OLEH
GROUP 7:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PERKEMBANGAN
HEWAN”. Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca
tentang konsep didalamnya. Selain itu tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, sehingga
makalah ini bisa diperbaiki menjadi lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu organ dikatakan turunan / derivat dari suatu lapisan lembaga, bukan
berarti seluruh bagian organ itu terbentuk dari lapisan lembaga tersebut, tetapi
karena bagian yang terbentuk pertama kali dari organ itu dibentuk pada lapisan
lembaga tersebut.
Pada daerah otak depan bagian posterior terbentuk vesikula optik yang
merupakan penonjolan ke arah lateral. Vesikula optik menyentuh ektoderm dan
menginduksi ektoderm membentuk plakoda lensa. Induksi ini sangat spesifik, bila
vesikula optik dipindahkan ke daerah lain dari kepala, ia akan menginduksi
ektoderm untuk membentuk jaringan lensa dan bukan epidermis kepala. Setelah
plakoda lensa terbentuk, kemudian vesikula optik akan berinvaginasi dan
menginduksi bali ke vesikula optik dan menyebabkan terjadinya perubahan
pada vesikula optik. Vesikula optik berinvaginasi sehingga terbentuk suatu cawan
optik dengan dinding rangkap. Sambil invaginasi berlangsung lebih lanjut,
hubungan antara cawan optik dengan otak menyempit menjadi tangkai optik,
sedangkan lapisan cawan optik mengalami diferensiasi. Sel-sel pada lapisan luar
menghasilkan pigmen dan disebut lapisan berpigmen retina yang akhirnya menjadi
retina berpigmen. Lapisan dalam memperbanyak diri dengan cepat dan membentuk
neuron yang sensitiv terhadap cahaya, glia, inter-neuron dan sel-sel ganglion,
lapisan ini disebut lapisan sensoris retina yang kelak akan menjadi retina sensoris.
Akson dari sel-sel ganglion bertemu pada bagian dasar mata sepanjang tangkai
optik dan menjadi saraf mata.
Gambar 2.2.3.2.2: Lapisan epidermis kulit manusia. Sel bagian basal aktif
bermitosis, sedangkan bagian permukaan sel-selnya mati dengan banyak
mengandung keratin. Pigmen yang terdapat pada keratinosit berasal teransport
melanosom dari melanosit yang terdapat dibagian basal
Beberapa faktor yang mempengaruhi pada perkembanngan epidermis adalah
BMPs (Bone Morphogenetic Proteins) yang menginisiasi transkripsi gen p63 pada
sel basal. Protein p63 dibutuhkan proliferasi dan diferensiasi keratinosit, juga untuk
merangsang produksi ligan Notch. Pembentukan kelenjar keringat dan rambut
membutuhkan suatu interaksi antara mesenkim dermal dengan epitelium
ektodermal, yang menghasilkan epithelium menebal disebut plakoda yang
berfungsi sebagai prekusor folikel rambut. Daerah epidermal yang akan mengalami
penebalan, terjadi sekresi protein Wnt dan terjadi signaling Wnt untuk inisiasi
perkembangan folikel rambut.
Amfibia
Prosencephalon terdapat vesikula optic yang merupakan bakal mata. Penutupan
dari lipatan neural terjadi pembentukan lengkung insang yang akan berubah
menjadi tunas insang dan insang serta alat pendengaran dari katak. Bakal
hidung tampak berupa lekuk hidung berasal dari plakoda hidung yang
berinvaginasi pada ectoderm dari daerah telensefalon.
Aves
Mata berasal dari ektoderm dan mesoderm, dibagian sefalik embrio.
Mamalia
Pembentukan organ indra dimulai denngan penebalan plakoda ektodermal,
sebagai hasil induksi sekunder dari beberapa wilayah sistem saraf pusat yang
sedang berkembang.
Sistem Integumen
Amfibia
Kulit terbentuk dari bumbung ectoderm awalnya terdiri dari selapis sel
epidermis kemudian tumbuh menjadi dua lapis sel yaitu periderm berupa sel
gepeng berada disebelah luar dan stratum germanitivum berupa sel kubus
berada disebelah dalam.
Aves
Epidermis berlapis tiga. Lapisan intermedia - stratum granulosum - stratum
korneum.
Mamalia
Lapisan Luar membentuk perid, lapisan dalam disebut lapisan basal atau
stratum germinativum.
Kelainan perkembangan
Kulit albino terdapat melanosit dengan jumlah yang normal tetapi gagal
mengakumulasi pigment karena kekurangan enzim tirorsinase yang
mengubah asam amino tirorsin menjadi melanin
Kelainan pada sistem saraf pusat: gangguan pada induksi dorsal,
gangguan pada induksi ventral, gangguan pada proliferasi sel, gangguan
pada migrasi saraf
Kelainan pada mata saat diferensiasi, sel kerucut dan sel batang tidak
berkembang. Pada telinga luar terdapat kelainan yang disebut mikrotia
DAFTAR PUSTAKA
DISKUSI
1. Pertanyaan dari kelompok 9 yaitu dari teman Reni Yuniati Tafuli :
Pada pembentukan kulit, ada 2 lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam
yang mana pada lapisan luar akan menjadi lapisan sel yang berpengaruh
pada diferensiasi lapisan sel dibagian dalam. Kira-kira lapisan apa yang
berpengaruh?