KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Modul Diklat Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang Tingkat Dasar. Modul ini disusun sebagai penunjang kegiatan diklat agar
peserta diklat dapat mempelajari dan memahami materi-materi yang diberikan.
Pada kesempatan ini pula, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua kebaikan dan jerih payah Saudara-saudara sekalian.
Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca, khususnya peserta diklat. Akhir kata dengan segala kerendahan
hati, tim penyusun mengharapkan masukan dan kritikan demi perbaikan
penyusunan modul di masa akan datang.
Terima kasih.
Jakarta, 2021
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia,
ii
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1
2. DESKRIPSI SINGKAT .......................................................................................................... 2
3. TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................................................ 2
4. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK ................................................................ 3
iii
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1 Ilustrasi Pusat Pelayanan di Dalam Wilayah Perencanaan ............................ 5
Gambar 2 Contoh Kalimat Tujuan Penataan Wilayah Perencanaan ............................. 17
Gambar 3 Contoh Peta Rencana Pola Ruang ................................................................ 19
iv
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Indikasi Program Pemanfaatan Ruang Prioritas .................................................. 20
Tabel 2 Contoh Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Kawasan Lindung ....... 22
Tabel 3 Contoh Kriteria Pengklasifikasian Zona dan Subzona Kawasan Budidaya ..... 30
Tabel 4 Contoh Tabel Matriks ITBX ..................................................................................... 39
v
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota belum operasional dan
sulit dijadikan rujukan dalam pengendalian pemanfaatan ruang. Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) sudah lebih rinci (mengatur guna lahan, intensitas bangunan, tata
massa bangunan), tetapi tetap kurang operasional bila tidak disertai dengan aturan
yang lengkap. Dengan hal tersebut maka dengan terdapat peraturan zonasi dalam
muatan RDTR maka bertujuan untuk melengkapi RDTR agar lebih operasional.
RDTR merupakan dasar dalam penerbitan perizinan pemanfaatan ruang. Muatan
RDTR yang terdiri dari tujuan penataan wilayah perencanaan, struktur ruang, pola
ruang, ketentuan pemanfaatan ruang, dan peraturan zonasi dapat dijadikan sebagai
dasar perizinan untuk pemanfaatan ruang serta perangkat operasional pengendalian
pemanfaatan ruang.
Analisis yang digunakan penyusunan RDTR meliputi analis struktur internal
wilayah perencanaan, analisis sistem penggunaan lahan (land use), analisis kedudukan
dan peran wilayah perencanaan dalam wilayah yang lebih luas, analisis sumber daya
alam dan fisik atau lingkungan wilayah perencanaan, analisis sosial budaya, analisis
kependudukan, analisis ekonomi dan sektor unggulan, analisis transportasi
(pergerakan), analisis sumber daya buatan, analisis kondisi lingkungan binaan, analisis
kelembagaan, analisis karakteristik peruntukan zona, analisis jenis dan karakteristik
kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin akan berkembang di masa
mendatang, analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub zona, analisis
dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona, analisis pertumbuhan dan
pertambahan penduduk pada suatu zona, analisis gap antara kualitas
peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan,
analisis karakteristik spesifik lokasi, analisis ketentuan dan standar setiap sektor terkait,
1
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
2. DESKRIPSI SINGKAT
Mata Diklat Analisis Penyusunan RDTR ini membekali peserta agar dapat
memahami Analisis Penyusunan RDTR dan Output Analisis Penyusunan RDTR dalam
penyusunan RDTR.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan Analisis
Penyusunan RDTR dan Output Analisis Penyusunan RDTR. Indikator keberhasilan dari
pembelajaran ini peserta mampu:
2
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
3
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
BAB II
ANALISIS PENYUSUNAN RDTR
INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat menjelaskan analisis penyusunan RDTR dalam
menyusun RDTR, selain itu peserta diharapkan mampu menjelaskan keluaran dari hasil analisis
secara umum dan keseluruhan.
1. ANALISIS RDTR
Dalam penyusunan RDTR serangkaian analisis digunakan sebagai masukan
dalam merumuskan konsepsi RDTR meliputi, tujuan penataan wilayah perencanaan,
penyusunan rencana struktur ruang, penyusunan rencana pola ruang, perumusan
ketentuan pemanfaatan ruang, penentuan deliniasi blok peruntukkan, perumusan
aturan dasar dan teknis peraturan zonasi. Berikut merupakan analisis yang digunakan
sebagai perumusan RDTR :
a) Analisis struktur internal wilayah perencanaan
Analisis struktur internal kawasan wilayah perencanaan (WP) dilakukan untuk
merumuskan kegiatan fungsional sebagai pusat dan jaringan yang menghubungkan
antarpusat di dalam WP ruang dari RTRW Kabupaten ke RDTR. Analisis struktur
internal WP didasarkan pada kegiatan fungsional di dalam WP tersebut, pusat-pusat
kegiatan, dan sistem jaringan yang melayaninya. Analisis struktur internal kawasan
membagi WP berdasarkan homogenitas kondisi fisik, ekonomi, dan sosial budaya,
serta menggambarkan arahan garis besar intensitas ruang dan arahan
pengembangannya di masa datang.
Pada analisis struktur internal WP meliputi 3 analisis yaitu analisis system pusat
pelayanan, analisis sistem jaringan jalan, dan analisis intensitas pengembangan ruang
pada seluruh WP. Analisis struktur internal WP digunakan sebagai bahan
pertimbangan merumuskan rencana pola ruang dan masukan perumusan konsep
struktur internal WP.
4
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
5
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
wilayah yang lebih luas, analisis kedudukan dan keterkaitan sistem prasarana
wilayah perencanaan dengan wilayah yang lebih luas, analisis kedudukan dan
keterkaitan aspek lingkungan, analisis kedudukan dan keterkaitan aspek pertahanan
dan keamanan WP, analisis kedudukan dan keterkaitan aspek pendanaan WP, dan
analisis spesifik terkait kekhasan kawasan.
Hasil dari analisis regional adalah memberikan gambaran pola ruang dan sistem
jaringan prasarana WP yang berhubungan dengan WP lain dan kota atau wilayah yang
berbatasan, gambaran fungsi dan peran WP pada wilayah yang lebih luas, gambaran
potensi dan permasalahan pembangunan akan penataan ruang pada wilayah yang
lebih luas terkait dengan kedudukan dan hubungan WP dengan wilayah yang lebih
luas, dan gambaran peluang dan tantangan pembangunan wilayah perencanaan
dalam wilayah yang lebih luas yang ditunjukkan oleh sektor unggulan.
Hasil analisis regional tersebut digunakan sebagai pertimbangan dalam
penyusunan RDTR meliputi penetapan fungsi dan peran WP dalam wilayah yang lebih
luas yang akan mempengaruhi pada pembentukan jaringan prasarana terutama lintas
sub wilayah/lintas kawasan atau yang mengemban fungsi layanan dengan skala yang
lebih luas dari wilayah WP. Selain itu, digunakan sebagai bahan pertimbangan
pembentukan pola ruang WP yang serasi dengan kawasan berdekatan terutama pada
wilayah perbatasan agar terjadi sinkronisasi dan harmonisasi dalam pemanfaatan
ruang antar WP dalam rangka perwujudan tujuan penataan ruang.
6
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
klimatologi, analisis sumber daya alam (zona lindung), dan analisis sumber daya alam
dan fisik wilayah lainnya (zona budi daya).
Analisis sumber daya air dilakukan untuk memahami bentuk dan pola
kewenangan, pola pemanfaatan, dan pola kerjasama pemanfaatan sumber daya
air yang ada dan yang sebaiknya dikembangkan di dalam WP. Khususnya
terhadap sumber air baku serta air permukaan (sungai dan/atau danau) yang mengalir
dalam WP yang memiliki potensi untuk mendukung pengembangan dan/atau memiliki
kesesuaian untuk dikembangkan bagi kegiatan tertentu yang sangat membutuhkan
sumber daya air. Analisis ini menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan yang
mengatur sumber-sumber air tersebut.
Analisis sumber daya tanah digunakan dalam mengidentifikasi potensi dan
permasalahan pengembangan WP berdasarkan kesesuaian tanah serta kawasan
rawan bencana. Analisis ini menghasilkan rekomendasi bagi peruntukan zona budi
daya dan zona lindung.
Analisis topografi dan kelerengan dilakukan untuk potensi dan permasalahan
pengembangan wilayah perencanaan berdasarkan ketinggian dan kemiringan
lahan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui daya dukung serta kesesuaian
lahan bagi peruntukan kawasan budi daya dan lindung
Analisis geologi lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan
pengembangan WP berdasarkan potensi dan kendala dari aspek geologi lingkungan.
Analisis ini menjadi rekomendasi bagi peruntukan kawasan rawan bencana,
kawasan lindung geologi, dan kawasan pertambangan.
Analisis klimatologi digunakan dalam mengidentifikasi potensi dan permasalahan
pengembangan WP berdasarkan kesesuaian iklim setempat. Analisis ini menjadi
bahan rekomendasi bagi kesesuaian peruntukan pengembangan kegiatan budi daya.
Analisis sumber daya alam (zona lindung) dilakukan untuk mengetahui daya
dukung/kemampuan wilayah perencanaan dalam menunjang fungsi hutan/sumber
daya alam hayati lainnya, baik untuk perlindungan maupun kegiatan produksi.
Selain itu, analisis ini dimaksudkan untuk menilai kesesuaian lahan bagi penggunaan
hutan produksi tetap dan terbatas, hutan yang dapat dikonversi, hutan lindung, dan
kesesuaian fungsi hutan lainnya.
7
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
Analisis sumber daya alam dan fisik wilayah lainnya (zona budi daya) perlu juga
dilakukan analisis terhadap sumber daya alam lainnya sesuai dengan karakteristik WP
yang akan direncanakan, untuk mengetahui pola kewenangan, pola pemanfaatan,
maupun pola kerjasama pemanfaatan sumber daya tersebut.
Secara umum analisis fisik/lingkungan dan SDA memberikan gambaran daya
dukung lingkungan fisik dalam menampung kegiatan yang ada maupun yang akan
dikembangkan sampai akhir masa berlakunya RDTR, gambaran daya dukung
maksimum (daya tampung) ruang/lingkungan hidup dalam menampung kegiatan
sampai waktu yang melebihi masa berlakunya RDTR, gambaran kesesuaian lahan
untuk pemanfaatan ruang di masa datang berdasarkan kondisi fisik/lingkungannya,
gambaran potensi dan hambatan pembangunan keruangan dari aspek fisik, dan
gambaran alternatif-alternatif upaya mengatasi hambatan fisik/lingkungan yang ada di
WP. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan dalam sintesa analisis holistic dalam
melihat potensi, masalah, peluang penataan ruang WP dalam penyusunan RDTR.
f) Analisis kependudukan
Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan proyeksi
perubahan demografi seperti pertumbuhan dan komposisi jumlah penduduk serta
kondisi sosial kependudukan dalam memberikan gambaran struktur dan karakteristik
penduduk. Hal ini berhubungan erat dengan potensi dan kualitas penduduk,
mobilisasi, tingkat pelayanan dan penyediaan kebutuhan sektoral (sarana, prasarana
maupun utilitas minimum). Selain itu analisis terhadap penyebaran dan perpindahan
8
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
9
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
10
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
k) Analisis kelembagaan
Analisis kelembagaan dilakukan untuk memahami kapasitas pemerintah kota
dalam menyelenggarakan pembangunan yang mencakup struktur organisasi dan tata
laksana pemerintahan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana kerja,
produk-produk pengaturan serta organisasi nonpemerintah, perguruan tinggi dan
masyarakat. Analisis diharapkan menghasilkan beberapa bentuk dan operasional
kelembagaan di WP sehingga semua pihak yang terlibat dapat berpartisipasi dalam
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
m) Analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin
akan berkembang di masa mendatang
Analisis jenis dan karakteristik kegiatan eksisting dan perkembangannya
digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan yang ada saat ini, kegiatan yang
direncanakan, dan/atau kegiatan yang mungkin timbul akibat rencana yang disusun.
Analisis ini digunakan sebagai perumusan ketentuan kegiatan dan penentuan kegiatan
peraturan zonasi.
11
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
12
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
13
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
RANGKUMAN
Penyusunan RDTR meliputi berbagai serangakaian analisis yaitu, analis struktur
internal wilayah perencanaan, analisis sistem penggunaan lahan (land use), analisis
kedudukan dan peran wilayah perencanaan dalam wilayah yang lebih luas, analisis
sumber daya alam dan fisik atau lingkungan wilayah perencanaan, analisis sosial
budaya, analisis kependudukan, analisis ekonomi dan sektor unggulan, analisis
transportasi (pergerakan), analisis sumber daya buatan, analisis kondisi lingkungan
binaan, analisis kelembagaan, analisis karakteristik peruntukan zona, analisis jenis dan
karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin akan berkembang di
masa mendatang, analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub zona,
analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona, analisis
pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona, analisis gap antara
kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi di
lapangan, analisis karakteristik spesifik lokasi, analisis ketentuan dan standar setiap
sektor terkait, analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang. Adapun analisis yang dapat ditambahkan yaitu
kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan,
perkiran mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup, kinerja layanan atau jasa
ekosistem, efisiensi pemanfaatan sumber daya alam, tingkat kerentanan dan kapasitas
14
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
15
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
BAB III
OUTPUT ANALISIS
PENYUSUNAN RDTR
INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menjelaskan output dari analisis
penyusunan RDTR sesuai dengan hasil kegiatan perumusan konsepsi RDTR.
16
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
17
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
peta rencana jaringan prasarana lainnya. Peta rencana struktur ruang ini digambarkan
secara tersendiri untuk masing – masing peta rencana. Peta rencana struktur ruang
digambarkan dalam peta dengan skala atau ketelitian informasi 1 : 5.000 dan mengikuti
ketentuan mengenai sistem informasi geografis yang dikeluarkan oleh
kementerian/lembaga yang berwenang serta disajikan dalam format digital sesuai
dengan pedoman basis data.
18
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
19
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
20
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
21
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
22
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
23
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
24
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
25
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
26
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
27
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
28
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
29
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
30
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
31
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
32
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
33
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
34
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
35
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
36
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
37
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
Matriks I, T, B dan X untuk kegiatan dan penggunaan lahan pada suatu zonasi
didasarkan pada:
1) Pertimbangan Umum
Pertimbangan umum berlaku untuk semua jenis penggunaan lahan, antara lain
kesesuaian dengan arahan pemanfaatan ruang dalam RTRW kabupaten/kota,
keseimbangan antara kawasan lindung dan kawasan budi daya dalam suatu
wilayah, kelestarian lingkungan (perlindungan dan pengawasan terhadap
pemanfaatan air, udara, dan ruang bawah tanah), perbedaan sifat kegiatan
bersangkutan terhadap fungsi zona terkait, definisi zona, kualitas lokal minimum,
toleransi terhadap tingkat gangguan dan dampak terhadap peruntukan yang
ditetapkan (misalnya penurunan estetika lingkungan, penurunan kapasitas
jalan/lalu-lintas, kebisingan, polusi limbah, dan restriksi sosial), serta kesesuaian
dengan kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota.
2) Pertimbangan Khusus
Pertimbangan khusus berlaku untuk masing-masing karakteristik guna lahan,
kegiatan atau komponen yang akan dibangun. Pertimbangan khusus dapat disusun
berdasarkan rujukan mengenai ketentuan atau standar yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang, rujukan mengenai ketentuan dalam peraturan bangunan
setempat, dan rujukan mengenai ketentuan khusus bagi unsur bangunan atau
komponen yang dikembangkan. Selain itu perlu dipertimbangkan kondisi yang harus
dipenuhi agar kegiatan dapat berlangsung pada zona terkait yang antara lain meliputi:
a. prosedur administrasi yang harus diikuti;
b. kajian kelayakan lingkungan yang harus dipenuhi;
c. prasarana dan/atau sarana tambahan yang harus diadakan untuk menunjang
kegiatan tersebut;
d. pembatasan yang harus diberlakukan, terkait:
(1) luas fisik pemanfaatan ruang;
(2) kaitan dengan kegiatan lain di sekitar
(3) jumlah tenaga kerja;
(4) waktu operasional;
(5) masa usaha;
38
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
39
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
40
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
41
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
42
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
RANGKUMAN
Penyusunan RDTR dilakukan untuk menjawab konsep muatan RDTR agar
penentuan konsep menjadi tepat dan efisien. Berdasarkan hasil analisis
pennyusunan RDTR secara keseluruhan memberikan output. Output yang
dihasilkan dari serangkaian analisis dalam perumusan konsepsi RDTR, diantaranya
meliputi tema penataan wilayah perencanaan, peta rencana struktur ruang, peta
rencana pola ruang, tabel indikasi program pemanfaatan ruang prioritas, dan tabel
ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan.
43
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
BAB IV
PENUTUP
Modul ini disusun agar peserta diklat dapat memahami materi pembelajaran ini
dalam konteks analisis penyusunan RDTR. Analisis penyusunan RDTR merupakan
instrument yang digunakan untuk menghasilkan perumusan substansi RDTR.
Analisis yang digunakan penyusunan RDTR meliputi analis struktur internal
wilayah perencanaan, analisis sistem penggunaan lahan (land use), analisis
kedudukan dan peran wilayah perencanaan dalam wilayah yang lebih luas, analisis
sumber daya alam dan fisik atau lingkungan wilayah perencanaan, analisis sosial
budaya, analisis kependudukan, analisis ekonomi dan sektor unggulan, analisis
transportasi (pergerakan), analisis sumber daya buatan, analisis kondisi lingkungan
binaan, analisis kelembagaan, analisis karakteristik peruntukan zona, analisis jenis
dan karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin akan berkembang
di masa mendatang, analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub
zona, analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona, analisis
pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu zona, analisis gap antara
kualitas peruntukan/zona/sub zona yang diharapkan dengan kondisi yang terjadi di
lapangan, analisis karakteristik spesifik lokasi, analisis ketentuan dan standar setiap
sektor terkait, analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Dengan adanya analisis dan output analisis penyusunan RDTR, sehingga
perencanaan wilayah dapat lebih terukur arahan yang akan dicapai dengan
penggunaan analisis – analisis yang tepat sesuai kebutuhan wilayah perencanaan,
serta output yang dihasilkan dapat merumuskan konsep perencaan wilayah sesuai
dengan karakteristiknya.
44
Modul 3
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Analisis Penyusunan RDTR
DAFTAR PUSTAKA
45
Modul 2
Diklat Penyusunan RDTR Tingkat Dasar : Pengenalan Muatan Prosedur RDTR
109