KELOMPOK 1
Dita Aryza
Dwi Ajeng Armita
Fahraini Azani
Fathya Saharani Pasaribu
Fhinka Huzairi Nasution
Firsty Alifa Putri
A. Pengertian Hereditas
Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya.
Dimana keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar individu
mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yang mengikuti
aturan tertentu. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut
pola-pola hereditas.
C. Hukum Mendel
Hukum-hukum itu adalah Hukum Mendel I (Segregasi bebas) dan
Hukum Mendel II ( Asortasi Bebas).
1. Hukum Mendel I
Menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi
pemisahan alel secara acak (The Law of Segregation of Allelic
Genes).
Hukum ini diperoleh dari hasil perkawinan monohibrid, yaitu
persilangan dengan satu sifat beda. Mendel melakukan persilangan
antara tanaman ercis biji bulat dengan tanaman ercis biji
berkerut.Hasilnya semua keturunan F1 berupa tanaman ercis biji
bulat. Selanjutnya dilakukan persilangan antar keturunan F1 untuk
mendapatkan keturunan F2. Pada keturunan F2 didapatkan
perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji berkerut.
P1 : ♀ BB × ♂ bb
(biji bulat) (biji keriput)
Gamet : B b
F1 : Bb
( biji bulat)
F1 x F1 : ♀ Bb × ♂ Bb
(biji bulat) ( biji bulat)
Gamet : B B
F2 :♂♀
Bb, BB
BB (bulat) , Bb (bulat),Bb (bulat), bb (keriput)
2. Hukum Mendel II
Hukum Mendel ini ditemukan ketika Mendel menyilangkan kacang ercis
dengan mengamati lebih dari satu sifat beda. Disilangkan galur murni kacang
ercis berbiji bulat kuning dengan galur murni kacang ercis berbiji keriput
warna hijau. Persilangan dengan mengamati dua sifat beda ini disebut
persilangan dihibrid.
Bulat (B) dominan terhadap keriput (b), kuning (K) dominan terhadap hijau
(h). Diperoleh keturunan F1 semuanya berbiji bulat warna kuning (BbKk).
P1 : ♀ BBKK × ♂ bbkk
(bulat kuning) (keriput hijau)
Gamet : BK bk
F1 : BbKk
(bulat kuning)
F1 x F2 : ♀ BbKk × ♂ BbKk
(bulat kuning) (bulat kuning)
Gamet : BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK,bk
♂♀ BK Bk bK bk
BK BBKK BBKk BbKK BbKk
Bk BBkK BBkk BbkK Bbkk
Bk BbkK BBkk BbkK Bbkk
bk bBkK bBkk bbkK bbkk
2. Kriptomeri
Peristiwa kriptomeri ini pertama kali ditemukan oleh Correns (Tahun 1912)
setelah menyilangkan bunga Linaria marocanna berwarna merah (Aabb),
dengan bunga Linaria maroccana berwarna putih (aaBB). Keturunan F1nya
adalah bunga berwarna ungu (AaBb) yang berbeda dengan warna dari bunga
kedua induknya (yaitu merah dan putih). Rasio fenotip F2nya adalah 9 ungu:
3 merah: 4 putih
3. Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling
menambah). Gen yang menumbuhkan suatu karakter polimeri biasanya
lebih dari dua, sehingga disebut karakter gen ganda. Polimeri pertama kali
dikemukakan oleh H. Nilson Ehle pada tahun 1813 di Swedia dalam
percobaannya dengan menyilangkan Triticum vulgare berbiji merah
homozigot dengan Triticum vulgare berbiji putih homozigot, menghasilkan
keturunan F1 dengan biji berwarna merah muda. Persilangan sesama F1
menghasilkan keturunan F2 yang terdiri atas Triticum vulgare berwarna
merah beraneka ragam dan putih dalam perbandingan 15 : 1.Perlu
diketahui bahwa gen M1 dan M2 menyebabkan warna biji merah dan gen
m1 dan m2 menyebabkan warna biji putih.