Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Jalan H.M.Rafi’i No. 18 Telp.(0532) 21027 Kode Pos 74112 Pangkalan Bun,
email:bpn.kobar@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

Program : Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria


Kegiatan : Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Pekerjaan : Pengadaan Tenaga Pendukung Access Reform
Lokasi : Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah
Sumber Dana : Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Tahun 2024

Melayani, Profesional, Terpercaya


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR)
TENAGA PENDUKUNG KEGIATAN PENATAAN KELEMBAGAAN PENERIMA
AKSES REFORMA AGRARIA
PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
TAHUN ANGGARAN 2024

: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan


Kementerian Negara Lembaga
Nasional
Unit Eselon II : Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah
Program : Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan
Sasaran Program : Terwujudnya Akses Reform dalam Reforma Agraria
Presentase Realisasi Kepala Keluarga Penerima Akses
Indikator Kinerja Program :
Reform terhadap Target Kepala Keluarga
Kegiatan : 6419. Penanganan Akses Reforma Agraria (Acces Reform)
Sasaran Kegiatan : Terwujudnya Pemeberian Akses Reforma Agraria
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Keluarga Penerima Akses Reforma Agraria
Indikator Rincian Output : 6419.QDD. Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat
Rincian Output 6419.QDD.001 Penataan Kelembagaan Penerima Akses
:
Reforma Agraria
Volume Rincian Output : 1
Satuan Rincian Output : Kelompok

2
1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria;
2. Tap MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104);
4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3611);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4756);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
8. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
149, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068);
9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
10. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun1995 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3611);
11. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Cipta Kerja ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 238);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomr 5305)

3
13. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasioanl Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 10);
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 83);
15. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
16. Peraturan Presiden Nomor 111 tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 180);
17. Peraturan Presiden Nomor Tahun 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan
Reforma Agraria (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 126);
18. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
tanun 2020 Nomor 985);
19. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
tanun 2020 Nomor 985);
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Pembangunan
Kebun Masyarakat Sekitar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
499);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2023
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 590);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2022
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2023 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 972);
23. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2023 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 363);
24. NOTA KESEPAHAMAN (MOU) antara Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan Kementerian Dalam Negeri,

4
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian Pertanian, dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan NOMOR: 37/SKB/XII/2017; NOMOR:
593/9395/SJ; NOMOR: 14/KB/M.KUKM/IX/2017; NOMOR:
07/MoU/HK.220/M/12/ 2017; NOMOR: 16/MEN-KP/KB/XII/2017 TANGGAL
27 November 2017 Tentang Pemberdayaan Hak Atas Tanah Masyarakat Bagi
Usaha Mikro dan Kecil, Petani, Nelayan dan Pembudidaya Ikan;
25. Perjanjian Kerja Sama antara Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dengan Direktur
Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Deputi Bidang
Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Direktur Jenderal Prasana dan
Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tentang Pemberdayaan Hak Atas Tanah
Masyarakat Bagi Usaha Mikro dan Kecil, Petani, Nelayan dan Pembudi Daya Ikan
NOMOR : 29/SKB-400/IV/2018 ; NOMOR : 500/1738/Bangda/2018 ; NOMOR :
01/pks/Dep.2/IV/2018 ; NOMOR : 03/MoU/OT.160/B/04/2018 ; NOMOR :
01/PKS/DJPT-KKP/IV/2018 ; NOMOR : 01/DJPB-KKP/PKS/IV/2018 Tanggal 5
April 2018.

b. Gambaran Umum

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian


ATR/BPN) yang memiliki tugas di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang ditingkat
nasional dan regional, mengemban sebagian Program Prioritas pengentasan kemiskinan
melalui kegiatan Reforma Agraria. Unsur penting dalam Reforma Agraria adalah
Penataan Aset dan Penataan Akses.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional


(Kementerian ATR/BPN) melalui Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat beserta
jajarannya di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota berupaya melaksanakan
pemberdayaan tanah masyarakat. Dengan merekomendasikan dilaksanakannya
legalisasi aset oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota terhadap bidang tanah yang
pemiliknya telah memperoleh akses dari pemangku kepentingan terkait serta
memfasilitasi masyarakat penerima sertipikat hak atas tanah agar dapat menjadikan

5
bidang tanah dimaksud sebagai aset yang hidup dan menjadi modal dasar bagi
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam rangka pendampingan secara aktif dan berkesinambungan terhadap
masyarakat penerima sertipikat hak atas tanah dibutuhkan Tenaga Pendukung (Field
Staff) Akses ini akan membantu pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Tanah
Masyarakat pada satuan kerja Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota khususnya secara
langsung melakukan pemetaan sosial, penentuan model pemberdayaan, dan
pendampingan terhadap kepala keluarga peserta Akses Reforma Agraria. Berperan
serta membantu berkoordinasi dengan Lembaga pemerintah/non pemerintah agar
peserta Akses Reforma Agraria mendapatkan kesempatan akses permodalan maupun
bantuan lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang berbasis pada
pemanfaatan tanah. Data dari pelaksanaan kegiatan pendampingan pemberdayaan
tanah masyarakat berupa data subjek Penanganan Akses yang diinput by name by
address. Penginputan dilakukan melalui aplikasi pemberdayaan tanah masyarakat yang
dapat dioperasikan secara cepat, lengkap dan mudah oleh penggunanya serta
terintegrasi antara pusat dan daerah.
Dalam pelaksanaan Penanganan Akses Reforma Agraria terdapat 3 (tiga) skema
yang dapat digunakan yaitu:
1. Skema pertama (akses mengikuti aset) adalah kegiatan Penanganan Akses Reforma
Agraria yang dilaksanakan setelah kegiatan Penataan Aset dilaksanakan oleh
Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
2. Skema kedua (akses diikuti aset) adalah kegiatan Penanganan Akses Reforma
Agraria yang dilakukan sebelum kegiatan Penataan Aset yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan kegiatan Penataan Aset oleh Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
3. Skema ketiga (akses dan aset dilaksanakan pada tahun yang sama) adalah kegiatan
Penanganan Akses Reforma Agraria yang dilaksanakan pada tahun yang sama
dengan kegiatan Penataan Aset yang dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
Tahapan kegiatan Data Penerima Akses Reforma Agraria di Kantor Pertanahan
berdiri dari
1. Penguatan Kelembagaan
2. Pembentukan Kerjasama
3. Pendampingan Kewirausahaan/Kelembagaan

6
4. Penyusunan SK Pembentukan Kelompok Masyarakat
2. PENERIMA MANFAAT
Kelompok atau subjek yang menjadi target penanganan akses reforma agraria (pemetaan
sosial) tahun anggaran 2023;
3. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
a. Metode Pelaksanaan
Metode yang dilakukan dalam rekrut Tenaga Pendukung Akses melalui pengadaan
langsung
b. Kebutuhan Personil Tenaga Pendukung Akses
Jumlah personil yang akan direkrut sebanyak 1 orang
c. Masa Kerja Tenaga Pendukung Akses
Tenaga Pendukung yang direkrut akan bekerja selama waktu 6 bulan.
d. Kualifikasi Personil
- Persyaratan Kualifikasi
1. Warga Negara Indonesia;
2. Kualifikasi Pendidikan S1 atau Diploma III (DIII) yang berpengalaman kerja,
3. Diutamakan Tenaga Pendukung kegiatan Penataan Akses Reforma Agraria
tahun sebelumnya;
4. Memiliki kemampuan komunikasi, presentasi dan manajerial yang baik;
5. Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan mengolah data kuantitatif maupun
kualitatif;
6. Memiliki kemampuan menganalisa dan menyusun laporan akhir hasil pemetaan
sosial;
7. Tidak berstatus ASN/TNI/Polri atau tidak sedang menjalani
perjanjian/kontrak kerja/ikatan dinas dengan pihak manapun;
8. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis;
9. Mampu menggunakan dan mengoperasikan komputer (Microsoft Office) sesuai
dengan kepentingan dan kebutuhan;
10. Mampu bekerja sama dalam tim serta memiliki komitmen kuat di bidang
pemberdayaan masyarakat;
11. Bersedia bekerja penuh waktu (full time) dan diutamakan berdomisili di lokasi
Penataan Akses Reforma Agraria;
12. Memperhatikan kesetaraan gender;
13. Sanggup bekerja dalam tekanan dan target waktu;

7
14. Bersedia mengikuti pelatihan secara tatap muka dan/atau virtual.
- Persyaratan administrasi
1. Surat Lamaran yang ditandatangani oleh pelamar ;
2. Salinan e-KTP yang masih berlaku atau surat keterangan perekaman e-KTP;
3. Salinan Ijazah terakhir/Surat Keterangan Lulus dan transkrip nilai yang
dilegalisasi;
4. Pas foto terakhir berwarna ukuran 4x6 latar belakang merah sebanyak 2 (dua)
lembar;
5. Daftar Riwayat Hidup dengan melampirkan keterangan pendukung (pelatihan,
pengalaman kerja, penghargaan, dan lain-lain) bila ada;
6. Surat keterangan kerja jika ada (Rekomendasi tempat kerja sebelumnya);
7. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku (setelah
dinyatakan lulus seleksi);
8. Surat Keterangan Sehat dari Dokter (setelah dinyatakan lulus seleksi);
9. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Rekening (setelah dinyatakan
lulus seleksi);
10. Nomor Izin Berusaha (NIB) dan terdaftar di e-SIKaP

e. Peralatan yang dibawa sendiri


1. Laptop
2. Smartphone
3. Kendaraan pribadi

4. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk Tenaga Pendukung selama 6 bulan kegiatan Penataan
Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria adalah sebesar Rp. 19.800.000,-
(Sembilan Belas Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) yang dialokasikan pada DIPA Kantor
Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2024.

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Pangkalan Bun, 28 Februari 2024


Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Kotawaringin Barat,

Ditandatangani secara elektronik

Febri Effendi, S.SiT., M.M.


NIP. 19770201 199703 1 004

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN menggunakan
8
sertifikat elektronik BSrE, BSSN. Untuk memastikan keasliannya, silakan pindai Kode QR menggunakan
fitur 'Validasi Surat' pada aplikasi Sentuh Tanahku
v 1.05

Anda mungkin juga menyukai