Untuk penguatan kebijakan, kelembagaan, pembiayaan, dan sumber
daya Surveyor Berlisensi dalam melaksanakan survei dan pemetaan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang, perlu penyempurnaan ketentuan dalam Surveyor Berlisensi sehingga Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN No. 33 Tahun 2016 dan No. 11 Tahun 2017 tentang Surveyor Berlisensi perlu diganti sehingga diterbitkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN No. 9 Tahun 2021 yang terdiri dari 11 BAB 34 Pasal 87 Ayat. Perubahan beberapa aturan diantaranya adalah
A. Sebelum bernama SKB (surveyor kadaster berlisensi ) menjadi
Surveyor berlisensi B. Permen sebelumnya tidak mensyaratkan adanya sertifikat kompetensi bagi calon SKB sedangkan dalam permen baru ini Calon Surveyor Berlisensi harus mempunyai sertifikat bidang survei kadastral (Permen 7 Tahun 2020) C. Dalam permen ini Surveyor Berlisensi wajib bergabung dalam asosiasi profesi, sebelumnya tidak ada kewajiban D. Sebelumnya disebutkan yang berhak menjadi Surveyor Kadaster merupakan lulusan S1 program studi di bidang Survei dan Pemetaan di permen baru ini ditegaskan Surveyor Kadastral adalah lulusan S1 program studi Teknik Geodesi/ Geomatika/ Teknik Geodesi dan Geomatika/ D4 STPN E. Masa berlaku lisensi pertama kali 2 tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang setiap 3 tahun, sebelumnya 5 tahun. Pengajuan permohonan perpanjangan Lisensi disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa Lisensi berakhir. Dengan ketentuan : 1. memiliki sertifikat kompetensi bidang survei kadastral yang masih berlaku; 2. tidak pernah melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan; 3. tidak sedang dikenakan sanksi; dan 4. mempertimbangkan hasil evaluasi dari Kementerian F. Usia Pensiun yang dahulu maksimal 65 tahun dan dapat diperpanjang menjadi 70 tahun, kini diatur untuk Surveyor Kadastral sampai 65 tahun sedangkan Asisten Surveyor Kadastral diberikan sampai 60 tahun. G. Surveyor Berlisensi terdiri dari: Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral yang telah memenuhi persyaratan dan kelulusan dilantik di Kementrian atau Kantor Wilayah sesuai wilayah kerja Surveyor Berlisensi H. Perolehan Pekerjaan sekarang lebih luas yang sebelumnya hanya di Kantor Wilayah, Kantor Pertanahan dan Masyarakat; kini dapat memperoleh pekerjaan juga dari Kementrian. I. Dalam permen ini setiap Surveyor Berlisensi (Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral) harus membentuk KJSB, Kantor Jasa Surveyor Berlisensi (sebelumnya: KJSKB-Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi) atau bergabung menjadi anggota KJSB yang telah ada. J. KJSB dapat berupa KJSB Perseorangan atau KJSB Persekutuan (Firma). KJSB Perseorangan didirikan oleh seorang Surveyor Kadastral yang sekaligus bertindak sebagai Pemimpin, dan beranggotakan paling sedikit 1 (satu) orang Asisten Surveyor Kadastral. atau KJSB Persekutuan (Firma) didirikan paling sedikit oleh 2 (dua) orang Surveyor Kadastral, dengan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan, dan beranggotakan paling sedikit 2 (dua) orang Asisten Surveyor Kadastral. K. Melakukan evaluasi kinerja dan menyampaikan laporan bulanan pada setiap tanggal 10 di bulan berikutnya secara elektronik. Sebelumnya Melakukan evaluasi kinerja dan menyampaikan laporan bulanan pada setiap minggu pertama awal bulan secara manual L. Adanya penguatan terhadap Kode Etik, Dewan Etik dan Asosiasi Profesi sebelumya tidak diatur. M. Lingkup pekerjaan 1. perencanaan; 2. pengorganisasian dan pelaksanaan; 3. penyimpanan dan pengelolaan dokumen hasil pelaksanaan pekerjaan Survei dan Pemetaan dalam Dokumen Elektronik; 4. kontrol kualitas pekerjaan; 5. kegiatan di bidang survei, pemetaan pertanahan dan ruang lainnya. a. Pendaftaran Tanah untuk pertama kali; b. pemeliharaan data Pendaftaran Tanah; c. pengadaan tanah; dan d. layanan dan kegiatan di bidang pertanahan dan ruang lainnya.
Hasil Survei dan Pemetaan oleh Surveyor Berlisensi berupa:
a. data hasil pengukuran di lapangan; dan b. gambar ukur, dalam bentuk analog maupun digital.
Hasil Survei dan Pemetaan oleh KJSB berupa:
a. data hasil pengukuran di lapangan; b. gambar ukur, dalam bentuk analog maupun digital; c. peta bidang tanah dalam bentuk analog maupun digital; dan d. hasil pelayanan atau kegiatan di bidang pertanahan dan ruang lainnya
Permen ATR/KBPN No 9 Tahun 2021 diubah dengan Permen
Agraria/Kepala BPN No. 8 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2021 tentang Surveyor Berlisensi