Disampaikan oleh:
[ES-TAM 2017]
pembatasan luas minimum tanah pertanian, dan pengertian tentang Larangan pemilikan
tanah Pertanian secara absente.
6. Kebijakan baru pertanahan dan ruang.
B. Organisasi Kelembagaan Kementerian
1. Sekilas Sejarah kelembagaan Agraria dan Pertanahan
2. Latarbelakang Organisasi Kementerian ATR/BPN.
3. Kedudukan , Tugas dan Fungsi Kementerian ATR/BPN.
4. Struktur Organisasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN
5. Struktur Organisasi BPN
7. Struktur Organisasi , tugas dan Fungsi
I. Kantor Willayah BPN
II. Kantor Pertanahan Kota/Kabupaten
( PAPARAN TERPISAH )
2
PAPARAN
TANGGAL 11 NOVEMBER 2017
[ES-TAM 2017] 3
I.A Hukum Pertanahan Nasional
[ES-TAM 2017] 4
HUKUM PERTANAHAN NASIONAL
• Antara lain pelajari :
• SEJARAH PENYUSUNAN UUPA
• USAHA UNTUK MENGADAKAN KESATUAN DAN KESEDERHANAAN HUKUM
TANAH NASIONAL
• GAMBARAN UMUM HUKUM TANAH NASIONAL
• HUBUNGAN HUKUM ADAT dalam Hukum Tanah Nasional (HTN)
• UU No.5 tahun 1960 (UUPA) beserta penjelasaannya )DAN KETENTUAN
KONVERSI
• Tujuan dibentuknya UUPA, dll.
• Ketentuan pokok Hak Penguasaan atas tanah dalam HTN
• Fungsi sosial hak atas tanah .
• Hak dan kewajiban dan pembatasan2 yang ada pada pemegang hak
• Macam 2 HAK ATAS TANAH, HM ATAS SARUSUN , HPL.
• Sekilas Proses Pengadaan Tanah
• Sekilas Tentang REFORMA AGRARIA..,LANDREFORM.
[ES-TAM 2017] 5
MATERI I.B.
Organisasi Kelembagaan
(KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG /BADAN PERTANAHN NASIONAL)
[ES-TAM 2017] 6
Sekilas Sejarah Kelembagaan Agraria dan Pertanahan
[ES-TAM 2017] 7
Latar Belakang
Organisasi Kementerian ATR/BPN
Keppres 121/P Th. 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode 2014-2019; dan
Perpres No.165 Th.2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja
Permen ATR/Kepala BPN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
[ES-TAM 2017] 9
Organisasi Kementerian ATR/BPN
[ES-TAM 2017] 10
I. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/2015
TENTANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG
Isinya:
1.Kementerian Agraria dan Tata Ruang
TENTANG KEMENTERIAN AGRARIA berada di bawah Presiden
DAN TATA RUANG
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
tanggal 21 Januari 2015 dipimpin oleh Menteri
Diundangkan di Jakarta pada 2.Kementerian Agraria dan Tata Ruang
tanggal 23 Januari 2015 mempunyai Tugas: menyelenggarakan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
urusan pemerintahan di bidang
INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR
18 Pertanahan/Agraria dan Tata Ruang
untuk membantu presiden dalam
menjalankan pemerintahan negara.
[ES-TAM 2017] 11
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
KEDUDUKAN:
1. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
2. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dipimpin
oleh Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan
Nasional
TUGAS :
Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara
[ES-TAM 2017] 12
FUNGSI:
a) perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang,
infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum
keagrariaan/pertanahan, penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah,
pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah, serta penanganan
masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
b) koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN);
c) pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian ATR/BPN;
d) pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian ATR/BPN;
e) pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian ATR/BPN di daerah; dan
f) pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi di lingkungan Kementerian ATR/BPN
[ES-TAM
13 2017]
Susunan Organisasi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang terdiri atas:
a. Sekretaris Jenderal;
b. Direktorat Jenderal Tata Ruang;
c. Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan;
d. Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan;
e. Direktorat Jenderal Penataan Agraria;
f. Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah;
g. Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan Penguasaan Tanah;
h. Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria,
Pemanfaatan Ruang dan Tanah;
i. Inspektorat Jenderal;
j. Staf Ahli Bidang Landreform dan Hak Masyarakat atas
Tanah;
k. Staf Ahli Bidang Masyarakat Adat dan Kemasyarakatan;
l. Staf Ahli Bidang Ekonomi Pertanahan.
[ES-TAM 2017] 14
II. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/2015
TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Kepala BPN yang dijabat oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang, terdiri atas:
a. Susunan unit organisasi Eselon I menggunakan susunan organisasi
Eselon I pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang tugas dan
fungsinya bersesuaian;
c. Unsur pendukung BPN menggunakan unsur pendukung yang ada di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang tugas dan
fungsinya bersesuaian;
d. Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPN di daerah, dibentuk
Kantor Wilayah BPN di provinsi dan Kantor Pertanahan di
kabupaten/kota;
e. Kantor Pertanahan dapat dibentuk lebih dari 1 (satu) Kantor
Pertanahan di tiap kabupaten/kota.
f. Tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Kantor Wilayah BPN
dan Kantor Pertanahan ditetapkan oleh Kepala setelah mendapat
persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang aparatur negara.
[ES-TAM 2017] 16
Badan Pertanahan Nasional mempunyai Fungsi:
[ES-TAM 2017] 17
18
[ES-TAM 2017]
SUSUNAN ORGANISASI
DITJEN INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN
TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei,
pengukuran, dan pemetaan
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang survei, pengukuran dan pemetaan;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran dan pemetaan dasar dan kadastral, serta survei
dan pemetaan tematik;
c) pelaksanaan kebijakan pembinaan surveyor dan pemanfaatan peralatan survei, pengukuran
dan pemetaan;
d) penyusunan NSPK di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan;
e) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang survei, pengukuran, dan pemetaan;
f) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
20
SUSUNAN ORGANISASI
DITJEN HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN
TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan,
penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan PPAT, serta pemberdayaan hak atas
tanah masyarakat.
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah,
pembinaan PPAT, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah,
pembinaan PPAT, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
c) penyusunan NSPK di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan
PPAT, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaturan, penetapan, dan
pendaftaran hak tanah, pembinaan PPAT, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
22
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT PENGATURAN DAN PENDAFTARAN HAK
TANAH, RUANG DAN PPAT
TUGAS :
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan NSPK, dan pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pendaftaran tanah dan ruang, hak komunal, pemeliharaan data pendaftaran tanah dan
ruang, dan pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan
perubahan pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, dan PPAT.
FUNGSI:
a) penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK
b) pemberian bimbingan teknis, dan supervisi
c) pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan,
di bidang pendaftaran tanah dan ruang, hak komunal, pemeliharaan data pendaftaran tanah dan
ruang, dan pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan
pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan pembinaan PPAT.
24
SUBDIREKTORAT PPAT
TUGAS :
melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan, pengembangan, pengangkatan
pertama kali, pengangkatan kembali, pemberhentian, penyusunan formasi PPAT, penyusunan
daerah wilayah kerja (regional), sanksi, cuti, perubahan data PPAT dan penyusunan dan
pengelolaan basis data dan pemegang/penerima protokol PPAT serta penyiapan spesifikasi teknis
blanko Akta PPAT dan pembinaan PPAT.
FUNGSI:
a) penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria pengadaan, pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan
kembali, pemberhentian, penyusunan formasi PPAT, penyusunan daerah wilayah kerja
(regional), sanksi, cuti, perubahan data PPAT dan penyusunan dan pengelolaan basis data dan
pemegang/penerima protokol PPAT serta penyiapan spesifikasi teknis blanko Akta PPAT;
b) pelaksanaan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan PPAT
25
Tugas Seksi PPAT:
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan NSPK, pemberian
bimtek, dan supervisi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam rangka
pengadaan, pengembangan, pengangkatan pertama kali, pengangkatan kembali, pemberhentian,
penyusunan formasi PPAT, penyusunan daerah wilayah kerja (regional), sanksi, cuti, perubahan data
PPAT dan penyusunan dan pengelolaan basis data dan pemegang/penerima protokol PPAT serta
penyiapan spesifikasi teknis blanko Akta PPAT serta penyiapan spesifikasi teknis Formulir Akta PPAT.
Wilayah I : Provinsi Aceh, Sumut, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepri, DKI, Jateng, DIY, Kalimantan
Selatan, Kalteng, Sulsel, Sulbar, NTB, NTT, Bali, Malut, dan Papua.
Wilayah II : Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Babel, Banten, Jabar, Jatim, Kalbar,
Kaltim, Kaltara, Sulut, Sultra, Sulteng, Gorontalo, Maluku, Papua Barat
26
SUSUNAN ORGANISASI
BAGAN ORGANISASI
PENGATURAN PENDAFTARAN HAK TANAH, RUANG DAN PPAT
DIREKTORAT
PENGATURAN PENDAFTARAN HAK TANAH, RUANG DAN
PPAT
Subbagian
Tata Usaha
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
SUBDIREKTORAT
PENDAFTARAN PEMELIHARAAN DATA
PPAT
HAK TANAH DAN RUANG HAK TANAH DAN RUANG
Seksi Seksi
Pendaftaran Pemeliharaan Data Seksi
Hak Tanah dan Ruang Hak Tanah dan Ruang PPAT Wilayah I
Wilayah I Wilayah I
Seksi Seksi
Pendaftaran Pemeliharaan Data Seksi
Hak Tanah dan Ruang Hak Tanah dan Ruang PPAT Wilayah II
Wilayah II Wilayah II
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan
pemanfaatan WP3WT, konsolidasi tanah, dan landreform;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan
pemanfaatan WP3WT, konsolidasi tanah, dan landreform;
c) penyusunan NSPK di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan pemanfaatan
WP3WT, konsolidasi tanah, dan landreform;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penatagunaan tanah, penataan
penguasaan dan WP3WT, konsolidasi tanah, dan landreform;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
28
DITJEN PENGADAAN TANAH
TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah,
penilaian tanah, pengaturan dan penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan
pengendalian pengadaan tanah
FUNGSI :
a) perumusan kebijakan di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah, pengaturan dan
penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan tanah;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah, pengaturan dan
penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan tanah;
c) penyusunan NSPK di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah, pengaturan dan penetapan
tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan tanah;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah,
pengaturan dan penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian
pengadaan tanah;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan.
29
SUSUNAN ORGANISASI
SUSUNAN ORGANISASI
INSPEKTORAT JENDERAL
TUGAS :
Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian ATR/BPN
FUNGSI:
a) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian ATR/BPN;
b) pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian ATR/BPN terhadap kinerja
dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
c) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri/Kepala;
d) penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian ATR/BPN.
32
SUSUNAN ORGANISASI
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
TUGAS :
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian
ATR/BPN.
FUNGSI:
a) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran pendidikan dan
pelatihan;
b) penyiapan pelaksanaan kerja sama pendidikan dan pelatihan;
c) penyiapan penyusunan pedoman, metode, kurikulum, dan materi pendidikan dan
pelatihan; dan
d) penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan
34
Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang,
dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
TUGAS:
Melaksanakan penyusunan program dan anggaran serta strategi pelaksanaan pengembangan
sistem teknologi informasi dan pengelolaan data dan informasi pertanahan, tata ruang dan
lahan pertanian pangan berkelanjutan.
FUNGSI:
a) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran strategi perancangan,
pengembangan, penyediaan, pelayanan, penerapan serta standarisasi sistem teknologi
informasi;
b) penyiapan koordinasi dan pelaksanaan program dan anggaran serta strategi perancangan,
pengembangan, penyediaan, pelayanan, penerapan serta standarisasi sistem teknologi
informasi;
c) penyiapan koordinasi dan pengelolaan data dan informasi pertanahan dan tata ruang; dan
d) penyiapan koordinasi dan pelaksanaan di bidang informasi lahan pertanian pangan
berkelanjutan;
e) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan Pusdatin.
35
SUSUNAN ORGANISASI
• UNTUK MENDALAMI STRUKTUR ORGANISASI
KEMENTERIAN ATR/BPN ,
• PELAJARI :
1. PERMEN ATR /BPN NO. 8 TAHUN 2015 TENTANG
TATA KERJA DAN ORGANISASI KEMENTERIAN
ATR/BPN.
2. PERMEN ATR/BPN NO.38 TAHUN 2016. TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KANWIL DAN KANTAH
[ES-TAM 2017] 37
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Kantor Wilayah
BPN & Kantor Pertanahan
Tindak Lanjut
Perpres No. 20/2015 tentang Badan Permen ATR/KaBPN No. 8/2015 tentang
Pertanahan Nasional Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ATR/BPN
Terbit
Permen ATR/KaBPN No. 38/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
BPN dan Kantor Pertanahan
Mencabut
Perka.BPN RI No. 4/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kntor Wilayah BPN dan
Kantor Pertanahan
38
[ES-TAM 2017]
Kantor Wilayah
Kedudukan:
Kantor Wilayah BPN Kantor Wilayah
yang selanjutnya
dipimpin oleh Seorang
disebut Kantor Wilayah
adalah instansi vertikal
Kepala.
Kementerian ATR/BPN
di Provinsi yang berada
dibawah dan
bertanggung jawab
kepada Menteri
ATR/Ka.BPN
Tugas: Melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi BPN dalam
wilayah provinsi yang
bersangkutan
[ES-TAM 2017] 39
Fungsi:
Pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan, penetapan hak
tanah, pendaftaran tanah dan pemberdayaan masyarakat, penataan pertanahan, pengadaan tanah,
pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan perkara;
Pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kantor Wilayah dan
pengoordinasian tugas dan pembinaan administrasi pada Kantor Pertanahan.
[ES-TAM 2017] 40
Susunan Organisasi
BAGAN ORGANISASI
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI
KANTOR WILAYAH
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Subbagian
Subbagian Subbagian
Perencanaan, Evaluasi Organisasi dan
Keuangan dan BMN Umum dan Informasi
dan Pelaporan Kepegawaian
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG
BIDANG PENANGANAN MASALAH
INFRASTRUKTUR HUBUNGAN HUKUM PENATAAN
PENGADAAN TANAH DAN PENGENDALIAN
PERTANAHAN PERTANAHAN PERTANAHAN
PERTANAHAN
[ES-TAM 2017] 41
Bagian Tata Usaha
TUGAS :
Melaksanakan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di
lingkungan Kantor Wilayah.
FUNGSI:
a) pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran, serta pelaporan;
b) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program strategis pertanahan;
c) pelaksanaan urusan organisasi, ketatalaksanaan, analisis jabatan, dan pengelolaan urusan
kepegawaian;
d) pengoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi di Kanwil dan Kantor
Pertanahan;
e) pengelolaan urusan keuangan dan administrasi barang milik negara;
f) pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, protokol, perlengkapan, dan
penyelenggaraan layanan pengadaan;
g) pengoordinasian dan fasilitasi pengelolaan pelayanan pertanahan;
h) pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan pelayanan informasi, advokasi hukum,
peraturan perundang-undangan, dan penanganan pengaduan masyarakat;
i) pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pertanahan serta
pengoordinasian penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan di Kanwil dan
Kantor Pertanahan.
[ES-TAM 2017] 42
Bidang Infrastruktur Pertanahan
TUGAS :
melaksanakan pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan pengukuran dan
pemetaan dasar, pengukuran dan pemetaan kadastral, serta survei dan pemetaan
tematik.
FUNGSI:
a) pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dasar;
b) pelaksanaan pengukuran batas administrasi, kawasan dan wilayah tertentu;
c) pelaksanaan, koordinasi dan pembinaan tenaga teknis, surveyor, dan petugas survei dan
pemetaan tematik pada Kantor Pertanahan di wilayahnya;
d) pelaksanaan pengelolaan dan pemutakhiran peralatan teknis serta teknologi pengukuran dan
pemetaan;
e) pelaksanaan pemeliharaan kerangka dasar kadastral nasional di wilayahnya; dan
f) pelaksanaan, koordinasi dan pengelolaan basis data geospasial pertanahan dan Komputerisasi
Kegiatan Pertanahan berbasis data spasial.
g) pelaksanaan pengukuran dan pemetaan kadastral, pembukuan serta pengelolaan basis data
dan informasi batas bidang tanah, ruang dan perairan.
h) pelaksanaan survei dan pemetaan tematik pertanahan, perbatasan, dan wilayah tertentu
i) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
infrastruktur pertanahan..
[ES-TAM 2017] 43
Bidang Hubungan Hukum Pertanahan
TUGAS :
Melaksanakan pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan penetapan
hak tanah dan pemberdayaan hak tanah masyarakat, pendaftaran hak
tanah, dan pemeliharaan data hak tanah serta pembinaan PPAT.
FUNGSI:
a) pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan, dan penetapan kembali
hak perseorangan dan badan hukum swasta, serta hak atas ruang dan hak
komunal;
b) penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah badan
sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf, tanah bekas milik
Belanda, dan bekas tanah asing lainnya;
c) penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang dapat
mempunyai hak milik;
d) pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak perseorangan dan
badan hukum swasta, serta hak atas ruang;
e) pelaksanaan pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
[ES-TAM 2017] 44
Bidang Hubungan Hukum Pertanahan
LANJUTAN...
[ES-TAM 2017] 45
Bidang Penataan Pertanahan
TUGAS :
Melaksanakan pengoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan penatagunaan
tanah, landreform, dan konsolidasi tanah, serta penataan kawasan tertentu
FUNGSI:
a) pelaksanaan penyusunan persediaan tanah, penetapan penggunaan dan pemanfaatan tanah,
neraca penatagunaan tanah, bimbingan dan penerbitan pertimbangan teknis pertanahan dan
penatagunaan tanah, pemantauan dan evaluasi perubahan penggunaan tanah, pengelolaan basis
data dan sistem informasi geografi;
b) pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan basis data potensi dan data lahan pertanian pangan
berkelanjutan;
c) pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan basis data tanah obyek landreform, pengusulan
penetapan/penegasan tanah obyek landreform, pengeluaran tanah dari obyek landreform,
pendayagunaan tanah obyek landreform dan ganti kerugian tanah obyek landreform;
d) pelaksanaan redistribusi tanah dan pemanfaatan bersama atas tanah;
[ES-TAM 2017] 46
Bidang Penataan Pertanahan
LANJUTAN...
[ES-TAM 2017] 47
Bidang Pengadaan Tanah
TUGAS :
Melaksanakan pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan
pemanfaatan tanah pemerintah, bina pengadaan dan penetapan tanah
pemerintah, serta penilaian tanah.
FUNGSI:
a) pelaksanaan pemberian perizinan kerjasama pemanfaatan tanah
pemerintah, perpanjangan perizinan, kerjasama pemanfaatan tanah
pemerintah, pemberian rekomendasi pencatatan peralihan dan
penghapusan tanah pemerintah serta pemberian rekomendasi penertiban
pelanggaran perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah pemerintah;
b) pembinaan perencanaan dan persiapan pengadaan tanah, pelaksanaan
pengadaan tanah pemerintah, dan penyerahan hasil pengadaan tanah;
c) pelaksanaan penetapan hak atas tanah, izin peralihan hak atau izin
pelepasan hak dan kerjasama pemanfaatan aset instansi pemerintah,
badan hukum pemerintah, dan badan usaha pemerintah;
d) pelaksanaan penilaian tanah, bidang tanah dan properti;
[ES-TAM 2017] 48
LANJUTAN...
Bidang Pengadaan Tanah
TUGAS :
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan
Nasional dalam kabupaten/kota yang bersangkutan.
[ES-TAM 2017] 51
Kantor Pertanahan
FUNGSI KANTOR PERTANAHAN:
a) penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;
b) pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;
c) pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan
pemberdayaan masyarakat;
d) pelaksanaan penataan pertanahan;
e) pelaksanaan pengadaan tanah;
f) pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan
sengketa dan perkara pertanahan; dan
g) pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unit organisasi Kantor Pertanahan.
[ES-TAM 2017] 52
Susunan Organisasi
BAGAN ORGANISASI
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA
KANTOR PERTANAHAN
SUBBAGIAN
TATA USAHA
Urusan Urusan
Urusan
Perencanaan, Evaluasi, Umum dan
Keuangan dan BMN
dan Pelaporan Kepegawaian
SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI PENANGANAN
SEKSI
INFRASTRUKTUR HUBUNGAN HUKUM PENATAAN MASALAH DAN
PENGADAAN TANAH
PERTANAHAN PERTANAHAN PERTANAHAN PENGENDALIAN
PERTANAHAN
Subseksi
Pemeliharaan Data Hak
Tanah dan Pembinaan PPAT
FUNGSI :
a) pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan dan penetapan kembali hak
perseorangan dan badan hukum swasta, serta hak atas ruang dan hak komunal;
b) penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah badan
sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf, tanah bekas milik
Belanda dan bekas tanah asing lainnya;
c) penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang dapat mempunyai hak
milik;
d) pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak perseorangan dan badan
hukum swasta, serta hak atas ruang;
e) pelaksanaan pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
f) penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah
dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
[ES-TAM 2017] 56
Seksi Hubungan Hukum Pertanahan
LANJUTAN...
hapusnya hak;
i) pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik atas satuan
rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan pemberian izin peralihan
hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan
pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan pembinaan
PPAT;
j) pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan berbasis
data yuridis; dan
k) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di seksi hubungan hukum pertanahan. 57
Seksi Penataan Pertanahan
TUGAS :
Melakukan pengoordinasian dan pelaksanaan penatagunaan tanah dan
kawasan tertentu, landreform dan konsolidasi tanah.
FUNGSI :
a) penggunaan dan pemanfaatan tanah, neraca penatagunaan tanah,
bimbingan dan penerbitan pertimbangan teknis pertanahan dan
penatagunaan tanah, pemantauan dan evaluasi perubahan penggunaan
tanah, pengelolaan basis data dan sistem informasi geografi;
b) pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan basis data potensi dan data
lahan pertanian pangan berkelanjutan;
c) pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan basis data tanah obyek
landreform, pengusulan penetapan/penegasan tanah obyek landreform,
pengeluaran tanah dari obyek landreform, pendayagunaan tanah obyek
landreform dan ganti kerugian tanah obyek landreform;
d) pelaksanaan redistribusi tanah dan pemanfaatan bersama atas tanah;
[ES-TAM 2017] 58
Seksi Penataan Pertanahan
LANJUTAN...
TUGAS :
melakukan pengoordinasian dan pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan
perkara pertanahan, serta pengendalian pertanahan.
FUNGSI :
a) pelaksanaan pencegahan, penanganan dan penyelesaian sengketa/konflik
pertanahan, serta analisis dan penyiapan usulan pembatalan hak atas tanah;
b) pelaksanaan penanganan dan penyelesaian perkara pertanahan, analisis dan
penyiapan usulan pembatalan hak atas tanah berdasarkan putusan
pengadilan atau hasil perdamaian;
c) pelaksanaan pengendalian dan pemantauan pemanfaatan pertanahan;
d) pelaksanaan penelitian data dan penyiapan usulan serta rekomendasi
penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; dan
e) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di seksi penanganan masalah dan pengendalian pertanahan
[ES-TAM 2017] 62
Pertanahan: Pelaksanaan Urusan
pertanahan di daerah
dilaksanakan Kanwil BPN dan
Kantor Pertanahan di
Kabupaten/Kota sebagai unit
vertikal dari Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN di
Penyelenggaraan Pelaksanaan Urusan
daerah.
Urusan Pertanahan Penataan Ruang di
dan daerah, merupakan
Tata Ruang di kewenangan pemerintah
daerah provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Tata Ruang:
Untuk mendukung
pelaksanaan tugas teknis
operasional dan/atau
tugas teknis penunjang,
dapat dibentuk Unit
Pelaksana Teknis (UPT)
penataan ruang.
[ES-TAM 2017] 63
Jumlah Kantor di Provinsi dan Kabupaten/Kota
[ES-TAM 2017] 64
Perwakilan Kantor Pertanahan
• KEDUDUKAN:
1. Perwakilan Kantor Pertanahan adalah bagian dari Kantor Pertanahan
Induknya dan merupakan satu kesatuan organisasi, administrasi dan
keuangan yang tidak terpisahkan keberadaannya dalam pelaksanaan
pelayanan pertanahan kepada masyarakat
2. Perwakilan Kantor Pertanahan dipimpin oleh Pejabat Perwakilan Kantor
Pertanahan
3. Pejabat Perwakilan dibantu oleh beberapa koordinator dan staf
Perwakilan
TUGAS :
Perwakilan Kantor Pertanahan melaksanakan tugas dan fungsi Kantor
Pertanahan Induk dalam lingkungan wilayah kerjanya, kecuali untuk
urusan keuangan dan kepegawaian.
[ES-TAM 2017] 65
MATERI II.
HAK TANAH dan PENDAFTARAN TANAH
Disampaikan oleh:
[ES-TAM 2017] 68
TERJADINYA HAK ATAS TANAH
1. Menurut hukum adat :
a) Pengakuan hak,
b) Penegasan konversi.
2. Tanah negara berdasarkan penetapan pemerintah
(beschikking)
3. Di atas tanah Hak Pengelolaan karena penetapan
pemerintah (beschikking) atas usul pemegang hak
milik/hak pengelolaan.
4. Di atas tanah Hak Milik dgn pemberian oleh
pemegang Hak Milik dgn Akta PPAT.
69
Batasan pelaksanaan kewenangan hak tanah oleh
pemegang hak antara lain
Hak utk
menggunakan
dan/atau memungut
HAK hasil tanah
• Perseorangan (WNI)
HAK MILIK • Badan-badan hukum yg ditetapkan pemerintah Selamanya
(seperti
keagamaan, sosial, bank dalam PP 38/1963)
35 Thn
• Warga Negara Indonesia 25 Thn
HGU • Badan Hukum Indonesia
35 Thn
30 Thn
• Warga Negara Indonesia
HGB 20 Thn
• Badan Hukum Indonesia
30 Thn
Aset Pemerintah:
• Warga Negara Indonesia
• Badan Hukum Indonesia Selama dipergunakan
• Departemen, LPND dan Pemda
HAK PAKAI • Badan keagamaan dan sosial PP 40/1996: PP 103/2015:
• Orang asing yang berkedudukan di Indonesia 25 Thn 30 Thn
• Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indonesia
• Perwakilan Negara asing dan perwakilan 20 Thn 20 Thn
badan Internasional
25 Thn 30 Thn
[ES-TAM 2017] 75
ES-TAM-2017
Hak Milik
• Hanya Warga Negara Indonesia dapat mempunyai
Hak Milik.
• Orang asing yang sesudah berlakunya Undang
undang ini memperoleh hak milik karena pewarisan-
tanpa wasiat atau percampuran harta karena
perkawinan , demikian pula Warganegara Indonesia
Subyek Hak yang memperoleh hak milik dan setelah berlakunya
Milik Undang undang ini kehilangan kewarganegaraannya
wajib melepaskan hak itu di dalam jangka waktu satu
tahun sejak diperoleh nya hak tersebut atau
(Pasal 21 UUPA) hilangnya kewarganegaraan itu. Jika sesudah jangka
waktu tersebut lampau hak milik itu tidak dilepaskan
, maka hak tersebut hapus karena hukum dan
tanahnya jatuh kepada negara , dengan ketentuan
hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap
berlangsung.
[ES-TAM 2017] 76
Pemindahan Hak Milik kepada Warga
Negara Asing.
[ES-TAM 2017] 78
Hak Pakai
• Warga Negara Indonesia;
• Orang asing yang berkedudukan di
Subyek Hak Indonesia;
Pakai • Badan hukum yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di Indonesia;
(pasal 41 UUPA)
• Badan hukum asing yang mempunyai
perwakilan di Indonesia.
[ES-TAM 2017] 79
• PELAJARI HAPUSNYA MASING MASING HAK
ATAS TANAH DAN KEWAJIBAN BAGI PEMEGANG
HAK ATAS TANAH.
[ES-TAM 2017] 80
PEMILIKAN TANAH BAGI WNA
Dasar Hukum :
1. Pasal 41 UUPA
2. Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2015 tentang
Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh
Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Nomor 29
tahun 2016 tentang Tata Cara Pemberian, Pelepasan,
atau Pengalihan Hak Atas Pemilikan Rumah Tempat
Tinggal Atau Hunian Oleh Orang Asing Yang
Berkedudukan Di Indonesia
ES-TAM-2017
[ES-TAM 2017] 81
Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2015
Pasal 3 :
Pemilikan Rumah
(1) Warga Negara Indonesia yang melaksanakan
Tempat Tinggal perkawinan dengan orang Asing dapat
Atau Hunian Oleh memiliki hak atas tanah yang sama dengan
Orang Asing Yang Warga Negara Indonesia lainnya;
Berkedudukan di (2) Hak atas tanah sebagaimana dimaksud
Indonesia ayat(1), bukan merupakan harta bersama
yang dibuktikan dengan perjanjian
pemisahan harta antara suami dan istri
yang dibuat dengan akta Notaris.
ES-TAM-2017
[ES-TAM 2017] 82
PP 103/2015 TENTANG PEMILIKAN RUMAH TEMPAT TINGGAL ATAU HUNIAN
OLEH ORANG ASING YANG BERKEDUDUKAN
DI INDONESIA
Satuan Rumah Susun (Sarusun) adalah unit rumah susun yang tujuan
utamanya digunakan secara terpisah dengan fungsi utama sebagai
tempat hunian dan mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.
[ES-TAM 2017] 83
Lanjutan …
1. 2.
Rumah Tunggal yang diberikan di atas
Orang Asing diberikan Hak Pakai untuk tanah Hak Pakai memiliki jangka
Rumah Tunggal pembelian baru dan Hak waktu 30 tahun.
Milik atas Sarusun di atas Hak Pakai untuk
Hak Pakai dapat diperpanjang untuk
Sarusun pembelian unit baru.
jangka waktu 20 tahun,
Dalam hal jangka waktu
perpanjangan, Hak Pakai dapat
3. diperbaharui untuk jangka waktu 30
tahun.
Rumah Tunggal di atas tanah hak pakai di
atas Hak Milik yang dikuasai berdasarkan
perjanjian, diberikan Hak Pakai untuk 4.
jangka waktu yang disepakati tidak lebih
lama dari 30 tahun;
Jika jangka waktu berakhir, Hak Pakai Perpanjangan dan pembaharuan dapat
dapat diperpanjang untuk jangka waktu dilaksanakan sepanjang Orang Asing
paling lama 20 tahun sesuai kesepakatan masih memiliki izin tinggal di Indonesia.
dengan pemegang hak atas tanah.
Jika jangka waktu perpanjangan berakhir,
HP dapat diperbaharui utk jangka waktu
paling lama 30 tahun sesuai kesepakatan
dengan pemegang hak atas tanah. [ES-TAM 2017] 84
ES-TAM-2017
Terjadinya Hak Pakai Karena Subyek Hak Orang Asing
Hak Milik/ HGB Subyek Orang Hak Pakai
Asing
80 Tahun
[ES-TAM 2017] 85
Peralihan dan Pembebanan Hak Pakai
[ES-TAM 2017] 86
KRITERIA PEMILIKAN TANAH OLEH WNA
ES-TAM-2017
[ES-TAM 2017] 87
Lampiran Permen ATR/BPN No. 29 Tahun 2016
[ES-TAM 2017] 88
PP 103/2015 Pasal 10
1. Apabila Orang Asing atau ahli waris (orang asing) yang memiliki
rumah yang dibangun di atas tanah Hak Pakai atau berdasarkan
perjanjian dengan pemegang hak atas tanah tidak lagi
berkedudukan di Indonesia, dalam jangka waktu 1 tahun wajib
melepaskan atau mengalihkan hak atas rumah dan tanahnya
kepada pihak lain yang memnuhi syarat.
2. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hak atas rumah dan tanahnya tsb belum dilepaskan, maka:
a. Rumah dilelang oleh Negara, dalam hal dibangun di atas tanah
HP atas tanah Negara;
b. Rumah menjadi milik pemegang hak atas tanah yang
bersangkutan.
3. Hasil lelang menjadi hak dari bekas pemegang Hak (Orang asing
atau ahli waris yang bersangkutan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Orang Asing/ahli waris yg
merupakan orang asing yg tidak lagi berkedudukan di Indonesia
diatur dgn peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keimigrasian.
[ES-TAM 2017] 89
TATACARA
PEMBERIAN HAK, PERPANJANGAN HAK DAN PEMBAHARUAN
HAK.
DASAR HUKUM :
1. PP.Nomor 40 Tahun 1996
2. Permenag/Ka. BPN Nomor 9 Tahun 19999.
3. Permen ATR/ka.BPN No.7 Tahun 2017 -> HGU.
4. PP. Nomor 103 Tahun 2015
5. Permen ATR/KA.BPN Nomor 29 tahun 2016.
ES-TAM-2017) 90
TATA CARA PEMBERIAN HAK ATAS TANAH
(HM, HGB DAN HP)
1. Permohonan diajukan melalui Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota dengan :
Melampirkan persyaratan sebagaimana diatur dalam
PKBN RI No. 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
dan Pengaturan Pertanahan.
Membayar biaya sebagaimana diatur dalam PP No.
128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
PNBP yang berlaku pada BPN.
2. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota,
menerbitkan Keputusan Pemberian Hak apabila
memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan, apabila hal tersebut menjadi
kewenangannya atau meneruskannya kepada Kakanwil
dengan disertai pendapat dan pertimbangannya,
apabila hal tersebut bukan kewenangannya.
98
JANGKA WAKTU PEMBERIAN, PERPANJANGAN DAN
PEMBAHARUAN HAK.
Hak Guna Bangunan (HGB)
1. Pemberian paling lama 30 tahun.
2. Perpanjangan paling lama 20 tahun.
3. Pembaharuan paling lama 30 tahun.
Hak Guna Usaha (HGU)
1. Pemberian paling lama 35 tahun.
2. Perpanjangan paling lama 25 tahun.
3. Pembaharuan paling lama 35 tahun.
99
LANJUTAN
Hak Pakai (HP)
• 1. Pemberian paling lama 25 tahun.
• 2. Perpanjangan paling lama 20 tahun.
• 3. Pembaharuan paling lama 25 tahun.
ES-TAM-2017) 100
SYARAT PERPANJANGAN DAN PEMBAHARUAN
HAK ATAS TANAH.
Tanahnya masih dipergunakan dengan baik sesuai
dengan keadaan, sifat dan tujuan pemberian hak
tersebut.
Syarat-syarat pemberian hak tersebut dipenuhi
dengan baik oleh pemegang hak.
Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai
pemegang hak.
Tanah tersebut masih sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah yang bersangkutan.
101
HAK MILIK SATUAN RUMAH SUSUN
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) adalah hak milik atas
satuan yang bersifat perseorangan dan terpisah, meliputi juga hak atas bagian
bersama, benda bersama, dan tanah bersama, yang semuanya merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan satuan yang bersangkutan.
Pemilikan
Benda Bersama
Bersama
Tanah Bersama
106
Jenis-Jenis Rumah Susun
Rumah Susun
107
CONTOH GAMBAR SARUSUN KOMERSIAL
UU No. 5 tahun 1960 Tentang DASAR DASAR POKOK POKOK AGRARIA( UNDANG UNDANG POKOK
AGRARIA/UUPA) ; pasal 19
UNDANG UNDANG NOMOR 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dan Benda –Benda yang ada
diatasnya ;
PerMen ATR/Ka.BPN No. 3/1997 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 24/1997, yang telah diubah
dengan Peraturan Ka. BPN Nomor 8 tahun 2012
PerMen ATR/Ka.BPN No.33 Tahun 2016 Tentang SURVEYOR KADASTER BERLISENSI BERLISENSI yang telah
diubah dengan PERMEN ATR/Ka.BPN No. 11 Tahun 2017.
PerMen ATR/Ka.BPN N0. 35 tahun 2016 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap yang telah diubah dengan
Permen ATR/Ka.BPN Nomor 1 tahun 2017 dan Permen ATR/ka.BPN Nomor 12 Tahun 2017
Peraturan Perundangan lainya terkait dengan pelaksanaan Pendaftaran Tanah dan struktur organisas
[ES-TAM 2017]
i kanwil dan kantah *)
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAFTARAN TANAH
119
Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah.
3. Undang – Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.
4. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Perubahan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan
Redistribusi Daerah.
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
6. PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
7. PP No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat
ES
Pembuat Akta Tanah yang telah diubah daengan PP Nomor
2014
24 tahun 2016.
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAFTARAN TANAH
120
Penerimaan Negara Bukan pajak Yang Berlaku Pada Kementerian
ATR/ Badan Pertanahan Nasional
10. PMNA/Ka. BPN RI Nomor 4 Tahun 1996 tentang Penetapan
Batas Waktu Penggunaan Surat Kuasa Membebankan Hak
Tanggungan Untuk Menjamin Pelunasan Kredit-Kredit Tertentu
11. PMNA /Ka. BPN RI No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
12. Perkaban No. 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT ES
2014
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAN
DATA PENDAFTARAN TANAH
121
14. Perkaban No. 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Pertanahan
15. Perkaban No. 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
PMNA/KBPN No. 3 tahun 1997
16. Perkaban No. 2 tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah.
17. Peraturan Menteri ATR/Ka.BPN No.38 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor wilayah BPN dan Kantor
Pertanahan. ES
2014
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAN
DATA PENDAFTARAN TANAH
• Permen ATR/ka.BPN No.29/2016 tentang Tata Cara Pemberian, Pelepasan atau
Pengalihan atas pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang
Asing yang berkedudukan di Indonesia.
• Permen ATR/BPN No. 1/ 2017 tentang Perubahan Permen ATR/BPN
no.35/2016 tentang Percapatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah secara
Lengkap.
• Permen ATR/Ka.BPN No. 2/2017 tentang Tata cara Pendaftaran Tanah wakaf di
Kementerian ATR/BPN.
• Permen ATR/Ka.BPN No.4/2017 tentang Standar Pelayanan Kementerian
ATR/BPN.
• Permen ATR/Ka.BPN no.5/2017 tentang Layanan Informasi Pertanahan Secara
Elektronik
• Permen ATR/ka.BPN No. 7/2017 tentang Pengaturan dan Tata Cara Penetapan
Hak Guna Usaha
• Permen ATR/ka.BPN No. 13/2017 tentang Tata Cara Blokir dan Sita
• Permen ATR/ka.BPN No. 15/2017 tentang Pendaftaran Peralihan Hak Atas
Tanah Dalam rangka Pengampunan Pajak.
[ES-TAM 2017]
PENGERTIAN, ASAS, TUJUAN DAN
SISTEM DAN PUBLIKASI
[ES-TAM 2017]
PENGERTIAN:
Pendaftaran Tanah (PP Nomor 24 tahun 1997)
adalah :
Rangkaian kegiatan dilakukan secara
terus menerus berkesinambungan dan
teratur meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan dan penyajian
serta pemeliharaan data fisik dan yuridis,
pembuatan Peta dan daftar bidang tanah,
pemberian surat tanda bukti hak
ES 2014 124
ASAS-ASAS PENDAFTARAN TANAH
(PENJELASAN PASAL 2 PP NO. 24 TAHUN 1997)
1. Sederhana
Prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak
yang berkepentingan, terutama hak atas tanah.
2. Aman
125
Pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat
sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum
sesuai dengan tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
3. Terjangkau
a. Keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan,
khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan
kemampuan golongan ekonomi lemah.
b. Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan
pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh para pihak yangES
2014
memerlukan.
LANJUTAN ….
4. Mutakhir
a. Kelengkapan yang memadai dalam
pelaksanaannya dan kesinambungan dalam
126
pemeliharaan datanya.
b. Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan
yang mutakhir.
c. Perlu diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan
perubahan-perubahan yang terjadi di kemudian hari.
5. Terbuka
Data-data tanah di kantor BPN bersifat terbuka untuk publik,
dan masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai
data yang benar. ES
2014
TUJUAN PENDAFTARAN TANAH :
1. Menjamin kepastian hukum dan perlindungan hukum
kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah dan
hak-hak lain yang terdaftar untuk dengan mudah
membuktikan dirinya sebagai pemegang hak
2. Menyediakan informasi kepada pihak-piahk yang
berkepentingan agar dengan mudah untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan
perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah yang
sudah terdaftar
3. Untuk terselenggaranya tertib administrasi
pertanahan.
PP No.24/1997 Pasal 3
ES 2014 127
Kepastian hukum pendaftaran tanah:
Menjamin Kepastian Hukum Terhadap Hak Atas Tanah
yang dimiliki oleh pemegang haknya
Kebenaran data fisik dan data yuridis bidang tanah dalam
tanda bukti hak (Sertifikat HAT /HM Sarusun/Wakaf/Hak
Tanggungan)
ES 2014 128
SISTEM PENDAFTARAN TANAH
129
adanya Buku Tanah dan sebagai dokumen yang memuat data
fisik dan data yuridis atas tanah dan diterbitkan Sertipikat
sebagai tanda bukti hak yang sudah didaftar.
ES 2014 130
Alat Pembuktian yang kuat:
ES 2014 131
PENYELENGGARA DAN PELAKSANA
PENDAFTARAN DI INDONESIA
PENDAFTARAN TANAH
DI SELURUH WILAYAH RI
(OLEH PEMERINTAH)
Pendaftaran Hak,
Pengukuran Peralihan Hak dan Pemberian Surat
Perpetaan & Pembebanan Hak Tanah Bukti Hak
Pembukuan Tanah (Pemeliharaan Data sebagai Alat Bukti
Pendaftaran Tanah) yang Kuat
PENYELENGGARA
PELAKSANA
(PEMERINTAH)
b. Hak Pengelolaan;
e. Hak Tanggungan;
f. Tanah Negara.
135
[ES-TAM 2017]
Kegiatan Pendaftaran Tanah
Meliputi:
a. Pengukuran, Perpetaan dan Pembukuan Tanah;
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan Peralihan hak-hak tersebut;
c. Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai
alat pembuktian yang kuat.
(Pasal 19 ayat (2) UU Nomor 5 tahun 1960)
Pemeliharaan
Data Pendaftaran
a. pendaftaran peralihan dan pembebanan hak;
Tanah b. pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lainnya.
139
[ES-TAM 2017]
PENDAFTARAN PERTAMA KALI DAN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP
(PTSL)
b Akta PPAT:
- Asli Akta Pemberian hak guna bangunan dan hak pakai di atas hak
milik;
- Asli Akta pemberian hak tanggungan, untuk pemberian hak
tanggungan .
2. Pengukuran :
C. Penerbitan Sertipikat
a. Untuk kepentingan pemegang hak atau pengelola
tanah wakaf, diterbitkan sertipikat hak atas tanah dan
tanah wakaf (Pasal 178 ayat (1) PMNA/KBPN No.
3/1997).
b. Pembuatan sertipikat adalah seperti cara pembuatan
buku tanah.
c. Untuk pembuatan sertipikat dibuatkan salinan Surat
Ukur oleh pejabat yang berwenang menandatangani
sertipikat yang bersangkutan.
d. Kewenangan penandatanganan buku tanah dan
sertipikat berpedoman Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia nomor 1
Tahun 2011 tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran
[ES-TAM 2017] 160
tam es 2017 Tanah Tertentu.
Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap
(PTSL)
8 7 6 5
PENERBITAN
PENGUMUMAN DATA
PEMBUKUAN KEPUTUSAN
FISIK DAN DATA PEMERIKSAAN TANAH
HAK ATAS TANAH PEMBERIAN
YURIDIS
HAK ATAS TANAH
9 10
PENERBITAN SERTIPIKAT PENYERAHAN SERTIPIKAT
HAK ATAS TANAH HAK ATAS TANAH.
PERUBAHAN … (Pasal 3)
TAHAPAN KEGIATAN PENDAFTARAN SPORADIS.
1 2 3 4
TANPA ADA PEMBENTUKAN Tanpa ada
DIAWALI DENGAN KEGIATAN
PANITYA AJUDIKASI- penyuluhan, PENGUMPULAN DAN
TANPA PENETAPAN LOKASI . tetapi ada penunjukan kecuali melalui PENGOLAHAN DATA FISIK DAN
Panitya A. pemerikasaan program PRONA, DATA YURIDIS BIDANG TANAH
tanah . (PENGUKURAN DAN PULDADIS)
lintas sektor
8 7 6 5
PENGUMUMAN DATA
PENERBITAN
FISIK DAN DATA
PEMBUKUAN KEPUTUSAN
YURIDIS , (Hanya untuk PEMERIKSAAN TANAH
HAK ATAS TANAH PEMBERIAN
tanah milik bekas
HAK ATAS TANAH
adat., selama 60 hari)
9 10
PENERBITAN SERTIPIKAT PENYERAHAN SERTIPIKAT
HAK ATAS TANAH HAK ATAS TANAH.
1. Pemisahan
2. Pemecahan
3. Penggabungan
bidang tanah
Pemeliharaan Data bidang tanah
FISIK yang haknya
(Pasal 48 sd.50 PP masih berlaku.,
24 tahun 1997 nama pemegang
hak sama dan
jo.Pasal 94 ayat 3
sisa jangka waktu
PMNA/ka BPN. 3/th Syarat yang sama
1997) diperhatikan:
- Jika ada hak
tanggungan wajib
ada ijin dari
pemegang HT
- Penggabungan jika
sisa waktu berbeda.
.
Pasal 2017]
[ES-TAM 48 , 49 dan 50 94 ayat (3) PP No.24/1997 jis. Pasal 94, 133sd 135 PMNA/Perkaban No. 3/1997
171
WAJIB diperhatikan dalam perubahan
data fisik , antara lain :
Sertipikat hak atas tanah yang dimohonkan perubahan data fisik,
masih berlaku haknya;
Apabila terhadap hak atas tanah terdapat pembebanan Hak
Tangungan, diperlukann persetujuan tertulis dari pemegang Hak
Tanggungan;
Pemecahan terhadap tanah Pertanian wajib diperhatikan
ketentuan batas minimal pemilikan tanah (Pasl 48 ayat 3 PP
24/997);
Untuk permohonan penggabungan terhadap tanah yang berbeda
jangka waktu berakhir haknya, dapat diajukan oleh pemohonnya
dengan ketentuan : Jangka waktu hasil penggabungan disesuaikan
dengan jangka waktu berakhir haknya yang terpendek atau yang
terpanjang dengan melalui proses pelepasan hak dana perolehan
hak yang baru (Pasal 135 PMNA 3/1997)
[ES-TAM 2017] 172
Pemindahan Hak karena Jual Beli, Tukar Menukar, Hibah, Pemasukan dalam Perusahaan,
Perbuatan Hukum Pemindahan Hak Lainnya √
Pewarisan
Perubahan Nama
Dasar:
Pasal 107 s/d Pasal 110 PMNA/KaBPN No. 3 Tahun 1997
1
• kutipan risalah lelang yang bersangkutan;
3
• bukti identitas pembeli lelang;
4
• bukti pelunasan harga pembelian;
5
• bukti pelunasan pembayaran BPHTB
6
• bukti pelunasan pembayaran PPh
Pasal 111 ayat (2) PMNA Pasal 111 ayat (3) PMNA Pasal 111 ayat (5) PMNA
No. 3 Tahun 1997: No. 3 Tahun 1997: No. 3 Tahun 1997:
• Apabila pada waktu • Akta mengenai • Apabila ahli waris lebih
permohonan pembagian waris dari 1 (satu) orang dan
pendaftaran peralihan sebagaimana pada waktu pendaftaran
sudah ada putusan peralihan haknya disertai
dimaksud pada ayat
pengadilan atau dengan akta pembagian
penetapan hakim/Ketua (2) dapat dibuat waris yang memuat
Pengadilan atau akta dalam bentuk akta keterangan bahwa hak
mengenai pembagian dibawah tangan oleh atas tanah atau Hak Milik
waris sebagaimana semua ahli waris Atas Satuan Rumah
dimaksud Pasal 42 ayat dengan disaksikan Susun tertentu jatuh
(4) Peraturan Pemerintah oleh 2 orang saksi kepada 1 (satu) orang
Nomor 24 Tahun 1997, atau dengan akta penerima warisan, maka
maka notaris. pencatatan peralihan
putusan/penetapan atau haknya dilakukan kepada
akta tersebut juga penerima warisan yang
dilampirkan pada bersangkutan
permohonan berdasarkan akta
sebagaimana dimaksud pembagian waris
pada ayat (1). tersebut.
jika:
[ES-TAM 2017]
Peralihan Hak Karena Penggabungan atau Peleburan Perseroan atau
Koperasi
(Pasal 113 PMNA Nomor 3 Tahun 1997)
Sertifikat HAT, HM atas satuan rusun atau HP atau bukti kepemilikan tanah
Pernyataan dari direksi perseroan atau pengurus koperasi bahwa penggabungan atau
peleburan telah dilaksanankan tidak dengan likuidasi
Anggaran Dasar dari perseroan /koperasi hasil penggabungan/peleburan yang telah disahkan
[ES-TAM 2017]
PEMBEBANAN HAK
1. Pendaftaran Hak Tanggungan
2. Pendaftaran Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai
atas HakMilik
PMNA/ka.BPN Nomor 3
Tahun 1997, pasal 114 sd.
119. jo. PMNA /KaBPN.
3/1997.
[ES-TAM 2017]
HAK TANGGUNGAN
HAK TANGGUNGAN adalah hak jaminan
yang dibebankan pada hak atas tanah
sebagaimana disebutkan dalam UU
Ketentuan No.5/1960 (UUPA) berikut atau tidak
berikut benda benda lain yang merupakan
Umum satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan utang tertentu , yang
memberikan kedudukan yang diutamakan
kepada Kreditor Tertentu terhadap
Kreditor kreditor lain.
(pasal 1 ayat(1) UU No,.4 tahun 1996. )
1. DROIT DE PREFERENCE;
Kreditor (pemegang Hak Tanggungan) mempunyai hak mendahului dari
pada kreditor –kreditor lain, atau kedudukan yang diutamakan (Pasal 6).
Kedudukan dengan hak mendahulu tersebut ,tidak mengurangi
preferensi pitang –piutang Negara mneurut ketentuan hukum yang
berlaku . (sebagaimana dimaksud dalam Titel XIX Buku Kedua KUU Hpdt.
( ref: Prof.Budi Harsono , sejarah pembentukan UUPA Isi dan
pelaksanannya. Edisi 2008,hal 416).
2. DROIT DE SUITE .
Hak Tanggungan tetap membebani obyek Hak tanggungan di tangan
siapapun benda tersebut berada .
Ketentuan ini memberi kewenangan Kreditor pemegang HT tetap
berhak menjual lelang benda tersebut , walaupun obyek HT nya sudah
dipindahkan haknya kepada orang lain.(Ps.7)
[ES-TAM 2017]
Lanjutan :
3. Hak Tanggungan mempunyai sifat tidak dapat
dibagi-bagi, jika dibebankan pada lebih dari satu
obyek hak, kecuali jika diperjanjikan dalam APHT.
sebagaimana pada pasal 2 ayat (2) UU HT.
4. Kepastian tanggal kelahiran Hak Tanggungan.
tanggal hari ketujuh setelah penerimaan secara
lengkap surat-surat yang diperlukan untuk
pendaftarannya, jika hari ketujuh tepat pada hari
libur maka dibukukannya pada tangal berikutnya.
[ES-TAM 2017]
OBYEK HAK TANGGUNGAN
1. HAK MILIK,
2. HAK GUNA USAHA,
3. HAK GUNA BANGUNAN
4. HAK PAKAI atas Negara dengan jangka waktu
terbatas yang diberikan kepada orang
perorangan dan Badan Hukum perdata untuk
keperluan pribadi atau usaha mempunyai
sifat dapat dipindahkan haknya.
5. Hak Milik Satuan Rumah Susun
[ES-TAM 2017]
Mengenai Hak Tanggungan
Bagaimana menentukan peringkat Hak tanggungan? –(Pasal 5 UU
HT)
[ES-TAM 2017]
Pembebanan Hak
(Pasal 114-124 PMNA No.3/1997)
Pendaftaran Hak Tanggungan (HT)
2 Sertipikat HT
0 Akta subrogasi
1
7
] Surat tanda bukti beralihnya piutang
yang dijamin dengan HT
Syarat Bukti pewarisan
pendaftaran
peralihan HT
Identitas pemohon dan/atau surat kuasa
Bukti
penggabungan/peleburan
perseroan/koperasi
tam es 2017
[
E
S
-
Pendaftaran Hapusnya Hak (1)
T
A
M
Pendaftaran hapusnya hak atas tanah dan Hak Milik Atas
2
0
Satuan Rumah Susun yang karena habisnya jangka waktu
1 dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan
7
] Pendaftaran hapusnya hak atas tanah, Hak Pengelolaan,
atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun karena
dibatalkan/dicabutnya hak dilakukan oleh Kepala Kantor
atas permohonan yang berkepentingan dengan
melampirkan :
salinan Keputusan pejabat yang berwenang, dan
sertipikat hak
tam es 2017
Pendaftaran Hapusnya Hak (2)
Pendaftaran hapusnya hak atas tanah dan Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun karena dilepaskan oleh pemegangnya dilakukan oleh
Kepala Kantor berdasar pemohon dengan melampirkan:
akta notaris
surat keterangan dari pemegang hak yang dibuat di depan dan
disaksikan oleh Camat dan surat keterangan yang dibuat di depan
dan disaksikan oleh Kepala Kantor Pertanahan,
persetujuan dari pemegang Hak Tanggungan
sertipikat hak yang bersangkutan;
Apabila pemegang Hak Milik mewakafkan tanahnya, maka akta
ikrar wakaf berlaku sebagai surat keterangan melepaskan Hak
Milik
tam es 2017 [ES-TAM 2017]
Hapusnya Hak Tanggungan
• Hapusnya • Dilepaskannya
Hutang yang HT oleh
dijamin Pemegang HT
1 2
4 3
•Pembersihan HT berdasarkan
• Hapusnya Hak penetapan peringkat oleh
ketua PN
yang dibebani
HT
• mencoret catatan mengenai adanya HT di dalam buku tanah hak yang dibebani dan
sertipikatnya, dengan disertai pencantuman catatan yang berbunyi: “Berdasarkan
………… Hak Tanggungan ini hapus”, tanggal dan tanda tangan Kepala Kantor Pertanahan
atau pejabat yang ditunjuk, dan
• mencantumkan catatan di dalam buku tanah HT bahwa HT itu sudah hapus dan bahwa
buku tanah HT itu tidak berlaku lagi, dan
• menarik sertipikat Hak Tanggungan dan mencantumkan catatan bahwa HT tersebut
sudah hapus dan sertipikat tersebut tidak berlaku lagi, dengan ketentuan bahwa
apabila sertipikat Hak Tanggungan tidak dapat ditarik, di dalam buku tanah Hak
Tanggungan dicantumkan catatan bahwa sertipikat tersebut tidak dapat ditarik.
tam es 2017 [ES-TAM 2017]
Pembagian Hak Bersama
2
0 didaftar berdasarkan keputusan pemberian perpanjangan dan
1 dicatat didalam halaman perubahan buku tanah dan sertipikat.
7
]
tidak diadakan perubahan nomor hak
Pasal 15 UU 11/2016
Dasar Hukum
• Pengalihan hak
UU No. 11 Tahun 2016 tentang sebagaimana dimaksud
• Wajib Pajak yang telah memperoleh Surat Keterangan
Pengampunan Pajak pada ayat (1) huruf b
dan membayar Uang Tebusan atas:
dibebaskan dari pengenaan
a. Harta tidak bergerak berupa tanah dan/atau
Pajak Penghasilan dalam hal
bangunan; dan/atau
terdapat perjanjian
b. Harta berupa saham, yang belum dibaliknamakan
pengalihan hak dalam
atas nama Wajib Pajak, harus melakukan
jangka waktu paling lambat
pengalihan hak menjadi atas nama Wajib Pajak.
Sesuai dengan Pasal 15 UU tanggal 31 Desember 2017.
No. 11 Tahun 2016 tentang
Pengampunan Pajak • Pengalihan hak sebagaimana dimaksud pada ayat
• Apabila sampai dengan
(1) huruf a dibebaskan dari pengenaan Pajak
tanggal 31 Desember
Penghasilan, dalam hal:
2017, Wajib Pajak tidak
a. permohonan pengalihan hak; atau
mengalihkan hak
b. penandatanganan surat pernyataan oleh kedua
sebagaimana dimaksud
belah pihak di hadapan notaris yang
pada ayat (1), atas
menyatakan bahwa Harta sebagaimana
pengalihan hak yang
dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah benar
dilakukan dikenai pajak
milik Wajib Pajak yang menyampaikan Surat
sesuai dengan ketentuan
Pernyataan, dalam hal Harta dimaksud belum
peraturan perundang-
dapat diajukan permohonan pengalihan hak,
undangan yang mengatur
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat
mengenai Pajak
tanggal 31 Desember 2017.
Penghasilan.
SKEMA PEMBEBASAN PPH DALAM UU 11/2016
(Sesuai Pasal 15)
SKEMA I SKEMA II
Biaya pendaftaran hak atas tanah atas nama Wajib Pajak dikenakan: Tarif pemeliharaan data
pendaftaran tanah sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) dan tarif pelayanan pertanahan lainnya,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional
“Yang dimaksud dengan "Nilai Tanah" adalah nilai pasar (market value) yang ditetapkan oleh Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam peta zona nilai tanah yang disahkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan untuk tahun berkenaan dan untuk wilayah yang belum tersedia peta zona
nilai tanah digunakan Nilai Jual Objek Pajak atas tanah pada tahun berkenaan” (Penjelasan Pasal 16 ayat
(2) PP 128/2015)
MATERI III. PERATURAN JABATAN PPAT
DAN
MATERI IV. PENGANTAR PEAMBUATAN AKTA PPAT.
Disampaikan oleh:
Disampaikan oleh:
[ES-TAM 2017]
220
PPAT sebagai Pejabat Umum
UU No.4/1996 tentang UU Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda
yang berkaitan dengan tanah.
[ES-TAM 2017]
221
PPAT
• PPAT Sementara
• PPAT Khusus
[ES-
TAM
2017
]
222
JENIS PPAT
Pejabat umum yang diberi kewenangan
membuat akta otentik mengenai perbuatan
PPAT hukum tertentu mengenai hak atas tanah/ hak
milik atas satuan rumah susun diangkat dan
diberhentikan oleh Menteri / Kepala BPN
Contoh :
• Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Halmahera
Tengah
• Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Halmahera
Selatan
• Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kayong
[ES-TAM 2017]
224
Daerah Kerja PPAT/PPATS/PPAT KHUSUS
(pp no. 37 Tahun 1998)
[ES-TAM 2017]
225
DASAR HUKUM LAHIRNYA PPAT DAN PERATURAN JABATAN PPAT.
Pasal 19 UUPA “Untuk PP 24/1997 tentang Pendaftaran Tanah (Penganti dari PP No.10/1961 jo. PMA
menjamin kepastian No.10/1961 tentang PPAT)
hukum oleh • Pasal 5
Pemerintah diadakan • “Pendaftaran Tanah diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional”
Pendaftaran Tanah di • Pasal 6
seluruh wilayah • “Dalam melaksanakan pendaftaran tanah, Kepala Kantor Pertanahan dibantu oleh
Republik Indonesia PPAT dan Pejabat lain yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
menurut ketentuan- tertentu menurut Peraturan Pemerintah ini dan peraturan perundang-undangan
ketentuan yang diatur yang bersangkutan”
dengan Peraturan
Pemerintah” • Pasal 7 “Peraturan jabatan PPAT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah tersendiri”
PP No.37/ Tahun 1998 PP No. 24/ Tahun 2016 ttg Permen ATR/KaBPN No. 10 Tahun
Perubahan Atas PP No. 2017 ttg Ujian, Magang,
tentang Peraturan Jabatan Pengangkatan dan Perpanjangan
PPAT 37/Tahun 1998 ttg Peraturan Usia Masa Jabatan. ( Revisi dari
Jabatan PPAT Per ka.BPN Nomor 1 tahun 2006,
• Permen ATR/KaBPN •9 (Sembilan perubahan mengganti Permen ATR/KaBPN
No. 1 Tahun 2006 jabatan PPAT) 31 Tahun 2016)
UU No. 4/1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah dan Benda – benda yang ada diatasnya;
PERATURAN PEMERINTAH No. 24/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan; Pemerintah No. 37/1998 tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah;
PerMen ATR/Ka.BPN No.1/2006 tentang Peraturan Pelaksanaan PP No. 37/1998 (telah diubah dengan Peraturan Kepala BPN No.
23/2009);
PerMen ATR/Ka.BPN No. 10/2017 tentang tata cara, ujian, magang, pengangkatan dan perpanjangan masa jabatan PPAT ( pengganti PerMen
ATR/Ka.BPN NO. 31/2016 merubah sebagian Peraturan Kepala BPN No. 1/2006);
[ES-TAM 2017]
Peraturan Perundangan lainya yang terkait dengan pelaksanaan Pendafataran Tanah dan tugas jabatan PPAT *) 227
PP No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT
[ES-TAM 2017]
Bab I. Ketentuan Umum (Psl 1)
[ES-TAM 2017]
Bab XII Penutup (psl 71 s.d 72)
PP No.24 Tahun 2016
Rangkap Jabatan
Pemberhentian PPAT
PP 24/2016 merubah
fundamental terhadap
Daerah Kerja
PP 37/1998, antara
lain
Penghapusan formasi
PPAT Pengganti
[ES-TAM 2017]
230
Ketentuan Umum (Psl 1 s. Psl 4)
Bagan Permen ATR/KaBPN No. 10
TH. 2017 (Pengganti Permen 31 Thn
2016)
Penyl. Peningkatan Kualitas (psl 5)
Permen
Pengangkatan PPAT (Psl 22)
ATR/BPN No.
10/2017
Perpanjangan Masa jabatan (Psl 23
s.d 25)
PP 24/2016
merubah
secara
fundamental
terhadap PP
37/1998,
antara lain:
(Lulusan
Pelaksanaan (MKN)/(Cn, SP1, Magang ≥ 1 Tahun (6 bln di
Jabatan Secara Spn) atau Prodiksus Kantah, 6 bln di Kantor PPAT)
Nyata PPAT pada STPN
Penyampaian cth
tanda tangan, paraf, Kegiatan Peningkatan Kualitas
teraan/stempel, WNI Usia PPAT
Kop Surat, Alamat ≥ 22thn
Kantor, No. HP dan
Email
Ujian PPAT
Sumpah dan
Pelantikan oleh
Kepala Kantor Permohonan
Pertanahan Pengangkatan PPAT
Pertama Kali ke
Menteri
ATR/Ka.BPN
233
[ES-TAM 2017]
PERSYARATAN DIANGKAT MENJADI
PPAT
a. Warga Negara Indonesia;
b. berusia paling rendah 22 (dua puluh dua) tahun;
c. berkelakuan baik yang dinyatakan dengan surat keterangan yang dibuat
oleh Instansi Kepolisian setempat;
d. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana
yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
e. sehat jasmani dan rohani;
f. berijazah sarjana hukum dan lulusan jenjang strata dua kenotariatan atau
lulusan program pendidikan khusus PPAT yang diselenggarakan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agraria/pertanahan;
g. Lulus ujian yang diselenggarakan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan; dan
h. telah menjalani magang atau nyata-nyata telah bekerja sebagai karyawan
pada kantor PPAT paling sedikit 1 (satu) tahun, setelah lulus pendidikan
kenotariatan
PENGANGKATAN PPAT
PPAT diangkat oleh Kepala Badan
Untuk dapat diangkat sebagai PPAT, yang
bersangkutan harus lulus ujian PPAT yang
diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia
Materi Ujian:
a. Hukum Pertanahan Nasional dan Organisasi dan Kelembagaan Pertanahan;
b. Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah;
c. Peraturan Jabatan PPAT;
d. Pembuatan Akta PPAT; dan
e. Kode Etika profesi IPPAT yang telah disahkan oleh Menteri Atr/BPN No
112/KEP-4.1/IV/2017.
MATERI UJIAN PPAT.
MELIPUTI ;
1. Hukum Pertanahan Nasional dan Organisasi dan
Kelembagaan Pertanahan;
2. Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah;
3. Peraturan Jabatan PPAT;
4. Pembuatan Akta PPAT; dan
5. Kode Etika profesi IPPAT yang telah disahkan oleh
Menteri Atr/BPN No 112/KEP-4.1/IV/2017
YAGUS SUYADI 09/11/2017
KEBIJAKAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG /
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
[ES-TAM 2017]
No.128/2015 tentang PNBP yang berlaku
pada Kementerian ATR/BPN
238
PELAKSANAAN MAGANG
1. Calon PPAT yang telah lulus ujian dan telah menjabat Notaris;
Pengecualian 2. Calon PPAT pernah menduduki jabatan struktural di bidang Hubungan
Ketentuan
Magang, Hukum Keagrariaan atau yang setara, paling rendah pejabat pengawas
yaitu: (eselon IV);
3. Calon PPAT lulusan prodiksus PPAT dari STPN.
[ES-TAM 2017]
240
Syarat Permohonan Magang
(Pasal 7 Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 10 Tahun 2017)
Pasal 8
1. Kantor PPAT yang menjadi tempat magang bagi Calon PPAT
harus mempunyai masa kerja paling kurang 5 (lima) tahun, atau
telah menerbitkan paling sedikit 60 (enam puluh) akta.
Syarat Pengangkatan:
1. WNI
2. Usia min.22 tahun Tujuan:
3. Surat Berkelakuan Baik • PPAT dapat langsung bekerja secara nyata dan
4. Sehat Jasmani dan Rohani dan bebas profesional
Narkoba. • Dapat menerapkan semua ketentuan
5. Berijazah SH dan lulusan S2 Kenotariatan peraturan pelaksanaan Jabatan PPAT secara
atau pendidikan khusus PPAT nyata
6. Lulus ujian PPAT • Menguasai administrasi tata usaha
7. Surat Keterangan magang dari Kantor pengelolaan protokol PPAT
Pertanahan dan dan PPAT
8. Sertipikat peningkatan kualitas*) 252
[ES-TAM 2017]
RANGKAP JABATAN
PP 37 Tahun PP 24 Tahun
1998 Pasal (7) Diubah 2016 Pasal (7) 1. Diadakan
perubahan untuk
menjaga
Notaris, Konsultan atau
Notaris di tempat kedudukan yang sama dengan PPAT
profesionalitas
Penasehat Hukum dan martabat
PPAT.
Dilarang:
2. PPAT dapat fokus
1. Advokat, konsultan atau penasehat hukum; pada tugas
2. Pegawai negeri, pegawai badan usaha milik pembuatan akta.
negara, pegawai badan usaha milik daerah, 3. Mengurangi
1. Pengacara atau pegawai swasta;
advokat;
3. Pejabat Negara atau Pegawai Pemerintah
kesalahan pada
2. Pegawai negeri, atau dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ; produk yang
pegawai Badan 4. Pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi dibuat oleh PPAT.
Usaha Milik negeri, atau perguruan tinggi swasta;
Negara/Daerah
5. Surveyor berlisensi;
6. Penilai tanah;
7. Mediator; dan/atau
8. Jabatan lainnya yang dilarang oleh peraturan
[ES-TAM 2017] perundang-undangan. 253
Permohonan Berhenti Karena Rangkap Jabatan
PPAT BERHENTI
MENJABAT
SEBAGAI PPAT :
DIBERHENTIKAN
TELAH
MENINGGAL OLEH MENTERI
MENCAPAI USIA
DUNIA SESUAI
65 TAHUN
KETENTUAN
1 Kab/Kota 1 Provinsi *)
Meliputi :
1. Kantor PPAT (pasal 46-47)
2. Stempel Jabatan PPAT ( Pasal 48, lampiran 6)
3. Papan Nama dan Kop Surat 2(Pasal 49, lampiran 7 dan 8)
4. Penggunaan Blanko Akta PPAT DAN PEMBUATAN AKTA
(Pasal 52 dan 55 dan PerKa.BPN No. 8/2012)
5. Buku Daftar akta PPAT (Pasal 56-57)
6. Penjilidan Akta dan Warkah Pendukung Akta (Pasal 58-61)
7. Laporan Bulanan PPAT Pasal 62 jo. PP RI No. 34/1997
Tentang Pelaporan atau pemberitahuan Perolehan Hak Atas
Tanah Atau Bangunan (BPHTB).
8. Pengelolaan protokol PPAT
[ES-TAM 2017] 266
1. Kantor PPAT
a. Satu kantor dalam daerah kerjanya seuai
keputusan pengangkatan atau penunjukan. *
b. Apabila merangkap jabatan sebagai Notaris,
kantor PPAT wajib di tempat yang sama dengan
kantor Notarisnya. *
c. Tidak dibenarkan membuka kantor cabang atau
perwakilan atau bentuk lainnya yang terletak di
luar dan atau di dalam daerah kerjanya.
*Pasal 8 ayat (1) huruf c, PP. Nomor 37 Tahun 1998 diubah dengan PP 24 Tahun 2016
dan
*Pasal 17 ayat (2) dan pasal 19 ayat (2) UU. Nomor 2 Tahun 2014. tentang Jabatan
Notaris
267
[ES-TAM 2017]
JAM KERJA KANTOR PPAT
Pasal 48 PerkaBPN No.1 tahun 2006.
(1) Wajib dibuka setiap hari kecuali pada hari libur resmi
dengan jam kerja paling kurang sama dengan jam Kerja
Kantor Pertanahan setempat.
(2) Apabila dianggap perlu, PPAT dapat membuka
kantornya di luar jam kerja, dalam rangka memberikan
pelayanan pembuatan akta pada Masyarakat (perlu
koordinasi dengan Kantor Pertanahan).
(3) Dalam hal PPAT Cuti tidak menunjuk PPAT Pengganti,
Kantor PPAT wajib dibuka setiap hari kerja untuk
melayani masyarakat dalam pemberian Keterangan.
PPAT wajib menerima protokol dari PPAT lain atas penunjukkan dari
PPAT yang bersangkutan /Kepala Kantor Pertanahan/Kantor Wilayah
BPN Provinsi
(Pasal 27-29 PP. Nomor 37 Tahun 1998 yang telah diubah dengan PP 24
tahun 2016 jo. Pasal 27 Perkaban Nomor 1 Tahun 2006) 287
[ES-TAM 2017]
Lanjutan
KEWAJIBAN PPAT
1. Sebelum membuat akta perbuatan hukum tertentu hak atas tanah/hak milik atas
satuan rumah susun, ppat melakukan pengecekan sertipikat ke kantor pertanahan dan
memperhatikan ketentuan pasal 39 peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 dan
Pasal 54 Peraturan Kepala BPN nomor 1 tahun 2006.
2. Mengirim laporan bulanan kepada kepala kantor dan kantor-kantor lain sesuai
peraturan perundang-undangan, selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.
3. Menyerahkan protokol ppat kepada ppat lain di daerah kerjanya apabila berhenti
menjabat karena pensiun, pindah, menjabat notaris diluar daerah kerjanya,
diberhentikan menteri atau sebab lain dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja.
4. PPAT meninggal dunia, ahli waris/prgawai wajib melapor 30 (tigapuluh) hari sejak
meninggal dan ahli waris keluarga terdekat atau pihak menguasai wajib menyerahkan
protokol ppat atai ppat yang ditunjuk.
5. Menerima protokol PPAT dari ppat lain atau apabila ditunjuk dari kantor
pertanahan/kantor wilayah bpn provinsi.
6. Memberi jasa tanpa memungut biaya kepada yang tidak mampu.
7. Apabila sejak tanggal 5 Maret 1998 mempunyai lebih dari satu daerah kerja, dalam
waktu 2 (dua) tahun memilih daerah kerja (salah satu).
8. Kewajiban menyampaikan akta (pemindahan hak dan pembebanan hak) dalam
tenggang waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
Disampaikan oleh:
Ketentuan Pasal 38, 39, 40, Pasal 44 dan Pasal 51 PP. Nomor
1 24 tahun 1997, jo.pasal 97, 100 -103, Permenag/ka.BPN
No. 3 tahun 1997
Badan
Perseorangan
Hukum
[ES-TAM 2017]
tunggal atau
WNA berkedudukan di
Indonesia (terhadap Hak Pakai Badan Hukum Asing yang
dengan Kriteria tertentu) dan berkedudukan di Indonesia
Mempunyai KITAS.
Obyek
Perbuatan
Hukum c. Hak guna Bangunan
Tertentu
305
[ES-TAM 2017]
Daerah kerja dan kewenangan PPAT
TATA USAHA
PENDAFTARAN TANAH
Jual Beli
Harga
Harga
Transaksi
Transaksi
yang
Penunjukan Tercantum
Pembeli
dalam
Dalam Lelang
Nilai Risalah
perolehan Lelang
obyek
pajak 1. Tukar menukar
2. Hibah
3. Hibah wasiat
4. Pemasukan Dalam Perseroan
5. Pemisahan yang
Harga Pasar mengakibatkan peralihan
6. Peralihan hak karena putusan
hakim
Jika Nilai Perolehan Obyek Pajak 7. Penggabungan Usaha
Harga Pasar 8. Pemekaran Usaha
(NPOP) dalam perbuatan hukum
sebagaimana tersebut diatas tidak
diketahui atau lebih rendah dari NJOP NPOP tidak kena pajak ditetapkan
yang digunakan dalam SPPT PBB tahun paling rendah Rp. 60,000,000,00-
terjadinya perolehan dasar pengenaan untuk setiap wajib pajak.
yang dipakai adalah NJOP Pajak Bumi NPOP tidak kena pajak ditetapkan
dan Bangunan tahun berjalan. oleh Perda.
[ES-TAM 2017] 311
Saat Terhutangnya BPHTB Dalam
Pembuatan Akta PPAT (Pasal 90 UU
No. 28/2009)
316
[ES-TAM 2017]
Penggunaan Blanko/formulir Akta PPAT
SEBELUM MULAI TAHUN
TAHUN 2013 2013 (SETELAH
(sebelum terbit TERBITNYA
PerKa.BPN PerkaBPN Sejak tanggal 2 Tanuari 2013,
No.8/2012) Tahun 2006 → PerKa.BPN No.8/2012). blanko akta PPAT disiapkan
No.1/2006 pasal 51: dan diadakan oleh PPAT sesuai
Blanko akta PPAT dibuat dengan bentuk, spesifikasi
dan diterbitkan oleh BPN blanko akta dan tata cara
dan hanya boleh dibeli pengisiannya yang sesuai
oleh PPAT/PPAT S/PPAT dengan ketentuan yang
Pengganti. berlaku.
317
[ES-TAM 2017]
Pengadaan dan penggunaan BLANKO
AKTA PPAT
• PP 24 Tahun 1997 pasal 38 ayat (2) jo. Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional No. 8 Tahun 2012 beserta
lampirannya, mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2013.
a. Jenis kertas sampul adalah kertas a. Jenis kertas HVS 80 s.d 1000 gram;
dengan jenis karton (Cth: BW/BC/TIK), b. Ukuran kertas 29.7 cm x 42 cm (A3);
150 s.d 250 gram;
c. Warna putih;
b. Ukuran kertas sampul 29.7 cm x 42
cm (A3); d. Setiap halaman formulir akta diketik
dengan huruf Bookman Old
c. Sampul berwarna putih;
Style, ukuran 12 dan warna hitam;
d. Sampul depan diberikan kop PPAT dan
e. Setiap lembar formulir akta diketik
ditulis judul “AKTA HIBAH”
bolak-balik tiap halaman; dan
e. Penulisan judul akta dengan huruf
Bookman Old Style, ukuran 28 dan f. Tinta yang dipergunakan berwarna
warna hitam; dan hitam dan tidak mudah luntur.
f. Tinta yang dipergunakan berwarna
hitam dan tidak mudah luntur.
336
[ES-TAM 2017]
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN AKTA
Pasal 40, 44 dan 51 PP Nomor 24 Pasal 61 Peraturan Kepala BPN
Tahun 1997: Nomor 1 Tahun 2006:
Pasal 13 UU No. 4 Tahun 1996
• Selambat-lambatnya 7 (tujuh) • PPAT wajib menyampaikan akta
• Pemberian Hak Tanggungan
hari kerja sejak tanggal PPAT dan dokumen dokumen lain
wajib didaftarkan pada Kantor
ditandatanganinya akta yang uang diperlukan untuk keperluan
Pertanahan
bersangkutan, PPAT wajib pendaftaran akta perbuatan
• Selambat-lambatnya 7 (tujuh)
menyampaikan akta yang hokum yang dibuatnya kepada
hari kerja setelah
dibuatkannya berikut dokumen Kepala Kantor pertanahan paling
penandatanganan Akta
–dokumen yang bersangkutaan lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
Pemberian Hak Tanggungan,
Kepada Kantor Pertanahan ditandatanagani akta.
PPAT wajib mengirimkan Akta
untuk didaftar. • Pelanggaran terhadap ketentuan
Pemberian Hak Tanggungan
• PPAT wajib menyampaikan tersebut merupakan pelanggaran
yang bersangkutan dan warkah
pemberitahuan tertulis administratif.
lain yang diperlukan kepada
Kantor Pertanahan. mengenai telah
disampaikannya akta kepada
para pihak yang bersangkutan.