Anda di halaman 1dari 54

Disampaikan dalam

Sosialisasi NSPK Bidang Penataan Ruang


Batam, 25 November 2015

Struktur Organisasi,Tugas dan Fungsi


Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Oleh :
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kepulauan Riau
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Pendahuluan
Sekilas Sejarah Kelembagaan Agraria dan Pertanahan

1. Menteri Negara Urusan 1. Dirjen Agraria Departemen 1. BPN 2000 – 2014


Agraria tahun 1951 – 1952 Dalam Negeri 1967-1987 - Keppres 103/2001 BPN adalah
2. Menteri Agraria 1954-1959 2. Badan Pertanahan Nasional LPND (instansi Vertikal);
3. Menteri Muda Agraria - Keppres 34/2003 sebagian
1988-1993 kebijakan pertanahan
1959-1960 3. Menteri Negara
4. Menteri Agraria 1960-1962 diserahkan ke PEMDA;
Agraria/Badan Pertanahan - Perpres 10 Tahun 2006 dan
5. Menteri Koordinator
Nasional 1993-1999 Perpres 63 Tahun 2013
Pertanian dan Agraria 1962- tentang BPN (terjadi perubahan
1963 struktur sesuai UU yg berlaku)
6. Menteri Agraria 1964-1966 2. Menteri Agraria dan Tata
7. Deputi Menteri Kepala Ruang/Badan Pertanahan
Departemen Agraria 1966 Nasional (2014-sekarang)
- Perpres 17 Tahun 2015
- Perpres 20 Tahun 2015
Latar Belakang
Organisasi Kementerian ATR/BPN
Keppres 121/P Th. 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri
Kabinet Kerja Periode 2014-2019; dan
Perpres No.165 Th.2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (BPN) merupakan Penggabungan
2 Organisasi Yaitu BPN dan Dirjen Tata Ruang pada
Kementerian PU
Perpres No.7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
Kementerian Agraria dan Tata Ruang masuk KATEGORI
CLUSTER II, yaitu: Kementerian yang menangani
urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya
disebutkan dalam UUD 1945
Perpres No.17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
mengatur Organisasi Kementerian di Pusat

Perpres No.20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional


mengatur BPN sebagai LPNK yang mempunyai unsur
pelaksana tugas pokok di daerah), selanjutnya
disebut Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan
PERATURAN INI MENCABUT :
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.8/PRT/M/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum
sepanjang mengatur Dirjen Penataan Ruang; dan

2. Peraturan Kepala BPN No.1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Badan Pertanahan Republik Indonesia
Visi dan Misi Kementerian ATR/BPN
Merupakan tindak lanjut dari visi dan misi pemerintah Jokowi-JK yang sudah ada
Misi kementerian dirumuskan pada rapat kerja nasional tahun 2015, yaitu :

1. Penataan Ruang :
Misi : pembangunan Indonesia dari pinggiran, pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan
daya saing ekonomi, dan pengembangan tol laut, kedaulatan pangan dan energi, pengembangan
kawasan perbatasan negara termasuk pulau-pulau terluar, disparitas pembangunan antar wilayah
dan kawasan, dan perubahan iklim.
Program: penyusunan NSPK bidang penataan ruang, penyelesaian RTRWN dan RTR Kawasan
Strategis Nasional, fasilitasi penyediaan peta skala 1:5.000, pembentukan, peningkatan kapasitas,
dan fasilitasi pelaksanaan tugas PPNS.
2. Infrastruktur Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan :
Misi : mewujudkan sistem pendaftaran tanah stelsel positif.
Program : penyiapan Peta Dasar skala besar, pengukuran dan pemetaan bidang tanah 3,2 juta hektar
per tahun, integrasi tata batas kawasan hutan ke sistem pendaftaran tanah dan sosialisasi tanah
adat/ulayat, peningkatan kualitas bidang tanah terdaftar yang bergeorefensi serta penyiapan model
pelaksanaan pendaftaran tanah stelsel positif
Visi dan Misi Kementerian ATR/BPN
3. Hak Tanah, Pendaftaran Tanah dan Pemberdayaan Masyarakat :
Misi : Kegiatan legasisasi aset tanah melalui PRONA 2015 sesuai Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/KepalaBadan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2015 Tentang Prona.
Program : kegiatan legalisasi aset tanah melalui Program Prona, Nelayan, MBR, Petani, UMKM dan
Transmigrasi Tahun 2015 dengan target sebanyak 922.093 bidang untuk seluruh Indonesia
direalisasikan tepat waktu.

4. Pengaturan, Pemanfaatan dan Pengendalian :


Misi : Mewujudkan kehadiran Negara dalam memastikan tercapainya tujuan pemanfaatan
sumberdaya agraria bagi kesejahteraan masyarakat yang adil, harmoni dan berkelanjutan dalam
ruang wilayah Republik Indonesia melalui penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan ruang dan tanah.
Program : Pelaksanaan Reforma Agraria pada tanah seluas 9 juta Ha, yang terdiri dari Redistribusi
Tanah seluas 4,5 juta Ha dan 4,5 juta Ha hasil legalisasi aset yang subyeknya memenuhi syarat.
Visi dan Misi Kementerian ATR/BPN
5. Pengadaan Tanah :
Misi : proses pengadaan tanah untuk kepentingan umum baik di tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan penyerahan hasil perlu dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang No 2
Tahun 2012 dan ketentuan pelaksanaan lainnya.
Program :
Mengintensifkan Koordinasi dan komunikasi antara kanwil dan kantah dengan pihak yang
memerlukan tanah dan pihak lain yang terkait.
Menyelenggarakan Bimbingan teknis kementerian ATR/BPN kepada instansi-instansi yang
memerlukan tanah.
Mengadakan workshop antar kementerian/lembaga dalam rangka mengumpulkan informasi
kebutuhan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.

6. Penanganan Sengketa :
Misi : mewujudkan penanganan masalah hingga sedikitnya berkurang sampai dengan 50% .
Program: penyiapan model2 penanganan sengketa, Inisiasi peradilan pertanahan,pelaksanaan
putusan pengadilan yang sudah incracht dan pemaparanperkara/sengketa secara mingguan,
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk penanganan perkara/sengketa.
Visi dan Misi Kementerian ATR/BPN
7. Pengorganisasian dan Sumber Daya :
Misi : Melanjutkan Reformasi birokrasi dengan konsisten melalui penataan SDM sesuai dengan
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Program :
Melaksanakanm Penataan Jabatan Fungsional, Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Kebijakan
Moratorium Penerimaan PNS, dan Updating Database Pegawai.
Peningkatan kapasitas SDM dilaksanakan melalui pengembangan pola dan sistim yang tepat.

8. Pengawasan, Akuntabilitas dan Kendali mutu :


Misi : percepatan pencapaian target -target program teknis yangsudah ditentukan dengan
memperhatikan kesesuaian antara peraturan dengan pelaksanaan menjadi kunci akuntabilitas
Program : pelaksanaan pengawasan, akuntabilitas dan kendali mutu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan, taat asas dan tepat waktu.
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
KEDUDUKAN:
1.Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
2.Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dipimpin
oleh Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan
Nasional

TUGAS :
Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan
tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara
9
FUNGSI:
a) perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang, infrastruktur
keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan, penataan
agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan
tanah, serta penanganan masalah agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
b) koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN;
c) pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN;
d) pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN;
e) pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN di daerah; dan
f) pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/B PN

10
SUSUNAN ORGANISASI
SEKRETARIAT JENDERAL (SETJEN)
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
KEDUDUKAN:
1.Sekretariat Jenderal adalah pembantu Menteri/Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal

TUGAS :
Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
12
FUNGSI:
a) koordinasi kegiatan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
b) koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
c) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip
dan dokumentasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
d) pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana ;
e) koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;
f) penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala

13
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG (DITJEN I)

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Tata Ruang adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri.
2.Direktorat Jenderal Tata Ruang dipimpin oleh Direktur Jenderal.

TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan
tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

15
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang, koordinasi pemanfaatan
ruang, pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan tata
ruang dan pemanfaatan ruang;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan tata ruang dan
pemanfaatan ruang;
f) pelaksanaan administrasi Ditjen I; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

16
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
INFRASTRUKTUR KEAGRARIAAN (DITJEN II)

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Infrastuktur Keagrariaan adalah unsur pelaksana yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Direktorat Jenderal Infrastuktur Keagrariaan dipimpin oleh Direktur Jenderal.

TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei,
pengukuran, dan pemetaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

18
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang survei, pengukuran dan pemetaan;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran dan pemetaan dasar dan kadastral,
serta survei dan pemetaan tematik;
c) pelaksanaan kebijakan pembinaan surveyor dan pemanfaatan peralatan survei,
pengukuran dan pemetaan;
d) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang survei, pengukuran,
dan pemetaan;
e) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang survei, pengukuran, dan
pemetaan;
f) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang survei, pengukuran dan pemetaan;
g) pelaksanaan administrasi Ditjen II; dan
h) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala.

19
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
HUBUNGAN HUKUM KEAGRARIAAN (DITJEN III)
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan adalah unsur pelaksana yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan dipimpin oleh Direktur Jenderal

TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan,
penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
21
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah, pembinaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak tanah,
pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengaturan, penetapan, dan
pendaftaran hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas
tanah masyarakat;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran
hak tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah
masyarakat;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengaturan, penetapan, dan pendaftaran hak
tanah, pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
f) pelaksanaan urusan administrasi Ditjen III; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala

22
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PENATAAN AGRARIA (DITJEN IV)
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Penataan Agraria adalah unsur pelaksana yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Direktorat Jenderal Penataan Agraria dipimpin oleh Direktur Jenderal

TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penatagunaan
tanah, penataan penguasaan dan pemanfaatan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil,
perbatasan dan wilayah tertentu, konsolidasi tanah, dan landreform sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
24
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan pemanfaatan wilayah
pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu, konsolidasi tanah, dan landreform;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan pemanfaatan wilayah
pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu, konsolidasi tanah, dan landreform;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan
dan pemanfaatan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu, konsolidasi tanah,
dan landreform;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan
pemanfaatan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu, konsolidasi tanah, dan
landreform;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penatagunaan tanah, penataan penguasaan dan
pemanfaatan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu, konsolidasi tanah, dan
landreform;
f) pelaksanaan administrasi Ditjen IV; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala

25
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PENGADAAN TANAH(DITJEN V)
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah adalah unsur pelaksana yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dipimpin oleh Direktur Jenderal.

TUGAS :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan
tanah, penilaian tanah, pengaturan dan penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan
pengendalian pengadaan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. 27
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah, pengaturan dan
penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan tanah;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah, pengaturan dan
penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan tanah;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengadaan tanah, penilaian
tanah, pengaturan dan penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian
pengadaan tanah;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah,
pengaturan dan penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan
tanah;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengadaan tanah, penilaian tanah, pengaturan
dan penetapan tanah instansi, serta pembinaan dan pengendalian pengadaan tanah;
f) pelaksanaan administrasi Ditjen V; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala

28
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
DAN PENGUASAAN TANAH(DITJEN VI)

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah adalah
unsur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan Penguasaan Tanah
dipimpin oleh Direktur Jenderal
TUGAS :
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian
pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah
terlantar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
30
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan
tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan
tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian
pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan
tanah terlantar;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian pemanfaatan
ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
f) pelaksanaan administrasi Ditjen VI; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala
31
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PENANGANAN MASALAH AGRARIA, PEMANFAATAN
RUANG DAN TANAH (DITJEN
( VII)

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah
adalah unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri/Kepala.
2.Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah
dipimpin oleh Direktur Jenderal
TUGAS :
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelesaian
sengketa, konflik dan perkara agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
33
FUNGSI:
a) perumusan kebijakan di bidang penyelesaian sengketa, konflik dan perkara
agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
b) pelaksanaan kebijakan di bidang penyelesaian sengketa, konflik dan perkara
agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
c) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelesaian sengketa,
konflik dan perkara agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelesaian sengketa, konflik
dan perkara agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
e) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelesaian sengketa, konflik dan
perkara agraria/pertanahan, pemanfaatan ruang, dan tanah;
f) pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria,
Pemanfaatan Ruang, dan Tanah; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri

34
SUSUNAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
PENANGANAN MASALAH AGRARIA, PEMANFAATAN
RUANG DAN TANAH (DITJEN
( VII)

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri/Kepala.
2.Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal

TUGAS :
Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
36
FUNGSI:
a) penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
b) pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c) pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Menteri/Kepala;
d) penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
e) pelaksanaan administrasi Itjen; dan
f) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri

37
SUSUNAN ORGANISASI
PUSAT - PUSAT

1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan

2. Pusat Penelitian dan Pengembangan

3. Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang,


dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

39
Pusat Pendidikan dan Pelatihan

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Pusat Pendidikan dan Pelatihan adalah unsur pendukung yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala melalui Sekretaris Jenderal.
2.Pusat Pendidikan dan Pelatihan dipimpin oleh seorang Kepala

TUGAS :
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

40
FUNGSI:
a) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran
pendidikan dan pelatihan;
b) penyiapan pelaksanaan kerja sama pendidikan dan pelatihan;
c) penyiapan penyusunan pedoman, metode, kurikulum, dan materi
pendidikan dan pelatihan; dan
d) penyiapan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

41
SUSUNAN ORGANISASI
Pusat Penelitian dan Pengembangan

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


KEDUDUKAN:
1.Pusat Penelitian dan Pengembangan adalah unsur pendukung yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri/Kepala melalui Sekretaris Jenderal.
2.Pusat Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala.

TUGAS :
Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta pengelolaan perpustakaan
agraria/pertanahan dan tata ruang.

43
FUNGSI:
a) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran, serta kerja
sama penelitian dan pengembangan;
b) pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang agraria/pertanahan dan
tata ruang;
c) pelaksanaan koordinasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan;
d) pelaksanaan publikasi hasil penelitian dan pengembangan;
e) pengelolaan perpustakaan;
f) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan Puslitbang;
g) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Puslitbang; dan
h) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala

44
SUSUNAN ORGANISASI
Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata
Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
KEDUDUKAN:
1.Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutanadalah unsur pendukung yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri/Kepala melalui Sekretaris Jenderal.
2.Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutandipimpin oleh seorang Kepala

TUGAS :
Melaksanakan penyusunan program dan anggaran serta strategi pelaksanaan
pengembangan sistem teknologi informasi dan pengelolaan data dan informasi
pertanahan, tata ruang dan lahan pertanian
46 pangan berkelanjutan .
FUNGSI:
a) penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran strategi
perancangan, pengembangan, penyediaan, pelayanan, penerapan serta standarisasi
sistem teknologi informasi;
b) penyiapan koordinasi dan pelaksanaan program dan anggaran serta strategi
perancangan, pengembangan, penyediaan, pelayanan, penerapan serta standarisasi
sistem teknologi informasi;
c) penyiapan koordinasi dan pengelolaan data dan informasi pertanahan dan tata
ruang; dan
d) penyiapan koordinasi dan pelaksanaan di bidang informasi lahan pertanian pangan
berkelanjutan;
e) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan Pusdatin;
f) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusdatin; dan
g) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala

47
SUSUNAN ORGANISASI
Perubahan Jumlah Jabatan
Hasil Restruktrisasi Penggabungan 2 Organisasi
BPN dan Dirjen Tata Ruang  Kementerian ATR/BPN

Perubahan Jumlah Jabatan


ESELON
Hasil Restrukturisasi Total
I II III IV
Struktur Lama
  8 39 113 260 420
(BPN + Tata Ruang)
  Permen 8 Tahun 2015 12 45 126 319 502
  Total Penambahan 4 6 13 59 82
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN
DAN KANTOR PERTANAHAN

Perpres Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional

Berdasarkan surat Menteri Agraria dan Tata Ruang Kepala BPN Nomor :
2005/4.1/IV/2015 tanggal 29 April 2015 perihal Penjelasan tentang
SOTK, ditegaskan bahwa SOTK Kanwil dan Kantor Pertanahan adalah
TETAP sampai dengan dikeluarkan SOTK baru sesuai dengan Perpres
Nomor 20 Tahun 2015.
KOORDINASI TUGAS, FUNGSI DAN PROGRAM
KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
DAN KANTOR PERTANAHAN
Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 167/KEP-7.1/VI/2015 tanggal 11 Juni 2015
tentang Hubungan Tugas Pokok dan Fungsi Unit Organisasi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan.
Sekretariat Jenderal mengkoordinasi pelaksanaan:
a.Tugas dan fungsi Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian, Umum dan Informasi;
b.Program:
1)Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian ATR/BPN; dan
2)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian ATR/BPN.
Direktorat Jenderal Infrakstruktur Keagrariaan (Ditjen II) mengkoordinasi pelaksanaan:
a.Tugas dan fungsi Pengukuran dan Pemetaan Dasar, Pemetaan Tematik, Pengukuran Bidang; dan
b.Program Pengembangan Infrastruktur Keagrariaan.
Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan (Ditjen III) mengkoordinasi pelaksanaan:
a.Tugas dan fungsi Penetapan Hak Tanah Perorangan, Penetapan Hak Tanah Badan hukum,
Pendaftaran, Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT serta Pemberdayaan Masyarakat; dan
b. Program Penataan Hubungan Hukum Keagrariaan.
Direktorat Jenderal Penataan Agraria (Ditjen IV) mengkoordinasi pelaksanaan:
a.Tugas dan fungsi Penatagunaan Tanah, Penataan Kawasan Tertentu, Landreform dan Konsolidasi
Tanah; dan
b.Program Penataan Agraria

Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah (Ditjen V) mengkoordinasi pelaksanaan:


a.Tugas dan fungsi Pengaturan Tanah Pemerintah, Pengadaan Tanah dan Survei Potensi Tanah; dan
b.Program Pengadaan Tanah

Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah (Ditjen VI)
mengkoordinasi pelaksanaan:
a.Tugas dan fungsi Pengendalian Pertanahan; dan
b.Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah
Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah (Ditjen VII)
mengkoordinasi pelaksanaan:
a.Tugas dan fungsi Pengkajian dan Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan; dan
b.Program Penanganan Masalah Agraria dan Tata Ruang
Untuk tindak lanjut hasil-hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal di koordinasikan oleh Bagian Tata
Usaha Kantor Wilayah dan Subbagian Tata Usaha Kantor Pertanahan
Direktorat Jenderal Tata Ruang bersifat Dekonsentrasi
Sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi di daerah, otonom
oleh pemerintah daerah.
Kanwil BPN dan Kantor Pertanahan di Kabupaten/Kota
sebagai unit vertikal dari Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/BPN di daerah tidak mempunyai kewenangan
terhadap penataan ruang di daerah.
Untuk koordinasi penataan ruang, Pemerintah Daerah
berkoordinasi langsung dengan Ditjen Tata Ruang di Pusat.
Sekian, dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai