Lab. Histologi
Fakultas Kedokteran Hewan IPB
PENGAMBILAN SAMPEL
(SAMPLING)
contoh:
otot, syaraf, jaringan tipis peritoneum,
pleura, omentum, perikardium
6. Sediaan Gosok
1.
2.
a. b.
3.
PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK
METODE PARAFFIN
A. Persiapan
Alat-alat :
Perangkat bedah (gunting, pinset, skalpel, klem
arteri, needle holder, dll)
Label, pensil
Benang, spoit, sarung tangan
Pisau silet, sterofoam/papan bedah, cawan petri,
alas bedah
Bahan-bahan :
• Larutan fiksatif (Formalin 10 %, paraformaldehide
4%, Bouin, dll)
• Larutan pencuci (NaCl fisiologis, PBS)
ALAT PERFUSI
ALAT SAMPLING
B. Pembiusan
• Hewan dibius/ditidurkan
• Hewan coba diposisikan telentang
• Dilakukan penyayatan kulit mulai rongga perut hingga
rongga dada
• Otot perut disayat hingga batas rongga dada
• Diafragma disayat hingga jantung terlihat
• Tulang rusuk dipotong pada perbatasan tulang rawan
sebelah kanan dan kiri
• Tulang sternum dikuakan ke atas dengan tang arteri
• Aorta atau aurikularis kanan disayat atau digunting
untuk mengeluarkan darah
• Sampel organ dapat diambil
PENGELUARAN DARAH
• Hewan dibius/ditidurkan
• Hewan coba diposisikan telentang
• Dilakukan penyayatan kulit mulai rongga perut hingga
rongga dada
• Otot perut disayat hingga batas rongga dada
• Diafragma disayat hingga jantung terlihat
• Tulang rusuk dipotong pada perbatasan tulang rawan
sebelah kanan dan kiri
• Tulang sternum dikuakan ke atas dengan tang arteri
• Pengeluaran darah dengan memasukan larutan pencuci
lewat ventrikel kiri dan penyayatan aurikularis kanan
• Pemasukan larutan fiksasi dan sampling organ
PENGAMBILAN SAMPEL JARINGAN
Prosedur
• Organ/jaringan yang akan diambil dipreparir
• Organ/jaringan yang dimaksud dipisahkan dari organ lain
• Organ/jaringan diambil secukupnya
• Organ seperti ginjal, limpa perlu disayat
• Sampel organ dimasukan dalam botol sampel yang telah diisi
larutan fiksasi
• Tuliskan nama dan catatan lain yang diperlukan
• Sampel siap disimpan dan diproses lebih lanjut
Pengambilan organ untuk difiksasi
Pengambilan darah Ikan
Pengambilan jaringan ikan
Fiksasi (fixation)
Fiksasi proses pengawetan jaringan agar
tidak terjadi kerusakan struktur dan
komponennya.
Metode : Fisik (suhu), Kimia (larutan fiksatif)
Kriteria larutan fiksasi yang ideal:
-penetrasi cepat ke jaringan
-bisa mengawetkan semua bagian sel
-bisa digunakan untuk berbagai jenis pewarnaan
Fiksasi (fixation)
Hal yang harus diperhatikan:
Waktu sampling untuk mencegah autolisis
Komposisi dan jenis bahan fiksatif untuk mengetahui
mekanisme kerjanya (tunggal/campuran)
Rasio volume larutan fiksatif dan organ (organ harus
terendam secara keseluruhan)
Durasi dan suhu fiksasi
Bergantung jenis fiksatif dan ketebalan jaringan.
- Paraformaldehid 4% minimal selama 7 hari
- Bouin maksimal selama 24 jam
- Peningkatan suhu meningkatkan kecepatan fiksasi
namun juga mempercepat terjadinya autolisis
- Pendinginan memperlambat proses fiksasi.
Fiksasi (fixation)
Ketebalan organ.
Tipis penetrasi baik
Organ berlumen dipotong pada kedua ujung
larutan fiksatif dapat mencapai lumen.
Kondisi penyimpanan setelah fiksasi (lama
dan media penyimpanan) alkohol 70%
sebagai stoping point.
Fiksasi (fixation)
Paraformaldehid 4%
Larutan ini dibuat dengan melarutkan
paraformaldehid pada pospat buffer salin atau
NaCl hingga konsentrasi akhir 4%.
Bouin
Campuran: asam pikrat jenuh, formalin, dan
asam asetat glasial (15 : 5: 1 )
Bahan larutan fiksasiBouin
FORMULA
Asam pikrat 15
Formalin 5
Acetic acid 1
FIXED SAMPLES