SURAT EDARAN
NOMOR 6/SE-100.HK.02.01/IV/2021
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PETA BIDANG TANAH DAN SERTIPIKAT
HAK ATAS TANAH MANDIRI (LINTAS SEKTOR) DAN PETA BIDANG TANAH DAN
SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH BARANG MILIK NEGARA (BMN)
TAHUN 2021
I. UMUM
Bahwa dalam rangka mempercepat pendaftaran tanah aset Milik
Negara/Milik Daerah atau Milik Badan Usaha Milik Negara dan untuk
mendukung program pemberdayaan masyarakat, Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah melakukan penandatanganan
Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
tentang Pemberdayaan Tanah Masyarakat bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil,
Petani, Nelayan dan Pembudi daya Ikan, serta Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit, yang sumber biayanya berasal dari
Kementerian/BUMN atau DIPA (PBT dan SHAT Mandiri) Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang pelaksanaannya
memedomani pendaftaran tanah secara sporadik.
Pendaftaran tanah secara sporadik dilaksanakan berdasarkan
permohonan oleh pemohon, yang sumber biayanya menjadi kewajiban
masyarakat dan tarifnya mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 128
tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dan pelaksanaannya memedomani pendaftaran tanah
secara sporadik.
Untuk ...
Kegiatan ...
-3-
3. Peraturan ...
-4-
3. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5804);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 83);
5. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
6. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia;
7. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 tentang Pendaftaran Tanah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 722);
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan;
9. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 501);
10. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);
4) Kepala ...
-7-
2. Persiapan ...
-8-
2. Persiapan
a. Kepala Kantor Wilayah atau Kepala Kantor Pertanahan
membentuk dan menetapkan Tim Pelaksana Kegiatan PBT dan
SHAT Mandiri (Lintas Sektor) dan PBT dan SHAT BMN sesuai
dengan kebutuhan.
b. Tim Pelaksana Kegiatan PBT dan SHAT Mandiri (Lintas Sektor)
dan PBT dan SHAT BMN sekurang-kurangnya terdiri dari:
1) Penanggung Jawab : Kepala Kantor Pertanahan
Kegiatan
2) Ketua Tim Pelaksana : Kepala Seksi Penataan dan
Pemberdayaan
3) Penanggung Jawab : Kepala Subbagian Tata Usaha
Bidang Administrasi
4) Penanggung Jawab : Kepala Seksi Penetapan Hak
Bidang Yuridis dan Pendaftaran
5) Penanggung Jawab : Kepala Seksi Survei dan
Bidang Fisik Pemetaan
c. Tim Pelaksana Kegiatan PBT dan SHAT Mandiri (Lintas Sektor)
dan PBT dan SHAT BMN dibantu oleh Tim Fisik dari unsur
Bidang/Seksi Survei dan Pemetaan, Tim Yuridis dari unsur
Bidang/Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, Panitia
Pemeriksa Tanah/Tim Peneliti Tanah dan petugas administrasi
Kantor Pertanahan.
3. Pengumpulan Data Yuridis
a. Pengumpulan Data Yuridis dilaksanakan oleh Tim Yuridis.
b. Pengumpulan Data Yuridis meliputi pengumpulan dokumen
alat bukti kepemilikan/penguasaan tanah, baik bukti tertulis,
keterangan saksi dan/atau pernyataan yang bersangkutan dari
setiap bidang tanah.
c. Petugas Pengumpulan Data Yuridis (Puldadis) menyerahkan
dan mengumpulkan formulir pendaftaran (formulir pendaftaran
lampiran 13 Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 dan formulir Isian
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 1999).
d. Kegiatan ...
-9-
e. Bentuk ...
- 10 -
8. Pelaporan ...
- 11 -
8. Pelaporan
a. Pelaporan pelaksanaan kegiatan PBT dan SHAT Mandiri (Lintas
Sektor) dan PBT dan SHAT BMN baik yang menggunakan
mekanisme PTSL maupun yang menggunakan mekanisme
Pendaftaran Tanah secara Sporadik dilakukan secara berkala
yang berisi perkembangan kemajuan dan permasalahan dalam
pelaksanaan kegiatan.
b. Pelaporan dilakukan oleh Ketua Tim Pelaksana kegiatan PBT
dan SHAT Mandiri (Lintas Sektor) dan PBT dan SHAT BMN
kepada Kepala Kantor Pertanahan untuk selanjutnya
dilaporkan kepada Kepala Kantor Wilayah dan ditembuskan
kepada satuan kerja daerah Kementerian/Lembaga dan
Dinas/Instansi terkait, untuk selanjutnya Kepala Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional melaporkan kepada
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
c. Kemajuan pelaksanaan kegiatan PBT dan SHAT Mandiri (Lintas
Sektor) dan PBT dan SHAT BMN, disampaikan Kepala Kantor
melalui:
1) Aplikasi KKP yang terintegrasi dengan dashboard PTSL;
2) SKMPP Kementerian;
3) Laporan tertulis secara berkala kepada Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional c.q.
Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah,
Direktur Jenderal Survei Pemetaan Pertanahan dan Ruang
dan Direktur Jenderal Penataan Agraria.
d. Pelaporan akhir pelaksanaan kegiatan PBT dan SHAT Mandiri
(Lintas Sektor) dan PBT dan SHAT BMN:
1) dari Kepala Kantor Pertanahan kepada Kepala Kantor
Wilayah; dan
2) dari Kepala Kantor Wilayah kepada Menteri.
e. Pelaporan ...
- 12 -
f. Pengumpulan ...
- 13 -
3. Standar Biaya
Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan untuk
menghasilkan keluaran (output)/sub-keluaran (sub-output). Standar
biaya berfungsi sebagai estimasi dalam rangka pelaksanaan
anggaran. Fungsi estimasi merupakan prakiraan besaran biaya yang
dapat dilampaui, antara lain karena perubahan komponen tahapan
dan/atau penggunaan satuan biaya yang dipengaruhi harga pasar.
Besaran biaya yang dapat dilampaui memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b) Ketersediaan alokasi anggaran; dan
c) Prinsip ekonomis, efisiensi, dan efektivitas.
Standar ...
- 14 -
Kepulauan ...
- 15 -
Kepulauan
Riau,
Kepulauan
Bangka
Belitung
III 1 Bidang 312.700,00 355.539,00 215.966,00 Sulawesi
Barat,
Sulawesi
Selatan,
Kalimantan
Timur,
Kalimantan
Barat, Aceh,
Sumatera
Utara,
Sumatera
Barat,
Kalimantan
Tengah,
Kalimantan
Selatan,
Gorontalo
IV 1 Bidang 244.180,00 274.995,00 175.266,00 Riau, Jambi,
Sumatera
Selatan,
Bengkulu,
Lampung
V 1 Bidang 177.540,00 194.843,00 135.366,00 Banten, DKI
Jakarta,
Jawa Barat,
Jawa
Tengah, D.I.
Yogyakarta,
Jawa Timur,
Bali
VI 1 Bidang 379.940,00 - 378.666,00 Kepulauan
Tabel ...
- 16 -
Tabel Standar Biaya PBT dan SHAT BMN s.d. luas 25.000 m2
PBT
Volume Mandiri Luas s.d. SHAT Mandiri
Kategori dan 25.000 Luas s.d.
Keterangan
(Zonasi) Satuan ASN Pihak 25.000
Ukur (Rp) Ketiga (Rp)
(Rp)
I 1 1.223.000 - 878.486,00 Papua, Papua
Bidang Barat, Nusa
Tenggara
Timur, Maluku,
Maluku Utara
II 1 1.048.000 - 738.486,00 Sulawesi Utara,
Bidang Sulawesi
Tengah,
Sulawesi
Tenggara, Nusa
Tenggara Barat,
Kepulauan
Riau,
Kepulauan
Bangka
Belitung
III 1 878.000 - 602.486,00 Sulawesi Barat,
Bidang Sulawesi
Selatan,
Kalimantan
Timur,
Kalimantan
Barat, Aceh,
Sumatera
Utara,
Sumatera
Barat,
Kalimantan
Tengah,
Kalimantan
Selatan,
Gorontalo
IV ...
- 17 -
III ...
- 18 -
Tabel Standar Biaya PBT dan SHAT BMN luas di atas 100.000 m2
PBT
SHAT
Volume Mandiri Luas di atas
Mandiri
Kategori dan 100.000
Luas di atas Keterangan
(Zonasi) Satuan ASN Pihak
100.000
Ukur (Rp) Ketiga
(Rp)
(Rp)
I 1 6.806.000 - 3.734.486,00 Papua, Papua
Bidang Barat, Nusa
Tenggara Timur,
Maluku, Maluku
Utara
II ...
- 19 -
VI. Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila terdapat
perubahan ketentuan terkait dengan pelaksanaan, maka Surat Edaran ini
akan disesuaikan lebih lanjut.
VII. Demikian Surat Edaran ini untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal 16 April 2021
Tembusan:
1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, di
Jakarta; dan
2. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan
Nasional, di Jakarta.