Si
• Peristiwa yang disebabkan oleh adanya saling pengaruh
dari beberapa gen. Contohnya: Epistasi dan gen
komplementer.
• Gen epistasi adalah peristwa sebuah gen mengalahkan
ekspresi gen lain yang bukan alelnya.
• Gen – gen komplementer adalah gen-gen dominan yang
berlainan tetapi bila terdapat bersama-sama dalam
genotif akan saling membantu dalam menentukan
fenotif
Gen Epistasi…
Epistasi melibatkan supresi gen inter alelik, atau efek
penyamaran suatu lokus gen terhadap ekspresi lokus
gen lainnya.
Ratio fenotipik klasik 9 : 3: 3: 1 yang teramati pada
progeni (keturunan) dari induk dihibrid, termodifikasi
oleh epistasi menjadi ratio yang merupakan berbagai
kombinasi dari pengelompokan 9:3:3:1.
Ketika epistatik berkerja diantara dua lokus gen, jumlah
fenotipe yang muncul pada keturunan dari induk dihibrid
akan kurang dari empat. Ada enam tipe ratio epistatik
yang umum ditemukan, tiga diantaranya memiliki tiga
fenotipe (12:3:1; 9:3:4; 9:6:1), sedangkan tiga lainnya
hanya memiliki dua fenotipe (13:3; 9:7 dan 15;1).
BENTUK JENGGER AYAM DARI GALUR
YANG BERBEDA
Hasil persilangan ini diperoleh 13/16 ayam putih dan 3/16 ayam
berwarna.
Epistasi Resesif Rangkap (9 : 7)
Kedua alel dominan yang ada secara besamaan, saling
komplemen dan menghasilkan sebuah fenotipe yang
berbeda.
Kunci: aa epistatis terhadap B dan b
bb epistasi terhadap A dan a
Contoh:
Pada manusia dikenal kelainan bisu tuli yang disebabkan
oleh adanya interaksi gen-gen. Seseorang dapat berbicara dan
mendengar normal bila ia memiliki gen dominan D dan E
bersama-sama dalam genotipe. Bila hanya D dan E saja yang
hadir dalam genotipe atau keduanya tidak hadir, maka orang
itu lahir bisu-tuli. Jika Suami istri normal tentukanlah
kemungkinan anak-anaknya? Buatlah diagram persilangan
kasus di atas.
Contoh…
Jawab:
P DDEE X ddee
Normal Bisu-tuli
F1 DdEe (disilangkan sesamanya)
Normal
F2 D-E- 9/16 = Normal
D-ee 3/16 = Bisu tuli
ddEE 3/16 = Bisu tuli
ddee 1/16 = Bisu tuli
Epistasi Dominan Rangkap (15 : 1)
Kunci: A epistatis terhadap B dan b
B epistasi terhadap A dan a
Contoh:
Pada tanaman Bursa sp. Gen dominan A ataupun B
baik terdapat sendiri – sendiri atau bersama sama
dalam genotipe akan menyebabkan buah berbentuk
segitiga. Akan tetapi apabila dalam genotipe tiada
sebuah gen dominanpun, maka buah akan
mempunyai bentuk oval. Persilangan buah buah oval
dengan buah segitiga homozigot akan
menghasilkanbuah segitiga. Buatlah diagram
persilangan kasus di atas untuk menemukan F2nya.
Contoh….
Jawab:
P AABB X aabb
Buah segitiga Buah oval
F1 AaBb (disilangkan sesamanya)
Buah segitiga
F2 A-B- 9/16 = Buah segitiga
A-bb 3/16 = Buah segitiga
aaBB 3/16 = Buah segitiga
aabb 1/16 = Buah oval
Epistasi Efek Kumulatif (9 : 6: 1)
Jika Kondisi dominan (baik homozigot maupun heterozigot
pada salah satu lokus (tapi bukan keduanya) menghasilkan
fenotipe yang sama.
Contoh:
Pada tanaman gandum terdapat buah berkulit ungu tua,
ungu dan putih. Bila A dan B hadir bersama dalam genotipe
akan menghasilkan fenotipe ungu tua. Bila hanya terdapat
salah satu gen dominan saja ( A atau B) akan menghasilkan
warna ungu. Ketidakhadiran gen dominan maka akan meng-
hasilkan warna putih. Persilangan buah ungu tua dengan
buah putih akan menghasilkan bunga ungu. Buatlah
diagram persilangan kasus di atas untuk menemukan F2nya
dengan perbandingan 9 : 6 : 1.
Contoh…
Jawab:
P AABB X aabb
Ungu tua putih
F1 AaBb (disilangkan sesamanya)
Bunga ungu tua
F2 A-B- 9/16 = Buah ungu tua
A-bb 3/16 = Buah ungu
aaBB 3/16 = Buah ungu
aabb 1/16 = Buah putih