Anda di halaman 1dari 4

LKM 3.

Penyimpangan Semu Hukum


Mendel
Dr. Drs. Jodion Siburian, M.Si.

“Problem based learning dengan Projek Based Learning”

Penyimpangan semu hukum Mendell merupakan bentuk persilangan yang menghasilkan rasio
fenotif yang berbeda dengan dasar dihibrid menurut hukum Mendel. Meskipun tampak berbeda
sebenarnya rasio fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotif
hukum Mendel semula (9 : 3 : 3 : 1), sehingga disebut penyimpangan semu Hukum Mendel.

Macam penyimpangan hukum Mendell adalah sebagai berikut:


1. Interaksi Gen
2. Epistasis
1. Epistasis Dominan
2. Epistasis Resesif
3. Epistasis Dominan Resesif
4. Epistasis Resesif Duplikat
5. Epistasis Dominan Duplikat
6. Epistasis Duplikat dengan Efek Kumulatif
Mahasiswa membahas penyimpangan semu Mendel ini dengan teknik persilangan singkat.
1. Interaksi Gen
Interaksi alel merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar
gen dominan maupun antar gen resesif.
a. Bentuk jengger/Balung pada ayam Jengger Ros disebabkan oleh adanya gen R dan pp,
sedangkan jengger Biji diisebabkan oleh adanya gen P dan rr. Bila 2 gen dominan R dan
P berada bersama, maka jengger akan berbentuk “Walnut” sedangkan bila kedua gen
dalam keadaan resesif, jengger akan berbentuk “Tunggal”.
Contoh: mengenai pial/jengger pada ayam

R-pp: pial Ros/Gerigi rrP- : pial Pea/Biji R-P-: Walnut/Sumpel rrpp: Single/Bilah
Pada contoh di atas ada muncul 2 karakter baru, yaitu: Walnut muncul karena interaksi
2 gen dominan, dan pial Singel : muncul karena interaksi 2 gen resesif
Rasio fenotif F2 adalah Walnut : Ros : Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1
Masalah 1:
Persilangan antara ayam yang berjengger Ros dengan yang berjengger Biji, keduanya
homozigotik. F1 nya disilangkan sesamanya. Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan
gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya, dan buat rationya dengan
bagan persilangannya.

b. Pada Oenothera lamarckiana (opening pimrose), tdpt interaksi gen:


S_V_ : Warna kuning
S_vv : Warna emas tua (vetaurea)
ssV_ : Warna sulfur (sulfurea)
ssvv : warna gold center

Masalah 2:
Persilangan antara Oenotera berwarna Sulfurea dan Oenotera berwarna Vetaurea keduanya
homozigotik dihasilkan F1 berwarna Kuning. Jika F1 nya disilangkan sesamanya. Bagaimana
hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya,
dan buat rationya dengan bagan persilangannya.

2. EPISTASIS
Penutupan ekspresi dari suatu gen oleh gen lain yang bukan alelnya disebut epistasis, sedangkan
gen yang ditutupi disebut hypostasis. Bila yang menutup adalah gen dominan, maka keadaan ini
disebut epistasis dominan, umpamanya: Gen A menutupi ekspresi gen B dan b, dikatakan gen A
epistatis terhadap gen B dan b. Dapat pula yang menutupi adalah gen resesif, maka disebut
epistatis resesif, umpamanya gen aa epistatic terhadap B dan b. Dengan adanya penutupan
ekspresi oleh pasangan gen lain, maka sudah barang tentu ratio fenotifik dari F2 pada penyilangan
dihibrida akan menyimpang dari ratio Mendel yang secara klasik rationya (9 : 3 ; 3 : 1).

a. Epistasis Dominan
1. Pada anjing warna bulu dipengaruhi 1 pasang gen B dan b. Gen B (hitam), b (coklat),
disamping ada 1 pasang gen lain yaitu I dan i yang mengatur produksi pigmen, sehingga
dengan gen I (tidak dapat memproduksi pigmen dalam bulunya) sekalipun mempunyai gen
yang menimbulkan warna ( B dan b). Gen I epistasis terhadap gen B dan b. Pada
persilangannya, diperoleh ratio F2 = 12 : 3 : 1.

Dalam hal ini:


B_ii : hitam
bbii : coklat, dan
I- - - : Putih (menghalangi produksi pigmen, epistasis terhadap gen B dan b).

Masalah 3:
Perkawinan antara anjing coklat homozigotik dengan putih homozigotik, yang nenek
moyangnya hitam, menghasilkan F1 semuanya putih. Jika sesama F1 nya disilangkan.
Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu
persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.
2. Pada Cucurbita pepo (waluh besar) warna buah disebabkan oleh :
Dalam hal ini:
I - - - : Putih (epistatik terhadap gen Y dan y).
ww Y_ : Kuning
b b i i : Hijau

Masalah 3:
Perkawinan antara anjing coklat homozigotik dengan putih homozigotik, yang nenek
moyangnya hitam, menghasilkan F1 semuanya putih. Jika sesama F1 nya disilangkan.
Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu
persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.

b. Epistasis Resesif
Pada tikus warna bulu hitam disebabkan gen R dan C bersama, sedangkan gen C dan rr
menyebabkan warna krem, bila ada gen cc tikus menjadi albino. Epistasis Resesif: Gen aa
epistasis thp gen B dan b (Ratio F2 = 9 : 3 : 4) . Dalam hal ini terdapat interaksi gen:
R_C_ : hitam
rr C_ : krem
. . cc : Albino (epistatis terhadap R dan r).
Masalah:
Penyilangan tikus hitam homozigotik dan tikus albino, menghasilkan F1 semuanya hitam. Jika
sesame F1 nya disilangkan. Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip
masing masing individu persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.

c. Epistasis Dominan Resesif


Pada ayam negeri (Leghorn), putih disebabkan gen I meskipun mengandung gen utk warna.
White silkie mempunyai warna putih disebabkan adanya gen resesif c yg menyebabkan tidak
ada kromogen utk warna. Epistasis Dominan Resesif: Gen A epistasis terhadap gen B dan b,
sedangkan bb epistasis terhadap A dan a (Ratio F2 = 13 : 3)

Dirumuskan:
I_ _ _ : menghalangi timbulnya pigmen, epistatik terhadap C dan c
_ _ cc : menyebabkan tidak adanya chromogen, epistatik terhadap I dan I
i i C_ : Berwarna.

Masalah:
Penyilangan leghorn putih dengan silkie putih, menghasilkan. F1 putih. Jika F1 disilangkan
sesama F1, Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing
individu persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.

d. Epistasis Resesif Duplikat


Pada manusia pendengaran normal disebabkan dua gen D dan E bersama, sedangkan kombinasi
lain menyebabkan pendengaran tuli. Epistasis Resesif duplikat: Bila gen dd epistasis thp gen E
dan e, sedangkan ee epistasis terhadap D dan d (Ratio F2 = 9 : 7)
Dirumuskan:
D_ E _ : pendengaran Normal
D _ee
d d E_ : pendengaran tuli, dd epistatitk thp E dan e
Dd ee ee epistatik thp D dan e

Masalah:
Perkawinan 2 orang tua yang Normal Homozigotik dengan orang tua yang tuli dengan
homozigot resestif, menghasilkan anak pendengaran Normal. Jika F1 disilangkan sesama F1,
Bagaimana hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu
persilangannya, dan buat rationya dengan bagan persilangannya.

e. Epistasis Dominan Duplikat


Pada Unggas memp, keturunan tertentu mempunyai bulu pada kaki, sedang yang biasa tidak
mempunyai. Epistasis Dominan duplikat: Bila gen F epistasis thp gen S dan s, sedangkan S
epistasis thp F dan f (Ratio F2 = 15 : 1)

Dirumuskan:
F_ _ _ : berbulu, epistatik terhadap S dan s
_ _S_ : berbulu, epistatik terhadap F dan f
ff ss : tak berbulu

Masalah:
Perkawinan dua unggas yang mempunyai bulu pada kakinya dengan yang tidak berbulu, F1
yang dihasilkan berbulu semuanya. Jika F1 disilangkan sesama F1, Bagaimana hasil
persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya, dan
buat rationya dengan bagan persilangannya.

f. Gen Duplikat dengan Efek Kumulatif

Pada Cucurbita pepo (waluh) bentuk buahnya ada yang bulat, cakram dan lonjong. Epistasis
duplikat dengan efek kumulatif: Bila keberadaan gen resesif aa dan bb memberi efek yang
sama, dan pada F2 diperoleh Ratio F2 = 9 : 6: 1

Dirumuskan:
B_ L _ = cakram
B_ l l
bb L_ = Bulat
Bb l l = lonjong

Masalah:

Bagaiman hasil persilangan tanaman berbuah cakram homozigotik dengan yang berbuah
lonjong akan menghasilkan F1 semuanya cakram. Jika F1 disilangkan sesama F1, Bagaimana
hasil persilangannya? Tentukan gentotip dan fenotip masing masing individu persilangannya,
dan buat rationya dengan bagan persilangannya.

Anda mungkin juga menyukai