Anda di halaman 1dari 18

Percobaan

Pilot Plant
Perancangan Pabrik
PENDAHULUAN
Pengantar

Pilot plant adalah suatu sistem pemprosesan


dalam skala kecil yang dioperasikan untuk
menghasilkan informasi mengenai perilaku
sistem yang digunakan dalam perancangan
fasilitas-fasilitas skala besar.
Pilot plant digunakan untuk mengurangi
resiko terkait dengan konstruksi dari proses
skala besar.
Keuntungan pembuatan pilot plant pada
hakekatnya lebih murah untuk dibangun
dibanding proses skala besar. Bisnis itu tidak
mengorbankan banyak modal dalam risiko di
suatu proyek yang mungkin tidak efisien.
Untuk lebih lanjutnya, perubahan desain
dapat dibuat lebih murah di skala pilot dan
titik temu di dalam proses dapat
direncanakan sebelum pabrik skala besar
dibangun.
Keuntungan lain dari pembuatan pilot plant yaitu
menyediakan data yang berharga untuk
perancangan pabrik skala penuh.

Data ilmiah misalnya tentang reaksi-reaksi, bahan


material, korosivitas, bisa tersedia, tetapi sulit
untuk memperkirakan perilaku dari suatu proses
dengan banyak kompleksitas.

Para perancang menggunakan data dari pilot


plant untuk memperhalus rancangan fasilitas
skala produksi.
UKURAN DAN STRUKTUR PILOT
PLANT
Pabrik percontohan (pilot plant) adalah unit
kecil yang dirancang agar dapat digunakan
untuk melakukan berbagai eksperimen untuk
mendapatkan data bagi perancangan unit-
unit yang lebih besar.

Skala pilot plant ini merupakan scale up awal


dari skala bench yang tujuannya adalah untuk
memastikan operasibilitas proses baru yang
data-data awalnya sudah diperoleh dari
bench scale.
a. Prinsip Pembuatan Skala

Dalam pembuatan skala perlu memperhatikan kriteria untuk menentukan


ukuran dan bentuk pilot plant. Penentuan skala ini memperhatikan prinsip
kesamaan yang telah diformulasikan oleh Newton.

Contohnya apabila dalam pilot plant tersebut menangani cairan, maka


terdapat 3 tipe kesamaan antara lain:

- Kesamaan Geometrik
- Kesamaan Kinematik
- Kesamaan Dinamik

Selain itu, apabila proses yang disimulasikan dalam pilot plant


menyangkut reaksi kimia dan biokimia, kesamaan yang harus
dipertimbangkan adalah:

- Kesamaan Termal
- Kesamaan Kimia dan Biokimia
Di dalam industri pangan skala besar terdapat beberapa unit
operasi yang saling terkait satu sama lain. Namun, untuk itu untuk
mendapatkan proses yang ideal dalam membuat produk baru
merupakan hal yang sulit. Untuk mendapatkan produk yang sesuai
dalam proses pembuatan pabrik pangan, perlu dilakukan tahapan
sebagai berikut:
Pada skala laboratrium dilakukan percobaan dengan
skala kecil. Apabila kita menggunakan reaktor sebagai
media pembuatan produk, maka ita dapat
menggunakan kapastas 1 liter.

Ketika sudah mendapatkan hasil dari penelitian awal,


maka dapat dikembangkan pada unit pilot plant
dengan kapasitas 10-100 liter. Berikutnya apabila hasil
unit pilot plant memuaskan maka dapat dibangun
reaktor dengan ukuran 1 m3.

Berikutnya untuk pabrik tahap awal skala besar dapat


ditentukan dengan pertimbangan data pilot plant.
APLIKASI DAN DESAIN
Apabila produksi produk membutuhan jumlah yang
besar untuk menentukan penerimaan pasar, pilot plant
disebut semi komersial. Sebelum membangun pilot plant
semi komersial diperlukan sebuah percobaan dengan
ukuran kecil dengan tujuan untuk mendapatkan data
awal yang dapat digunakan sebagai acuan.

Pada beberapa kasus, pembuatan skala pada pilot plant


merupakan media pembelajaran untuk medapatkan
informasi dan data mengenai teknik produksi (pada
industri pegolahan pangan yang sudah ada) dan teknik
desain (industri pengolahan pangan yang baru).
b. Ukuran Minimal dan
Maksimal
Beberapa faktor dapat mempengaruhi ukuran dari pilot plant.
Umumnya ukuran minimal diambil dari jumlah produk minimal
yang dibutuhkan untuk analisa pengontrolan kualitas. Contohnya,
apabila tujuan percobaan pilot plant untuk mempelajari pengaruh
kondisi proses pada kualitas produk, maka jumlah minimal produk
yang diproses pada pilot plant sebaiknya memenuhi jumlah
sample yang digunakan untuk analisis fisik dan kimia untuk
penentuan kualitas produk

Sedangkan ukuran maksimal dari pilot plant ditentukan dari


jumlah kebutuhan produk yang diproses untuk pengujian
penerimaan pasar terhadap produk yang akan diproduksi.

Untuk proses batch, desain pilot plant yang memproduksi bagian


kecil dari sistem pengolahan pangan akan lebih mudah dalam
pelaksanaannya. Pada prinsipnya sebuah pilot plant tidak
membutuhkan sistem proses pengolahan pangan secara
keseluruhan. Sebaliknya apabila pada proses continous, lebih
membutuhkan ketelitian dan keseriusan dalam percobaannya.
Umumnya, hal-hal yang perlu dipelajari pada pembuatan pilot
plant antara lain:

1. Studi mengenai produk, meliputi karakterisasi kualitas,


pengaruh kondisi proses pada kualitas produk,
pengembangan produk baru, studi penerimaan pasar

2. Studi mengenai Bahan Baku, meliputi karakterisasi bahan


baku, evaluasi perencanaan dengan menggunakan materi
bahan baku yang berbeda.

3. Studi mengenai teknologi proses, meliputi kondisi proses


yang paling sesuai secara segi ekonomi (biaya yang
mininal) dan segi kualitas produk (mendapatkan produk
berkualitas), studi mengenai alternatif peralatan proses,
pengembangan teknologi baru, pengembangan peralatan
baru.

4. Studi kebutuhan pelengkap, meliputi evaluasi


kesetimbangan massa dan kesetimbangan energi, studi
mengenai energi, dan pengembangan dan evaluasi
Desain pilot plant yang tepat merupakan hal penting untuk
mendapatkan hasil yang sesuai selama program percobaan
pilot plant. Sebagai bahan pertimbangan atas dasar prinsip
kesamaan, faktor yang dikontrol atau dirubah selama
percobaan sebaiknya dievaluasi lebih dahulu. Contohnya
pada proses pengeringan buah dan sayur dengan
menggunakan udara panas yang melewati wadah
pengeringan, maka faktor yang dikontrol meliputi:

- Kecepatan udara antara 0,2 - 3 m/s


- Temperatur udara antara 50 - 100oC
- Densitas wadah pengering antara 40 50 kg/m2
- Kelembaban relatif udara antara 20 100%

Selain penentuan faktor yang dikontrol juga perlu untuk


ditentukan interval dari variasi percobaan yang
dilaksanakan.
Sedangkan bentuk dan ukuran pilot plant dapat diambil dari
data dan prinsip kesamaan yang telah didapatkan. Aspek
lain yang perlu diperhitungkan dalam desain pilot plant
SCALE UP
Peningkatan skala (scale up) merupakan suatu tindakan atau
kegiatan yang menggunakan hasil-hasil yang diperoleh dari
studi laboratorium untuk merancang prototype dan proses di
pilot plant, serta membangun pilot plant dan menggunakan
data pilot plant untuk merancang dan membangun pabrik
skala penuh atau memodifikasi pabrik yang sudah ada.

Percobaan pada peningkatan skala merupakan percobaan


pada laboratorium ukuran besar yang dirancang untuk bersifat
fleksibel bagi penggunaan peralatan dan penyesuaian operasi.
Peningkatan skala merupakan salah satu target penelitian
sebagai basis untuk perancangan industri. Oleh karena itu,
peningkatatan skala (scale up) merupakan kunci penghubung
antara laboratorium dan industri.
Definisi scale-up atau peningkatan skala merupakan tindakan menggunakan hasil
yangdiperoleh dari laboratorium untuk mendesain prototype dan proses sebuah
pilot plant untukmerancang dan membangun pabrik skala penuh atau
memodifikasi pabrik yang sudah ada.

Langkah pertama dalam pengembangan sebuah produk pangan baru adalah


mendefinisikan proses yang dibutuhkan untuk membuat produk.

Dalam beberapa kasus, terdapat banyak produk yang telah diproduksi pada skala
kecil dan para pengusaha menginginkan untuk memperbesar skala proses untuk
menyediakan jumlah produksi yang lebih besar.

Salah satu perangkat yang berguna dalam hal ini adalah pengembangan diagram
aliran proses. Diagram ini menunjukkan laju produksi yang diinginkan dan materi
yang dibutuhkan pada setiap tahapan proses. Kebutuhan peralatan ditunjukkan
secara skematis pada diagram yang berguna bagi para ahli teknik dalam
menghitung biaya dan menyeleksi serta mengukur peralatan untuk proses.
Langkah kedua adalah memecahkan masalah yang masih terdapat dalam
proses peningkatanskala. Kebutuhan ini memerlukan uji coba terhadap
peralatan penting di dalam laboratorium pilot plant. Berdasarkan proses dan
tingkat produksi yang diinginkan, scale-up merupakan proses yang cukup
sulit untuk diaplikasikan.

Perlu dilakukan percobaan-percobaan yang bersifat kontinyu. Percoban-


percobaan ini dibutuhkan untuk menentukan parameter optimum untuk
skala besar dan untuk menentukan desain peralatan yang dimodifikasi.
Selain itu, percobaan juga dilakukan karena di dalam produk pangan sendiri
terdapat interaksi kimia dan fisik yang bersifat kompleks.

Oleh karena itu, pengetahuan dasar tentang interaksi kimia fisik diantara
komponenproduk penting untuk dipahami. Apabila tidak diperhatikan sifat
kimia dan fisik, kemungkinan besarakan terjadi kerusakan produk terutama
pada formulasi yang digunakan. Beberapa peralatan akan membantu dalam
penentuan ukuran dan ciri-ciri peralatan yang dibutuhkan atau spesifikasi
alat yangakan menjadi referensi untuk pembelian alat.
Untuk dapat melakukan peningkatan skala perlu adanya
pengembangan produk dan servis yang terintegrasi.
Diantaranya yaitu pengembangan produk (sumber dan
formulasinya), menguji unit operasi, mengembangkan
kinerja kerja dari spesifikasi alat, dan menentukan titik kritis
proses. Produk pangan yang ditingkatkan skalanya akan
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan produk
aslinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan rasa,
tekstur, aroma dan penampakan visual.

Proses skala besar tidak akan menghasilkan produk yang


identik dengan produk aslinya, akan tetapi menghasilkan
produk yang menyerupai produk aslinya.
Proses peningkatan skala membutuhkan kekuatan analisis
dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Beberapa analisis tersebut diantaranya analisis terhadap
kondisi operasi, kondisi desain dan proses optimum. Metode
untuk melakukan proses peralihan akan dikembangkan dan
diujicobakan sebagai kerja praktek. Data dan info-info yang
berhubungan lainnya akan berguna untuk ketelitian proses
yang dilakukan dalam skala pilot plant.

Tahap pilot plant merupakan tahap pertengahan penelitian


atau pembuatan produk sebelum masuk ke dalam produksi
lebih besar. Tahap pilot plant ini merupakan jembatan yang
dapat membantu produksi skala besar karena skala
produksi besar terlalu sulit dilakukan apabila mendesain
proses mulai dari skala laboratorium.

Tahap pilot plant dapat mengevaluasi hasil dari laboratorium


dalam pembuatan produk, mengkoreksi dan
mengembangkan proses. Selain itu, tahap pilot plant juga
dapat menyediakan informasi yang digunakan untuk
mengambil keputusan dalam pengembangan proses skala
Pertanyaan

1. Jelaskan Prinsip Pembuatan Skala!


2. Bagaimana cara minimal dan
maksimal dalam pembuatan skala?
3. Jelaskan Proses Scale Up!

Anda mungkin juga menyukai