Anda di halaman 1dari 3

INTERAKSI GEN

Biasanya kita beranggapan bahwa suatu fenotip ditentukan oleh satu gen saja, misalnya: gen
Merah (M), gen tinggi (T) dst. Kenyataan menunjukkan bahwa ada 2 gen atau lebih banyak gen
yang dapat saling berpengaruh untuk menentukan suatu fenotip, peristiwa itu dsb Interaksi Gen.
Interaksi gen pertama kali ditemukan pada bentuk jengger/jawer/pial ayam, pada ayam ras
dikenal: pial Rose (mawar), Pea (kacang), Walnut dan pial bilah/ tunggal/single.
BENTUK JENGGER AYAM DARI GALUR YANG BERBEDA
Bentuk pial ini ternyata dipengaruhi oleh 2 pasang gen yang saling mempengaruhi:
yaitu gen R dengan r dan gen P dengan p.
Ayam bergenotip R-pp berpial Rose Ayam bergenotip rrP- berpial Pea
Ayam bergenotip R-P- berpial Walnut Ayam bergenotip rrpp berpial single
Walnut disilangkan dengan walnut. Hasil dari perkawinan antara Walnut dan Walnut diperoleh:
9 R- P- : WALNUT 3 R- pp : ROSE
3 rr P- : PEA 1 rr pp : SINGLE
Menghasilkan kombinasi 16 kombinasi dengan perbandingan keturunan = 9 : 3 : 3 : 1
Kriptomeri adl: interaksi yang sifatnya menyembunyikan karakter yang terdapat pada leluhur,
yang oleh C. Darwin dsb Atavisme. Kriptomeri ini dipecahkan secara genetis pertama kali oleh
W.Bateson dan R.C. Punnet.
Pada interaksi gen dikenal beberapa peristiwa:
1. Epistasis Dominan → penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya.
Rumusnya: A mengalahkan B dan b (A epistasis thd B dan b)
ex” : Pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo).
W: gen penentu warna kulit putih Y : gen penentu warna
kulit kuning
P: WWYY (Putih) x wwyy (Hijau)
F1 : WwYy ( Putih)

F2 9 W-Y- Putih
3 W-yy Putih Putih : Kuning : Hijau =
3 wwY- Kuning 12 : 3 : 1
1 wwyy Hijau

2. Epistasis Resesif, suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya.
Rumusnya: aa epistasis thd B
ex” : Pewarisan warna rambut mencit (Mus musculus)

A: gen penentu warna kelabu, a: gen penentu warna hitam


C: gen penentu keluarnya warna c : gen penentu warna tidak keluar
P: AACC (Kelabu) x aacc (Albino)
F1 : AaCc ( Kelabu )

F2 9 A-C- Kelabu
3 A-cc Albino Kelabu : Hitam : Albino =
3 aaC- Hitam 9 : 3 : 4
1 aacc Albino
3. Epistasis dominan-resesif → terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I epistasis
terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini
juga epistasis terhadap pasangan gen I.
Rumus: A epistasis thd B dan b,
bb epistasis thd A dan a

ex” : pewarisan warna bulu ayam

P: IICC (putih) x iicc (putih)

F1 : IiCc (putih)

F2 9 I-C- Putih
3 I-cc putih putih : berwarna =
3 iiC- berwarna 13 : 3
1 iicc putih

4. Gen-gen Komplementer, yaitu Gen-gen yg membantu gen lain, agar suatu sifat dapat
muncul, jika salah satu gen dominan tidak hadir maka pertumbuhan karakter akan
terhalang/tertutupi.

Contoh : orang bisu tuli sejak lahir. Orang normal memiliki gen D dan E bersama-sama, jika
hanya memiliki salah satu atau tidak ada gen dominan maka orang akan terlahir bisu tuli

P: DDee (bisutuli) x ddEE (bisutuli)

F1 : DdEe ( Normal)

F2 9 D-E- Normal
3 D-ee bisutuli Normal : bisutuli =
3 ddE- bisutuli 9 : 7
1 ddee bisutuli

5. Gen-gen rangkap dengan efek kumulatif → epistasis yang muncul akibat adanya duplikat
dari gen sebelumnya dengan adanya efek komulatif

ex” : pada Cucurbita pepo yang memiliki tiga macam bentuk buah yaitu cakram, bulat, lonjong.

P: BBLL (cakram ) x bbll (lonjong)

F1 : BbLl (cakram)

F2 9 B-L- Cakram
3 B-ll bulat cakram : bulat : lonjong =
3 bbL- bulat 9 : 6 : 1
1 bbll lonjong

Anda mungkin juga menyukai