Daftar Isi
~ ii ~
BAB IV Pembuatan Peta Nilai Bidang Tanah ..................................................... 54
IV.1. Ruang Lingkup Pekerjaan ........................................................... 54
IV.2. Tahapan Pekerjaan..................................................................... 54
IV.2.1. Persiapan ................................................................................... 54
IV.2.2. Survei Data Fisik, Data Lingkungan Bidang Tanah dan
Penyusunan basis data penilaian bidang tanah .......................... 56
IV.2.3. Pengumpulan Sampel Data Transaksi/Penawaran Properti ........ 58
IV.2.4. Entri data .................................................................................... 59
IV.2.5. Sinkronisasi Data Sampel dengan Basisdata Penilaian Bidang
Tanah ......................................................................................... 60
IV.2.6. Perhitungan dan Analisis Data .................................................... 60
IV.2.7. Pembuatan Model Prediksi Nilai Tanah ...................................... 68
IV.2.8. Prediksi Nilai Tanah dan Perbaikan Kesalahan........................... 69
IV.2.9. Pencetakan Peta ........................................................................ 70
IV.2.10. Pelaporan ................................................................................... 70
BAB V Penilaian Aset Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota ............................... 72
V.1. Ruang lingkup pekerjaan ............................................................ 72
V.2. Tahapan Pekerjaan..................................................................... 73
V.2.1. Analisis Nilai Tanah .................................................................... 73
V.2.2. Analisis Nilai Bangunan .............................................................. 76
V.2.3. Perhitungan Nilai Aset/Properti Kantor Pertanahan .................... 77
V.2.4. Penyusunan Laporan Penilaian .................................................. 78
BAB VI Penanganan Pengaduan Keberatan Nilai Tanah ................................... 80
VI.1. Ruang Lingkup Pekerjaan ........................................................... 80
VI.2. Tahapan Pekerjaan..................................................................... 80
VI.2.1. Persyaratan ................................................................................ 80
VI.2.2. Mekanisme Penanganan Pengaduan Keberatan Nilai Tanah ..... 80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
Lampiran ........................................................................................................... 85
~ iii ~
Daftar gambar
Gambar 1. Pembuatan Zona Awal Menggunakan Peta Bidang Tanah ............. 9
Gambar 2 Pembuatan Zona Awal tanpa menggunakan Peta Bidang Tanah .... 10
Gambar 3 Satu zona terdiri dari 3 sampel ................................................... 28
Gambar 4 Satu zona kurang dari 3 sampel ................................................. 28
Gambar 5 Pemenuhan zona dengan sampel Individual ................................ 29
Gambar 6 Pemenuhan zona dengan 3 sampel Individual .............................. 30
Gambar 7 Ilustrasi luasan Pembaruan Peta Zona Nilai Tanah ....................... 34
Gambar 8 Diagram Alir Penanganan Keberatan Informasi Nilai Tanah ............ 80
Gambar 9 Penanganan Pengaduan Keberatan Skema 1 .............................. 81
Gambar 10 Penanganan Pengaduan Keberatan Skema 2 ............................ 81
Gambar 11 Penanganan Pengaduan Keberatan Skema 3 ............................ 82
Daftar Tabel
Tabel 1. Penjelasan Entri Data Tekstual ..................................................... 14
Tabel 2 Penyusutan Rumah ...................................................................... 19
Tabel 3 Penyusutan Ruko......................................................................... 19
Tabel 4 Penjelasan Entri Data Tekstual Pembaruan ..................................... 38
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Formulir Survei Nilai Tanah Non Pertanian ................................. 85
Lampiran 2 Formulir Survei Nilai Tanah Pertanian........................................ 87
Lampiran 3 Layout Peta Zona Nilai Tanah .................................................. 88
Lampiran 4 Upload Peta Zona Nilai Tanah dan atau Peta Nilai Bidang Tanah .. 97
Daftar Singkatan
AOI : Area of Interest
APL : Area Penggunaan Lain
PPIB : Penundaan Pemberian Izin Baru
LP2B : Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
RDTR : Rencana Detail Tata Ruang
RCN : Replacement Cost New atau Biaya Pengganti Baru
~ iv ~
BAB I
Pendahuluan
Oleh karena itu, diperlukan petunjuk teknis di bidang penilaian tanah dan
ekonomi pertanahan untuk mendapatkan output hasil kegiatan yang sesuai
standar dalam rangka mencapai hasil kegiatan yang optimal.
I.4. Definisi
II.2.1. Persiapan
Software:
1) Pengolahan Data Spasial yang disediakan oleh Direktorat Penilaian
Tanah dan Ekonomi Pertanahan;
2) Pengolahan Data Tabular; dan
3) Aplikasi Penentuan Lokasi Koordinat Sampel bagi pengguna
Smartphone.
A. Spesifikasi Sampel
Sampel yang dimaksud dalam survei dan pemetaan nilai tanah adalah
bidang tanah yang terdaftar/belum terdaftar yang memberikan informasi
harga transaksi atau penawaran bidang tanah tersebut pada kurun waktu
24 bulan terakhir untuk tanah non pertanian dan 48 bulan terakhir untuk
tanah pertanian. Diupayakan harga transaksi jual-beli.
1) Penentuan Sampel
Sampel dipilih dengan karakteristik sebagai berikut:
a) Sampel dipilih dengan teknik random sampling;
b) Jenis sampel antara lain:
(1) Sampel transaksi yaitu sampel yang diambil dari bidang
tanah yang sudah dijualbelikan;
(2) Sampel penawaran yaitu sampel yang diambil dari bidang
tanah yang sedang ditawarkan; dan
(3) Sampel individual yaitu sampel yang diambil dari bidang
tanah yang nilainya diperoleh dari perbandingan data pasar
(transaksi atau penawaran).
(4) Jumlah sampel individual tidak boleh melebihi jumlah sampel
transaksi dan sampel penawaran;
c) Jumlah sampel dalam setiap zona minimal 3 (tiga) sampel yang
valid;
d) Untuk zona dengan luas di atas muka peta lebih dari 10 cm x 10
cm, sampel minimal adalah 5 (lima). Untuk kelebihan setiap 10
cm x 10 cm jumlah sampel ditambah 2 (dua) demikian
seterusnya setiap kelipatan 10 cm x 10 cm;
e) Jumlah sampel harus memenuhi jumlah minimal sampel pada
RAB;
f) Sampel yang dipilih diupayakan berupa bidang tanah kosong
untuk mengurangi resiko kesalahan menghitung nilai bangunan
dan benda-benda tak bergerak yang melekat pada bidang tanah
tersebut.
B. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan antara lain:
1) Wawancara dengan responden dilakukan untuk memperoleh
keterangan yang lebih mendetail terhadap data bidang tanah serta
informasi harga penawaran atau transaksi bidang tanah.
2) Petugas dalam melakukan pengumpulan data, wajib mengumpulkan
sekurang-kurangnya jenis data seperti yang tertera pada Formulir
Survei Nilai Tanah Non Pertanian dan Formulir Survei Nilai Tanah
Pertanian (terlampir) yang meliputi:
a) Survei data fisik tanah;
b) Survei data lingkungan dan sosial ekonomi;
c) Survei data fisik bangunan dan benda-benda tak bergerak yang
melekat pada bidang tanah tersebut;
d) Survei data harga pasar tanah/properti;
e) Penentuan koordinat obyek/sampel;
f) Pengambilan foto obyek.
3) Dalam hal sampel data transaksi atau penawaran tidak bisa terpenuhi
3 (tiga) sampel dalam satu zona, maka petugas pengumpulan data
langsung menentukan sampel kekurangannya yang terletak dalam
satu zona dengan menggunakan penilaian bersifat individual. Dalam
melakukan pengumpulan data, wajib mengumpulkan sekurang-
kurangnya jenis data seperti pada poin (2), kecuali data harga pasar
Contoh:
Diketahui sampel bangunan dengan umur efektif 5 tahun, biaya per
meter bangunan Rp. 1.500.000,- dan kondisi fisik bangunan baik,
maka prosentase penyusutan bangunan adalah 18 %, didapat pada
tabel penyusutan bangunan, sebagai berikut:
F. Penggabungan Zona
Untuk zona yang tidak terdapat sampel transaksi atau penawaran
dan tidak dimungkinkan metode individual digunakan penggabungan
zona.
A. Plotting Sampel
1) Melakukan plotting Sampel nilai tanah pada peta kerja.
2) Menampilkan nilai tanah per m2 persegi hasil pengolahan data
pada setiap titik Sampel.
3) Dipastikan terdapat minimal 3 sampel pada setiap zona.
C. Analisis Nilai Pasar Tanah pada setiap Zona Nilai Tanah (ZNT)
1) Zona Nilai Tanah (ZNT) harus memenuhi syarat prosentase
standar deviasi, yaitu:
a) Skala 1:10.000 standar deviasi lebih kecil dari 25%
b) Skala 1:25.000 standar deviasi lebih kecil dari 30%
II.2.8. Pelaporan
A. Buku laporan
Kegiatan pembuatan laporan keseluruhan pekerjaan baik itu
gambaran umum wilayah pekerjaan dan hasil akhir yaitu peta ZNT. Hasil
METODOLOGI PELAKSANAAN:
Berisikan penjelasan mengenai metode pengambilan sampel, metode
pengolahan tekstual dan spasial.
LAMPIRAN
• Surat-surat terkait kegiatan Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah (Surat
Pengantar Pekerjaan, SK Tim Pelaksana, Surat Tugas, dan lain lain)
• Formulir Daftar Isian Lapangan Zona Nilai Tanah (digital)
III.2.1. Persiapan
Software:
1) Pengolahan Data Spasial yang disediakan oleh Direktorat
Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan;
2) Pengolahan Data Tabular; dan
3) Aplikasi Penentuan Lokasi Koordinat Sampel bagi pengguna
Smartphone.
B. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan antara lain:
1) Spesifikasi Sampel
Sampel yang dimaksud dalam kegiatan pembaruan peta zona nilai
tanah adalah bidang tanah yang terdaftar/belum terdaftar yang
memberikan informasi harga transaksi atau penawaran bidang
tanah pada tahun berjalan untuk tanah non pertanian dan tanah
pertanian.
a) Penentuan Sampel
Karakteristik sampel yang dipilih antara lain:
(1) Sampel dipilih dengan teknik random sampling;
(2) Sampel terdistribusi secara merata dan proporsional;
(3) Untuk zona-zona yang tidak mengalami perubahan batas,
zona tersebut akan dihitung nilai tanahnya menggunakan
metode perhitungan indeks, sehingga jumlah sampelnya
tidak berlaku minimal 3 sampel. Zona yang tidak
mendapatkan sampel tetap diperkenankan, karena nilai
zona sebelumnya akan dikalikan dengan index yang akan
menghasilkan nilai tanah baru.
(4) Zona yang mengalami perubahan penggunaan tanah, zona
tersebut akan dihitung nilai tanahnya menggunakan
standar deviasi sehingga jumlah sampelnya harus minimal
3 sampel
b) Penentuan Responden
Responden adalah sumber data utama yang dapat memberikan
gambaran dan keterangan yang dapat dipercaya tentang
informasi harga transaksi atau harga penawaran. Responden
yang dapat dipilih adalah:
D 15 14 30 51 56 59 15 13 28 45 51 54
p
a
Album peta dibuat dalam kertas A0 dengan format yang ditetapkan oleh
Direktorat Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan dengan jumlah 3 album,
dengan jenis kertas Paper CAD Premium Coated Paper 120 gram dan masing-
masing terdiri dari duplikat Peta Zona Nilai Tanah masing-masing kabupaten
(contoh terlampir).
III.2.8. Pelaporan
A. Buku laporan
Kegiatan pembuatan laporan keseluruhan pekerjaan baik itu
METODOLOGI PELAKSANAAN:
Berisikan penjelasan mengenai metode pengambilan sampel, metode
pengolahan tekstual dan spasial.
IV.2.1. Persiapan
Software:
1) Pengolahan Data Spasial yang disediakan oleh Direktorat Penilaian
Tanah dan Ekonomi Pertanahan;
2) Pengolahan Data Tabular;
3) Aplikasi survei berbasis mobile.
Tujuan dari survei data fisik dan lingkungan bidang tanah adalah untuk
mendapatkan pengetahuan yang lebih memadai tentang keadaan fisik dan
lingkungan di kota/ kabupaten yang akan menjadi obyek penilaian tanah massal
berbasis bidang tanah. Kombinasi antara hasil pengumpulan data sekunder dan
hasil survei ini akan dijadikan dasar untuk menetapkan variabel-variabel prediksi
yang akan digunakan.
A. Formulir survei
Formulir Survei Nilai Tanah dengan format yang disediakan oleh
Direktorat Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan. Formulir Survei
Nilai Tanah terdiri dari sampel non pertanian dan sampel pertanian.
B. Spesifikasi Sampel
Sampel yang dimaksud dalam survei dan pemetaan nilai tanah adalah
bidang tanah yang terdaftar/belum terdaftar yang memberikan informasi
harga transaksi atau penawaran bidang tanah tersebut pada kurun waktu
24 bulan terakhir untuk tanah non pertanian dan 48 bulan terakhir untuk
tanah pertanian.
1) Penentuan Sampel
Sampel dipilih dengan teknik purposive random sampling dengan
C. Pengumpulan Data
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
1) Mendapatkan sampel bidang tanah;
2) Wawancara dengan responden dilakukan untuk memperoleh
keterangan yang lebih mendetail terhadap data bidang tanah serta
informasi harga transaksi atau penawaran bidang tanah;
3) Melakukan plotting titik sampel nilai tanah pada peta bidang tanah
dalam basisdata penilaian bidang tanah dan memastikan tiap titik
sampel sesuai dengan bidang tanah yang dimaksud.
4) Petugas dalam melakukan pengumpulan data, wajib mengumpulkan
sekurang-kurangnya jenis data seperti yang tertera pada Formulir
Survei Nilai Tanah.
gunan rumah;
(2) Jenis bangunan ruko
BIAYA PEMBUATAN / PENGGANTIAN BARU DAN KONDISI PADA BIAYA PEMBUATAN / PENGGANTIAN BARU DAN KONDISI PADA
UMUMNYA UMUMNYA
RUKO RUKO
kurang dari atau sama dengan Rp.3.500.000 lebih dari Rp.3.500.000
M
a
k
a
p
r
o
s
entase penyusutan bangunan adalah 18%.
3) Nilai bangunan setelah penyusutan merupakan hasil perkalian antara
RCN/Biaya Pembuatan Bangunan Baru dengan Penyusutan.
Contoh:
Diketahui sampel bangunan dengan RCN/Biaya Pembuatan Bangunan
Baru Rp. 140.000.000,- dan prosentase penyusutan bangunan 11%,
maka nilai bangunan setelah penyusutan adalah:
= Rp. 140.000.000,- x 11% = Rp. 124.600.000,-
Maka nilai bangunan setelah penyusutan adalah Rp. 124.600.000,-
IV.2.10. Pelaporan
A. Buku laporan
Kegiatan pembuatan laporan keseluruhan pekerjaan baik itu
gambaran umum wilayah pekerjaan dan hasil akhir yaitu peta ZNT. Hasil
dari kegiatan ini adalah buku laporan hasil pekerjaan. Isi laporan dapat
dilihat sebagai berikut:
IKHTISAR PEMBUATAN PETA ZONA NILAI TANAH
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.3. Lingkup Kegiatan
1.4. Lokasi Kegiatan
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH KEGIATAN
BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN
BAB IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
4.15. Persiapan Pekerjaan
4.16. Penetapan Lokasi
4.17. Pembuatan zona awal nilai tanah
C. Melakukan Penyesuaian/Adjustment
Melakukan Penyesuaian antara Properti Pembanding dengan
Objek Penilaian. Penyesuaian perlu dilakukan agar harga jual/penawaran
dari properti pembanding mendekati sama dengan nilai objek penilaian.
A. Identifikasi Bangunan
Mengidentifikasi karakteristik objek penilaian, dalam hal ini
bangunan yang terdapat didalam Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
yang dinilai, antara lain :
1) Mengumpulkan data RAB pembuatan bila ada termasuk gambar
perencanaan. Data Tahun pembuatan, besaran anggaran (bila ada);
2) Data IMB (bila ada);
3) RTRW lokasi bangunan;
4) Membuat Sket / Gambar Bangunan; dan
5) Mencatat kondisi fisik bangunan.
Setelah didapatkan Nilai Tanah dan Nilai Bangunan, maka nilai aset
didapatkan dengan rumus :
1) Pernyataan Penilai
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai penilai, kami yang bertanda
tangan di bawah ini menerangkan bahwa :
1. Pernyataan, analisis, opini dan kesimpulan dalam Laporan Penilaian ini,sebatas
pengetahuan kami, adalah benar dan akurat.
2. Analisis, opini, dan kesimpulan yang dinyatakan di dalam Laporan Penilaian ini
dibatasi oleh asumsi dan batasan-batasan yang diungkapkan di dalam Laporan
Penilaian, yang mana merupakan hasil analisis, opini dan Kesimpulan Penilai
yang tidak berpihak dan tidak memiliki benturan kepentingan.
3. Penilai bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil penilaian yang dilakukannya
dalam batas-batas yang ditetapkan berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis Penilaian Tanah dan Ekonomi Pertanahan;
Selanjutnya laporan ini menjelaskan semua asumsi dan syarat-syarat pembatasan
yang mempengaruhi analisa, pendapat dan kesimpulan yang tertera dalam laporan
ini.
2) Dasar Penugasan
Contoh :
4) Identifikasi Lokasi
6) Pendekatan Penilaian
8) Analisis Penilaian
11) Kesimpulan
Contoh :
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pokok dan faktor-faktor lain
yang berhubungan dengan penilaian ini, menurut pendapat kami jumlah
Rp ...................- / meter, merupakan Indikasi Nilai Pasar / Indikasi Nilai
Pasar untuk penggunaan yang ada dari tanah tersebut. jadi total harga
tanah dan bangunan di Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
.........................adalah Rp. ..............................,-
12) Lampiran
Lampiran berisi data pendukung penilaian tergantung data yang tersedia
seperti Peta Lokasi, Gambar Situasi Tanah dan Bangunan, Formulir
Survei, foto-foto aset, dll.
VI.2.1. Persyaratan
Persyaratan yang dilampirkan dalam melakukan penanganan keberatan
antara lain:
1. Surat pengaduan yang ditujukan kepada kepala kantor pertanahan
setempat dan sudah ditanda tangani pemohon atau kuasanya;
2. Fotokopi kutipan zona nilai tanah;
3. Fotocopy sertifikat hak atas tanah/alas hak lainnya;
4. Fotocopy identitas diri (KTP) pemohon atau yang dikuasakannya;
5. Bukti transaksi jual beli dan atau bukti lain sebagai dasar pengaduan.
Analisa
Pelapor Pengaduan Ada indikasi perubahan
Pengaduan
Survei Nilai
Tidak ada perubahan
Zona
2
3 Ada perubahan
Perubahan
Nilai Tanah
pada zona
Kasi
Loket
Kakan
1. MAPPI. 2018. Kode Etik Penilaian Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia. Jakarta: MAPPI
2. https://study.com/academy/lesson/extraction-method-of-land-site-valuation.html
3. PUSDATIN DAN LP2B. 2021. Upload Peta ZNT
4. Fotheringham, A. Stewart, Chris Brunsdon, and Martin Charlton. Geographically Weighted
Regression: The Analysis of Spatially Varying Relationships, Wiley. Chichester, United
Kingdom, 2002.
5. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12937/Penggunaan-Zona-Nilai-Tanah-Sebagai-
Dasar-Pemilihan-Data-Pembanding-Untuk-Penilaian-Tanah-Dengan-Pendekatan-
Perbandingan-Data-
Pasar.html#:~:text=Zona%20Nilai%20Tanah%20(ZNT)%20yang,nyata%20sesuai%20dengan%
20penggunaan%20tanah.
6. https://www.kpk.go.id/id/berita/berita-kpk/1319-kpk-dorong-kerja-sama-peningkatan-
pendapatan-daerah-di-maluku
7. https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/latest/tools/spatial-statistics-toolbox/geographically-
weighted-regression.htm
84
Lampiran
Lampiran 1 Formulir Survei Nilai Tanah Non Pertanian
85
86
Lampiran 2 Formulir Survei Nilai Tanah Pertanian
87
Lampiran 3 Layout Peta Zona Nilai Tanah
88
2. Contoh Layout Peta Standar Deviasi
89
3. Contoh Layout Sebaran Titik
90
4. Contoh Layout Pembaruan Peta Zona Nilai Tanah
91
5. Contoh Layout Peta Nilai Bidang Tanah
92
6. Standar Layout Peta Znt Dan Pembaruan Znt
KETERANGAN LAYOUT:
1. Ukuran kertas A0
Garis batas peta :
Posisi : Ukuran :
X : 9 cm P : 105 cm
Y : 2 cm L : 80 cm
2. Garis Tepi Peta merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan
batas peta tersebut.
Posisi : Ukuran :
X : 10 cm P : 80 cm
Y : 3 cm L : 78 cm
Interval grid menggunakan satuan Meters dengan X Axis Interval 27.000 dan Y Axis Interval
27.000
3. Informasi Tepi :
Posisi : Ukuran :
X : 91 cm P : 22 cm
Y : 3 cm L : 78 cm
93
4. Informasi Peta
a. Judul Peta dituliskan dengan Huruf Kapital jenis Arial dengan ukuran 28, ditebalkan dan
letaknya ditengah (centre).
b. Arah utara berada di bawah judul peta dan letaknya ditengah (centre).
c. Skala Peta menggunakan Skala Bar yang dibuat dengan jenis Arial dengan ukuran 12 dan
letaknya ditengah (centre).
5. Petunjuk Lokasi berisi:
a. Menggambarkan letak kabupaten wilayah kerja dalam 1 Provinsi
b. Menggambarkan Peta Zona Nilai Tanah yang sedang dikerjakan dalam kabupaten yang
bersangkutan.
6. Klasifikasi Nilai Tanah berisi 8 gradasi warna Nilai Tanah beserta Nilai Tanah dari masing-
masing simbol gradasi warna tersebut. Semakin mendekati warna hijau, maka nilai tanah akan
semakin murah. Sedangkan jika mendekati warna merah, maka nilai tanah akan semakin
mahal.
7. Legenda peta adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan supaya mudah
dipahami, yang berisi kumpulan beberapa simbol yang digunakan pada peta, antara lain :
No Simbol Nama Keterangan
1. Ibukota - Penulisan nama Ibukota Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota dituliskan dengan Huruf Kapital jenis Arial
dengan ukuran 20 dan letaknya berdekatan
dengan simbol Ibukota Kabupaten/Kota.
2. Batas Negara - Penulisan nama Negara yg berbatasan dengan
wilayah kerja dituliskan dengan Huruf Kapital
jenis Arial dengan ukuran 22 dan ditebalkan.
3. Batas - Penulisan nama Provinsi yg berbatasan dengan
Provinsi wilayah kerja dituliskan dengan Huruf Kapital
jenis Arial dengan ukuran 22 dan ditebalkan.
4. Batas - Penulisan nama Kabupaten/Kota baik
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota yang sedang dikerjakan
pembuatan Peta ZNT, maupun Kabupaten/Kota
yang berbatasan dituliskan dengan Huruf Kapital
jenis Arial dengan ukuran 16.
5. Batas - Penulisan nama Kecamatan dituliskan dengan
Kecamatan Huruf Kapital jenis Arial dengan ukuran 14.
Contoh : Kec. Cibinong
6. Batas - Batas kelurahan ditampilkan jika Peta ZNT
Kelurahan/Desa dibuat dengan skala besar.
7. Jalan - Jalan yang ditampilkan yaitu jalan kolektor dan
jalan arteri.
8. Nomor Zona - Nomor Zona Nilai Tanah dituliskan dengan jenis
Nilai Tanah huruf Arial Narrow ukuran 6 dan letaknya di
atas Nilai Rata-rata per m.
9. Nilai Rata- - Nilai Rata-rata per m dituliskan dengan jenis
rata per m huruf Arial Narrow ukuran 6 dan letaknya di
bawah Nomor Zona Nilai Tanah.
10. Lokasi - Lokasi kawasan, yaitu lokasi yang tidak
Kawasan termasuk lokasi pembuatan Peta ZNT, misalnya
94
No Simbol Nama Keterangan
kawasan hutan, kawasan wisata, dll.
14. LP2B -
8. Sumber data berisi data-data yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan Peta Zona Nilai
Tanah, contoh:
a. Citra Satelit Tahun 2014;
b. Hasil Survei Lapangan Skala 1:10.000 Tahun 2016;
c. Peta Pendaftaran Skala 1:1.000 Tahun 2015;
d. Peta Penggunaan Tanah Skala 1:50.000 Tahun 2012; dan
e. Peta-peta lainnya.
9. Sistem Proyeksi dan Grid terdiri dari:
a. Proyeksi : TM-3
b. Datum : WGS-84
c. Zona : Zona disesuaikan dengan lokasi pekerjaan
10. Satuan kerja yang membuat Peta Zona Nilai Tanah dan disebelah kiri dicantumkan logo
Kementerian.
a. Apabila yang membuat Peta Zona Nilai Tanah adalah Direktorat Penilaian Tanah, maka
yang dituliskan adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dengan logo
Kementerian.
b. Apabila yang membuat Peta Zona Nilai Tanah adalah Kantor Wilayah BPN Provinsi atau
Kantor Pertanahan, maka yang dituliskan adalah Kantor Wilayah BPN Provinsi dengan
logo BPN
11. Dituliskan nama kegiatan Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah sesuai dengan yang tercantum
dalam POK.
12. Keterangan :
aLuas Luas
: area pembuatan Peta Zona Nilai Tanah
.
bJumlah Zona Jumlah
: zona akhir setelah dilakukan pengolahan data
95
. spasial
cTanggal Pelaksanaan Tanggal
: pelaksanaan pengambilan data di lapangan
.
dTanggal Penilaian Tanggal
: penilaian dibawa ke tanggal 31 Desember tahun
. berjalan atau disesuaikan
ePelaksana Pelaksana
: Kegiatan Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah
.
fPenanggung Jawab Penilaian Orang
: yang bertanggung jawab terhadap hasil penilaian
. Peta Zona Nilai Tanah
gPenanggung Jawab Pemetaan Orang
: yang bertanggung jawab terhadap hasil pemetaan
. Peta Zona Nilai Tanah
hDiperiksa Kepala
: Seksi Penilaian Tanah atau Pejabat Fungsional
. yang setara
13. Untuk pembuatannya ditandatangani oleh pejabat dimana anggaran pembuatan Peta Zona Nilai
Tanah berada.
14. Untuk penggunaannya ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan lokasi pembuatan Peta
Zona Nilai Tanah.
96
Lampiran 4 Upload Peta Zona Nilai Tanah dan atau Peta Nilai Bidang Tanah
97
3. Pilih menu Interaksi Spasial kemudian pilih Peta Pendaftaran seperti dibawah ini
4. Sebelum import znt siapkan terlebih dahulu file shp dan lakukan compress ke file
zip seperti ketentuan dibawah ini
98
5. Pada Peta Pendaftaran pilih box pada peta seperti dibawah ini
99
6. Masuk ke menu Unggah/Unduh lalu pilih tipe proses “Unggah Zona Nilai Tanah”
Catatan:
Profil petugas upload Zona Nilai Tanah adalah profil yang sudah ditambahkan
Pelaksana Subseksi Pemanfaatan Tanah Pemerintah dan Penilaian Tanah atau
Kepala Subseksi Pemanfaatan Tanah Pemerintah dan Penilaian Tanah
7. Klik browse dan cari file znt berformat zip yang sudah disiapkan.
100
8. Saat browse File ZNT yang akan diupload dan dimasukkan maka tampilan akan
langsung men-zoom ke lokasi peta pendaftaran wilayah yang di maksud.
101
9. Selanjutnya tinggal mengisi inputan yang ada:
10. Nilai hasil pembulatan dapat di lihat di open atribute tabel pada file shp dengan melihat
nilai
MEAN dan RPBULAT seperti di bawah ini:
102
11. Selanjutnya klik PROSES hingga ada pemberitahuan “Proses Berhasil” dan zona nilai
tanah sudah terupdate terbaru seperti dibawah ini.
103
12. Di bawah ini merupakan contoh data shp yang geometry nya tidak valid dan
pada saat di proses status gagal atau eror, seperti polygon ada yang tidak
menutup, di dalam polygon ada polygon kecil, maka otomatis aplikasi akan
gagal dalam mengupload ZNT. Untuk mengatasi masalah tersebut, lakukan
perbaikan pada polygon yang tidak menutup dan hapus polygon-polygon kecil
yang ada di dalam polygon dan pastikan geometry yang tersedia dalam 2D
jangan 3D.
a. Contoh data Shp geometry tidak valid dan 3Dimensi
104
b. Contoh polygon-polygon kecil di dalam satu polygon
105
106