Anda di halaman 1dari 15

PROSES PERENCANAAN DAN

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DI


PEMERINTAH KOTA PEKANBARU

DINAS PERTANAHAN
KOTA PEKANBARU
2019
PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENGADAAN
TANAH DI PEMERINTAH KOTA PEKANBARU

BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan Perda Nomor 09 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan


Susunan Perangkat Daerah dan dijabarkan dengan Peraturan Walikota Pekanbaru
Nomor 102 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata kerja Dinas Pertanahan, Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru mempunyai
tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: “Merumuskan Kebijakan Teknis,
Menyelenggarakan Pelayanan Umum, Perencanaan, Pengawasan, Pengendalian
Serta Evaluasi di Bidang Pertanahan “
Salah satu kebijakan Walikota Pekanbaru adalah menunjuk Dinas Pertanahan
sebagai Organisasi Perangkat Daerah yang bertanggungjawab dalam proses
Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum di Pemerintah Kota Pekanbaru.
Pengertian Pengadaan Tanah dalam UU Pengadaan Tanah adalah kegiatan
menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada
pihak yang berhak yakni kepada pihak yang menguasai atau memiliki objek
pengadaan tanah dengan penggantian yang layak dan adil dalam proses Pengadaan
Tanah.

1.1 Gambaran Umum Kota


Pekanbaru
Kota Pekanbaru merupakan Ibu Kota dan kota terbesar di Provinsi Riau,
Indonesia. Kota ini menjadi salah satu sentral ekonomi terbesar di bagian Timur
Pulau Sumatera serta termasuk sebagai kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi
dan urbanisasi yang tinggi. Kota ini berawal dari sebuah pasar (pekan) yang
didirikan oleh para pedagang Minangkabau di tepi Sungai Siak pada abad ke-18.
Hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 23 Juni 1784. Kota Pekanbaru tumbuh
pesat dengan berkembangnya industri terutama yang berkaitan dengan minyak bumi
serta pelaksanaan otonomi daerah.
Kota Pekanbaru dalam pelaksanaan pembangunannya memiliki visi sesuai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017 – 2022
adalah ‘’Terwujudnya Pekanbaru sebagai Smart City yang Madani’’. Secara
terperinci Smart City dapat diterjemahkan sebagai Kota Pintar atau Kota Cerdas
yaitu sebuah tatanan kota yang menggunakan sistem teknologi informasi sehingga
memudahkan di dalam pengelolaan kota dan pelayanan warga, sedangkan Madani
dapat diterjemahkan sebagai kota yang memiliki akhlak mulia, peradaban maju,
modern, memiliki kesadaran sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem
politik yang demokratis dan ditopang oleh supremasi hukum yang berkeadilan,
berpendidikan maju, berbudaya melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera,
bertanggungjawab serta berlandaskan iman dan taqwa, sedangkan Misi Kota
Pekanbaru ialah:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang beriman,
bertaqwa, sehat, berpendidikan, memiliki kompetensi yang tinggi serta
mampu menguasai teknologi, mandiri dan tangguh serta mampu bersaing di
tingkat lokal, nasional dan internasional.
2. Mewujudkan pembangunan masyarakat madani, yaitu masyarakat yang
disiplin, taat hukum, toleran, bersih, memiliki semangat dan jiwa gotong
royong dalam lingkup masyarakat berbudaya melayu, bermartabat,
bermarwah, berkeadilan serta hidup rukun dan damai.
3. Mewujudkan Pekanbaru kota cerdas, melalui kreatifitas dan inovasi dengan
dukungan teknologi dan infrastruktur dasar sebaik mungkin, yaitu jalan, air
bersih, sanitasi, listrik dan telekomunikasi yang sesuai dengan kebutuhan
kota, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota serta
kualitas pelayanan yang cepat dan tepat.
4. Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan
ekonomi padat modal, pada tiga sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan
industri (olahan dan MICE).

1
5. Mewujudkan lingkungan perkotaan yang bersih, sehat, asri, aman, nyaman
dan damai, melalui pendekatan pembangunan yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan.

I.2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru


Dinas Pertanahan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
A. Tugas pokok :
1. Merumuskan kebijakan teknis Bidang Pertanahan;
2. Menyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum di
Bidang Pertanahan;
3. Melaksanakan perencanaan program dan kegiatan, pengawasan,
pengendalian serta evaluasi dan pelaporan di bidang Pertanahan.
B. Fungsi :
1. Melaksanakan perencanaan strategis pada Dinas Pertanahan;
2. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis Bidang Pertanahan;
3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan database serta analisa
data di Bidang Pertanahan;
4. Mengoordinasikan, integrasi dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan
Dinas Pertanahan;
5. Melaksanakan pengadaan tanah untuk pembangunan kepentingan
umum, pensertipikatan tanah, tukar menukar tanah, penanganan
permasalahan tanah serta penatagunaan tanah;
6. Melaksanakan penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah serta
ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absente;
7. Melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan bidang tugasnya.

2
I.3 Struktur Organisasi
Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah dengan struktur organisasi dapat dilihat pada Bagan 1.1.

Bagan 1.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru

KEPALA DINAS
PERTANAHAN

SEKRETARIS

KASUBAG KASUBAG
KEUANGAN UMUM

KEPALA BIDANG PENGADAAN KEPALA BIDANG


DAN PENATAAN PENYELESAIAN KONFLIK
PERTANAHAN PERTANAHAN

KASI FASILITASI KASI PENATAGUNAAN KASI PENATAAN KASI KASI PEMETAAN


ADMINISTRASI KASI DATA DAN
PENGADAAN DAN PEMANFAATAN PENANGANAN DAN
PERTANAHAN KONFLIK INFORMASI
TANAH TANAH PENGUKURAN

I.4 Dasar Hukum


1. Undang-undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
2. Undang – undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5280);
3. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156);
4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

3
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 94);
5. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas
Perpres Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 223);
6. Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan ketiga atas
Perpres Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 55);
7. Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat
atas Perpres Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 366);
8. Perka BPN RI No. 05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengadaan Tanah;
9. Perka BPN RI No. 04 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
10.Peraturan daerah Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Kedudukan dan Tugas Fungsi Lembaga Teknis Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru;
11.Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 102 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Pertanahan Kota Pekanbaru.

4
BAB II
PERSIAPAN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH

Dalam prosesnya Pengadaan Tanah diawali dengan perencanaan Pengadaan


Tanah untuk kepentingan umum oleh OPD, dan/ atau Badan Usaha Milik Daerah
yang mendapat penugasan khusus Pemerintah Daerah, yang pengerjaannya dapat
dibantu dengan OPD teknis terkait, perencanaan Pengadaan Tanah dapat dibantu
oleh lembaga professional yang ditunjuk oleh OPD yang memerlukan tanah, dengan
melakukan penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah, yang memuat
antara lain :
1. Maksud dan Tujuan Pembangunan;
2. Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana
Pembangunan Nasional dan Daerah;
3. Letak Tanah;
4. Luas Tanah yang Dibutuhkan;
5. Gambaran Umum Status Tanah
6. Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pengadaan;
7. Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pembangunan;
8. Perkiraan Nilai Tanah;
9. Rencana Penganggaran.
Penyusunan dokumen perencanaan Pengadaan Tanah dilakukan berdasarkan
studi kelayakan sesuai dengan Undang-Undang dan ditetapkan oleh OPD yang
memerlukan tanah, untuk kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kota. Dalam
proses persiapan Pengadaan Tanah, Instansi yang memerlukan tanah bersama
Pemerintah Kota melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan kepada
masyarakat pada rencana lokasi pembangunan, melakukan pendataan awal lokasi
rencana pembangunan meliputi kegiatan pengumpulan data awal, pihak yang
berhak dan objek Pengadaan Tanah, serta melakukan konsultasi publik terkait
rencana pembangunan untuk mendapatkan kesepakatan atas lokasi yang
direncanakan dari pihak yang berhak. Namun dalam hal adanya keberatan dari

5
pihak yang berhak terhadap penetapan rencana lokasi pembangunan yang
ditetapkan oleh Gubernur, maka yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan
melalui Pengadilan Tata Usaha Negara.
2.1 Sistem Penganggaran Pengadaan Tanah
Adapun Sistem Penganggaran Pengadaan Tanah Pemerintah Kota Pekanbaru
mempunyai tahapan-tahapan berikut :
1. Pemerintah menuangkan rencana pengadaan tanah pada RKPD (Rencana
Kerja Pemerintah Daerah), yang selanjutnya dijabarkan pada renstra
Pemerintah Daerah, yang selanjutnya sudah dituliskan pada renstra OPD
yang membutuhkan tanah;
2. Penenetuan KUAPPAS (Kebijakan Umum Anggaran Pemerintah Plafon
Anggaran Sementara) sebagai basis anggaran dana untuk bekerja bagi OPD
di Pemerintah Daerah, OPD yang membutuhkan tanah harus sudah
menjabarkan skala prioritas Pengadaan Tanah terkait penentuan KUAPPAS
dari Pemerintah Kota;
3. Penyusunan RENJA (Rencana Kerja) tahun anggaran berjalan harus sudah
menampung Pengadaan Tanah yang akan dilaksanakan pada tahun
perencanaan pelaksanaan pengadaan tanah untuk PEMDA;
4. OPD yang membutuhkan tanah mengusulkan rencana Pengadaan Tanahnya
melalui musyawarah Rencana Pembangunan (MUSRENBANG) dan usulan
tersebut tertuang pada Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) tahun
berjalan OPD tersebut yang diusulkan oleh OPD yang membutuhkan tanah;
5. Setelah ada persetujuan BAPPEDA terhadap penganggaran Pengadaan Tanah
dari OPD pengusul, maka selanjutnya BPKAD melakukan pergeseran
anggaran Pengadaan Tanah ke anggaran Dinas Pertanahan secara aplikasi
(sesuai tupoksi Dinas), dan Dinas Pertanahan melakukan penyusunan RKA
(Rencana Kerja Anggaran) yang ditujukan pada tim TAPD Pemerintah Kota
(pelaksanaan assistensi BAPPEDA, BPKAD dll);
6. Tim TAPD Pemerintah Daerah merekapitulasi RKA Pemda sebagai bahan
assistensi ke DPRD Pemerintah Daerah untuk mendapatkan persetujuan
6
penganggaran, setelah memperoleh persetujuan penganggaran selanjutnya
dilaksanakan penginputan data pada aplikasi BPKAD oleh Dinas Pertanahan
sebagai langkah penyusunan DPA tahun anggaran
2.1 Pelaksanaan Pengadaan Tanah
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum tetap harus berdasarkan
penetapan lokasi (Penlok) yang dikeluarkan oleh Walikota yang dalam hal ini
Bagian Hukum, selanjutnya Instansi yang memerlukan tanah yang telah
mengajukan Dokumen Pengadaan Perencanaan Tanah kepada Dinas Pertanahan,
dalam bentuk KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang meliputi:
(1) Maksud dan Tujuan Pembangunan;
(2) Kesesuaian Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana
Pembangunan Nasional dan Daerah;
(3) Letak Tanah;
(4) Luas Tanah Yang Dibutuhkan;
(5) Gambaran Umum Status Tanah
(6) Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pengadaan;
(7 ) Perkiraan Jangka Waktu Pelaksanaan Pembangunan;
(8) Perkiraan Nilai Tanah;
(9) Rencana Penganggaran,
Selanjutnya melaksankan koordinasi dan pelaksanaan Pengadaan Tanah
untuk Pemerintah Daerah tersebut. Berdasarkan penetapan lokasi pembangunan
untuk kepentingan umum yang ditetapkan oleh Walikota bersama dengan Instansi
yang memerlukan tanah, selanjutnya Instansi tersebut mengajukan pelaksanaan
Pengadaan Tanah kepada Lembaga Pertanahan, meliputi:
a. Inventarisasi dan Identifikasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan
Pemanfaatan Tanah;
b. Penilaian Ganti Kerugian;
c. Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian;
d. Pemberian Ganti Kerugian; dan
e. Pelepasan Tanah Instansi.
7
Setelah diumumkannya penetapan lokasi pembangunan untuk kepentingan
umum, pihak yang berhak hanya dapat mengalihkan hak atas tanahnya kepada
Instansi yang memerlukan tanah melalui Lembaga Pertanahan, peralihan tersebut
dilakukan dengan cara memberikan ganti kerugian yang nilainya ditetapkan saat
nilai pengumuman penetapan lokasi. Dinas Pertanahan mulai melaksanakan
beberapa langkah Pra – Pengadaan Tanah yang meliputi langkah – langkah
Pengadaan Tanah untuk Pemerintah Daerah ≤ 5 Ha (lebih kecil atau sama dengan
Lima Hektar) di Dinas Pertanahan, sebagai berikut :
1. Setelah Anggaran Pengadaan Tanah dalam bentuk DPA TA, maka dokumen
perencanaan Pengadaan Tanah yang ditetapkan oleh OPD yang memerlukan
tanah diserahkan kepada kepala Dinas Pertanahan. Pengadaan Tanah yang
diusulkan oleh OPD yang membutuhkan (dokumen pengadaan) harus
melampirkan beberapa berkas lampiran sebagai berikut;
a. Fotocopy Surat Tanah;
b. Fotocopy KTP;
c. Fotocopy KK;
d. Fotocopy PBB Terakhir;
e. Fotocopy Surat Tanah;
f. Fotocopy Surat/Akta Kematian (jika pemilik tanah telah meninggal
dunia);
g. fotocopy Surat Kuasa Ahli Waris (jika pemilik tanah telah meninggal
dunia).
2. Mengajukan permohonan ukur kepada BPN Kota Pekanbaru disertai dengan
dokumen kelengkapannya (dalam hal mengetahui luasannya);
3. Mendampingi BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk melakukan
pengukuran tanah dan pemilik tanah wajib hadir untuk menunjukan
batas/patok tanah, dimana patok tanah sebagai penanda batas tanah harus
sudah terpasang sebelum dilaksanakannya pengukuran (idealnya pihak RT,
RW, Kelurahan dan Kecamatan ikut serta pada saat pengukuran luasan
tanah);
8
4. Kemudian disusun kontrak KJPP (Konsultan Jasa Penilaian Publik)
bentuknya adalah kontrak biasa dimana waktu penyusunan maximum 30
(Tiga Puluh) hari kontrak harus selesai;
5. BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kota Pekanbaru menerbitkan peta bidang
tanah hasil pengukuran, yang ditandatangani oleh BPN (Badan Pertanahan
Nasional) dimana peta bidang tersebut sebagai informasi untuk koordinat tiap
titik/persil tanah;
6. Peta bidang hasil pengukuran tanah/bangunan diserahkan kepada KJPP
(Konsultan Jasa Penilaian Publik) untuk dilakukan penilaian ganti rugi;
7. KJPP (Konsultan Jasa Penilaian Publik) menerbitkan laporan dan hasil
penilaian ganti rugi tanah/bangunan/tanaman;
8. Kepala Dinas/pengguna anggaran melakukan musyawarah dengan pemilik
tanah dengan berpedoman pada harga KJPP (Konsultan Jasa Penilaian
Publik), dan dihadiri oleh:
a. OPD yang Membutuhkan Tanah
b. Camat/Lurah setempat
c. OPD Terkait (Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru)
d. Kantor Badan Pertanahan Kota Pekanbaru
e. OPD Terkait (Dinas PUPR, Dinas Pertanian)
f. Konsultan Jasa Penilaian Publik (KJPP)
9. Pemilik tanah melengkapi administrasi persyaratan pembayaran yang
meliputi;
a. Fotocopy KTP;
b. Fotocopy KK;
c. Fotocopy Buku Nikah (bagi pemilik tanah/kuasa ahli waris yang telah
menikah);
d. Fotocopy Surat Kematian (jika pemilik tanah telah meninggal dunia);
e. Fotocopy Surat Kuasa Ahli Waris dari Notaris (jika pemilik tanah telah
meninggal dunia);
f. Fotocopy buku rekening pemilik tanah/kuasa ahli waris;
9
10.PPTK mempersiapkan dokumen pembayaran (syarat terlampir) untuk itu
PPTK harus melengkapi beberapa persyaratan yaitu;
a. Asli Peta Bidang yang Dikeluarkan BPN Kantor Pertanahan;
b. Asli Penilaian KJPP (Konsultan Jasa Penilaian Publik);
c. Berita Acara Terkait (BAP musyawarah mufakat, BAP persetujuan dan
pembayaran) dan BAP lainnya.
11.Dilaksanakan sertipikasi oleh Dinas Pertanahan (peruntukan bagi Pemda)
yang kemudian tercatat pada KIB A Pemerintah Daerah;
12.Selanjutnya di dokumentasikan keseluruhan prosedur tersebut ke aplikasi
e-pertanahan (Elektronik Tanah)

10
BAB III
PENYELESAIAN PENGADAAN TANAH

3.1 Pendokumentasian Data Pengadaan Tanah


a. Mengumpulkan, Mengolah, Mengelompokan, Menyimpan Data
Pelaksana Pengadaan Tanah melakukan pengumpulan, pengelompokan,
pengolahan dan penyimpanan data Pengadaan Tanah yang meliputi: Peta
Bidang Tanah; Daftar Nominatif dan Data Administrasi. Data Pengadaan
Tanah tersebut berupa:
1) Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah;
2) Surat Pemberitahuan Rencana Pengadaan Tanah;
3) Data Subjek dan Objek Pengadaan Tanah;
4) Undangan dan Daftar Hadir Peserta Rapat Pengadaan Tanah;
5) Berita Acara Kesepakatan Pengadaan Tanah;
6) Surat Keputusan Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah;
7) Penetapan dan Pengajuan Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
8) Berita Acara Inventarisasi dan Identifikasi (Jika Diperlukan);
9) Peta Bidang Objek Pengadaan Tanah Dan Daftar Nominatif;
10) Kontra KJPP Untuk Penilaian Pengadaan Tanah;
11) Dokumen Hasil Penilaian Pengadaan Tanah;
12) Berita Acara Penyerahan Hasil Penilaian ;
13) Undangan dan Daftar Hadir Musyawarah Penetapan Ganti
Kerugian;
14) Berita Acara Kesepakatan Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian;
15) Berita Acara Pemberian Ganti Kerugian dan Pelepasan Hak;
16) Surat Permohonan Penitipan Ganti Kerugian (Jika Ada);
17) Penetapan Pengadilan Negeri Penitipan Ganti Kerugian;
18) Berita Acara Penitipan Ganti Kerugian;
19) Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah;
20) Dokumentasi Dan Rekaman

11
3.2 Menyimpan, Mendokumentasi dan Mengarsipkan Data
Data Pengadaan Tanah dimaksud disimpan, didokumentasikan dan
diarsipkan oleh Kepala Dinas Pertanahan Pemerintah Daerah yang dapat disimpan
dalam bentuk data elektronik. Data Pengadaan Tanah dimaksud dibuat salinan
rangkap 2 (dua), asli dan 1 (satu) salinan data dimaksud diserahkan kepada Instansi
yang memerlukan tanah, sedangkan 1 (satu) salinan menjadi dokumen di Dinas
Pertanahan Kota Pekanbaru. Bentuk, cara penyimpanan, penyajian dan
penghapusan data Pengadaan Tanah dilaksananakan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan.
Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanahan
mulai dari Tahun Anggaran 2017 s/d 2019 adalah sebagai berikut:

12
Luas
Luas yang SHM Tanggal Nama Kegunaan
No. Nama NIB Alamat Ket.
tanah dibebas Nomor Surat Pemilik tanah
kan
1 IPAL 13 Ha
2 IPAL 1.800 M² 1.688 M² 676 501.100.9 10-Des-10 YANTI,SE Jl. Kampung Untuk
SUMUR 00.828 Baru Kel. Stasiun
POMPA Rejosari Kec. Pompa
Tenayan Raya Instalasi
Pengolahan
Air Limbah
3 CANTIG 9783 M² 9783 M² NO.984/5 06-Feb-19 JERY Jl. Sri Sejahtera Untuk
95.3/SKG VAMARTA Kel. Agrowisata Kawasan
R/KR/XII Kec. Rumbai Cadangan
/2007 Pangan
Terintegrasi
9783 M² 9783 M² NO.982/5 18-Des-07 EVA Jl. Sri Sejahtera Untuk
95.3/SKG YULIANA Kel. Agrowisata Kawasan
R/KR/XII Kec. Rumbai Cadangan
/2007 Pangan
Terintegrasi

9783 M² 9783 M² NO. 18-Des-07 JEFRI Jl. Sri Sejahtera Untuk


/595.3/SK NOER Kel. Agrowisata Kawasan
K/XII/KR Kec. Rumbai Cadangan
/2007 Pangan
Terintegrasi

Pekanbaru, Juli 2019


Kepala Dinas Pertanahan
Kota Pekanbaru

Ir. DEDI GUSRIADI, MT


Pembina Utama Muda
NIP. 19640812 199007 1 001

13

Anda mungkin juga menyukai