Anda di halaman 1dari 22

KETETAPAN HMP MANDALANATA TENTANG

PEMILIHAN RAYA GUBERNUR HMP MANDALANATA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


HMP MANDALANATA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

Menimbang
a. Bahwa HMP Mandalanata ITERA adalah Organisasi Kemahasiswaan yang berasaskan
Pancasila dan bertujuan untuk memelihara dan mempererat rasa kekeluargaan di antara anggota
HMP Mandalanata ITERA maupun alumni pada khususnya serta Keluarga Mahasiswa ITERA
pada umumnya;
b. Bahwa pelaksanaan Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata ITERA masih memiliki
banyak kekurangan dalam segi peraturan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud huruf a dan b, perlu membentuk
ketetapan tentang Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata ITERA.

Mengingat
a. Pasal 16 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Rumah Tangga HMP Mandalanata Institut Teknologi
Sumatera.

Memutuskan

Ketetapan HMP Mandalanata tentang Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata


ITERA

Lampung Selatan, 14 Februari 2022

DPA HMP Mandalanata ITERA Ketua PEMIRA HMP Mandalanata 2023

Fazilet Almasa Abid Fauzan


NIM. 119220021 NIM. 120220242

Pembina HMP Mandalanata ITERA Gubernur HMP Mandalanata ITERA

Yudha Rahman, S.T., M.T Ilham Akbar


NIP. 199107242019031012 NIM. 119220216
BAB I KETENTUAN UMUM

BAGIAN KESATU
PENGERTIAN DAN ISTILAH

Pasal 1

Dalam Ketetapan ini yang dimaksud dengan:


1. Himpunan Mahasiswa Perencana Mandalanata ITERA selanjutnya disebut HMP
Mandalanata ITERA adalah organisasi formal dan legal bagi seluruh aktivitas
kemahasiswaan di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi
Sumatera.
2. Gubernur HMP Mandalanata ITERA adalah pemimpin organisasi kemahasiswaan eksekutif
di HMP Mandalanata ITERA.
3. Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata ITERA selanjutnya disebut Pemira HMP
Mandalanata ITERA adalah sarana kedaulatan warga HMP Mandalanata ITERA untuk
memilih Gubernur HMP Mandalanata ITERA yang dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.
4. Komisi Pemilihan Raya HMP Mandalanata ITERA yang selanjutnya disebut KPR adalah
Lembaga Penyelenggara Pemira HMP Mandalanata ITERA, atau yang biasa disebut Panitia
Pelaksana Pemilihan Raya HMP Mandalanata ITERA.
5. Promotor dan Tim Sukses adalah pendorong dan penganjur Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA dalam Kegiatan Kampanye Calon Gubernur.
6. Pemilih adalah Anggota Biasa HMP Mandalanata ITERA.
7. Kampanye Pemira adalah kegiatan Calon Gubernur untuk meyakinkan pemilih dengan
menawarkan visi , misi, program dan/atau citra diri calon gubernur.
8. Masa Tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas
Kampanye Pemira dalam bentuk apapun.

BAGIAN KEDUA
ASAS, PRINSIP, DAN TUJUAN

Pasal 2

Pemira dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pasal 3

Dalam menyelenggarakan Pemira, Penyelenggara Pemira harus melaksanakan Pemira


berdasarkan pada asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan penyelenggaraannya harus
memenuhi sifat HMP Mandalanata ITERA bersifat:
1. Mandiri;
2. Kekeluargaan;
3. Aspiratif dan representatif;
4. Partisipatif dan inklusif;
5. Efektif dan efisien;
6. Transparan dan akuntabel;
7. Berwawasan ke depan.
Pasal 4

Pengaturan Penyelenggaraan Pemira bertujuan untuk:


a. Membangun penyelenggaraan Pemira yang demokratis;
b. Mewujudkan Pemira yang adil dan berintegritas;
c. Menjamin konsistensi pengaturan sistem Pemira;
d. Memberikan kepastian hukum dan mencegah ketidaksesuaian dalam pengaturan Pemira;
e. Mewujudkan Pemira yang efektif dan efisien.

BAB II
PENYELENGGARA PEMIRA

BAGIAN KESATU
Ketentuan Umum KPR

Pasal 5

1. Dalam menyelenggarakan Pemira, KPR bebas dari pengaruh pihak mana pun berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya.
2. KPR dapat mengundurkan diri dengan alasan yang darurat dan dapat diterima.
3. KPR yang telah mengundurkan diri tidak boleh mencalonkan diri sebagai Calon
Gubernur dan atau Promotor Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA.

BAGIAN KEDUA
Pengangkatan dan Persyaratan

Pasal 6

1. HMP Mandalanata ITERA menyelenggarakan perekrutan KPR setidak-tidaknya dua


bulan, sebelum Pemira diselenggarakan.
2. Ketua KPR dipilih oleh DPA HMP Mandalanata ITERA
3. Masa kerja anggota KPR adalah setelah mengucapkan sumpah dan janji sebelum
penyelenggaraan Pemira dan berakhir setelah Gubernur HMP Mandalanata ITERA
terpilih.

Pasal 7

Syarat untuk menjadi calon anggota KPR adalah:


a. Terdaftar sebagai anggota biasa HMP Mandalanata ITERA
b. Tidak merupakan bagian dari Badan Pengurus HMP Mandalanata ITERA
c. Mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil;

BAGIAN KETIGA
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

Pasal 8

Tugas KPR:
a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal;
b. Mensosialisasikan jadwal Pemira kepada Calon Gubernur dan warga HMP Mandalanata
ITERA;
c. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan, dan memantau semua tahapan
Pemira
d. Menetapkan daftar anggota Pemilih;
e. Membuat berita acara dan hasil rekapitulasi hasil perhitungan suara serta wajib
menyerahkannya kepada warga HMP Mandalanata ITERA;
f. Mengumumkan Calon Gubernur terpilih serta membuat berita acaranya;
g. Menindaklanjuti dengan segera atas segala temuan dan laporan adanya dugaan
pelanggaran atau sengketa Pemira;
h. Mensosialisasikan penyelenggaraan Pemira dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan
wewenang KPR kepada warga HMP Mandalanata ITERA;
i. Melakukan evaluasi setiap tahapan Penyelenggaraan Pemira;
j. Melaksanakan tugas lain dalam Penyelenggaraan Pemira sesuai dengan ketentuan peraturan
lain yang tidak bertentangan dengan Ketentuan Ini.

Pasal 9

Wewenang KPR:
a. Menetapkan tata kerja KPR pada tiap divisinya;
b. Menetapkan prosedur dan mekanisme untuk setiap tahapan Pemira;
c. Menetapkan standar serta kebutuhan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan;
d. Menetapkan Calon Gubernur;
e. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara;
f. Menerbitkan keputusan KPR untuk mengesahkan hasil Pemira dan mengumumkannya;
g. Mendiskualifikasi Calon Gubernur yang terbukti melakukan kecurangan;
h. Melaksanakan wewenang lain dalam Penyelenggaraan Pemira sesuai dengan ketentuan
peraturan lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan ini.

Pasal 10

Kewajiban KPR:
a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemira secara tepat waktu dan sesuai
dengan aturan-aturan yang berlaku.
b. Memperlakukan Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA dan pendukungnya secara
adil, setara, dan transparan.
c. Menjaga kerahasiaan, konsistensi, dan kredibilitas KPR.
d. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemira kepada warga HMP
Mandalanata ITERA;
e. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dalam bentuk dokumen laporan
pertanggungjawaban;
f. Membuat berita acara pada setiap Rapat Pleno KPR yang ditandatangani oleh
anggota KPR;
g. Menyediakan data hasil Pemira.

BAGIAN KEEMPAT
PELANGGARAN DAN PENINDAKAN

Pasal 11

1. Pelanggaran Ringan
• Tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan apa yang tertera pada Bagian Ketiga.
• Tidak menjaga kerahasiaan, konsistensi, dan kredibilitas KPR

2. Pelanggaran Sedang
• Tidak melaksanakan tugas dan/atau kewenangannya sesuai dengan apa yang tertera pada
Bagian Ketiga.
• Berafiliasi atau memihak kepada salah satu Calon Gubernur yang dibuktikan dengan
adanya bukti bukti, temuan dan bukti bukti pendukung.

3. Pelanggaran Berat
• Tidak melaksanakan tugas, wewenang, dan/atau kewajibannya sesuai dengan apa yang
tertera pada Bagian Ketiga;
• Terbukti melakukan kecurangan dalam rangkaian Pemira.

Pasal 12

1. Penindakan Pelanggaran Ringan


Kepada setiap KPR yang melakukan pelanggaran ringan akan diberikan teguran dan dengan
sanksi tertinggi berupa surat peringatan pertama.

2. Penindakan Pelanggaran Sedang


Kepada setiap KPR yang melakukan pelanggaran sedang akan diberikan teguran dan dengan
sanksi tertinggi berupa surat peringatan kedua.

3. Penindakan Pelanggaran Berat


Kepada setiap KPR yang melakukan pelanggaran berat akan diberikan surat peringatan
ketiga dengan sanksi berupa dikeluarkan dari KPR.

BAGIAN KELIMA
KOMISI DISIPLIN

1. Deskripsi
Komisi disiplin merupakan salah satu divisi dalam KPR yang memiliki tugas, fungsi, dan
kewenangan untuk mengawasi, menindak, serta memastikan tiap Calon Gubernur agar tetap
sesuai dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPR. Maka dengan itu Divisi
Komisi Disiplin memiliki beberapa mekanisme khusus yang nantinya akan bertanggung
jawab penuh kepada Ketua KPR.

2. Mekanisme Poin Kredibilitas


a. Pemberian poin bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana kredibilitas Calon Gubernur
yang ada dalam mematuhi dan menjalankan aturan Pemilihan Raya Gubernur Institut
Teknologi Sumatera;
b. Setiap Calon Gubernur akan diberikan 150 (seratus lima puluh) poin yang akan terus
berkurang apabila Calon Gubernur melakukan pelanggaran;
c. Calon Gubernur akan digugurkan jika poin dari masing-masing Calon Gubernur tidak
berada antara rentang 1-150 (satu hingga seratus lima puluh);
d. Segala ketetapan dan pengurangan poin yang dilakukan merupakan hak dari divisi komisi
disiplin dan bersifat mutlak serta mengikat.
e. Sisa poin yang dimiliki oleh Calon Gubernur akan diberitahukan kepada Calon Gubernur
ataupun warga himpunan melalui media sosial pemira.

3. Pelanggaran Calon Gubernur

Tabel Pelanggaran Bagi Calon Gubernur

NO Pelanggaran Pengurangan
Poin

1 Calon Gubernur terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap pihak -150


lain
2 Calon Gubernur terbukti melakukan pemfitnahan pada pihak lain -110

3 Calon Gubernur membuat keributan atau memprovokasi keributan -100


terhadap pihak lain

4 Calon Gubernur merokok atau memakai narkoba pada saat rangkaian -100
kegiatan berlangsung

5 Calon Gubernur terbukti melakukan perusakan media kampanye milik -50


pihak lain

6 Calon Gubernur mengeluarkan pernyataan yang mengandung pencelaan -50


terhadap hal-hal yang berbau Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan
(SARA) terhadap pihak lain

7 Calon Gubernur meninggalkan tempat kegiatan tanpa izin dari panitia -30

8 Calon Gubernur tidak menggunakan PDH Himpunan pada rangkaian -50


acara Pemilihan Raya Gubernur HMP Mandalanata ITERA

9 Calon Gubernur merubah visi dan misi yang telah disampaikan kepada -50
KPR

10 Calon Gubernur terlambat pada rangkaian acara Pemilihan Raya -10/5 menit
Gubernur HMP Mandalanata ITERA

11 Calon Gubernur tidak menghadiri rangkaian acara pada Pemilihan Raya -50/Acara
HMP Mandalanata ITERA
BAB III
PELAKSANAAN PEMIRA

BAGIAN KESATU
Ketentuan Umum

Pasal 13

1. Pemira dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali.


2. Hari, tanggal, dan waktu pemungutan suara Pemira ditetapkan oleh KPR.
3. Tahapan Penyelenggaraan Pemira meliputi:
a) Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan Pemira;
b) Pendataan daftar anggota Pemira;
c) Penyampaian SOP Pemira oleh anggota KPR;
d) Pendaftaran dan verifikasi Peserta Pemira;
e) Pencabutan nomor urut dan penetapan Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA;
f) Masa Kampanye Pemira;
g) Hearing Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA;
h) Uji Panelis;
i) Orasi dan/atau debat Calon Gubernur;
j) Masa Tenang;
k) Pemungutan suara;
l) Pengumuman.
4. Tahapan Penyelenggaraan Pemira sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dimulai paling lambat
1 (satu) bulan sebelum hari pemungutan suara.

BAGIAN KEDUA
Peserta Dan Persyaratan Mengikuti Pemira

Pasal 14

Persyaratan menjadi Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA adalah:


a. Warga Negara Indonesia (WNI);
b. Anggota Biasa HMP Mandalanata ITERA dengan minimal jumlah Satuan Kredit Semester 72 SKS;
c. Tidak terkena sanksi kurikuler maupun sanksi organisasi di lingkungan ITERA;
d. Anggota Biasa HMP Mandalanata ITERA dengan minimal IP 2,75;
e. Tidak sedang memegang jabatan struktural maupun fungsional organisasi di luar
HMP Mandalanata ITERA;
f. Memiliki visi, misi dan program dalam melaksanakan organisasi HMP Mandalanata ITERA;
g. Berkomitmen terhadap HMP Mandalanata;
h. Siap mengikuti segala aturan dan rangkaian acara Pemilihan Raya HMP Mandalanata ITERA 2023.

Pasal 15

Persyaratan menjadi Promotor Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA adalah:


a. Warga Negara Indonesia (WNI);
b. Anggota Biasa HMP Mandalanata ITERA dengan minimal jumlah Satuan Kredit Semester 72 SKS;
c. Hanya terdaftar sebagai promotor dari 1 (satu) orang Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA;
d. Siap mengikuti segala aturan dan rangkaian acara Pemilihan Raya HMP Mandalanata 2023.
BAGIAN KETIGA
Hak Memilih

Pasal 16

Pemilih tidak dikecualikan untuk menggunakan hak pilih sepanjang memenuhi definisi pemilih
pada Pasal 1 ayat 6 (enam).

Pasal 17
Anggota KPR dan DPA tidak menggunakan haknya untuk memilih
BAGIAN KEEMPAT
Pendaftaran Bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA Dan Penetapan Calon
Gubernur

Pendaftaran Bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA


Pasal 18

Pendaftaran bakal Calon Gubernur dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut:


a. Curriculum Vitae;
b. Transkrip nilai terbaru yang dikeluarkan oleh akademik Institut Teknologi Sumatera yang
telah dilegalisir;
c. Pas Foto 3X4 dengan mengenakan PDH HMP Mandalanata ITERA;
d. Scan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Calon Gubernur, Promotor, dan Tim Sukses;
e. Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) Calon Gubernur, Promotor, dan Tim Sukses;
f. Surat Pernyataan Aktif Berorganisasi di HMP Mandalanata ITERA;
g. Surat Pernyataan Tidak Menjabat Badan Pengurus Harian di luar HMP Mandalanata ITERA;
h. Surat Pernyataan Menaati Segala Peraturan Pemilihan Raya HMP Mandalanata 2023;
i. Esai Kepemimpinan.

Verifikasi Bakal Calon Gubernur

Pasal 19

KPR melakukan verifikasi terhadap kebenaran dan kelengkapan dokumen persyaratan


administratif bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA paling lama 2 (dua) hari sejak
diterimanya surat pencalonan.

Pasal 20

1. Dalam hal persyaratan administratif bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 belum lengkap, KPR memberikan kesempatan kepada
bakal Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
persyaratan dalam waktu paling lama 1 (satu) hari sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil
verifikasi.
2. KPR memberitahukan secara tertulis hasil verifikasi kepada bakal Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA.

Penetapan dan Pengumuman Calon Gubernur

Pasal 21

1. KPR mengumumkan nama Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA yang telah memenuhi
syarat sebagai peserta Pemira 1 (satu) hari setelah selesai verifikasi.
2. Calon Gubernur yang telah diumumkan tidak dapat mengundurkan diri dari rangkaian acara
Pemira HMP Mandalanata 2023, Jika Calon Gubernur mengundurkan diri selebihnya akan
diatur oleh Dewan Perwakilan Anggota.

3. KPR melakukan penetapan nomor urut Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui undian yang dihadiri oleh Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA.
4. Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA, KPR
memperpanjang jadwal pendaftaran Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA sesuai
kesepakatan yang telah ditentukan.
5. Dalam hal dilaksanakan perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) masih
terdapat hanya 1 (satu) Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA, tahapan pelaksanaan
Pemira tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan ketetapan ini.

BAGIAN KELIMA
HEARING

Ketentuan Umum

Pasal 22

Hearing adalah bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA untuk memaparkan visi , misi, program dan/atau citra diri Calon Gubernur
HMP Mandalanata ITERA secara langsung ke warga melalui media yang telah disediakan oleh
Panitia PEMIRA HMP Mandalanata.

Pasal 23

Ketentuan Hearing sebagaimana yang telah ditetapkan sebagai berikut :


1. Para Calon Gubernur HMP Mandalanata wajib datang 15 menit sebelum acara dimulai untuk
mengikuti pengarahan yang diadakan oleh Panitia Pelaksana Pemira HMP Mandalanata.
2. Hearing akan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan Panitia Pelaksana Pemira
HMP Mandalanata dan jika syarat Pasal 23 ayat 1 terpenuhi.
3. Jika setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata belum dapat memenuhi syarat Pasal 18 saat
hearing akan dimulai, akan diberikan waktu toleransi maksimal 15 menit untuk memenuhi
persyaratan tersebut.
4. Setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata yang diberikan toleransi maksimal 15 menit untuk
memenuhi syarat Pasal 23 ayat 1 akan diberikan sanksi karena dapat disebut pelanggaran.
5. Jika dalam waktu toleransi maksimal 15 menit syarat Pasal 23 ayat 1 tidak terpenuhi maka
hearing tetap akan dilaksanakan, tetapi Calon Gubernur HMP Mandalanata yang melakukan
pelanggaran tersebut akan mendapat sanksi dari KPR.

PELANGGARAN DALAM HEARING

Pasal 24

NO Pelanggaran Pengurangan Poin

1 Calon Gubernur tidak menghadiri Hearing -50

2 Calon Gubernur terlambat pada kegiatan Hearing -10/5 menit

3 Calon Gubernur meninggalkan tempat yang telah -30


disediakan tanpa izin kepada panitia

4 Calon Gubernur terbukti melakukan pemfitnahan pada -110


pihak lain
5 Calon Gubernur merubah visi misi yang telah -50
disampaikan pada KPR

BAGIAN KEENAM
Uji Panelis

Ketentuan Umum

Pasal 25

Uji Panelis merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon
Gubernur HMP Mandalanata ITERA untuk memaparkan visi , misi, program dan/atau citra diri
Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA secara langsung ke penguji secara tertutup.

Pasal 26

Hasil dari uji panelis akan dipublikasikan melalui media sosial PEMIRA

PELANGGARAN DALAM UJI PANELIS

Pasal 27

Pelanggaran Pengurangan Poin

Calon Gubernur tidak menghadiri Uji Panelis -50

Calon Gubernur terlambat pada kegiatan uji panelis -10/5 menit

Calon Gubernur meninggalkan tempat yang telah disediakan -30


tanpa izin kepada panitia

Calon Gubernur terbukti melakukan pemfitnahan pada pihak -110


lain

Calon Gubernur merubah visi misi yang telah disampaikan -50


pada KPR
BAGIAN KETUJUH
DEBAT

Ketentuan Umum

Pasal 28

Debat adalah bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA untuk melihat kredibilitas dan kesiapan dari Calon Gubernur HMP
Mandalanata ITERA secara langsung ke warga melalui media yang telah disediakan oleh panitia
PEMIRA HMP Mandalanata.

PELANGGARAN DALAM DEBAT

Pasal 29

NO Pelanggaran Pengurangan Poin

1 Calon Gubernur tidak menghadiri Debat -50

3 Calon Gubernur terlambat pada kegiatan Debat -10/5 menit

4 Calon Gubernur meninggalkan tempat yang telah -30


disediakan tanpa izin kepada panitia

5 Calon Gubernur terbukti melakukan pemfitnahan pada -110


pihak lain

6 Calon Gubernur merubah visi misi yang telah -50


disampaikan pada KPR
BAGIAN KEDELAPAN
KAMPANYE PEMIRA

Ketentuan Umum

Pasal 30

Kampanye pemira merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pemira yang dilakukan oleh Calon
Gubernur HMP Mandalanata ITERA guna menawarkan visi , misi, program dan/atau citra diri
Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA.

Pasal 31

(1) Kampanye dilaksanakan oleh Calon Gubernur, Promotor dan Tim Sukses yang dibentuk oleh
Calon Gubernur,
(2) Tim kampanye Calon Gubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas menjalankan
seluruh kegiatan Kampanye dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan
Kampanye yang telah ditentukan oleh KPR.

Pasal 32

Kampanye Pemira dilaksanakan dengan tujuan;


a. Mensosialisasikan profil Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
b. Mensosialisasikan visi dan misi Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
c. Mensosialisasikan program kerja Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
d. Penggalangan masa pendukung
KAMPANYE MANDIRI

Pasal 33

Kampanye Mandiri adalah segala kegiatan yang dikelola dan dilakukan Calon Gubernur HMP
Mandalanata dalam rangka memperoleh dukungan dengan memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:

1. Memiliki cakupan seluruh angkatan yang telah ditentukan oleh Panitia Pelaksana
Pemilihan Raya HMP Mandalanata.
2. Memiliki waktu khusus untuk menyelenggarakan kampanye mandiri.
3. Diselenggarakan oleh Calon Gubernur HMP Mandalanata

Tata cara pelaksanaan kampanye mandiri adalah:


a. Jika Calon Gubernur HMP Mandalanata ingin melakukan kampanye mandiri, harus
melapor ke Panitia Pelaksana Pemilihan Raya HMP Mandalanata selambat-
lambatnya dua puluh empat jam (24) sebelum kampanye mandiri dilaksanakan.
b. Waktu pelaksanaan kampanye mandiri disesuaikan dengan jadwal keseluruhan
kegiatan kampanye dan telah disahkan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Raya HMP
Mandalanata.
c. Calon Gubernur HMP Mandalanata harus membuat berita acara jika telah selesai
melaksanakan kampanye mandiri.
d. Berita acara dengan format yang telah ditentukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan
Raya HMP Mandalanata harus diserahkan ke Panitia Pelaksana Pemilihan Raya
HMP Mandalanata maksimal 24 jam setelah masa kampanye berakhir.
e. Jika berita acara tersebut dinilai tidak lengkap atau tidak relevan, maka berita acara tersebut
akan dikembalikan kepada Calon Gubernur HMP Mandalanata. Berita acara yang telah
dikembalikan tersebut harus dilengkapi dan diserahkan kembali kepada Panitia Pelaksana
Pemilihan Raya HMP Mandalanata maksimal 12 jam setelah berita acara tersebut
dikembalikan.

PELANGGARAN DALAM KAMPANYE MANDIRI

PASAL 34

No. Pelanggaran Pengurangan Poin

1 Calon Gubernur terbukti melakukan pemfitnahan pada -110


pihak lain

2 Calon Gubernur terbukti melakukan perusakan media -50


kampanye milik pihak lain

3 Calon Gubernur mengeluarkan pernyataan yang -50


mengandung pencelaan terhadap hal-hal yang berbau
Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA)
terhadap pihak lain

4 Massa pendukung dalam kegiatan Kampanye membuat -80


keributan.
5 Calon Gubernur merubah visi misi yang telah -50
disampaikan pada KPR

6 Calon Gubernur membatalkan kampanye mandiri secara -35


sepihak

7 Calon Gubernur tidak membuat berita acara kampanye -20


mandiri

8 Calon Gubernur tidak membuat revisi berita -10


acara kampanye mandiri

9 Calon Gubernur menyinggung Calon Gubernur lain -30


secara personal

PASAL 35

KAMPANYE MEDIA

Kampanye media adalah segala bentuk kampanye yang diorganisasi dan dilakukan oleh
Calon Gubernur HMP Mandalanata dalam rangka memperoleh dukungan dengan
menggunakan media.

Tata cara pelaksanaan Kampanye media adalah:

a. Calon Gubernur HMP Mandalanata wajib melaksanakan sekurang – kurangnya satu


kali kampanye media selama masa kampanye dengan muatan konten minimal berisi ;
nomor urut, nama, foto dan konsep yang ingin dibawakan untuk HMP Mandalanata.

b. Setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata wajib melaporkan rancangan kampanyemedia


yang memuat daftar jenis kampanye media kepada KPR

c. Setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata yang melakukan kampanye media wajib
melaporkan bentuk dari media pemasangannya ke Panitia Pelaksana Pemilihan Raya
HMP Mandalanata 2023

d. Media kampanye cetak dinyatakan sah jika sudah disetujui oleh Panitia Pelaksana
Pemilihan Raya HMP Mandalanata serta mencantumkan logo PEMIRA HMP
Mandalanata 2023.

e. Untuk kampanye melalui media internet tidak diperkenankan mencela dengan


mengandung unsur Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) terhadap pihak lain.

f. Pelaksanaan kampanye media harus mengikuti peraturan Panitia Pelaksana Pemilihan


Raya HMP Mandalanata 2023.

g. Peserta rangkaian kegiatan kampanye berhak menegur dan melapor kepada Komisi
Disiplin apabila penyebaran media kampanye tidak sesuai dengan peraturan Pemilihan
Raya HMP Mandalanata.
h. Setiap Calon Gubernur HMP Mandalanata tidak diperkenankan merusak media/sarana
kampanye para Calon Gubernur HMP Mandalanata lainnya.

i. Calon Gubernur HMP Mandalanata harus membuat berita acara jika telah selesai
melaksanakan kampanye media.

j. Berita acara dengan format yang telah ditentukan oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Raya
HMP Mandalanata harus diserahkan ke Panitia Pelaksana Pemilihan Raya HMP
Mandalanata maksimal 24 jam setelah masa kampanye berakhir.

k. Jika berita acara tersebut dinilai tidak lengkap atau tidak relevan, maka berita acara
tersebut akan dikembalikan kepada Calon Gubernur HMP Mandalanata. Berita acara
yang telah dikembalikan tersebut harus dilengkapi dan diserahkan kembali kepada Panitia
Pelaksana Pemilihan Raya HMP Mandalanata 2023 maksimal 24 jam setelah berita acara
tersebut dikembalikan.

PELANGGARAN DALAM KAMPANYE MEDIA

Pasal 36

No. Pelanggaran Pengurangan Poin

1 Calon Gubernur terbukti melakukan pemfitnahan pada pihak -110


lain

2 Calon Gubernur terbukti melakukan perusakan media -50


kampanye milik pihak lain

3 Calon Gubernur mengeluarkan pernyataan yang mengandung -50


pencelaan terhadap hal-hal yang berbau Suku, Agama, Ras, dan
Antar Golongan (SARA) terhadap pihak lain

4 Massa pendukung dalam kegiatan Kampanye membuat -80


keributan.

5 Calon Gubernur merubah visi misi yang telah disampaikan -50


pada KPR

6 Calon Gubernur tidak membuat berita acara kampanye media -20

7 Calon Gubernur tidak membuat revisi berita -10


acara kampanye media

8 Calon Gubernur menyinggung Calon Gubernur lain secara -30


personal

Pasal 37

Kampanye Pemira dilaksanakan sejak penetapan Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA
sampai dengan dimulainya Masa Tenang.
Pasal 38

Masa Tenang adalah masa jeda untuk menciptakan suasana yang mendukung pelaksanaan
Pemilihan Raya HMP Mandalanata dengan memberikan waktu bagi objek kampanye untuk
memikirkan pilihannya secara jernih sebelum masa pemungutan suara. Selama masa tenang tidak
diperbolehkan melakukan kampanye dalam bentuk apapun dan siapapun.

LARANGAN MASA TENANG

Pasal 39

No. Pelanggaran Pengurangan Poin

1 Calon Gubernur melaksanakan kampanye dalam bentuk -150


apapun di masa tenang

BAGIAN KESEMBILAN
PEMUNGUTAN
SUARA

Perlengkapan
Pemungutan Suara

Pasal 40

KPR bertanggung jawab dalam merencanakan dan menetapkan standar serta kebutuhan
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara

Pasal 41

Apabila Calon Gubernur terbukti masih melakukan kampanye saat pemungutan suara, Calon
Gubernur akan langsung di diskualifikasi

Pasal 42

1. Perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 terdiri atas:


a. Tempat Realcount
b. Media voting (Web)
2. Bentuk, ukuran, spesifikasi teknis, dan perlengkapan pemungutan suara diatur oleh KPR.

Perhitungan Suara

Pasal 43

Pemaparan Real Count melalui media sosial Pemira HMP Mandalanata ITERA
BAGIAN KESEPULUH
PENETAPAN HASIL PEMIRA DAN PENETAPAN CALON GUBERNUR TERPILIH

Pasal 44

1. Hasil Pemira terdiri atas perolehan suara Calon Calon Gubernur HMP Mandalanata
ITERA.
2. Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA dinyatakan terpilih apabila memperoleh suara
sebanyak ½ N+1 dari jumlah suara pilihan anggota biasa yang masuk.
3. Perolehan suara Calon Calon Gubernur HMP Mandalanata ITERA ditetapkan oleh KPR
secara terbuka ketika penghitungan suara.
4. KPR menetapkan Calon Gubernur terpilih 1x24 jam setelah penutupan voting.

BAB IV
PELAPORAN, PENINDAKAN, MEKANISME KASUS KHUSUS

BAGIAN KESATU
PELAPORAN

Pasal 45

A. Ketentuan Pelaporan
1. Laporan dugaan pelanggaran hanya dapat diproses apabila bukti terkait pelanggaran
telah diserahkan kepada Komisi Disiplin.
2. Pelaporan dapat dilakukan oleh seluruh mahasiswa aktif Perencanaan Wilayah dan Kota
ITERA.
3. Pelaporan setiap tindak pelanggaran yang dilakukan Calon Gubernur dan timnya dapat
dilakukan melalui 2 (Dua) cara, yaitu:
• Online (Whatsapp dan Gform)
• Offline (Tatap muka langsung dengan pihak komisi disiplin)
4. Pelaporan suatu tindak pelanggaran pada masa kampanye, serta masa tenang dan masa
pemungutan suara wajib dilaporkan selambat-lambatnya 12 jam setelah pelanggaran
diketahui oleh pelapor.
5. Pelapor wajib menyerahkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
6. Pelapor wajib memiliki minimal 1 (satu) saksi yang dapat dipertanggungjawabkan paling
lambat 6 jam setelah pelapor mendapatkan konfirmasi dari Komisi Disiplin bahwa
laporannya telah diterima
7. Jika ketentuan pada ayat 4, 5, dan 6 tidak dipenuhi, laporan tidak dapat ditindak oleh
Komisi Disiplin.
8. Laporan akan diterima sampai dengan penghitungan suara dimulai.
9. Identitas semua pelapor tindak pelanggaran dijamin kerahasiaannya.

Pasal 46

B. Alur Pelaporan
1. Pelapor melihat adanya tindak kecurangan ataupun pelanggaran yang dilakukan oleh
Calon Gubernur
2. Pelapor menyiapkan bukti dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan;
3. Pelapor menghubungi Komisi Disiplin secara online dengan menggunakan media
Whatsapp ataupun Form yang disediakan atau secara offline dengan menemui Komisi
Disiplin secara offline dengan lokasi yang ditentukan oleh Komisi Disiplin;
4. Laporan yang telah diterima akan di proses paling lambat 1x24 jam.
5. Hasil penindakan akan diberitahukan kepada pelapor dan Calon Gubernur sebagai
terlapor.
6. Publikasi secara umum kepada warga himpunan akan dilakukan apabila kasus yang terjadi
dianggap mendesak dan memerlukan publikasi secara umum.
BAGIAN KEDUA
PENINDAKAN

Pasal 47

1. Penindakan semua pelanggaran berupa pengurangan poin yang diputuskan melalui rapat
KPR serta pihak lain yang dirasa diperlukan untuk melihat penindakan semua pelanggaran
tersebut.
2. Laporan dugaan pelanggaran akan ditindaklanjuti selambat-lambatnya 24 jam setelah bukti
dari pelanggaran tersebut diterima Komisi Disiplin dengan penindakan berupa
pengurangan poin dengan bukti berupa berita acara pengawasan yang dibuat oleh Komisi
Disiplin yang hadir pada rangkaian kegiatan tersebut.
3. Semua penindakan akan dipublikasikan secara umum kepada warga himpunan apabila
kasus yang terjadi dianggap mendesak dan memerlukan publikasi secara umum.
4. Jika pelanggaran yang terjadi tidak tercantum pada tabel pelanggaran, penindakan
pelanggaran tersebut termasuk pelanggaran khusus.

BAGIAN KETIGA
MEKANISME KASUS KHUSUS

Pasal 48

1. Kasus khusus terjadi jika pelanggaran yang terjadi tidak tercantum dalam tabel pelanggaran
dan menurut Komisi Disiplin dibutuhkan kajian lebih lanjut.
2. Pelaporan kasus khusus dilakukan sesuai dengan mekanisme pelaporan pelanggaran umum.
3. Setelah bukti diserahkan, penyidikan akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Kasus khusus yang telah diserahkan buktinya akan dikaji oleh anggota Komisi Disiplin.
b. Jika menurut Komisi Disiplin dalam proses kajian dan penyidikan diperlukan keterlibatan
pihak lain, Komisi Disiplin akan mengundang pihak-pihak terkait (DPA, Senator, Panitia
Pemira (KPR), dan Saksi Ahli) untuk ikut serta dalam kajian tersebut.
c. Jika bukti dan fakta telah cukup menurut hasil kajian pada ayat (3a) dan (3b), semua pihak
yang terkait pelanggaran khusus (Calon Gubernur yang melakukan) akan diundang dan
diperlihatkan semua bukti yang telah dikumpulkan.
4. Kasus khusus akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Penindakan berupa pengurangan poin akan dilakukan setelah pihak-pihak terkait (Calon
Gubernur yang melakukan) telah diperlihatkan bukti dan fakta yang berkaitan dengan
kasus khusus.
b. Penindakan selambat-lambatnya dilakukan 24 jam setelah penyidikan selesai.
c. Hasil penindakan akan diberitahukan kepada pelapor dan Calon Gubernur sebagai
terlapor.
d. Publikasi secara umum kepada warga himpunan akan dilakukan apabila kasus yang
terjadi dianggap mendesak dan memerlukan publikasi secara umum.
5. Pihak terkait dapat mengajukan banding terhadap kasus khusus yang telah dilakukan
PENUTUP
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 49

Segala hal yang telah ditetapkan oleh KPR pada penyelenggaraan Pemira yang sedang berjalan
saat ketetapan ini disahkan dinyatakan tetap berlangsung dan berlaku.

Pasal 50

Ketetapan ini mengikat pada pelaksanaan Pemira yang sedang berjalan kecuali terdapat
keadaan seperti yang dimaksud pada Pasal 48.

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 51

Pada saat ketetapan ini mulai berlaku, seluruh ketetapan/peraturan yang berkaitan dengan
Pemira sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 52

Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Pasal 53

Hal-hal di luar ketentuan yang tertulis dalam Ketetapan ini diatur lebih lanjut oleh KPR.

Pasal 54

Perubahan ketetapan ini dapat dilakukan oleh sebuah panitia khusus yang dibentuk oleh
HMP Mandalanata ITERA dengan komposisi Gubernur HMP Mandalanata ITERA yang
sedang menjabat sebagai Ketua Himpunan dan Ketua DPA yang sedang menjabat
LAMPIRAN

Alur Pelaporan

Pelapor menghubungi
Pelapor melihat adanya Pelapor menyiapkan
Komisi Disiplin secara
tindak kecurangan bukti dan saksi
online atau secara offline

Hasil penindakan akan


diberitahukan kepada
Laporan yang telah
pelapor dan Calon
diterima akan di proses
Gubernur sebagai
terlapor

Anda mungkin juga menyukai