Anda di halaman 1dari 16

EPISTASIS dan PLEIOTROPI

KELOMPOK 3
AVIANNITA PUJI RAMADHAN
01311640000007

CILLYSA ASTINE JAVA


01311640000025

ARDHANA RAMADHAN C.
01311640000071
EPISTASIS

Epistasis (Yunani = ‘berdiri pada’),


suatu gen pada satu lokus mengubah
ekspresi fenotipik gen pada lokus kedua
Epistasis Dominan
Terjadi apabila sebuah gen dominan
mengalahkan pengaruh gen lain yang
bukan alelnya.

Kuncinya:
A epistasis terhadap B dan b
Contoh Epistasis Dominan:

Warna umbi lapis pada bawang (Allium sp.)

A = Gen untuk umbi merah


B = Gen untuk umbi kuning
Gen A epistasis terhadap B

Genotip aabb menghasilkan umbi lapis


putih
P AAbb x aaBB
(Merah) (Kuning)
G A,b a,B
F1 AaBb
(Merah)
F2 9 A-B- = Umbi lapis merah
3 A-bb = Umbi lapis merah
3 aaB- = Umbi lapis kuning
1 aabb = Umbi lapis putih
Epistasis Resesif
Terjadi apabila gen resesif
mengalahkan pengaruh gen dominan
dan resesif yang bukan alelnya.

Kuncinya:
aa epistasis terhadap C dan c
Contoh Epistasis Resesif
• Warna kulit / rambut pada tikus
• A = Gen untuk kelabu
• a = Gen untuk hitam
• C = Gen untuk keluarnya warna
• c= Gen yang menyebabkan warna tidak
keluar (Putih dianggap tidak berwarna)

Jadi, Supaya tikus berwarna hitam harus


memiliki gen C dan a
P AACC >< aacc
(kelabu) (albino)

F1 AaCc
(kelabu)

F2 9 A-C- kelabu
3 A-cc albino
3aaC- hitam
1 aacc albino

Rasio fenotipe persilangan epistasis resesif


kelabu : hitam : albino = 9 : 3 : 4
Epistasis Dominan Resesif
Peristiwa suatu gen menghambat ekspresi
fenotip yang disebabkan oleh gen mutan
yang bukan alelnya. Gen mutan ini bersifat
menghambat

Kuncinya :
A epistasis terhadap B dan b
serta
bb epistasis terhadap A dan a.
Contoh Epistasis Dominan Resesif

pada ayam negeri

Gen C = gen yang menghasilkan warna


Gen c = ge yang tidak menghasilkan warna
Gen S = gen inhibitor
Gen s = gen non-inhibitor
P IICC >< iicc
(putih) (putih)

G I,C i,c

F1 IiCc
(putih)

F2 9 I-C- = putih
3 I-cc = putih
3 iiC- = berwarna
1 iicc = putih

Perbandingan fenotipnya adalah


13 putih : 3 berwarna.
PLEIOTROPI

Pleiotropi (Yunani, pleion = banyak),

Sifat gen yang memiliki efek fenotip


majemuk.
Contoh Pleiotropi
Pada manusia terdapat anemia sel sabit (sickle
sel) yang disebabkan oleh hemoglobin abnormal.
Efek samping hemoglobin abnormal mencakup
sel – sel berbentuk sabit dan kecenderungannya
untuk menggumpal serta menyumbat pembuluh
darah pada berbagai organ ditubuh. Sebagai
akibatnya terjadi kerusakan jantung, ginjal, limpa
dan otak. Sel – sel darah yang cacat mudah
hancur dalam tubuh sehingga menyebabkan
anemia parah.
Pleiotropic consequences of the HbS mutation in beta globin gene
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai