Anda di halaman 1dari 20

FERTILISASI

KELOMPOK 3
Kelompok III
Natalia Anisa (1901040030)
Jeane Susana Dafinsi (1901040039)
Yandri Alfret Dooh (1901040025)
Tri Putri Radja (1901040005)
PENGERTIAN

Pembuahan atau fertilisasi (singami)


adalah peleburan dua gamet yang dapat
berupa nukleus atau sel-sel bernukleus
untuk membentuk sel tunggal (zigot)
atau peleburan nukleus.
MACAM – MACAM FERTILISASI

Fertilisasi tentunya tidak terjadi begitu saja harus ada syarat yang
dipenuhi seperti syarat fertilisasi yaitu adanya ovum yang matang dan siap
dibuahi oleh sperma.

Dengan memperhatikan syarat tersebut fertilisasi dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Fertilisasi internal
2. Fertilisasi eksternal

Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan


Fertilisasi eksternal (khas kehidupan di darat): sperma dimasukkan ke dalam
pada hewan-hewan daerah reproduksi betina yang kemudian disusul
dengan fertilisasi. Setelah pembuahan, telur itu
akuatik): gamet-gametnya
membentuk membran fertilisasi untuk merintangi
dalam tubuhnya sebelum pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang
fertilisasi. sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi
telur.
Proses Fertilisasi

Fertilisasi diawali dengan proses


pembentukan gamet yang disebut dengan
gametogenesis, yaitu proses pembentukan
spermatozoa(spermatogenesis) pada
jantan dan pembentukan ovum (oogenesis)
pada betina.

Spermatogenensis berlangsung di dalam


testis pada bagian tubulus seminiferus,
sedangkan oogenesis di dalam ovarium.
Tahapan fertilisasi

1. Persiapan
2. Penetrasi
3. Penggabungan inti
4. Awal pembelahan zigot
Fase persiapan

Fase persiapan sperma Fase persiapan ovum


• Sperma dibentuk di • Ovum yang dihasilkan dari
tubulus seminiferous. tahap oogenis dari
Selanjutnya sperma dari ovarium akan dikeluarkan
tubulus seminiferous ini menuju oviduk. Ovum
sperma disalurkan ke yang dikeluarkan oleh
epididimis. Setelah dari ovarium akan ditangkap
Epididimis sperma akan oleh fimbria bagian dari
disalurkan ke saluran yang tuba fallopi. Selanjutnya
bernama vas deferens ovum yang telah dibawa
kemudian ke uretra. Vas akan disalurkan oleh cilia
deferens atau ductus pada tuba fallopi untuk
deferens mengangkut disalurkan ke bagian
sperma dari ekor ampula isthmus untuk siap
epididimis ke urethra. dibuahi oleh sperma.
Penetrasi
empat terjadinya penyatuan ovum dengan spermatozoa adalah di dalam ampula dari tuba
allopi. Pada pertemuan ini, ovum masih terbungkus oleh sel-sel granulose yang berasal dari
olikel dan selubung ovum.
roses penetrasi ovum yang terdiri dari tiga tahap yaitu Fase penetrasi Korona radiata,Fase
enetrasi Zona pelusida,Penyatuan membrane sel oosit dan sperma.

enetrasi korona radiata


orona radiata merupakan bagian Penetrasi sperma
erluar dari ovum, untuk Oosit sekunder memgeluarkan
Penetrasi Zona Pelucida. fertilizin untuk menarik sperma
mempenetrasinya, tentu sperma Zona pelucida adalah
erlomba-lomba dengan ratusan agar mendekati. Sperma harus
selubung glikoprotein menembus lapisan-lapisan yang
uta sperma lainnya (sekitar 200- yang memudahkan
00 juta sperma) karena hanya mengelilingi oosit (telur yang
spermatozoa belum matang) sekunder
atu sperma yang dapat mengadakan pengikatan
menembus korona radiate. dengan cara mengeluarkan
dan reaksi akrosom. enzim hialuronidase untuk
melarutkan senyawa hialuronid
pada coronaradiata.
Penggabungan inti

Selanjutnya penggabungan inti sperma dengan inti ovum


yang mengandung. Proses tersebut kemudian
menghasilkan zigot.

Pematangan adalah langkah terakhir dalam produksi


telur fungsional (oogenesis) yang dapat berasosiasi
dengan spermatozoon dan mengembangkan reaksi
mencegah masuknya lebih dari satu spermatozoon.

Selain itu, sitoplasma telur yang matang dapat


mendukung perubahan yang mengarah pada fusi
spermatozoal dan inti telur dan memulai perkembangan
embrionik.
Awal pembelahan zigot

Setelah spermatozoa menembus ovum, ia akan menggabungkan material


intinya dan menyimpan komplemen kromosom ganda yang lazim.
Kromosom ini mengandung semua informasi genetic yang nantinya akan
diturunkan kepada keturunannya. Sel telur yang telah dibuahi akan
membentuk zigot yang terus membelah secara mitosis menjadi dua, empat,
delapan, enam belas dan seterusnya. Fase fertilisasi adalah pertemuan
antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote
akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Zigot selanjutnya mengalami
pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan,
gastrulasi, dan organogenesis.
Fase Morula
Pada fase morula ,zigot mulai melakukan pembelahan secara mitosis ,yaitu
dari satu sel menjadi dua sel ,dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi
8 sel ,dan seterusnya.

Pembelahan sel ini terjadi secara terus menerus selama perjalanan zigot
menuju ke rahim(kurang lebih 4 hari). Pembelahan tersebut menghasilkan
sel-sel anak yang terkumpul dalam satu koloni menyerupai bola bulat, yang
selanjutnya disebut morula.

Didalam pertumbuhannya, morula akan menjadi blastula yang memiliki


rongga.Proses pembentukan morula ini disebut morulasi.
Fase Blastula
Fase blastula merupakan bentukan lanjutan dari morula yang secara terus
menerus membelah. Bentuk blastula dimulai dengan perubahan sel yang
melekuk tidak beraturan. Proses terbentuknya blastula ini dinamakan
blastulasi. Didalam blastula terdapat cairan sel yang disebut blastosol. Pada
dinding blastula terdapat bagian lengket yang akan membantu proses
penempelan zigot pada endometrium (dinding rahim) atau dinamakan
sebagai proses implantansi. Selanjutnya, blastula akan mengalami proses
gastrulasi atau proses pembentukan rongga (gastrus).
Fase Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula dimana pelekukan tubuh
sudah semakin nyata dan terbentuk lapisan dinding tubuh embrio serta
rongga. Pada fase ini, embrio terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik,
yaitu lapisan luar (eksoderm),lapisan tengah(eksoderm),dan lapisan
dalam(endoderm). Didalam perkembangan selanjutnya,ketiga lapisan
embrionik tersebut akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
untuk menghasilkan berbagai organ tubuh.
Fase Organ Ogenesis

Fase organ ogenesis merupakan fase pembentukan organ-organ tubuh.


Pada fase ini, lapisan embrionik akan mengalami diferensiasi membentuk
berbagai organ tubuh.Lapisan ektoderm akan berdiferensiasi menjadi
kulit,rambut,sistem saraf,dan alat-alat indera. Lapisan mesoderm akan
mengalami diferensiasi menjadi otot,rangka,alat reproduksi,alat peredaran
darah,dan alat ekskresi. Sedangkan lapisan endoderm akan mengalami
diferensiasi menjadi alat pencernaan,kelenjar yang berhubungan dengan
pencernaan,dan alat-alat pernapasan.
Fertilisasi Amphibi
Fertilisasi ikan
Fertilisasi Reptil
Fertilisasi Unggas
Fertilisasi Mamalia

Anda mungkin juga menyukai