I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 3
A. Latar Belakang ....................................................................................3
B. Dasar Hukum .....................................................................................4
C. Maksud dan Tujuan ............................................................................ 5
II. PERSIAPAN ........................................................................................ 6
III. PELAKSANAAN .................................................................................. 7
A. Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi ......................... 7
B. Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor Berlisensi ... 13
C. Sanksi................................................................................................. 16
IV. PELAPORAN ..................................................................................... 19
V. PEMBIAYAAN ................................................................................... 20
Lampiran ................................................................................................... 21
I. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi ............ 22
II. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor
Berlisensi ................................................................................................ 27
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surveyor Berlisensi adalah mitra kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, yang terdiri
dari Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral. Surveyor Berlisensi
memiliki keahlian dan/atau keterampilan dalam menyelenggarakan proses
survei dan pemetaan pertanahan dalam rangka pendaftaran tanah, dan
bertanggung jawab mutlak di hadapan hukum atas data survei dan pemetaan
yang dihasilkannya.
3
- Belum semua petugas ukur, baik ASN maupun Surveyor Berlisensi,
mempunyai pemahaman yang sama mengenai tugas dan fungsi
seorang petugas ukur;
- Mengantisipasi terjadinya moral hazard (penyimpangan moral)
dengan melakukan praktek joki pengukuran, yaitu memanfaatkan
Surveyor Berlisensi secara ilegal dalam kegiatan pengukuran;
- Menghindari penyalahgunaan Lisensi yang dipunyai oleh Surveyor
Berlisensi, yang berpotensi menimbulkan masalah hukum;
- Perlunya peningkatan kapasitas bagi Surveyor Berlisensi dan
adanya forum untuk melakukan sosialisasi peraturan dan inovasi
baru di bidang survei dan pemetaan;
- Perlunya peningkatan profesionalisme bagi pemimpin Kantor Jasa
Surveyor Berlisensi (KJSB).
B. Dasar Hukum
4
8. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor
Berlisensi.
9. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 295 Tahun 2019
tentang SKKNI Bidang Kadastral.
10. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Negara
Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
materi Pengukuran dan Pemetaan.
5
II. PERSIAPAN
2. Materi
Materi yang akan disampaikan dalam pembinaan teknis meliputi:
a. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penerapan
KKNI Bidang Kadastral;
b. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2020 tentang Surveyor
Berlisensi;
c. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap Tahun
2021;
d. Materi lainnya yang terkait dengan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme Surveyor Berlisensi.
Materi terkait dapat diunduh di link
bit.ly/MateriPembinaanTeknis
3. Pelaksana
Kegiatan dilaksanakan oleh Kepala Bidang Survei dan Pemetaan pada
Kantor Wilayah BPN Provinsi atau Kepala Seksi Survei dan Pemetaan
pada Kantor Pertanahan, selaku Pembina Surveyor Berlisensi dan KJSB.
6
III. PELAKSANAAN
7
2. Keaktifan
Keaktifan Surveyor Berlisensi dapat dilihat dari dua pendekatan.
Pertama, disebut aktif jika lisensinya masih berlaku atau belum
berakhir. Kedua, Surveyor Berlisensi aktif dalam kegiatan pengukuran
kadastral. Surveyor Berlisensi akan dimonitor tingkat keaktifannya,
apakah rendah, sedang ataupun tinggi.
Skoring keaktifan:
a. Rendah : < 51
b. Cukup : 51 sd 70
c. Tinggi : > 71
8
No. Unsur penilaian Jawaban Keterangan Bukti
Apakah pernah mengikuti
9 seminar/workshop terkait ya/tidak sertifikat
survei dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti
10 pelatihan di bidang survei dan ya/tidak sertifikat
pemetaan
Apakah pernah mengikuti
11 ya/tidak sertifikat
pelatihan di bidang manajerial
Apakah pernah menjadi
12 narasumber dalam ya/tidak sertifikat
seminar/workshop/pelatihan
Apakah pernah mengikuti
13 pembinaan teknis dari Kantor ya/tidak undangan
Wilayah/Kantor Pertanahan
Apakah pernah mengikuti
14 pembinaan teknis dari ya/tidak sertifikat
Kementerian
Apakah tergabung dalam kartu
15 ya/tidak Sebutkan:
asosiasi profesi anggota
b. Lisensi
Kapan Surat
Apakah lisensinya masih
1 ya/tidak berakhirnya Keputusan/
berlaku
: Kartu Lisensi
3. Penilaian
Monitoring dan evaluasi terkait penilaian Surveyor Berlisensi dilakukan
untuk melihat kinerja dan sikap dari Surveyor Berlisensi. Parameter
penilaian terdiri dari parameter kinerja dan sikap dengan bobot kinerja
sebanyak 60 % dan sikap sebanyak 40 %. Adapun skoring penilaian
sebagaimana berikut:
1) Kurang : 0 sd 55
2) Cukup : 56 sd 70
3) Baik : 71 sd 80
4) Sangat Baik : 81 sd 99
9
Parameter yang dinilai adalah sebagai berikut:
a. Kinerja
b. Sikap
Penilaian sikap terhadap Surveyor Berlisensi diperlukan guna
memberikan evaluasi terhadap perilaku Surveyor Berlisensi.
Aspek yang dinilai meliputi:
1) Integritas
Merupakan kemampuan untuk bertindak sesuai
dengan nilai, norma dan etika yang berlaku dalam organisasi.
Integritas memiliki bobot penilaian sebanyak 25 %.Nilai-nilai
yang terkandung dalam aspek ini diantaranya :
hormat kepada rekan kerja dan atasan;
bersikap profesional;
tidak menerima pekerjaan di luar kemampuannya;
tidak melakukan perbuatan tercela;
tidak menyalahgunakan nama Kementerian atau Asosiasi
Profesi untuk kepentingan pribadi, keluarga atau pihak
lainnya;
10
berani menanggung resiko dari tindakan yang
dilakukannya;
Mengikuti kegiatan pelatihan/seminar/workshop yang
dapat meningkatkan kompetensinya;
2) Komitmen
Komitmen merupakan kemauan dan kemampuan untuk
menyelaraskan sikap dan tindakan Surveyor Berlisensi untuk
mewujudkan tujuan organisasi dengan mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan/ atau golongan. Komitmen memiliki bobot
penilaian sebanyak 25 %. Adapun nilai-nilai yang terkandung
dalam aspek ini diantaranya:
tidak mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia,
yang didapat dalam kedudukannya sebagai Surveyor
Berlisensi, untuk tujuan yang tidak ada hubungan
dengan tugasnya;
menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat;
dalam menjalankan tugasnya dilarang menunjukkan rasa
keberpihakan, prasangka atau pelecehan terhadap suatu
ras, jenis kelamin, agama, asal kebangsaan, perbedaan
kemampuan fisik atau mental;
Menyeleraskan sikap dan tindakan terhadap penyelesaian
yang tertuang dalam kesepakatan kerja.
3) Disiplin
Disiplin merupakan kesanggupan Surveyor Berlisensi
untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau
peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar
dijatuhi hukuman disiplin. Disipilin memiliki bobot penilaian
sebanyak 25 %. Adapun contoh sikap yang menunjukkan aspek
disiplin adalah sebagai berikut:
masuk kantor sesuai jam kerja;
meninggalkan kantor dengan izin atasan;
berpakaian rapi dan sopan;
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kesepakatan
kerja atau Kerangka Acuan Kerja (KAK);
11
menaati seluruh Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku di lingkungan tempat bekerja;
menyelesaikan pekerjaannya dan menyerahkan hasil
pekerjaanya kepada pengguna jasa dengan tepat waktu
sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan kerja;
menyampaikan laporan bulanan tepat waktu;
menjaga kualitas pekerjaan.
4) Kerja sama
Adalah kemauan dan kemampuan Surveyor Berlisensi
untuk bekerja sama dengan rekan sekerja, atasan, bawahan
dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam menyelesaikan
suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
Aspek ini memiliki bobot penilaian sebanyak 25 %. Adapun
contoh sikap yang menunjukkan sikap kerjasama adalah
sebagai berikut:
mengerti tugas profesinya dalam suatu pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya;
mampu bekerjasama dengan tim;
menghargai antar anggota tim;
menjaga hubungan dan koordinasi secara baik dengan
pemberi kerja.
4. Rekomendasi
12
a. Tingkat keaktifan pada level tinggi
b. Tingkat keaktifan pada level baik
2) Direkomendasikan, jika hasil monitoring dan evaluasi minimal
menunjukkan tingkat sbb:
a. Tingkat keaktifan pada level sedang
b. Tingkat keaktifan pada level cukup
3) Tidak Direkomendasikan, jika hasil monitoring dan evaluasi
minimal menunjukkan tingkat sbb:
a. Tingkat keaktifan pada level rendah
b. Tingkat keaktifan pada level kurang
Hasil dari monitoring dan evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan
awal dalam pemetaan kondisi sebenarnya Surveyor Berlisensi dan akan
digunakan dalam bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
terkait dengan Surveyor Berlisensi. Monitoring dan evaluasi terhadap
Surveyor Berlisensi dituangkan dalam tabel kuisioner yang terlampir
dalam Lampiran I.
13
dilakukan untuk mendapatkan informasi, penyamaan pendapat terkait
dengan penerapan peraturan perundang-undangan dan kebijakan; dan/atau
konsultasi permasalahan yang sifatnya mendesak.
2. Jenis Pekerjaan
Monitoring terhadap jenis pekerjaan ini dilakukan untuk melihat tipe
dan karakteristik KJSB dalam melaksanakan pekerjaannya. Jenis
pekerjaan dapat berupa:
a. PTSL
b. Pengadaan tanah
c. Redistribusi
d. Rutin
e. Pembuatan peta dasar/peta tematik
f. Lainnya
Selain jenis pekerjaan, dibutuhkan juga informasi terkait: nama
pekerjaan; tim pelaksana yang terlibat; pemberi kerja; waktu
pelaksanaan dan status pekerjaan. Status pekerjaan tersebut berupa
informasi selesai/tidak selesai/sedang berlangsung.
3. Keaktifan
Keaktifan KJSB dapat dilihat seberapa banyak keterlibatan mereka
dalam kegiatan yang ada di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasioanal, Kantor Wilayah BPN Provinsi
maupun Kantor Pertanahan.
14
KJSB yang tidak melakukan pekerjaan kadastral belum tentu nilainya
rendah, ada juga KJSB yang karena tidak menang tender pekerjaan
kontraktual tidak bisa melakukan pekerjaan kadastral. Selain itu
karena penurunan volume pekerjaan kadastral menyebabkan
terbatasnya pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh KJSB.
Berikut ini adalah unsur-unsur yang dapat dijadikan sebagai
parameter dalam penilaian keaktifan KJSB:
a. melaksanakan pekerjaan di bidang kadastral;
b. melaksanakan pekerjaan di bidang pertanahan lainnya;
c. Melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pemetaan di instansi
lain;
d. tidak pernah mendapatkan Surat Peringatan;
e. memasang papan nama KJSB;
f. Tersedia ruangan kantor;
g. Memiliki kop surat;
h. Memiliki stempel;
i. Format papan nama, ruangan , kop dan stempel sesuai
ketentuan;
j. Memiliki buku protokol;
k. menjadi tim perumus dalam penyusunan kebijakan di bidang
kadastral/pertanahan;
l. memberikan layanan konsultasi dibidang kadastral/pertanahan
kepada pihak internal (KJSB/Kementerian ATR/BPN);
m. memberikan layanan konsultasi dibidang kadastral/pertanahan
kepada pihak external (Pemda/ kementerian/lembaga
lainnya/masyarakat);
n. mengikuti seminar/workshop terkait kadastral dan pertanahan;
o. mengikuti seminar/workshop terkait survei dan pemetaan;
p. mengikuti pelatihan di bidang survei dan pemetaan;
q. mengikuti pelatihan di bidang manajerial ;
r. menjadi narasumber dalam seminar/workshop/pelatihan;
s. mengadakan pembinaan terhadap anggotanya;
t. mengikuti pembinaan teknis dari Kantor Wilayah/Kantor
Pertanahan;
u. mengikuti pembinaan teknis dari Kementerian.
15
Kriteria untuk keaktifan berupa penilaian kualitatif rendah, sedang dan
tinggi. Skoring keaktifan meliputi:
a) Rendah : < 51
b) sedang : 51 sd 70
c) Tinggi : > 71
4. Rekomendasi
Rekomendasi merupakan output terakhir dari rangkaian monitoring dan
evaluasi yang sudah dilakukan terhadap KJSB. Rekomendasi diberikan
sebagai persyaratan untuk dapat mengerjakan pekerjaan di lingkungan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
periode tahun selanjutnya.
Rekomendasi terhadap KJSB memiliki 2 (dua) tingkat yaitu:
1. Direkomendasikan
2. Tidak direkomendasikan
Hasil dari monitoring dan evaluasi terhadap KJSB akan digunakan sebagai
bahan awal dalam pemetaan kondisi sebenarnya terkait KJSB dan akan
digunakan dalam bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan terkait
dengan KJSB. Monitoring dan evaluasi terhadap KJSB dituangkan dalam
tabel kuisioner yang terlampir dalam Lampiran II.
C. Sanksi
16
harus dikirimkan ke Pusat guna pencabutan lisensi bagi Surveyor Berlisensi
yang dikenakan sanksi.
2) Sanksi Sedang
Sanksi sedang berupa peringatan tertulis dan pembekuan Lisensi
selama 2 (dua) tahun dikenakan bagi Surveyor Berlisensi atau KJSB
yang melakukan tindakan:
17
a. tidak menjaga kerahasiaan data, dokumen dan/atau warkah yang
diperoleh dari Kementerian atau Pihak Lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. berkompetisi secara tidak wajar dan bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dalam memperoleh
pekerjaan dari masyarakat maupun dari Kementerian;
c. tidak melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. mengatasnamakan Kementerian untuk kepentingan pribadi yang
melawan hukum.
3) Sanksi Berat
Sanksi berat berupa peringatan tertulis dan pembekuan Lisensi selama 3
(tiga) tahun dikenakan bagi Surveyor Berlisensi atau KJSB yang
melakukan tindakan:
a. tidak mentaati dan melaksanakan semua ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Kode Etik profesi;
b. menyalahgunakan hasil pekerjaan;
c. menyalahgunakan data, dokumen dan/atau warkah yang berada di
Kementerian dan/atau KJSB;
d. mengurangi dan/atau menambah persyaratan yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
18
IV. PELAPORAN
Hasil dari kegiatan Pembinaan Teknis Surveyor Berlisensi dan KJSB berupa
laporan yang berisi:
a. hasil monitoring dan evaluasi semua Surveyor Berlisensi dan KJSB yang
berada di wilayah kerja provinsi yang bersangkutan.
b. usulan sanksi yang akan dijatuhkan kepada Surveyor Berlisensi dan
KJSB yang melanggar kode etik
c. Pemetaan permasalahan terkait Surveyor Berlisensi dan KJSB
d. Pemetaan kebutuhan Surveyor Berlisensi dan KJSB untuk dalam
lingkungan Kantor Wilayah Kerjanya
19
Lampiran
Lampiran I
21
I. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Surveyor Berlisensi
Tabel 1. Tabel Monitoring dan Evaluasi Surveyor Berlisensi
Catatan:
(2) diisi nama lengkap
(3) diisi nomor lisensi
(4) diisi lisensi berlaku hingga kapan
(5) diisi nama Kanwil nya
(6) diisi nama Kantah nya
(7) diisi nama KJSB nya
(8) diisi nama Perusahaan Survei
(9) diisi jika tidak termasuk yang disebutkan di atas, misalnya: perusahaan telekomunikasi, dll
(10) diberikan ceklist jika keaktifannya rendah
(11) diberikan ceklist jika keaktifannya sedang
(12) diberikan ceklist jika keaktifannya tinggi
(13) diberikan ceklist jika penilaiannya kurang
(14) diberikan ceklist jika penilaiannya cukup
(15) diberikan ceklist jika penilaiannya baik
(16) diberikan ceklist jika penilaiannya baik sekali
(17) diberikan ceklist jika hasil akhirnya tidak direkomendasikan
(18) diberikan ceklist jika hasil akhirnya direkomendasikan
(19) diberikan ceklist jika hasil akhirnya sangat direkomendasikan
22
Tabel 2. Kuisioner Tingkat Keaktifan Surveyor Berlisensi
23
Contoh hasil monitoring dan evaluasi terhadap Surveyor Kadastral
24
Tabel 3. Kuisioner Tingkat Penilaian Surveyor Berlisensi
a.Pengukuran Kinerja
Penilaian
No. Kriteria Kurang Cukup baik baik sekali
0 sd 55 56 sd 70 71 sd 80 81 sd 100
Keterampilan/keahlian dalam
1
mengoperasikan alat ukur
Keterampilan/keahlian dalam
2 melakukan pengukuran, dan
pengolahan data pengukuran
Keterampilan/keahlian dalam
3
menyajikan data hasil pengukuran
b. Pengukuran Sikap
NO SASARAN KERJA SUB BOBOT NILAI TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) X (4)
1 Integritas 25%
2 Komitmen 25%
3 Displin 25%
4 Kerja sama 25%
TOTAL y
c. Hasil Peniliaian
c = a+b
No Unsur penilaian Nilai Bobot Jumlah
1 Kinerja = (Ʃx1 sd x4)/5 60%
2 Sikap y 40%
Jumlah
(Kurang/Cukup/Baik/sang
Hasil penilaian
at baik)
Skor Penilaian:
1. Kurang : 0 - 55
2. Cukup : 56 - 70
3. Baik : 71 - 80
4. Sangat Baik : 81 - 99
25
Lampiran II
26
II. Tabel Monitoring dan Evaluasi terhadap Kantor Jasa Surveyor Berlisensi
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KANTOR JASA SURVEYOR BERLISENSI
TAHUN 2021
Nama :
Nomer SK :
Alamat Kantor :
1. ORGANISASI
Anggota Peralatan Pendukung
No Nama Pemimpin dan/ Rekan Nomor Lisensi Surveyor Kadastral Asisten Surveyor Kadastral Alat Ukur Pengolah Data
Nama No Lisensi Nama No Lisensi Nama Jumlah Nama Jumlah
2. LINGKUP PEKERJAAN
No. Jenis Pekerjaan Nama Pekerjaan Pemberi Kerja Status *
* Status:
1. selesai
2. tidak selesai
3. sedang berlangsung
27
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI KANTOR JASA SURVEYOR BERLISENSI
TAHUN 2021
3. INSTRUMEN KEAKTIFAN
Formula
a. Pekerjaan Evident Jika ya: 2, tidak :
1
1 Apakah melakukan pekerjaan di bidang kadastral ya/tidak kontrak/ST
2 Apakah melakukan pekerjaan di bidang pertanahan lainnya ya/tidak kontrak/ST
Apakah melakukan pekerjaan pengukuran dan pemetaan di
3 ya/tidak kontrak/ST
instansi lain
4 Apakah pernah mendapatkan Surat Peringatan ya/tidak Surat Peringatan
b. Administrasi
5 Apakah terpasang papa nama KJSB ya/tidak foto
6 Apakah tersedia ruangan kantor ya/tidak foto
7 Apakah tersedia kop surat ya/tidak foto
8 Apakah tersedia stempel ya/tidak foto
9 Apakah formatnya sesuai dengan ketentuan ya/tidak foto
10 Apakah tersedia buku protokol ya/tidak foto
c. Layanan dan Konsultasi
Apakah pernah menjadi tim perumus dalam penyusunan
11 ya/tidak SK tim perumus
kebijakan di bidang kadastral/pertanahan
Apakah pernah memberikan layanan konsultasi dibidang
Berita
12 kadastral/pertanahan kepada pihak internal ya/tidak
Acara/Notulensi
(KJSB/Kementerian ATR/BPN)
Apakah pernah memberikan layanan konsultasi dibidang
Berita
13 kadastral/pertanahan kepada pihak external (Pemda/ ya/tidak
Acara/Notulensi
kementerian/lembaga lainnya/masyarakat)
d. Pengembangan Kompetensi
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait
14 ya/tidak sertifikat
kadastral dan pertanahan
Apakah pernah mengikuti seminar/workshop terkait survei
15 ya/tidak sertifikat
dan pemetaan
Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang survei dan
16 ya/tidak sertifikat
pemetaan
17 Apakah pernah mengikuti pelatihan di bidang manajerial ya/tidak sertifikat
Apakah pernah menjadi narasumber dalam
18 ya/tidak sertifikat
seminar/workshop/pelatihan
e. Pembinaan
Apakah pernah mengadakan pembinaan terhadap
19 ya/tidak notulen
anggotanya
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari Kantor
20 ya/tidak sertifikat
Wilayah/Kantor Pertanahan
Apakah pernah mengikuti pembinaan teknis dari
21 ya/tidak sertifikat
Kementerian
SUB JUMLAH A
Konstanta 2,2
JUMLAH = A x 2,2
rendah/sedang/
tinggi
4 REKOMENDASI
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi maka KJSB.....dapat/tidak direkomendasikan untuk
pekerjaan tahun berikutnya di lingkungan Kementerian ATR/BPN
(..................................................)
28