Kenyataan menunjukkan bahwa sebuah gen dapat memiliki lebih dari satu alel dsb Multiple alelomorfi,
alelnya dsb Alel Ganda.
1. Alel ganda pada kelinci
Alel ganda pada bulu kelinci adalah adanya 4 alel yang sama – sama mempengaruhi warna bulu, dan
berada pada lokus yang sama.
Warna bulu kelinci dengan gen W.
W > wch > wh > w
Gen W : fenotipe kelabu
Gen wch : fenotipe kelabu muda (chinchilia)
Gen wh : berfenotipe himalaya
Gen w : berfenotipe albino (tak berpigmen)
Kemungkinan genotipenya sebagai berikut:
Fenotipe Kemungkinana Genotipe
Kelabu (normal) WW, WWch, WWh, Ww
Chinchilla (KLB Muda) WchWch, WchWh, Wchw
Himalaya WhWh , Whw
Albino ww
Contoh :
Seekor kelinci chinchilla heterozigot yang disilangkan dengan kelinci Himalaya heterozigot
akan memperoleh keturunan?
Jawab: ...
F1 MN = golongan darah MN
F1 Rh Rh = golongan darah Rh +
Rh rh = golongan darah Rh +
Rh rh = golongan darah Rh +
rh rh = golongan darah Rh –
INTERAKSI GEN
Biasanya kita beranggapan bahwa suatu fenotip ditentukan oleh satu gen saja, misalnya: gen Merah (M),
gen tinggi (T) dst. Kenyataan menunjukkan bahwa ada 2 gen atau lebih banyak gen yang dapat saling
berpengaruh untuk menentukan suatu fenotip, peristiwa itu dsb Interaksi Gen. Interaksi gen pertama
kali ditemukan pada bentuk jengger/jawer/pial ayam, pada ayam ras dikenal: pial Rose (mawar), Pea
(kacang), Walnut dan pial bilah/ tunggal/single.
Bentuk pial ini ternyata dipengaruhi oleh 2 pasang gen yang saling mempengaruhi:
yaitu gen R dengan r dan gen P dengan p.
Ayam bergenotip R-pp berpial Rose Ayam bergenotip rrP- berpial Pea
Ayam bergenotip R-P- berpial Walnut Ayam bergenotip rrpp berpial single
Walnut disilangkan dengan walnut. Hasil dari perkawinan antara Walnut dan Walnut diperoleh:
9 R- P- : WALNUT 3 R- pp : ROSE
3 rr P- : PEA 1 rr pp : SINGLE
Kriptomeri adl: interaksi yang sifatnya menyembunyikan karakter yang terdapat pada leluhur, yang oleh
C. Darwin dsb Atavisme. Kriptomeri ini dipecahkan secara genetis pertama kali oleh W.Bateson dan R.C.
Punnet.
F2 9 W-Y- Putih
3 W-yy Putih Putih : Kuning : Hijau =
3 wwY- Kuning 12 : 3 : 1
1 wwyy Hijau
2. Epistasis Resesif, suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya.
Rumusnya: aa epistasis thd B
F2 9 A-C- Kelabu
3 A-cc Albino Kelabu : Hitam : Albino =
3 aaC- Hitam 9 : 3 : 4
1 aacc Albino
3. Epistasis dominan-resesif → terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap
pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistasis
terhadap pasangan gen I.
Rumus: A epistasis thd B dan b,
bb epistasis thd A dan a
F1 : IiCc (putih)
F2 9 I-C- Putih
3 I-cc putih putih : berwarna =
3 iiC- berwarna 13 : 3
1 iicc putih
4. Gen-gen Komplementer, yaitu Gen-gen yg membantu gen lain, agar suatu sifat dapat muncul, jika salah
satu gen dominan tidak hadir maka pertumbuhan karakter akan terhalang/tertutupi.
Contoh : orang bisu tuli sejak lahir. Orang normal memiliki gen D dan E bersama-sama, jika hanya
memiliki salah satu atau tidak ada gen dominan maka orang akan terlahir bisu tuli
F1 : DdEe ( Normal)
F2 9 D-E- Normal
3 D-ee bisutuli Normal : bisutuli =
3 ddE- bisutuli 9 : 7
1 ddee bisutuli
5. Gen-gen rangkap dengan efek kumulatif → epistasis yang muncul akibat adanya duplikat dari gen
sebelumnya dengan adanya efek komulatif
ex” : pada Cucurbita pepo yang memiliki tiga macam bentuk buah yaitu cakram, bulat, lonjong.
F2 9 B-L- Cakram
3 B-ll bulat cakram : bulat : lonjong =
3 bbL- bulat 9 : 6 : 1
1 bbll lonjong
Contoh Gen Ganda pada tanaman gandum oleh H. Nilsson-Ehle (Swedia) & E.M. East (USA).
P AABB (merah) X aabb (putih )
F1 AaBb (M. Medium)
F2 9 A-B- 1 AABB Merah
2 AABb: M. kelam
2 AaBB: M. kelam
4 AaBb: M. Medium Hasil perkawinan gen ganda =
3 A-bb 1 AAbb: M. Medium Merah : M.Kelam: M.Medium:
2 Aabb: M. Muda M. Muda: Putih = 1 :4 : 6 : 4 : 1
3 aaB- 1 aaBB: M. medium
2 aaBb: M. Muda
1 aabb : Putih
HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA GEN GANDA, KELAS GENOTIP DAN FENOTIP DALAM F2
Ʃ Pasangan pada Bag. dr. F2 yg = salah Ʃ kelas genotip Ʃ kelas fenotip
Gen Ganda satu induknya dalam F2 dalam F2
1 ¼ 3 3
2 1/16 9 5
3 1/64 27 7
n 1/n 3n 2n + 1
I. Tipe XY
Sel telur (3AXX) + sperma (3AX) = lalat ♀ super (3AAXXX) yang memiliki 3 krom X. Lalat ini tidak lama
hidupnya, karena mengalami kelainan pada beberapa alat tubuhnya.
Sel telur (3AXX) + sperma (3AY) = lalat ♀ yang mempunyai krom Y (3AAXXY). Lalat ini fertil (subur) spt
lalat ♀ biasa.
Sel telur (3AO) + sperma (3Ax) = lalat ♂ (3AAXO). Lalat ini steril.
Sel telur (3AO) + sperma (3AY) tidak akan menghasilkan keturunan, sebab letal. Jadi lalat 3AAYO tidak
dikenal (telur tidak menetas)
Kelainan LAIN pada Drospohila: Selain adanya kelainan di atas, masih dikenal beberapa kelainann
lainnya, misalnya :
1. Lalat ginandromorf, ialah lalat yg ½ tubuhnya terdiri jar. lalat ♀ sedangkan ½ lainnya
terdiri jar. lalat ♂. Batas antara bagian ♀ dan ♂ nyata.
2. Lalat jantan super, lalat yang sebenarnya akan menjadi lalat ♂, tetapi triploid (3n) untuk autosomnya
(3AAAXY) dan steril.
3. Lalat interseks, ialah lalat yang jaringan tubuhnya merupakan mosaic (campuran yg tak teratur) dari
jaringan lalat ♀ dan ♂. Lalat ini sebenarnya akan menjadi lalat ♀, tetapi tripoid (3n) untuk autosomnya,
shg menjadi lalat interseks (3AAAXX). Lalat ini steril (mandul).
4. Lalat dengan kromosom X yang melekat. Lalat ini ♀, tetapi kedua kromosom X saling melekat pada salah
satu ujungnya. Shg Fknya 3AAXXY
2. Pada Manusia
Inti sel tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom ( 23 pasang kromosom), t.a: 22 ps krom. tubuh dan
1 ps sex krom, shg:
Pada pria memiliki 22 autosom + 1 krom X + 1 Krom Y, dengan FK= 22AAXY (46,XY), shg gametnya dua
macam (heterogametik), yaitu sperma (22Ax) dsb ginospermiumdan sperma (22AY)
dsb androspermium.
Sedangkan pada wanita memiliki 22 autosom+1 ps krom X, shg gametnya satu macam (homogametik),
yi sel telur (22AX)
Kromatin kelamin
M.L. Barr dan Bertram (1940) menemukan badan kromatin dalam sel syaraf kucing ♀, tetapi tidak ada
pada kucing ♂.
Penelitian dilanjutkan pada manusia dengan memeriksa sel epitel tunika mucosa mulut dan pada lekosit
(SDP), ternyata pada wanita ditemukan adanya badan kromatin (Badan Barr) pada inti selnya, sedangkan
pada pria tidak diketemukan.
Hipotesis lyon
Mary F. Lyon berpendapat bahwa KK adalah salah satu dari sepasang krom X yang mengalami pignose
(mengembun) setelah pembelahan mitosis. Pendapat ini terkenal dengan Hipotesis Lyon. Berdasarkan
hipotesis itu, maka banyaknya KK pada suatu individu sama dengan banyaknya krom X yang dimiliki
dikurang satu, maka wanita (XX) memiliki 1 KK, sedangkan pria (XY) tidak memiliki KK.
Sex kromatin tidak hanya digunakan untuk membedakan jenis kelamin saja, tetapi juga untuk
mendiagnosa berbagai macam kelainan pada manusia, Jenis kelamin janin juga dapat dideteksi dengan
melakukan tes badan kromatin dari cairan amnion, untuk mengetahui ada atau tidaknya sex kromatin.
Pada manusia kromosom Y merupakan kromosom yang memiliki gen-gen untuk sifat laki-laki.
Berapa pun banyaknya kromosom X dimiliki seseorang, asal di samping itu masih mempunyai kromosom
Y sebuah saja, maka orang itu adalah laki-laki.
Autosom pada manusia sama sekali tidak berpengaruh pada jenis kelamin, sedangkan pada
lalat Drosophila turut mempengaruhi jenis kelamin.
Ada beberapa contoh Penyakit kelainan Genetis pada manusia:
A. Kelainan Pada Kromosom Tubuh
1) Sindrom Down (Sindrom Trisomi - 21)--> FK: 47,+21
2) Sindrom Patau (Sindrom Trisomi - 13)--> FK: 47, +13
3) Sindrom Edward (Sindrom Trisomi - 18)->FK: 47, +18
B. Kelainan Pada Kromosom Kelamin
1) Sindrom Turner (Wanita XO) --> FK: 45, XO
2) Sindrom Klinefelter (Laki-laki XXY) --> FK: 47,XXY
3) Sindrom Superfemale (Wanita Super) --> FK: 47, XXX
4) Sindrom Supermale (Pria Super) --> FK: 47, XYY
5) Sindrom XX (laki-laki 46,XX)
C. Kelainan Struktur Kromosom
1) Sindrom Cri du Chat ( 5p-)
2) Sindrom de Grouchy ( 18p-)
3) Sindrom de Grouchy ( 18q-)
4) Sindrom Ring Kromosom 18 (18r)
Kelainan Gonad dan Perkembangan Seksual (Genetalia Ambiguous)
1) Hermaphroditsm, FK: 46, XX/46, XY
2) Female Pseudohermaphroditsm, FK: 46,XX
3) Male Pseudohermaphroditsm, FK: 46,XY
III. Tipe ZW
Dimiliki oleh beberapa jenis kupu, beberapa jenis ikan, beberapa jenis reptil dan burung ditemukan
bentuk kromosom kelamin yang berlainan dengan type XY.
Pada ♂ memiliki sepasang kromosom yang sama bentuknya, sedang ♀ bersifat heterogametik.
Untukmenghindari kekeliruan maka kromosom hewan tsb diberi simbul ZZ dan ZW, Untuk hewan ♂ =
ZZ, sedang ♀= ZW, sehingga semua sperma mengandung krom. Sex Z, sedang telur sebagian
mengandung krom Z dan sebagian krom W.
IV. Type ZO
Pada unggas (ayam, itik, dan sebagainya) susunan kromosom kelaminnya lain lagi. Yang ♀ hanya
memiliki sebuah kromosom kelamin saja, tetapi bentuknya lain dengan yang dijumpai pada belalang.
Karena itu ayam ♀ adalah ZO (heterogametic). Ayam ♂ memiliki sepasang kromosom kelamin yang
sama bentuknya ZZ (homogametic). Jadi spermatozoa ayam hanya satu macam saja, yaitu membawa
kromosom kelamin Z, sedang sel telurnya ada dua macam, mungkin membawa kromosom kelamin Z dan
mungkin juga tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali
V. Type Haploid-Diploid
Pada serangga ordo Hymenoptera sepertilebah, semut dan lebah madu, penentuan jenis kelamin
tidak ada hubungannya dengan krom. Kelamin. Lebah madu ♂ terjadi karena partenogenesis, yaitu
terbentuknya individu baru dari telur tanpa fertilisasi, sehingga lebah madu ♂ bersifat haploid.
dgn fertilisasi
lebah pekerja 32 krom
Crew (1923) menemukan adanya ayam betina dewasa yang dapat berubah menjadi jantan. Ayam
betina yang membalik jenis kelaminnya itu mempunyai bulu ekor dan berkokok seperti halnya ayam
jantan, serta berlaku sebagai induk jantan terhadap anak-anaknya.
Hal tersebut terjadi karena rusaknya ovarium, hasil penyelidikan Crew disebabkan karena
tuberkolose, akibatnya gonad yang sebelah kanan berkembang menjadi testis
Sedangkan semua sifat keturunan (gen) yang diturunkan dalam kromosom kelamin disebut rangkai
kelamin (sex linkage).
Berdasarkan Tabel Di Atas Terlihat Bahwa Laki-laki Tidak Ada Yang Carier Atau Pembawa
Anodontia
Adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam keadaan Resesif. Kelainan
ini menyebabkan penderita tidak memiliki gigi (ompong). Apabila ibu yang menderita anodontia
menikah dengan laki-laki yang normal, maka semua anaknya laki-laki akan menderita anodontia
Hemophilia
Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku,
penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan
mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan
kematian Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X. Contoh
silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita
hemofilia.
Penyakit tubuh karena adanya proses pembentukan purin yang berlebihan terutama pada basa
guanine. Penderita tidak mampu membuat enzim HGPRT (Hipoxantin Guanin Phospo Ribosil
Transferase) tetapi diikuti dengan aktifnya AGPRT (Adenin Guanin Phospo Ribosil Transferase).
3. Bagian dari kromosom Y yang tidak homolog dengan salah satu bagian dari kromosom X.
Bagian ini pendek sekali dan terletak gen-gen yang dinamakan gen-gen rangkai Y, disebut juga gen
holandrik
Berikut ini akan diterangkan gen-gen yang dominansinya ditentukan dari jenis kelamin individu
1. Kepala botak
Mula-mula dikira bahwa kepala botak itu disebabkan oleh gen yang terdapat pada kromosom
kelamin. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa seorang ayah yang mempunyai kepala botak
dapat mempunyai anak laki-laki yang botak pula.
Kenyataan ini membuktikan bahwa dugaan tersebut tidak dibenarkan, karena andaikata gen untuk
kepala botak terdapat pada kromosom X, maka tidak mungkin ayah dan anaknya laki-laki mempunyai
sifat yang sama.
Andaikata gen itu diduga terdapat pada kromosom Y, itu pun tidak benar, mengingat bahwa ada
perempuan yang mempunyai kepala botak.
Jika B merupakan gen yang menentukan kepala botak dan alelnya b menentukan kepala berambut
normal, maka pengaruh jenis kelamin itu sedemikian rupa sehingga gen B itu dominan pada laki-laki,
tetapi resesifnya pada perempuan.
BB Botak Botak
Bb Botak Tidak botak
bb Tidak botak Tidak botak
Apabila kita meletakkan tangan kanan dan kiri kita pada suatu alas di mana terdapat sebuah garis
mendatar demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita ketahui,
apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang ataukah lebih pendek daripada jari manis.
Pada kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarti bahwa jari
telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada
orang laki-laki, tetapi resesif pada orang perempuan. Kejadian gen itu menjadi sebagai berikut :
Wilhelm Johannsen lalu menyingkatnya sebagai gen dua puluh tahun kemudian.
Pada 1910, Thomas Hunt Morgan menunjukkan bahwa gen terletak di kromosom
Alasan Mendel menggunakan kacang kapri: Pasangan sifat beda menjolok; Autogami sifat yang Konstan ;
Mudah melakukan penyerbukan silang; Waktu yang diperlukan singkat ; Keturunannya banyak
Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang tinggi dengan yang kerdil. Keturunannya
memperlihat-kan nisbah(perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman kerdil sebesar 3:1
Dan dari serangkaian percobaannya tentang pewarisan sifat tersebut Mendel kemudian dinobatkan
sebagai Bapak Genetika
• TERMINOLOGI
P→Parental
Alel → bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat) tertentu.
Gen dominan → gen yang menutupi ekspresi alelnya, ditulis dgn simbul huruf kapital
Gen resesif → gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi alelnya,diberi simbul huruf kecil.
Homozigot → individu membawa pasangan alel sama (DD/dd)
• HUKUM SEGREGASI
(HUKUM MENDEL I)
☼Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, tiap pasang gen akan disegregasi ke dalam masing-
masing gamet yang terbentuk.
Salah satu contoh persilangan Mendel, antara kacang kapri biji bulat dengan biji keriput, sampai
generasi kedua ternyata menghasilkan perbandingan = bulat : keriput = 3 : 1
Modifikasi nisbah 3 : 1
Semi dominansi → terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya
dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier).
(Mirabilis jalapa)
P: ♀ MM x mm ♂
Merah Putih
Gamet M m
F1 : Mm (Merah muda)
Menyerbuk sendiri (Mm x Mm)
• Perkawinan Resiprok:
Merupakan perkawinan kebalikan dari perkawinan yang semula dilakukan.
P : ♀ DD (Tinggi)x ♂ dd (Kerdil) Resiproknya: P : ♀ dd (Kerdil) x ♂ DD (Tinggi)
Gamet D d Gamet d D
F1 : Dd (Tinggi) F1 : Dd (Tinggi)
P : ♀ BB x ♂ bb
Hitam Putih
Gamet B b
F1 : Bb (Hitam)
Backcross : ♀ BB x ♂ Bb
Hitam Hitam
Gamet B B dan b
F2 B
B BB (Hitam)
b Bb (Hitam)
Hasilnya 100 % hitam
• Testcross (Uji silang): perkawinan individu F1 dengan individu yang homozigot resesif
Pada c/ ini menghasilkan 50% Marmut hitam dan 50% Marmut putih
P : ♀ BB x ♂ bb
Hitam Putih
Gamet B b
F1 : Bb (Hitam)
Testcross : ♀ Bb x ♂ bb
Hitam Putih
Gamet B dan b b
F2 B b
b Bb (Hitam) bb (Putih)
LETALITET
• Peristiwa matinya individu, biasanya pada saat embryo, karena adanya gen letal/gen kematian dalam
keadaan homozigotik.
• Gen letal dominan : Ayam creeper, Tikus kuning, Huntington’s chorea, Brakhidaktili.
• Gen letal resesif: Ichtyosis congenita (bayi lahir dengan kulit tebal dan banyak luka terutama di tempat-
tempat lekukan).
ex” : peristiwa letal dominan antara lain dapat dilihat pada ayam redep (creeper).
Ayam creeper dengan genotif Cc dengan genotif Cc memiliki kaki pendek, karena menderita
penyakit keturunan yang disebut Achondroplasia, ayam yang bergenotif CC tidak pernah
dikenal (karena mati pada saat embryo)
CC Cc Cc cc
Letal Creeper Normal
(2 : 1)
Merupakan suatu penyakit keturunan yang disebabkan oleh gen resesif i, yang menyebabkan kulit
kering dan bertanduk , dan pada lipatan-lipatan tubuhnya mengeluarkan darah, biasanya meninggal
dalam kandungan.
Jika sepasang suami istri yang normal carrier menikah, kemungkinan anaknya sbb:
♀ Ii x ♂ Ii
II Ii Ii ii
Normal NC Ichthyosis congenita (Letal)
CODOMINAN
• Kadang sepasang alel dalam keadaan heterozigot tidak menghasilkan sifat intermediet, tetapi
membentuk sifat baru, alel demikian disebut Alel Codominan.
Contoh pada sapi Shorthorn dikenal 3 warna, yaitu merah, coklat dan putih:
• Sapi merah mempunyai genotip CRCR
P ♀ CRCW X ♂ CRCW
Jika sapi jantan merah kawin dengan sapi betina coklat, dihasilkan sapi F1 dengan perbandingan fenotip
1 merah : 1 coklat. Bagaimana keturunan F2 apabila sapi-sapi F1 diberi kesempatan kawin secara bebas?
Karena F1 terdiri dari sapi merah dan coklat, maka akan ada 4 macam perkawinan:
1. sapi ♂ merah x sapi ♀ merah
2. sapi ♂ merah x sapi ♀ coklat
3. sapi ♂ coklat x sapi ♀ merah
4. sapi ♂ coklat x sapi ♀ coklat
Jika semua kemungkinan itu dijumlah, maka F2nya didapatkan perbandingan keturunan dengan
perbandingan fenotip 9/16 merah : 6/16 coklat : 1/16 putih
P ♀ CRCW X ♂ CRCR
sapi coklat sapi merah
Gamet: CR , CW CR
P: ♀ dd x ♂ DD
diabetes normal
F1 : Dd (Normal carier)
F2 : 1 DD = Normal
2 Dd = Normal carier
1 dd = Diabetes
Dari diagram samping dibuat diagram silsilah :
Gen-gen sepasang alel memisah secara bebas ketika berlangsungnya pembelahan reduksi, yaitu pada
waktu pembentukan gamet-gamet.
Persilangan Dihibrid
Gamet BK bk
F1 : BbKk (Bulat,Kuning)
Rumus: 2n
Ket: 2 menunjukkan bahwa pada setiap pasang alel akan terjadi 2 macam gamet
Contoh:
Monohibrid (Aa) 2n = 21 = 2 A; a
Dihibrid (Aa Bb) 2n = 22 = 4 AB; Ab; aB dan ab
Rumus: (2n)2
C/ Perkawinan monohibrid (Aa x Aa), menghasilkan kombinasi F2:
Rumus: 3n
1 1
1 2 1
1 3 3 1 dst...
C/ Perkawinan monohibrid
banyaknya gen dominan
1 x 31= 1 x 30= 3 : 1
angka tetap
Dihibrid = 1 x 32 : 2 x 31 : 1 x 30 = 9 : 3 : 3 : 1
1. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah = perbandingan antara suatu yang
diinginkan itu terhadap keseluruhan.
(X + Y)
2. Kemungkinan atas terjadinya 2 peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri sendiri ialah = hasil
perkalian dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa-peristiwa itu.
3. Kemungkinan atas terjadinya 2 peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi ialah = jumlah dari
besarnya kemungkinan untuk peristiwa-peristiwa itu.
Rumus: K (X+Y) = K(X) x K(Y)
Contoh soal: Di-tos 2 uang logam bersama-sama, bagaimanakah kemungkinan mendapatkan 2 gambar
atau 2 angka?
Disini a dan b merupakan kejadian terpisah, sedangkan n menyatakan banyaknya percobaan, untuk
berbagai nilai menggunakan pedoman Hukum segitiga Pascal
1 1
1 2 1
1 3 3 1 dst...
Contoh Soal :
1. Jika di tos 3 mata uang bersama-sama, berapakah kemungkinan mendapatkan 1gambar, 2 angka?
2. Sebuah keluarga menginginkan memiliki 4 anak, berapa kemungkinan memiliki anak:
a. Semua anak laki-laki
b. 2 laki-laki, 2 perempuan
c. 1 laki-laki, 3 perempuan
d. Anak pertama laki-laki
Maka kita perlu mengadakan evaluasi terhadapbenaratau tidaknya hasil percobaan yang telah kita
lakukan dibandingkan dengan keadaan secara teoritis.
Rumus d2 (o – e)2
χ2 = ∑ ----- = ∑ --------------
e e
Keterangan:
e = expected = hasil yang diharapkan / diramal
∑ = sigma = jumlah
Dalam perhitungan harus diperhatikan besarnya derajad kebebasan (degree of freedom) yang nilainya =
jumlah kelas fenotip dikurangi dengan satu.
Contoh:
Catatan:
Menurut ahli statistik (Yates), khusus untuk 2 kelas fenotif perlu diterapkan KOREKSI YATES pada
nilai deviasi , yaitu mengurangi nilai deviasi dengan 0,5
Derajat Kemungkinan
Kebebasan 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 0,05 0,01
1 0,016 0,15 0,46 1,07 2,71 3,84 6,64
2 0,21 0,71 1,36 2,41 4,61 5,99 9,21
3 0,58 1,42 2,37 3,67 6,25 7,82 11,35
4 1,06 2,20 3,36 4,88 7,78 9,49 13,28
Contoh soal:
1. Tanaman berbatang tinggi (Tt) menyerbuk sendiri menghasilkan 60 biji, kemudian
ditanam, hasilnya 40 tanaman batang tinggi dan 20 berbatang kerdil.
Dari hasiltersebut apakah sudah sesuai dengan hukum Mendel?
Jawab:
genetika
BAB I
PENGERTIAN GENETIKA
Genetika.
Ilmu yang mempeljri tentang apa yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
bagaimana cara pewarisan / penurunn tersebut.
Genetika, menjelaskan tentang:
1. Adanya persamaan dan perbedaan sifat turunan pada makhluk hidup.
Variasi adalah perbedaan antara individu dalam satu spesies.
Variasi ada 2 macam
Variasi somatis/ V. Lingkungan = makanan, temperatur, tempat hidup dan faktor luar lainnya.
Variasi Germinalis/ V. Hereditas pada keturunan tertentu.
Genetika mempelajari persamaan/ perbedaan untuk faktor herediter terhadap lingkungan.
Rumus P=G+E
Keterangan: P /Phaenotype = sifat individu yang dapat di indera
G /Genotype = sifat herediter individu yang dibawa oleh gen-gen yang merupakan dasar
genetisnya, biasanya dipakai simbul = Aa, Bb dst.
E /Environtment = lingkungan.
2. Apa yang diturunkan dari induk kepada keturunannya.
3. Bagaimana mekanisme materi genetika itu diturunkan.
4. Bagaimana kerja materi genetika tersebut.
Manfaat Genetika:
Genetika merupakan cabang Biologi, sebagai ilmu terapan dipakai dalam bidang:
1. Kedokteran,mendiagnosis suatu penyakit, apakah karena faktor keturunan atau bukan,
sehingga dapat dipakai untuk pengobatannya.
Contoh: Sindrom talidomida merupakan fenokopi (bukan keturunan tapi menyerupai kelainan
genetis) dari Fokomelia.
2. Kedoktern hewan dan Peternakan: pencarian bibit unggul, mendapatkan unggas pedaging,
petelur, ternak pedaging,tahan penyakit dll.
3. Pertanian
4. Psikologi
5. Antropologi
Cara mempelajari penurunan sifat genetis, ada 9 cara:
1. Penangkaran/ Hibrid / Penyilangan / Crossing, yang perludiperhatikan =
a. Mempunyai daurhidup yang pendek
b. Mempunyai turunan yang cukup banyak
c. Mempunyai variasi sifat
d. Mudah dilakukan
2. Silsilah keluarga
3. Anak kembar
a. Anak kembar fraternal (dizigotik/ DZ)
b. Anak kembar identik (monozigotik/ MZ)
4. Kawin sekerabat, dapat digunakan untuk mempelajari tingkah laku suatu karakter. Kawin
sekerabat membuat sifat genetis yang buruk lebih sering muncul.
Cotoh: kawin sekerabat pada Orde Amish jumlah cacat genetis lebih banyak. Peneliti McKusick
dkk, menemukan ada 4 kelainan genetis yang langka pada populasi umum di dapat dalam
frekuensi relatif tinggi pada orang-orang Amish yang hidup di Ohio, Pennsylvania, dan Indiana.
Keempat kelianan itu adalah:
- Ellis – von Cleveld (suatu tipe cebol)
- Anemia hemolitik defisiensi piruvat kinasa
- Hemofilia B
- Distrofi muskular pinggang
5. Percobaan/ eksperimen
Membuat perubahan sifat genetis. Contoh:
a. Pemisahan bahan genetis dari individu yang satu ke yang lain. C/ pd Bacteri + Virus.
b. Meradiasi
c. Mencari sifat heterosis dengan breeding.
6. Sitologi/Sitogenetika: kromosomsebagai sifatyang diturunkan dapat diketahui bentuk,jumlah
dan sifat-sifatnya.
7. Morfologi anatomi
Dengan persilangan yang terus menerus dapat dibuat sistimatika morfologi anatomi suatu
spesies yang normal, serta variasinya,kemudian dapat dipakai untuk meneliti kelainan-kelainan
yang timbul dari padanya.
8. Analisis Biokimia/Fisiologi Biokimia
Dapat mengetahui susunan kimia dalam kromosom serta gena yang terdapat dalam kromosom.
9. Biometrika
Perhitungan yang bersifat matematika yang berguna untuk menyusun data obyek
genetika,serta mengambil kesimpulan dari padanya.