Menimbang
a. Bahwa HMP Mandalanata ITERA adalah Organisasi Kemahasiswaan yang berasaskan
Pancasila dan bertujuan untuk memelihara dan mempererat rasa kekeluargaan di antara anggota
HMP Mandalanata ITERA maupun alumni pada khususnya serta Keluarga Mahasiswa ITERA
pada umumnya;
b. Bahwa pelaksanaan Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata ITERA masih memiliki
banyak kekurangan dalam segi peraturan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud huruf a dan b, perlu membentuk
ketetapan tentang Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata ITERA.
Mengingat
a. Pasal 16 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Rumah Tangga HMP Mandalanata Institut Teknologi
Sumatera.
Memutuskan
BAGIAN KESATU
PENGERTIAN DAN ISTILAH
Pasal 1
BAGIAN KEDUA
ASAS, PRINSIP, DAN TUJUAN
Pasal 2
Pemira dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Pasal 3
BAB II
PENYELENGGARA PEMIRA
BAGIAN KESATU
Ketentuan Umum KPR
Pasal 5
1. Dalam menyelenggarakan Pemira, KPR bebas dari pengaruh pihak mana pun berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
2. KPR dapat mengundurkan diri dengan alasan yang darurat dan dapat diterima.
3. KPR yang telah mengundurkan diri tidak boleh mencalonkan diri sebagai Calon
Gubernur dan atau Promotor Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA.
BAGIAN KEDUA
Pengangkatan dan Persyaratan
Pasal 6
Pasal 7
BAGIAN KETIGA
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban
Pasal 8
Tugas KPR:
a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal;
b. Mensosialisasikan jadwal Pemira kepada Calon Gubernur dan warga HMP Mandalanata
ITERA;
c. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan, dan memantau semua tahapan
Pemira
d. Menetapkan daftar anggota Pemilih;
e. Membuat berita acara dan hasil rekapitulasi hasil perhitungan suara serta wajib
menyerahkannya kepada warga HMP Mandalanata ITERA;
f. Mengumumkan Calon Gubernur terpilih serta membuat berita acaranya;
g. Menindaklanjuti dengan segera atas segala temuan dan laporan adanya dugaan
pelanggaran atau sengketa Pemira;
h. Mensosialisasikan penyelenggaraan Pemira dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang KPR kepada warga HMP Mandalanata ITERA;
i. Melakukan evaluasi setiap tahapan Penyelenggaraan Pemira;
j. Melaksanakan tugas lain dalam Penyelenggaraan Pemira sesuai dengan ketentuan peraturan
lain yang tidak bertentangan dengan Ketentuan Ini.
Pasal 9
Wewenang KPR:
a. Menetapkan tata kerja KPR pada tiap divisinya;
b. Menetapkan prosedur dan mekanisme untuk setiap tahapan Pemira;
c. Menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan;
d. Menetapkan Calon Gubernur;
e. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara;
f. Menerbitkan keputusan KPR untuk mengesahkan hasil Pemira dan mengumumkannya;
g. Mendiskualifikasi Calon Gubernur yang terbukti melakukan kecurangan;
h. Melaksanakan wewenang lain dalam Penyelenggaraan Pemira sesuai dengan ketentuan
peraturan lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan ini.
Pasal 10
Kewajiban KPR:
a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemira secara tepat waktu dan sesuai
dengan aturan-aturan yang berlaku.
b. Memperlakukan Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA dan pendukungnya secara
adil, setara, dan transparan.
c. Menjaga kerahasiaan, konsistensi, dan kredibilitas KPR.
d. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemira kepada warga HMP
Mandalanata ITERA;
e. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dalam bentuk dokumen laporan
pertanggungjawaban;
f. Membuat berita acara pada setiap Rapat Pleno KPR yang ditandatangani oleh
anggota KPR;
g. Menyediakan data hasil Pemira.
BAGIAN KEEMPAT
PELANGGARAN DAN PENINDAKAN
Pasal 11
1. Pelanggaran Ringan
• Tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang tertera pada Bagian Ketiga.
• Tidak menjaga kerahasiaan, konsistensi, dan kredibilitas KPR
2. Pelanggaran Sedang
• Tidak melaksanakan tugas dan/atau kewenangannya sesuai dengan apa yang tertera pada
Bagian Ketiga.
• Berafiliasi atau memihak kepada salah satu Calon Gubernur yang dibuktikan dengan
adanya bukti bukti, temuan dan bukti bukti pendukung.
3. Pelanggaran Berat
• Tidak melaksanakan tugas, wewenang, dan/atau kewajibannya sesuai dengan apa yang
tertera pada Bagian Ketiga;
• Terbukti melakukan kecurangan dalam rangkaian Pemira.
Pasal 12
BAGIAN KELIMA
KOMISI DISIPLIN
1. Deskripsi
Komisi disiplin merupakan salah satu divisi dalam KPR yang memiliki tugas, fungsi, dan
kewenangan untuk mengawasi, menindak, serta memastikan tiap Calon Gubernur agar tetap
sesuai dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPR. Maka dengan itu Divisi
Komisi Disiplin memiliki beberapa mekanisme khusus yang nantinya akan bertanggung
jawab penuh kepada Ketua KPR.
NO Pelanggaran Pengurangan
Poin
4 Calon Gubernur merokok atau memakai narkoba pada saat rangkaian -100
kegiatan berlangsung
7 Calon Gubernur meninggalkan tempat kegiatan tanpa izin dari panitia -30
9 Calon Gubernur merubah visi dan misi yang telah disampaikan kepada -50
KPR
10 Calon Gubernur terlambat pada rangkaian acara Pemilihan Raya -10/5 menit
Gubernur HMP Mandalanata ITERA
11 Calon Gubernur tidak menghadiri rangkaian acara pada Pemilihan Raya -50/Acara
HMP Mandalanata ITERA
BAB III
PELAKSANAAN PEMIRA
BAGIAN KESATU
Ketentuan Umum
Pasal 13
BAGIAN KEDUA
Peserta Dan Persyaratan Mengikuti Pemira
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pemilih tidak dikecualikan untuk menggunakan hak pilih sepanjang memenuhi definisi pemilih
pada Pasal 1 ayat 6 (enam).
Pasal 17
Anggota KPR dan DPA tidak menggunakan haknya untuk memilih
BAGIAN KEEMPAT
Pendaftaran Bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA Dan Penetapan Calon
Gubernur
Pasal 19
Pasal 20
1. Dalam hal persyaratan administratif bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 belum lengkap, KPR memberikan kesempatan kepada
bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
persyaratan dalam waktu paling lama 1 (satu) hari sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil
verifikasi.
2. KPR memberitahukan secara tertulis hasil verifikasi kepada bakal Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA.
Pasal 21
1. KPR mengumumkan nama Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA yang telah memenuhi
syarat sebagai peserta Pemira 1 (satu) hari setelah selesai verifikasi.
2. Calon Gubernur yang telah diumumkan tidak dapat mengundurkan diri dari rangkaian acara
Pemira HMP Mandalanata 2023, Jika Calon Gubernur mengundurkan diri selebihnya akan
diatur oleh Dewan Perwakilan Anggota.
3. KPR melakukan penetapan nomor urut Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui undian yang dihadiri oleh Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA.
4. Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA, KPR
memperpanjang jadwal pendaftaran Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA sesuai
kesepakatan yang telah ditentukan.
5. Dalam hal dilaksanakan perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih
terdapat hanya 1 (satu) Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA, tahapan pelaksanaan
Pemira tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan ketetapan ini.
BAGIAN KELIMA
HEARING
Ketentuan Umum
Pasal 22
Hearing adalah bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA untuk memaparkan visi , misi, program dan/atau citra diri Calon Gubernur
HMP Mandalanata ITERA secara langsung ke warga melalui media yang telah disediakan oleh
Panitia PEMIRA HMP Mandalanata.
Pasal 23
Pasal 24
BAGIAN KEENAM
Uji Panelis
Ketentuan Umum
Pasal 25
Uji Panelis merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon
Gubernur HMP Mandalanata ITERA untuk memaparkan visi , misi, program dan/atau citra diri
Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA secara langsung ke penguji secara tertutup.
Pasal 26
Hasil dari uji panelis akan dipublikasikan melalui media sosial PEMIRA
Pasal 27
Ketentuan Umum
Pasal 28
Debat adalah bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA untuk melihat kredibilitas dan kesiapan dari Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA secara langsung ke warga melalui media yang telah disediakan oleh panitia
PEMIRA HMP Mandalanata.
Pasal 29
Ketentuan Umum
Pasal 30
Kampanye pemira merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon
Gubernur HMP Mandalanata ITERA guna menawarkan visi , misi, program dan/atau citra diri
Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA.
Pasal 31
(1) Kampanye dilaksanakan oleh Calon Gubernur, Promotor dan Tim Sukses yang dibentuk oleh
Calon Gubernur,
(2) Tim kampanye Calon Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas menjalankan
seluruh kegiatan Kampanye dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan
Kampanye yang telah ditentukan oleh KPR.
Pasal 32
Pasal 33
Kampanye Mandiri adalah segala kegiatan yang dikelola dan dilakukan Calon Gubernur HMP
Mandalanata dalam rangka memperoleh dukungan dengan memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Memiliki cakupan seluruh angkatan yang telah ditentukan oleh Panitia Pelaksana
Pemilihan Raya HMP Mandalanata.
2. Memiliki waktu khusus untuk menyelenggarakan kampanye mandiri.
3. Diselenggarakan oleh Calon Gubernur HMP Mandalanata
PASAL 34
PASAL 35
KAMPANYE MEDIA
Kampanye media adalah segala bentuk kampanye yang diorganisasi dan dilakukan oleh
Calon Gubernur HMP Mandalanata dalam rangka memperoleh dukungan dengan
menggunakan media.
c. Setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata yang melakukan kampanye media wajib
melaporkan bentuk dari media pemasangannya ke Panitia Pelaksana Pemilihan Raya
HMP Mandalanata 2023
d. Media kampanye cetak dinyatakan sah jika sudah disetujui oleh Panitia Pelaksana
Pemilihan Raya HMP Mandalanata serta mencantumkan logo PEMIRA HMP
Mandalanata 2023.
g. Peserta rangkaian kegiatan kampanye berhak menegur dan melapor kepada Komisi
Disiplin apabila penyebaran media kampanye tidak sesuai dengan peraturan Pemilihan
Raya HMP Mandalanata.
h. Setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata tidak diperkenankan merusak media/sarana
kampanye para Calon Gubernur HMP Mandalanata lainnya.
i. Calon Gubernur HMP Mandalanata harus membuat berita acara jika telah selesai
melaksanakan kampanye media.
j. Berita acara dengan format yang telah ditentukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Raya
HMP Mandalanata harus diserahkan ke Panitia Pelaksana Pemilihan Raya HMP
Mandalanata maksimal 24 jam setelah masa kampanye berakhir.
k. Jika berita acara tersebut dinilai tidak lengkap atau tidak relevan, maka berita acara
tersebut akan dikembalikan kepada Calon Gubernur HMP Mandalanata. Berita acara
yang telah dikembalikan tersebut harus dilengkapi dan diserahkan kembali kepada Panitia
Pelaksana Pemilihan Raya HMP Mandalanata 2023 maksimal 24 jam setelah berita acara
tersebut dikembalikan.
Pasal 36
Pasal 37
Kampanye Pemira dilaksanakan sejak penetapan Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
sampai dengan dimulainya Masa Tenang.
Pasal 38
Masa Tenang adalah masa jeda untuk menciptakan suasana yang mendukung pelaksanaan
Pemilihan Raya HMP Mandalanata dengan memberikan waktu bagi objek kampanye untuk
memikirkan pilihannya secara jernih sebelum masa pemungutan suara. Selama masa tenang tidak
diperbolehkan melakukan kampanye dalam bentuk apapun dan siapapun.
Pasal 39
BAGIAN KESEMBILAN
PEMUNGUTAN
SUARA
Perlengkapan
Pemungutan Suara
Pasal 40
KPR bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta kebutuhan
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara
Pasal 41
Apabila Calon Gubernur terbukti masih melakukan kampanye saat pemungutan suara, Calon
Gubernur akan langsung di diskualifikasi
Pasal 42
Perhitungan Suara
Pasal 43
Pemaparan Real Count melalui media sosial Pemira HMP Mandalanata ITERA
BAGIAN KESEPULUH
PENETAPAN HASIL PEMIRA DAN PENETAPAN CALON GUBERNUR TERPILIH
Pasal 44
1. Hasil Pemira terdiri atas perolehan suara Calon Calon Gubernur HMP Mandalanata
ITERA.
2. Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA dinyatakan terpilih apabila memperoleh suara
sebanyak ½ N+1 dari jumlah suara pilihan anggota biasa yang masuk.
3. Perolehan suara Calon Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA ditetapkan oleh KPR
secara terbuka ketika penghitungan suara.
4. KPR menetapkan Calon Gubernur terpilih 1x24 jam setelah penutupan voting.
BAB IV
PELAPORAN, PENINDAKAN, MEKANISME KASUS KHUSUS
BAGIAN KESATU
PELAPORAN
Pasal 45
A. Ketentuan Pelaporan
1. Laporan dugaan pelanggaran hanya dapat diproses apabila bukti terkait pelanggaran
telah diserahkan kepada Komisi Disiplin.
2. Pelaporan dapat dilakukan oleh seluruh mahasiswa aktif Perencanaan Wilayah dan Kota
ITERA.
3. Pelaporan setiap tindak pelanggaran yang dilakukan Calon Gubernur dan timnya dapat
dilakukan melalui 2 (Dua) cara, yaitu:
• Online (Whatsapp dan Gform)
• Offline (Tatap muka langsung dengan pihak komisi disiplin)
4. Pelaporan suatu tindak pelanggaran pada masa kampanye, serta masa tenang dan masa
pemungutan suara wajib dilaporkan selambat-lambatnya 12 jam setelah pelanggaran
diketahui oleh pelapor.
5. Pelapor wajib menyerahkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Pelapor wajib memiliki minimal 1 (satu) saksi yang dapat dipertanggungjawabkan paling
lambat 6 jam setelah pelapor mendapatkan konfirmasi dari Komisi Disiplin bahwa
laporannya telah diterima
7. Jika ketentuan pada ayat 4, 5, dan 6 tidak dipenuhi, laporan tidak dapat ditindak oleh
Komisi Disiplin.
8. Laporan akan diterima sampai dengan penghitungan suara dimulai.
9. Identitas semua pelapor tindak pelanggaran dijamin kerahasiaannya.
Pasal 46
B. Alur Pelaporan
1. Pelapor melihat adanya tindak kecurangan ataupun pelanggaran yang dilakukan oleh
Calon Gubernur
2. Pelapor menyiapkan bukti dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan;
3. Pelapor menghubungi Komisi Disiplin secara online dengan menggunakan media
Whatsapp ataupun Form yang disediakan atau secara offline dengan menemui Komisi
Disiplin secara offline dengan lokasi yang ditentukan oleh Komisi Disiplin;
4. Laporan yang telah diterima akan di proses paling lambat 1x24 jam.
5. Hasil penindakan akan diberitahukan kepada pelapor dan Calon Gubernur sebagai
terlapor.
6. Publikasi secara umum kepada warga himpunan akan dilakukan apabila kasus yang terjadi
dianggap mendesak dan memerlukan publikasi secara umum.
BAGIAN KEDUA
PENINDAKAN
Pasal 47
1. Penindakan semua pelanggaran berupa pengurangan poin yang diputuskan melalui rapat
KPR serta pihak lain yang dirasa diperlukan untuk melihat penindakan semua pelanggaran
tersebut.
2. Laporan dugaan pelanggaran akan ditindaklanjuti selambat-lambatnya 24 jam setelah bukti
dari pelanggaran tersebut diterima Komisi Disiplin dengan penindakan berupa
pengurangan poin dengan bukti berupa berita acara pengawasan yang dibuat oleh Komisi
Disiplin yang hadir pada rangkaian kegiatan tersebut.
3. Semua penindakan akan dipublikasikan secara umum kepada warga himpunan apabila
kasus yang terjadi dianggap mendesak dan memerlukan publikasi secara umum.
4. Jika pelanggaran yang terjadi tidak tercantum pada tabel pelanggaran, penindakan
pelanggaran tersebut termasuk pelanggaran khusus.
BAGIAN KETIGA
MEKANISME KASUS KHUSUS
Pasal 48
1. Kasus khusus terjadi jika pelanggaran yang terjadi tidak tercantum dalam tabel pelanggaran
dan menurut Komisi Disiplin dibutuhkan kajian lebih lanjut.
2. Pelaporan kasus khusus dilakukan sesuai dengan mekanisme pelaporan pelanggaran umum.
3. Setelah bukti diserahkan, penyidikan akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Kasus khusus yang telah diserahkan buktinya akan dikaji oleh anggota Komisi Disiplin.
b. Jika menurut Komisi Disiplin dalam proses kajian dan penyidikan diperlukan keterlibatan
pihak lain, Komisi Disiplin akan mengundang pihak-pihak terkait (DPA, Senator, Panitia
Pemira (KPR), dan Saksi Ahli) untuk ikut serta dalam kajian tersebut.
c. Jika bukti dan fakta telah cukup menurut hasil kajian pada ayat (3a) dan (3b), semua pihak
yang terkait pelanggaran khusus (Calon Gubernur yang melakukan) akan diundang dan
diperlihatkan semua bukti yang telah dikumpulkan.
4. Kasus khusus akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Penindakan berupa pengurangan poin akan dilakukan setelah pihak-pihak terkait (Calon
Gubernur yang melakukan) telah diperlihatkan bukti dan fakta yang berkaitan dengan
kasus khusus.
b. Penindakan selambat-lambatnya dilakukan 24 jam setelah penyidikan selesai.
c. Hasil penindakan akan diberitahukan kepada pelapor dan Calon Gubernur sebagai
terlapor.
d. Publikasi secara umum kepada warga himpunan akan dilakukan apabila kasus yang
terjadi dianggap mendesak dan memerlukan publikasi secara umum.
5. Pihak terkait dapat mengajukan banding terhadap kasus khusus yang telah dilakukan
PENUTUP
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 49
Segala hal yang telah ditetapkan oleh KPR pada penyelenggaraan Pemira yang sedang berjalan
saat ketetapan ini disahkan dinyatakan tetap berlangsung dan berlaku.
Pasal 50
Ketetapan ini mengikat pada pelaksanaan Pemira yang sedang berjalan kecuali terdapat
keadaan seperti yang dimaksud pada Pasal 48.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Pada saat ketetapan ini mulai berlaku, seluruh ketetapan/peraturan yang berkaitan dengan
Pemira sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 52
Pasal 53
Hal-hal di luar ketentuan yang tertulis dalam Ketetapan ini diatur lebih lanjut oleh KPR.
Pasal 54
Perubahan ketetapan ini dapat dilakukan oleh sebuah panitia khusus yang dibentuk oleh
HMP Mandalanata ITERA dengan komposisi Gubernur HMP Mandalanata ITERA yang
sedang menjabat sebagai Ketua Himpunan dan Ketua DPA yang sedang menjabat
LAMPIRAN
Alur Pelaporan
Pelapor menghubungi
Pelapor melihat adanya Pelapor menyiapkan
Komisi Disiplin secara
tindak kecurangan bukti dan saksi
online atau secara offline