Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RIEFKY RYANTO

NIT : 20293418
KELAS : B

REVIEW PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN


PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2021 TENTANG
SURVEYOR BERLISENSI

Pendahuluan
Dalam rangka penguatan kebijakan, kelembagaan, pembiayaan, dan sumber daya
Surveyor Berlisensi dalam melaksanakan survei dan pemetaan di bidang agraria/pertanahan
dan tata ruang, perlu penyempurnaan ketentuan dalam Surveyor Berlisensi sehingga
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN No. 33 Tahun 2016 dan No. 11 Tahun
2017 tentang Surveyor Berlisensi perlu diganti sehingga diterbitkan Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN No. 9 Tahun 2021 yang terdiri dari 11 BAB 34 Pasal 87
Ayat. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster
Berlisensi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1591) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 33 Tahun 2016 tentang Surveyor Kadaster
Berlisensi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1111), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan pada
tanggal 27 Januei 2021 di Jakarta dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 No 55

terbitnya Permen No. 9 Tahun 2021 ini merupakan sebuah lonjakan kemajuan
kebijakan yang mengatur tentang surveyor, yang memberikan peluang maju dan berkembang
kepada para surveyor berlisensi dengan rumah KJSB dimana surveyor dapat memperoleh
pekerjaan survey pemetaan kadastral langsung dari Kementerian ATR/BPN dan/atau
pekerjaan yang berasal di luar BPN. Implementasi Pasal 7 Permen 9/2021 sebenarnya
dimaksudkan agar para surveyor berlisensi segera bernaung dalam rumah KJSB agar lebih
profesional dalam bekerja mengingat melalui rumah inilah mereka akan selalu dapat
dimonitor, dievaluasi, didisiplinkan, serta melalui pembinaan dan pelatihan-pelatihan
kemampuan mereka dapat terus ditingkatkan.

REVIEW

Peraturan Menteri tentang Surveyor Berlisensi merubah beberapa aturan di antaranya


adalah:

1. Nomenklatur
Sebelumnya bernama Surveyor Kadaster Berlisensi (SKB) menjadi Surveyor Berlisensi (Surlis)

2. Kompetensi Kerja
Permen sebelumnya tidak mensyaratkan adanya sertifikat kompetensi bagi calon SKB
sedangkan dalam permen baru ini Calon Surveyor Berlisensi harus mempunyai sertifikat
bidang survei kadastral (Permen 7 Tahun 2020)

3. Keanggotaan Profesi
Dalam permen ini Surveyor Berlisensi wajib bergabung dalam asosiasi profesi, sebelumnya
tidak ada kewajiban

4. Kualifikasi
Sebelumnya disebutkan yang berhak menjadi Surveyor Kadaster merupakan lulusan S1
program studi di bidang Survei dan Pemetaan di permen baru ini ditegaskan Surveyor
Kadastral adalah lulusan S1 program studi Teknik Geodesi/ Geomatika/ Teknik Geodesi dan
Geomatika/ D4 STPN

5. Masa Berlaku Lisensi


Masa berlaku lisensi pertama kali 2 tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang setiap 3
tahun, sebelumnya 5 tahun.

6. Usia Pensiun
Usia Pensiun yang dahulu maksimal 65 tahun dan dapat diperpanjang menjadi 70 tahun, kini
diatur untuk Surveyor Kadastral sampai 65 tahun sedangkan Asisten Surveyor Kadastral
diberikan sampai 60 tahun.

7. Pelantikan
Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor Kadastral yang telah memenuhi persyaratan dan
kelulusan dilantik di Kementrian atau Kantor Wilayah sesuai wilayah kerja Surveyor
Berlisensi.

8. Perolehan Pekerjaan
Perolehan Pekerjaan sekarang lebih luas yang sebelumnya hanya di Kantor Wilayah, Kantor
Pertanahan dan Masyarakat; kini dapat memperoleh pekerjaan juga dari Kementrian.

9. Kantor
Dalam permen ini setiap Surveyor Berlisensi (Surveyor Kadastral dan Asisten Surveyor
Kadastral) harus membentuk KJSB, Kantor Jasa Surveyor Berlisensi (sebelumnya: KJSKB-
Kantor Jasa Surveyor Kadaster Berlisensi) atau bergabung menjadi anggota KJSB yang telah
ada.

10. Evaluasi Kinerja dan Laporan Bulanan


Melakukan evaluasi kinerja dan menyampaikan laporan bulanan pada setiap tanggal 10 di
bulan berikutnya secara elektronik. Sebelumnya Melakukan evaluasi kinerja dan
menyampaikan laporan bulanan pada setiap minggu pertama awal bulan secara manual

11. Penguatan Kode Etik, Dewan Etik dan Asosiasi Profesi


Adanya penguatan terhadap Kode Etik, Dewan Etik dan Asosiasi Profesi sebelumya tidak
diatur.

Anda mungkin juga menyukai