Penyimpangan semu hukum Mendell merupakan bentuk persilangan yang menghasilkan rasio
fenotif yang berbeda dengan dasar dihibrid menurut hukum Mendel. Meskipun tampak berbeda
sebenarnya rasio fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotif
hukum Mendel semula (9 : 3 : 3 : 1), sehingga disebut penyimpangan semu Hukum Mendel.
R-pp: pial Ros/Gerigi rrP- : pial Pea/Biji R-P-: Walnut/Sumpel rrpp: Single/Bilah
Pada contoh di atas ada muncul 2 karakter baru, yaitu: Walnut muncul karena interaksi
2 gen dominan, dan pial Singel : muncul karena interaksi 2 gen resesif
Rasio fenotif F2 adalah Walnut : Ros : Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1
Masalah 1:
Persilangan antara ayam yang berjengger Ros dengan yang berjengger Biji, keduanya
homozigotik. F1 nya disilangkan sesamanya. Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan
gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya, dan buat rationya dengan
bagan persilangannya.
Masalah 2:
Persilangan antara Oenotera berwarna Sulfurea dan Oenotera berwarna Vetaurea keduanya
homozigotik dihasilkan F1 berwarna Kuning. Jika F1 nya disilangkan sesamanya. Bagaimana
hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya,
dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
2. EPISTASIS
Penutupan ekspresi dari suatu gen oleh gen lain yang bukan alelnya disebut epistasis, sedangkan
gen yang ditutupi disebut hypostasis. Bila yang menutup adalah gen dominan, maka keadaan ini
disebut epistasis dominan, umpamanya: Gen A menutupi ekspresi gen B dan b, dikatakan gen A
epistatis terhadap gen B dan b. Dapat pula yang menutupi adalah gen resesif, maka disebut
epistatis resesif, umpamanya gen aa epistatic terhadap B dan b. Dengan adanya penutupan
ekspresi oleh pasangan gen lain, maka sudah barang tentu ratio fenotifik dari F2 pada penyilangan
dihibrida akan menyimpang dari ratio Mendel yang secara klasik rationya (9 : 3 ; 3 : 1).
a. Epistasis Dominan
1. Pada anjing warna bulu dipengaruhi 1 pasang gen B dan b. Gen B (hitam), b (coklat),
disamping ada 1 pasang gen lain yaitu I dan i yang mengatur produksi pigmen, sehingga
dengan gen I (tidak dapat memproduksi pigmen dalam bulunya) sekalipun mempunyai gen
yang menimbulkan warna ( B dan b). Gen I epistasis terhadap gen B dan b. Pada
persilangannya, diperoleh ratio F2 = 12 : 3 : 1.
Masalah 3:
Perkawinan antara anjing coklat homozigotik dengan putih homozigotik, yang nenek
moyangnya hitam, menghasilkan F1 semuanya putih. Jika sesama F1 nya disilangkan.
Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu
persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
2. Pada Cucurbita pepo (waluh besar) warna buah disebabkan oleh :
Dalam hal ini:
I - - - : Putih (epistatik terhadap gen Y dan y).
ww Y_ : Kuning
b b i i : Hijau
Masalah 3:
Perkawinan antara anjing coklat homozigotik dengan putih homozigotik, yang nenek
moyangnya hitam, menghasilkan F1 semuanya putih. Jika sesama F1 nya disilangkan.
Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu
persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
b. Epistasis Resesif
Pada tikus warna bulu hitam disebabkan gen R dan C bersama, sedangkan gen C dan rr
menyebabkan warna krem, bila ada gen cc tikus menjadi albino. Epistasis Resesif: Gen aa
epistasis thp gen B dan b (Ratio F2 = 9 : 3 : 4) . Dalam hal ini terdapat interaksi gen:
R_C_ : hitam
rr C_ : krem
. . cc : Albino (epistatis terhadap R dan r).
Masalah:
Penyilangan tikus hitam homozigotik dan tikus albino, menghasilkan F1 semuanya hitam. Jika
sesame F1 nya disilangkan. Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip
masing masing individu persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
Dirumuskan:
I_ _ _ : menghalangi timbulnya pigmen, epistatik terhadap C dan c
_ _ cc : menyebabkan tidak adanya chromogen, epistatik terhadap I dan I
i i C_ : Berwarna.
Masalah:
Penyilangan leghorn putih dengan silkie putih, menghasilkan. F1 putih. Jika F1 disilangkan
sesama F1, Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing
individu persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
Masalah:
Perkawinan 2 orang tua yang Normal Homozigotik dengan orang tua yang tuli dengan
homozigot resestif, menghasilkan anak pendengaran Normal. Jika F1 disilangkan sesama F1,
Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu
persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
Dirumuskan:
F_ _ _ : berbulu, epistatik terhadap S dan s
_ _S_ : berbulu, epistatik terhadap F dan f
ff ss : tak berbulu
Masalah:
Perkawinan dua unggas yang mempunyai bulu pada kakinya dengan yang tidak berbulu, F1
yang dihasilkan berbulu semuanya. Jika F1 disilangkan sesama F1, Bagaimana hasil
persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya, dan
buat rationya dengan bagan persilangannya.
Pada Cucurbita pepo (waluh) bentuk buahnya ada yang bulat, cakram dan lonjong. Epistasis
duplikat dengan efek kumulatif: Bila keberadaan gen resesif aa dan bb memberi efek yang
sama, dan pada F2 diperoleh Ratio F2 = 9 : 6: 1
Dirumuskan:
B_ L _ = cakram
B_ l l
bb L_ = Bulat
Bb l l = lonjong
Masalah:
Bagaiman hasil persilangan tanaman berbuah cakram homozigotik dengan yang berbuah
lonjong akan menghasilkan F1 semuanya cakram. Jika F1 disilangkan sesama F1, Bagaimana
hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya,
dan buat rationya dengan bagan persilangannya.