidang tanah
serta nama pemiliklkuasa dan tanda tangannya digunakan sebagai
lam piran GU.
• Gambar Ukur yang dihasilkan dan metode fotogrametris (yang seiuruh
bidangnya dapat diidentifikasi dan deliniasi di Peta Kerja) harus
mencantumkan ukuran panjangan 2 (dua) sisi blok.
• Gambar Ukur yang dihasilkan dengan metode terestris harus
mencantumkan angka ukur panjang sisi, sudut, dan/atau koordinat bidang
tanah hasil ukuran di lapangan.
• Gambar Ukur yang dihasilkan dengan cara pengamatan satelit yang data
ukurannya dalam bentuk digital (seperti GNSS, dli), terdini dan formulir
Gambar Ukur dan print out koordinat hasil hitungan. Gambar Ukur wajib
diisi lengkap dan menyertakan informasi metadata-nya.
• Sebagai bentuk persetujuan penetapan batas dalam aplikasi Survey
Tanahku, dilakukan rekam biometric sidik jan pada Gambar Ukur digital
oleh pemilik bidang tanah atau penunjuk batas yang dikuasakan dan
tetangga bersebelahan atau yang dikuasakan.
• GU ditandatangani oleh SKB
g. Peningkatan Kualitas Data Bidang Tanah Terdaftar (K4)
• Kondisi bidang tanah terdaftar hasil unduh dan apkasi KKP, terbagi
dalam dua kondisi, terpetakan dan belum terpetakan. Terhadap kondisi
tersebut dilakukan verifikasi dan tindak lanjut yang thbantu oleh Puldatan,
yang meliputi verifikasi kebenaran letak, pemilik, maupun batas di
lapangan.
• Verifikasi dan tindak lanjut untuk bidang belum terpetakan
• Verifikasi dan Tindak Lanjut Bidang Tanah sudah terpetakan pada
posisi/koordinat yang tidak tepat.
• Berita Acara Med iasi dan Berita Acara Penguku ran Ulang terhadap kondisi
bidang tanah tersebut merupakan output kegiatan bidang K4 dan
diserahkan ke Kantor Pertanahan. Data tersebut di entri dan tercatat pada
Aplikasi KKP dan data BT!SU fisik.
• Kriteria bidang tanah belum terdaftar yang dapat dijadikan target K4 dan
dapat dipertanggung jawabkan adalah:
i. Bidang tanah terdaftar dengan kualitas bidang tanah KW 4, 5 dan 6
pada desa yang ditetapkan sebagai lokasi PTSL dengan NIB yang
terbit sebelum 1 Januari 2017; atau
ii. Bidang tanah yang belum mempunyai NIB (Bidang tanah yang
pengukurannya sebelum PMNA Nomor 3 Tahun 1997).
h. Pembuatan Peta Bidang Tanah
• PBT dicetak sebanyak 2 (dua) kali:
(1) PBT untuk Kfarifikasi (format terfampir), dicetak 1 (satu) rangkap untuk
keperluan klanifikasi. PBT Kiarifikasi diumumkan oleh Puldatan untuk
dikiarifikasi oleh pemilik bidang tanah yang bersangkutan;
(2) PBT untuk keperluan pengumuman data fisik dan data yuridis dalam
rangka proses sertifikasi dicetak 3 (tiga) rangkap.
• Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau Iebih
pada lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya
telah ditetapkan oleh pemilik tanah dan digunakan untuk pengumuman
data fisik bidang tanah.

• Peta Bidang Tanah dibuat untuk 1 (satu) atau beberapa bidang tanah
dalam satuan wilayah tertentu (setiap RT atau beberapa RT) dengan
menyesuaikan data topografis yang ada (misalnya jalan, sungai dan lain-
lain) dan disertal NIB.

• Peta bidang tanah dapat dicetak pada kertas HVS 80 gr formatA3.


• Peta Bidang Tanah ditanda tangani oleh Surveyor Kadaster Berlisensi dan
dibubuhi cap basah Penyedia Pekerjaan (KJSKB atau Perusahaan
Geospasial Pentanahan!Survei dan Pemetaan).
• Tata cara pembuatan Peta Bidang Tanah dapat dilihat pada Lampiran 3.
/Peta.
. Peta Bidang Tanah Klarifikasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

I. Kiarifikasi Data Fisik Bidang Tanah


• Klarifikasi Data Fisik Bidang Tanah dilaksanakan oleh Puldatan kepada
masyarakat melalui pengumuman selama 3 han kalender.
• Kiarifikasi Data Fisik dimaksudkan untuk memastikan kebenaran dan
kesesuaian data maupun dokumen fisik yang telah dikumpulkan.
• Apabila saat klanifikasi terdapat koreksi nama, NIK, luasan, atau tambahan
data seperti nama pemilik bidang tanah (sebelumnya no name) maka PBT
kiarifikasi wajib diperbaiki. Perbaikan dilakukan dengan cara mencoret
data yang salah dan menuliskan koreksinya.

4.4. PENGUMPULAN DATA YURID!S


a. Pengumpulan Dokumen Yuridis
Pengumpulan dokumen yuridis dapat dilaksanakan bersamaan dengan
kegiatan identifikasi dan deliniasi batas bidang tanah dalam forum rapat
warga.
• Dokumen yang dikumpulkan antara lain: fotokopi identitas pemilik bidang
tanah (KTP/KK), fotokopi alas hak (SPPT PBBI Girik! Letter C, dil), fotokopi
sertipikatlGS/SU (jika ada) untuk bidang tanah yang sudah
terdaftar/bersertipikat dan Surat Pernyataan Penguasaan Fisik.
b. Venfikasi dan digitalisasi dokumen yuridis
• Verifikasi dokumen yuridis dilaksanakan dengan memeriksa kelengkapan
dokumen- dokumen yang telah dikumpulkan oleh pemilik bidang tanah,
memeriksa validitas dan masa berlaku dokumen, memeriksa kesamaan
ejaan/ nilai isian Surat Pernyataan Penguasaan.
• Berkas yang telah dikumpulkan dan diverifikasi kemudian di-file dan
diberikan nomor berkas permohonan (NUB) sesual dengan NUB yang ditulis
pada Peta Kerja dan digitalisasi dengan cara dientry pada Aplikasi Survey
Tanahku/Sentuh Tanahku dan difoto.
• Berkas yang dikumpulkan kemudian dibuat rekapitulasi dokumen yuridis
(contoh format terlampir)
4.5. PEMBUATAN LAPORAN
a. Laporan yang dimaksud adalah bentuk paparan! sajian tertulis yang menjelaskan
kegiatan proyek selama selang waktu tertentu berikut masalah-masalah khusus
yang perlu diketahui oleh pemberi pekerjaan yang timbul selama pelaksanaan
pengukuran dan pemetaan kadastral. Seluruh dokumen harus diserahkan kepada
pemberi pekerjaan.

b. Laporan Awal, Laporan mi benisi metode kerja, rencana kerja, perkiraan waktu
pekerjaan, daftar personil dan peralatan, serta hal lainnya yang dipandang perlu.
c. Laporan Bulanan, Laporan ni disajikan setiap akhir bulan dan diserahkan
kepada pemberi pekerjaan setiap bulan.
Id. Laporan...
d. Laporan Akhir, Laporan mi menyajikan seluruh hash kegiatan, masalah-masalah
yang timbul beserta pemecahan masalahnya, analisa teknik, grafik, sketsa, dll
dan awal sampai akhir kegiatan pengukuran dan pemetaan kadastral. Laporan
akhir ml diserahkan kepada pemberi pekerjaan paling lambat 3 (tiga) minggu
setelah kontrak pekerjaan berakhir. Format Laporan Akhir akan ditentukan
kemudian oleh Pihak Pemberi Pekerjaan.

4.6. PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN


Hasil-hasil yang diserahkan pihak Pelaksana Pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan
(Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) adalah sebagai
berikut:

a. Kegiatan Pengumpulan Data Fisik:


1) Gambar Ukur (hardcopy ash beserta dokumen pendukungnya, misal: Berita
Acara, fotokopi identitas, copy SU Bidang K4, dli., serta seiuruh data
softcopy/digital terkait data ukuran lapangan). Print out GU merupakan
minute dan menjadi bagman dan protokol KJSKB yang bersangkutan.
2) Pets Kerja hasil identifikasi dan dehlniasi(hardcopy atau softcopy hasil
lapangan).
b. Kegiatan Pengumpu Ian Data Yuridis
1) Dokumen pertanahan yang sudah di-file, direkap, dan digitalkan.
c. Kegiatan Pemetaan:
1) Peta Bidang Tanah Hasil Kiarifikasi hardcopy dan softcopy;
2) Peta Bidang Tanah (DI. 201 C) dafam bentuk hardcopy dan softcopy;
3) Peta Batas Desa Indikatif daham bentuk hardcopy dan softcopy (satu peta
tiap desa);
4) Peta Batas Kawasan Hutan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (satu peta
tiap desa),
5) Peta Penggunaan Lahan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (satu pets
tiap desa);
6) Peta hardcopy dan softcopy yang menggabungkan semua fitur yang
dihasilkan bersama dalam satu lembar peta dengan menggunakan pola
simbol dan warna yang dibedakan berdasarkan tema dan jenis fitur. Layer
zona penyangga 50 m dan batas kawasan hutan juga akan ditampilkan
dalam lembar peta (satu peta thap desa).
d. Laporan-Laporan:
1) Laporan Awal
2) Laporan Bulanan
3) Laporan Akhir

e. Semua softcopy disimpan dalam bentuk External Drive, termasuk juga Laporan
Akhir.

14.7 Larangan...
4.7. LARANGAN-LARANGAN

1. Dilarang melakukan pengukuran sebelum dilakukan penyuluhan;


2. Dilarang menggunakan Peta Dasar Pendaftaran berupa Peta Garis sebagal
dasar untuk melaksanakan deliniasi dan pengukuran di lapangan;
3 Dilarang menggunakan aplikasi tanpa sensi kecuali aplikasi open source;

Dilarang melaksanakan pengukuran dan pemetaan diluar area yang ditetapkan


sebagai lokasi PTSL+PM.

4.8. JADWAL KEGIATAN


Jadwal Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap berbasis Partisipasi Masyarakat Fase IV dilaksanakan selama 150
(seratus lima puluh) han kalender pada bulan April s/d Agustus 2021.

4.9. BIAYA
Biaya Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap berbasis Partisipasi Masyarakat dibebankan pada Daftar Isian
Peiaksanaan Anggaran Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2021 pagu anggaran untuk kegiatan Pengukuran dan
Pemetaan Bidang Tanah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap berbasis
Partisipasi Masyarakat adalah sebesar Rp. 74.168.613.270,- (Tujuh puluh empat
milyar seratus enam puluh dela pan juta enam ratus tiga be/as ribu dua ratus tujub
puluh rupiah)

Pontianak, 30 November 2020

Kepala Bidang Pejabat Pembuat Komitmen


Survei dan Pemetaan pada KantorWilayah BPN
KantoWilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat
- ProvinKimantan Barat

Agus S smiy-' to, S.T Ka anto, S.SiT


NIP. 1971050 199803 1 000 NIP. 197 718 199803 1 004
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN DAN PEMETAAN BIDANG TANAH


SISTEMATIS
2. CONTOH GAMBAR UKUR DALAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATK
(Lampiran 2 dan 3 Juknis sebagaimana no 1 di atas)
3. STANDAR PETA BIDANG TANAH PTSL (Lampiran 6 Juknis sebagaimana no 1 di
atas)
4. CONTOH PETA BIDANG TANAH KLARIFIKASI
5. FORMAT DAFTAR TANAH (DI. 203)
6. FORMULIR PERSIAPAN PENGUKURAN PENDAFTARAN TANAH
SISTEMATIS LENGKAP
7. FORMULIR INFORMASI BIDANG TANAH
8. CONTOH REKAPITULASI DOKUMEN YURIDIS
LAMPIRAN 2A

Lampiran 2A.

GU Ilalanian I
01107

l3\DAN PERT AN A11.-tN N:SIONAL


KANIOR PERTANAHAN
KA13tPATEN SLFMAN

GAMBAR UKUR
Nomor: 0001/2017

NUB NIB NUB NIB NUB NIB


1304.06.01.00008 11 13.04.06.01.00018 21 13.04.06.01.00028
2 13.04.06.01.00009 12 13.04.06.01.00019 22 13.04.06.01.00029
3 13.04.06.01.00010 13 13.04.06.01.00020 23 13.04.06.01.00030
4 13.04.06.01.00011 14 13.04.06.01.00021 24 13.04.06.01.00031
5 13.04.06.01.00012 15 13.04.06.01.00022 25 13.04.06.01.00032
6 13.04.06.01.00013 16 13.04.06.01.00023 26 13.04.06.01.00033
7 13.04.06.01.00014 17 13.04.06.01.00024 27 13.04.06.01.00034
8 13.04.06.01.00015 18 13.04.06.01.00025 28 13.04.06.01.00035
9 13.04.06.01.00016 19 13.04.06.01.00026 29 13.04.06.01.00036
10 13.04.06.01.00017 20 13.04.06.01.00027 30 13.04.06.01.00037

I. LOKASI
Nornor Pela Pendafiaran 49.1-44.060-16-3
Nomor Peta Kerja : PK-1
Nornor Foto Udara
Desa/Kelurahan
Kecarnatan
Kabupaten/Kotarnadya Slernan

IL KETERANGAN PENGUKUR
Pengukur/Badan Hukum : Basuki
Tanggal Pengukuran xx-xx-xxxx
Tanda Tangan

III. KETERANGAN

IV. SKET LOKASI

U
I

14:
LAMPIRAN 2B
LAMPIRAN 3
Contoh PETA BIDANO TANAH
Untuk Pendaftaran Tanah Sl.t.matlk Lamplran 0.1201 C
Long kap.

30cm
6 PETA BIDANCTANAII
NO810R:
U

(loll 116Lm

3, 12016 J,.l4k(,, $49 .00*4. FJcAE.A 1 7 111130


2. 11617 112.1$, 447 6.1*6.

3. 6.0(2 K$,..o. 44'I 4.206 RT.'RW


120113 Sl.46l1. 4112 04201. 4EUJRA1MN:
'1. 11614 '7$ Ic-sI. KECA.'.IATAN 1
*4115 15.00. 621 620*?. KAH13P4T11712
W*. 6.j.. :11 PROVIS4SZ:
1$. 611417 6.4$, 5.23 *s..$,
il. *615 P6.41 939 *4,
3. 611463 IC..so.411, Ji 6I*44

4.*- K..s.. 470 Ico.b


6. (.20413 tlsJ. 1111 0*6?.

44. 41613 6.1. 370 Ic

*643" 11 3 6
'4
72. (6Xt$) 944 130 00*6, 1,j
23.
74
201311
14*111
444..410441
04$
III
4113
$1204
II
to ni
45. (.01032 1011244. 525 00*46

7 64034 154 43 4cm"


1*. 014029 WI!4 l4 14044
74 12043?. (41,11 4471 042011
392. 0613'? 163115è 1784 6,.,4.

Koccrangan: SLEMAN, 3-4. 2007


I. Po** B1dan Tanmh &pnaokon k.odbl r11O bklmng. REtVAS&1CIt 0100K
b1dog lao*4 .iiengcu.I l*0al., bolos 4w. lusi berdsurkan + Kolurahw,
pa*llujulolnb*861 01t11pni u yaagdl6.asslcan
2. Pcta Bidoog Tw.ah 1*1 bol.aa a1cru9a4w. tanda buktl
kopwntanlal.a 11.14 bldang anahsa.oara.jl.
3. 1'cca llldaoig Tonal, 1*1 dlgeok.0 unliak babun ptngunl084w da**
U01kdslsw ranØcopon,iiiltau iadplkw balcuua toosk.
LAMPIRAN 4

LAMPIRAN V—Contoh Peta B3dangTanah dalan Rangka Karffikasi

PETA BIDANG TAPAH


DALAM RANGKA KLARIFIKASI

-. ,'.._n,.
LAM PIRAN 5

AUTO PSTAUAS1AN

DAFTAR TANAH

p•5* Pdmw. I **. 515k


Ta.gpil
No.,sos b
N SN 5 MIS I V N.q*..
No Nctak

— — —— 4 / — 15 ii

Dam NE Cii wsviiOOOO


lo'h NE 543CISIi 4sr'
LAMP IRAN 6

Formuhr ins dibagikon soot penyuluhon/sosiolisosi

Nomor Urut:

FORMULIR PERSIAPAN PENGUKURAN


PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

Setelah dilaksanakan penyuluhan atau sosalisasi Psndaftaran Tanah Sisternatis Lengkap


(PTSL} di
Desa/Kelurahan Jetis Kulon
Kecamatan : Jetis
Kabupaten Kulon Progo

Kami bersedia menjadi peserta PTSL dan akan metengkapi persyaratan yang diperlukan
sampai dengan sertipikat kami terima.
Pemitik Tanab
Letak Tanah
NIK
Perkiraan Luas Bidang
Sketsa berituk bidang (gomborkon beserto dengon nomrz pemilik bersebelohan):

Nama tetangga berbatasan:


Utara Timur
Barat Selatan
Bahwa pada saat Petugas Ukur PTSL akan melaksanakan pengukuran kami telah memasang
tanda batas dan akan hadir untuk menunjukkan batas serta menghadirkan tetangga batas
bersebelahan untuk persetujuan batas.

Jetis, Mci 2017


Calon Peserta,

(sobek ds sini. bogion mi untuk Colon Peserto don diserohkon kepoda Petugos Ukur soot dmloksonakon Pengukuron 8idong lonohnyo)

(bogmon mi untuk Petugos Ukur PTSL)

Nomor Urut:

Pemilik Tanah
Letak Tarsah
NIK
Perkiraan Luas Bidarig
Nama tetangga berbatasan
Utara Timur
Barat Selatan
LAMPIRAN 7

FORMULIR
INFORMASI BIDANG TANAH
KEGIATAN : PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP

DESA/KELURAHAN : TIM SATGAS P151K


KECAMATAN KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA KABUPAT€N/KOTA

KETERANGAN BIDANG TANAH


- NOMOR URUT BIDANG/NOMOR IDENTIFIKASI BIDANG (NIB)
- NOMOR GAMBAR UKUR
• NOMOR PETA KERIA

KETERANGAN PENGUMPUL INFORMASI BIDANG TANAH:


NAMA PETUGAS
- TANGGAI. PENGUMPULAN

INFORMASI BIDANG TANAH:


- ALAMAT BIDAN(i TANAH
-NAMAJALAN
• RT/RW
KOORDINAT BIDANG TANAH (PENDEKATAN):
LINTANG. BUJUR
TM
LETAK ZONE TM BIDANG TANAH
KONDISI BIDANG TANAH:
TANAH KOSONG J (p11th so/oh sow den gao rnemberi
TANAH DENGAN BANGUNAN PERMANEN/NON-PERMANEN tond X poda kotok d sebeloh)
PENGGUN&AN TANAH
PEMANFAATAN TANAH
NILAI TANAI-1/NJOP 1 Np/rn
KONDISI SEKITAR BIDANG TANAH:
OBYEK PENTING L SEKITAR BIDANG TANAH
JE N IS NAMA KETE RAN GAN
BAN GU N AN

BENDA ALAM

PETUGAS PENGUMPUI INFORMASI BIDANG TANAN

NIP / No. Lisensi )

Catatan
- CoreS salah satu yang tidak per/u

Anda mungkin juga menyukai