Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang

Makhluk hidup yang ada disekitar kita sangat beraneka ragam. Keanekaragaman tersebut ditunjukan dengan adanya variasi bentuk, penampilan, warna dan ciri lainnya. Beragamnya makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini mendorong diperlukannya suatu cara pengelompokan agar makhluk hidup mudah dipelajari. Pengelompokan makhluk hidup sama halnya dengan pengelompokan yang dilakukan terhadap benda, misalnya pengelompokan jenis sayuran, berdasarkan persamaan cirinya. Misalnya pengelompokan sayuran sawi-sawian, terung-terungan, dan cabai-cabaian. Setiap spesies tumbuhan maupun hewan terdiri dari sejumlah individu sehingga seluruh spesies terdiri dari berjuta-juta individu. Antara satu spesies dengan spesies lain terdapat sejumlah perbedaan, antara lain ukuran, umur, bentuk tubuh, pola warna, dan jenis kelamin. Oleh karena jumlah individu serta keanekaragaman yang begitu besar, para ilmuwan biologi telah mengembangkan suatu sistem yang dapat memudahkan kita dalam mempelajari dan mengenali makhluk hidup. Sistem tersebut adalah sistem klasifikasi. Pada sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokan secara sistematis dan bertahap. Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokan makhluk hidup disebut taksonomi. System klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Prinsip klasifikasi yang digunakan oleh Linneaus adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan cirri dan pemberian nama dengan sistem tata nama ganda.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan judul makalah yang kami buat, yaitu mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup, maka perumusan dalam penulisan makalah ini ialah mengenai: Pengertian klasifikasi Tujuan klasifikasi

Manfaat klasifikasi Dasar-dasar klasifikasi System klasifikasi Tahapan klasifikasi

1.3 Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk: Menjelaskan pengertian klasifikasi Menjeaskan tujuan dan manfaat klasifikasi Menjeaskan dasar-dasar dan sistem klasifikasi Menjelaskan proses dan hasil klasifikasi berdasarkan persamaan dan perbedaan cirri yang diamati Menjelaskan cara pemberian nama spesies dengan prinsip binomial nomenklatur

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Klasifikasi Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciriciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.

2.2 Tujuan Klasifikasi Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk: - Menyederhanakan objek yang beranekaragam - Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki - Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain - Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup

- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama

2.3 Manfaat Klasifikasi Kalsifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu: Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organism yang beranekaragam. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain.

2.4 Dasar-dasar Klasifikasi Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lain. Disamping memiliki perbedaan, beberapa makhluk hidup memiliki persamaan. kami akan membahas klasifikasi berdasarkan persamaan, perbedaan, manfaat, ciri morfologi, dan anatomi serta ciri biokomiawi. 2.4.1 Berdasarkan Persamaan Kita dapat mengelompokkan maklhuk hidup berdasarkan persamaannya seperti pada sapi dan kuda. Dengan mengamati ciri-cirinya kita dapat memasukkan kuda dan sapi kedalam kelompok hewan bertulang belakang, atau kedalam kelompok hewan menyusui (mamalia) karena memiliki kelenjar susu. Kuda dan sapi juga dapat dimasukkan kedalam kelompok hewan tetrapoda (berkaki empat) karena samasama memiliki empat kaki. 2.4.2 Berdasarkan Perbedaan Meskipun kuda dan sapi merupakan satu kelompok hewan mamalia, kita dapat pula memisahkan keduanya sebagai kelompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya, kuda memiliki jumlah jari yang ganjil pada setiap kakinya sehingga termasuk kedalam kelompok mamalia berjari ganjil (perisodactya). Sedangkan sapi memiliki jumlah jari yang genap pada setiap kakinya sehingga termasuk kedalam mamalia berjari genap (artiodactyla), demikian pula dengan kambing dan kerbau.

2.4.3 Berdasarkan Manfaat Pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hampir setiap orang melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita mengkelompokkan mawar, melati, cemara, dan bugenfil sebagai tanaman hias. Kacang, jagung, dan ketela dikelompokkan kedalam tanaman budidaya. Kacang tanah, kacang merah, dan kacang panjang dikelompokkan kedalam kacang-kacangan. Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapa saja asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Misalnya bayam, kol, kentang, kacang panjang, wortel, dan sawi dimasukkan kedalam kelompok sayur-sayuran. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan sebagai sayuran, sedangkan tujuannya adalah untuk memudahkan manusia dalam memnafaatkan tanamantanaman tersebut sebagai sayuran. 2.4.4 Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi Kalsifikasi dididasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri tertentu. Ciriciri yang digunakan terutama adalah ciri anatomi dan morfologi. Morfologi adalah ciri yang tampak di bagian luar tubuh, sedangkan ciri anatomi adalah ciri yang terdapat di dalam tubuh makhul hidup. Pada tumbuhan ciri morfologi yang dapat digunakan seperti warna bunga, bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk daun, dan lainlain. Atau pada ciri anatomi seperti ada tidaknya kembiun, bentuk berkas pembuluh. 2.4.5 Berdasarkan ciri biokimia Dalam perkembangannya, ciri-ciri yang digunakan dalam klasifikasi tidak hanya ciri-ciri morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, ada tidaknya membrane organel sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makluk hidup. Misalnya untuk menentukan ayah dari seorang bayi, dapat dibandingkan DNAnya. Meskipun cirri wajah dan bentuk tubuh tidak mirip, jika DNAnya mirip, dapa dipastikan orang tersebut merpakan ayah dari si bayi.

2.5 Sistem Klasifikasi System klasifikasi dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok.yaitu: 2.5.1 Klasifikasi Sistem Alam - diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu murid Aristoteles - didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi)

- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba 2.5.2 Klasifikasi Sistem Buatan - Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia - Dikenal sebagai Bapak Klasifikasi - Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah morfologi. - Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia - Misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran. 2.5.3 Klasifikasi Filogenetik -Diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi. -Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat. -Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya. Klasifikasi yang didasarkan pada hubungan filogenetik mengalami berbagai perkembangan. Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara internasional. Ada beberepa system klasifikasi yang pernah diperkenalkan oleh para ahli taksonomi yaitu sebagai berikut: 1. Sistem Dua Kingdom Sistem dua kingdom ini dinyatakan oleh seorang ahli dari Yunani yang bernama Aristoteles. Dua kingdom yang dimaksud oleh Aristoteles adalah sebagai berikut. a . Kingdom Plantae (Tumbuhan) Kingdom tumbuhan terdiri atas berbagai macam tumbuhan, bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. Kingdom tumbuhan ini memiliki dinding sel, klorofil, serta mampu melakukan fotosintesis, kecuali bakteri dan jamur. b . Kingdom Animalia (Hewan) Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Kingdom hewan ini berciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil, dan dapat bergerak bebas. 2. Sistem Tiga Kingdom Pada tahun 1866 seorang ahli dari Jerman bernama Ernst Haekel

mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga kingdom. a . Kingdom Monera Kingdom Monera terdiri atas bakteri dan ganggang biru. Kingdom monera ini berciri inti sel tidak berselubung (prokariot) dan tubuh bersifat uniseluler atau multiseluler. b . Kingdom Plantae (Tumbuhan) Kingdom tumbuhan terdiri atas bakteri, ganggang, jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. c . Kingdom Animalia (Hewan) Kingdom hewan terdiri atas Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 3. Sistem Empat Kingdom Sistem empat kingdom dicetuskan oleh Robert Whittaker pada tahun 1959. Klasifikasi ini didasarkan pada penemuan inti sel. Dia melihat ada makhluk hidup yang inti selnya tidak memiliki membran (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang hijau biru. Ada makhluk hidup yang inti selnya diselimuti membran (eukariotik), misalnya, jamur, ganggang (selain ganggang biru), tumbuhan, dan hewan. Empat kingdom tersebut adalah sebagai berikut. a . Kingdom Monera Kingdom Monera terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), misalnya, bakteri dan ganggang biru. b . Kingdom Fungi Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur (fungi). c . Kingdom Plantae Kingdom Plantae terdiri atas semua ganggang, kecuali ganggang biru, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. d . Kingdom Animalia Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan, yaitu Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata. 4. Sistem Lima Kingdom Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong R.H. Whittaker (1969) menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan makhluk hidup, susunan sel, dan cara memperoleh nutrisi. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi lima kingdom. Pada klasifikasi lima kingdom terjadi perubahan-perubahan yang besar dalam penataan filum. Hal ini disebabkan adanya tambahan satu kingdom, yaitu Protista. Secara lengkap klasifikasi lima kingdom adalah sebagai berikut. a . Kingdom Monera

Kingdom ini terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak memiliki membran inti (prokariotik), tidak memiliki mitokondria, lisosom, badan golgi, dan retikulum endoplasma. Makhluk hidup dalam kingdom ini berkembang biak dengan pembelahan langsung (amitosis). Makhluk hidup yang termasuk dalam kingdom monera adalah Archaebacteria dan Eubacteria. Archaeobacteria merupakan bakteri yang hidup di tempat seperti sumber air panas, berkadar garam tinggi, dan panas atau asam. Sementara itu, Eubacteria lebih umum karena banyak terdapat di alam. Eubacteria terbagi atas enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri garam positif, Spirochetes, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria. b . Kingdom Protista Semua makhluk dengan membran inti dan organel bermembran, uniseluler atau multiseluler, tetapi susunan selnya sederhana dan tidak membentuk suatu jaringan. Filum atau divisio yang masuk dalam kingdom Protista adalah Euglena, Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, Sporozoa, Cryzophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, Pyrrophyta, Myxomycota, dan Oomycota. c . Kingdom Fungi Kingdom Fungi terdiri atas semua jamur, kecuali Myxomycota dan Oomycota. Makhluk hidup dalam kingdom ini tidak berklorofil, eukariotik, heterotrof, dinding sel terbentuk dari zat kitin, dan umumnya bersifat saprofit dan parasit. Divisio yang termasuk dalam kingdom Fungi adalah Zygomycota, Ascomycota, Basidiumycota, dan Deuteromycota. d . Kingdom Plantae Kingdom Plantae terdiri atas semua tumbuhan yang berciri eukariotik, bersel satu, bersel banyak, tetapi tidak terdeferensiasi (ganggang cokelat dan merah), bersel banyak dan terdefensiasi membentuk jaringan (tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji), dinding sel tersusun dari selulosa, mengandung klorofil, bersifat autotrof, dan mengalami pergiliran keturunan. Kingdom Plantae terdiri atas beberapa divisio, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). e . Kingdom Animalia Kingdom Animalia terdiri atas semua hewan yang mempunyai sel eukariotik, bersel banyak, dan terdeferensiasi membentuk suatu jaringan tertentu, bersifat heterotrof, dan dapat bergerak bebas. Kingdom Animalia terdiri atas beberapa filum, yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelmintes, Rotifera, Bryzoa, Mollusca, Annelida, Anthropoda, Echinodermata, dan Chordata. Dalam pembahasan selanjutnya, akan diuraikan lebih lanjut tentang

lima kingdom dalam klasifikasi makhluk hidup. 5. Sistem Enam Kingdom Sistem enam kingdom, yaitu Virus, Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Dasar klasifikasi adalah virus belum merupakan sel karena tubuhnya tersusun dari asam nukleat yang diselubungi oleh protein. Sistem klasifikasi yang digunakan sekarang ini adalah sistem klasifikasi lima kingdom.

2.6 Tahapan Klasifikasi Pengklasifikasian makhluk hidup dapat dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: a. Pencandraan (identifikasi) Pencandraan atau identifikasi merupakan pengamatan ciri-ciri atau sifatsifat makhluk hidup. Hal-hal yang diamati meliputi morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, dan tingkah laku. Contoh pencandraan dengan memperlihatkan data-data berupa: tubuh ditumbuhi rambut, berkaki empat, memiliki dua mata, dan memiliki kelenjar mammae di dada. Data tersebut menunjukkan ciri khas makhluk hidup yang tergolong mamalia. b. Pengelompokan Setelah pencandraan, langkah berikut ialah mengelompokkan makhluk hidup yang memiliki banyak kesamaan berdasarkan pencandraan dalam kelompok yang sama. Misalnya, kambing, kelinci, kuda, dan sapi termasuk dalam satu kelompok karena sama-sama merupakan hewan pemakan tumbuhan. Setelah itu, masuk pada tahap yang ketiga, yaitu pemberian nama kelompok. c. Pemberian nama Berdasarkan contoh pengelompokan di atas, nama kelompok hewanhewan tersebut adalah mammalia herbivor. Para ahli taksonomi telah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis hewan dan tumbuhan di dunia ini. Mereka telah melakukan tahap-tahap klasifikasi dan akhirnya mampu memberikan nama terhadap makhluk hidup tersebut. Untuk mempermudah mencari nama makhluk hidup yang belum kalian kenal, kalian dapat menggunakan kunci determinasi.

2.7 Urutan Tingkat Takson dalam Klasifikasi Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain : Kingdom Divisio Clasis Order Familia Genus Species Tingkatan Dalam Bahasa Indonesia Dunia/Kerajaan Divisio/Filum Kelas Ordo Suku Marga Jenis 1. KINGDOM. Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia 2. FILUM/DIVISIO (KELUARGA BESAR). Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota. 3. KELAS (CLASSIS). Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio 4. ORDO (BANGSA). Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales. 5. FAMILI. Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama idea.

10

6. GENUS (MARGA). Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya. 7. SPECIES (JENIS). Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur) 2.8 Tata Nama Binomial Nomenclature Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature (tata nama ganda), merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species) Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut : 1. Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum) 2. Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil 3. Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan 4. Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya) 5. Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung. 6. Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species 7. Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan, kami menyimpulkan: 1. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pad persamaan atau perbedaan ciriciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan juga bentuk kromosom. 2. Unit-unit yang memiliki kesamaan ciri dan menunjukan adanya tingkatan dikenal sebagai takson. 3. Takson disusun dari tingkat tertinggi ke tingkatan yang rendah. 4. Klasifikasi bertujuan untuk memudahkan pengenalan, menyusun hubungan kekerabatan, dan memudahkan dalam mempelajarinya.
5. Tahap-tahap pengklasifikasian: pencandraan/ identifikasi, pengelompokan, dan pemberian nama kelompok.

12

6. System klasifikasi didasarkan pada sistem alami, sistem buatan, sistem

filogenetik. System yang dipakai adalah sistem yang didasarkan atas sistem filogenetik.

13

Daftar Pustaka

Aryulina, Diad, Choirul Muslim,dkk., 2007.Biologi I SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta: Esis M. Rachman, Dedi. 1998. Inti Sari Biologi SMU. Bandung: Pustaka Setia Syamsuri, Istamar,dkk., 2007. Biologi Untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga http://www.chem.-is-try.org http://www.damaqory.blogspot.com http://www.scribd.com http://www.shvoong.com

14

Anda mungkin juga menyukai