Bioteknologi Sederhana
- Bioteknologi merupakan bidang penerapan biosains dan teknologi modern yang
menyangkut penerapan praktis organisme hidup/komponen subselulernya pada industri
kreatif jasa dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan. Dapat juga didefinisikan
sebagai teknologi yang menggunakan sistem hayati (proses-proses biologi) untuk
mendapatkan barang dan jasa yang berguna bagi kesejahteraan manusia. Bioteknologi
dibagi menjadi 2 yaitu bioteknologi konvensional dan modern.
- Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroba
(organisme) untuk memodifikasi bhan dari lingkungan untuk memperoleh produk
optimal. Contohnya : pembuatan tempe, tape, roti, pengomposan sampah
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang dilakukan melalui pemanfaatan
keterampilan manusia dalam melakukan manipulasi makhluk hidup agar dapat
digunakan untuk menghasilkan produk sesuai yang diinginkan manusia. Contohnya :
pembuatan insulin, kloning, pembuatan protein sel tunggal.
- Proses pembuatan tape memanfaatkan yeast Saccharomyces cerevisiae. S. cerevisiae
menghasilkan enzim hidrolase(amilase), invertase(maltase), dan zimase yang dapat
memecah molekul polisakarida(pati) menjadi molekul monosakarida (glukosa)
kemudian dikonversi menjadi alkohol dan CO2 dengan katalis enzim zimase.
Karakteristik Saccharomyces cerevisiae :
Saccharomyces cerevisiae bersifat fermentatif kuat dan dapat hidup dalam
kondisi aerob maupun anaerob (anaerob fakultatif)
S.cerevisiae memiliki spora yang dibentuk didalam askus disebut askospora.
Perbanyakan sel dengan cara pertunasan, sel yang muda lebih kecil dibanding sel
induk.
Yeast sel tunggal eukaryotik berbentuk bulat atau oval atau silinder, dengan
ukuran 5-10 µm
Termasuk dalam divisi Ascomycota
Tidak memiliki hifa dengan inti di tengah.
Terdapat tunas (budding) yang merupakan alat perkembangbiakan vegetatif.
- Morfologi sel Saccharomyces cerevisiae tampak pada mikroskop :
Daughter cell
cell
Mother cell
Budding cell
Setelah itu, terjadi fermentasi lebih lanjut sehingga menghasilkan alkohol. Kapang
memanfaatkan glukosa dan pati sebagai sumber karbon dalam pembentukan etanol, sedangkan
khamir lebih memanfaatkan glukosa daripada pati sebagai sumber karbonnya. Enzim yang
mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida adalah enzim kompleks yang
disebut zimase, dihasilkan oleh khamir S. cereviciae.
Pemecahan glukosa menjadi etanol melalui tahapan reaksi enzimatik sampai terbentuknya asam
piruvat. Asam piruvat dengan perantara enzim dekarboksilase dan alkohol dehidrogenase
diubah menjadi etanol. Secara sederhana, proses hidrolisis glukosa menjadi etanol dapat
dijelaskan melalui persamaan Gay Lussac,yaitu :
zimase