Anda di halaman 1dari 10

Tahapan pelatihan adalah langkah startegis yang dilakukan untuk mengadakan pelatihan dalam organisasi.

Garry Dessler menjelaskan tahapan


dalam pelatihan yang dapat dilakukan sebagai berikut:

Analisis Kebutuhan Pelatihan


Analisis kebutuhan pelatihan adalah tahap dimana organisasi harus menjawab dua pertanyaan penting yaitu: untuk apa pelatihan dilakukan?, dan
kepada siapa pelatihan akan diberikan?. Dalam tahap ini organisasi harus membuktikan secara empiris terlebih dahulu bahwa pelatihan yang akan
dilakukan atas dasar produk yang dihasilkan organisasi dan kinerja karyawan kurang memuaskan. Sehingga dengan begitu organisasi dapat dengan tepat
mendesain program pelatihan yang akan diberikan. Analisis Kebutuhan pelatihan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menemukenali adanya
kesenjangan kompetensi (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan yang dilakukan untuk me nghasilkan jenis-jenis
pelatihan yang dibutuhkan oleh suatu organisasi, sehingga dapat mewujudkan pelatihan yang tepat sasaran, tepat isi kurikulum dan tepat strategi untuk
mencapai tujuan (sumbarprov.go.id., 2015).

Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan peserta training, metode apa yang sebaiknya digunakan dan bagaimana training
akan dilakukan dengan menganalisis beberapa aspek, pertama kondisi organisasi dengan mengidentifikasikan apakah diklat dapat mencapai tujuannya,
apakah rekan kerja, manajer dan karyawan mendukung kegiatan pelatihan dan apakah sumber daya tersedia. Kedua menganalisis tugas dengan
mengidentifikasi gambaran dari kegiatan pekerjaan, termasuk tugas yang dihasilkan oleh pegawai dan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
diperlukan untuk memenuhi tugas dan tanggung. Ketiga analisis individu dengan mengidentifikasikan pekerja yang membutuhkan pelatihan, apakah
kinerja saat ini dan yang akan datang membutuhkan pelatihan sehingga mampu membantu untuk memepersiapkan pegawai dalam mengik uti diklat
(Ilona, 2018).

Identifikasi kebutuhan pelatihan dapat dilakukan dengan mengacu pada Analisa berikut: identifikasi apa yang ingin dicapai; identifikasi tugas utama
analisis; embagi tugas-tugas utama ke dalam sub-tugas; identifikasi mengenai ketersediaan sumber daya manusia (SDM); identifikasi SDM mana yang
dapat melaksanakan tugas; mengulas kembali jadwal dan time frame yang telah disusun; penjadwalan SDM melaksanakan tugas di da lam timeframe
yang telah dibuat; mengulas kembali rencana untuk meyakinkan bahwa semua tindakan akan mengcover seluruh tujuan; perbaikan kembali beberapa
rencana sebelum melakukan analisis (Ma’ari & Kartika, Ajrina & Yuningsih, 2016). Penyebab diadakannya Trainning Needs Analysis dalam oragnisasi
yaitu: Penempatan karyawan tidak sesuai dengan kompetensi, Minimnya pelatihan kerja terhadap karyawan, Pelatihan tidak efektif, dan Strata
pendidikan, sedangkan bagi pihak karyawan itu sendiri dikarenakan kemampuan karyawan dalam menghandle pekerjaan dan melakukan pelayanan
public (Kartika, 2022).

Mendesain Program Pelatihan


Desain pelatihan dilakukan tidak hanya konsep saja, tetapi pelaksana pelatihan juga harus mendesain tempat pelatihan, jadwal, media, metode,
pemateri dan materi yang akan di berikan serta mendesain proses pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan seperti kerapian dan ketertiban proses
pelatihan (Asir & Rahmi, 2021). Yang harus diperhatikan dalam desain pelatihan yaitu tingkat keaktifan dan kemampuan peserta, serta kategori dan latar
belakangnya; durasi periode pelatihan bervariasi dengan keterampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh; isi program pelatihan menekankan pada
jenis materi yang akan dipelajari; materi pelatihan memuat aspek informasi/pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, pengambilan keputusan dan
keterampilan pemecahan masalah; dan metodologi pelatihan yang sesuai ditentukan oleh berbagai faktor seperti topik bahasan, waktu, peserta, dan
ketersediaan sumber daya organisasi (Bachtiar, 2021). Desain pelatihan disesuaikan dengan kondisi organisasi, kebutuhan pegaw ai terhadap
keterampilan, kesesuaian kurikulum pelatihan, kelengkapan aspek dalam rencana pelaksanaan pelatihan, rumusan tujuan pelatihan dapat diukur,
kesesuaian materi pelatihan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini, kesesuaian pemilihan media dengan perkembangan media saat ini, ketepatan
pengalokasian waktu pelatihan, dan kesesuaian pemilihan teknik evaluasi dengan tujuan pelatihan (Vachrenisa et al., 2020).

Alur desain penelitian: pertama analisis peta kompetensi peserta pelatihan dengan menggunakan pola kluster atau pengelompok an, karena pola
tersebut menunjukkan satu rumpun kompetensi yang tidak mempunyai ketergantungan urutan antara satu dengan yang lain, walaupun semuanya
berhubungan. Kedua menyusun alat penilaian hasil pelatihan. Dalam mendesain alat penilaian hasil pelatihan dimulai dengan merumuskan kisi-kisi
yang didasarkan pada tujuan umum pelatihan dan tujuan khusus pelatihan, setelah itu diturunkan menjadi alat penilaian hasil pelatihan. Ketiga
mendesain strategi pelatihan, strategi pelatihan yang didesain mencakup: (1) tahap pendahuluan, terdiri dari penyampaian deskripsi singkat,
penyampaian relevansi dan manfaat, dan penyampaian tujuan khusus pelatihan; (2) tahap penyajian, terdiri penyampaian uraian d an penyampaian
rangkuman; dan (3) tahap penutupan, terdiri dari tes formatif dan umpan balik dan kesimpulan materi. Keempat merangkum keseluruhan rangkaian
desain dengan merumuskan silabus pelatihan. Silabus adalah rencana instruktur/trainer dalam mengembangkan proses pelatihan un tuk satu mata
pelatihan (Fadillah et al., 2021).

Mengembangkan dan Menyusun Materi Pelatihan


Materi pelatihan merupakan bahan atau kurikulum yang sesuai dengan tujuan pengembangan SDM yang akan diwujudkan oleh organisa si
(Mangkunegara, Suhartini, 2019). Materi Pelatihan dikembangkan dengan memperhatikan aspek berikut: kejelasan materi yang disajikan, kesesuaian
materi dengan kebutuhan pegawai, kemanfaatan materi untuk pegawai dalam bidang pekerjaan, kesesuaian pemilihan materi pokok s ebagai langkah
awal pengenalan keahlian kepada pegawai, materi pelatihan dapat dikembangkan mudah dipahami, kelengkapan isi materi, kesesuaian pemilihan materi
dengan kondisi saat ini, kesesuaian materi pelatihan infografis dengan tujuan organisasi, relevansi antara materi pelatihan dengan potensi karyawan,
kesesuaian urutan materi pelatihan yang dikembangkan, serta kesinambungan antara satu materi dengan materi lainnya (Vachrenisa et al., 2020).

Selain itu, materi untuk pelatihan dapat dikembangkan dengan mengacu pada beberapa kriteria yaitu: tujuan pembelaj aran yang jelas; materials
packaging yang menarik disertai contoh dan ilustrasi; ketersediaan tugas untuk mengukur kemampuan peserta diklat; materi berkaitan erat dengan
keadaan, tugas dan konteks aktivitas pekerjaan; penggunaan bahasa mudah dimengerti dan komunikatif; ada rangkuman materi pembelajaran; tersedia
instrumen penilaian, umpan balik atas penilaian peserta didik, serta kunci jawaban yang terkait materi; tersedia daftar pustaka pendukung; memuat
materi pembelajaran sesuai kompetensi tujuan; tidak terlalu kaku dan bergantung pada bahan ajar lainnya; fleksibel dan mudah menyesuaikan dengan
perkembangan iptek terkini serta mudah diakses pada berbagai perangkat; serta instruksi dan informasi mudah digunakan (Jaya & Raharjo, 2021).

Implementasi Pelatihan
Implemnetasi program adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok berbentuk pelaksanaan kegiatan yang didukung
kebijaksanaan, prosedur, dan sumber daya dimaksudkan membawa suatu hasil untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (Bastari et al.,
2020). Pelaksanaan pelatihan yang harus diperhatikan adalah bagaimana proses presentasi materi, bagaimana pembukaan pelatihan akan dilakukan,
seperti apa materi yang akan diberikan serta bagaimana pelatihan akan ditutup (Asir & Rahmi, 2021). Hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
pelaksanaan program pelatihan antara lain, penentuan lokasi dan penyelenggaraan pelatihan serta fasilitas lainnya, penjadwalan program pelatihan,
pelaksanaan program dan pemantauan kemajuan peserta pelatihan adalah hal yang vital (Bachtiar, 2021).

Pelatihan dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu pertama metode kelas, dengan cara instruktur berdiri secara fisik di depan siswa, dengan
keuntungan sang instruktur dapat menyampaikan informasi secara langsung; kedua studi kasus, di mana peserta belajar menyelesaikan sebuah kasus
dan belajar dari kasus tersebut; ketiga roleplay, yaitu metode yang meminta peserta memberikan tanggapan terhadap permasalahan khusus yang
mungkin dihadapi dalam pekerjaan dunit nyata; keempat On-the-jobtraining, merupakan metode yang memungkinkan seorang karyawan mempelajari
tugastugas pekerjaan dengan benar-benar melakukannya; kelima pelatihan tim, yaitu pelatihan yang difokuskan pada pengajaran pengetahuan dan
keterampilan kepada individu yang diharapkan bekerja secara kolektif untuk mencapai tujuan bersama (Mondy & Martocchio, Gustiana et al., 2022).

Evaluasi Pelatihan
Evaluasi pelatihan dilakukan untuk menilai pelaksanaan pelatihan yang sebelumnya dilakukan apakah berjalan dengan lacar apa tidak dan evaluasi
dilakukan jika ada pelaksanaan lagi maka hal itu yang menjadi point untuk dievaluasi nantinya (Asir & Rahmi, 2021). Tahap evaluasi pelatihan dengan
melihat apakah hasil pelatihan sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelatihan dengan memperhatikan penyusunan kriteria evaluasi, tujuan evaluasi dan
metode yang akan digunakan (Hidayat & Nurasyiah, 2017). Evaluasi diklat merupakan suatu proses pengumpulan informasi deskriptif secara sistematis
yang diperlukan untuk membuat keputusan pelatihan yang efektif terkait dengan seleksi, adopsi, nilai dan modifikasi aktivitas pembelajaran yang
bervariasi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kemajuan/hasil belajar para peserta diklat, untuk menempatkan para peserta ke dalam situasi
belajar mengajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan, minat dan karakteristik peserta dan hasil penilaian digunakan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki proses pelatihan (Werner & Simone 2006; Hamalik 2007;, Rochjadi, 2014).

Terdapat 3 (tiga) evaluasi program pelatihan yaitu: pertama evaluasi proses. Hal ini berkaitan dengan implementasi desain program. Iniberkaitan dengan
bagaimana pelatih memanfaatkan sumber daya (fisik dan manusia) untuk mengidentifikasi tujuan perilaku. Kedua, evaluasi produk . Evaluasi ini
bertujuan untuk menilai kompetensi peserta. Hal ini juga bertujuan untuk mengevaluasi cara kinerja peserta, terutama yang berkaitan dengan
topik/tema dari pelatihan yang telah diikuti. Ketiga evaluasi dampak menilai perbedaan kumulatif yang telah dilakukan pada kegiatan pelatihan dalam
kaitannya dengan efisiensi, produktivitas, dan keuntungan organisasi (Bachtiar, 2021).

Untuk menyusun Laporan Arus Kas diperlukan:

1. Laporan laba rugi lengkap


Sebaiknya laporan laba/rugi ini juga menjelaskan berbagai transaksi penting yang diperlukan dalam analisis arus kas.

2. Neraca perbandingan tahun dapat kita ketahui. Untuk laporan baru yang belum ada laporan perbandingan dianggap neraca sebelumnya dianggap nol,
sehingga penyusunannya lebih gampang.
3. Buat kertas kerja yang membandingkan neraca dalam dua periode. Hitungan perubahan naik turunnya antara dua periode itu. Dalam hal ini
pergunakan saja rumus debet kredit pegangan kita adalah sebagai berikut:
a. Pertambahan asset dicatat sebelah debet dan di anggap sebagai penggunaan dana kas atau arus kas keluar. Sebaliknya penurunaan asset dianggap
sebagai penerimaan dana atau arus kas keluar. Sebaliknya penurunan aet dianggap sebagai penerimaan dana atau arus kas masuk.
b. Pertambahan utang dan modal dicatat sebelah kredit dan dianggap sebagai pertambahan dana atau arus kas masuk. Sebaliknya penu runan dana
atau arus kas keluar.
4. Perubahan pada no. 3 di atas adalah perubahan bersih dalam mengetahui lebih lanjut arus dana ini kita harus melakukan analisa atas perkiraan dana
dan berubah itu yang menggambarkan berbagai jenis transaksi dan kejadian yang mempengaruhi dana kas baik langsung maupun tidak langsung.
Analisis ini akan memberikan penjelasan tentang penyebab terjadinya transaksi dana.
5. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan pengelompokan dana. Kemudian disajikan laporan arus dana bai k berupa kas atau dana
dalam arti modal kerja. Perbedaan antara analisis arus kas dengan analisis arus dana sebenarnya hanya terletak pada perkiraan yang di analisis dalam
analisis arus kas dana kita harus mendefinisikan pengertian dana yang di maksud dengan dana itu biasanya adalah:
a. Aktiva cepat (quick asset).
b. Modal kerja bersih atau Aktiva Lancar dikurangi Utang Lancar.

Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menyusun arus kas yaitu:

1. Metode Langsung (Direct Method)


Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari
kegiatan operasi secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan laba/rugi dan di lanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
Metode langsung (direct method) mengkonpersikan pos-pos laporan laba rugi dari dasar akrual kedasar kas atau tunai. Akuntan harus
mempertimbangkan perubahan akun neraca yang berhubungan dengan pos-pos di laporan laba rugi. Akun-akun yang terlibat semuanya aktiva lancar
atau kewajiban jangka pendek. Laporan bertitik tolak dari penerimaan kas penjualan dan potongan pembayaran kas untuk pembelian, beban operasi,
pembayaran bunga, perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. Di Indonesia, perusahaan dianjurkan untuk melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi dengan memakai metode langsung. Metode langsung menampilkan informasi yang berfaedah untuk menaksir arus kas
dimasa depan yang tidak dapat disajikan dengan metode tidak langsung.

2. Metode Tidak Langsung (Indirect method)


Dalam metode tidak langsung penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi
kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar.

a. Dalam metode ini net income disesuaikan (Reconile) dengan menghilangkan non cash transaction.
b. Pengaruh transaksi yang masih belum di realisasikan (defered) dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah
persediaan deferral income, arus NDV PDVXN GDQ NHOXDU \DQJ ‡accured· seperti piutang, utang.
c. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi kas seperti: penyusutan, amortisasi,
laba/rugi dari penjualan aktiva tetap dari operasi yang di hentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), laba/rugi pembatalan utang atau
transaksi pembiayaan.
Metode tidak langsung (disebut juga metode rekonsiliasi) berawal dari laba bersih dan mengkonversikannya menjadi kas bersih y ang disediakan oleh
aktivitas operasi, aplikasi metode tidak langsung tidak mensyaratkan pembuatan penyesuaian untuk setiap pos laporan laba rugi (sebagai mana dalam
metode langsung) namun hanya penyesuaian yang di perlukan untuk mengkonversikan laba bersih menjadi arus kas dari aktivitas operasi. Metode tidak
langsung berfokus pada pos-pos laporan laba rugi yang harus disesuaikan untuk merekonsiliasi laba bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
Pos-pos yang memerlukan penyesuaian adalah yang tidak mempengaruhi arus kas masuk kas bersih. Pos tersebut terdiri atas dua kateg ori. Kategori
pertama adalah pos-pos yang muncul dilaporan laba rugi namun tidak mengakibatkan pengeluaran kas ataupun penerimaan kas. Contohnya adalah
beban penyusutan dan untung serta rugi. Kategori kedua adalah aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek yang saldonya berubah selama periode
akuntansi. Akun tersebut; piutang usaha, utang usaha, pembayaran dimuka, dan persediaan harus dianalisis pengaruhnya terhadap kas.
MARKET LIST

NO. ITEM UNIT REQ HARGA


1 Ragi Kg

2 Garam kg

3 Gula Pasir Kg

4 Gula bubuk kg

5 VAnili Kg

6 Baking Powder kg
7 Soda Kue Kg

8 Margarin kg

9 telur Kg

10 susu bubuk kg

11 Tepung Serbaguna Kg

12 Tepung Maizena kg

13 Minyak Sayur Kg

14 Kacang Kering kg

15 Ekstrak Vanila Kg

16 Bubuk Kokoa Kg

17 SP Kg

18 Kg

19 Kg

20 Kg

21 Kg
Bulan Januari – November 2024
No Bulan Grean Tea strawberry

Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah


Terjual (Rp) (Rp) Terjual (Rp) (Rp)
1 Januari 428 4.800 2.054.400 578 4.800 2.774.400
2 Februari 532 4.800 2.553.600 528 4.800 2.534.400
3 Maret 513 4.800 2.462.400 507 4.800 2.433.600
4 April 470 4.800 2.256.000 538 4.800 2.582.400
5 Mei 507 4.800 2.433.600 568 4.800 2.726.400
6 Juni 640 5.500 3.520.000 632 5.500 3.476.000
7 Juli 431 5.500 2.370.500 425 5.500 2.337.500
8 Agustus 520 5.500 2.860.000 598 5.500 3.289.000
9 September 398 5.500 2.189.000 550 5.500 3.025.000
10 Oktober 482 5.500 2.651.000 573 5.500 3.151.500
11 November 567 5.500 3.118.500 590 5.500 3.245.000
Jumlah 28.469.000 Jumlah 31.575.200
RANCANGAN PEMASARAN
TOKO DONAT " MUMTAZ"

ANALISIS P
HARGA
PRODUK
PCS SETENGAH LUSIN 1 LUSIN
Rp. 45.000 /
DONAT MADU Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
Rp. 45.000 /
DONAT CERES Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
Rp. 45.000 /
DONAT KACANG Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
Rp. 45.000 /
DONAT GULA HALUS Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
Rp. 45.000 /
DONAT MATCHA Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
Rp. 45.000 /
DONAT COKELAT Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
Rp. 45.000 /
DONAT GRAPE Rp. 5000 / pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin lusin
CHOCHO DRINK
Rp. 7000 / pcs
CAPPUCHINO

MEMBERI KEPUASAN PELANGGAN

MENJALANKAN SOP DENGAN BENAR


HOSTPITALITY
UPSELLING, CROSS SELLING SUGESTIF SELLING DILAKUKN

HARGA
LOKASI USAHA PROMOSI
PCS SETENGAH LUSIN 1 LUSIN TARGET PASAR
Rp. 5000 /
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 5000 /
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 5000 /
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 5000 /
BELI 2 LUSIN HANYA 75 RIBU
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 5000 / ANAK SEKOLAH MENENGAH ATAS DEKAT SEKOLAH
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 5000 /
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 5000 /
pcs Rp. 25. 000 / setengah lusin Rp. 45.000 / lusin
Rp. 7000 / pcs BELI 2 JENIS MINUMAN + 3 DONAT HAN

Anda mungkin juga menyukai