Anda di halaman 1dari 5

A.

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF


Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan pada saat
pemanfaatan sebagai wujud dari pengendalian kawasan permukiman. Adapun
pemberian insentif dan disinsentif dapat dilakukan oleh:
1) Pemerintah kepada pemerintah daerah;
2) pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya;
3) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada badan hukum; atau
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat.

Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan


untuk:
1) meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka
mewujudkan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang;
2) memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana
tata ruang; dan
3) meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka
pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang.

Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif


Insentif dapat diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada
kawasan yang didorong pengembangannya. Insentif diberikan dengan tetap
menghormati hak orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman,pemberian insentif berupa:
1) insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan;
2) pemberian kompensasi;
3) subsidi silang;
4) pembangunan serta pengadaan prasarana, sarana, dan utilitas umum;
dan/atau
5) kemudahan prosedur perizinan.
Sedangkan berdasarkan PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang, insentif dapat berupa insentif fiskal
dan/atau insentif non fiskal. Insentif fiskal dapat berupa:
pemberian keringanan pajak dan/atau penguranganretribusi. Insentif non
fiskal dapat berupa:
1) pemberian kompensasi;
2) subsidi silang;
3) kemudahan perizinan;
4) imbalan
5) sewa ruang;
6) urun saham;
7) penyediaan prasarana dan sarana;
8) penghargaan; dan/atau
9) publikasi atau promosi.

Insentif dari Pemerintah kepada pemerintah daerah dapat berupa:


1) subsidi silang;
2) kemudahan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang
diberikan oleh Pemerintah;
3) penyediaan prasarana dan sarana di daerah;
4) pemberiankompensasi;
5) penghargaan dan fasilitasi; dan/atau
6) publikasi atau promosi daerah.

Insentif dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya dapat


berupa:
1) pemberian kompensasi dari pemerintah daerah penerima manfaat
kepada daerah pemberi manfaat atas manfaat yang diterima oleh daerah
penerima manfaat;
2) kompensasi pemberian penyediaan sarana dan prasarana;
3) kemudahaan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang
diberikan oleh pemerintah daerah penerima manfaat kepada
investor yang berasal dari daerah pemberi manfaat; dan/atau
4) publikasi atau promosi daerah.

Insentif dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat dapat


berupa:
1) pemberian keringanan pajak;
2) pemberian kompensasi;
3) pengurangan retribusi;
4) imbalan;
5) sewa ruang;
6) urun saham;
7) penyediaan prasarana dan sarana; dan/atau
8) kemudahan perizinan.
Mekanisme pemberian insentif yang berasal dari pemerintah daerah
provinsi diatur dengan peraturan gubernur dan mekanisme pemberian insentif
dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya diatur
berdasarkan kesepakatan bersama antar pemerintah daerah yang
bersangkutan.

Bentuk dan Tata Cara Pemberian Disinsentif


Disinsentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang
dibatasi pengembangannya. Disinsentif diberikan dengan tetap
menghormati hak orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Disinsentif menurut UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman Disinsentif berupa:
1) pengenaan sanksi sesuai dengan peraturan perundangundangan;
2) pengenaan retribusi daerah;
3) pembatasan fasilitasi program dan kegiatan bidang perumahan
dan kawasan permukiman dan/atau
4) pengenaan kompensasi.

Sedangkan menurut PP Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang, disinsetif dapat berupa disinsentif fiskal
dan disinsentif non fiskal. Disinsentif fiskal berupa pengenaan pajak yang tinggi.
Disinsentif non fiskal berupa:
1) kewajiban memberi kompensasi;
2) pensyaratan khusus dalam perizinan;
3) kewajiban memberi imbalan; dan/atau
4) pembatasan penyediaan prasarana dan sarana.

Disinsentif dari Pemerintah kepada pemerintah daerah dapat diberikan


dalam bentuk:
1) pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang
yang diberikan oleh Pemerintah
2) pembatasan penyediaan prasarana dan sarana di daerah; dan/atau c.
pemberian status tertentu dari Pemerintah.

Disinsentif dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya dapat


berupa:
1) pengajuan pemberian kompensasi dari pemerintah daerah pemberi
manfaat kepada daerah penerima manfaat;
2) pembatasan penyediaan sarana dan prasarana; dan/atau
3) pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang
yang diberikan oleh pemerintah daerah pemberi manfaat kepada investor
yang berasal dari daerah penerima manfaat.
Disinsentif dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat
dapat berupa:
1) kewajiban memberi kompensasi;
2) pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang
yang diberikan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah;
3) kewajiban memberi imbalan;
4) pembatasan penyediaan sarana dan prasarana;
5) pensyaratan khusus dalam perizinan.

Mekanisme pemberian disinsentif yang berasal dari pemerintah


daerah provinsi diatur dengan peraturan gubernur dan mekanisme pemberian
disinsentif dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya diatur
berdasarkan kesepakatan bersama antarpemerintah daerah yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai