Anda di halaman 1dari 11

Xanthomonas campetris sebagai penghasil Polisakarida (Xanthan Gum)

1. PEMBAHASAN
Xasnthomonas Campetris
Xanthomonas adalah bakteri yang berbentuk batang dengan kedua ujung membulat,
berukuran pendek, dengan panjang berkisar antara 0,7-2.0 m dan lebar antara 0,4-0,7 m,
memiliki satu flagel, tanpa spora, Ciri khas genus Xanthomonas adalah koloninya berlendir,
dan menghasilkan pigmen berwarna kuning yang merupakan pigmen
xanthomonadin (Bradbury, 1984; Liu et al., 2006). Bentuk koloni pada medium biakan
adalah bulat, cembung dan berdiameter 1-3 mm (Ou, 1985).
Xanthomonasadalah genus dari keluargaPseudomonaceaeSemua organisme
dalamgenus ini patogen bagi tanaman. Para pathovarsXanthomonasmenginfeksi
banyak tanamantermasuk beberapa tanaman pertanian, misalnya kol, alfalfa,
dan kacang. Bakteri inimenyebabkan daun sayuran membusuk (yaitu warna hitam membusuk
di kembang kol).Mikroorganismenya adalah chemiorganotrophic dan obligat aerob dengan
tipepernapasan dimana metabolisme yang membutuhkan oksigen sebagai
terminal elektronakseptor. Bakteri tidak dapatdenitrify dan itu adalah katalase-positif dan
oxidasenegative.Koloni ini biasanya berwarna kuning, halus, dan
lengket. Xanthomonas sp.mampu mengoksidasi glukosa dari jalur Entner-Doudoroff terutama
digunakan untuk katabolisme glukosa(jalur fosfat pentosa juga terjadi tetapi hanya
menggunakan 8 16% dari total glukosa yangdikonsumsi), baik asam trikarboksilat dan
siklus glioksilat yang hadir.
Struktur sel mirip dengan yang dari sel Gram-negatif pada umumnya. Pigmen
kuning terdapat di semua spesies Xanthomonastetapi warna kuning ini mungkin akan tidak
akan ada ketikadegradasi strain terjadi.X.campestrisadalah mikroorganisme yang paling
umum digunakan padaindustri xanthan.X. campestristumbuh pada media laboratorium
standar dan beberapa variasishear telah diamati baik dalamcontinue batchdanbatch cultur

klasifikasi
Menurut EPPO (2007) klasifikasi Xanthomonas adalah:
Kingdom : Procaryotae

Divisi : Gracilicutes
Kelas : Proteobacteria

Famili : Pseudomonadaceae

Genus : Xanthomonas
Umumnya genus Xanthomonas merupakan bakteri patogen. Pada awal tahun
1990,Xanthomonas terdiri dari 6 spesies yaitu: X. fragariae, X. populi, X. oryzae, X.
albilineans, X. axonopodis dan X. campestris. Kemudian setelah setelah diklasifikasi ulang,
terdiri dari 20 spesies yaitu: X. fragariae, X. populi, X. oryzae, X. albilineans, X. sacchari, X.
vesicatoria, X. axonopodis, X. vasicola, X. codiaei, X. arboricola, X. hortorum, X.
translucens, X. bromi, X. campestris, X. cassavae, X. cucurbitae, X. pisi, X. melonis, X.
theicola, X. hyacinthi (Vauterin et al, 2000).
Sebagai tambahan, kebanyakan dari anggota Xanthomonas digolongkan sampai
dengan pathovar. Untuk Xanthomonas campestris berisi lebih dari 140 pathovar. Umumnya
pengelompokan pathovar didasarkan pada jenis inang. Adapun spesies yang banyak dikenal
sekarang adalah: X. axonopodis pv. citri, X. campestris pv. vesicatoria, X.
campestris pv.campestris, X. oryzae pv. Oryzae

Fungsi Xantomonas campetris


Salah satu fungsi dari bakteri Xantomonas Campetris berfungsi sebagai penghasil
polisakarida. Dimana hasil fermentasi nya akan menghasilkan poloisakarida yaitu Xanthan
Gum. Suatu jenis polisakarida yang berfungsi sebagai penyetabil.

Xanthan Gum
Xanthan Gum merupakan hasil fermentasi dari Xantromonas campetrisyang
merupakan rangkaian polisakarida yang tersusun atas rantai panjang tiga macam gula
sederhana (heteropolimer).
Xanthan Gum secara komersil berbentuk bubuk dan berwarna krem,mengandung air
sekitar11% dan setelah diabukan sekitar 9% dari residu xanthan tersebut merupakan residu
anorganik.Gum xanthan memiliki viskositas yang cukup tinggi pada konsentrasi 1,0%
dibandingkan denganemulsifier atau stabilizer lainnya pada konsentrasi yang sama. Larutan
xanthan 1,0% memberikanviskositas sekitar 8001000 cP . salah satu Xanthan Gum dapat

Pembuatan Xanthan Gum

Bahan Baku Untuk Pembuatan Gum Xanthan


Untuk menghasilkan gum xanthan, X. Campestrismembutuhkan beberapa
nutrisi,termasuk zat gizi mikro (misalnya kalium, besi, dan garam kalsium) dan
makronutrients sepertikarbon dan nitrogen. D-glukosa, sukrosa dan beberapa bentuk
karbohidrat yang dapat digunakansebagai bahan baku substrat dan tergantung dari
tingkat hasil yang diinginkan. Konsentrasisumber karbon mempengaruhi hasil
xanthan; konsentrasi 2 4% lebih disukai. Konsentrasisubstrat yang tinggi akan
menghambat pertumbuhan.

Beberapa bahan dasar yang mungkindapat digunakan yang berasal dari limbah
pengolahan hasil pertanian adalah molase, onggok,pulp kopi dan coklat.Glukosa
merupakan bahan baku dalam fermentasi gum xanthan oleh bakteri Xanthomonas
campestris. Kadar glukosa dan konsentrasi kultur bakteri Xanthomonas
campestris merupakan 2 faktor yang berpengaruh terhadap gum xanthan yang
dihasilkan. Untukmemfermentasi bahan baku tersebut agar menghasilkan gum
xanthan maka diperlukan bakteri Xanthomonas campestris. BakteriXanthomonas
campestrisdapat diisolasi dari berbagai varietastanaman kubis yang banyak terdapat di
Indonesia. Bakteri Xanthomonas campestrisdiperbanyakpada media tabung agar
miring NA sebagai stok inokulum (media cair dicampur bahanmakanannya atau
nutrisi) sedangkan untuk memperbanyak dan menumbuhkan bakteri dilakukandengan
cara 1-2 ose bakteri dari media NA ditumbuhkan dalam 60 ml media cair Nutrient
Broth.Nitrogen, nutrisi esensial, dapat diberikan baik sebagai senyawa organik dan
atau sebagaimolekul anorganik. Protein dan nitrogen inorganik adalah sumber nutrien
tambahan yang sangatpenting untuk efisiensi produksi gum xanthan, fosfat dan
magnesium juga dibutuhkan sertamineral. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa
ketika karbon dan fosfor membatasi nutrisixanthan gum, produksinya justru
meningkat. Sumber karbon yang terbaik yang ditampilkan untukgula (glukosa dan
sukrosa) dan sumber nitrogen terbaik adalah glutamat pada konsentrasi 15
mM(konsentrasi yang lebih tinggi menghambat pertumbuhan).

Biosintesis Xanthan Gum


Proses biosintesis gum xanthan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Substrat akanberdifusi dan masuk kedalam sel dan terjadi perisitiwa fosporilasi.
Substrat akan digunakan untukproses katabolik sebagai penghasil energi dan proses
anabolik. Selanjutnya, substrat yangterfosporilasi akan dikonversi menjadi gula-gula
nukleotida (dengan pertolongan enzim UDP-glukosa)fosporilase. Nukleotida-
nulkleotida inilah yang menjadi pemacu atau precursorpembentukan polimer.
Penelitian in-vitro pada pembentukan gum xanthan
oleh Xanthomonascampestrismemperlihatkan bahwa UDP-glukosa, GDP-manosa,dan
UDP-asam glukoronatmemberikan sebagian gula kepada akseptor lemak untuk
pembentukan pentasakrida-p-p lipid.Tahap selanjutnya adalah pembentukan residu
piruvat dan asetat melalui transfer dari fosfoenol-piruvat kepada pentasakarida-p-p-
lipid. Tahap ini merupakan tahap yang kritis,kegagalan tahapini menyebabkan
polimer tidak mempunyai residu piruvat
Produksi xanthan gum
Pada skala komersial, gum xanthan diproduksi melalui fermentasi aerobik dengan
menggunakan isopropil alkohol. Kemudian dilanjutkan dengan pengeringan dan
penggilingan. Kondisi optimal dalam proses produksi gum memerlukan aerasi tinggi
dan suhu konstan. Olehkarena itu hasil fermentasi dengan cara tersebut jauh lebih
banyak dibandingkan produksi secaraalami pada tanaman kubis.
KulturXanthomonas campestrismurni, setelah diberikaninokulum(media cair
dicampurkan dengan nutriennya) untukbuilt up. Kemudian ditumbuhkanpada tempat
pembiakan dan kemudian digunakan fermentor untuk melakukan
pembiakanselanjutnya. Media yang sama terdiri dari karbohidrat dan beberapa nutrien
lain.Nutrien tambahan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme adalah ion ammonium,
bufferfosfat, ion magnesium dan sedikit unsur lain. Penurunan pH broth (kaldu)
selama fermentasiterjadi karena pembentukan asam organik sebagai produk tambahan
dan sebagai bahan darimolekul polisakarida. Jika pH turun dibawah titik kritis kira-
kira 5, maka produksi gum akan turundengan signifikan atau berhenti sama sekali.
Oleh karena itu dalam setiap fermentasi beberapa jenis bakteri memerlukan
penambahan bahan alkali yang sangat penting untuk mempertahankanpH pada selang
6 sampai 7,5 dan suhu fermentasi yang sesuai sekitar 28C sedangkan glukosa,sukrosa
dan pati semuanya diperkiraan ekuivalen dengan efisiensi produksi polisakarida.
Padasaat proses akan berakhir, broth fermentasi perlu di pasteurifikasikan pada suhu
yang mendekatititik didih, gum xanthan diperoleh kembali melalui pengendapan
dengan isopropil alkohol.Polisakarida yang diperoleh kembali melalui pengendapan
dengan isopropil alkohol. Polisakaridayang diperoleh dikeringkan dan digiling
menurut penyebaran ukuran partikel. Kemudian dikemas dan siap dipasarkan.
Kondisi Operasional Yang Dibutuhkan
Inocullum Build-up
Proses terbentuknya inokulum bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi sel
tetapimeminimalkan produksi gum xanthan karena disekitar sel menghambat
transportasi massanutrisi dan memperpanjang fase lag dari pertumbuhan.
Mikroorganisme tersebutdipindahkan dari medium padat kultur kompleks
(biasanya YM agar-agar) untuk volume kecil(5 atau 7 mL) dari medium cair
kompleks (biasanya YM), tetapi inkubasi hanya terbatassampai 7 jam untuk
mencegah produksi yang signifikan dari xanthan. Volume inokulumuntuk
fermentor produksi adalah antara 5 dan 10% dari volume kaldu total dalam bejana.
Suhu
Suhu yang digunakan untuk kisaran produksi xantan adalah 25-34 C,
tetapikeberadaan kultur pada suhu 28 C dan 30 C adalah cukup umum. Peneliti
Cadmus dkkmenyimpulkan bahwa kenaikan temperatur kultur akan meningkatkan
produksi xanthantetapi menurunkan konten piruvatnya. Untuk mendapatkan hasil
xanthan tinggi, suhu antara31 dan 33 C dianjurkan, tapi kultur pada suhu 27
31 C akan lebih baik pada pencapaiankandungan piruvat yang tinggi dalam gum.
Selain itu, optimal suhu untuk produksi xanthantergantung pada media produksi
yang digunakan.
pH
Sebagian besar penulis setuju bahwa pH netral adalah nilai optimum
untukpertumbuhanX. Campestris. Selama produksi xanthan, pH menurun dari pH
netral terhadapnilai-nilai hampir 5 karena gugus asam hadir dalam xanthan.
Beberapa penulis berpendapatbahwa kontrol pH tidak diperlukan untuk proses ini
tetapi yang lain merekomendasikankontrol pada pH netral menggunakan alkali
seperti KOH, NaOH, dan NH4 OH .Sebuah studitentang pengaruh pH
menunjukkan bahwa kontrol pH tidak meningkatkan sel pertumbuhan,tetapi tidak
berpengaruh pada xanthan produksi. Ketika pH dikendalikan, produksi
xanthanberhenti setelah fase pertumbuhan stasioner dicapai dan ini efek
independen dari alkalidigunakan untuk mengontrol pH. Bila pH tidak terkontrol,
gusi produksi terus selama fasestasioner pertumbuhan.

Tranfer Massa
Berbagai jenis bioreaktor telah digunakan untuk memproduksi gum xanthan ,
tetapitangki berpengaduk sparged digunakan paling sering. Dalam reaktor
berpengaduk, tingkatlaju massa oksigen transfer dipengaruhi oleh laju aliran udara
dan kecepatan pengaduk.Ketika reaktor berpengaduk digunakan, laju alir udara
umumnya dipertahankan pada nilaikonstan, biasanya 1 L / L min. Sebaliknya,
kecepatan pengadukan yang digunakan bervariasipada rentang yang luas.
Berikut proses produksi dari xanthan gum
Fungsi xanthan gum
menghasilkan peningkatan dalam viskositas cairan dengan menambahkan
jumlah yang sangatkecil
Gum xanthan memiliki sifat pseudoplasticity yang berarti bahwa suatu produk
dapat ditarik atau direnggangkan, akibat dari pencampuran, pengadukan atau
bahkan pengunyahan, sehingga produk akan tampak menipis. Tetapi setelah
gaya tarik dilepaskan,
produk akan menebal kembali (kembali normal).
Menjaga kestabilan makanan baik dalam kondisi membeku/mencair
Agenpenstabilemulsi yang efektif. Dalam makanan, pada salad dressingdan
sausmembantu untuk mencegah pemisahan minyak
dengan menstabilkan emulsi, meskipun bukan merupakan pengemulsi. Dan
mampu menciptakan tekstur yang lembut pada es krim, guar gum, dan locust
bean gum.
membantu memperkuat partikel padat,seperti rempah-rempah
sebagai pengikat dan menjaga produk homogen
sebagai pengental lumpur dalam industri minyak
Dalam kosmetik, gum xanthan digunakan untuk mempersiapkan gel air,
biasanya berhubungan dengan bentonite clays. Gum ini juga digunakan dalam
emulsi minyak dalam air untuk membantu menstabilkan tetesan minyak
terhadap koalesensi.

2. KESIMPULAN
Xantomonas campetris adalah suatu mikroorganisme yang berperan penting dalam
produksi polisakarida yaitu xanthan gum. Dimana dalam prosesnya menggunakan proses
fermentasi. Kadar Glukosa dan konsentrasi kultur bakteri Xanthomonas campetris
merupakan dua hal yang paling berpengaruh dalam pproduksi Xanthan gum. Xantan gum
sendiri dapat berfungsi sebagai penyetabil beberapa produk makanan, obat-obatan,
pakaian, dll,
DAFTAR PUSTAKA

Alfauzia. 2012. Itp Xanthan Gum. http://alfauzia.blogspot.com/2012/06/itp-xanthan-


gum.html. Diaskes tanggal 29 Desember 2012 12.40
Anonim. 2012. Bacteria Genomes.-Xantromonas campetris
http://www.ebi.ac.uk/2can/genomes/bacteria/Xanthomonas_campestris.html diakses tanggal
29 desember 2012 12.30
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17745/4/Chapter%20II.pdfDiakses tanggal 27
Desember 2012 19.00
Sufi. 2012. Gum Xanthan. http://www.scribd.com/doc/94499644/Gum-Xanthan. Diakses
tanggal 27 Desember 2012 19.15
Suhendro, dkk. Xanthan Gum. JYQ1/Xanthan%20Gum.pdf?nmid=78945912. Diakses pada
tanggal 27 Desember 2012 19.20
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena dengan
anugerah, petunjuk dan kekuatan yang telah diberikan, penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir mikrobiologi yang berjudul Xanthomonas campetris sebagai penghasil Polisakarida
(Xanthan Gum)
Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak, oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini, yaitu kepada Ibu Tri
Handayani selaku dosen mikrobiologi yang telah memberikan arahan dalam penulisan ini,
kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan doa serta kepada semua
rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
dengan selesainya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Jakarta, 30 Desember 2012

Penulis
TUGAS AKHIR MIKROBIOLOGI
Xanthomonas campetris sebagai penghasil Polisakarida (Xanthan Gum)

Mata Kuliah Mikrobiologi

Oleh :

Dea Apriyani (3325102421)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

JAKARTA 2013

Anda mungkin juga menyukai