Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
A. Latar Belakang ....................................................................................3
B. Dasar Hukum .....................................................................................4
C. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 5
II. PERSIAPAN ........................................................................................ 6
III. PELAKSANAAN .................................................................................. 7
A. Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi ......................... 7
B. Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor Berlisensi ... 13
C. Sanksi................................................................................................. 16
IV. PELAPORAN ..................................................................................... 19
V. PEMBIAYAAN ................................................................................... 20
Lampiran ................................................................................................... 21
I. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi ............ 22
II. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor
Berlisensi ................................................................................................ 27

2
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah


pelaksana program strategis bidang pertanahan, salah satu diantaranya
adalah Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL bertujuan untuk
memberikan kepastian hukum bidang tanah di seluruh Indonesia, dengan
target 125 juta bidang tanah terdaftar pada tahun 2025. Untuk mencapai
target tersebut, dibutuhkan ± 18.500 orang petugas ukur, baik ASN (Aparatur
Sipil Negara) maupun non ASN (Surveyor Berlisensi). Hingga akhir tahun
2020 jumlah Petugas Ukur ASN sebanyak 2.072 orang dan Surveyor
Berlisensi sebanyak 15.463 orang. Namun dari sejumlah lisensi yang
diterbitkan tersebut, diketahui Surveyor Berlisensi yang masih berlaku masa
lisensinya sebanyak 9.256 orang.

Surveyor Berlisensi adalah mitra kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, yang terdiri
dari Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral. Surveyor Berlisensi
memiliki keahlian dan/atau keterampilan dalam menyelenggarakan proses
survei dan pemetaan pertanahan dalam rangka pendaftaran tanah, dan
bertanggung jawab mutlak di hadapan hukum atas data survei dan pemetaan
yang dihasilkannya.

Dalam rangka memenuhi jumlah petugas ukur dan menjaga


profesionalitasnya, perlu dilakukan Pembinaan Teknis terhadap Surveyor
Berlisensi secara periodik dan berkelanjutan. Salah satu tujuan dilakukan
pembinaan adalah agar kompetensi Surveyor Berlisensi sesuai dengan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Kadastral.
Selain itu, pembinaan teknis Surveyor Berlisensi penting untuk dilakukan
karena:

3
- Belum semua petugas ukur, baik ASN maupun Surveyor Berlisensi,
mempunyai pemahaman yang sama mengenai tugas dan fungsi
seorang petugas ukur;
- Mengantisipasi terjadinya moral hazard (penyimpangan moral)
dengan melakukan praktek joki pengukuran, yaitu memanfaatkan
Surveyor Berlisensi secara ilegal dalam kegiatan pengukuran;
- Menghindari penyalahgunaan Lisensi yang dipunyai oleh Surveyor
Berlisensi, yang berpotensi menimbulkan masalah hukum;
- Perlunya peningkatan kapasitas bagi Surveyor Berlisensi dan
adanya forum untuk melakukan sosialisasi peraturan dan inovasi
baru di bidang survei dan pemetaan;
- Perlunya peningkatan profesionalisme bagi pemimpin Kantor Jasa
Surveyor Berlisensi (KJSB).

B. Dasar Hukum

Dasar hukum kegiatan Pembinaan teknis Surveyor Berlisensi dan KJSB


adalah sebagai berikut ini:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria.
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2020
tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2020
tentang Badan Pertanahan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah.
5. Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah.
6. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan.
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Survei Kadastral;

4
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor
Berlisensi.
9. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 295 Tahun 2019
tentang SKKNI Bidang Kadastral.
10. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Negara
Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
materi Pengukuran dan Pemetaan.

C. Maksud dan Tujuan


Maksud kegiatan Pembinaan Teknis Surveyor Berlisensi dan KJSB adalah
sebagai berikut:
a. melakukan sosialiasasi peraturan yang berkaitan dengan survey dan
pemetaan kadastral;
b. melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan kompetensi dan
pengembangan profesi Surveyor Berlisensi;
c. melakukan monitoring pemanfaatan Surveyor Berlisensi di lingkungan
wilayah kerjanya;
d. memberikan evaluasi dan penilaian kinerja terhadap Surveyor Berlisensi.
e. memberikan evaluasi dan penilaian kinerja terhadap KJSB.

Melalui kegiatan pembinaan teknis, diharapkan Surveyor Berlisensi dan


KJSB semakin kompeten di bidangnya dan mempunyai hasil kinerja
pengukuran yang yang berkualitas.

5
II. PERSIAPAN

Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

1. Daftar Surveyor Berlisensi dan Kantor Jasa Surveyor Berlisensi (KJSB)


yang berada dalam satu wilayah kerja pembinaan Kantor Wilayah BPN
Provinsi.
Database Surveyor Berlisensi dan KJSB dapat diunduh melalui tautan
bit.ly/databaseSKB dan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
untuk melakukan analisa dalam perencanaan kegiatan.

2. Materi
Materi yang akan disampaikan dalam pembinaan teknis meliputi:
a. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penerapan
KKNI Bidang Kadastral;
b. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2020 tentang Surveyor
Berlisensi;
c. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap Tahun
2021;
d. Materi lainnya yang terkait dengan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme Surveyor Berlisensi.
Materi terkait dapat diunduh di link
bit.ly/MateriPembinaanTeknis

3. Pelaksana
Kegiatan dilaksanakan oleh Kepala Bidang Survei dan Pemetaan pada
Kantor Wilayah BPN Provinsi atau Kepala Seksi Survei dan Pemetaan
pada Kantor Pertanahan, selaku Pembina Surveyor Berlisensi dan KJSB.

6
III. PELAKSANAAN

Kegiatan Pembinaan Teknis Surveyor Berlisensi dan KJSB dilaksanakan


dengan cara tatap muka menggunakan metode diskusi, obervasi dan
wawancara dengan menggunakan protokol kesehatan. Pembinaan dilakukan
terhadap semua Surveyor Berlisensi dan KJSB yang ada dalam wilayah kerja
provinsi tersebut, termasuk melakukan klarifikasi terhadap aduan pelayanan
Surveyor Berlisensi.

Kegiatan ini meliputi:


a. Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Surveyor Berlisensi
b. Monitoring Dan Evaluasi Terhadap KJSB

A. Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi


Monitoring dan evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi meliputi:
1. Tempat Bekerja
Semua Surveyor Berlisensi dalam satu wilayah kerja bisa jadi akan
memiliki tempat bekerja yang berbeda-beda, seperti bekerja di:
a. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
b. Kantor Wilayah BPN Provinsi;
c. Kantor Pertanahan;
d. Kantor Jasa Surveyor Berlisensi.
e. Perusahaan Survei dan Pemetaan
f. Lainnya, misalnya: PPNPN, PNS, Perusahaan Kelapa Sawit,
Perusahaan Telekomunikasi, dan lainnya

Dengan adanya monitoring tempat bekerja ini dapat dipetakan


sebaran Surveyor Berlisensi yang ada di satu Provinsi, sehingga dapat
memudahkan kegiatan pembinaan serta kemudahan mobilisasi
personil ketika ada kekurangan Surveyor Berlisensi di suatu tempat
tertentu.

7
2. Keaktifan
Keaktifan Surveyor Berlisensi dapat dilihat dari dua pendekatan.
Pertama, disebut aktif jika lisensinya masih berlaku atau belum
berakhir. Kedua, Surveyor Berlisensi aktif dalam kegiatan pengukuran
kadastral. Surveyor Berlisensi akan dimonitor tingkat keaktifannya,
apakah rendah, sedang ataupun tinggi.
Skoring keaktifan:
a. Rendah : < 51
b. Cukup : 51 sd 70
c. Tinggi : > 71

Parameter yang digunakan untuk memberikan penilaian tingkat


keaktifan adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan pekerjaan di bidang kadastral dengan bobot
penilaian 60 %
2) Lisensi masih berlaku dengan bobot penilaian 40 %

Unsur-unsur yang akan dimonitor dan dievaluasi dibuat dalam bentuk


kuisioner seperti berikut:
No. Unsur penilaian Jawaban Keterangan Bukti
a. Pekerjaan
Apakah melakukan pekerjaan di
1 ya/tidak kontrak/ST
bidang kadastral

Apakah melakukan pekerjaan di


2 ya/tidak kontrak/ST
bidang pertanahan lainnya

Apakah melakukan pekerjaan


3 pengukuran dan pemetaan di ya/tidak kontrak/ST
instansi lain
Apakah pernah menjadi tim
perumus dalam penyusunan SK tim
4 ya/tidak
kebijakan di bidang perumus
kadastral/pertanahan
Apakah pernah mendapatkan Surat
5 ya/tidak
Surat Peringatan I Peringatan I
Apakah pernah mendapatkan Surat
6 ya/tidak
Surat Peringatan II Peringatan II
Apakah pernah mendapatkan Surat
7 ya/tidak
Sanksi Keputusan
Apakah pernah mengikuti
8 seminar/workshop terkait ya/tidak sertifikat
kadastral dan pertanahan

8
No. Unsur penilaian Jawaban Keterangan Bukti
Apakah pernah mengikuti
9 seminar/workshop terkait ya/tidak sertifikat
survei dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti
10 pelatihan di bidang survei dan ya/tidak sertifikat
pemetaan
Apakah pernah mengikuti
11 ya/tidak sertifikat
pelatihan di bidang manajerial
Apakah pernah menjadi
12 narasumber dalam ya/tidak sertifikat
seminar/workshop/pelatihan
Apakah pernah mengikuti
13 pembinaan teknis dari Kantor ya/tidak undangan
Wilayah/Kantor Pertanahan
Apakah pernah mengikuti
14 pembinaan teknis dari ya/tidak sertifikat
Kementerian
Apakah tergabung dalam kartu
15 ya/tidak Sebutkan:
asosiasi profesi anggota
b. Lisensi
Kapan Surat
Apakah lisensinya masih
1 ya/tidak berakhirnya Keputusan/
berlaku
: Kartu Lisensi

Dari hasil monitoring dan evaluasi keaktifan tersebut dapat diketahui


karakteristik Surveyor Berlisensi. Surveyor Berlisensi yang mempunyai
tingkat keaktifan rendah perlu diberikan pembinaan secara lebih
intensif sehingga akan meningkatkan nilai keaktifannya menjadi
tinggi/cukup.

3. Penilaian
Monitoring dan evaluasi terkait penilaian Surveyor Berlisensi dilakukan
untuk melihat kinerja dan sikap dari Surveyor Berlisensi. Parameter
penilaian terdiri dari parameter kinerja dan sikap dengan bobot kinerja
sebanyak 60 % dan sikap sebanyak 40 %. Adapun skoring penilaian
sebagaimana berikut:
1) Kurang : 0 sd 55
2) Cukup : 56 sd 70
3) Baik : 71 sd 80
4) Sangat Baik : 81 sd 99

9
Parameter yang dinilai adalah sebagai berikut:
a. Kinerja

Penilaian kinerja digunakan untuk mengetahui kemampuan dan


mengukur produktivitas Surveyor Berlisensi selama bekerja.
Dengan penilaian kinerja ini diharapkan akan diketahui tingkat
produktivitas Surveyor Berlisensi sehingga akan memudahkan
dalam proses pembinaan terhadap pengembangan diri dan
peningkatan profesionalisme Surveyor Berlisensi tersebut.

Penilaian kinerja memiliki bobot 60%. Kinerja Surveyor Berlisensi


dinilai berdasarkan:
1) Tingkat keterampilan/keahlian dalam mengoperasikan alat
ukur
2) Tingkat keterampilan/keahlian dalam melakukan
pengukuran, dan pengolahan data pengukuran
3) Tingkat keterampilan/keahlian dalam menyajikan data hasil
pengukuran
4) Kualitas hasil pekerjaan
5) Tingkat ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan

b. Sikap
Penilaian sikap terhadap Surveyor Berlisensi diperlukan guna
memberikan evaluasi terhadap perilaku Surveyor Berlisensi.
Aspek yang dinilai meliputi:
1) Integritas
Merupakan kemampuan untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika yang berlaku dalam organisasi.
Integritas memiliki bobot penilaian sebanyak 25 %.Nilai-nilai
yang terkandung dalam aspek ini diantaranya :
­ hormat kepada rekan kerja dan atasan;
­ bersikap profesional;
­ tidak menerima pekerjaan di luar kemampuannya;
­ tidak melakukan perbuatan tercela;
­ tidak menyalahgunakan nama Kementerian atau Asosiasi
Profesi untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak
lainnya;

10
­ berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukannya;
­ Mengikuti kegiatan pelatihan/seminar/workshop yang
dapat meningkatkan kompetensinya;
2) Komitmen
Komitmen merupakan kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan Surveyor Berlisensi untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan/ atau golongan. Komitmen memiliki bobot
penilaian sebanyak 25 %. Adapun nilai-nilai yang terkandung
dalam aspek ini diantaranya:
­ tidak mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia,
yang didapat dalam kedudukannya sebagai Surveyor
Berlisensi, untuk tujuan yang tidak ada hubungan
dengan tugasnya;
­ menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat;
­ dalam menjalankan tugasnya dilarang menunjukkan rasa
keberpihakan, prasangka atau pelecehan terhadap suatu
ras, jenis kelamin, agama, asal kebangsaan, perbedaan
kemampuan fisik atau mental;
­ Menyeleraskan sikap dan tindakan terhadap penyelesaian
yang tertuang dalam kesepakatan kerja.
3) Disiplin
Disiplin merupakan kesanggupan Surveyor Berlisensi
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar
dijatuhi hukuman disiplin. Disipilin memiliki bobot penilaian
sebanyak 25 %. Adapun contoh sikap yang menunjukkan aspek
disiplin adalah sebagai berikut:
­ masuk kantor sesuai jam kerja;
­ meninggalkan kantor dengan izin atasan;
­ berpakaian rapi dan sopan;
­ melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kesepakatan
kerja atau Kerangka Acuan Kerja (KAK);

11
­ menaati seluruh Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku di lingkungan tempat bekerja;
­ menyelesaikan pekerjaannya dan menyerahkan hasil
pekerjaanya kepada pengguna jasa dengan tepat waktu
sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan kerja;
­ menyampaikan laporan bulanan tepat waktu;
­ menjaga kualitas pekerjaan.
4) Kerja sama
Adalah kemauan dan kemampuan Surveyor Berlisensi
untuk bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan
dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan
suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Aspek ini memiliki bobot penilaian sebanyak 25 %. Adapun
contoh sikap yang menunjukkan sikap kerjasama adalah
sebagai berikut:
­ mengerti tugas profesinya dalam suatu pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya;
­ mampu bekerjasama dengan tim;
­ menghargai antar anggota tim;
­ menjaga hubungan dan koordinasi secara baik dengan
pemberi kerja.

4. Rekomendasi

Rekomendasi merupakan output terakhir dari rangkaian monitoring


dan evaluasi yang sudah dilakukan terhadap Surveyor Berlisensi.
Rekomendasi diberikan sebagai persyaratan untuk dapat mengerjakan
pekerjaan di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional periode tahun selanjutnya dan sebagai
persyaratan dalam proses perpanjangan lisensi.

Rekomendasi diberikan dengan kriteria sbb:


1) Sangat Direkomendasikan, jika hasil monitoring dan evaluasi
minimal menunjukkan tingkat sbb:

12
a. Tingkat keaktifan pada level tinggi
b. Tingkat keaktifan pada level baik
2) Direkomendasikan, jika hasil monitoring dan evaluasi minimal
menunjukkan tingkat sbb:
a. Tingkat keaktifan pada level sedang
b. Tingkat keaktifan pada level cukup
3) Tidak Direkomendasikan, jika hasil monitoring dan evaluasi
minimal menunjukkan tingkat sbb:
a. Tingkat keaktifan pada level rendah
b. Tingkat keaktifan pada level kurang

Hasil dari monitoring dan evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan
awal dalam pemetaan kondisi sebenarnya Surveyor Berlisensi dan akan
digunakan dalam bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
terkait dengan Surveyor Berlisensi. Monitoring dan evaluasi terhadap
Surveyor Berlisensi dituangkan dalam tabel kuisioner yang terlampir
dalam Lampiran I.

B. Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor Berlisensi

Monitoring dan evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor Berlisensi ini


diperlukan dalam rangka pembinaan. Berdasarkan Permen Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2021 bahwa
semua Surveyor Berlisensi harus bergabung ke dalam KJSB, hal ini
dilakukan dalam rangka pembinaan, monitoring dan evaluasi serta
peningkatan profesionalisme dari Surveyor Berlisensi dan KJSB.
KJSB mempunyai peran yang sangat penting dalan kegiatan pembinaan
terhadap Surveyor Berlisensi yang menjadi anggotanya, sehingga dengan
peran tersebut pemimpin KJSB dituntut untuk meningkatkan kompetensi
dan profesionalismenya.

Pembinaan, monitoring dan evaluasi serta peningkatan profesionalisme


terhadap KJSB dilakukan dalam bentuk fasilitasi dan konsultasi. Pemberian
fasilitasi dilakukan melalui sosialisasi, forum komunikasi dan workshop
terkait kebijakan strategis di bidang kadastral. Adapun pemberian konsultasi

13
dilakukan untuk mendapatkan informasi, penyamaan pendapat terkait
dengan penerapan peraturan perundang-undangan dan kebijakan; dan/atau
konsultasi permasalahan yang sifatnya mendesak.

Monitoring dan evaluasi terhadap KJSB meliputi berikut ini:


1. Organisasi
Pada tahap ini akan diperoleh informasi terkait organisasi KJSB
tersebut. Informasi tersebut adalah sbb:
a. Nama KJSB
b. Nomer dan tanggal Surat Izin Menteri
c. Alamat kantor
d. Daftar nama anggota
e. Daftar peralatan dan pendukung lainnya

2. Jenis Pekerjaan
Monitoring terhadap jenis pekerjaan ini dilakukan untuk melihat tipe
dan karakteristik KJSB dalam melaksanakan pekerjaannya. Jenis
pekerjaan dapat berupa:
a. PTSL
b. Pengadaan tanah
c. Redistribusi
d. Rutin
e. Pembuatan peta dasar/peta tematik
f. Lainnya
Selain jenis pekerjaan, dibutuhkan juga informasi terkait: nama
pekerjaan; tim pelaksana yang terlibat; pemberi kerja; waktu
pelaksanaan dan status pekerjaan. Status pekerjaan tersebut berupa
informasi selesai/tidak selesai/sedang berlangsung.

3. Keaktifan
Keaktifan KJSB dapat dilihat seberapa banyak keterlibatan mereka
dalam kegiatan yang ada di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasioanal, Kantor Wilayah BPN Provinsi
maupun Kantor Pertanahan.

14
KJSB yang tidak melakukan pekerjaan kadastral belum tentu nilainya
rendah, ada juga KJSB yang karena tidak menang tender pekerjaan
kontraktual tidak bisa melakukan pekerjaan kadastral. Selain itu
karena penurunan volume pekerjaan kadastral menyebabkan
terbatasnya pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh KJSB.
Berikut ini adalah unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai
parameter dalam penilaian keaktifan KJSB:
a. melaksanakan pekerjaan di bidang kadastral;
b. melaksanakan pekerjaan di bidang pertanahan lainnya;
c. Melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pemetaan di instansi
lain;
d. tidak pernah mendapatkan Surat Peringatan;
e. memasang papan nama KJSB;
f. Tersedia ruangan kantor;
g. Memiliki kop surat;
h. Memiliki stempel;
i. Format papan nama, ruangan , kop dan stempel sesuai
ketentuan;
j. Memiliki buku protokol;
k. menjadi tim perumus dalam penyusunan kebijakan di bidang
kadastral/pertanahan;
l. memberikan layanan konsultasi dibidang kadastral/pertanahan
kepada pihak internal (KJSB/Kementerian ATR/BPN);
m. memberikan layanan konsultasi dibidang kadastral/pertanahan
kepada pihak external (Pemda/ kementerian/lembaga
lainnya/masyarakat);
n. mengikuti seminar/workshop terkait kadastral dan pertanahan;
o. mengikuti seminar/workshop terkait survei dan pemetaan;
p. mengikuti pelatihan di bidang survei dan pemetaan;
q. mengikuti pelatihan di bidang manajerial ;
r. menjadi narasumber dalam seminar/workshop/pelatihan;
s. mengadakan pembinaan terhadap anggotanya;
t. mengikuti pembinaan teknis dari Kantor Wilayah/Kantor
Pertanahan;
u. mengikuti pembinaan teknis dari Kementerian.

15
Kriteria untuk keaktifan berupa penilaian kualitatif rendah, sedang dan
tinggi. Skoring keaktifan meliputi:
a) Rendah : < 51
b) sedang : 51 sd 70
c) Tinggi : > 71

Dari hasil monitoring keaktifan KJSB tersebut dapat diketahui karakteristik


KJSB, jika KJSB tingkat keaktifannya rendah maka perlu diberikan
pembinaan secara lebih intensif dalam bentuk konsultasi sehingga
keaktifan KJSB menjadi tinggi/sedang.

4. Rekomendasi
Rekomendasi merupakan output terakhir dari rangkaian monitoring dan
evaluasi yang sudah dilakukan terhadap KJSB. Rekomendasi diberikan
sebagai persyaratan untuk dapat mengerjakan pekerjaan di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
periode tahun selanjutnya.
Rekomendasi terhadap KJSB memiliki 2 (dua) tingkat yaitu:
1. Direkomendasikan
2. Tidak direkomendasikan

Hasil dari monitoring dan evaluasi terhadap KJSB akan digunakan sebagai
bahan awal dalam pemetaan kondisi sebenarnya terkait KJSB dan akan
digunakan dalam bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terkait
dengan KJSB. Monitoring dan evaluasi terhadap KJSB dituangkan dalam
tabel kuisioner yang terlampir dalam Lampiran II.

C. Sanksi

Surveyor Berlisensi dan KJSB dapat diberikan sanksi jika melanggar


kewajiban dan larangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri terkait
Surveyor Berlisensi. Pembina di Kantor Pertanahan dapat mengusulkan
pemberian sanksi ringan ke Pembina di Kantor Wilayah, kemudian Pembina
di Kantor Wilayah dapat memutuskan sanksi ringan tersebut berdasarkan
dokumen dan pemantauan langsung dilapangan. Surat pemberian sanksi

16
harus dikirimkan ke Pusat guna pencabutan lisensi bagi Surveyor Berlisensi
yang dikenakan sanksi.

Pembina di Kantor Wilayah dapat juga mengeluarkan rekomendasi untuk


penjatuhan sanksi sedang maupun berat kepada Surveyor Berlisensi dan
KJSB yang secara terbukti telah melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
Rekomendasi tersebut dikirimkan ke Direktorat Pengukuran dan Pemetaan
Dasar Pertanahan dan Ruang untuk selanjutkan akan ditindaklanjuti dengan
klarifikasi dan pemrosesan lebih lanjut.

Adapun sanksi-sanksi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:


1) Sanksi Ringan
Sanksi ringan berupa peringatan tertulis dan pembekuan Lisensi
selama 1 (satu) tahun dikenakan bagi Surveyor Berlisensi atau KJSB
yang melakukan tindakan:
a. tidak membuat dan menyampaikan laporan kinerja bulanan secara
elektronik paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
kepada Kepala Kantor Wilayah yang ditembuskan kepada pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi Surveyor Berlisensi;
b. tidak menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan dan
paraf, dan teraan cap/stempel jabatannya;
c. tidak mengadministrasikan semua pekerjaan secara tertib dan
mengelola Dokumen Elektronik;
d. tidak menyerahkan atau menerima Protokol Surveyor Berlisensi;
e. tidak memasang papan nama dan menggunakan stempel jabatan;
f. merangkap jabatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
tentang Surveyor Berlisensi;
g. mengalihkan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya kepada
Surveyor Berlisensi/KJSB yang lain.

2) Sanksi Sedang
Sanksi sedang berupa peringatan tertulis dan pembekuan Lisensi
selama 2 (dua) tahun dikenakan bagi Surveyor Berlisensi atau KJSB
yang melakukan tindakan:

17
a. tidak menjaga kerahasiaan data, dokumen dan/atau warkah yang
diperoleh dari Kementerian atau Pihak Lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. berkompetisi secara tidak wajar dan bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dalam memperoleh
pekerjaan dari masyarakat maupun dari Kementerian;
c. tidak melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. mengatasnamakan Kementerian untuk kepentingan pribadi yang
melawan hukum.

3) Sanksi Berat
Sanksi berat berupa peringatan tertulis dan pembekuan Lisensi selama 3
(tiga) tahun dikenakan bagi Surveyor Berlisensi atau KJSB yang
melakukan tindakan:
a. tidak mentaati dan melaksanakan semua ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Kode Etik profesi;
b. menyalahgunakan hasil pekerjaan;
c. menyalahgunakan data, dokumen dan/atau warkah yang berada di
Kementerian dan/atau KJSB;
d. mengurangi dan/atau menambah persyaratan yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Sanksi berat berupa peringatan tertulis dan pencabutan Lisensi


dikenakan bagi Surveyor Berlisensi yang melakukan:
a. perbuatan melawan hukum dan/atau etika profesi; dan
b. tidak bergabung dengan KJSB dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.

Adapun sanksi berat berupa peringatan tertulis dan pencabutan izin


kerja dikenakan bagi KJSB yang melakukan perbuatan melawan hukum.

18
IV. PELAPORAN

Hasil dari kegiatan Pembinaan Teknis Surveyor Berlisensi dan KJSB berupa
laporan yang berisi:
a. hasil monitoring dan evaluasi semua Surveyor Berlisensi dan KJSB yang
berada di wilayah kerja provinsi yang bersangkutan.
b. usulan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Surveyor Berlisensi dan
KJSB yang melanggar kode etik
c. Pemetaan permasalahan terkait Surveyor Berlisensi dan KJSB
d. Pemetaan kebutuhan Surveyor Berlisensi dan KJSB untuk dalam
lingkungan Kantor Wilayah Kerjanya

19
Lampiran
Lampiran I

21
I. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi
Tabel 1. Tabel Monitoring dan Evaluasi Surveyor Berlisensi

Tempat Bekerja Keaktifan Penilaian Rekomendasi


Nomor tidak
No. Nama Masa Berlaku Perusahaan Sangat sangat
Lisensi Kanwil Kantah KJSB Lainnya Rendah Sedang Tinggi Kurang Cukup Baik direkomendasika direkomendasikan
Survei Baik direkomendasikan
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 Joko Santosa (contoh) 2-1001-21 31 Desember 2023 √ √ √ √

Catatan:
(2) diisi nama lengkap
(3) diisi nomor lisensi
(4) diisi lisensi berlaku hingga kapan
(5) diisi nama Kanwil nya
(6) diisi nama Kantah nya
(7) diisi nama KJSB nya
(8) diisi nama Perusahaan Survei
(9) diisi jika tidak termasuk yang disebutkan di atas, misalnya: perusahaan telekomunikasi, dll
(10) diberikan ceklist jika keaktifannya rendah
(11) diberikan ceklist jika keaktifannya sedang
(12) diberikan ceklist jika keaktifannya tinggi
(13) diberikan ceklist jika penilaiannya kurang
(14) diberikan ceklist jika penilaiannya cukup
(15) diberikan ceklist jika penilaiannya baik
(16) diberikan ceklist jika penilaiannya baik sekali
(17) diberikan ceklist jika hasil akhirnya tidak direkomendasikan
(18) diberikan ceklist jika hasil akhirnya direkomendasikan
(19) diberikan ceklist jika hasil akhirnya sangat direkomendasikan

22
Tabel 2. Kuisioner Tingkat Keaktifan Surveyor Berlisensi

No. Unsur penilaian Jawaban Keterangan Bukti


a. Pekerjaan
1 Apakah melakukan pekerjaan di bidang kadastral ya/tidak kontrak/ST
Apakah melakukan pekerjaan di bidang pertanahan
2 ya/tidak kontrak/ST
lainnya
Apakah melakukan pekerjaan pengukuran dan
3 ya/tidak kontrak/ST
pemetaan di instansi lain
Apakah pernah menjadi tim perumus dalam
4 penyusunan kebijakan di bidang ya/tidak SK tim perumus
kadastral/pertanahan
5 Apakah pernah mendapatkan Surat Peringatan I ya/tidak Surat Peringatan I
6 Apakah pernah mendapatkan Surat Peringatan II ya/tidak Surat Peringatan II
7 Apakah pernah mendapatkan Sanksi ya/tidak Surat Keputusan
8 Apakah membuat laporan tiap bulan ya/tidak foto copy laporan
fotocopy surat
9 Apakah pernah menerima aduan dari masyarakat ya/tidak
aduan
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait
10 ya/tidak sertifikat
kadastral dan pertanahan
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait
11 ya/tidak sertifikat
survei dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang survei
12 ya/tidak sertifikat
dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang
13 ya/tidak sertifikat
manajerial
Apakah pernah menjadi narasumber dalam
14 ya/tidak sertifikat
seminar/workshop/pelatihan
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari
15 ya/tidak undangan
Kantor Wilayah/Kantor Pertanahan
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari
16 ya/tidak sertifikat
Kementerian
Sebutkan
17 Apakah tergabung dalam asosiasi profesi ya/tidak kartu anggota
namanya:
b. Lisensi
Surat
Kapan
1 Apakah lisensinya masih berlaku ya/tidak Keputusan/Kartu
berakhirnya:
Lisensi

Rumus perhitungan tingkat keaktifan


a. Pekerjaan
Semua nomer urut kuisioner memiliki point, untuk
1. jawaban ya bernilai 2 point, jawaban tidak bernilai 1
point kecuali nomer urut tertentu (1 dan 7)
2. Nomer Urut 1 dan 7 memiliki 4 point untuk jawaban ya, dan 2 point untuk jawaban tidak
3. Setelah dijumlah maka hasil penjumlahan dikalikan konstanta 3
4. hasil dari angka 3 kemudian dikalikan bobot 60 %
b. Lisensi
1. Jika lisensi masih aktif nilainya 100, jika sudah tidak aktif nilainya 0
c. Hasil
1. Hasil dari huruf a ditambah dengan huruf b
2. Jika nilainya < 50 maka tingkat keaktifan rendah
3. Jika nilainya diantara 50 sd 75 maka tingkat keaktifan sedang
4. Jika nilainya diantara 75 sd 100 maka tingkat keaktifan tinggi

23
Contoh hasil monitoring dan evaluasi terhadap Surveyor Kadastral

No. Unsur penilaian Jawaban Nilai


a. Pekerjaan
1 Apakah melakukan pekerjaan di bidang kadastral ya 4
Apakah melakukan pekerjaan di bidang pertanahan
2 tidak 1
lainnya
Apakah melakukan pekerjaan pengukuran dan
3 tidak 1
pemetaan di instansi lain
Apakah pernah menjadi tim perumus dalam
4 penyusunan kebijakan di bidang tidak 1
kadastral/pertanahan
5 Apakah pernah mendapatkan Surat Peringatan I tidak 1
6 Apakah pernah mendapatkan Surat Peringatan II tidak 1
7 Apakah pernah mendapatkan Sanksi tidak 2
8 Apakah membuat laporan tiap bulan ya 2
9 Apakah pernah menerima aduan dari masyarakat tidak 1
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait
10 ya 2
kadastral dan pertanahan
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait
11 tidak 1
survei dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang survei
12 tidak 1
dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang
13 tidak 1
manajerial
Apakah pernah menjadi narasumber dalam
14 tidak 1
seminar/workshop/pelatihan
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari
15 ya 2
Kantor Wilayah/Kantor Pertanahan
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari
16 ya 2
Kementerian
17 Apakah tergabung dalam asosiasi profesi ya 2
sub jumlah 26
konstanta 3
Jumlah 78
Nilai (60%) 46,8
b. Lisensi
1 Apakah lisensinya masih berlaku ya 100
Nilai (40%) 40

Hasil perhitungan tingkat keaktifan

No. Aspek Nilai


1 melaksanakan pekerjaan kadastral 46,8
2 lisensi aktif 40
Jumlah 86,8
Tinggi

24
Tabel 3. Kuisioner Tingkat Penilaian Surveyor Berlisensi

a.Pengukuran Kinerja
Penilaian
No. Kriteria Kurang Cukup baik baik sekali
0 sd 55 56 sd 70 71 sd 80 81 sd 100
Keterampilan/keahlian dalam
1
mengoperasikan alat ukur
Keterampilan/keahlian dalam
2 melakukan pengukuran, dan
pengolahan data pengukuran
Keterampilan/keahlian dalam
3
menyajikan data hasil pengukuran

4 Kualitas hasil pekerjaan


Tingkat ketepatan waktu
5
penyelesaian pekerjaan
Sub Jumlah x1 x2 x3 x4
Nilai rata-rata = (Ʃx1 sd x4)/5

b. Pengukuran Sikap
NO SASARAN KERJA SUB BOBOT NILAI TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) X (4)
1 Integritas 25%
2 Komitmen 25%
3 Displin 25%
4 Kerja sama 25%
TOTAL y

c. Hasil Peniliaian
c = a+b
No Unsur penilaian Nilai Bobot Jumlah
1 Kinerja = (Ʃx1 sd x4)/5 60%
2 Sikap y 40%
Jumlah
(Kurang/Cukup/Baik/sang
Hasil penilaian
at baik)

Skor Penilaian:
1. Kurang : 0 - 55
2. Cukup : 56 - 70
3. Baik : 71 - 80
4. Sangat Baik : 81 - 99

25
Lampiran II

26
II. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor Berlisensi
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KANTOR JASA SURVEYOR BERLISENSI
TAHUN 2021

Nama :
Nomer SK :
Alamat Kantor :

1. ORGANISASI
Anggota Peralatan Pendukung
No Nama Pemimpin dan/ Rekan Nomor Lisensi Surveyor Kadastral Asisten Surveyor Kadastral Alat Ukur Pengolah Data
Nama No Lisensi Nama No Lisensi Nama Jumlah Nama Jumlah

2. LINGKUP PEKERJAAN
No. Jenis Pekerjaan Nama Pekerjaan Pemberi Kerja Status *

* Status:
1. selesai
2. tidak selesai
3. sedang berlangsung

27
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KANTOR JASA SURVEYOR BERLISENSI
TAHUN 2021

3. INSTRUMEN KEAKTIFAN
Formula
a. Pekerjaan Evident Jika ya: 2, tidak :
1
1 Apakah melakukan pekerjaan di bidang kadastral ya/tidak kontrak/ST
2 Apakah melakukan pekerjaan di bidang pertanahan lainnya ya/tidak kontrak/ST
Apakah melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan di
3 ya/tidak kontrak/ST
instansi lain
4 Apakah pernah mendapatkan Surat Peringatan ya/tidak Surat Peringatan
b. Administrasi
5 Apakah terpasang papa nama KJSB ya/tidak foto
6 Apakah tersedia ruangan kantor ya/tidak foto
7 Apakah tersedia kop surat ya/tidak foto
8 Apakah tersedia stempel ya/tidak foto
9 Apakah formatnya sesuai dengan ketentuan ya/tidak foto
10 Apakah tersedia buku protokol ya/tidak foto
c. Layanan dan Konsultasi
Apakah pernah menjadi tim perumus dalam penyusunan
11 ya/tidak SK tim perumus
kebijakan di bidang kadastral/pertanahan
Apakah pernah memberikan layanan konsultasi dibidang
Berita
12 kadastral/pertanahan kepada pihak internal ya/tidak
Acara/Notulensi
(KJSB/Kementerian ATR/BPN)
Apakah pernah memberikan layanan konsultasi dibidang
Berita
13 kadastral/pertanahan kepada pihak external (Pemda/ ya/tidak
Acara/Notulensi
kementerian/lembaga lainnya/masyarakat)
d. Pengembangan Kompetensi
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait
14 ya/tidak sertifikat
kadastral dan pertanahan
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait survei
15 ya/tidak sertifikat
dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang survei dan
16 ya/tidak sertifikat
pemetaan
17 Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang manajerial ya/tidak sertifikat
Apakah pernah menjadi narasumber dalam
18 ya/tidak sertifikat
seminar/workshop/pelatihan
e. Pembinaan
Apakah pernah mengadakan pembinaan terhadap
19 ya/tidak notulen
anggotanya
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari Kantor
20 ya/tidak sertifikat
Wilayah/Kantor Pertanahan
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari
21 ya/tidak sertifikat
Kementerian
SUB JUMLAH A
Konstanta 2,2
JUMLAH = A x 2,2
rendah/sedang/
tinggi

Rumus perhitungan tingkat keaktifan


a. Pekerjaan
Semua nomer urut kuisioner memiliki point, untuk jawaban
1. ya bernilai 2 point, jawaban tidak bernilai 1 point kecuali
nomer urut tertentu (1 dan 4)
2. Nomer Urut 1 memiliki 4 point untuk jawaban ya, dan 2 point untuk jawaban tidak
3. Nomer Urut 4 memiliki 6 point untuk jawaban ya, dan 3 point untuk jawaban tidak
4. Setelah dijumlah maka hasil penjumlahan dikalikan konstanta 2,2
5. Jika nilainya < 50 maka tingkat keaktifan rendah
6. Jika nilainya diantara 50 sd 75 maka tingkat keaktifan sedang
7. Jika nilainya diantara 75 sd 100 maka tingkat keaktifan tinggi

4 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi maka KJSB.....dapat/tidak direkomendasikan untuk
pekerjaan tahun berikutnya di lingkungan Kementerian ATR/BPN

Jakarta, ....... 2021


Kepala Bidang Survei dan Pemetaan
Provinsi ...........

(..................................................)

28

Anda mungkin juga menyukai