Anda di halaman 1dari 37

SIKLUS BIOGEOKIMIA

Okti Herliana
Agroteknologi FP-UNSOED
03/18/21 1
PENDAHULUAN
Daur Biogeokimia adalah Daur Materi yang menyusun tubuh
organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa unsur-unsur terdapat
dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup
dan tak hidup.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia
yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui
organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam
lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia.
Fungsi Daur Biogeokimia
•Sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia
yang sudah terpakai oleh semua yang ada dibumi baik komponen
biotik maupoun abiotik.
•Menjaga kelangsungan hidup dibumi
DAUR BIOGEOKIMIA

SIKLUS DAUR
AIR KARBON

DAUR DAUR
NITROGEN OKSIGEN

DAUR DAUR
FOSFOR SULFUR
a. SIKLUS AIR
A. Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas
karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan
awan
3. Turun hujan di permukaan laut
B. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas
matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
C. Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
ISTILAH DALAM SIKLUS AIR
• EVAPORASI
• KONDENSASI
• PRESIPITASI
• AIR PERMUKAAN
• INFILTRASI
• PERKOLASI
• AIR TANAH
• Evaporasi/ Penguapan pada permukaan air terbuka dan permukaan tanah.
• Kondensasi adalah kebalikan dari penguapan. Ini terjadi ketika uap air di
udara mengembun dari bentuk gas, kembali ke bentuk cair, dan
meninggalkan atmosfer, kembali ke permukaan bumi.
• Presipitasi curah hujan atau turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi
dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan
curah hujan serta salju dan di daerah beriklim sedang.
• Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air,
sungai danau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan
air bawah tanah atau air atmosfer.
• Infiltrasi adalah aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah itu sendiri.
Di dalam tanah, air mengalir ke arah pinggir, sebagai aliran perantara menuju
mata air, danau, dan sungai atau secara vertikal yang dikenal dengan
penyaringan menuju air tanah.
• Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan
penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Kekuatan yang
berperan pada perkolasi antara lain gaya berat, kekentalan, daya larut,
tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler, dan daya geseran
(friksi)
• Air tanah adalah air yg terdapat pada bebatuan atau tanah dibawah
permukaan tanah
HUJAN SALJU
HUJAN ES
HUJAN
BUATAN
b.DAUR KARBON
c. DAN OKSIGEN
Daur Karbon dan Oksigen
Terjadinya proses timbal Daur karbon berada di
balik antara daur ulang empat tempat yaitu geosfer
respirasi dan fotosintesis atau di dalam bumi,
yang bertanggung jawab hidrosfer atau diair,
atas terjadinya perubahan atsmosfer atau diudara, dan
dan pergerakan utama biosfer atau di dalam
karbon. makhluk hidup.
Menurunya fotosintesis Pencemaran udara pada
dapat mempengaruhi naik zaman era globalisasi ini
atau turunnya suatu gas berdampak pada
CO2 dan O2 yang ada peningkatan CO2 yang
diatmosir secara musiman. masuk ke Atmosfer.
Silkus karbon sangat
dipengaruhi oleh oksigen
dan fotosintesis.
d. DAUR NITROGEN
Daur Nitrogen

– Nitrogen memasuki ekosistem melalui 2


jalur alami.
• Melalui hujan dan debu nitrogen.
• Melalui fiksasi nitrogen, yang dilakukan oleh
mikroba prokariotik dengan kemampuan
mengubah N2 menjadi senyawa yang dapat
digunakan untuk mensintesis senyawa organik
bernitrogen seperti asam amino.
ISTILAH-ISTILAH DALAM DAUR
NITROGEN
• FIKSASI NITROGEN
• ASIMILASI
• AMONIFIKASI
• NITRIFIKASI
• DENITRIFIKASI
• OKSIDASI AMONIAK
ANAEROBIK
FIKSASI NITROGEN
• Mikroorganisme yang
• Fiksasi nitrogen
mem-fiksasi nitrogen
adalah proses alam, disebut diazotrof.
biologis atau abiotik • Mikroorganisme ini
yang mengubah memiliki enzim
nitrogen di udara nitrogenaze yang dapat
menjadi ammonia menggabungkan
(NH3). hidrogen dan nitrogen.
REAKSI FIKSASI NITROGEN
• N2 + 8 H+ + 8 e− → 2 NH3 + H2

Mikroorganisme yang
melakukan fiksasi:
• Cyanobacteria,
• Azotobacteraceae,
• Rhizobium,
• Clostridium,
• Frankia.
CARA KONVERSI NITROGEN BEBAS

• FIKSASI
BIOLOGIS
• INDUSTRI
FIKSASI
NITROGEN
• PEMBAKARAN
FOSIL
• PROSES LAIN
ASIMILASI
• Proses di mana nitrogen diambil oleh tanaman
untuk sintesis protein disebut asimilasi nitrogen.
• Tanaman menyerap nitrogen nitrat lebih banyak.
Oleh karena itu nitrogen  harus ditransformasikan
ke dalam bentuk nitrat yang tersedia.
• Jika nitrat diserap, pertama-tama direduksi
menjadi ion nitrit dan kemudian ion
amonium untuk dimasukkan ke dalam asam
amino, asam nukleat, dan klorofil.
• Pada tanaman yang memiliki
hubungan mutualistik
dengan rhizobia, nitrogen dapat
berasimilasi dalam bentuk ion
amonium langsung dari nodul.
• Hewan, jamur, dan organisme
heterotrof lain
mendapatkan nitrogen untuk asam
amino, nukleotida dan molekul
organik kecil
AMONIFIKASI NITRIFIKASI

• Jika tumbuhan Konversi amonium menjadi


atau hewan nitrat dilakukan terutama oleh
bakteri yang hidup di dalam
mati, nitrogen tanah dan bakteri nitrifikasi
organik diubah lainnya.
menjadi Tahap utama nitrifikasi, bakteri
nitrifikasi seperti spesies
amonium Nitrosomonas mengoksidasi
(NH4+) oleh amonium (NH4 +) dan
bakteri dan mengubah amonia menjadi
nitrit (NO2-).
jamur.
DENITRIFIKASI OKSIDASI AMONIA
ANAEROBIK
• Denitrifikasi adalah
proses reduksi nitrat Dalam proses biologis, nitrit
dan amonium dikonversi
untuk kembali menjadi
langsung ke elemen (N2) gas
gas nitrogen (N2), nitrogen.
untuk menyelesaikan Proses ini membentuk
siklus nitrogen. sebagian besar dari konversi
• Proses ini dilakukan nitrogen unsur di lautan. 
Reduksi dalam kondisi anoxic
oleh spesies bakteri
juga dapat terjadi melalui
seperti Pseudomonas proses yang disebut oksidasi
dan Clostridium dalam amonia anaerobik
kondisi anaerobik.
e. Daur Fosfor
– Organisme membutuhkan fosfor untuk banyak hal.
– Daur fosfor lebih sederhana daripada daur-daur lainnya
karena daur fosfor tidak melibatkan atmosfer.
• Fosfor hanya ada dalam bentuk fosfat, yang diserap
tanaman dan digunakan untuk sintesis senyawa organik.
– Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, hal ini
menyebabkan daur fosfat bersifat lokal.
• Sumber utama
– batuan
– Bahan organik tanah
– tanaman
– PO4- dalam tanah
• Input: pelapukan batuan dan Output: fiksasi mineral, pelindian
SIKLUS DAUR FOSFOR
Pengangkatan
geologis
Pelapukan
Fosfat dari
Hujan batuan

Tumbuhan Aliran
permukaan

Fosfat Fosfat dalam larutan


DalamTana presipitasi kimia
h Pencucian Pengendapan
Hewan - Hewan detritus ke
bagian dasar

Pengurai
Sedimentasi batuan baru
PENJELASAN SIKLUS FOSFOR
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air
dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat ini akan tersimpan ke
dalam tanah kembali dan diserap oleh tumbuhan.

Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari pelapukan


batuan fosfat. Batuan tersebut lapuk oleh perubahan cuaca. Fosfat dari
pelapukan batuan fosfat meresap ke dalam tanah dan menyuburkan tanaman
sekitarnya. . Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik
terlarut di air tanah dan laut. Fosfat yang terlarut di lautan dalam akan
membentuk endapan fosfor sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan
dikembalikan ke daratan. Siklus ini akan berulang secara terus menerus

Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat,
fitat atau protein. Bakteri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus,
Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme
(Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan
P menjadi tersedia bagi tanaman.
f. Daur Sulfur
Sulfur hanya ada dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi
menjdi sulfida oleh bakteri yang berbentuk sulfur dioksida atau
berbentuk hidrogen sulfida. Hidrogen Sulfida mampu
memusnahkan mahluk hidup yang berada di perairan yang
akhirnya akan menghasilkan bahan organik yang telah mati
akibat pengurai. Tumbuhan pun dapat menyerap sulfur yang
berbentuk sulfat (SO42-).

Bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang atau sulfur


yaitu desulfibrio dan desulfomaculum berperan untuk mereduksi
sulfat menjadi sulfida yang berbentuk (H2S) atau hidrogen
sulfida, sulfida bermanfaat untuk bakteri Fatoautotrof anaerob
seperti halnya Chromatium yang melepaskan sulfur serta
oksigen.
Proses Terjadinya Sulfur
Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya
pembakaran bahan bakar fosil batu bara
atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung
berapi, lalu asapnya itu akan naik ke
atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan
berada di awan yang menjadi hidrolidid air
membentuk H2SO4, awan akan mengalami
kondensasi yang akhirnya menurunkan
hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Air hujan itu akan
masuk kedalam tanah
yang akan diubah
menjadi Sulfat yang
sangat peting untuk
tumbuhan. Sulfat
hanya terdapat dalam
bentuk anorganik
(SO42-), sulfat ini yang
mampu berpindah dari
bumi atau alam
ketubuh tanaman/
tumbuhan melalui
penyerapan sulphate
oleh akar.

Sulfur akan direduksi


oleh bakteri menjadi
sulfida dan berbentuk
sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida.
• Sulfur dioksida (SO2) yang ada di atmosfer bereaksi
dengan oksigen membentuk sulfur trioksida (SO3) .
Produk ini akan bereaksi dengan air di udara kemudian
jatuh membentuk hujan asam.
• Hujan asam terutama disebabkan oleh pembakaran
bahan bakar fosil
• Melepaskan oksida sulfur dan oksida nitrogen
• Bereaksi dengan air di atmosfer membentuk asam sulfat dan
asam nitratJatuh kembali sebagai air hujan yang bersifat asam
(pH<5,6).
• Membunuh tanaman dan hewan, merusakkan bangunan.
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
• Siklus Biogeokimia melalui jaring-jaring dan rantai makanan
secara alamiah memelihara keseimbangan ekosistem,
sehingga ekosistem berada dalam keadaan Steady State.
• Steady state terjamin karena seimbangnya siklus sintesis
dan dekomposisi. Sedangkan dua siklus itu adalah fungsi
komponen biotik ekosistem dengan nisia ekologis masing-
masing. Oleh karena itu Biodiversitas ekosistem menjamin
stabilitas ekosistem.
• Ekosistem yang stabil terimplikasikan pada persistensi
struktur komunitasnya. Ekosistem yang stabil mempunyai
Daya lenting (Resiliensi) yang tinggi.
• Mekanisme hemeostatik mengantarkan komunitas
berkembang dari dynamic steady state (ekosistem dalam
fase suksesi) ke dynamic equilibrium state (ekosistem
klimaks).
• Analisis Struktur ekosistem untuk mengukur
Biodiversitasnya
• Analisis fungsi ekosistem untuk mengukur
produktivitasnya.
• Biodiversitas dan produktivitas ekosistem
menentukan daya dukung (carrying capacity)
lingkungan.
• Pengendalian terhadap penurunan daya dukung
lingkungan merupakan konsekuensi logis
pembangunan. Oleh karena itu dengan
pendekatan ekologi perlu diwujudkan
pembangunan berkelanjutan (sustainable
development)
ANY
T IO N?
QUES
K YO U
THAN

Anda mungkin juga menyukai