Anda di halaman 1dari 239

LAPORAN AKHIR

MAGANG & STUDI INDEPENDEN BERSERTIFIKAT


Internship in Spatial Planning For Regional andNational
Growth (INSPIRING)
Di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Padang Pariaman

Diajukan untuk memenuhi persyaratan pengganti nilai mata kuliah konversi


Program MSIB MBKM

oleh :

Fazilet Almasa / 119220021

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2022
LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA INSTITUT
TEKNOLOGI SUMATERA

Internship in Spatial Planning for Regional and National

Growth di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Padang Pariaman

oleh :

Fazilet Almasa / 119220021

disetujui dan disahkan sebagai

Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Kabupaten Padang Pariaman, 19 Juli 2022

Pembimbing Magang Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Institut Teknologi Sumatera

Goldie M.Wijayanti, S.T., M.T


NIP: 199301312019032015
LEMBAR PENGESAHAN
Penyempurnaan RDTR Kawasan Tiram Berdasarkan Permen
ATR/BPN No.11 Tahun 2021 di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman

oleh :
Fazilet Almasa / 119220021

disetujui dan disahkan sebagai


Laporan Magang atau Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka

Kabupaten Padang Pariaman, 19 Juli 2022


Kepala Bidang Tata Ruang
Dinas PUPR Padang Pariaman

Nofarianty, S.Hut. M.Si


NIP. 197311082000032004

ii
ABSTRAKSI

Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka ini adalah salah satu


program dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program ini
merupakan kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud) yang
bertujuan memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menguasai keilmuan yang
berguna untuk mempersiapkan diri selama berproses di kampus sebelum
memasuki dunia kerja. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia adalah salah satu kementerian yang bergabung
dengan program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka ini. Hasil dari kegiatan
magang ini memberikan pemahaman dan pengalaman bagi peserta magang
mengenai proses dan pelaksanaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di
Kabupaten/Kota.

Dengan kegiatan MBKM ini mahasiswa akan didampingi oleh mentor


yang selanjutnya akan menjadi ketua atau anggota tim penyusunan RDTR. Peserta
magang akan menjadi bagian dalam tim penyusunan RDTR. Hal ini ditujukan
sebagai bentuk percepatan target program prioritas penyediaan RDTR yang
ditetapkan sebanyak 2.000 RDTR Kabupaten/Kota selama tahun 2020-2024.
Salah satu wilayah perencanaan percepatan pembuatan RDTR adalah RDTR
Kawasan Tiram.

Untuk percepatan pembuatan RDTR Tiram kami menyesuaikan keadaan


yang terdapat dilapangan. Kawasan perencanaan dalam penyusunan RDTR
Kawasan Tiram secara Kawasan masuk dalam 2 (dua) administrasi yaitu
Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Ulakan Tapakis. Sealama masa magang
kami telah melaksanakan penyempurnaan RDTR Kawasan Tiram berupa analisis
Lahan Sawah dilindungi berdasakan keputusan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, melaksanakan indikasi
program dan desc review dengan OPD terkait, penyempuranaan analisis yang
belum terdapat pada laporan Antara RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram
dan merevisi tabel ITBX RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga Pelaksanaan Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka (MBKM) dapat dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 2022 yang berlokasi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Padang Pariaman dapat terlaksana secara baik sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan dan dapat diselesaikan tepat pada waktu yang
telah ditentukan.

Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan


magang yang telah dilaksanakan. Tahapan dan proses dalam menempuh program
magang bersertifikat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Padang Pariaman ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil
memberikan kelancaran, bimbingan, dan arahan hingga program berakhir. Oleh
karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya


sehingga penulis dapat melakukan kegiatan kerja praktik ini dengan lancar
dan dapat menyelesaikan berbagai macam kendala yang ada selama
kegiatan kerja praktik berlangsung.
2. Ayahanda Sarbinih dan Ibunda Maria Sri Witiningsih yang telah banyak
memberikan dukungan, doa dan motivasinya sehingga menjadi semangat
terbesar penulis untuk terus semangat dalam menuntut ilmu.
3. Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagai pihak pelaksana program magang
“INSPIRING (Internship in Spatial Planning for Regional and National
Growth)”.
4. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman
sebagai lokasi penempatan magang.
5. Ibu Nofarianty, S.Hut. M.Si sebagai mentor dalam penyusunan RDTR
Kawasan Tiram

iv
6. Ibu Goldie M. Wijayanti, ST., M.T selaku dosen pembimbing yang telah
membantu membimbing dalam penulisan laporan Kerja Praktik
7. Sania Indah Kirana Falisha dan Kasisha Zaharani selaku teman
seperjuangan selama pelaksanaan Magang INSPIRING di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman.

Dalam penulisan ini tentunya jauh dari kata sempurna. Sehingga penulis
sangat berharap kritik maupun saran dari pembaca yang bersifat membangun dan
dapat dijadikan referensi untuk penyusunan laporan kegiatan yang sejenis.

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN


WILAYAH DAN KOTA INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA ....... Error!
Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAKSI ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
I.1 Latar Belakang ........................................................................................1
I.2 Lingkup ....................................................................................................3
I.3 Tujuan ......................................................................................................4
BAB II Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Padang
Pariaman .................................................................................................................5
II.1 Struktur Organisasi.................................................................................5
II.2 Lingkup Pekerjaan ..................................................................................6
II.3 Deskripsi Pekerjaan ................................................................................7
II.4 Jadwal Kerja ............................................................................................9
BAB III Penyempurnaan Rdtr Kawasan Tiram Kabupaten Padang
Pariaman Berdasarkan Permen ATR/BPN No 11 Tahun 2021.......................10
III.1 Deskripsi RDTR Kawasan Tiram ........................................................10
III.2 Analisis Lahan Sawah Dilindungi ........................................................12
III.3 Pemeriksaan Mandiri (Desc Review) Terkait Tabel Indikasi
Program RDTR Kawasan Tiram dengan OPD Kabupaten Padang
Pariaman ...........................................................................................................21
III.4 Analisis Perencanaan Wilayah RDTR Kawasan Tiram (Melengkapi
Draft Dokumen Fakta dan Analisis RDTR Kawasan Tiram) ......................23
III.5 Revisi Tabel ITBX RDTR Kawasan Tiram ......................................129
III.6 Kajian Kebijakan RDTR Kawasan Tiram .......................................163
BAB IV PENUTUP ............................................................................................177

vi
IV.1 Kesimpulan ..........................................................................................177
IV.2 Saran .....................................................................................................177
BAB V REFERENSI ..........................................................................................179
BAB VI Lampiran A ..........................................................................................180
BAB VII Lampiran B.........................................................................................209
BAB VIII Lampiran C .......................................................................................229

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang ................5


Gambar II.2 Struktur Organisasi Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman
..................................................................................................................................6
Gambar III. 1 Peta Overlay LSD dengan Pola Ruang RTRW Kabupaten
Padang Pariaman….............................................................................................14
Gambar III. 2 Peta Simpangan LSD pada Wilayah Perencanaan RDTR
Kawasan Tiram ....................................................................................................20
Gambar III. 3 Grafik Kesesuaian Peruntukan Zona dengan Tutupan Lahan
Eksisting ..............................................................................................................124

viii
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Deliniasi Kawasan Tiram Berdasarkan Administrasi ..................11


Tabel III.2 Tabel Verifikasi Luas LSD dengan Rencana Pola Ruang RTRW
Kabupaten Padang Pariaman .............................................................................15
Tabel III.3 Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang Saat Ini Berkembang dan
Mungkin Akan Bekembang di Masa Mendatang .............................................25
Tabel III.4 Dampak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukkan/Zona/Sub Zona
................................................................................................................................50
Tabel III.5 Analisis Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk Kawasan
Tiram ...................................................................................................................110
Tabel III. 6 Kesesuaian Peruntukan/zona/sub zona dengan Kondisi yang
Terjadi di Lapangan ..........................................................................................111
Tabel III.7 Deskripsi Indikator Pemanfaatan Ruang (ITBX) .......................129
Tabel III.8 ITBX RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram .................132
Tabel III.9 Keterkaitan Peraturan Hukum Positif .........................................174

ix
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ruang sebagai wadah kehidupan yang terdiri atas ruang daratan, ruang lautan
dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk
hidup lainnya melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya, perlu
ditata agar pemanfaatannya dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil
guna. Penataan ruang yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian, merupakan tugas dan wewenang Pemerintah Daerah bersama-sama
dengan masyarakat yang dituangkan dalam Peraturan Daerah dan peraturan
pelaksana lainnya.

Peran penataan ruang wilayah pada dasarnya adalah untuk mencapai


pemanfaatan sumber daya yang optimal dengan menghindari konflik pemanfaatan
sumber daya semaksimal mungkin, mencegah kerusakan lingkungan dan
mendorong keharmonisan. Dalam konteks penataan ruang, penggunaan dan
peruntukan lahan merupakan bagian integral dari konsep tata ruang yang sedang
dikembangkan, sebagai hasil atau hasil pembangunan, atau sebagai arah atau
rencana pembangunan yang diinginkan.

Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan
sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan
karir masa depan. Salah satu program yang ada di Kampus Merdeka adalah
Magang Bersertifikat.

Magang Bersertifikat adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang


bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan
mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Di program
Magang Bersertifikat, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja di
industri/dunia profesi nyata selama 1-2 semester. Aktivitas tersebut sangat

1
bermanfaat bagi mahasiswa dalam hal pengembangan diri untuk menguasai
kompetensi yang spesifik dan linear dengan program studi yang ditempuh.

Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagai salah satu instansi yang ikut serta
dalam program magang bersertifikat ini menyediakan dua kegiatan magang, salah
satunya yaitu sebagai Tim Penyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Pada
jalur kegiatan magang tersebut, mahasiswa akan didampingi oleh mentor yang
selanjutnya akan menjadi ketua atau anggota tim penyusunan RDTR. Peserta
magang akan menjadi bagian dalam tim penyusunan RDTR. Hal ini ditujukan
sebagai bentuk percepatan target program prioritas penyediaan RDTR yang
ditetapkan sebanyak 2.000 RDTR Kabupaten/Kota selama tahun 2020-2024

Sebagai upaya keberlanjutan program, DJTR, melalui kolaborasi dengan


Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Forum Pimpinan Perguruan
Tinggi Bidang Ilmu Geografi dan Pendidikan Geografi (FORPIMGEO), kalangan
akademia, serta Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)
Kementerian ATR/BPN, berupaya untuk melanjutkan piloting project Magang
Bersertifikat Kampus Merdeka tahun 2021 dan ikut serta menjadi Mitra Kampus
Merdeka dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB)
Kampus Merdeka angkatan 2 tahun 2022 yang diselenggarakan oleh
Kemendikbud Ristek.

Program INSPIRING telah diluncurkan secara resmi oleh Menteri


ATR/Kepala BPN pada tanggal 14 Februari 2022. Sebanyak 293 mahasiswa
dilibatkan dalam Program INSPIRING yang dilaksanakan mulai 14 Februari
sampai dengan 29 Juli 2022. Berbeda dengan skema Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka tahun 2021 yang difokuskan pada tahap pengumpulan database
RDTR, program INSPIRING dirancang dengan ruang lingkup aktivitas yang lebih
luas yaitu penyusunan RDTR dengan mengacu kepada ketentuan yang telah diatur
dalam Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 11 Tahun 2021 dan Peraturan
Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 14 Tahun 2021. Dalam pelaksanaannya,
mahasiswa akan didampingi oleh mentor saat melakukan kegiatan magang.

2
Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Sumatera Barat yang memiliki luas sebesar 1.328,79 Km2. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah (PP) no 79 tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang
pemindahan ibu kota Kabupaten Padang Pariaman dari Kota Pariaman ke Nagari
Parit Malintang di Kecamatan Enam Lingkung. Secara administratif
pemerintahan, Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 Kecamatan dan 103
nagari. Jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 433.018 jiwa. Kabupaten
Padang Pariaman juga merupakan kawasan yang strategis karena dilalui jalan
arteri primer dan berbatasan langsung dengan Ibukota Provinsi yaitu Kota Padang.
Maka dari itu, diperlukan perencanaan agar perkembangan Kabupaten Padang
Pariaman dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan fungsi serta potensinya.
Saat ini Kabupaten Padang Pariaman telah mempunyai dua dokumen rencana
yaitu RTRW Kabupaten Padang Pariaman dan RDTR Kawasan Perkotaan Kayu
Tanam. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas PUPR
juga sedang menyusun dua dokumen RDTR, salah satunya adalah RDTR
Kawasan Tiram. Kawasan Tiram merupakan sebuah kawasan yang terdapat di
Kabupaten Padang Pariaman yang terdiri dari dua kecamatan yaitu Batang Anai (3
desa/nagari) dan Ulakan Tapakis (8 desa/nagari). Penyusunan RDTR Kawasan
Tiram memiliki maksud untuk terciptanya kawasan strategis maupun kawasan
fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan serta mendukung
terlaksananya perencanaan tata ruang.

I.2 Lingkup
Kegiatan magang di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabuapten
Padang Pariaman berfokus pada penyempurnaan Rencana Detail Tata Ruang.
Cakupan dari kegiatan magang diantaranya yaitu: (1) Analisis Lahan Sawah
dilindungi berdasakan keputusan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia (2) Melaukan indikasi program dan desc
review dengan OPD terkait (3) Penyempuranaan analisis yang belum terdapat

3
pada laporan Antara RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram (4) Merevisi
tabel ITBX RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram (5) Kajian Kebijakan

I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan magang INSPIRING di Dinas PUPR Kabupaten
Padang Pariaman antara lain :

1. Memahami dan mampu menjelaskan tentang muatan rencana detail tata


ruang (RDTR)
2. Memahami konsepsi mengenai prosedur dan proses penyusunan rencana
detail tata ruang (RDTR) dan mampu mengimplementasikannya
3. Memahami dan mampu melakukan analisis penyusunan rencana detail tata
ruang (RDTR)
4. Mengetahui, memahami dan mampu melakukan proses penyusunan peta
dan standar basis data rencana detail tata ruang (RDTR).

4
BAB II Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Padang
Pariaman

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Pariaman dibentuk berdasarkan


Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang merupakan unsur pelaksana Pemerintah daerah di bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah, dengan
tugas pokok: “Membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan
daerah dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, melaksanakan
kewenangan otonomi daerah Kabupaten Padang Pariaman di bidang
Pekerjaan Umum dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi ”.

II.1 Struktur Organisasi


Adapun struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagai berikut :

Gambar II.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang

5
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Padang Pariaman sebagai berikut :

Gambar II.2 Struktur Organisasi Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman


II.2 Lingkup Pekerjaan
Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kami diarahkan pada
Bidang Tata Ruang dan dimentori langsung oleh Kepala Dinas Tata Ruang
dengan lingkup pekerjaan yang menyesuaikan keadaan di Dinas PUPR. Kegiatan
yang dilakukan adalah memperbaharui data dengan menyesuaikan kondisi
dilapangan dan arahan ketentuan LSD yang telah diberikan kementerian
ATR/BPN dilanjutkan dengan analisis berdasarkan data yang telah didapatkan
saat survei. Kemudian kami melakukan desc review dengan instansi-instansi
terkait mengenai indikasi program dan mengetahui terkait program-program yang
akan dilaksanakan dan telah dilaksanakan oleh instansi-instansi tersebut, setelah
itu kami melakukan analisis-analisis wilayah perencanaan kawasan tiram yang

6
belum diselesaikan sebelumnya, setelah itu kami melakukan revisi tabel ITBX
RDTR Kawasan Tiram.

II.3 Deskripsi Pekerjaan


Mahasiswa selama tiga setengah bulan melaksanakan kegiatan magang
secara hybrid. Pada bulan Februari, mahasiswa diwajibkan mengikuti bootcamp
sebagai bentuk pembelajaran dan uji kemampuan mahasiswa mengenai RDTR.
Kegiatan INSPIRING Bootcamp ini dilaksanakan selama dua minggu dan
dilakukan secara daring sinkron dan asinkron.

Mulai bulan Maret, mahasiswa mulai dipersiapkan dipenempatan masing-


masing secara luring. Pada kegiatan luring dilaksanakan di kantor dinas Pekerjaan
umum dan Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman. Mulai dari membaca
dokumen yang telah ada dan mempelajarinya kemudian menyesuaikan dengan
Permen terbaru kemudian kami mempersiapkan perangkat survei dan mengambil
data dan juga melihat fakta langsung yang terdapat di lapangan, melakukan
upgrade data, kami juga melakukan analisis terhadap kondisi di wilayah
perencanaan.

Pada bulan April Kegiatan yang dilakukan adalah meninjau dan mempelajari
dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Lubuk Alung dan mengecek kembali apakah
antara materi teknis RDTR Kawasan Perkotaan Lubuk Alung dengan Rancangan
Peraturan Bupati dan dengan Standar Basis Data Kawasan Perkotaan Lubuk
Alung sudah sinkron atau belum kemudian memahami Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Permen ATR/BPN 11 tahun 2021. Pada bulan ini kami menuju ke lokasi
magang dan pada awal bekerja di kantor membuat peta LSD dan juga membuat
Kajian Kebijakan RDTR Kawasan Tiram dan Kajian Kebijakan RDTR Kawasan
Lubuk Alung.

Pada bulan Mei mempersiapkan perangkat survei yang akan digunakan


untuk ke lapangan, dalam hal ini Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram.
Perangkat survei yang dipersiapkan adalah tabel kesesuaian Rencana pola ruang
RDTR kawasan Tiram dan Peta Overlay Rencana Pola Ruang RDTR Kawasan

7
Tiram dengan LSD Sumatera Barat per Sub Wilayah Perencanaan. Selanjutnya
mulai melaksanakan survei dengan perangkat survei yang telah ada serta
menginput data berdasarkan fakta lapangan yang ditemui saat survei di SWP A
dan SWP B Kawasan Tiram.

Pada bulan Juni yaitu melanjutkan survei pengambilan data lapangan pada
SWP C dan memulai survei SWP D serta melakukan penginputan data temuan
survei pada SWP C dan SWP D Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram. Lalu
melaksanakan presentasi mengenai temuan survei lapangan RDTR kawasan Tiram
dan dilanjutkan dengan berdiskusi hasil temuan bersama mentor dan konsultan
individu mengarahkan untuk melakukan digitasi simpangan lahan wilayah
tersebut yang dimana juga membuat indikasi program untuk dibagikan kepada
dinas terkait dan melaksanakan desc review tentang struktur ruang, pola ruang dan
indikasi program bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup
Perumahan dan Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman. Selanjutnya pembuatan
overlay antara peta LSD dengan peta pola ruang RTRW Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2020-2040. Kegiatan selanjutnya berdiskusi dengan konsultan
individu terkait pekerjaan yang telah dilaksanakan dan kemudian diarahkan untuk
melakukan revisi terhadap ITBX RDTR Kawasan Tiram dan juga melakukan
identifikasi LSD yang terdapat pada Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram
kemudian LSD tersebut dilihat kembali sesuai atau belum sesuai dengan arahan
pola ruang RDTR Kawasan Tiram dan identifikasi LSD serta Revisi ITBX telah
kami laksanakan.

Pada bulan Juli melakukan diskusi dengan Konsultan Individu mengenai


kesulitan-kesulitan selama pengerjaan maupun hal-hal yang ingin diketahui dan
membuat analisis di Wilayah Perencanaan Tiram yang belum dilakukan lalu
mengikuti kegiatan rapat atau Forum Penataan Ruang (FPR) terkait LSD yang
dikeluarkan oleh SK Menteri ATR/KBPN tidak sesuai dengan kondisi eksisting
dan juga Kondisi lahan sawah dengan SK Menteri ATR/BPN tentang LSD juga
terdapat ketidaksesuaian. Kemudian mengerjakan dan menyelesaikan analisis

8
yang diarahkan oleh konsultan individu dan diakhir kami melanjutkan pengerjaan
laporan akhir dan persiapan untuk melanjutkan kegiatan magang secara daring.

II.4 Jadwal Kerja


Kegiatan magang di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Padang Pariaman berlangsung setiap hari Senin - Kamis pukul 08.00 -
16.00 WIB dan hari Jum’at pukul 08.00 - 16.30 WIB untuk luring, untuk daring
menyesuaikan tiap mahasiswanya. Durasi untuk kegiatan luring sekitar 8 jam,
sedangkan untuk daring menyesuaikan.

9
BAB III Penyempurnaan Rdtr Kawasan Tiram Kabupaten Padang
Pariaman Berdasarkan Permen ATR/BPN No 11 Tahun 2021

III.1 Deskripsi RDTR Kawasan Tiram


Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Tiram disusun denga tujuan
untuk mewujudkan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tiram yang mendukung
terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman, produktif
dan berkelanjutan serta mendukung terlaksananya perencanaan tata ruang. Dengan
disusunya Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tiram ini dapat menjadi acuan
bagi stakeholder baik dari pemerintah daerah dan pihak yang berkepentingan
lainnya dalam mengelola pemanfaatan ruang wilayah/kawasan tersebut. RDTR
merupakan pedoman bagi pihak yang berkepentingan yang merupakan rencana
rinci untuk mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan
produktif yang sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang.

Kawasan perencanaan dalam penyusunan RDTR Kawasan Tiram secara


Kawasan masuk dalam 2 (dua) administrasi yaitu Kecamatan Batang Anai dan
Kecamatan Ulakan Tapakis. Kecamatan Batang Anai memiliki luasan 14.080 Ha
dengan luasan yang menjadi Kawasan deliniasi perencanaan seluas 4.204,74 Ha.
Sedangkan untuk Kecamatan Ulakan Tapakis memiliki luasan 3.885 Ha dengan
luasan menjadi bagian Kawasan perencanaan seluas 3.823,03 Ha. Adapun
Kawasan yang berbatasan langsung dengan berbagai nagari di Kawasan Tiram,
yaitu :

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Samudera Hindia


 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Alung
dan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kota Padang
 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Nan Sabaris

Untuk lebih jelas mengenai deliniasi wilayah perencanaan Kawasan Tiram


berikut tabel deliniasi wilayahnya:

10
Tabel III.1 Deliniasi Kawasan Tiram Berdasarkan Administrasi

Kecamatan Nagari Luas (Ha) Persentase


Deliniasi (%)
Kec. Batang Kasang 89,39 1,12
Anai Katapiang 3.901,92 48,80
Sungai Buluh Selatan 189,16 2,37
Kec. Ulakan Tapakis 2.194,59 27,45
Tapakis Ulakan 403,73 5,05
Seulayat Ulakan 164,56 2,06
Sungai Gimba Ulakan 97,06 1,21
Manggopoh Palak Gadang 320,33 4,01
Ulakan
Sandi Ulakan 437,14 5,47
Kampuang Galapuang 79,04 0,99
Ulakan
Padang Toboh Ulakan 118,51 1,48
Luas Total 7.995,44 100

Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram berdasarkan RTRW Kabupaten


Padang Pariaman memiliki fungsi utama sebagai kawasan permukaman
pendukung Kabupaten Padang Pariaman, kegiatan pertanian, peternakan dan
pariwisata. Sedangkan dari potensi yang dimiliki, kawasan memiliki keunggulan
dalam potensi pengembangan permukiman dan pertanian. Jika dilihat dari kondisi
eksisting wilayah perencanaan kawasan Tiram juga memiliki potensi unuk
mengembangkan kawasan permukiman dan pertanian. Selain itu, dalam
penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Tiram dipengaruhi oleh beberapa isu
strategis diantaranya :

11
1. Kawasan wisata religius makam Syech Burhanuddin, sebagai kawasan
potensial bagi pariwisata keagamanan yang berada di Kabupaten Padang
Pariaman dan Pantai Ulakan Tapakis;
2. Keberadaan Bandara International Minangkabau sebagai kawasan
potensial ekonomi dan pariwisata;
3. Keberadaan SMK Pelayaran/Balai Pendidikan Pelatihan Ilmu Pelayaran
(BP2IP) sebagai kawasan pendidikan; dan
4. Keberadaan tambak udang di sepanjang pantai Tiram sebagai kawasan
potensial ekonomi.
5. Keberadaan asrama haji sebagai potensial ekonomi dan parisata.

Dari fungsi, potensi dan isu strategis tersebut, maka kawasan Perkotaan
Tiram mempunyai tujuan yaitu “Mewujudkan Kawasan Perkotaan Tiram
sebagai pusat pengembangan Wilayah Barat Kabupaten Padang Pariaman
dengan berbasis pada pengembangan pariwisata, pertanian dan perikanan,
serta industri kecil untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”.

RDTR Kawasan Perkotaan Tiram terdiri dari 4 sub wilayah perencanaan


antara lain SWP A, SWP B, SWP C dan SWP D. Pada SWP A terdiri dari 7 blok
dengan tema kawasan “Mewujudkan Kawasan Perumahan Berwawasan
Lingkungan, Budaya yang di dukung Akomodasi Wisata”. SWP B terdiri dari 8
blok dengan tema kawasan “Mewujudkan Kawasan Pendidikan Terpadu yang
Berwawasan Kemaritiman”. Kemudian pada SWP C terdiri dari 11 blok dengan
tema kawasan ”Mewujudkan Kawasan Wisata Pantai Berwawasan daya dukung
wisata Bahari” dan SWP D terdiri 13 blok dengan tema kawasan “Mewujudkan
Kawasan Aerotropolis” .

III.2 Analisis Lahan Sawah Dilindungi


Pada tanggal 16 Desember 2021, menteri ATR/KBPN megeluarkan surat
keputusan tentang penetapan peta lahan sawah yang dilindungi pada
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat,
Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa
Timur, Provinsi Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keputusan tersebut

12
tertuang pada SK Menteri ATR/KBPN Nomor 1589/SK-HK.02.01/XII/2021.
Kabupaten Padang Pariaman menjadi salah satu kabupaten yang pada wilayahnya
terdapat lahan sawah dilindungi (LSD). Menurut SK tersebut terdapat LSD seluas
19.054,85 ha dengan rincian seluas 14.553,91 ha sesuai dengan kawasan
peruntukan pertanian tanaman pangan/subzona tanaman pangan dan 4.500,83 ha
tidak sesuai dengan kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan/subzona
tanaman pangan di Kabupaten Padang Pariaman.

Kemudian SK tersebut ditanggapi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten


Padang Pariaman melalui Dinas PUPR Kabupaten Padang Pariaman dengan
melakukan verifikasi terhadap rencana pola ruang RTRW Kabupaten Padang
Pariaman. Kami diarahkan oleh mentor kami untuk membantu dalam
menampalkan (overlay) peta LSD tersebut dengan shp rencana pola ruang RTRW
Kabupaten Padang Pariaman.

Dari overlay yang telah dilakukan didapati bahwa total luas lahan sawah
dilindungi (LSD) pada Kabupaten Padang Pariaman seharusnya 19.048,11 ha
dengan rincian seluas 14.545,85 ha sesuai kawasan peruntukan pertanian tanaman
pangan/subzona tanaman pangan dan 4.499,27 ha tidak sesuai kawasan
peruntukan pertanian tanaman pangan/subzona tanaman pangan. Untuk lebih
detail tentang hasil pengerjaan yang kami lakukan dapat dilihat pada gambar dan
tabel di bawah ini.

13
Gambar III. 1 Peta Overlay LSD dengan Pola Ruang RTRW Kabupaten Padang Pariaman

14
Tabel III.2 Tabel Verifikasi Luas LSD dengan Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Padang Pariaman

Hasil Verifikasi Verifikasi ATR VS Pola Ruang


URAIAN
ATR RTRW Kab. Padang Pariaman

Luas LSD Terkoreksi Kabupaten Padang Pariaman 19,054.85 19,048.11

Luas LSD sesuai dengan Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman


14,553.91 14,548.85
Pangan/Subzona Tanaman Pangan

Luas LSD tidak sesuai dengan Kawasan Perutukan Pertanian Tanaman


4,500.93 4,499.27
Pangan/ Subzona Tanaman Pangan

LSD Hasil LSD sesuai dengan Kawasan Peruntukan


Yang disepakati
Verifikasi Pertanian Tanaman Pangan/Subzona Tanaman 14,477.46 14,472.84
dipertahankan
Aktual Pangan

15
Hasil Verifikasi Verifikasi ATR VS Pola Ruang
URAIAN
ATR RTRW Kab. Padang Pariaman

Kawasan Hutan (Hutan


Lindung, Kawasan
43.52 43.53
Hutan Rakyat, Kawasan
Suaka Alam)
Kawasan Holtikultura 176.62 190.85
Kawasan Pekebunan 2,147.54 2,160.59
LSD tidak sesuai
dengan Kawasan Kawasan Sumber Daya
29.95 30.25
Peruntukan Pertanian Air
Tanaman
Kawasan memberikan
Pangan/Subzona 17.69 19.22
Perlindungan Air Tanah
Tanaman Pangan
Sempadan Sungai,
Sempadan Pantai dan
338.98 343.22
Kawasan Ekosistem
Magrove
Kawasan Peruntukan
6.73 0.13
Lainnya

16
Hasil Verifikasi Verifikasi ATR VS Pola Ruang
URAIAN
ATR RTRW Kab. Padang Pariaman

LSD sesuai dengan


Kawasan Peruntukan
Petanian Tanaman 76.45 76.01
Pangan/Subzona
Tanaman Pangan
Bangunan/Urungan 63.19 58.99
relatif sempit dan
1.21 1.21
Yang disepakati terkurung bangunan
tidak dapat LSD tidak sesuai
dipertahankan Proyek Strategis
dengan Kawasan 28.66 28.43
Nasional
Peruntukan Pertanian
Tanaman Hak Guna Bangunan 14.25 25.95
Pangan/Subzona
Hak Pakai 5.37 8.18
Tanaman Pangan
Hak Wakaf 0.42 0.46
Pertimbangan Teknis
1.61 0.52
Pertanahan

Yang belum Kawasan Permukiman


Kondisi beririgasi teknis 203.65 186.34
disepakati Perdesaan

17
Hasil Verifikasi Verifikasi ATR VS Pola Ruang
URAIAN
ATR RTRW Kab. Padang Pariaman

dipertahankan Tidak beririgasi teknis 76.69 70.93

Kawasan Permukiman Kondisi beririgasi teknis 863.75 912.91


Perkotaan Tidak beririgasi teknis 223.74 307.28

Kawasan Peruntukan Kondisi beririgasi teknis 41.92 50.73


Industri Tidak beririgasi teknis 64.76 70.47
Sumber : Hasil Analisis Mahasiswa Magang MBKM 2022

18
Selain itu, kami juga diarahkan untuk melihat pesebaran lahan sawah
dilindungi pada delineasi wilayah perencanaan (WP) RDTR Kawasan Tiram dan
simpangan antara LSD dengan kondisi guna lahan eksisting wilayah perencanaan
(WP) RDTR Kawasan Tiram. Melalui proses digitasi dan identifikasi didapati
bahwa pesebaran LSD pada WP RDTR Kawasan Tiram tidak semua kondisi
eksistingnya lahan sawah, terdapat beberapa simpangan seperti kolam, lapangan
bola, perkarangan rumah, perkebunan sawit, perkebunan warga, perumahan,
perternakan dan SPU. Hasil temuan ini kemudian disesuaikan dengan peta LSD
dan peta rencana pola ruang khususnya pada zona pertanian sub zona tanaman
pangan.

19
Gambar III. 2 Peta Simpangan LSD pada Wilayah Perencanaan RDTR Kawasan Tiram

20
III.3 Pemeriksaan Mandiri (Desc Review) Terkait Tabel Indikasi Program
RDTR Kawasan Tiram dengan OPD Kabupaten Padang Pariaman
A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Padang Pariaman
Hasil pemeriksaan mandiri Bidang Tata Ruang bersama Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Padang Pariaman dengan hasil
sebagai berikut :
1. Terdapat rencana penambahan jalur evakuasi selain jalan eksisting pada
WP RDTR Kawasan Tiram
2. Terdapat rencana tempat evakuasi sementara (TES) dan tempat evakuasi
akhir (TEA) selain eksisting yang pada TES berjarak 3 Km dari garis
pantai dan untuk TEA terletak pada jarak 1 sampai 2 Km dari TES.
3. Terdapat Program tangguh bencana yang dinamai Program Nan Sigap
yang merupakan singkatan dari Nagari Siap Tanggap Bencana
4. Terdapat Program SISIGAP yang merupakan singkatan dari Srikandi
Siaga Tanggap Bencana yang mana program ini berbentuk sosialisasi
terhadap keluarga tangguh bencana yang difokuskan kepada ibu-ibuk
PKK
5. Terdapat program berupa Apel Siaga dimana dikegiatan ini dilaksanakan
dengan melakukan gelar pasukan
6. Terdapat program rencana kontijensi gempa dan tsunami Kabupaten
Padang Pariaman.
B. Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman
Hasil pemeriksaan mandiri Bidang Tata Ruang dengan Dinas Pariwisata
Kabupaten Padang Pariaman dengan hasil sebagai berikut :
1. Terdapat program dari Dinas Pariwisata yakni berupa program wisata
kuliner, wisata religi, wisata keluarga, wisata bahari dan dermaga wisata.
2. Semua pinggir pantai dari ketaping hingga ulakan merupakan wisata jika
tidak terjadi abrasi tinggi.
3. Seberang jalan dari garis pantai akan dijadikan lokasi penunjang wisata
tetapi dengan ketentuan pembangunan bersyarat dan terbatas.

21
4. Dari Dinas Pariwisata memiliki sarat agar dibuatkan perda mengenai
ketentuan khusus untuk pembangunan gedung di wilayah sempadan
pantai.
C. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Padang Pariaman
Hasil pemeriksaan mandiri Bidang Tata Ruang bersama Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Padang Pariaman dengan hasil sebagai
berikut :
1. Adanya penigkatan kapasitas dan pengelolaan jaringan sampah seperti
Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
2. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) boleh terletak disebelah
kecamatan se-lingkungan Kabupaten Padang Pariaman tergantung
dengan kebutuhan dan timbulan sampah yang ada.
3. Adanya Bank Sampah disetiap TPS3R.
4. Meningkatkan edukasi mengenai pengelolaan sampah pada masyarakat.
5. Adanya tempat pembuangan sampah yang memenuhi standar tergantung
daerah atau lahan.
6. Penanaman RTH
D. Dinas Perikanan Kabupaten Padang Pariaman
Hasil pemeriksaan mandiri Bidang Tata Ruang bersama Dinas
Perikanan Kabupaten Padang Pariaman dengan hasil sebagai berikut :
1. Izin tempat
2. Kec.Batang Anai, berizin lengkap 2, Izin informasi tata ruang 4.
3. Kec.Ulakan Tapakis, Belum ada izin lengkap 0, Izin Informasi tata ruang
2, Izin tata ruang dan lingkungan 3.
4. Kec.Nan Sabaris , berizin lengkap 1, Izin informasi tata ruang 2, Izin tata
ruang dan lingkungan 3.
5. Adanya budidaya pembesaran ikan dengan komuniti lele, patin, nila,
gurami (ikan yang tidak memerlukan volume air yang besar dan deras).
6. Adanya program pengolahan umkm di batang anai 1 (produksi nugget
berskala lokal dan hanya musiman atau fleksibel), ulakan tapakis 2
(produksi sala), nan sabaris 2 (produksi sala).

22
7. Tidak adanya program Dinas Perikanan yang terkait dengan tata ruang.
8. Tidak adanya program pembibitan di kawasan Tiram dan hanya program
budidaya.
E. Dinas Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman
Hasil pemeriksaan mandiri Bidang Tata Ruang bersama Dinas
Perhubungan Kabupaten Padang Pariaman dengan hasil sebagai berikut :
1. Pelabuhan yang berada di Pantai Tiram tersebut tidak dapat dilanjutkan
pembangunannya berdasarkan kajian dari konsultan PT. YUCHI KAJI
TAMA.
2. Terdapat Terminal Penumpang Tipe C di Pasar Kampuang Galapuang,
Nagari Kampuang Galapuang Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis.
3. Terdapat Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) dan Batas Kawasan
kebisingan (BKK) di Bandar Udara Minangkabau dan disusun Naskah
Akademik yang berupa kajian dan analisis dari perspektif akademis
terhadap permasalahan KKOP dan Batas Kawasan kebisingan (BKK) di
Bandar Udara Minangkabau.

III.4 Analisis Perencanaan Wilayah RDTR Kawasan Tiram (Melengkapi


Draft Dokumen Fakta dan Analisis RDTR Kawasan Tiram)
A. Analisis Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang saat ini Berkembang
dan mungkin akan Berkembang di Masa Mendatang
Analisis Jenis dan Karakteristik kegiatan yang saat ini berkembang dan
akan berkembang di masa mendatang merupakan analisis yang dilakukan
untuk melihat rincian kegiatan yang ada, mungkin ada ataupun kegiatan
yang memiliki prospektif dapat dikembangkan pada suatu zona di wilayah
perencanaan. Pada daftar kegiatan terdapat daftar yang berisi rincian
kegiatan tersebut, adapun penentuan daftar kegiatan di wilayah perencanaan
tersebut dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Merujuk pada Daftar Kegiatan yang ada, yang mengacu pada kajian
literatur, peraturan –perundang-undangan yang ada, serta perbandingan
dengan daerah lainnya. Standar dan tingkat pelayanan untuk setiap

23
kegiatan mengacu pada standar pelayanan yang berlaku yang telah
ditetapkan peraturan perundang-undangan.
b. Menambah/melengkapi daftar kegiatan yang telah ada. Pertimbangan
dalam menambahkan atau melengkapi daftar kegiatan yang ada tersebut
adalah sebagai berikut:
 Jenis kegiatan dan jenis penggunaan lahan yang sudah
berkembang di wilayah perencanaan;
 Jenis kegiatan spesifik yang ada di wilayah perencanaan
 Jenis kegiatan yang prospektif berkembang di wilayah
perencanaan

Dasar pertimbangan untuk jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini
berkembang dan mungkin akan berkembang di masa mendatang, dilakukan
dengan mengkategorikan nama toponimi dan hasil web scrapping dalam
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan mensortir kegiatan
lainnya yang akan berkembang berdasarkan isu pengembangan, perizinan,
dan zona yang akan direncanakan. Prinsip perumusan daftar kegiatan
menggunakan prinsip dengan memasukkan semua kegiatan selengkap
mungkin, sehingga dapat mengantisipasi kegiatan yang muncul di kemudian
hari.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka daftar kegiatan yang ada di


Kawasan Tiram akan berdasarkan pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia Tahun 2020. Untuk lebih jelas mengenai jenis dan karakteristik
kegiatan yang saat ini berkembang dan mungkin akan berkembang di masa
mendatang kegiatan dapat dilihat pada tabel Berikut :

24
Tabel III.3 Jenis dan Karakteristik Kegiatan yang Saat Ini Berkembang dan
Mungkin Akan Bekembang di Masa Mendatang

Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pertanian Tanaman
1 Sawah 011
Semusim
Pertaniam Tanaman
2 Lahan Pertanian Kering 012
Tahunan
3 Holtikultura 014 Peternakan
Jasa Penunjang Pertanian
4 Pembibitan 016
dan Pasca Panen
5 Perkebunan Tanaman Keras 024 Jasa Penunjang Kehutanan
6 Peternakan 031 Perikanan Tangkap
7 Tambak 032 Perikanan Budidaya
8 Kolam dan Keramba
9 Pasar Ikan
Pertambangan dan Penggalian
Penggalian Batu, Pasir dan
10 Tambang Galian C 0810
Tanah Liat
Pengolahan Tambang Galian Pertambangan, Bahan
11 0891
C Kimia dan Bahan Pupuk
12 0893 Ekstraksi Garam
Pertambangan dan
13 0899 Penggalian Lainnya
YTDL
Aktivitas Penunjang
14 0990 Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
Industri Pengolahan
Kegiatan Rumah Potong
Industri Makanan dan
14 1011 dan Pengepakkan Daging
Minuman
Bukan Unggas
Industri Pengolahan dan
15 Industri Kerajinan 1021 Pengawetan Ikan dan
Produk Ikan
Industri Minyak
Mentah/Murni Kelapa
16 Industri Mebel 1043 Sawit (Crude Palm Oil)
dan Minyak Goreng
Kelapa Sawit

25
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Industri Penggalian erelia
17 Industri Bahan Bangunan 1061
dan Biji-bjian Lainnya
Industri Penggilingan
Beras dan Jagung dan
1063
Industri Tepung Beras dan
Jagung
Industri Produk Roti dan
1701
Kue
Industri Bumbu-bumbuan
1077 dan Produk Masak
Lainnya
1104 Industri Minumam Ringan
Industri Persiapan dan
1311
Pemintalan Tekstil
Industri Penyempurnaan
1313
Tekstil
Industri Kain Rajutan dan
1391
Sulaman
Industri Pembuatan
1392 Barang Tekstil, Bukan
Pakaian Jadi
Industri Karpet dan
1393
Permadani
Industri Tali dan Barang
1394
dari Tali
1411 Industri Pakaian Jadi
Penjahitan dan Pembuatan
1412
Pakaian Sesuai Pesanan
Industri Pakaian Jadi
1430 Rajutan dan
Sulaman/Bordir
Industri Penggerajinan dan
1610 Pengawetan Kayu, Rotan,
Bambu dan Sejenisnya
Industri Veneer, Kayu
1621 Lapis, Kayu Laminasi dan
Sejenisnya
1623 Industri Wadah dari Kayu
Industri Barang Lainnya
1629
dari Kayu

26
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
1811 Industri Percetakan
Industri Barang dari
2221
Plastik untuk Bangunan
Industri Pipa Plastik dan
2223
Perlengkapannya
2311 Industri Kaca
2391 Industri Barang Refaktori
Industri Bahan Bangunan
2392
dri Tnah Liat/Keramik
Industri Barang Tanah
2392 Liat/Keramik dan Porselen
Bukan Bahan Bangunan
Industri Semen, Kapur dan
2394
Gips
2396 Industri Barang dari Batu
Industri Pengecoran Besi
2431
dan Baja
Industri Barang Logam
2511 Siap Pasang Untuk
Bangunan
Industri Barang dari
Kawat dan Paku, Mur dan
2595
Baut, Bukan Kabel dan
Logam
Industri Pembuatan Kapal,
3011 Perahu dan Struktur
Bangunan Terapung
Industri Pembuatan Kapal,
Perahu untuk tujuan
3012
Wisata atau Rekreasi dan
Olahraga
3100 Industri Furnitur
Industri Perhiasan dan
3211
Barang Sejenis
Reparasi Produk Logam
3311
Pabrika
3312 Reparasi Mesin
Reparasi Peralatan
3313
Elektronik dan Optik
3314 Reparasi Peralatan Listrik

27
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Reparasi Alat Angkutan,
3315 Bukan Kendaraan
Bermotor
Reparasi Peralatan
3319
Lainnya
Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Listrik
Pembangkitan Tenaga
18 Gardu Listrik 35111
Listrik
35112 Transmisi Tenaga Listrik
35113 Distribusi Tenaga Listrik
Pengoperasian Instalasi
35121
Penyediaan Tenaga Listrik
Aktivitas Penunjang
35129
Tenaga Listrik Liannya
Treatment Air, Tretment Air Limbah, Treatment dan Pemulihan
Material Sampah, dan Aktivitas Remediasi
Penampungan,
19 Pengolahan Limbah B3 36001 Penjernihan dan
Penyaluran Air Minum
Penampungan dan
20 IPAL 36002
Penyaluran Air Baku
Aktivitas Penunjang
21 IPLT 36003
Tretment Air
Pengumpulan Air Limbah
22 TPS 37011
Tidak Berbahaya
Pengumpulan Air Limbah
23 TPS3R 37012
Berbahaya
Treatment dan
Transfer Depo atau TPS
24 37021 Pembuangan Air Limbah
Terpadu
Tidaak Berbahaya
Treatment dan
25 Daur Ulang Sampah 37022 Pembuangan Air Limbah
Berbahaya
Pengumpulan Limbah dan
26 Penimbunan Barang Bekas 38110
Sampah Tidak Berbahaya
Pengumpulan Limbah
27 TPS 38120
Berbahaya
Treatmen dan
28 TPS3R 38211 Pembuangan Limbah dan
Sampah Tidak Berbahaya

28
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Treatmen dan
Transfer Depo atau TPS
29 38220 Pembuangan Limbah
Terpadu
Berbahaya
Aktivitas Remediasi dan
30 Daur Ulang Sampah 39000 Pengelolaan Limbag dan
Sampah Lainnya
31 Penimbunan Barang Bekas

32 Embung

33 Polder
34 Sumur Resapan
35 Air Minum Isi Ulang
Konstruksi
Konstruksi Gedung
36 Rumah Tunggal 41011
Hunian
Konstruksi Gedung
37 Rumah Deret 41012
Perkantoran
Konstruksi Gedung
38 Rumah Kopel 41013
Industri
Konstruksi Gedung
39 Asrama 41014
Perbelanjaan
Konstruksi Gedung
40 Rumah Kost 41015
Kesehatan
Konstruksi Gedung
41 Panti Jompo 41016
Pendidikan
Konstruksi Gedung
42 Panti Asuhan 41017
Penginapan
Konstruksi Gedung
43 Rumah Dinas 41018 Tempat Hiburan dan
Olahraga
Konstruksi Gedung
44 Rumah Sederhana 41019
Lainnya
Konstruksi Bangunan Sipil
45 Rumah Mewah 42101
Jalan
Konstruksi Bangunan Sipil
46 Rumah Menengah 42102 Jembatan, Jalan Layang,
Fly Over dan Underpass
47 Rumah Adat 42103 Konstruksi Jalan Rel
48 Mesjid 42104 Konstruksi Terowongan
49 Mushalla/Surau 42201 Konstruksi Jaringan Irigasi

29
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
dan Drainase
Konstruksi Bangunan Sipil
50 Gereja 42202
Pengolahan Air Bersih
Konstruksi Bangunan Sipil
51 Pura 42205 Telekomunikasi Untuk
Prasarana Transportasi
Pembuatan/Pengeboran
52 Vihara 42207
Sumur Air Tanah
Konstruksi Jaringan
53 SPBU 42209 Irigasi, Komunikasi dan
Limbah Liannya
Konstruksi Bangunan
54 SPBE 42911 Prasarana Sumber Daya
Air
Konstruksi Bangunan
42913
Pelabuhan Perikanan
42914 Pengerukan
Jasa Pekerjaan Konstruksi
42922
Pelindung Pantai
43120 Penyiapan Lahan
43211 Instalasi Listrik
43212 Instalasi Telekomunika
43213 Instalasi Elektronika
Instalasi Sinyal dan
43216
Rambu-rambu Jalan Raya
Iinstalasi Saluran Air
43221
(Plambing)
Pengerjaan Pemasangan
43301
Kaca dan Alumunium
Pengerjaan Laintai,
43302 Dinding, Peralatan Saniter
dan Plafon
43304 Dekorasi Interior
43305 Dekorasi Eksterior
Penyelsaian Konstruksi
43309
Bangunan Lainnya
Pemasangan Pondasi dan
43901
Tiang Pancang
43902 Pemasangan Perancah

30
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Pemasangan Rangka dan
43903
Atap/Roof Covering
Pemasangan Kerangka
43904
Baja
Perdagangan Besar, Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda
Motor
Perdagangan Besar Mobil
55 Warung-Kios 45101
Baru
Perdagangan Besar Mobil
56 Toko 45102
Bekas
Perdaganagn Eceran
57 Ruko 45103
Mobil Baru
Perdagangan Eceran
58 Minimarket 45104
Mobil Bkas
59 Supermarket 45201 Reparasi Mobil
Pasar Penyucian dan Salon
60 45202
Tradisional/Lingkungan Mobil
Perdagangan Besar Suku
61 Mall/Plaza 45301
Cadang dan Akesori Mobil
Pusat Perbelanjaan Perdagangan Kecil Suku
62 45302
(Eceran/Grosir) Cadang dan Akesori Mobil
Kendaraan Bermotor dan Perdagangan Besar Sepeda
63 45451
Perlengkapan Motor Baru
Peralatan dan Pasokan Perdaganagn Besar Sepeda
64 45402
Pertanian dan Perikanan Motor Bekas
Perdaganagn Eceran
65 Tanaman Hias 45403
Sepeda Motor Baru
Perdagangan Eceran
66 Pedagang Sektor Informal 45404
Sepeda Motor Bekas
Perdaganagn Besar Suku
67 Bengkel Mobil 45405 Cadang Sepeda Motor dan
Aksesorisnya
Prdaganagn Eceran Suku
68 Salon Mobil 45406 Cadanng Sepeda Motor
dan Aksesorisnya
Reparasi dan Perawatan
69 Bengkel Sepeda Motor 45407
Sepeda Motor
Perdagangan Besar Padi
70 Cucian Mobil dan Motor 46201
dan Palawiya

31
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Bengkel Kendaraan Tidak Perdagangan Besar Buah
71 46202
Bermotor yag Mengandung Minyak
Perdaganagn Besar
72 Bengkel Las 46205
Binatang Hidup
Perdagangan Besar Hasil
73 Bengkel Elektronik 46206
Perikanan
Perdaganagn Besar Hasil
74 Bengkel Meubel/Furniture 46208 Pertanian dan Hewan
Hidup Lainnya
75 Bengkel Alat Berat 46311 Perdaganagn Besar Beras
Perdagangan Besar Buah -
76 Toko Cendramata/Souvenir 46316
buahan
Perdaganagn Besar
77 Butik/Factory Outlet 46313
Sayuran
Perdagangan Besar Kopi,
46314
Teh dan Kakao
Perdaganagn Besar
46315
Minyak dan Lemak Nabati
Perdagangan Besar Bahan
46319 Makanan dan Minuman
Hasil Pertanian Lainnya
Perdaganagn Besar
46321 Daging Sapi dan Daging
Sapi Olahan
Perdaganagn Besar
46322
Daging Ayam Olahan

Perdaganagn Besar Hasil


46324
Olahan Perikanan

Perdaganagn Besar Telur


46326
dan Hasil Olahan Telur

Perdagangan Besar Bahan


Makanan dan Minuman
46329
Hasil Peternakan dan
Perikanan Lainnya

Perdagangan Besar Produk


46332
Roti
Perdaganagn Besar Rokok
46335
dan Tembakau

32
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Perdagangan Besar
46339 Makanan dan Minuman
Lainnya
Perdaganagan Barang
46411
Tekstil
Perdagangan Besar
46412
Pakaian
Perdaganagn Besar Barang
46414
Lainnya dari Tekstil
Perdaganagn Besar Barang
46422 Percetakan dan Penerbitan
dalam Bebagai Bentuk
Perdaganagn Besar
Peralatan dan
46491
Perlengkapan Rumah
Tangga
Perdaganagn Besar Mesin,
46530 Peralatan dan
Perlengkapan Pertanian
46632 Perdaganagn Besar Kaca
Perdagangan Besat
Genteng, Batu Bata dan
46633 Sejenisnya dari Tanah
Liat, Kapur, Semen atau
Kaca
Perdaganagn Besar
46634
Semen, Kapur dan Batu
46637 Perdaganagn besar Cat
Perdagangan Besar
46638 Berabgai Macam Material
Bangunan
Perdaganagn Eceran
Berbagai Macam Barang
yang Utamanya Makanan,
47111 Minuman atau Tembakau
di
Minimarket/Supermarket/
Hypermarket

33
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Perdaganagn Eceran
Berbagai Macam Barang
yang Utamanya Makanan,
47112 Minuman atau Tembakau
Bukan di
Minimarket/Supermarket/
Hypermarket (Tradisional)
Perdaganagn Eceran
Berbagai Macam Barang
yang Utamanya Bukan
47191
Makanan, Minuman atau
Tembakau di Toserba
(Departement Store)
Perdagangan Eceran
Berbagai Macam Barang
yang Utamanya Bukan
Makanan, Minuman atau
47192
Tembakau (Barang-barang
Kelontong) Bukan di
Toserba (Departemen
Store)
Perdagangan Eceran Padi
47211
dan Palawija
Perdaganagan Eceran
47212
Buah-buahan
Perdagangan Eceran
47213
Sayuran
Perdagangan Eceran Hasil
47214
Peternakan
Perdagangan Eceran Hasil
47215
Perikanan
Perdagangan Eceran
47221
Minuman Berakohol
Perdagangan Eceran
47222 MINUMAN Tidak
Berakohol
Perdagangan Eceran
47230 Khushs Rokok dan
Tembakau di Toko
47241 Perdagangan Eceran Beras
Perdaganagn Eceran
47242
Roti,Kue Kering, Serta

34
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Kue Basah dan Sejenisnya

Perdagangan Eceran Kopi,


47243 Gula Pasir dan Gula
Merah
Perdagangan Eceran Tahu,
47244
Tempe, Tauco dan Oncom
Perdaganagn Eceran
47245
Daging dan Ikan Olahan
Perdagangan Eceran
47249
Makanan Lainnya
Perdagangan Eceran
Bahan Bakar Minyak,
Bahan Bakar Gas (BBG),
dan Luquefied Petroleum
47301
Gas (LPG) di Sarana
Pengisian Bahan Bakar
Transportasi Darat, Laut,
dan Udara
Perdagangan Eceran
47303
Minyak Pelumas di Toko
Perdagangan Eceran
47411 Komputer dan
Pelengkapnya
Peerdagangan Eceran Alat
47414
Telekomunikasi
Perdagangan Eceran
47415
Mesin Kantor
Perdagangan Eceran
47511
Tekstil
Perdaganagn Eceran
47512 Perlengkapan Rumah
Tangga dari Tekstil
Perdagangan Eceran
47513 Perlengkapan Jahit
Menjahit
Perdagangan Eceran
Khusus dan Bahan
4752
Bangunan, Cat dan Kaca
di Toko

35
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Perdagangan Eceran
Khusus Karpet, Permadani
4753
dan Penutup dinding di
Lantai Toko
Perdagangan Eceran
Khusus Furnitur,Peralatan
Listrik Rumah Tangga,
4759
Peralatan Penerangan dan
Peralatan Rumah Tangga
Lainnya di Toko
Perdagangan Eceran
Khusus Alat Tulis dan
4761
Hasil Percetakan dan
Penerbitan di Toko
Perdagangan Eceran
4763 Khusus Peralatan
Olahraga di Toko
Perdaganagan Eceran
Khusus Alat Permainan
4764
dan Mainan Anak-anak di
Toko
Perdagangan Eceran
4765 Kertas, Kertas Karton dan
Barang dari Kertas/Karton
Perdaganagn Eceran
Khusus Pakaian, Alas
4771
Kaki dan Barang dari
Kulit di Toko
Perdagangan Eceran
Khusus Barang dan Obat
4772 Farmasi, Alat Kedokteran,
Parfum dan Kosmetik di
Toko
Perdagangan Eceran
4773 Khusus Baranf Baru
Lainnya di Toko
Perdagangan Eceran
4774 Khusus Brang Bekas di
Toko

36
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Perdagangan Eceran
4775 Khusus Hewan Piaraan
dan Hewan Ternak
Perdaganagan Eceran
4778 Barang Kerajinan dan
Lukisan di Toko
Perdaganagan Eceran
4779 Khusus Barang Lainnya
YTDL
Perdaganagn Eceran Kaki
4781 Lima dan Los Pasar
Komoditi Hasil Pertanian
Perdagangan Eceran Kaki
Lima dan Los Pasar
4782 Makanan,Minuman dan
Produk Tembakau Hasil
Industri Pengolahan
Perdaganagn Eceran Kaki
Lima dan Los Pasar
4783
Tekstil, Pakaian dan Alas
Kaki
Perdagangan Eceran Kaki
Lima dan Los Pasar Bahan
4784
Kimia, Farmasi, Kosmetik
dan YBDI
Perdaganagn Eceran Kaki
4785 Lima dan Los Pasar
Barang Pribadi
Perdaganagn Eceran Kaki
Lima dan Los Pasar
4786
Perlengkapan Rumah
Tangga
Perdaganagn Eceran Kaki
Lima dan Los Pasar
4788
Barang kerajinan, Mainan
Anak-anak dan Lukisan
Perdaganagn Eceran
4791 Melalui Pemesanan Pos
atau Internet
Pengangkutan dan Pergudangan
78 Terminal Tipe B 49110 Angkutan Jalan Rel untuk

37
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Penumpag
Angkutan Bus dalam
79 Terminal Tipe C dan Transit 4921
Trayek
Angkutan Darat Bukan
80 Lapangan Parkir 4941 Bus untuk Penumpang,
dalam Trayek
81 Gedung Parkir 49422 Angkutan Sewa
Angkutan Tidak Bermotor
82 Halte 49423
Untuk Penumpang
83 Pool Bus 49424 Angkutan Ojek Motor
84 Pool Angkutan Kota 49425 Angkutan Darat Wisata
Angkutan Darat Lainnya
85 Pool Travel 49429
untuk Penumpang
Angkutan Bermotor untuk
86 Dermaga Penyeberangan 49431
Barang Umum
Angkutan Bermotor untuk
87 Bandar Udara 49432
Barang Khusus
Angkutan Laut dalam
88 Ekspedisi /Jasa Pengiriman 50135
Negeri Pelayaran Rakyat
Angkutan Sungai dan
89 Cargo 50213 Danau untuk wisata dan
YBDI
Angkutan Udara Niaga
Berjadwal dalam Negeri
90 Jasa IT 51101
Untuk Penumpang atau
Penumpang dan Kargo
Angkutan Udara Niaga
Berjadwal Luar Negeri
91 Warung Internet 51103
Untuk Penumpang atau
Penumpang dan Kargo
Pergudangan dan
92 Angkutan Pariwisata 52101
Penyimpanan
93 Pergudangan 52211 Aktivitas Terminal Darat
Aktivitas Stasiun Kereta
52212
Api
Aktivitas Perparkiran di
52214
Badan Jalan
Aktivitas Perpakiran di
52215
Luar Badan Jalan

38
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Aktivitas Penunjang
52219
Angkutan Darat Lainnya
Aktivitas
52231
Kebandaraudaraan
Jasa Pelayanan Navigasi
52232
Penerbangan
Jasa Pengurusan
52291
Transportasi (JPT)
Aktivitas Ekspedisi
52294
Muatan Pesawat Udara
Jasa Penunjang Angkutan
52296
Udara
53100 Aktivitas Pos
53201 Aktivitas Kurir
53202 Aktivitas Agen Kurir
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan dan Minum
94 Hotel 55110 Hotel Bintang
95 Losmen/Wisma 55130 Pondok Wisata
96 Cottage 55191 Penginapan Remaja
Bumi Perkemahan,
97 Home Stay 55192 Pesinggahan Karavan dan
Taman Karavan
98 Resort – Villa 55193 Vila
Penyediaan Akomodasi
99 Restoran-Rumah Makan 55900
Lainnya
100 Cafe 56101 Restoran
101 Pusat Jajan 56102 Rumah/Warung Makan
102 Bakery 56103 Kedai Makanan
Penyediaan Makanan
103 Catering/Jasa Boga 56104 Keliling/Tempat Tidak
Tetap
Restoran dan Penyediaan
56109
Makanan Keliling Lainnya
Jasa Boga Untuk Suatu
56210 Event Tertentu (Event
Catering)
56303 Rumah Minum/Kafe
56304 Kedai Minuman
56305 Rumah/Kedai Obat

39
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Tradisional
Penyediaan Minuman
56306 Keliling/Tempat Tidak
Ttetap
Informasi dan Komunikasi
Menara Telekomunikasi Aktivitas Telekomunikasi
104 61100
Green Field dengan Kabel
Menara Telekomunikasi Aktivitas Telekomunikasi
105 61200
Roof Top Tanpa Kabel
Pusat Transmisi/Pemancar Aktivitas Telekomunikasi
106 61300
Jaringan Telekomunikasi Satelit
Aktivitas Teknologi
107 Iklan/Reklame 62090 Informasi dan Jasa
Komputer Lainnya
63111 Aktivitas Pengolahan Data
Portal Web dan/atau
6312
Platform Digital
Aktivitas Kantor Berita
63911
Oleh Pemerintah
Aktivitas Kantor Berita
63912
Oleh Swasta
Aktivitas Keuangan dan Asuransi
107 Bank 64110 Bank Sentral
108 Koperasi 64121 Bank UmumKonvensional
109 Money Charger 64122 Bank Umum Syariah
Unit Usaha Syariah Bank
110 ATM 64123
Umum
111 Pegadaian 64131 Bank Perkreditan Rakyat
Bank Pembiayaan Rayat
112 Asuransi 64132
Syariah
Koperasi Simpan
113 Sewa Guna Usaha (Leasing) 6414 Pinjam/Unit Simpan
Pinjam
6415 Lembaga Keuangan Mikro
Perantara Moneter
64190
Lainnya
Lembaga Penjamin
64500
Simpanan (LPS)
Perusahaan Pembiayaan
64911
Konvensional

40
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Perusahaan Pembiayaan
64912
Syariah
64921 Pergadaian Konvensional
64922 Pegadaian Syariah
Unit Usaha Syariah
64923
Pergadaian
Perusahaan Pembiayaan
64992
Sekunder Perumahan
Aktivitas Jasa Keuangan
Lainnya YDTL, Bukan
64999
Asuransi dan Dana
Pensiun
Asuransi Jiwa
65111
Konvensiona
65112 Asuransi Jiwa Syariah
Unit Syariah Asuransi
65113
Jiwa
Asuransi Umum
65121
Konvensional
65122 Asuransi Umum Syariah
Perusahaan Penjamin
65131
Konvensional
Perusahaan Penjamin
65132
Syariah
Aktivitas Penunjang Jasa
66199
Keuangan Lainnya YDTL
66221 Aktivitas Agen Asuransi
66224 Aktivitas Agen Penjamin
Real Estat
Real Estet yang dimiliki
68111
Sendiri atau Sewa
Penyewaan Venue
68112 Penyelenggaraan Aktivitas
Mice dan Event Khusus
68120 Kawasan Pariwisata
68130 Kawasan Industri
Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis
114 Jasa Hukum 69101 Aktivitas Pengacara

41
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Jasa Konstruksi dan
115 69102 Aktivitas konsultan hukum
Konsultansi
Jasa Riset dan Aktivitas Notaris dan
116
Pengembangan IPTEK 69104 pejabat pembutan
akta tanah
Aktivitas Akuntansi,
69201 Pembukuan dan
pemeriksa
69202 Aktivitas Konsultasi Pajak
Aktivitas Konsultasi
70209
manaejemn lainnya
71101 Aktivitas Arsitektur
Aktivitas Keinsinyuran
71102 dan Konsultasi
teknis
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
Aktivitas Penyewaan dan
Sewa Guna Usaha Tanpa
117 Pusat Informasi Wisata 77100
Hak Opsi Mobil, Bus,
Truk dan Sejenisnya
Aktivitas Penyewaan dan
Sewa Tenda, Pelaminan, dan Sewa Guna Usaha Tanpa
118 77210
Karangan Bunga Hak Opsi Alat Rekreasi
dan Olahraga
Aktivitas Penyewaan dan
119 Studio Foto 77291 Sewa Guna Usaha Tanpa
Hak Opsi Alat Pesta
Aktivitas Penyewaan dan
120 Foto Copy 77323 Sewa Guna Tanpa Hak
Opsi Alat Kebutuhan Mice
Aktivitas Kerja Teknik
121 Percetakan 78411
Pemerintah
Pelatihan Kerja Pertanian
122 Advertaising 78419
dan Perikanan Pemerintah
Pelatihan Kerja Pertanian
78427
dan Perikanan Swasta
Aktivitas Agen Perjalanan
79111
Wisata

42
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
79911 Jasa Informasi Pariwisata
Jasa Informasi Daya Tarik
79912
Wisata
Aktivitas Jasa Sistem
80200
Keamanan
Aktivitas Kebersihan
81210
Umum Bangunan
Aktivitas Fotokopi,
Penyiaran Dokumen dan
82190
Aktivitas Khusus
Penunjang Kantor Lainnya
82920 Aktivitas Pengepakan
Aktivtas Jasa Penunjang
82990
Usaha Lainnya YTDL
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Administrasi Pelayanan
123 Kantor Pemerintah Pusat 84121 Pemerintah Bidang
Pendidikan
Administrasi
124 Kantor Pemerintah Provinsi 84122 Pemerintahan Bidang
Kesehatan
Administrasi Pelayanan
Kantor Pemerintah
125 84123 Pemerintahan Bidang
Kabupaten
Perumahan
Administrasi Pelayanan
126 Kantor Kecamatan 84124 Pemerintahan Bidang
Kesejahteraan Sosial
Administrasi Pelayanan
127 Kantor Kelurahan/Desa 84125 Pemerintahan Bidang
Kesejahteraan Keagamaan
Administrasi Pelayanan
Pemerintah Bidang
128 Pertahanan dan Keamanan 84126
Kebudayaan/Kesenian/Re
kreasi/Olahraga
Administrasi Pelayanan
129 Fire Hydrant 84127 Pemerintahan Bidang
lingkungan Hidup
Kegitan Lembaga
Reservoir Pemadam
130 84131 Pemerintahan Bidang
Kebakaran
Pertanian

43
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Kegiatan Lembaga
Pemerintahan Bidang
131 Tempat Evakuasi Sementara 84136
perdagangan dan
Pariwisata
Lembaga Pertahanan dan
132 Tempat Evakuasi Akhir 842221
Angkatan Bersenjata
133 Pos Keamanan 84222 Angkatan Darat
134 Pos Kesehatan 84224 Angkatan Laut
84231 Kepolisian
84232 Pertahanan Sipil
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
84234
dan Pemadaman
Kebakaran
84300 Jaminan Sosial Wajib
Pendidikan
Pendidikan
135 PAUD/TK 85111 Dasar/Ibtidaiyah
Pemerintah
Pendidikan Menengah
136 SD/MI 85112 Pertama/Tsanawiyah
Pemerintah
Pendidikan
137 SLPT/MTs 85121
Dasar?ibtidaiyah Swasta
Pendidikan Menengah
138 SMU/MA/SMK 85122 Pertama/Tsnawiyah
Pemerintah
Pendidikan Taman Kanak-
139 Sekolah Terpadu 85131
kanak pemerintah
Pendidikan Taman Kanak-
140 Pesantren 85132
kanak swasta/raudatul
Pendidikan Kelompok
141 Sekolah Tinggi Agama 85133
Bermain
Pendidikan Taman
142 Perguruan Tinggi/Akademi 85134
Penitipan Anak
Pendidikan Taman Kanak-
143 Pendidikan Non Formal 85135
kanak luar biasa
Pendidikan Menengah
144 Kursus Keterampilan 85210
Atas/Aliyah Pemerintah

44
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Pendidikan
145 Balai Pelatihan Wisata 85220
Menengah/Aliyah Swasta
PendidikanMenengah
Kejuruan dan
85230
Teknis/Aliyah Kejuruan
Pemerintah
Pendidikan Akademik
85311
Pemerintah
Pendidikan Tinggi
85321
Akademi Swasta
Pendidikan Tinggi
85331
Keagamaan Pemerintah
Pendidikan Tinggi
85332
Keagamaan Swasta
Pendidikan Tinggi
85331
Keagamaan Pemerintah
Pendidikan Keagamaan
85332
Swasta
Jasa Pendidikan Olahraga
85410
dan Rekreasi
85420 Pendidikan Kebudayaan
Pendidikan Lainnya
85430
Pemerintah
Pendidikan Keagamaan
85459
Lainnya
Jasa Pendidikan
85491 Manajemen dan
Perbankan
Jasa Pendidikan Komputer
85492 (Teknologi Informasi dan
Komunikasi)
85493 Pendidikan Bahasa Swasta
Pendidikan Kesehatan
85494
Swasta
Pendidikan Bimbingan
85495 Belajar danKonseling
Swasta
85497 Pendidikan Teknik Swasta
Pendidikan Kerajinan dan
85498
Industri
85499 Pendidikan Lainnya

45
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Swasta
Kegiatan Penunjang
85500
Pendidikan
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial
Aktivitas Rumah Sakit
146 Rumah Sakit 86101
Pemerintah
147 Rumah Sakit Bersalin 86102 Aktivitas Puskesmas
Aktivitas Rumah Sakit
148 Puskesmas 86103
Swasta
Aktivitas Klinik
149 Puskesman Pembantu 86104
Pemerintah
Balai
150 86105 Aktivitas Klinik Swasta
Pengobatan/Klinik/Poliklinik
Aktivitas Rumah Sakit
151 Posyandu 86109
Lainnya
152 Praktek Dokter 86201 Aktiitas Praktik Dokter
Aktivitas Praktik Dokter
153 Praktek Bidan 86202
Spesialis
Aktivitas Praktik Dokter
154 Apotek/Toko Obat 86203
Spesialis
Aktivitas Pelayanan
Kesehatan yang
155 Optik 86901 Dilakuakan Oleh Tenaga
Kesehatan Selain Dokter
dan Dokter Gigi
Aktivitas Pelayanan
156 Laboratorium Kesehatan 86902
Kesehatan Tradisional
Aktivitas Pelayanan
157 Pengobatan Alternatif 86903
Penunjang Kesehatan
Aktivitas Angkutan
158 86904 Khusus Pengangkut Orang
Sakit
Aktivitas Sosial di Dalam
159 87100 Panti Untuk Perawatan
dan Pemulihan Kesehatan
Aktivitas Sosial
160 87301 Pemerinah di Dalam Panti
Untuk Lanjut Usia
Aktivitas Sosial Swasta di
161 87302 Dalam Panti Untuk Lanjut
Usia

46
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Aktivitas Panti Asuhan
162 87901
Pemerintah
Aktivitas Panti Asuhan
163 87902
Swasta
Aktivitas Sosial di Dalam
164 87904
Panti Untuk Bina Remaja
Aktivitas Sosial di Dalam
165 87909
Panti Lainnya
Aktivitas Sosial
166 88911 Pengumpul Dana
Keislaman
Aktivitas Pengumpulan
167 88919
Dana Lainnya
Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
168 Area Bermain/Play Ground 9001 Aktivitas Seni Pertunjukan
Aktivitas Pekerja Kreatif
169 Lapangan Olahraga 9002
dan Pekerja Seni
Aktivitas Ipresariat Bidang
170 Gedung Olahraga 9003
seni dan Festival Seni
Aktivitas Operasional
171 Stadion 9004
Fasilitas Seni
Gedung Pertemuan Aktiivitas Hiburan, Seni
172 9009
Lingkungan dan Kreativitas Lainnya
Museum dan Operasional
Gedung Pertemuan
173 9102 Bangunan dan Situs
Kecamatan
Bersejarah
Gedung Serba Guna Skla Pengeolaan Fasilitas
174 9311
Kota Olahraga
Balai Pertemuan dan
175 9312 Aktivitas Klub Olahraga
Pameran
Lembaga Sosial/Organisasi Aktivitas Taman Bertema
176 9321
Kemasyarakatan atau Taman Hiburan
177 Studio Keterampilan 9322 Daya Tarik Wisata Alam
Pusat Pengembangan Daya Tarik Wisata
178 9323
Kebudayaan Buatan/Biaaan Manusia
179 Lapangan 9324 Wisata Tirta
Aktivitas Hiburan dan
180 Plasa 9329
Rekreasi Lainnya YTDL
181 Taman Bermain-Rekreasi

47
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
182 Gezebo
183 Joging Track
184 Pusat Kebugaran/Fitnes
185 Wisata Alam
186 Wisata Buatan
187 Wisata Budaya
188 Gedung Pameran
189 Area Festival Wisata
190 Wisata Air
191 Rimba Kota
192 Jalur Hijau dan Pulau Jalan
193 Taman Kota
194 Taman Kecamatan
195 Taman Kelurahan
196 Tempat Pemakaman Umum
197 Sempadan
198 Pekarangan
Aktivitas Jasa Lainnya
Aktivitas Organisasi
199 Jasa Pemasaran Property 9411
Bisnis dan Pengusaha
Aktivitas Organisasi
200 Jasa Tukang Jahit 9412
Profesi
Aktivitas Organisasi
201 Laundry 9420
Buruh
Aktivitas Organisasi
202 Studio Foto 9491
Keagamaan
Aktivitas Organisasi
203 Salon/Barber Shop 9492
Politik
Reparasi Komputer dan
204 Mandi Uap/Sauna dan Spa 9511
Peralatan Sejenisnya
Reparasi Peralatan
9512
Komunikasi
Reparasi Alat-alat
9521
Elektronik Konsumen
Reparasi Peralatan Rumah
9522 Tangga dan Peralatan
Rumah dan Kebun
Reparasi Furnitur dan
9524
PerlengkapanRumah

48
Jasa Kegiatan
Kemungkinan
No Eksisting Kode
Berkembang
Reparasi Barang
Keperluan Pribadi dan
9529
Perlengkapan Rumah
Tangga
Aktivitas Pangkas Rambut
9611
dan Salon Kecantikan
9612 Aktivitas Kebugaran
Aktivitas Jasa Perorangan
9699
Lainnya YTDL
Sumber : Hasil Analisis Mahasiswa Magang MBKM 2022
B. Analisis Dampak Kegiatan terhadap Jenis Peruntukan/zona/sub zona
Analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona
merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat pengaruh kegiatan yang
mendatangkan akibat positif maupun akibat negatif terhadap jenis
peruntukan/zona/sub zona di Kawasan Tiram. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona
yakni sebagai berikut:
1. Pertumbuhan penduduk yang akan meningkat setiap tahunnya.
2. Peningkatan akan kebutuhan sarana dan prasarana.
3. Rencana Strategis pengembangan yang terdapat di Kawasan Tiram.
4. Terdapat isu-isu strategi di Kawasan Tiram.
5. Kebutuhan lahan yang akan meningkat dan tidak disertai
peningkatan ketersediaan lahan yang ada.
6. Alih fungsi lahan yang disebabkan karena ketidaksesuaian kondisi
eksisting dengan rencana pola ruang.

Berikut tabel analisis kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub zona


di Kawasan Tiram :

49
Tabel III.4 Dampak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukkan/Zona/Sub Zona

Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub


WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 1 I.A.1 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Alokasi area pemakaman disesuaikan dengan pertumbuhan
penduduk agar tidak terjadi penggunaan lahan yang tidak sesuai
Pemakaman RTH-7
dengan peruntukannya. Zona pemakaman ini juga bermanfaat
sebagai daerah resapan air.
Cagar budaya merupakan warisan budaya yang harus
dilestarikan maka diperlukan upaya pemanfaatan ruang dan
Cagar Budaya CB
pengendalian ruang agar penggunaan kawasan tersebut tidak
menyimpang dalam kegiatan pelestarian budaya.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang

50
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kawasan Pariwisata rawan digunakan sebagai kawasan
peruntukan lain maka diperlukan pengawasan kawasan
parawisata dan pengelolaannya ditingkatkan dengan
Pariwisata W
meningkatkan fasilitas sarana, prasarana dan utilitas pada
kawasan tersebut serta dapat menjadi wisata bahari yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.

51
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala kota menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-1 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala Kota
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang
Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menjamin
kegiatan dan pengembangan bidang pertanahan dan keaman
Pertahanan dan
HK seperti instalasi pertahanan dan keamanan sehingga diperlukan
Keamanan
alokasi yang mudah diakses dan dilengkapi dengan sarana
yang memadai.

52
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 2 I.A.2 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kecamatan menjadi salah satu sumber
Taman Kecamatan RTH-3 penghasil oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat
sehingga perlu pengendalian pemanfaatan ruang
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

53
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Dengan kegiatan perikanan budaya dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat sekitar tetapi terdapat kawasan
Perikanan Budidaya IK-2
pengelolaannya tidak sesuai dengan peruntukan lahan sehingga
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan
berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2
sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala

54
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
kecamatan.

Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan


Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala kota menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-1 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala Kota
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 3 I.A.3 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.

55
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.

56
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 4 I.A.4 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1
pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga

57
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
menjadi kawasan terbangun

Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan


kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.

58
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 5 I.A.5 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

59
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.

60
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 6 I.A.6 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

61
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.

62
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I A 7 I.A.7 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kecamatan menjadi salah satu sumber
Taman Kecamatan RTH-3 penghasil oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat
sehingga perlu pengendalian pemanfaatan ruang
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

63
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.

64
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
I B 1 I.B.1 Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
Perumahan Kepadatan
R-4 diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Rendah
kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan

65
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.

Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan


Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.

66
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I B 2 I.B.2 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kecamatan menjadi salah satu sumber
Taman Kecamatan RTH-3 penghasil oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat
sehingga perlu pengendalian pemanfaatan ruang
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Dengan kegiatan perikanan budaya dapat meningkatkan
ekonomi masyarakat sekitar tetapi terdapat kawasan
Perikanan Budidaya IK-2
pengelolaannya tidak sesuai dengan peruntukan lahan sehingga
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Kawasan Pariwisata rawan digunakan sebagai kawasan
peruntukan lain maka diperlukan pengawasan kawasan
parawisata dan pengelolaannya ditingkatkan dengan
Pariwisata W
meningkatkan fasilitas sarana, prasarana dan utilitas pada
kawasan tersebut serta dapat menjadi wisata bahari yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

67
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan
berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2
sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala

68
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
kecamatan.

Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan


Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala WP menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-2 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala WP
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang
Alokasi transpotasi harus di dekat akses jalan agar dapat
mempermudah pergerakan dan juga harus didukung oleh sarana
dan prasarana serta utilitas dikawasan tersebut dan pada
Pariwisata TR
kawasan perumahan sekitar bandara memiliki tingkat
kebisingan ambang batas baku yang disebabkan oleh kegiatan
atau aktivitas bandara.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.

69
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
I B 3 I.B.3 Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I B 4 I.B.4 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang

70
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.

71
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I B 5 I.B.5 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan
berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3
sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala

72
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
kelurahan.

Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas


masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
I B 6 I.B.6 Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.

73
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I B 7 I.B.7 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.

74
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I B 8 I.B.8 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1
pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga

75
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
menjadi kawasan terbangun

Kawasan Pariwisata rawan digunakan sebagai kawasan


peruntukan lain maka diperlukan pengawasan kawasan
parawisata dan pengelolaannya ditingkatkan dengan
Pariwisata W
meningkatkan fasilitas sarana, prasarana dan utilitas pada
kawasan tersebut serta dapat menjadi wisata bahari yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.

76
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I C 1 I.C.1 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang

77
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kawasan Pariwisata rawan digunakan sebagai kawasan
peruntukan lain maka diperlukan pengawasan kawasan
parawisata dan pengelolaannya ditingkatkan dengan
Pariwisata W
meningkatkan fasilitas sarana, prasarana dan utilitas pada
kawasan tersebut serta dapat menjadi wisata bahari yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala SWP menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-3 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala Sub WP
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I C 2 I.C.2 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang

78
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan holtikultura
Holtikultura P-2 akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan perkebunan
Perkebunan P-3 akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.

79
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
I C 3 I.C.3 Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.

80
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
I C 4 I.C.4 Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.

81
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I C 5 I.C.5 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang

82
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala SWP menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-3 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala Sub WP
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang

83
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Alokasi transpotasi harus di dekat akses jalan agar dapat
mempermudah pergerakan dan juga harus didukung oleh sarana
dan prasarana serta utilitas dikawasan tersebut dan pada
Pariwisata TR
kawasan perumahan sekitar bandara memiliki tingkat
kebisingan ambang batas baku yang disebabkan oleh kegiatan
atau aktivitas bandara.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I C 6 I.C.6 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

84
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
I C 7 I.C.7 Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

85
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
I C 8 I.C.8 Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun

86
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan holtikultura
Holtikultura P-2 akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.

87
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
I C 9 I.C.9 Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan holtikultura
Holtikultura P-2 akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
Perumahan Kepadatan
R-4 kepadatan rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
Rendah
sesuai dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan dan
industri yang dapat menganggu kenyamanan di perumahan
berupa timbulnya bau tidak sedap dan mencemari lingkungan
akibat dari kegiatan peternakan tersebut.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.

88
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
I C 10 I.C.10 Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.

89
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I C 11 I.C.11 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan tanaman
Tanaman Pangan P-1 pangan akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
Perlindungan pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
I D 1 I.D.1 PS
Setempat pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan

90
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
kualitas dan mencemari lingkungan.

Adanya Taman Kota menjadi salah satu sumber penghasil


Taman Kota RTH-2 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala WP menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-2 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala WP
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang

91
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 2 I.D.2 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Alokasi Jalur Hijau disesuaikan dengan lokasinya yang berada
di sekitar badan jalan yang bermanfaat untuk filter dan reduksi
Jalur Hijau RTH-8
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan
bermotor.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
Perumahan Kepadatan
R-3 meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
Sedang
diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
kepadatan sedang serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas

92
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
sesuai dengan kebutuhan

Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan


Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 3 I.D.3 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang

93
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Alokasi Jalur Hijau disesuaikan dengan lokasinya yang berada
di sekitar badan jalan yang bermanfaat untuk filter dan reduksi
Jalur Hijau RTH-8
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan
bermotor.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
Perumahan Kepadatan meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
R-3
Sedang diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
kepadatan sedang serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
sesuai dengan kebutuhan
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala WP menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-2 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala WP
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.

94
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 4 I.D.4 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Alokasi Jalur Hijau disesuaikan dengan lokasinya yang berada
di sekitar badan jalan yang bermanfaat untuk filter dan reduksi
Jalur Hijau RTH-8
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan
bermotor.
Mengurangi dampak dan akibat dari bencana tsunami maupun
bencana yang diakibatkan dari pasangnya air laut serta dapat
Ekosistem Mangrove EM
menjadi wisata bahari yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat setempat.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.

95
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 5 I.D.5 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Alokasi Jalur Hijau disesuaikan dengan lokasinya yang berada
di sekitar badan jalan yang bermanfaat untuk filter dan reduksi
Jalur Hijau RTH-8
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan
bermotor.

96
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Mengurangi dampak dan akibat dari bencana tsunami maupun
bencana yang diakibatkan dari pasangnya air laut serta dapat
Ekosistem Mangrove EM
menjadi wisata bahari yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat setempat.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan perkebunan
Perkebunan P-3 akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Alokasi transpotasi harus di dekat akses jalan agar dapat
mempermudah pergerakan dan juga harus didukung oleh sarana
Pariwisata TR dan prasarana serta utilitas dikawasan tersebut dan pada
kawasan perumahan sekitar bandara memiliki tingkat
kebisingan ambang batas baku yang disebabkan oleh kegiatan

97
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
atau aktivitas bandara.

Peruntukan ruang yang dikembangkan untuk menjamin


kegiatan dan pengembangan bidang pertanahan dan keaman
Pertahanan dan
HK seperti instalasi pertahanan dan keamanan sehingga diperlukan
Keamanan
alokasi yang mudah diakses dan dilengkapi dengan sarana
yang memadai.
Kawasan pergudangan juga digunakan sebagai peruntukan
lainnya oleh masyarakat baik untuk tempat tinggak maupun
Pergudangan PL-6
kegiatan ekonomi sehingga perlu pengawasan pemanfaatan
ruang
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 6 I.D.6 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.

98
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Mengurangi dampak dan akibat dari bencana tsunami maupun
bencana yang diakibatkan dari pasangnya air laut serta dapat
Ekosistem Mangrove EM
menjadi wisata bahari yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat setempat.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Kawasan Pariwisata rawan digunakan sebagai kawasan
peruntukan lain maka diperlukan pengawasan kawasan
parawisata dan pengelolaannya ditingkatkan dengan
Pariwisata W
meningkatkan fasilitas sarana, prasarana dan utilitas pada
kawasan tersebut serta dapat menjadi wisata bahari yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Alokasi transpotasi harus di dekat akses jalan agar dapat
mempermudah pergerakan dan juga harus didukung oleh sarana
dan prasarana serta utilitas dikawasan tersebut dan pada
Pariwisata TR
kawasan perumahan sekitar bandara memiliki tingkat
kebisingan ambang batas baku yang disebabkan oleh kegiatan
atau aktivitas bandara.

99
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 7 I.D.7 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Alokasi Jalur Hijau disesuaikan dengan lokasinya yang berada
di sekitar badan jalan yang bermanfaat untuk filter dan reduksi
Jalur Hijau RTH-8
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan
bermotor.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Alokasi KPI harus dikendalikan karena aktivitas industri
Kawasan Peruntukan
KPI tentunya berdampak pada lingkungan masyarakat dan harus
Industri
ramah lingkungan agar tidak merusak ekosistem
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.

100
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 8 I.D.8 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan tinggi dan meningkatkan
kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga diperlukan
peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan kepadatan
Perumahan Kepadatan
R-2 rendah serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas sesuai
Tinggi
dengan kebutuhan. Pada zona ini terdapat peternakan yang
dapat menganggu kenyamanan di perumahan berupa timbulnya
bau tidak sedap dan mengotori lingkungan akibat dari kegiatan
peternakan tersebut.

101
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
Perumahan Kepadatan meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
R-3
Sedang diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
kepadatan sedang serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
sesuai dengan kebutuhan
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Keberadaan zona perdagangan dan jasa skala WP menjadi
sumber utama pendapatan masyarakat tetapi masih belum
Perdagangan dan Jasa
K-2 terarah dan masih terdapat ketidaksesuaian dengan peruntukan
Skala WP
kawasannya sehingga diperlukan pengawasan dalam
pemanfaatan ruang

102
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
I D 9 I.D.9 Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor
C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 10 1.D.10 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang

103
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Mengurangi dampak dan akibat dari bencana tsunami maupun
bencana yang diakibatkan dari pasangnya air laut serta dapat
Ekosistem Mangrove EM
menjadi wisata bahari yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi masyarakat setempat.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan alih fungsi lahan pada kawasan peruntukan perkebunan
Perkebunan P-3 akibat dari peningkatan kebutuhan perumahan sehingga
menjadi kawasan terbangun
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 11 I.D.11 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.

104
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 12 I.D.12 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kota menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kota RTH-2 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang

105
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Alokasi Jalur Hijau disesuaikan dengan lokasinya yang berada
di sekitar badan jalan yang bermanfaat untuk filter dan reduksi
Jalur Hijau RTH-8
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas kendaraan
bermotor.
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
Perumahan Kepadatan meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
R-3
Sedang diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
kepadatan sedang serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
sesuai dengan kebutuhan
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kota akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
SPU-1
Umum Skala Kota sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala kota.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kecamatan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-2 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kecamatan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kecamatan.
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan
berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3
sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan
yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala

106
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
kelurahan.

Campuran Intensitas zona campuran tumbuh pada sebagian jalan arteri/kolektor


C-2
Menengah/Sedang sehingga diperlukan pengendalian dalam pertumbuhannya
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Terjadi alih fungsi lahan di sekitar kawasan sempadan oleh
bangunan terbangun sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang agar tidak terdapat penyimpangan
Perlindungan
I D 13 PS pembangunan dikawasan tersebut. Pada zona ini terdapat
Setempat
kegiatan industri, perternakan dan perdagangan dan jasa hal ini
perlu diperhatikan secara khusus karena dapat menurunkan
kualitas dan mencemari lingkungan.
Adanya Taman Kelurahan menjadi salah satu sumber penghasil
Taman Kelurahan RTH-4 oksigen dan menjadi tempat rekreasi masyarakat sehingga perlu
pengendalian pemanfaatan ruang
Rawan terjadi alih fungsi lahan pada Badan Air yang
Badan Air BA menyebabkan terganggu dan tercemarnya Badan Air maka
diperlukan pengendalian pemanfaatan ruang

107
Damapak Kegiatan Terhadap Jenis Peruntukan/Zona/Sub
WP SWP Blok Kode Zona Kode
Zona
Peningkatan jumlah penduduk tentunya meningkatkan
kebutuhan akan perumahan kepadatan sedang dan
Perumahan Kepadatan meningkatkan kebutuhan sarana, prasarana dan utilitas sehingga
R-3
Sedang diperlukan peningkatan intensitas dan kualitas zona perumahan
kepadatan sedang serta penyediaan sarana, prasana dan utilitas
sesuai dengan kebutuhan
Kebutuhan akan sarana pelayanan umum skala kelurahan akan
Sarana Pelayanan berbanding lurus jika terjadi peningkatan jumlah penduduk
Umum Skala SPU-3 sehingga diperlukan peningkatan alokasi, kualitas dan lahan
Kelurahan yang tersedia untuk melayani masyarakat dalam skala
kelurahan.
Terdapat peruntukannya digunakan untuk kegiatan dan aktivitas
masyarakat dan menjadi kunci utama dalam sirkulasi dan
Badan Jalan BJ
mobiltas masyarakat sehingga diperlukan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Sumber : Hasil Analisis Mahasiswa Magang MBKM 2022

108
C. Analisis Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk Pada Suatu Zona
Pertumbuhan Penduduk merupakan suatu perubahan populasi sewaktu-
waktu dan bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi memakai “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah
pada manusia, dan sering dipakai secara informal untuk sebutan demografi
nilai pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak
merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi
menyebabkan munculnya berbagai permasalahan-permasalahan
kependudukan. Pesatnya jumlah penduduk yang tidak teratur menyebabkan
hal-hal yang negatif terhadap lingkungan, dan semua itu disebabkan oleh
meningkatnya kebutuhan penduduk yang semakin lama semakin bertambah.
Sarana, Prasarana, dan Utilitas merupakan suatu kebutuhan untuk
wilayah agar dapat memenuhi aktivitas warganya. Maka dari itu dalam
menentukan suatu kebutuhan akan sarana, prasarana, dan utilitas minimal
pada suatu zona dibutuhkan jumlah penduduk saat ini hingga 20 (dua puluh)
tahun mendatang. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya dapat
mengakibatkan bertambahnya kebutuhan akan sarana, prasarana, dan utilitas
tersebut. Oleh karena itu diperlukan proyeksi penduduk dari Kepadatan
permukiman mempengaruhi ruang hidup dan tingkat kenyamanan
menetapnya penduduk dalam lingkungannya.
Untuk mengukur kepadatan permukiman dapat dilihat berdasarkan dua
tipe yaitu perbandingan antara luas lahan permukiman dengan luas wilayah
dan perbandingan antara jumlah rumah dengan luas lahan untuk
permukiman (rumah/ha). Pertumbuhan dan pertambahan penduduk di
Kawasan Tiram dihitung didasarkan pada peningkatan laju pertumbuhan
penduduk setiap tahunnya, angka kelahiran dan kematian. Berikut ini adalah
pertumbuhan dan pertambahan penduduk di Kawasan Tiram.

109
Tabel III.5 Analisis Pertumbuhan dan Pertambahan Penduduk Kawasan
Tiram

No. Kecamatan Desa/Nagari Proyeksi jumlah penduduk/jiwa

2021 2025 2030 2035 2040


Kasang 15.839 17.142 18.924 20.890 23.060
Katapiang 15.271 16.554 18.311 20.254 22.403
01 Batang Anai Sungai
Buluah 5.529 5.875 6.337 6.836 7.374
Selatan
Tapakih 5.627 5.891 6.238 6.605 6.994
Ulakan 3.296 3.394 3.520 3.651 3.786
Seulayat
1.941 1.999 2.073 2.150 2.230
Ulakan
Sungai
Gimba 1.824 1.878 1.948 2.021 2.096
Ulakan
Ulakan
02 Tapakis Manggopoh
Palak Gadang 2.757 2.839 2.944 3.054 3.167
Ulakan
Sandi Ulakan 3.168 3.262 3.383 3.509 3.639
Kampuang
Galapuang 811 835 866 898 932
Ulakan
Padang
Toboh 1.402 1.444 1.497 1.553 1.611
Ulakan
Kawasan Tiram 57.457 61.048 65.855 71.039 76.632

Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk di Kawasan Tiram pada tabel


diatas,terlihat bahwa sebagian besar desa/nagari mengalami kenaikan
jumlah penduduk yang cukup signifikan dengan memiliki angka
pertumbuhan penduduk sebesar 1,5%. Dengan angka pertumbuhan
penduduk tersebut maka dapat diperkirakan jumlah penduduk Kawasan
Tiram pada tahun 2040 sebanyak 76.632 jiwa. Sedangkan pertumbuhan
penduduk per kelurahan di Kawasan Tiram tertinggi pada tahun 2040 berada
di Nagari Kasang yaitu bertambah sebanyak 7.531 jiwa dari tahun 2020.

110
Pertumbuhan penduduk yang terjadi tentunya sebanding lurus dengan
kebutuhan akan sarana, prasarana dan utilitas, maka dari itu perlu adanya
penyediaan sarana, prasarana dan utilitas untuk mencukupi kebutuhan
masyarakat akan hal itu. Penyediaan sarana, prasarana dan utilitas ini juga
bertujuan agar tidak terjadi kesenjangan antar setiap daerah yang terdapat
pada WP Tiram. Penyediaan sarana, prasarana dan utilitas yang akan
dilakukan harus berfokus utama pada Nagari Kasang, karena dari hasil
proyeksi, Nagari Kasang merupakan nagari dengan hasil proyeksi penduduk
tertinggi.

D. Analisis Gap Antara Kualitas Peruntukan/zona/sub zona yang


Diharapkan dengan Kondisi yang Terjadi di Lapangan
Analisis Gap antara kualitas peruntukan/zona yang diharapkan dengan
kondisi yang terjadi di lapangan merupakan analisis kesenjangan suatu
wilayah yang didapati dari hasil overlay antara arahan penggunaan lahan
atau rencana pola ruang dengan kondisi eksisting wilayah saat ini.
Berdasarkan analisis ini dihasilkan bahwa sebesar 96% kondisi eksisting
wilayah Tiram sudah sesuai dengan yang diharapkan dan sebesar 4%
kondisi eksisting tidak sesuai dengan arahan penggunaan lahan. Secaran
rinci analisis GAP antara kualitas Peruntukan/zona/sub zona yang
Diharapkan dengan Kondisi yang Terjadi di Lapangan dapat dilihat pada
tabel dan grafik di bawah ini.

Tabel III. 6 Kesesuaian Peruntukan/zona/sub zona dengan Kondisi yang


Terjadi di Lapangan

Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan


Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

Badan Air Badan Air Sesuai 1540190.94 154.02

Badan Air Rawa Sesuai 1901.73 0.19

Badan Air Badan Jalan Tidak Sesuai 290.72 0.03

Badan Air Lahan Terbuka Tidak Sesuai 2053.93 0.21

111
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting
Pertanian Lahan
Badan Air Tidak Sesuai 2572.74 0.26
Kering

Badan Air Rumah Tinggal Tidak Sesuai 0.00 0.00

Badan Air Sawah Tidak Sesuai 3.10 0.00

Badan Jalan Badan Jalan Sesuai 970139.66 97.01

Badan Jalan Hutan Pantai Sesuai 3154.37 0.32

Badan Jalan Lahan Terbuka Sesuai 7519.82 0.75

Badan Jalan Pasir Pantai Sesuai 1341.01 0.13

Badan Jalan Pekarangan Sesuai 209064.59 20.91

Pertanian Lahan
Badan Jalan Sesuai 809758.96 80.98
Kering

Badan Jalan Rawa Sesuai 68060.45 6.81

Badan Jalan Sawah Sesuai 221604.86 22.16

Badan Jalan Badan Air Tidak Sesuai 8514.25 0.85

Badan Jalan Pariwisata Tidak Sesuai 6.58 0.00

Perdagangan dan
Badan Jalan Tidak Sesuai 776.63 0.08
Jasa

Badan Jalan Perkantoran Tidak Sesuai 13.09 0.00

Badan Jalan Peternakan Tidak Sesuai 80.90 0.01

Badan Jalan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 4113.41 0.41

Badan Jalan Sarana Pendidikan Tidak Sesuai 141.48 0.01

Badan Jalan Sarana Peribadatan Tidak Sesuai 30.69 0.00

Badan Jalan Tambak Tidak Sesuai 1125.51 0.11

112
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

Cagar Budaya Pekarangan Sesuai 8248.26 0.82

Perdagangan dan
Cagar Budaya Sesuai 645.91 0.06
Jasa
Sarana Sosial
Cagar Budaya Sesuai 2748.17 0.27
Budaya

Cagar Budaya Badan Jalan Tidak Sesuai 458.55 0.05

Cagar Budaya Rumah Tinggal Tidak Sesuai 1494.36 0.15

Campuran Intensitas
Bandar Udara Sesuai 197.90 0.02
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Lahan Terbuka Sesuai 91.20 0.01
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Pekarangan Sesuai 427671.20 42.77
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas Perdagangan dan
Sesuai 20469.49 2.05
Menengah/Sedang Jasa
Campuran Intensitas
Perkantoran Sesuai 6074.15 0.61
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas Pertanian Lahan
Sesuai 4643439.41 464.34
Menengah/Sedang Kering
Campuran Intensitas
Rawa Sesuai 799377.19 79.94
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Rumah Tinggal Sesuai 124051.36 12.41
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Sarana Olahraga Sesuai 12775.48 1.28
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Badan Air Tidak Sesuai 2521.51 0.25
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Badan Jalan Tidak Sesuai 4809.40 0.48
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Peternakan Tidak Sesuai 19265.89 1.93
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Sawah Tidak Sesuai 444178.48 44.42
Menengah/Sedang
Campuran Intensitas
Tambak Tidak Sesuai 3523.11 0.35
Menengah/Sedang

Ekosistem Mangrove Badan Air Sesuai 10562.04 1.06

113
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

Ekosistem Mangrove Hutan Pantai Sesuai 112413.60 11.24

Ekosistem Mangrove Pekarangan Sesuai 42520.53 4.25

Pertanian Lahan
Ekosistem Mangrove Sesuai 215695.63 21.57
Kering

Ekosistem Mangrove Rawa Sesuai 27104.49 2.71

Ekosistem Mangrove Rumah Tinggal Tidak Sesuai 457.96 0.05

Hortikultura Pekarangan Sesuai 18355.99 1.84

Pertanian Lahan
Hortikultura Sesuai 1518991.22 151.90
Kering

Hortikultura Rawa Sesuai 244188.28 24.42

Hortikultura Sawah Sesuai 39297.71 3.93

Hortikultura Badan Jalan Tidak Sesuai 377.98 0.04

Perdagangan dan
Hortikultura Tidak Sesuai 900.91 0.09
Jasa

Hortikultura Peternakan Tidak Sesuai 2719.59 0.27

Hortikultura Rumah Tinggal Tidak Sesuai 9074.60 0.91

Jalur Hijau Badan Jalan Sesuai 9037.23 0.90

Jalur Hijau Lahan Terbuka Sesuai 7194.27 0.72

Jalur Hijau Pekarangan Sesuai 7773.86 0.78

Pertanian Lahan
Jalur Hijau Sesuai 94725.56 9.47
Kering

Jalur Hijau Sawah Sesuai 16627.54 1.66

Jalur Hijau Badan Air Tidak Sesuai 2528.15 0.25

Perdagangan dan
Jalur Hijau Tidak Sesuai 306.93 0.03
Jasa

114
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

Jalur Hijau Perkantoran Tidak Sesuai 230.09 0.02

Jalur Hijau Rumah Tinggal Tidak Sesuai 1371.20 0.14

Kawasan Peruntukan
Industri Sesuai 41613.43 4.16
Industri
Kawasan Peruntukan
Pekarangan Sesuai 76569.79 7.66
Industri
Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan
Sesuai 106951.08 10.70
Industri Kering
Kawasan Peruntukan
Badan Jalan Tidak Sesuai 40.85 0.00
Industri
Kawasan Peruntukan
Rumah Tinggal Tidak Sesuai 7370.61 0.74
Industri

Pariwisata Hutan Pantai Sesuai 11670.44 1.17

Pariwisata Lahan Terbuka Sesuai 19721.25 1.97

Pariwisata Pekarangan Sesuai 43741.60 4.37

Pertanian Lahan
Pariwisata Sesuai 1019276.20 101.93
Kering

Pariwisata Rawa Sesuai 318197.56 31.82

Pariwisata Badan Air Tidak Sesuai 190.49 0.02

Pariwisata Badan Jalan Tidak Sesuai 1.41 0.00

Perdagangan dan
Pariwisata Tidak Sesuai 2556.78 0.26
Jasa

Pariwisata Rumah Tinggal Tidak Sesuai 22362.77 2.24

Pemakaman Pekarangan Sesuai 415.75 0.04

Pertanian Lahan
Pemakaman Sesuai 1734.92 0.17
Kering

Pemakaman Badan Jalan Tidak Sesuai 127.16 0.01

Pemakaman Rumah Tinggal Tidak Sesuai 32.72 0.00

115
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting
Perdagangan dan Jasa
Pekarangan Sesuai 106387.43 10.64
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan
Sesuai 12508.76 1.25
Skala Kota Jasa
Perdagangan dan Jasa
Perkantoran Sesuai 520.36 0.05
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa Pertanian Lahan
Sesuai 438183.99 43.82
Skala Kota Kering
Perdagangan dan Jasa
Rawa Sesuai 31292.51 3.13
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Badan Air Tidak Sesuai 530.67 0.05
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Badan Jalan Tidak Sesuai 864.02 0.09
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Peternakan Tidak Sesuai 1164.27 0.12
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Rumah Tinggal Tidak Sesuai 62753.83 6.28
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Sarana Pendidikan Tidak Sesuai 152.88 0.02
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa Sarana Sosial
Tidak Sesuai 738.97 0.07
Skala Kota Budaya
Perdagangan dan Jasa
Sawah Tidak Sesuai 49273.26 4.93
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Tambak Tidak Sesuai 66.56 0.01
Skala Kota
Perdagangan dan Jasa
Pekarangan Sesuai 50084.27 5.01
Skala SWP
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan
Sesuai 3676.61 0.37
Skala SWP Jasa
Perdagangan dan Jasa Pertanian Lahan
Sesuai 391317.00 39.13
Skala SWP Kering
Perdagangan dan Jasa
Rumah Tinggal Tidak Sesuai 28741.79 2.87
Skala SWP
Perdagangan dan Jasa
Sarana Pendidikan Tidak Sesuai 111.14 0.01
Skala SWP
Perdagangan dan Jasa
Pekarangan Sesuai 110930.68 11.09
Skala WP
Perdagangan dan Jasa Perdagangan dan
Sesuai 26988.30 2.70
Skala WP Jasa

116
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting
Perdagangan dan Jasa Pertanian Lahan
Sesuai 615287.89 61.53
Skala WP Kering
Perdagangan dan Jasa
Rawa Sesuai 29852.00 2.99
Skala WP
Perdagangan dan Jasa
Badan Air Tidak Sesuai 2343.06 0.23
Skala WP
Perdagangan dan Jasa
Badan Jalan Tidak Sesuai 1157.03 0.12
Skala WP
Perdagangan dan Jasa
Peternakan Tidak Sesuai 730.72 0.07
Skala WP
Perdagangan dan Jasa
Rumah Tinggal Tidak Sesuai 31671.74 3.17
Skala WP
Perdagangan dan Jasa
Sawah Tidak Sesuai 14480.45 1.45
Skala WP

Pergudangan Pekarangan Sesuai 191281.31 19.13

Pergudangan Perkantoran Sesuai 131.71 0.01

Pertanian Lahan
Pergudangan Sesuai 685680.20 68.57
Kering

Pergudangan Badan Air Tidak Sesuai 8297.53 0.83

Perdagangan dan
Pergudangan Tidak Sesuai 364.51 0.04
Jasa

Pergudangan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 2997.10 0.30

Perikanan Budi Daya Rawa Sesuai 40059.88 4.01

Perikanan Budi Daya Tambak Sesuai 20784.56 2.08

Perikanan Budi Daya Badan Jalan Tidak Sesuai 126.84 0.01

Perikanan Budi Daya Perkantoran Tidak Sesuai 76.55 0.01

Perkebunan Pekarangan Sesuai 596836.61 59.68

Pertanian Lahan
Perkebunan Sesuai 1029708.58 102.97
Kering

Perkebunan Rawa Sesuai 984222.47 98.42

117
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

Perkebunan Sawah Sesuai 66279.91 6.63

Perkebunan Badan Air Tidak Sesuai 9350.47 0.94

Perkebunan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 1870.97 0.19

Perlindungan Setempat Badan Air Sesuai 9604.71 0.96

Perlindungan Setempat Hutan Pantai Sesuai 256496.80 25.65

Perlindungan Setempat Lahan Terbuka Sesuai 71066.54 7.11

Perlindungan Setempat Pasir Pantai Sesuai 524016.75 52.40

Perlindungan Setempat Pekarangan Sesuai 96025.37 9.60

Pertanian Lahan
Perlindungan Setempat Sesuai 2386335.34 238.63
Kering

Perlindungan Setempat Rawa Sesuai 199149.64 19.91

Perlindungan Setempat Rumah Tinggal Sesuai 21276.26 2.13

Perlindungan Setempat Badan Jalan Tidak Sesuai 963.49 0.10

Perlindungan Setempat Industri Tidak Sesuai 1291.44 0.13

Perlindungan Setempat Pariwisata Tidak Sesuai 1068.09 0.11

Perdagangan dan
Perlindungan Setempat Tidak Sesuai 2585.94 0.26
Jasa

Perlindungan Setempat Peternakan Tidak Sesuai 213.55 0.02

Perlindungan Setempat Sarana Pendidikan Tidak Sesuai 54.13 0.01

Perlindungan Setempat Sawah Tidak Sesuai 24297.90 2.43

Perlindungan Setempat Tambak Tidak Sesuai 484.21 0.05

Pertahanan dan
Hankam Sesuai 266.91 0.03
Keamanan

118
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting
Pertahanan dan
Pekarangan Sesuai 724.44 0.07
Keamanan
Pertahanan dan Pertanian Lahan
Sesuai 23.49 0.00
Keamanan Kering
Perumahan Kepadatan
Badan Jalan Sesuai 1582.62 0.16
Rendah
Perumahan Kepadatan
Lahan Terbuka Sesuai 21.36 0.00
Rendah
Perumahan Kepadatan
Pekarangan Sesuai 1262274.54 126.23
Rendah
Perumahan Kepadatan Perdagangan dan
Sesuai 41125.37 4.11
Rendah Jasa
Perumahan Kepadatan
Perkantoran Sesuai 1269.20 0.13
Rendah
Perumahan Kepadatan Pertanian Lahan
Sesuai 10583115.23 1058.31
Rendah Kering
Perumahan Kepadatan
Rawa Sesuai 65170.34 6.52
Rendah
Perumahan Kepadatan
Rumah Tinggal Sesuai 627042.11 62.70
Rendah
Perumahan Kepadatan
Sarana Kesehatan Sesuai 265.52 0.03
Rendah
Perumahan Kepadatan
Sarana Pendidikan Sesuai 183.33 0.02
Rendah
Perumahan Kepadatan
Sawah Sesuai 2395392.79 239.54
Rendah
Perumahan Kepadatan
Badan Air Tidak Sesuai 30166.33 3.02
Rendah
Perumahan Kepadatan
Industri Tidak Sesuai 1439.74 0.14
Rendah
Perumahan Kepadatan
Peternakan Tidak Sesuai 12715.09 1.27
Rendah
Perumahan Kepadatan
Badan Jalan Sesuai 2671.58 0.27
Sedang
Perumahan Kepadatan
Lahan Terbuka Sesuai 7428.40 0.74
Sedang
Perumahan Kepadatan
Pekarangan Sesuai 75380.16 7.54
Sedang
Perumahan Kepadatan Perdagangan dan
Sesuai 366.29 0.04
Sedang Jasa

119
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting
Perumahan Kepadatan Pertanian Lahan
Sesuai 1898233.76 189.82
Sedang Kering
Perumahan Kepadatan
Rumah Tinggal Sesuai 36392.42 3.64
Sedang
Perumahan Kepadatan
Sarana Peribadatan Sesuai 1.71 0.00
Sedang
Perumahan Kepadatan
Sawah Tidak Sesuai 486628.33 48.66
Sedang
Perumahan Kepadatan
Badan Jalan Sesuai 1243.10 0.12
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Pekarangan Sesuai 464637.57 46.46
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Perkantoran Sesuai 251.66 0.03
Tinggi
Perumahan Kepadatan Pertanian Lahan
Sesuai 2623268.39 262.33
Tinggi Kering
Perumahan Kepadatan
Rawa Sesuai 548010.93 54.80
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Rumah Tinggal Sesuai 266606.24 26.66
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Badan Air Tidak Sesuai 3007.85 0.30
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Pariwisata Tidak Sesuai 2873.96 0.29
Tinggi
Perumahan Kepadatan Perdagangan dan
Tidak Sesuai 16852.39 1.69
Tinggi Jasa
Perumahan Kepadatan
Peternakan Tidak Sesuai 2613.12 0.26
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Sarana Pendidikan Tidak Sesuai 152.21 0.02
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Sawah Tidak Sesuai 925434.57 92.54
Tinggi
Perumahan Kepadatan
Tambak Tidak Sesuai 6200.66 0.62
Tinggi

SPU Skala Kecamatan Badan Jalan Sesuai 2.32 0.00

SPU Skala Kecamatan Pekarangan Sesuai 75934.48 7.59

Pertanian Lahan
SPU Skala Kecamatan Sesuai 24214.01 2.42
Kering

120
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

SPU Skala Kecamatan Rawa Sesuai 9171.43 0.92

SPU Skala Kecamatan Sarana Kesehatan Sesuai 719.45 0.07

SPU Skala Kecamatan Sarana Pendidikan Sesuai 41305.20 4.13

SPU Skala Kecamatan Sarana Peribadatan Sesuai 6892.89 0.69

Perdagangan dan
SPU Skala Kecamatan Tidak Sesuai 156.25 0.02
Jasa

SPU Skala Kecamatan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 905.28 0.09

SPU Skala Kecamatan Sawah Tidak Sesuai 6530.06 0.65

SPU Skala Kelurahan Badan Jalan Sesuai 97.43 0.01

SPU Skala Kelurahan Pekarangan Sesuai 33745.12 3.37

Pertanian Lahan
SPU Skala Kelurahan Sesuai 12623.23 1.26
Kering

SPU Skala Kelurahan Rawa Sesuai 72.44 0.01

SPU Skala Kelurahan Sarana Kesehatan Sesuai 1904.72 0.19

SPU Skala Kelurahan Sarana Pendidikan Sesuai 666.97 0.07

SPU Skala Kelurahan Sarana Peribadatan Sesuai 23062.27 2.31

SPU Skala Kelurahan Badan Air Tidak Sesuai 96.28 0.01

Perdagangan dan
SPU Skala Kelurahan Tidak Sesuai 100.47 0.01
Jasa

SPU Skala Kelurahan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 64.28 0.01

SPU Skala Kelurahan Sawah Tidak Sesuai 387.50 0.04

SPU Skala Kota Badan Jalan Sesuai 5630.02 0.56

SPU Skala Kota Lahan Terbuka Sesuai 167195.90 16.72

121
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

SPU Skala Kota Pekarangan Sesuai 93895.22 9.39

Pertanian Lahan
SPU Skala Kota Sesuai 313038.89 31.30
Kering

SPU Skala Kota Sarana Pendidikan Sesuai 16294.64 1.63

SPU Skala Kota Rumah Tinggal Tidak Sesuai 1645.10 0.16

SPU Skala Kota Sawah Tidak Sesuai 656.86 0.07

Taman Kecamatan Pekarangan Sesuai 8471.04 0.85

Pertanian Lahan
Taman Kecamatan Sesuai 55339.57 5.53
Kering

Taman Kecamatan Rawa Sesuai 575861.81 57.59

Taman Kecamatan Sawah Tidak Sesuai 176463.75 17.65

Taman Kelurahan Lahan Terbuka Sesuai 3398.97 0.34

Taman Kelurahan Pekarangan Sesuai 2405.49 0.24

Pertanian Lahan
Taman Kelurahan Sesuai 674895.32 67.49
Kering

Taman Kelurahan Rawa Sesuai 96589.84 9.66

Taman Kelurahan Badan Air Tidak Sesuai 138.07 0.01

Taman Kelurahan Pariwisata Tidak Sesuai 23.71 0.00

Taman Kelurahan Peternakan Tidak Sesuai 673.35 0.07

Taman Kelurahan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 2626.07 0.26

Taman Kelurahan Sawah Tidak Sesuai 241365.06 24.14

Taman Kota Badan Jalan Sesuai 460.79 0.05

Taman Kota Pekarangan Sesuai 471.12 0.05

122
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting
Pertanian Lahan
Taman Kota Sesuai 940163.02 94.02
Kering

Taman Kota Badan Air Tidak Sesuai 1781.94 0.18

Taman Kota Rumah Tinggal Tidak Sesuai 665.20 0.07

Taman Kota Sawah Tidak Sesuai 5.31 0.00

Tanaman Pangan Pekarangan Sesuai 66970.65 6.70

Pertanian Lahan
Tanaman Pangan Sesuai 11114312.71 1111.43
Kering

Tanaman Pangan Rawa Sesuai 2729348.40 272.93

Tanaman Pangan Sawah Sesuai 14680197.65 1468.02

Tanaman Pangan Badan Air Tidak Sesuai 75970.58 7.60

Tanaman Pangan Badan Jalan Tidak Sesuai 1409.04 0.14

Perdagangan dan
Tanaman Pangan Tidak Sesuai 1931.29 0.19
Jasa

Tanaman Pangan Peternakan Tidak Sesuai 8055.48 0.81

Tanaman Pangan Rumah Tinggal Tidak Sesuai 34904.80 3.49

Tanaman Pangan Sarana Pendidikan Tidak Sesuai 2.12 0.00

Transportasi Badan Jalan Sesuai 215225.34 21.52

Transportasi Bandar Udara Sesuai 30460.30 3.05

Transportasi Pekarangan Sesuai 1936843.21 193.68

Pertanian Lahan
Transportasi Sesuai 29575.94 2.96
Kering

Transportasi Rawa Sesuai 38136.00 3.81

Transportasi Badan Air Tidak Sesuai 1990.29 0.20

123
Arahan Pola Ruang Tutupan Lahan
Kesesuaian Luas (m2) Luas (Ha)
(Sub Zona) Eksisting

Transportasi Hutan Pantai Tidak Sesuai 11111.87 1.11

Transportasi Pasir Pantai Tidak Sesuai 3054.75 0.31

Transportasi Rumah Tinggal Tidak Sesuai 73.76 0.01

Sumber : Hasil Analisis Mahasiswa Magang MBKM 2022

Tidak Sesuai,
4.00

Sesuai, 96.00

Gambar III. 3 Grafik Kesesuaian Peruntukan Zona dengan Tutupan Lahan


Eksisting

E. Analisis karakteristik spesifik lokasi


Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2020-2040 dijelaskan bahwa untuk sistem perkotaan di
Wilayah Perencanaan Tiram yang perlu didorong dan dikendalikan
pertumbuhannya adalah Ulakan yang merupakan ibukota Kecamatan
Ulakan Tapakis diarahkan sebagai Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yakni
pusat permukiman yang berfungsi melayani kegiatan skala antardesa.
Kegiatan tersebut mencakup pusat kegiatan sosial, pusat kegiatan
administrasi dan juga pusat kegiatan perdagangan kebutuhan harian yang
dilakukan dalam lingkup kecamatan.

124
Pada Wilayah Perencanaan Tiram Terdapat Kawasan Peruntukan
Lindung yakni di Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Ulakan Tapakis
ditetapkan sebagai kawasan perlindungan setempat berupa sempadan pantai,
sebagai kawasan rawan bencana dan juga ditetapkan sebagai kawasan
ekosistem mangrove. Pada Kecamatan Ulakan Tapakis terdapat kawasan
cagar budaya berupa Surau Syekh Burhanudin dan Makam Syekh
Burhanuddin yang sangat potensial bagi pariwisata keagamaan yang berada
di Kabupaten Padang Pariaman
Wilayah Perencanaan Tiram ini juga terdapat Kawasan Peruntukan
Budidaya yakni Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Ulakan Tapakis
sebagai kawasan perikanan tangkap, perikanan budidaya air tawar dan
budidaya air payau dan rawa yang dapat dikembangkan. Di kedua
Kecamatan ini yakni Kecamatan Batang Anai dan Kecamatan Ulakan
Tapakis juga diperuntukkan sebagai kawasan permukiman perkotaan dan
perdesaan. Pada Kecamatan Ulakan Tapakis ditetapkan sebagai kawasan
peternakan, kawasan pariwisata dan industri pengolahan hasil laut.
Pada wilayah perencanaan terdapat juga kawasan transportasi berupa
kawasan Bandar Udara Internasional Minangkabau yang berada di
Kecamatan Batang Anai sehingga dengan keuntungan lokasi berada pada
jalur transportasi sehingga kawasan ini berpotensi dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi karena dapat dijadikan kawasan peruntukan industri
produk Kabupaten Padang Pariaman dan juga produk olahan daerah-daerah
di Provinsi Sumatera Barat.
F. Analisis Ketentuan dan Standar Setiap Sektor Terkait
Analisis Ketentuan dan Standar Setiap Sektor Terkait merupakan
analisis yang berguna dalam merumuskan ketentuan prasarana dan sarana
minimal pada peraturan zonasi. Ketentuan prasarana dan sarana minimal
adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan dalam rangka menciptakan suatu
lingkungan yang nyaman dan perlu disesuaikan dengan peruntukan
zona/subzona agar zona/subzona dapat berfungsi secara optimal. Adapun
ketentuan prasarana dan sarana minimal ditetapkan sesuai dengan ketentuan

125
mengenai prasarana dan sarana yang diterbitkan oleh instansi berwenang.
Ketentuan prasarana dan sarana minimal yang diatur dalam peraturan zonasi
meliputi area parkir, jalur pejalan kaki, ruang terbuka hijau, ruang terbuka
non hijau dan prasarana lingkungan.
1. Area Parkir
Area Parkir merupakan suatu pelataran dengan fungsi utama
meletakkan kendaraan seperti mobil, motor, dan jenis-jenis
kendaraan lainnya. Pada kawasan perkotaan dimana berbagai
kegiatan ekonomis terjadi dengan intensitas yang relatif tinggi,
namun disisi lain lahan yang tersedia terbatas dengan nilai lahan
yang tinggi, mengakibatkan keberadaan lahan parkir sangat
dibutuhkan. Penyediaan area parkir pada setiap zona dan kegiatan
harus sesuai dengan standar yang berlaku untuk setiap bangunan dan
kegiatan.
2. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian)
Jalur Pejalan Kaki dalam penetapannya perlu mempertimbangkan
hubungan atau koneksi antara pedestrian dengan berbagai area
lainnya, kemudahan dalam mencapai jalur pejalan kaki, faktor
keamanan pejalan kaki terhadap sirkulasi kendaraan bermotor dan
gangguan kriminalitas, faktor kenyamanan pejalan kaki dan
ketersediaan fasilitas publik dalam menunjang jalur pejalan kaki.
3. Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau adalah total area atau kawasan yang tertutupi
hijau tanaman dalam satu satuan luas tertentu baik yang tumbuh
secara alami maupun yang dibudidayakan. Dalam menetapkan
ketentuan Ruang Terbuka Hijau yaitu dalam hal penggolongan
sarana ruang terbuka hijau dan kebutuhan luas ruang terbuka hijau
perlu mempertimbangkan kapasitas pelayanan sesuai jumlah
penduduk dengan standar 1 m2 /penduduk.
4. Ruang Terbuka Non Hijau

126
Ruang Terbuka Non Hijau adalah ruang terbuka di bagian wilayah
perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori Ruang Terbuka Hijau,
berupa lahan yang diperkeras atau yang berupa badan air, maupun
kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat ditumbuhi tanaman atau
berpori Area atau kawasan yang menjadi wadah yang dapat
menampung kegiatan tertentu dari warga lingkungan baik secara
individu ataupun kelompok.
5. Prasarana Lingkungan
6. Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan
lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam menetapkan prasarana lingkungan harus mempertimbangkan
keberadaan prasarana dan sarana eksisting dengan tidak mengurangi
kualitas dan kuantitasnya serta memperhatikan kebutuhan
lingkungan sekitar. Pada dasarnya prasarana lingkungan memiliki
fungsi utama yaitu berfungsinya suatu lingkungan permukiman
adalah jaringan jalan untuk mobilitas orang dan angkutan barang,
mencegah perambatan kebakaran serta untuk menciptakan ruang dan
bangunan yang teratur, jaringan air bersih, jaringan saluran
pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah untuk
kesehatan lingkungan, serta jaringan saluran air hujan untuk
pematusan (drainase) dan pencegahan banjir setempat.
Standar teknis merupakan aturan-aturan teknis pembangunan yang
ditetapkan berdasarkan peraturan/standar/ketentuan teknis yang berlaku
yang berisikan panduan terukur dan sesuai dengan kebutuhan. Standar
teknis berfungsi sebagai kelengkapan dasar fisik dalam menciptakan
lingkungan yang nyaman dengan menyediakan prasarana dan sarana yang
sesuai kebutuhan. Standar teknis yang digunakan dalam penyusunan RDTR
mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI), antara lain SNI Nomor 03-
1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan Lingkungan dan/atau standar lain. Standar Nasional Indonesia
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan Lingkungan

127
berfungsi sebagai kerangka acuan perencanaan, perancangan, penaksiran
biaya dan kebutuhan ruang serta pelaksanaan pembangunan perumahan dan
permukiman.

G. Analisis Kewenangan dalam Perencanaan, Pemanfaatan Ruang dan


Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Kewenangan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan penataan ruang


wilayah pada UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang terjadi
perubahan. Hal ini sebagaimana dapat diketahui pada Pasal 17 UU tentang
Cipta Kerja yang menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah tidak lagi
memiliki wewenang dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota.
Adapun Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Pasal 17 UU tentang Cipta
Kerja antara lain:

a. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan


penataan ruang wilayah kabupaten/kota
b. Pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota
c. Kerja sama penataan ruang antar kabupaten/kota.

Sedangkan pada UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,


Pemerintah Daerah memiliki wewenang dalam penyelenggaraan penataan
ruang meliputi :

a. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan


penataan ruang wilayah kabupaten/kota dan kawasan strategis
kabupaten/kota
b. Pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota
 Perencanaan tata ruang wilayah kabupaten/kota
 Pemanfaatan Ruang Wilayah kabupaten/kota
 Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota
c. Pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota

128
 Penetapan kawasan strategis kabupaten/kota;
 Perencanaan tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota;
 Pemanfaatan ruang kawasan strategis kabupaten/kota
 Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
strategis kabupaten/kota.
d. Kerja sama penataan ruang antar kabupaten/kota.
Dalam pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah yang mengacu
pada pedoman bidang penataan ruang dan petunjuk pelaksanaannya,
Pemerintah Daerah juga wajib menyebarluaskan informasi yang
berkaitan dengan rencana umum dan rencana rinci tata ruang dalam
rangka pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota serta
melaksanakan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.
Jika Pemerintah Daerah kabupaten/kota tidak dapat memenuhi
standar pelayanan minimal bidang penataan ruang, pemerintah
daerah provinsi dapat mengambil langkah penyelesaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

III.5 Revisi Tabel ITBX RDTR Kawasan Tiram

Dalam penyusunan RDTR tentunya dilengkapi dengan Tabel ITBX. Tabel


ITBX ini berfungsi untuk mengetahui peruntukan apa saja yang bisa dilakukan
pada zona tersebut. Tabel ITBX ini berisi keterangan-keterangan sebagai berikut :

Tabel III.7 Deskripsi Indikator Pemanfaatan Ruang (ITBX)

Simbol Deskripsi
I Pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan
sifat sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan.
Pemerintah kabupaten/kota tidak dapat melakukan peninjauan atau
pembahasan atau tindakan lain terhadap kegiatan dan
penggunaan lahan yang termasuk dalam
klasifikasi I.

129
Simbol Deskripsi
T Pemanfaatan diperbolehkan secara terbatas
1) Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa
kegiatan danpenggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
T1 : Pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk
pembatasan waktu
beroperasinya suatu kegiatan di dalam sub zona maupun
pembatasanjangka waktu pemanfaatan lahan untuk kegiatan
tertentu yang diusulkan;
T2 : Pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH,
jarak bebas,
maupun ketinggian bangunan, dengan menurunkan nilai
maksimal danmeninggikan nilai minimum dari intensitas
ruang dalam peraturan zonasi
;
T3 : Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan yang
diusulkan telah ada mampu melayani kebutuhan, dan belum
memerlukan tambahan, maka pemanfaatan tersebut tidak
boleh diizinkan atau diizinkan terbatas
dengan pertimbangan-pertimbangan khusus; dan
T4 : Pembatasan luasan kavling suatu kegiatan di dalam zona.
B Pemanfaatan diperbolehkan bersyarat
Pemanfaatan bersyarat tertentu bermakna bahwa untuk
mendapatkan izin atas suatu kegiatan atau penggunaan lahan
diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang dapat berupa
persyaratan umum dan persyaratan khusus, dapat dipenuhi dalam
bentuk inovasi atau rekayasa teknologi. Persyaratan dimaksud
diperlukan mengingat pemanfaatan ruang tersebut memiliki
dampak yang besar
bagi lingkungan sekitarnya.

130
Simbol Deskripsi

B1 : Kegiatan yang bersyarat wajib memiliki analisis dampak


lingkungan dandokumen lingkungan dan juga analisis
dampak lalu lintas (Dokumen
AMDAL, UKL/UPL/Andalalin);
B2 : Kegiatan yang bersyarat wajib menyediakan parkir sesuai
standar;
B3 : Kegiatan yang bersyarat wajib menyediakan prasarana
pendukung
kegiatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
B4 : Kegiatan yang bersyarat wajib memiliki persetujuan
warga yang
diketahui pemerintah daerah/surat izin dari pemerintah
daerah/suratrekomendasi dari instansi pemerintah daerah.
X Pemanfaatan yang tidak diizinkan/dilarang
Karena sifatnya tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang
direncanakan dandapat menimbulkan dampak yang cukup besar
bagi lingkungan di sekitarnya

131
Tabel III.8 ITBX RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram

Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

PERUMAHAN
Konstruksi Gedung
1 41011 Rumah Tunggal X X X X X X X X X
Hunian
Konstruksi Gedung
2 41011 Rumah Deret X X X X X X X X X
Hunian
Konstruksi Gedung
3 41011 Rumah Kopel X X X X X X X X X
Hunian
Penyediaan
4 55199 Akomodasi Jangka Asrama X X X X X X X X X
Pendek ainnya

Penyediaan
5 55199 Akomodasi Jangka Rumah Kost X X X X X X X X X
Pendek ainnya
Aktivitas Pelayanan
6 8690 Kesehatan Manusia Panti Jompo X X X X X X X X X
Lainnya
Aktivitas Sosial
didalam panti untuk
7 8710 perawatan dan Panti Asuhan X X X X X X X X X
pemulihan
kesehatan

132
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Konstruksi Gedung
8 41011 Rumah Dinas X X X X X X X X X
Hunian
Konstruksi Gedung Rumah
9 41011 X X X X X X X X X
Hunian Sederhana
Konstruksi Gedung
10 41011 Rumah Mewah X X X X X X X X X
Hunian
Konstruksi Gedung Rumah
11 41011 X X X X X X X X X
Hunian Menengah
Konstruksi Gedung
12 41011 Rumah Adat X X X X X X X X X
Hunian
PERDAGANGAN
Perdangan Eceran
Berbagai Macam
Barang yang
utamanya
Makanan,
13 47112 Minuman Atau Warung-Kios X T3 T3 T3 T3 T3 X X X
Tembakau Bukan
di
Minimarket/Super
market/Hypermarke
t (Tradisional)

133
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Perdangan Eceran
yang Utamanya
14 4711 Mkanan, Minuman Toko X X X X X X X X X
atau Tembakau di
Toko
Perdangan Eceran
yang Utamanya
15 4711 Mkanan, Minuman Ruko X X X X X X X X X
atau Tembakau di
Toko
Perdangan Eceran
Berbagai Macam
Barang yang
utamanya
Makanan,
16 47111 Minimarket X X X X X X X X X
Minuman Atau
Tembakau di
Minimarket/Super
market/Hypermarke
t
Perdangan Eceran
Berbagai Macam
Barang yang
17 47111 Supermarket X X X X X X X X X
utamanya
Makanan,
Minuman Atau

134
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Tembakau di
Minimarket/Super
market/Hypermarke
t

Perdangan Eceran
Berbagai Macam
Barang yang
utamanya
Makanan, Pasar
18 47112 Minuman Atau Tradisional/Ling X X X X X X X X X
Tembakau Bukan kungan
di
Minimarket/Super
market/Hypermarke
t (Tradisional)
Konstruksi Gedung
19 41013 Mall/Plaza X X X X X X X X X
Perbelanjaan
Perdangan Eceran
Berbagai Macam
Pusat
Barang yang
20 47111 Perbelanjaan X X X X X X X X X
utamanya
(Eceran/Grosir)
Makanan,
Minuman Atau

135
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Tembakau di
Minimarket/Super
market/Hypermarke
t

Perdagangan,
Reparasi dan
Perawatan Sepeda Kendaraan
21 4540 Motor dan Bermotor dan X X X X X X X X X
Perdagangan Suku Perlengkapan
Cadang dan
Aksesorinya
Peralatan dan
Perdagangan
Pasokan
22 47796 Eceran Alat-alat X X X X X X X X X
Pertanian dan
Pertanian
Perikanan
Perdagangan
23 47762 Eceran Tanaman Tanaman Hias X X X X X X X X X
dan Bibit Tanaman
Pedagang Sektor
24 X T3 T3 T3 T3 T3 X X X
Informal
Restoran-
25 5601 Restoran X X X X X X X X X
Rumah Makan

136
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Rumah
26 56303 Cafe X X X X X X X X X
Minum/Kafe
Perdagangan
Eceran Kaki Lima
dan Los Pasar
Makanan,
27 4782 Pusat Jajan X X X X X X X X X
Minuman dan
Produk Tembakau
Hasil Industri
Pengolahan
Restoran dan
Penyediaan
28 56109 Bakery X X X X X X X X X
Makanan Keliling
lainnya
Penyediaan Jasa
Catering/Jasa
29 56290 Boga Priode X X X X X X X X X
Boga
Tertentu
JASA PENGINAPAN
30 5511 Hotel Bintang Hotel X X X X X X X X X
Penyediaan
31 551 Akomodasi Jangka Losmen/Wisma X X X X X X X X X
Pendek Lainnya

137
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Penyediaan
32 55199 Akomodasi Jangka Cottage X X X X X X X X X
Pendek Lainnya
33 5513 Pondok Wisata Home Stay X X X X X X X X X

34 55193 Vila Resort – Villa X X X X X X X X X

JASA HIBURAN
Konstruksi Gedung
35 41018 Tempat Hiburan Bioskop X X X X X X X X X
dan Olahraga
Usaha Arena Permainan
36 93293 X X X X X X X X X
Permainan Ketangkasan
Aktivitas Hiburan,
37 90009 Seni dan Game Center X X X X X X X X X
Kreativitas Lainnya
Kolam
38 93244 Kolam Pancing X X X X X X X X X
Pemancingan
Aktivitas Seni
39 90011 Teater Terbuka X X X X X X X X X
Pertunjukan

138
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Aktivitas Taman
40 9321 Bertema atau Taman Hiburan X T3 T3 T3 X X X X X
Taman Hiburan
Bumi Perkemahan,
Persinggahan Taman
41 55192 X X X X X X X X X
Karavan dan Perkemahan
Taman Karavan
Aktivitas Biro Biro Perjalanan
42 79121 X X X X X X X X X
Perjalanan Wisata Wisata
JASA LEMBAGA KEUANGAN
43 6412 Bank Umum Bank X X X X X X X X X
Koperasi Simpan
44 6414 Pinjam/Unit Koperasi X X X X X X X X X
Simpan Pinjam
Kegiatan Penukan
45 66160 Valuta Asinga Money Charger X X X X X X X X X
(Money Changer)

Aktivitas
46 6619 Penunjang Jasa ATM X T4 T4 T4 X X X X X
Keuangan Lainnya
Pegadaian
47 64921 Pegadaian X X X X X X X X X
Konvensional

139
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Otoritas Jasa
48 6440 Asuransi X X X X X X X X X
Keuangan
Aktivitas
Penyewaan dan Sewa Guna
49 77 X X X X X X X X X
Sewa Guna Usaha Usaha (Leasing)
Tanpa Hak Opsi
JASA POS DAN TELEKOMUNIKASI
50 5310 Aktivitas Pos Kantor Pos X X X X X X X X X
Ekspedisi /Jasa
51 532 Aktivitas Kurir X X X X X X X X X
Pengiriman
Aktivitas
Penunjang
52 52299 Cargo X X X X X X X X X
Angkutan Lainnya
YTDL
Aktivitas Jasa
53 63 Jasa IT X X X X X X X X X
Informasi
Jasa Jual Kembali
54 61992 Jasa Warung Internet X X X X X X X X X
Telekomunikasi
JASA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN BARANG
55 45201 Reparasi Mobil Bengkel Mobil X X X X X X X X X
56 45202 Pencucian dan Salon Mobil X X X X X X X X X

140
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Salon Mobil
Reparasi dan
Bengkel Sepeda
57 25407 Perawatan Sepeda X X X X X X X X X
Motor
Motor

Reparasi dan
Cucian Mobil
58 25407 Perawatan Sepeda X X X X X X X X X
dan Motor
Motor

Reparasi Alat
Bengkel
Angkutan Lainnya,
59 33153 Kendaraan X X X X X X X X X
Bukan Kendaraan
Tidak Bermotor
Bermotor

Reparasi Produk
60 3311 Bengkel Las X X X X X X X X X
Logam Pabrikasi
Reparasi Alat-alat
Bengkel
61 95210 Elektronik X X X X X X X X X
Elektronik
Konsumen
Reparasi Furnitur Bengkel
62 9524 dan Perlengkapan Meubel/Furnitur X X X X X X X X X
rumah e
Reparasi Peralatan Bengkel Alat
63 3319 X X X X X X X X X
Lainnya Berat

141
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

JASA LEMBAGA KETERAMPILAN


Pendidikan Lainnya Kursus
64 8549 X X X X X X X X X
YTDL Keterampilan

JASA PENITIPAN

Pendidikan Taman
65 85134 Penitipan Anak X X X X X X X X X
Penitipan Anak
Penitipan
66 X X X X X X X X X
Hewan
Penitipan
67 X X X X X X X X X
Kendaraan
Penitipan
68 X X X X X X X X X
Barang

JASA LAINNYA

Industri Air Minum Air Minum Isi


69 11052 X X X X X X X X X
Isi Ulang Ulang
Jasa Pemasaran
70 X X X X X X X X X
Property
71 691 Aktivitas Hukum Jasa Hukum X X X X X X X X X

142
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Jasa Konstruksi
72 41 Konstruksi Gedung X X X X X X X X X
dan Konsultansi

Aktivitas
Jasa Riset dan
Organisasi Ilmu
73 94122 Pengembangan X X X X X X X X X
Pengetahuan Alam
IPTEK
dan Teknologi

Penjahitan dan
Jasa Tukang
74 1412 Pembuatan Pakaian X X X X X X X X X
Jahit
Sesuai Pesanan
Aktivitas Penyedia
75 81100 Gabungan Jasa Laundry X X X X X X X X X
Penunjang Fasilitas
76 74201 Aktivitas Fotografi Studio Foto X X X X X X X X X
Aktivitas Fotokopi,
Penyiapan
Dokumen dan
77 8219 Foto Copy X X X X X X X X X
Aktivitas Khusus
Penunjang Kantor
Lainnya
Aktivitas Fotokopi,
Penyiapan
78 8219 Percetakan X X X X X X X X X
Dokumen dan
Aktivitas Khusus

143
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Penunjang Kantor
Lainnya

Aktivitas Fotokopi,
Penyiapan
Dokumen dan
79 8219 Advertaising X X X X X X X X X
Aktivitas Khusus
Penunjang Kantor
Lainnya
Perdagangan
Eceran Khusus
80 4730 Bahan Bakar SPBU X X X X X X X X X
Kendaraan
Bermotor
Perdagangan
Eceran Bahan
Bakar Minyak,
Bahan Bakar Gas
(BBG), dan
Liquefied
81 SPBE X X X X X X X X
Petroleum Gas
(LPG) di Sarana
Pengisian Bahan
Bakar Transportasi
Darat, Laut, dan
Udara.

144
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Sewa Tenda,
Industri Pengolahan
82 3290 Pelaminan, dan X X X X X X X X X
Lainnya YTDL
Karangan Bunga
Butik/Factory
83 X X X X X X X X X
Outlet

Aktivitas Pangkas
Salon/Barber
84 9611 Rambut dan Salon X X X X X X X X X
Shop
Kecantikan

Mandi
85 96122 Aktivitas Spa Uap/Sauna dan X X X X X X X X X
Spa

Pusat
Aktivitas
86 9612 Kebugaran/Fitne X X X X X X X X X
Kebugaran
s
Aktivitas Pelayanan
Pengobatan
87 86902 Kesehatan X X X X X X X X X
Alternatif
Tradisional
Pergudangan dan
88 5210 Pergudangan X X X X X X X X X
Penyimpanan
PERKANTORAN

145
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Kantor
Konstruksi Gedung
89 41012 Pemerintah X X X X X X X X X
Perkantoran
Pusat

Kantor
Konstruksi Gedung
90 41012 Pemerintah X X X X X X X X X
Perkantoran
Provinsi

Kantor
Konstruksi Gedung
91 41012 Pemerintah X X X X X X X X X
Perkantoran
Kabupaten
Konstruksi Gedung Kantor
92 41012 X X X X X X X X X
Perkantoran Kecamatan
Konstruksi Gedung Kantor
93 41012 X X X X X X X X X
Perkantoran Kelurahan/Desa
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
94 84 Pertahanan dan X X X X X X X X X
Keamanan
Jaminan
SosialWajib
INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
10 Industri Makanan Industri
95 Makanan dan X X X X X X X X X
11 Industri Minuman Minuman

146
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Industri Barang
Anyaman dari Industri
96 16292 X X X X X X X X X
Tanaman Bukan Kerajinan
Rotam dan Bambu
Industri Kayu,
Barang dari Kayu
dan Gabus dan
97 16 Industri Mebel X X X X X X X X X
barang anyaman
dari bambu, Rotan
dan Sejenisnya
Industri Barang
Industri Bahan
98 23 Galiann Bukan X X X X X X X X X
Bangunan
logam
FASILITAS PENDIDIKAN
Pendidikan Usia
99 8513 PAUD/TK X X X X X X X X X
Dini
Pendidikan
100 85111 Dasar/Ibtidaiyah SD/MI X X X X X X X X X
Pemerintah
Pendidikan
Menengah
101 85112 SLPT/MTs X X X X X X X X X
Pertama/Tsanawiya
h Pemerintah

147
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Pendidikan
Menengah
102 8521 SMU/MA/SMK X X X X X X X X X
Atas/Aliyah
Pemerintah
Sekolah
103 X X X X X X X X X
Terpadu
Pendidikan
Pesantren dan
Pendidikan
8515
Keagamaan Islam
Anak Usia Dini dan
104 Dasar Pesantren X X X X X X X X X
Pendidikan
8526 Pesantren
Menengah
Pendidikan
8534
Pesantren Tinggi
Pendidikan Tinggi Sekolah Tinggi
105 8533 X X X X X X X X X
Keagamaan Agama
Pendidikan Tinggi
Perguruan
106 85311 Akademik X X X X X X X X X
Tinggi/Akademi
Pemerintah
Satuan Pendidikan
Pendidikan Non
107 8544 Kerjasama X X X X X X X X X
Formal
Pendidikan

148
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Nonformal

FASILITAS KESEHATAN
Aktivitas Rumah
108 8610 Rumah Sakit X X X X X X X X X
Sakit
Aktivitas Rumah Rumah Sakit
109 8610 X X X X X X X X X
Sakit Bersalin
Aktivitas
110 86102 Puskesmas X X X X X X X X X
Puskesmas
Aktivitas Puskesmas
111 86102 X X X X X X X X X
Puskesmas Pembantu
Balai
Aktivitas Klinik
112 86104 Pengobatan/Klin X X X X X X X X X
Pemerintah
ik/Poliklinik
Aktivitas Pelayanan
113 86803 Penunjang Posyandu X T4 T4 T4 X X X X X
Kesehatan
Aktivitas Praktik
114 8620 Dokter dan Dokter Praktek Dokter X X X X X X X X X
Gigi
Aktivitas Pelayanan
115 8690 Kesehatan Manusia Praktek Bidan X X X X X X X X X
Lainnya

149
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Perdagangan
Eceran khusus
barang dan obat
Apotek/Toko
116 4772 farmasi, Alat X X X X X X X X X
Obat
Kedokteran,
Parfum dan
kosmetik di Toko
Aktivitas Pelayanan
117 8690 Kesehatan Manusia Optik X X X X X X X X X
Lainnya
Aktivitas Pelayanan
Laboratorium
118 8690 Kesehatan Manusia X X X X X X X X X
Kesehatan
Lainnya
FASILITAS OLAHRAGA
Area
119 93211 Taman Rekreasi Bermain/Play X T3 T3 T3 X X X X X
Ground
Lapangan
120 93114 Fasilitas Lapangan X T3 T3 X X X X X X
Olahraga
Fasilitas Gedung
121 93113 X X X X X X X X X
Gelanggang/Arena Olahraga
122 93111 Fasilitas Stadion Stadion X X X X X X X X X
Aktivit Akti Akti Akti ### Akti ###
52211 #### #### ####
as vitas vitas vitas # vitas #

150
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Termi Term Term Term Term


nal inal inal inal inal
Darat Darat Darat Darat Darat
Konstruksi Gedung
123 41019 Mesjid X X X X X X X X X
Lainnya
Konstruksi Gedung
124 41019 Mushalla/Surau X T3 T3 T3 X X X X X
Lainnya
Konstruksi Gedung
125 41019 Gereja X X X X X X X X X
Lainnya
Konstruksi Gedung
126 41019 Pura X X X X X X X X X
Lainnya
Konstruksi Gedung
127 41019 Vihara X X X X X X X X X
Lainnya
FASILITAS SOSIAL BUDAYA
Konstruksi Gedung Gedung
128 41018 Tempat Hiburan Pertemuan X X X X X X X X X
dan Olahraga Lingkungan

Konstruksi Gedung Gedung


129 41018 Tempat Hiburan Pertemuan X X X X X X X X X
dan Olahraga Kecamatan
Konstruksi Gedung
Gedung Serba
130 41018 Tempat Hiburan X X X X X X X X X
Guna Skla Kota
dan Olahraga

151
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Konstruksi Gedung
Balai Pertemuan
131 41018 Tempat Hiburan X X X X X X X X X
dan Pameran
dan Olahraga
Aktivitas Lembaga
Organisasi Ilmu Sosial/Organisas
132 94121 X X X X X X X X X
Pengetahuan Sosial i
dan Masyarakat Kemasyarakatan
Konstruksi Gedung
Studio
133 41018 Tempat Hiburan X X X X X X X X X
Keterampilan
dan Olahraga
Konstruksi Gedung Pusat
134 41018 Tempat Hiburan Pengembangan X X X X X X X X X
dan Olahraga Kebudayaan
FASILITAS TRANSPORTASI
Aktivitas Terminal
135 52211 Terminal Tipe B X X X X X X X X X
Darat
Aktivitas Terminal Terminal Tipe C
136 52211 X X X X X X X X X
Darat dan Transit
Penyediaan
137 551 Akomodasi Jangka Lapangan Parkir X T3 T3 T3 T3 T3 X X X
Pendek
Penyediaan
138 551 Akomodasi Jangka Gedung Parkir X X X X X X X X X
Pendek

152
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Aktvitas Penunjang
139 52219 Angkutan Darat Halte X X X X X X X X X
Lainnya

Aktvitas Penunjang
140 52219 Angkutan Darat Pool Bus X X X X X X X X X
Lainnya
Aktvitas Penunjang
Pool Angkutan
141 52219 Angkutan Darat X X X X X X X X X
Kota
Lainnya
Aktvitas Penunjang
142 52219 Angkutan Darat Pool Travel X X X X X X X X X
Lainnya
Aktivitas Pelayanan Dermaga
143 52221 X X X X X X X X X
Kepelabuhan Laut Penyeberangan
Aktivitas
144 52231 Bandar Udara X X X X X X X X X
Kebandaraudaraan
PERSAMPAHAN
Pengumpulan
Limbah dan
145 3811 TPS X X X X X X X X X
Sampah Tidak
Berbahaya

153
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Treatment dan
Pembuangan
146 38211 TPS3R I I I I I I X X X
Sampah Tidak
Berbahaya
Pengumpulan
Transfer Depo
Limbah dan
147 3811 atau TPS X X X X X X X X X
Sampah Tidak
Terpadu
Berbahaya
Treatment dan
Pembuangan Daur Ulang
148 38211 X X X X X X X X X
Sampah Tidak Sampah
Berbahaya
Treatment dan
Pembuangan Penimbunan
149 38211 X X X X X X X X X
Sampah Tidak Barang Bekas
Berbahaya
PENGOLAHAN LIMBAH
Pengumpulan Pengolahan
150 38120 X X X X X X X X X
Limbah Berbahaya Limbah B3
Treatment dan
151 38220 Pembuangan IPAL B1 X X X X X X X X
Limbah Berbahaya
Treatment dan
152 38220 Pembuangan IPLT X X X X X X X X X
Limbah Berbahaya

154
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

PEMADAM KEBAKARAN
Badan Nasional
Penanggulangan
B1,B B1,B B1,B B1,B
153 84234 Bencana dan Fire Hydrant T2 B1,B4 X X X
4 4 4 4
Pemadaman
Kebakaran
Badan Nasional
Penanggulangan Reservoir
154 84234 Bencana dan Pemadam X X X X X X X X X
Pemadaman Kebakaran
Kebakaran
AIR MINUM
Instalasi Saluran B1,B B1,
155 43221 IPA – WTP X B1,B4 X X X X X
Air 4 B4
Konstruksi
Bangunan B1,
156 42911 Reservoir X X X X X X X X
Prasarana Sumber B4
Daya Air
Konstruksi
Bangunan B1,
157 42911 Intake X X X X X X X X
Prasarana Sumber B4
Daya Air
Konstruksi Gedung B1,B B1,B B1,
158 41019 Rumah Pompa X B1,B4 X X X X
Lainnya 4 4 B4

155
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

SUMBER DAYA AIR


Penampungan,
Penjernihan dan
159 36001 Embung X X X X X X T3 X X
penyaluran air
minum
Penampungan,
Penjernihan dan
160 36001 Polder B1 X X X X X T3 X X
penyaluran air
minum
Penampungan,
Penjernihan dan
161 36001 Sumur Resapan I I I I I I I X X
penyaluran air
minum
TEMPAT EVAKUASI
Badan Nasional
Penanggulangan Tempat
162 84234 Bencana dan Evakuasi B1 I I I I I X X X
Pemadaman Sementara
Kebakaran
Badan Nasional
Penanggulangan
Tempat
163 84234 Bencana dan X I I I I I X X X
Evakuasi Akhir
Pemadaman
Kebakaran

156
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

KOMUNIKASI

Menara
Konstruksi Sentral B1,B B1,B B1,B B1,B
164 42206 Telekomunikasi X B1,B4 X X X
Telekomunikasi 4 4 4 4
Green Field

Menara
Konstruksi Sentral
165 42206 Telekomunikasi X X X X X X X X X
Telekomunikasi
Roof Top
Pusat
Aktivitas
Transmisi/Pema B1,B B1,B
166 6120 Telekomuniasi X B1,B4 X X X X X
ncar Jaringan 4 4
Tanpa Kbael
Telekomunikasi
167 7310 Periklanan Iklan/Reklame X B4 B4 B4 X X X X X
ENERGI
B1,B B1,B B1,B B1,B B1,
168 43211 Instalasi Listrik Gardu Listrik B1 B1,B4 X X
4 4 4 4 B4
PERTANIAN
169 0111 Pertanian Padi Sawah X X X X X X X X X
Lahan Pertanian
170 0111 Pertanian Serealia X X X X X X X X X
Kering
Pertanian Sayur,
171 0113 Holtikultura X X X X X X X X X
Buah dan Aneka

157
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Umbi

Pertanian Sayuran
172 01253 Pembibitan X X X X X X X X X
Tahunan
Perkebunan
Perkebunan
173 0129 Tanaman Tahunan I X X X X X X X X
Tanaman Keras
Lainnya
174 014 Peternakan Peternakan X X X X X X X X X
PERIKANAN
Perikanan
175 032 Tambak X X X X X X X X X
Budidaya
Budidaya Ikan Air Kolam dan
176 0322 X X X X X X X X X
Tawar Keramba
Perdagangan
Eceran Kaki Lima
177 47815 dan Los Pasar Pasar Ikan X X X X X X X X X
Komoditi Hasil
Perikanan
PERTAMBANGAN
Pertambangan dan Tambang Galian
178 08 X X X X X X X X X
Penggalian Lainnya C

158
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Aktivitas
Pengolahan
Penunjang
179 099 Tambang Galian X X X X X X X X X
Petambangan dan
C
Penggalian Lainnya
PARIWISATA

Daya Tarik Wisata


180 9322 Wisata Alam I I I I X X X X X
Alam
Daya Tarik Wisata
181 9323 Buatan/Binaan Wisata Buatan T3 B4 B4 B4 X X X X X
Manusia
Wisata Budaya
182 91029 Wisata Budaya X X X X B4 B4 X X X
Lainnya
Jasa Informasi
Pusat Informasi
183 7991 Pariwisata dan X B4 B4 B4 X X X X X
Wisata
Daya Tarik Wisata
Angkutan Bus Angkutan
184 49221 X X X X X X X X X
Pariwisata Pariwisata
Perdagangan
Toko
Eceran Barang
185 4778 Cendramata/Sou X X X X X X X X X
Keajinan dan
venir
Lukisan di Toko
Pertahanan dan
186 8422 Pos Keamanan X I I I I I X X X
Keamanan

159
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Jaminan Sosial
187 84300 Pos Kesehatan X X X X X X X X X
Wajib
Pendidikan Lainnya Balai Pelatihan
188 85430 X X X X X X X X X
Pemerintah Wisata
Perpusatakaan,
Arsip, Museum dan
Gedung
189 910 Kegiatan X X X X X X X X X
Pameran
Kebudayaan
Lainnya
Daya Tarik Wisata
Area Festival
190 9323 Buatan/Binaan X X X X X X X X X
Wisata
Manusia
Aktivitas Wisata
191 93246 Wisata Air X X X X X X T3 X X
Air
RUANG TERBUKA NON HIJAU
192 93114 Fasilitas Lapangan Lapangan X T3 T3 T3 X X X X X
Aktivitas Hiburan
193 9329 dan Rekreasi Plasa T2 I I I T3 T3 X X X
Lainnya YTDL
Taman
194 93211 Taman Rekreasi Bermain- T2 T3 T3 T3 X X X X X
Rekreasi

160
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Aktivitas Hiburan
195 9329 dan Rekreasi Gezebo X I I I X X X X X
Lainnya YTDL
Pengelolaan
196 93119 Failitas Olahraga Joging Track T2 I I I X X X X X
Lainnya
RUANG TERBUKA HIJAU
Taman Wisata
197 91034 Rimba Kota X X X X X X X X X
Alam
Aktivitas Jasa
Perawatan dan Jalur Hijau dan
198 8130 I I I I X X I X X
Pemeliharaan Pulau Jalan
Taman
199 93211 Taman Rekreasi Taman Kota X T4 T4 T4 X X I X X
Taman
200 93211 Taman Rekreasi T3 I I T4 X X X X X
Kecamatan
Taman
201 93211 Taman Rekreasi T3 I I I X X X X X
Kelurahan
Aktivitas Tempat
202 9691 Pemakaman dan Pemakaman X X X X I I X X X
Kegiatan YBDI Umum
Taman Wisata
203 91034 Sempadan I I I I I I I X X
Alam

161
Zona Ruang Terbuka Hijau

Ekosistem Mangrove

Zona Badan Air


Cagar Budaya
Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Taman

Sub Zona Jalur


Pemakaman
Kecamatan

Kelurahan

Sub Zona
Perlindungan

Hijau
No Kode Judul di KBLI Kegiatan

Kota
Setempat

Daya Tarik Wisata


204 9322 Pekarangan X X X X X X I X X
Alam
Sumber : Hasil Analisis Mahasiswa Magang MBKM 2022

162
III.6 Kajian Kebijakan RDTR Kawasan Tiram

KAJIAN KEBIJAKAN
Rancangan Peraturan Bupati Padang Pariaman
Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan
Tiram Tahun 2023-2043
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan penjabaran dari
Rencana Umum Tata Ruang Wilayah/Kota ke dalam rencana distribusi
pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada suatu
kawasan. Dengan kata lain, RDTR mempunyai fungsi untuk mengatur dan
menata kegiatan fungsional yang tercantum dalam Rencana Umum Tata
Ruang menjadi rencana rinci untuk mewujudkan ruang yang serasi,
seimbang, aman, nyaman, dan produktif. Muatan yang direncanakan dalam
RDTR adalah kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan
atau kegiatan khusus yang mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya.

Penyusunan RDTR dilakukan berdasarkan tingkat


urgensi/prioritas/keterdesakan penanganan kawasan tersebut di dalam
konstelasi wilayah, yang mengatur, menata serta menetapkan blok-blok
peruntukan pada kawasan fungsional kota, sebagai penjabaran “kegiatan” ke
dalam wujud ruang, dengan memperhatikan keterkaitan antar kegiatan
fungsi dalam kawasan, agar tercipta lingkungan yang serasi, selaras,
seimbang, dan terpadu. Penyusunan RDTR juga dilakukan dalam rangka
pengaturan zonasi, perizinan dan pembangunan kawasan agar tercipta
lingkungan yang serasi, seimbang dan terpadu.

Maka dari itu, disusunnya RDTR Kawasan Tiram yang mengacu


kepada Peraturan Bupati Pariaman Nomor 31 Tahun 2013 tentang Lokasi
Pembangunan Pelabuhan Laut Tiram Nagari Tapakis Kabupaten Padang
Pariaman adalah untuk memastikan di dalam RDTR yang disusun dan

163
ditetapkan agar memuat ketentuan peraturan zonasi, insentif dan disinsentif
serta mekanisme perizinan pada kawasan sekitar lokasi pembangunan
pelabuhan tersebut.

B. Identifikasi Masalah
Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang memiliki fungsi sebagai
tempat permukiman, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Berdasarkan latar belakang tersebut
di atas dapat dilakukan identifikasi masalah, yakni bahwa Perencanaan Tata
Ruang di Kawasan Tiram merupakan suatu hal yang mendapat perhatian
sehingga perlu dilakukan pengaturan, oleh karena itu perlu Rancangan
Peraturan Bupati Kabupaten Padang Pariaman tentang Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Tiram tahun 2023-2043.

Berdasarkan pada identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan 4


(empat) pokok masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Tujuan, Kebijakan, dan Strategi penataan ruang Kawasan


Tiram ke depan?
2. Bagaimana tertatanya Kawasan Tiram yang sesuai dengan kondisi struktur
dan pola ruang yang ada dengan mengacu kepada konsep penataan kawasan
yang serasi dan seimbang?
3. Bagaimana terkelolanya semua sumber daya yang ada agar dapat bersinergi
dengan baik untuk mewujudkan lingkungan, aman, nyaman dan produktif?
4. Bagaimana ketentuan peraturan zonasi, insentif dan disinsentif serta
mekanisme perizinan dalam Kawasan Tiram?
Sedangkan permasalahan atau kendala yang ada saat ini di Kabupaten
Padang Pariaman terkait penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Tiram tahun 2023-2043 sebagai berikut :

1. Resiko bencana alam seperti gelombang pasang, gempa, tsunami, banjir dan
likuifaksi.

164
2. Selain ancaman bencana alam sebagian kawasan tiram juga memiliki resiko
kecelakaan operasional penerbangan Bandara Internasional Minangkabau.
3. Kawasan terbangun menyebar secara sporadis atau tidak tertata di seluruh
kawasan dengan pola persebaran perumahan memencar.
4. Kawasan Tiram belum terlayani angkutan sampah dan minimnya
pewadahan sampah khususnya disekitar kawasan wisata pantai dan pasar
ikan tradisional hal tersebut juga dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat
yang membuang sampah secara sembarangan dan pada umumnya sampah
langsung dibakar pada halam rumah
C. Landasan Filosofis
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mempunyai fungsi utama
yang harus dijalankan saat ini adalah Public Service Function (fungsi
pelayanan masyarakat), development function (fungsi pembangunan) dan
protection function (fungsi perlindungan). Good Governance akan terwujud
apabila setiap aparat pemerintah telah mampu melaksanakan apa yang
disebut sebagai objective and subjective responsibility. Responsibility
objectif bersumber kepada adanya pengendalian dari luar (external controls)
yang mendorong atau memotivasi aparat untuk bekerja keras sehingga
tujuan three es (economy, efficiency and effectiveness) dari organisasi
perangkat daerah dapat tercapai (Denhardt, 2003).

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 26 Tahun


2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa Penyelenggaraan penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan
ketahanan nasional, dengan:

a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan buatan;


b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
c. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

165
Pengembangan dan pengelolaan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) kabupaten/kota merupakan kewenangan pemerintah
kabupaten/kota itu sendiri dengan memperhatikan struktur ruang yang telah
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota
yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang. Rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata
ruang kawasan strategis kabupaten/kota merupakan rencana rinci untuk
rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Tiram Tahun 2023-


2043 merupakan rencana rinci tata ruang sebagai penjabaran RTRW
kabupaten/kota yang menjadi rujukan bagi penyusunan rencana teknis
sektor dan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang.

D. Landasan Sosiologis
Suatu peraturan perundang-undangan akan berlaku secara efektif
apabila dalam pembentukannya dilandasi oleh pertimbangan sosiologis
yaitu menyangkut dengan kebutuhan masyarakat/aparatur pemerintah
terhadap peraturan tersebut. Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten Padang
Pariaman tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Tiram
Tahun 2023-2043 menjawab permasalahan tentang penyelenggaraan
pembangunan serta pemanfaatan ruang yang ada sesuai dengan kebutuhan
wilayah daerah dan berdasarkan peraturan perundang undangan.

Dilihat dari aspek sosiologis, hak dan kewajiban masyarakat dalam


penataan ruang sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah bahwa setiap orang,
kelompok dan badan hukum memiliki hak dan kewajiban dalam penataan
ruang, baik pada tahap penyusunan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang
maupun tahap pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam hal ini partisipasi
masyarakat adalah untuk berperan serta dalam penataan ruang menunjukkan
adanya peningkatan kesadaran tanggung jawab terhadap pelaksanaan
pembangunan.

166
Berdasarkan hal tersebut maka pembentukan Peraturan Bupati
Kabupaten Padang Pariaman tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kawasan Tiram Tahun 2023-2043 merupakan pelaksanaan pembangunan
untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah Kabupaten Padang
Pariaman yang diharapkan dalam berbagai aspek.

E. Landasan Yuridis
1. Melaksanakan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
yang telah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Penataan Ruang.
2. Melaksanakan amanat Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman
Nomor 5 Tahun 2020 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2020-2040.

F. Arahan dan Jangkauan Pengaturan


Rancangan Peraturan Bupati Padang Pariaman tentang Rencana
Detail Tata Ruang Kawasan Tiram Tahun 2023-2043 adalah mewujudkan
dokumen rencana tata ruang yang mendukung terciptanya kawasan secara
aman, produktif dan berkelanjutan. Selanjutnya RDTR ini merupakan
perangkat operasional dalam pengendalian pemanfaatan ruang guna
mewujudkan tata ruang yang efisien, produktif, berkelanjutan dan sebagai
acuan bagi pemerintah daerah terkait dengan kegiatan kendali mutu
pemanfaatan ruang, acuan pemanfaatan ruang yang lebih rinci, pengendalian
pemanfaatan ruang dan perizinan untuk investasi khususnya di Wilayah
perencanaan.

G. Ruang Lingkup Materi Muatan


Ruang lingkup materi Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten
Padang Pariaman tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tiram
Tahun 2023-2043 mencakup:

1. Tujuan penataan WP;

167
2. Rencana struktur ruang;
3. Rencana pola ruang;
4. Ketentuan pemanfaatan ruang; dan
5. Peraturan zonasi
H. Evaluasi dan Analisis Peraturan Perundang-Undangan Terkait
1) Peraturan Perundangan yang Ada
Landasan peraturan perundang-undangan dalam Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Tiram Kabupaten
Padang Pariaman adalah sebagai berikut :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun


1945: Undang-undang nomor 12 tahun 1956 tentang Pembentukan
Daerah
2. Otonom Kabupaten di Lingkungan Provinsi Sumatera Tengah
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

168
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
6. Peraturan Pemerintah. Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6633);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan
Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun
2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042)
;
9. Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
10. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 2 Tahun
2008 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Padang Pariaman
dari Kota Pariaman ke Nagari Parit Malintang di Wilayah
Kabupaten Padang Pariaman;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 5 Tahun
2020 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Padang
Pariaman 2020 2040 (Lembaran Daerah Kabupaten Padang
Pariaman Tahun 2020 Nomor 5)
2) Keterkaitan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang Lain

Dalam sistem negara hukum modern, kekuasaan Negara dibagi


dan dipisah-pisahkan antara cabang-cabang kekuasaan legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan untuk membuat aturan dalam
kehidupan bernegara dikonstruksikan berasal dari rakyat yang berdaulat

169
yang dilembagakan dalam organisasi negara di lembaga legislatif
sebagai lembaga perwakilan rakyat misalnya kekuasaan membentuk
undang-undang merupakan kekuasaan negara yang dipegang oleh
badan legislatif.

Sedangkan cabang kekuasaan pemerintahan negara sebagai


organ pelaksana atau eksekutif hanya menjalankan peraturan-peraturan
yang ditetapkan oleh cabang legislatif. Sementara itu cabang kekuasaan
kehakiman atau yudikatif bertindak sebagai pihak yang menegakkan
peraturan-peraturan itu melalui proses peradilan.

Norma-norma hukum yang bersifat dasar biasanya dituangkan


dalam undang-undang dasar atau hukum yang tertinggi di bawah
undang-undang dasar ada undang-undang sebagai bentuk peraturan
yang ditetapkan oleh legislatif. Namun karena materi yang diatur dalam
undang-undang itu hanya terbatas pada soal-soal umum, diperlukan
pula bentuk-bentuk peraturan yang lebih rendah sebagai peraturan
pelaksana undang-undang yang bersangkutan. Lagi pula sebagai produk
lembaga politik seringkali undang-undang hanya dapat menampung
materi-materi kebijakan yang bersifat umum.

Dalam kaitannya dengan adanya pendelegasian kewenangan


mengatur dimana sumber kewenangan pokoknya ada ditangan legislator
maka pemberian kewenangan untuk mengatur lebih lanjut itu kepada
lembaga eksekutif atau lembaga pelaksana haruslah dinyatakan dengan
tegas dalam undang-undang yang akan dilaksanakan hal inilah biasanya
dinamakan legislative delegation of rule making power.

Berdasarkan prinsip pendelegasian ini norma hukum yang


bersifat pelaksanaan dianggap tidak sah apabila dibentuk tanpa
didasarkan atas delegasi kewenangan dari peraturan perundang-
undangan.

170
Kawasan Tiram adalah kawasan dengan batas tertentu dalam
wilayah hukum RI yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi
kawasan utama berupa pendidikan terpadu, pengembangan pariwisata,
perumahan, industri dan pertanian yang saling berintegrasi untuk
menciptakan Kawasan Tiram yang nyaman, dan berkelanjutan.

Upaya-upaya pengembangan Kawasan Tiram sebagai kawasan


berkelanjutan dan sejahtera dilakukan melalui keserasian kegiatan
perkotaan dan perdesaan serta menciptakan sinergitas pengembangan
antar kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik
untuk saat ini maupun di masa yang akan datang secara berkelanjutan
didukung dengan keseimbangan dan keserasian lingkungan dan budaya
lokal setempat.

3) Teknis Penyusunan Peraturan Perundangan

● UU No. 15 Tahun 2019 Tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-Undangan
Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang
undangan merupakan pelaksanaan dari perintah Pasal 22A Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa "Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pembentukan undang undang diatur lebih lanjut dengan undang-
undang." Namun, ruang lingkup materi muatan undang-undang ini
diperluas tidak saja undang-undang tetapi mencakup pula Peraturan
Perundang-undangan lainnya, selain Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

Secara umum Undang-Undang ini memuat materi-materi


pokok yang disusun secara sistematis sebagai berikut: asas
pembentukan Peraturan Perundang-undangan; jenis, hierarki, dan
materi muatan Peraturan Perundang-undangan; penyusunan

171
Peraturan perencanaan Peraturan Perundang-undangan; Perundang-
undangan; teknik penyusunan Peraturan Perundang-undangan;
pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang;
pembahasan dan penetapan Rancangan Peraturan Bupati Provinsi
dan Rancangan Peraturan Bupati Kabupaten/Kota; pengundangan
Peraturan Perundang-undangan; penyebarluasan; partisipasi
masyarakat dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
dan ketentuan lain lain yang memuat mengenai pembentukan
Keputusan Presiden dan lembaga negara serta pemerintah lainnya.

Tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan,


pengesahan dan penetapan, serta pengundangan merupakan
langkah-langkah yang pada dasarnya harus ditempuh dalam
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Namun, tahapan
tersebut tentu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan atau kondisi
serta jenis dan hierarki Peraturan Perundang undangan tertentu
yang pembentukannya tidak diatur dengan Undang Undang ini,
seperti pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan
Peraturan Presiden, atau pembahasan Rancangan Peraturan
Perundang-undangan.

● Permendagri Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pembentukan


Produk Hukum Daerah
Pembentukan produk hukum daerah adalah produk hukum
berbentuk peraturan meliputi perda atau nama lainnya, Perkada, PB
KDH, Peraturan DPRD dan berbentuk keputusan meliputi
Keputusan Kepala Daerah, Keputusan DPRD, Keputusan Pimpinan
DPRD, dan Keputusan Badan Kehormatan DPRD. Dimana kajian
kebijakan adalah naskah hasil. penelitian atau pengkajian hukum
dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah tertentu yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan
masalah tersebut dalam Rancangan Peraturan Kepala Daerah

172
sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan hukum
masyarakat.

Tahapan perencanaan, penyusunan produk hukum bersifat


pengaturan, penyusunan produk hukum bersifat penetapan,
pengesahan, penomoran, pengundangan dan autentifikasi, evaluasi
dan klarifikasi Perkada, penyebarluasan, partisipasi masyarakat,
merupakan langkah langkah yang pada dasarnya harus ditempuh
dalam Pembentukan Produk Hukum Daerah. Namun, tahapan
tersebut tentu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan atau kondisi
serta jenis dan hierarki dalam peraturan tertentu yang
pembentukannya tidak diatur dengan peraturan ini.

● Kajian / Analisis Keterkaitan Dengan Hukum Positif


Kajian/Analisis keterkaitan dengan hukum positif
dimaksudkan dalam rangka mengharmonisasikan dengan hukum
positif yang telah ada, dalam peraturan bupati ini antara UU No. 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan UU No. 15 Tahun 2019
tentang Pembentukan Perundang-undangan :

173
Tabel III.9 Keterkaitan Peraturan Hukum Positif

No Materi UU No 15 Tahun 2019 Permendagri No 1 UU No 26 Tahun 2007 Raperkada


Tahun 2014

Pasal 6, Materi muatan Pasal 2, Dalam kerangka 1. Asas les superior blik
Peraturan Perundang Negara Kesatuan Republik derogate inferiori ang
undangan harus Indonesia, penataan ruang 2. Asas lex specialis
mencerminkan asas : diselenggarakan berdasarkan derogate les generalis
asas : 3. Asas lex posterior
a. Pengayoman, derogate lex priori
b. Kemanusiaan, a. Keterpaduan 4. Asas keadilan
c. Kebangsaan, b. Keserasian, keselarasan 5. Asas kepastian hukum
d. Kekeluargaan, dan keseimbangan 6. Asas pengayoman
e. Kenusantaraan, c. Keberlanjutan 7. Asas mengutamakan
f. Bhinneka tunggal d. Keberdayagunaan dan dan kepentingan hokum
1 Asas ika, keberhasilgunaan
g. Keadilan, e. Keterbukaan
h. Kesamaan Kebersamaan dan
kedudukan dalam kemitraan
hukum dan f. Pelindungan kepentingan
pemerintahan, umum
i. Ketertiban dan g. Kepastian hukum dan
kepastian hukum; keadilan
dan/atau, h. Akuntabilitas
j. Keseimbangan,
keserasian, dan
keselarasan

174
Materi UU No 12 Tahun 2011 Permendagri No 1 UU No 26 Tahun 2007 Raperkada
Tahun 2014
Pasal 1, tujuan perundang- Pasal 3, mewujudkan produktif,
undangan sebagai peraturan berkelanjutan nasional ruang
tertulis ialah sebagai pengikat wilayah yang aman, nyaman,
secara umum dan dibentuk dan berlandaskan Wawasan
atau ditetapkan oleh lembaga Nusantara dan ketahanan
negara atau pejabat yang Nasional dengan ;
berwenang melalui prosedur
yang ditetapkan dalam a. Terwujudnya
peraturan Perundang- keharmonisan antara dan
Undangan lingkungan alam buatan
b. Terwujudnya
2 Tujuan keterpaduan sumber
dalam penggunaan daya
alam dan sumber daya
buatan dengan
memperhatikan sumber
daya manusia, dan
c. Terwujudnya
pelindungan fungsi ruang
dan pencegahan dampak
negatif terhadap
lingkungan akibat
pemanfaatan ruang

175
No Materi UU No 12 Tahun 2011 Permendagri No 1 UU No 26 Tahun 2007 Raperkada
Tahun 2014
Pasal 20, tujuan, Kebijakan
dan strategi penataan ruang
wilayah nasional;
a. Rencana struktur
ruang
3 Kebijakan b. Rencana pola ruang
c. Penetapan kawasan
strategis nasional
d. Arahan pemanfaatan
ruang
e. Arahan pengendalian
pemanfaatan ruang
Sumber : Hasil Analisis Mahasiswa Magang MBKM 2022

176
BAB IV PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan magang dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
Kabupaten Padang Pariaman diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Wilayah perencanaan yang kami lakukan penyusunan nya adalah RDTR


Kawasan Tiram dengan wilayah administrasi yaitu Kecamatan Batang
Anai dan Kecamatan Ulakan Tapakis.
2. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Tiram disusun dengan
tujuan untuk mewujudkan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Tiram
yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan
fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan serta mendukung
terlaksananya perencanaan tata ruang.
3. Dalam menyusun RDTR Kami melakukan Analisis Lahan Sawah
Dilindungi berdasakan keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, melakukan indikasi program dan
desc review dengan OPD terkait, penyempuranaan analisis yang belum
terdapat pada laporan Antara RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram
dan merevisi tabel ITBX RDTR Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram
serta membuat Kajian Kebijakan.

IV.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan terkait pelaksanaan kegiatan magang dari
Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kabupaten Padang Pariaman diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa sebaiknya memanfaatkan waktu selama magang semaksimal


mungkin untuk dapat belajar dari keadaan langsung pada kegiatan.
2. Mahasiswa dan mentor sebaiknya lebih banyak komunikasi agar tidak
terjadi kesalahan-kesalahan dalam pengerjaan RDTR.

177
3. Mahasiswa dapat dapat menambah pemahaman mengenai pengerjaan
penyusunan RDTR dengan membaca referensi-referensi terkait agar dapat
mempermudah pelaksanaan penyusunan RDTR.

178
BAB V REFERENSI

Permen ATRBPN 11 Tahun 2021 tentang Cara Penyusunan, Peninjauan Kembali,


Revisi dan Penerbitan Persetujuan Substansi RTRW Provinsi, Kabupaten, Kota
dan RDTR

Imran, Suwitno Y. 2013. Fungsi Tata Ruang Dalam Menjaga Kelestarian


Lingkungan Hidup Kota Gorontalo. Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Hukum
Universitas Negeri Gorontalo

https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id

https://padangpariamankab.go.id/

Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 10 Tahun 2016 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Badan Pusat Statistik. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020

179
BAB VI Lampiran A

Term of Reference (TOR) Pesrta Magang


Program Internship in Spatial Planning for Regional and National Growth
Batch I Tahun 2022

1. Latar Belakang
Dalam rangka menata dan memaksimalkan bonus demografi yang
menjadi kunci tercapainya bangsa maju dan berkeadilan sosial, Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
meluncurkan kebijakan transformasi pendidikan tinggi melalui Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka (MBKM). Program MBKM ini memberikan ruang
bagi mahasiswa untuk berkegiatan di luar bangku perkuliahan paling lama
dalam kurun dua semester penuh yang, salah satunya, dilakukan melalui
Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang merupakan
kegiatan magang dengan mendapatkan konversi Satuan Kredit Semester
(SKS) setara dengan aktivitas sebagaimana di bangku perkuliahan.

Sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mengasah kemampuan dan


talenta mahasiswa, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (ATR/BPN), dalam hal ini Direktorat Jenderal Tata Ruang (DJTR),
memberikan respons positif terhadap kegiatan Program Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Tata Ruang memandang program ini

180
dapat menjadi salah satu terobosan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
membantu pencapaian target Rencana Strategis (Renstra) DJTR Tahun 2020-
2024 yaitu tersusunnya 2.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Saat ini, baru sebagian kecil kabupaten/kota telah memiliki Peraturan
Kepala Daerah (Perkada) RDTR. Backlog produk RDTR tersebut, salah
satunya, disebabkan oleh kurangnya SDM penata ruang di daerah. Oleh
karena itu, keterlibatan mahasiswa dalam Program Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka untuk penyusunan RDTR diharapkan mampu membantu
dalam penyelesaian RDTR.
Sebagai upaya keberlanjutan program, DJTR, melalui kolaborasi
dengan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Forum Pimpinan
Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Geografi dan Pendidikan Geografi
(FORPIMGEO), kalangan akademia, serta Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PPSDM) Kementerian ATR/BPN, berupaya untuk melanjutkan
piloting project Magang Bersertifikat Kampus Merdeka tahun 2021 dan ikut
serta menjadi Mitra Kampus Merdeka dalam Program Magang dan Studi
Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka angkatan 2 tahun 2022
yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.
Program INSPIRING telah diluncurkan secara resmi oleh Menteri
ATR/Kepala BPN pada tanggal 14 Februari 2022. Sebanyak 293 mahasiswa
dilibatkan dalam Program INSPIRING yang dilaksanakan mulai 14 Februari
sampai dengan 29 Juli 2022. Berbeda dengan skema Magang Bersertifikat
Kampus Merdeka tahun 2021 yang difokuskan pada tahap pengumpulan
database RDTR, program INSPIRING dirancang dengan ruang lingkup
aktivitas yang lebih luas yaitu penyusunan RDTR dengan mengacu kepada
ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN
Nomor 11 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 14
Tahun 2021. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan didampingi oleh mentor
saat melakukan kegiatan magang.

181
2. Penerima Manfaat
Kegiatan Magang Bersertifikat Rencana Detail Tata Ruang di
lingkungan Direktorat Jenderal Tata Ruang (DJTR) memberi manfaat baik
secara internal maupun eksternal. Bagi internal, dalam hal ini bagi Direktorat
Jenderal Tata Ruang, diharapkan menjadi sebuah terobosan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam meningkatkan pencapaian target Rencana Strategis
(Renstra) Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun 2020-2024 yaitu tersusunnya
2.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Selain itu, melalui kolaborasi
dengan Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Forum Pimpinan
Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Geografi dan Pendidikan Geografi
(FORPIMGEO), kalangan akademia, serta Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia (PPSDM), program bertajuk “INSPIRING” (Internship in Spatial
Planning for Regional and National Growth) diharapkan mendukung
peningkatan daya saing wilayah dalam mendukung ekosistem kemudahan
berusaha yang diharapkan pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi wilayah yang berdampak pada peningkatan kondisi sosio-ekonomi
masyarakat. Bagi mahasiswa, diharapkan melalui program ini dapat
memberikan pengalaman realitas dunia kerja dan menerapkan pengetahuan
akademis di lapangan, mengembangkan potensi diri, dan kemampuan baik
hardskill maupun softskill. Selain itu, diharapkan bahwa program ini memberi
inspirasi kepada tiap pihak yang terlibat khususnya mahasiswa.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan
Direktorat Jenderal Tata Ruang (DJTR) membutuhkan percepatan
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten/Kota yang ada di
berbagai lokasi prioritas penyusunan RDTR di Indonesia, sehingga aktivitas
INSPIRING harus dijalankan pada semester ganjil tahun ini. Ruang lingkup
pekerjaan dalam aktivitas tersebut meliputi:
1. Tim Penysusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
a. Persiapan penyusunan RDTR;
b. Pengumpulan data dan informasi dalam penyusunan RDTR
Kabupaten/Kota;

182
c. Analisis penyusunan RDTR
d. Analisis penyusunan peta RDTR
e. Penyusunan konsep RDTR

183
Tabel Kompetensi Mahasiswa Magang Penyusunan RDTR

Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mempelajari (1)


Pengenalan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR), (2)
Peserta memahami dan mampu Ketentuan umum RDTR
menjelaskan konsep dasar dan dalam sistem penataan ruang, Evaluasi pembelajaran e-
urgensi penyusunan RDTR, serta course, observasi proses
Konsepsi Rencana menjabarkan ketentuan umum diskusi dan kelompok, dan
Detail Tata Ruang Rencana Detail Tata Ruang, serta penilaian terhadap
mengidentifikasi potensi aktivitas persiapan
permasalahan dalam pelaksanaan penyusunan RDTR
RDTR (3) Identifikasi persoalan
dalam pelaksanaan
penyusunan RDTR

184
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

. Peserta memahami dan mampu


menjelaskan tentang muatan
RDTR Kabupaten/ Kota yang
mencakup tujuan Penataan Evaluasi pembelajaran e-
Peserta mempelajari (1)
Muatan dan Prosedur Wilayah Perencanaan, Rencana course, observasi proses
Muatan RDTR
Penyusunan Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola diskusi dan kelompok, dan
Kabupaten/Kota, (2) Prosedur
Detail Tata Ruang Ruang, Ketentuan Pemanfaatan teknik/metode survey
Penyusunan RDTR.
Ruang, dan Peraturan Zonasi; yang dilakukan
Peserta mampu menjelaskan
tentang prosedur penyusunan
RDTR kabupaten/kota.

185
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Evaluasi pembelajaran e-
Peserta mampu melakukan Peserta mempelajari (1)
Analisis Penyusunan course, observasi proses
analisis penyusunan RDTR dan Analisis penyusunan RDTR,
Rencana Detail Tata diskusi dan kelompok, dan
menghasilkan output analisis dan (2) Output analisis
Ruang penilaian atas produk
penyusunan RDTR penyusunan RDTR.
penyusunan RDTR

Peserta mampu mengetahui,


memahami dan menjelaskan
Peserta mempelajari (1)
jenis- jenis peta yang diperlukan
Muatan peta RDTR, (2) Proses Evaluasi pembelajaran e-
Peta Rencana Detail untuk penyusunan rencana detail
penyusunan peta RDTR, (3) course, observasi proses
Tata Ruang dan tata ruang serta tahapan yang
Ketentuan umum penyusunan diskusi dan kelompok, dan
Basis Data Peta harus dilakukan untuk
basis data dalam peta RDTR, penilaian terhadap produk
RDTR menghasilkan peta rencana detail
serta (4) Manajemen basis data peta yang diolah/dibuat
tata ruang hingga tersusunnya
peta RDTR
basis data peta rencana detail tata
ruang yang sesuai standar

186
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mempelajari (1)


Peserta mampu memahami dan Evaluasi pembelajaran e-
Rencana Struktur Fungsi rencana struktur ruang,
membantu merumuskan course, observasi
(2) Merumuskan berdasarkan

rencana struktur ruang yang


proses diskusi dan
meliputi rencana pengembangan kriteria rencana struktur ruang,
kelompok, dan penilaian
Ruang pusat pelayanan, rencana jaringan serta (3) Menggambarkan
atas produk rencana
transportasi, dan rencana jaringan rencana struktur ruang.
struktur ruang
prasarana.

187
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mempelajari (1)


Fungsi rencana pola ruang, (2)
Peserta mampu memahami dan Evaluasi pembelajaran e-
Merumuskan berdasarkan
membantu merumuskan rencana course, observasi proses
kriteria rencana pola ruang,
Rencana Pola Ruang pola ruang yaitu rencana alokasi diskusi dan kelompok, dan
serta (3) Klasifikasi zona dan
zona dan subzona sesuai penilaian atas produk
subsona, serta (4)
klasifikasi yang telah ditentukan. rencana pola ruang
Menggambarkan rencana
struktur ruang.

Peserta mampu memahami dan


Evaluasi pembelajaran e-
membantu merumuskan indikasi
course, observasi proses
program pengembangan wilayah Peserta mempelajari (1)
Ketentuan diskusi dan kelompok, dan
perencanaan dalam jangka waktu Fungsi ketentuan pemanfaatan
Pemanfaatan Ruang penilaian atas produk
perencanaan 5 (lima) tahunan ruang,
ketentuan pemanfaatan
sampai akhir tahun masa
ruang
perencanaan sesuai dengan

188
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian
ketentuan RDTR yang disusun.

(2) Konsep pertanahan,


penggunaan lahan, dan
pengembangan lahan (3)
Rencana tata guna lahan (4)
Bentuk dan prosedur
pengembangan lahan, serta (5)
Ketentuan lainnya dalam
pemanfaatan ruang

Peserta mampu memahami dan


membantu merumuskan konsepsi Evaluasi pembelajaran e-
peraturan zonasi yang Peserta mempelajari (1) course, observasi proses
Peraturan Zonasi menghasilkan aturan dasar dalam Fungsi dan manfaat peraturan diskusi dan kelompok, dan
bentuk tabel/matriks ITBX yang zonasi, penilaian atas produk
dilengkapi ketentuan ITBX dalam konsepsi peraturan zonasi
bentuk deskripsi setiap zona.

189
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

(2) Teknik pengaturan zonasi,

(3) Klasifikasi kegiatan dan


penggunaan lahan (ITBX),
serta

(4) Ketentuan lainnya dalam


peraturan zonasi

190
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Geographic
Peserta mampu (1) Memahami
konsep dasar perkembangan
Peserta mempelajari (1)
teknologi informasi geospasial,
Konsep dan definisi GIS, (2) Evaluasi pembelajaran e-
(2) Mengidentifikasi, memilih
Mengidentifikasi data GIS course, observasi proses
dan memanfaatkan berbagai
dalam proses pengolahan data diskusi dan kelompok, dan
sumber data geospasial, serta (3)
spasial, (3) Menyusun basis penilaian atas produk
Mampu memanfaatkan keilmuan
data spasial dalam format GIS, olahan informasi dan data
untuk melakukan pengawasan dan
serta (4) Merepresentasikan geospasial
pengendalian mutu terhadap
data spasial dalam format GIS
proses dan hasil informasi
Information System geospasial
(GIS)

191
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mempelajari (1)


Konsep dan cara
penyelesaian masalah dengan
beberapa alternatif solusi yang
Peserta dapat mempelajari dan Evaluasi pembelajaran e-
Problem Solving, dapat diterapkan, (2) Konsep
mengimplementasikan soft skills course, observasi proses
Decision Making dan dan cara pengambilan
Problem Solving, Decision diskusi dan kelompok,
Conflict keputusan secara kreatif dan
Making dan Conflict Management observasi perilaku
Management inovatif yang menggantikan
di dunia kerja. individu
cara-cara konvensional, serta
(3) Pengertian, jenis, dan cara
menghadapi konflik di dunia
kerja.

192
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mempelajari (1) Peran


individu dalam tim (2)
Perilaku dan karakter yang
Evaluasi pembelajaran e-
Peserta dapat mengembangkan dibutuhkan untuk melakukan
course, observasi proses
diri untuk memiliki perilaku kerja kerja sama dalam sebuah tim
Teamwork diskusi dan kelompok,
yang kolaboratif dan saling yang ideal (3) Manfaat kerja
observasi perilaku
bersinergi. sama serta menjadi bagian
individu
dari tim yang solid (4) Skill
yang perlu dikuasai dalam
teamwork.

2. Tim Pendukung Data dan Informasi serta Aplikasi Tata Ruang


a. Pengembangan website dan aplikasi penataan ruang
b. Integrasi aplikasi penataan ruang ke dalam sistem informasi penataan ruang
c. Menyusun petunjuk penggunaan aplikasi dan website penataan ruang

193
Tabel Kompetensi Peserta Magang Tim Pendukung Data dan Informasi serta Aplikasi Tata Ruang

Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mampu melakukan


implementasi sistem informasi
DJTR (instalasi, konfigurasi,
Peserta mempelajari sistem
penyesuaian struktur data, desain Penilaian atas sistem
informasi di lingkungan
Programming antara muka, fungsionalitas informasi secara
Direktorat Jenderal Tata
sistem, penambahan fungsi, keseluruhan
Ruang
submodul jika diperlukan dan
pengujian aksesibilitas,
maintenance).

194
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mampu melakukan


implementasi sistem informasi
GIS DJTR (instalasi, konfigurasi,
Peserta mempelajari sistem
Geographic penyesuaian struktur data, desain Penilaian atas sistem
informasi GIS di lingkungan
Information System antara muka, fungsionalitas informasi GIS secara
Direktorat Jenderal Tata
(GIS) Programming sistem, penambahan fungsi, keseluruhan
Ruang
submodul jika diperlukan dan
pengujian aksesibilitas,
maintenance).

Peserta mampu menguasai dasar-


dasar pemrograman
websitetataruang.atrbpn.go.id
Peserta mempelajari website
(penyesuaian struktur data,
penataan ruang yang ada di Penilaian atas hasil review
Web Development penyempurnaan desain website,
lingkungan Direktorat Jenderal website penataan ruang
fungsionalitas sistem, manajemen
Tata Ruang
konten, penambahan submodul
halaman front-end dan back- end
website, maintenance)

195
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mampu memahami fungsi


sistem manajemen basis data dan
mampu memahami istilah-istilah
dasar yang digunakan dalam Peserta mempelajari (1) fungsi
Penilaian atas hasil review
teknologi database, tiga tingkatan sistem manajemen basis data,
Database database management di
dalam arsitektur sistem serta arsitektur basis data di
Management Direktorat Jenderal Tata
manajemen database, manfaat lingkungan Direktorat
Ruang
sistem manajemen database, Jenderal Tata Ruang
pertimbangan- pertimbangan
yang diperlukan untuk mendesain
file dan database.

Peserta mampu memahami


Penilaian terhadap
topologi jaringan, konsep Peserta mempelajari jaringan
jaringan komputer dan
keamanan jaringan, firewalls, komputer dan hardware yang
Computer Network hardware yang digunakan
konfigurasi pengaturan basic digunakan di Direktorat
di Direktorat Jenderal Tata
wireless, serta melakukan Jenderal Tata Ruang
Ruang
troubleshooting tasks.

196
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

(1) Penilaian terhadap


Network Administration
Peserta mempelajari: (1) and Management di
Peserta memahami dan Network Administration and lingkungan Direktorat
mengimplementasikan Network Management di lingkungan Jenderal Tata Ruang
Network
Administration and Management, Direktorat Jenderal Tata
Administration and
melakukan konfigurasi sistem dan Ruang dan (2) berbagai jenis
Management
maintenance pada hardware dan jaringan, sistem, dan hardware (2) Penilaian terhadap
sistem jaringan. yang digunakan di Direktorat jenis jaringan, sistem, dan
Jenderal Tata Ruang hardware yang digunakan
di Direktorat Jenderal Tata
Ruang

197
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian

Peserta mempelajari (1)


Konsep dan cara penyelesaian
masalah dengan beberapa
alternatif solusi yang dapat
Peserta dapat mempelajari dan Evaluasi pembelajaran e-
Problem Solving, diterapkan, (2) Konsep dan
mengimplementasikan soft skills course, observasi proses
Decision Making dan cara pengambilan keputusan
Problem Solving, Decision diskusi dan kelompok,
Conflict secara kreatif dan inovatif
Making dan Conflict Management observasi perilaku
Management yang menggantikan cara-cara
di dunia kerja. individu
konvensional, serta (3)
Pengertian, jenis, dan cara
menghadapi konflik di dunia
kerja.

Peserta dapat mengembangkan Evaluasi pembelajaran e-


Peserta mempelajari (1) Peran
Teamwork diri untuk memiliki perilaku kerja course, observasi proses
individu dalam tim
yang kolaboratif dan saling diskusi dan kelompok,

198
Kompetensi Tingkat Kompetensi Detail Pembelajaran Cara Penilaian
bersinergi. observasi perilaku
individu
(2) Perilaku dan karakter yang
dibutuhkan untuk melakukan
kerja sama dalam sebuah tim
yang ideal (3) Manfaat kerja
sama serta menjadi bagian
dari tim yang solid (4) Skill
yang perlu dikuasai dalam
teamwork.

199
4. Time Line Pelaksanaan Kegiatan

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul


No. Activities
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A INSPIRING Calling
Launching dan
publikasi awal
program
1
magang
(Kemendikbudr
istek)
Pendaftaran
2 kandidat
magang
Proses seleksi
3 kandidat
magang
Konsolidasi
konversi
4
capaian
pembelajaran
B INSPIRING Boot Camp
Pembekalan
5 mentor
pendamping
Pembekalan
6
calon pemagang

200
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
No. Activities
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Induksi Peserta
Magang (Lapor
7
Diri ke Tempat
Magang)
C INSPIRING Journey
Penyusunan tim
8
kerja
Persiapan
penyusunan
9 Rencana Detail
Tata Ruang
(RDTR)
Mempelajari
muatan
penyusunan
10
Rencana Detail
Tata Ruang
(RDTR)
Kegiatan
penyusunan
11 Rencana Detail
Tata Ruang
(RDTR)
Melakukan
analisis
penyusunan
12
Rencana Detail
Tata Ruang
(RDTR)

201
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
No. Activities
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengolahan peta
Rencana Detail
13 Tata Ruang
(RDTR) dan
Basis Data
Integrasi sistem
aplikasi
penataan ruang
14 ke seluruh
sistem
informasi
penataan ruang
Memperbaiki
dan
menambahkan
fungsi
submodul dan
struktur
15
database
halaman Front-
End dan Back-
End pada
website
penataan ruang
Menyesuaikan
struktur data,
16 desain antar
muka website
dan

202
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
No. Activities
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
fungsionalitas
sistem serta
manajemen
konten suatu
aplikasi
penataan ruang
Menyusun
17
manual book
D INSPIRING Evaluation
Evaluasi
18 kegiatan
magang

203
5. Kebutuhan Mahasiswa Magang
Peserta magang terpilih akan mendapatkan kurikulum pembelajaran
selama program magang, dengan capaian pembelajaran yang akan
dikonversikan ke dalam SKS kurikulum masing-masing kampus asal
mahasiswa. Untuk dapat menjalani proses magang, sebelumnya peserta
magang akan mengikuti tahap pembekalan soft skills maupun pembekalan
substansi, serta dipasangkan dengan mentor profesional yang akan
mendamping para peserta magang selama proses magang berlangsung.
Posisi peserta magang yang akan dibuka pada aktivitas kali ini adalah
sebagai berikut:
1) Tim Penyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kriteria mahasiswa
yang dibutuhkan untuk posisi ini adalah:
a. Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang menempuh semester 5, 6, atau
7;
b. Berasal dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota serta
Geografi/Geodesi;
c. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bekerja dalam kelompok;
d. Memiliki inisiatif yang tinggi; dan
e. Bersedia ditempatkan di Direktorat Jenderal Tata Ruang, lokasi- lokasi
yang telah ditetapkan, dan remote areas.
2) Tim Pendukung Data dan Informasi serta Aplikasi Tata Ruang Kriteria
mahasiswa yang dibutuhkan untuk posisi ini adalah:
a. Mahasiswa perguruan tinggi aktif yang menempuh semester 5, 6, atau
7;
b. Berasal dari program studi Sistem Informasi dan Teknologi
Informatika;
c. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bekerja dalam kelompok;
d. Memiliki inisiatif yang tinggi; dan
e. Bersedia ditempatkan di kantor Direktorat Jenderal Tata Ruang.

204
6. Keluaran
Program INSPIRING sendiri melibatkan 183 mahasiswa PWK, 99
mahasiswa Geografi/Geodesi untuk membantu percepatan penyusunan RDTR
di 20 provinsi, 47 kabupaten/kota, serta 93 lokasi RDTR. Sedangkan sebanyak
11 mahasiswa dari rumpun studi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
ditempatkan di Ditjen Tata Ruang untuk mendukung proses pengembangan
data informasi Ditjen Tata Ruang.
Dalam program INSPIRING mahasiswa didampingi oleh dedicated
mentors saat melakukan kegiatan magang. Sebanyak 73 mentor dengan
komposisi 62 mentor dari Dinas OPD Pengampu Urusan Tata Ruang untuk
membimbing mahasiswa penempatan daerah, serta 11 mentor dari DJTR
untuk membimbing mahasiswa penempatan pusat.

205
206
Nomor : 08/ND-200.9.1.PR.01/II/2022
Tanggal : 3 Februari 2022

KABUPATEN/KOT DURASI METODE


NO. ID NIM PROVINSI PENUGASAN KATEGOR NAMA LENGKAP PERGURUAN TINGGI PROGRAM STUDI PROGRA POSISI
A PENUGASAN I M MAGAN PELAKSANAA
G N
MUHAMMAD DENYS Tim Penyusun 14 Februari - 29
1 2074956 1231900007 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara PWK Institut Teknologi Indonesia Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
ARYA WAHYUDI RDTR Juli 2022

MELYA Tim Penyusun 14 Februari - 29


2 2074380 1231905001 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara PWK Institut Teknologi Indonesia Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
ANNISA RDTR Juli 2022
NURAMALIA
RIONALDI Tim Penyusun 14 Februari - 29
3 2075400 1231900005 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara PWK Institut Teknologi Indonesia Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
ALLEN RDTR Juli 2022
KURNIAWAN
Tim Penyusun 14 Februari - 29
4 2071702 1231900008 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara PWK FEBIYANTI SUKARDI Institut Teknologi Indonesia Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


5 2191622 19030034 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara GEO FILZA NADILLA UTARI STKIP PGRI Sumatera Barat Pendidikan Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


6 2192029 19030061 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara GEO WELSY RAHAYU STKIP PGRI Sumatera Barat Pendidikan Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


7 2128645 180405031 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara GEO TAUFIK HIDAYAT Universitas Samudra Pendidikan Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

RIKA Tim Penyusun 14 Februari - 29


8 2083530 19030014 Provinsi Aceh Kab. Aceh Utara GEO STKIP PGRI Sumatera Barat Pendidikan Geografi Magang Hybrid
NOFITRI RDTR Juli 2022
WULANDARI
RIESKA Tim Penyusun 14 Februari - 29
9 2090121 21040119130050 Provinsi Sumatera Utara Kab. Dairi PWK Universitas Diponegoro Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
FEBRIANA RDTR Juli 2022
LUMBAN GAOL
Tim Penyusun 14 Februari - 29
10 2075044 19030078 Provinsi Sumatera Utara Kab. Dairi GEO NURUL FITROH STKIP PGRI Sumatera Barat Pendidikan Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

DWI ARIF Tim Penyusun 14 Februari - 29


11 1983268 2019280008 Provinsi Sumatera Utara Kab. Deli Serdang PWK Universitas Indo Global Mandiri Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
BUDI WIYONO RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


12 2030261 2019280011 Provinsi Sumatera Utara Kab. Deli Serdang PWK SHAFFA SALSABIL Universitas Indo Global Mandiri Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

WIDYA ANNISA Tim Penyusun 14 Februari - 29


13 2033261 19.85.0079 Provinsi Sumatera Utara Kab. Deli Serdang GEO Universitas Amikom Yogyakarta Geografi Magang Hybrid
FITRI PULUNGAN RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


14 2288268 6100190010 Provinsi Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara PWK RISKA RUSMALINDA Institut Teknologi Nasional Yogyakarta Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


15 2257094 6100190063 Provinsi Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara PWK MUHAMMAD Institut Teknologi Nasional Yogyakarta Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022
ALHAQQI
HETTY J Tim Penyusun 14 Februari - 29
16 2184755 10619026 Provinsi Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara PWK Universitas Komputer Indonesia Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
LUMBANTORUA RDTR Juli 2022
N

207
Tim Penyusun 14 Februari - 29
17 2278079 19136036 Provinsi Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara GEO RANI FEBIOLA Universitas Negeri Padang Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


18 2080677 19136065 Provinsi Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara GEO FEBRI NUR Universitas Negeri Padang Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022
WIJAYANTO
Tim Penyusun 14 Februari - 29
19 2097416 119220021 Provinsi Sumatera Barat Kab. Padang Pariaman PWK FAZILET ALMASA Institut Teknologi Sumatera Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

SANIA INDAH Tim Penyusun 14 Februari - 29


20 2073967 119220113 Provinsi Sumatera Barat Kab. Padang Pariaman PWK Institut Teknologi Sumatera Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
KIRANA FALISHA RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


21 2069804 19030095 Provinsi Sumatera Barat Kab. Padang Pariaman GEO KASISHA ZAHARANI STKIP PGRI Sumatera Barat Pendidikan Geografi Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

MUHAMMAD Teknik Perencanaan Wilayah Dan Tim Penyusun 14 Februari - 29


22 2059078 19.86.0104 Provinsi Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan PWK Universitas Amikom Yogyakarta Magang Hybrid
RAIHATUL JANNAH Kota RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


23 2119077 119220115 Provinsi Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan PWK DONI ADIANSYAH Institut Teknologi Sumatera Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


24 2287806 119220136 Provinsi Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan PWK WARA' ALFARUQY Institut Teknologi Sumatera Perencanaan Wilayah dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

Tim Penyusun 14 Februari - 29


25 2043415 10070319043 Provinsi Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan PWK WIDYA MAHARANI Universitas Islam Bandung Perencanaan Wilayah Dan Kota Magang Hybrid
RDTR Juli 2022

208
BAB VII Lampiran B
Log Activity

Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada Minggu pertama pembekalan Peserta Inspiring 2022 ini


banyak hal yang saya dapatkan mulai dari pembukaan dengan
Mendapatkan gambaran tentang modul
zoom dan pembekalan materi oleh narasumber terkait kegiatan
Pengantar RDTR, Pengenalan Muatan dan
Minggu 1 MBKM ini dan ada materi yang dipelajari secara mandiri
Prosedur RDTR, Analisis Penyusunan
(14-18 dengan e learning yakni sebagai berikut:
RDTR,Peta RDTR dan Basis Data, Kapita
Februari 1. Pengantar RDTR
Selekta Pertanahan setelah itu diberikan kuis
2022) 2. Pengenalan Muatan dan Prosedur RDTR
terkait materi kelima modul tersebut dan saya
3. Analisis Penyusunan RDTR
mendapatkan nilai yang baik
4. Peta RDTR dan Basis Data
5. Kapita Selekta Pertanahan

209
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada Mingu kedua pembekalan inspiring RDTR ini ada


beberapa materi yang berkaitan dengan minggu lalu yang
didiskusikan bersama pemateri dengan kami para peserta mulai
dari materi pengenalan muatan dan prosedur RDTR oleh ibu
Rahma Julianti S.T., M.Sc, Analisis penyusunan RDTR oleh
ibu Ir. Reny Windyawati., S.T., M.Sc, Peta RDTR dan basis
data oleh bapak Hendro Pratikno, S.Si., M.T dan Kapita selekta
pertanahan oleh bapak Farid Hidayar, S.T., M.T. Pada kegiatan Materi modul kembali dijelaskan oleh
ini memberikan pemahaman mahasiswa mengenai materi yang narasumber sehingga dapat bertanya terhadap
Minggu 2
terkait oleh ahlinya dan dapat berdiskusi langsung terkait materi yang kurang dipahami. Selain itu
(21-25
materi tersebut. sebelum pemahaman materi tersebut peserta terdapat narasumber memeberikan pembekalan
Februari
juga diberikan pembekalan mengenai Teamwork, Poblem teamwork, poblem solving dan forum diskusi
2022)
Solving dan Forum diskusi pengantar RDTR. setelah materi yang berguna saat magang secara offline
tersebut disampaikan terdapat Post Test yang dapat nantinya
memberikan gambaran seberapa paham mahasiswa terkait
penguasaan materi. Pada hari berikutnya saya mencetak dan
menguploud e-tiket di cbt.atrbpn.go.id setelah itu juga
diberikan uji kompetensi tanda berakirnya kegiatan ini di
laman tersebut. setelah uji kompetensi selesai peserta diberikan
sertifikat bahwa telah mengikuti bootcamp pembekalan
inspiring RDTR.

210
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ketiga ini yang dimulai dari tanggal 28 Februari


hingga 4 Maret 2022 dilakukan kegiatan pembekalan Program
Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) batch 2
yang dilakukan webinar sekaligus diskusi mengenai kegiatan
ini dan juga dibahagai bagaimana operasinalnya dan juga
pembelajaran penggunaan web kampus merdeka. daan hari Memahami operasional dan penggunaan Web
selanjutnya juga dilanjutkan dengan kegiatan pembekalan dari Kampus Merdeka, memahami bagaimana cara
Minggu 3 (28
rogram Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) managemen waktu hingga kepemimpinan, dari
Februari - 04
batch 2 berupa mempelajari mulai bagaimana cara materi materi yang disampaikan dalam
Maret 2022)
managemen waktu hingga kepemimpinan, dari materi materi pembekalan MSIB ini sangat berguna saat kerja
yang disampaikan dalam pembekalan MSIB ini sangat berguna dilapangan nanti
saat kerja dilapangan nanti. selain itu diminggu ini terdapat
libur nasional dan ada hari yang tidak terdapat kegiatan saya isi
dengan mengulang materi yang telah diberikan oleh panitia
Inspiring RDTR dan memahami kembali Permen ATR/BPN
NO 11 2021 terkait dengan penyusunan pada RDTR

211
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ke empat ini yakni dari tanggal 7 hingga tanggal


11 maret 2022 kegiatan yang saya lakukan adalah membaca
Meningkatkan pemahaman mengenai Permen
kembali Permen ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
Minggu 4 Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
(07-11 Maret Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata
2022) Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang. selain itu
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota dan
saya juga mengulas kembali materi yang telah dipelajari saat
Rencana Detail Tata Ruang.
pembekalan. hal ini dikarenakan belum ada tugas tambahan
yang harus dikerjakan.

212
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kegiatan yang saya lakukan di inpsiring


adalah mengulang materi yang telah diberikan selama
Meningkatkan pemahaman mengenai Permen
pembekalan kemudian memahami Rencana Detail Tata Ruang
ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
Minggu 5 Permen ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
(14-18 Maret Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata
2022) Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota dan
Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang dan
Rencana Detail Tata Ruang.
mempersiapkan keberangkatan untuk Work From Office dan
hanya menunggu perintah pemberangakatan dari pihak MSIB

213
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kegiatan yang saya lakukan di inpsiring


adalah mengulang materi yang telah diberikan selama
Meningkatkan pemahaman mengenai Permen
pembekalan kemudian memahami Rencana Detail Tata Ruang
ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
Minggu 6 Permen ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan
(21-25 Maret Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan
Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata
2022) Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, Kota dan
Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang dan
Rencana Detail Tata Ruang.
mempersiapkan keberangkatan untuk Work From Office dan
hanya menunggu perintah pemberangakatan dari pihak MSIB

214
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini yakni mulai dari tanggal 28 Maret 2022


hingga 1 April 2022 kegiatan yang saya lakukan di inpsiring
adalah mengulang materi yang telah diberikan selama
pembekalan kemudian memahami Rencana Detail Tata Ruang
Mencoba memahami laporan pendahuluan
Permen ATRBPN 11 tahun 2021 tentang Tata Cara
RDTR Padang pariaman dan merevisi sesuai
Minggu 7 (28 Penyusunan, Peninjauan Kembali, Revisi, dan Penerbitan
dengan peraturan terbaru.dan mempersiapkan
Maret - 01 Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
keberangkatan untuk Work From Office dan
April 2022) Kabupaten, Kota dan Rencana Detail Tata Ruang dan
hanya menunggu perintah pemberangakatan
melanjutkan tugas, yaitu membaca laporan pendahuluan RDTR
dari pihak MSIB
Padang pariaman dan merevisi sesuai dengan peraturan
terbaru.dan mempersiapkan keberangkatan untuk Work From
Office dan hanya menunggu perintah pemberangakatan dari
pihak MSIB

215
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Kegiatan yang saya lakukan pada minggu ke-8 ini adalah


mengulang materi yang telah diberikan selama pembekalan
kemudian memahami Rencana Detail Tata Ruang Permen
Mmpersiapkan diri sebelum keberangkatan
ATRBPN 11 tahun 2021 sebelum keberangkatan menuju
Minggu 8 dan berangkat menuju lokasi dan peta LSD dan
tempat magang yakni di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
(04-08 April juga membuat Kajian Kebijakan RDTR
Ruang. Mmpersiapkan diri sebelum keberangkatan dan
2022) Kawasan Tiram dan Kajian Kebijakan RDTR
berangkat menuju lokasi. Pada awal bekerja di kantor saya
Kawasan Lubuk Alung
membuat peta LSD dan juga membuat Kajian Kebijakan
RDTR Kawasan Tiram dan Kajian Kebijakan RDTR Kawasan
Lubuk Alung

216
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini saya ditugaskan untuk meninjau dan


mempelajari dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Lubuk
Alung dan mengecek kembali apakah antara materi teknis
RDTR Kawasan Perkotaan Lubuk Alung dengan Rancangan
Peraturan Bupati dan dengan Standar Basis Data Kawasan
Perkotaan Lubuk Alung sudah singkron atau belum.
Terkhususnya dalam muatan struktur ruang dan pola ruang.
Didapatkan beberapa kesalahan dan ketidasinkronan antara
Materi Teknis, Rancangan Peraturan Bupati dan Standar Basis
Mendapatkan beberapa kesalahan dan
Minggu 9 Data. Seperti halnya dalam jumlah Blok pada kawasan
ketidasinkronan antara Materi Teknis,
(11- 15 April perkotaan Lubuk Alung. Dalam Rancangan Peraturan Bupati
Rancangan Peraturan Bupati dan Standar Basis
2022) Pasal 3 ayat (3) jumlah blok dijelaskan sejumlah 46 Blok.
Data RDTR Kawasan Perkotaan Lubuk Alung
Namum dalam standar basis data kawasan perkotaan lubuk
alung, dalam satu kawasan WP tersebut terbagi menjadi 43
blok. Selain itu pada bagian muatan struktur ruang Rancangan
Peraturan Bupati tentang RDTR kawasan Perkotaan Lubuk
Alung tidak menjelaskan keseluruhan kondisi eksisting dan
rencana yang tertuang dalam materi teknis dan Standar Basis
Data. Terdapat beberapa hal yang masih perlu disinkronkan
dan direvisi kembali terkhusus dalam Rancangan Peraturan
Bupati

217
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kegiatan yang saya lakukan adalah memulai


pembuatan laporan akhir.Dengan memulai menyicil BAB I
Pendahuluan dan BAB II Organisasi atau Lingkungan
Minggu 10 (
Organisasi Mitra MSIB. Kemudian pada juga berdiskusi
18 - 22 April Penyusunan kegiatan selama magang
dengan mentor tentang apa yang akan di lakukan di kemudian
2022)
hari dan menyesuaikan antara kegiatan yang akan dilakukan
dengan output yang akan dicapai oleh kami selaku peserta
magang.

218
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami mengikuti Overview Monitoring


Evaluasi Program Intership In Spasial Planning for Regional
and National Growth (INSPIRING) tahun 2022 secara daring
yang berisikan kegiatan pengenalan dan pelatihan kepada Overview Monitoring Evaluasi Program
peserta magang untuk mengembangkan pengetahuan dan skills Intership In Spasial Planning for Regional and
yang dibutuhkan selama pelaksanaan kegiatan magang serta National Growth (INSPIRING) tahun 2022
melakukan evaluasi dari kegiatan yang sudah berjalan serta secara daring yang berisikan kegiatan
Minggu 11 (
penyelesaian masalah yang terjadi selama pengenalan dan pelatihan pengembangan
25-29 April
magang.Selanjutnya,kami berdiskusi bersama mentor untuk pengetahuan dan skills yang dibutuhkan selama
2022)
menyusun kegiatan apa saja yang akan dilakukan setelah libur pelaksanaan kegiatan magang serta melakukan
nasional Hari Raya Idul Fitri dan menyesuaikan antara evaluasi dari kegiatan yang sudah berjalan serta
kegiatan yang akan kami lakukan dengan output yang akan penyelesaian masalah yang terjadi selama
dicapai oleh kami selaku peserta magang serta menyicil magang
pembuatan laporan akhir yang telah mulai kami buat yaitu
BAB I Pendahuluan dan BAB II Organisasi atau Lingkungan
Organisasi Mitra MSIB

Minggu 12 Pada minggu ini kami tidak melakukan kegiatan MBKM


Libur Nasional memperingati Hari Raya Idul
(02-06 Mei dikarenakan Libur Nasional memperingati Hari Raya Idul Fitri
Fitri 1443 H.
2022) 1443 H.

219
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ke 13 ini kegiatan MBKM yang kami lakukan


adalah mempersiapkan perangkat survei yang akan digunakan
untuk ke lapangan, dalam hal ini Wilayah Perencanaan
Kawasan TIram. Perangkat survei yang dipersiapkan adalah Perangkat survei yang dipersiapkan adalah
Minggu 13 tabel kesesuaian Rencana pola ruang RDTR kawasan Tiram tabel kesesuaian Rencana pola ruang RDTR
(09-13 Mei dan Peta Overlay Rencana Pola Ruang RDTR Kawasan Tiram kawasan Tiram dan Peta Overlay Rencana Pola
2022) dengan LSD Sumatera Barat per Sub Wilayah Perencanaan. Ruang RDTR Kawasan Tiram dengan LSD
Selanjutnya melakukan survei kelapangan di Sub WP A Sumatera Barat per Sub Wilayah Perencanaan.
Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram serta melakukan input
data berdasarkan fakta lapangan yang ditemui saat survei di
SWP A Kawasan Tiram.

220
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami menyelesaikan survei pengambilan data


lapangan pada SWP A dan juga melakukan penginputan data
temuan survei pada SWP A Wilayah Perencanaan Kawasan
Tiram. Pada minggu ini kami juga mulai melakukan survei
pengambilan data dilapangan di SWP B Wilayah Perencanaan
Minggu 14 Mendapatkan hasil temuan survei dan
Kawasan Tiram. Kegiatan survei berupa pengecekan secara
(16-20 Mei penginputan data pada SWP A Wilayah
langsung fakta dilapangan pada Sub WP B Wilayah
2022) Perencanaan Kawasan Tiram
Perencanaan Kawasan Tiram dengan perangkat survei yang
telah dipersiapkan seperti tabel kesesuaian Rencana pola ruang
RDTR kawasan TIram dan Peta Overlay Rencana Pola Ruang
RDTR Kawasan Tiram dengan LSD Sumatera Barat per Sub
Wilayah Perencanaan RDTR Kawasan TIram.

221
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami menyelesaikan survei pengambilan data


lapangan pada SWP B dan memulai survei SWP C. Kami juga
melakukan penginputan data temuan survei pada SWP B
Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram. Pada minggu ini kami
juga mulai melakukan survei pengambilan data dilapangan di
Minggu 15 SWP B Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram. Kegiatan survei Mendapatkan hasil temuan survei dan
(23 - 27 Mei berupa pengecekan secara langsung fakta dilapangan pada Sub penginputan data pada SWP B Wilayah
2022) WP B Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram dengan perangkat Perencanaan Kawasan Tiram
survei yang telah dipersiapkan seperti tabel kesesuaian
Rencana pola ruang RDTR kawasan TIram dan Peta Overlay
Rencana Pola Ruang RDTR Kawasan Tiram dengan LSD
Sumatera Barat per Sub Wilayah Perencanaan RDTR Kawasan
TIram.

222
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami menyelesaikan survei pengambilan data


lapangan pada SWP C dan memulai survei SWP D. Kami juga
melakukan penginputan data temuan survei pada SWP C
Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram. Pada minggu ini kami
juga mulai melakukan survei pengambilan data dilapangan di
Minggu 16 SWP D Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram. Kegiatan survei Mendapatkan hasil temuan survei dan
(30 Mei - 03 berupa pengecekan secara langsung fakta dilapangan pada Sub penginputan data pada SWP C dan D Wilayah
Juni 2022) WP C Wilayah Perencanaan Kawasan Tiram dengan perangkat Perencanaan Kawasan Tiram
survei yang telah dipersiapkan seperti tabel kesesuaian
Rencana pola ruang RDTR kawasan Tiram dan Peta Overlay
Rencana Pola Ruang RDTR Kawasan Tiram dengan LSD
Sumatera Barat per Sub Wilayah Perencanaan RDTR Kawasan
Tiram.

223
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami melakukan kegiatan mbkm yaitu


membuat materi presentasi mengenai hasil temuan survei WP
Kawasan Tiram kemudian melakukan presentasi mengenai
temuan survei lapangan RDTR kawasan Tiram dan dilanjutkan
dengan berdiskusi hasil temuan bersama mentor dan konsultan Presentasi hasil temuan survei dan telah selesai
individu mengarahkan untuk melakukan digitasi simpangan menyususun rencana kegiatan, pembuatan
Minggu 17
lahan wilayah tersebut. Setelah itu kami menyusun rencana tabel indikasi program yang akan diberikan
(06-10 Juni
kegiatan, pembuatan tabel indikasi program yang akan kepada dinas terkait, pembuatan overlay antara
2022)
diberikan kepada dinas terkait, pembuatan overlay antara peta peta LSD dengan peta pola ruang RTRW
LSD dengan peta pola ruang RTRW Kabupaten Padang Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2020-2040
Pariaman Tahun 2020-2040 dan survei ulang terhadap wilayah
yang memiliki simpangan penggunaan lahan dengan
peruntukan lahan dan memastikan titik dan digitasi wilayah
tersebut tepat

224
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami melakukan kegiatan mbkm yaitu


memberikan kepada mentor prin out tabel indikasi program
yang telah direvisi dan juga surat pemohonan yang nantinya
Minggu 18 Selesai membuat surat permohonan dan tabel
akan diberikan kepada dinas-dinas terkait.Kami juga membuat
(13-17 Juni indikasi program dan diberikan kepada dinas-
Peta overlay LP2B dengan Pola Ruang RTRW Kabupaten
2022) dinas terkait.
Padang Pariaman serta membuat tabel perhitungan luas hasil
Overlay antara LSD dengan Pola ruang, Overlay LP2B dengan
Pola Ruang, dan Overlay LSD dengan LP2B.

225
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Kegiatan MBKM yang saya lakukan hari ini adalah


menghitung luas LSD berdasarkan Berita Acara Kesepakatan
Verifikasi Aktual Penyelesaian LSD tidak sesuai peruntukan
dengan Rencana Tata Ruang (RTR) dari Kementrian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.Lalu,melakukan
desc review tentang struktur ruang, pola ruang dan indikasi
Melakukan desc review dan pemintaan data
program bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Badan
tentang struktur ruang, pola ruang dan indikasi
Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Perikanan, Dinas
Minggu 19 program bersama Dinas Perhubungan, Dinas
Lingkungan Hidup Perumahan dan Pertanahan Kabupaten
(20-24 Juni Pariwisata, Badan Penanggulangan Bencana
Padang Pariaman.Selanjutnya,kami mendatangi Kantor Badan
2022) Daerah, Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang
Hidup Perumahan dan Pertanahan Kabupaten
Pariaman sekaligus melakukan wawancara dan meminta data-
Padang Pariaman
data yang diperlukan terkait kebencanaan di Kawasan
Tiram.Rapat dengan bahasan menindak lanjuti hasil verifikasi
perubahan Peta Lahan Sawah Dilindungi (LSD) Kabupaten
Padang Pariaman di ruang rapat SETDA Kantor Bupati
Kabupaten Padang Pariaman serta membuat peta Guna Lahan
existing Kawasan Tiram Kabupaten Padang Pariaman.

226
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini kami melakukan kegiatan MBKM yaitu


melakukan diskusi dengan konsultan individu terkait pekerjaan
yang telah dilaksanakan dan kemudian diarahkan untuk
Merevisi terhadap ITBX RDTR Kawasan
Minggu 20 (27 melakukan revisi terhadap ITBX RDTR Kawasan Tiram dan
Tiram dan juga melakukan identifikasi LSD
Juni - 01 Juli juga melakukan identifikasi LSD yang terdapat pada Wilayah
2022)
yang terdapat pada Wilayah Perencanaan
Perencanaan Kawasan Tiram kemudian LSD tersebut dilihat
Kawasan Tiram kemudian LSD
kembali apakah sudah sesuai atau belum sesuai dengan arahan
pola ruang RDTR Kawasan Tiram dan indentifikasi LSD serta
Revisi ITBX telah kami laksanakan.

Pada minggu ini melakukan kegiatan MBKM yaitu berdiskusi


dengan Konsultan Individu mengenai kesulitan-kesulitan
selama pengerjaan maupun hal-hal yang ingin diketahui dan
Memulai melakukan analisis Wilayah
membuat analisis di Wilayah Perencanaan Tiram yang belum
Minggu 21 Perencanaan Tiram dan mengikuti alur
dilakukan. Lalu kami melakukan rapat yang membahas
(04-08 Juli kegiatan rapat tindak lanjut penertiban indikasi
2022)
mengenai tindak lanjut penertiban indikasi pelanggaran
pelanggaran pemanfaatan ruang diawasan
pemanfaatan ruang dikawasan Danau Singkarak dan DAS
Danau Singkarak dan DAS Antokan
Antokan (Danau Maninjau) di Provinsi Sumatera dan
selanjutkan kami melanjutkan membuat analisis Wilayah
Perencanaan Tiram.

227
Minggu/Tgl Kegiatan Hasil

Pada minggu ini melakukan kegiatan MBKM yaitu mengikuti


kegiatan rapat atau forum penataan ruang terkait LSD yang
dikeluarkan oleh SK Menteri ATR/KBPN tidak sesuai dengan
kondisi eksisting dan juga Kondisi lahan sawah dengan SK
Menteri ATR/KBPN tentang LSD juga terdapat
Minggu 22 Mengikuti Forum penataan ruang terkait LSD
ketidaksesuaian. Pada SK Menteri yang dikeluarkan LSD pada
(11-15 Juli dan menyelesaikan analisis-analisis pada
padang pariaman sebesar 19.054,85 Ha. Tetapi pada kondisi
2022) Wilayah Perencanaan Tiram
eksistingnya terdapat 4.499,27 Ha LSD yang tidak sesuai
dengan kawasan peruntukan pertanian tanaman
pangan/subzona tanaman pangan dan di minggu ini kami
menyelesaikan Analisis-analisis pada Wilayah Perencanaan
Tiram

228
BAB VIII Lampiran C
Surat Pernyataan Kerahasiaan Dokumen Teknis

229

Anda mungkin juga menyukai